UTS MIKROBIOLOGI:
LITERATUR REVIEW STUDI KASUS MIKROBIOLOGI
Tingkat 2 Semester Ganjil Tahun Ajaran 2023/2024
Program Studi : Pendidikan Biologi
Dosen Pengampu : Elysabet Herawati, S.Pd., M.Si.
PETUNJUK UMUM
1. Tugas review artikel dengan topik “pengujian daya hambat terhadap mikorba” dan “uji kualitas
mikrobiologi” ini diberikan sebagai bentuk penilaian UTS pada mata kuliah Mikrobiologi.
2. Mahasiswa secara individu mencari contoh kasus “pengujian daya hambat terhadap mikorba”
dan “uji kualitas mikrobiologi” di Indonesia di internet atau literatur lain (setiap mahasiswa bebas
memilih salah satu dari topik tersebut). Isi review artikel meliputi kasus, penelitian terdahulu,
metode penyelesaian masalah yang ditawarkan, kesimpulan dan saran.
3. Dalam mengerjakan literatur review studi kasus ini, bukan menggunakan 1 referensi saja. Namun
pembahasan dll boleh menggunakan lebih dari 1 jurnal. Maka silahkan mencari minimal 2-3
literatur yang relevan.
4. UTS dikumpulkan dengan nama file nama mahasiswa_UTS Mikrobiologi 2023, contoh : Ani_
UTS Mikrobiologi 2023.
5. Pengumpulan maksimal Rabu, 1 Nopember 2023 pukul 24.00 WIB pada link berikut :
https://drive.google.com/drive/folders/1Mg5BpAhJMeeqeq6Q_im0T-fHRK50ZnO-?
usp=drive_link
LEMBAR JAWABAN UTS MIKROBIOLOGI
NAMA :Tia Hartanti
NPM : 2215020026
JUDUL
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK BAWANG BOMBAY (Allium cepa L)TERHADAP PERTUMBU
HAN BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO
Keterangan :
Ekstrak I: Ekstrak yang dievaporasi dengan vacuum evaporator.
Ekstrak II : Ekstrak yang dievaporasi dengan oven.
Kontrol positif : Amoksisilin yang dilarutkan dengan aquades.
Kontrol negatif: Etanol 95%
Tabel 2. Pengukuran ada tidaknya daya hambat ekstrak rumput laut terhadap bakteri
Staphylococcus Aureus
Artikel 2.Uji Daya Hambat Air Perasan Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia s.) Terhadap Pertum
buhan Bakteri Staphylococcus Aureus Secara In Vitro.
Tabel 1. Hasil Uji daya hambat air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) terhadap pertumbuh
an bakteri Staphylococcus aureus
Dari Tabel 1. didapatkan bahwa pemberian air perasan buah jeruk nipis dengan konsentrasi berbeda memi
liki daya hambat yang berbeda pula terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Perbedaan ini s
elanjutnya diuji dengan pengukuran statistik secara komputerisasi menggunakan program SPSS 15.0 for
Windows. Berhubung data hasil penelitian yang didapatkan ternyata tidak memenuhi syarat uji annova sat
u arah. Untuk melanjutkan pengolahan, data ditranformasi, tetapi ternyata data tidak dapat ditranformasi
maka pengolahan data dilanjutkan dengan Kruskall Wallis Test. Hasil dpat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Perbandingan data stasitik diameter hambatan air perasan buah jeruk nipis (Citrus
aurantifolia S.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan menggunakan MannWhit
ney Test
Hasil uji statistik didapatkan nilai p=0,022 (p<0,05) yang berarti bahwa perbedaan yang bermakna anta
ra konsentrasi yang diberikan dengan daerah bebas bakteri yang dihasilkan, sehingga pengolahan data dil
anjutkan dengan Mann-Whitney Test. Hasil yang didapatkan adalah terdapat perbedaan yang bermakna an
tara pemberian konsentrasi 25% dengan 75% , 25% dengan 100%, dan 50% dengan 100%. Terlihat bahw
a tidak terdapatnya perbedaan bermakna antara pemberian konsentrasi 25% dengan 50%, 50% dengan 75
%, dan 75% dengan 100%, dimana hal tersebut dapat dimungkinkan karena adanya perbedaan kadar zat a
ntibakteri dan tingkat keasaman yang tidak memiliki perbedaan yang bermakna antara konsentrasi.
Tabel 3. Pengaruh lama kontak dari air perasan buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia S.) konsentrai 100
% terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus
Dari Tabel 3. didapatkan bahwa lama kontak bakteri Staphylococcus aureus dengan air perasan buah jer
uk nipis berpengaruh terhadap pertumbuhan kuman. Pada lama kontak seketika masih terdapat pertumbuh
an bakteri dan mulai dari lama kontak 5 menit terlihat bakteri tidak tumbuh lagi pada daerah agar Mueller
Hinton II.
Artikel 3 (Artikel Review ):UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK BAWANG BOMBAY (Allium cepa
L)TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus SECARA IN VITRO
Cawan petri yang sudah diinkubasi dalam inkubator dilihat zona hambatnya dan diukur menggunakan j
angka sorong, kemudian diameter zona hambat dihitung dengan rumus dan dimasukkan dalam tabel peng
amatan.
Keterangan
1. Ekstrak bawang bombay
2. Klindamisin
3. Etanol 96%
Hasil pengukuran zona hambat diameter zona hambat ekstrak bawang bombay yang terbentuk dapat dil
ihat pada tabel berikut:
Pada tabel yang telihat diatas diameter zona hambat yang dihasilkan ekstrak bawang bombay pada lim
a cawan petri sebesar 84,55 mm dengan rata-rata 16,91 mm. Hasil pengukuran diameter zona hambat Kli
ndamisin dapat dilihat pada tabel berikut:
Pada tabel diatas menunjukan diameter diameter zona hambat yang dihasilkan Klindamisin sebesar 12
1,6 dengan nilai rata-rata 24,32. Hasil pengukuran diameter zona hambat etanol 96% dapat dilihat pada ta
bel berikut:
Pada tabel diatas menunjukkan diameter zona hambat, nilai total, dan nilai konstan di
lima pengulangan yakni 0 mm.
-SELAMAT MENGERJAKAN-