Anda di halaman 1dari 4

A.

Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman yang semakin maju, kebutuhan manusia yang
semakin hari semakin bertambah menyebabkan kebutuhan akan hasil produksi yang
sangatlah besar tiap harinya, sementara dalam menggunakan hasil produksi barang
sangatlah besar dan menghasilkan sisa-sisa hasil dari proses pengolahan yang tidak
terpakai.
Limbah adalah sisa buangan yang kehadirannya tidak dikehendaki pada suatu
tempat yang berada di lingkungan dan tidak mempunyai nilai ekonomi, mengandung
bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat, konsentrasi, dan jumlahnya, baik
yang secara langsung maupun tidak langsung dapat membahayakan lingkungan,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya. Bahan-bahan
yang dibuang dalam bentuk limbah mungkin dapat membahayakan lingkungan
menurut karakteristiknya. Limbah memiliki dampak negatif terhadap lingkungan
terutama bagi kesehatan manusia maupun kesehatan lingkungan. Oleh karena itu,
perlu adanya penanganan limbah yang tepat setelah mengetahui karakteristik limbah
yang akan dibuang.
Limbah cair merupakan gabungan atau campuran dari air dan bahan-bahan
pencemar yang terbawa oleh air, baik dalam keadaan terlarut maupun tersuspensi
yang terbuang dari sumber domestik (perkantoran, perumahan, dan perdagangan),
sumber industri, dan pada saat tertentu tercampur dengan air tanah, air permukaan,
ataupun air hujan. Limbah cair adalah limbah yang memiliki wujud cair. Limbah cair
ini selalu larut dalam air dan selalu berpindah (kecuali ditempatkan pada wadah/bak).
Contoh dari limbah cair ini adalah air bekas cuci pakaian dan piring, limbah cair dari
industri, dan lain-lain.
Limbah cair yang tidak menjalani pengolahan yang benar tentunya dapat
menimbulkan dampak yang tidak diinginkan, antara lain:
1. Kontaminasi dan pencemaran pada air permukaan dan badan-badan air
yang digunakan oleh manusia.
2. Mengganggu kehidupan dalam air, mematikan hewan dan tumbuhan air.
3. Menimbulkan bau (sebagai hasil dekomposisi zat anaerobik dan zat
anorganik).
4. Menghasilkan lumpur yang dapat mengakibatkan pendangkalan air
sehingga terjadi penyumbatan yang dapat menyebabkan banjir.
Adapun Tahapan Pengolahan Air Limbah

1. Pengolahan Awal (Pretreatment), melibatkan proses fisik yang


bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi dan minyak dalam
aliran air limbah.
2. Pengolahan Tahap Pertama (Primary Treatment), proses yang
berlangsung, umumnya menggunakan proses kimia. Namun perlu
diperhatikan bahwa penambahan zat kimia tidak boleh mengakibatkan
masalah pada akhir pembuangan.
3. Pengolahan Tahap Kedua (Secondary Treatment), dirancang untuk
menghilangkan zat-zat terlarut dari air limbah yang tidak dapat
dihilangkan dengan proses fisik biasa, namun melibatkan proses
biologis.
4. Pengolahan Tahap Ketiga (TertiaryTreatment), proses-proses yang
terlibat dalam pengolahan air limbah tahap ketiga ialah koagulasi dan
sedimentasi, filtrasi, pertukaran ion serta penyerapan karbon.
5. Pengolahan Lumpur (SludgeTreatment), lumpur yang terbentuk sebagai
hasil keempat tahap pengolahan sebelumnya kemudian diolah kembali.

B. Pengertian Limbah
Menurut (Ginting, P. 2002), Limbah adalah sisa buangan yang kehadirannya
tidak dikehendaki pada suatu tempat yang berada di lingkungan dan tidak mempunyai
nilai ekonomi, mengandung bahan berbahaya atau beracun yang karena sifat,
konsentrasi, dan jumlahnya, baik yang secara langsung maupun tidak langsung dapat
membahayakan lingkungan, kesehatan, kelangsungan hidup manusia dan makhluk
hidup lainnya. Bahan-bahan yang dibuang dalam bentuk limbah mungkin dapat
membahayakan lingkungan menurut karakteristiknya. Limbah memiliki dampak
negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia maupun kesehatan
lingkungan. Oleh karena itu, perlu adanya penanganan limbah yang tepat setelah
mengetahui karakteristik limbah yang akan dibuang.
Menurut (Abdurrahman, 2006), berdasarkan wujud limbah yang dihasilkan,
limbah terbagi 3 yaitu:
1. Limbah Padat
Limbah padat adalah limbah yang memiliki wujud padat yang bersifat
kering dan tidak dapat berpindah kecuali dipindahkan. Limbah padat ini
biasanya berasal dari sisa makanan, sayuran, potongan kayu, ampas hasil
industri, dan lain-lain.
2. Limbah Cair
Limbah cair adalah limbah yang memiliki wujud cair. Limbah cair ini
selalu larut dalam air dan selalu berpindah (kecuali ditempatkan pada
wadah/bak). Contoh dari limbah cair ini adalah air bekas cuci pakaian dan
piring, limbah cair dari industri, dan lain-lain.
3. Limbah Gas
Limbah gas adalah limbah yang berwujud gas. Limbah gas bisa dilihat
dalam bentuk asap dan selalu bergerak sehingga penyebarannya luas.
Contoh dari limbah gas adalah gas buangan kendaraan bermotor, buangan
gas dari hasil industri.

C. Pengertian Limbah Cair


Menurut (Soeparman dan Suparmin, 2002), Limbah cair merupakan gabungan
atau campuran dari air dan bahan-bahan pencemar yang terbawa oleh air, baik dalam
keadaan terlarut maupun tersuspensi yang terbuang dari sumber domestik
(perkantoran, perumahan, dan perdagangan), sumber industri, dan pada saat tertentu
tercampur dengan air tanah, air permukaan, ataupun air hujan. Limbah cair adalah
limbah yang memiliki wujud cair. Limbah cair ini selalu larut dalam air dan selalu
berpindah (kecuali ditempatkan pada wadah/bak). Contoh dari limbah cair ini adalah
air bekas cuci pakaian dan piring, limbah cair dari industri, dan lain-lain.
Menurut (Chandra, 2005), limbah cair merupakan salah satu jenis sampah.
Adapun sampah (waste) adalah zat-zat atau benda-benda yang sudah tidak terpakai
lagi, baik yang berasal dari rumah maupun sisa-sisa proses industri. Secara umum
limbah cair dapat dibagi menjadi:
1. Human excreta (feses dan urine)
2. Sewage (air limbah)
3. Industrial waste (bahan buangan dari sisa proses industri)

Menurut (Soeparman dan Suparmin, 2002), limbah cair bersumber dari


aktivitas manusia (human sources) dan aktivitas alam (natural sources). Beberapa
aktivitas manusia yang menghasilkan limbah cair diantaranya adalah aktivitas dalam
bidang rumah tangga, perkantoran, perdagangan, perindustrian, pertanian dan
pelayanan jasa.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, U. 2006. Kinerja Sistem Lumpur Aktif pada Pengolahan Limbah Cair
Laundry. Tugas Akhir. Jurusan Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya.

Adriyani Retno. 2012. Pengolahan Limbah Cair. KML 203 Pengelolaan Limbah
2012. Program Studi Kesehatan Masyarakat. Universitas Airlangga.

Chandra, Budiman. 2005. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta : Penerbit Buku


Kedokteran EGC.

Ginting, P. 2002. Teknologi Pengolahan Limbah. Penerbit: Pustaka Sinar Harapan.


Jakarta.

Soeparman dan Suparmin, 2002. Pembuangan Tinja dan Limbah Cair. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai