Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan Kebijakan Kesehatan
Oleh :
TAHUN 2023
NAMA : DIAN EKAWATY MOHAMAD
NIM : 717523001
1. Jurnal Pertama
Penulis, Getu Tesfaw Addis, Samuel Berihun Dagnew, Alemnew Anagaw, Teklie
Mengie Ayele, Tesfaye Yimer Tadesse.
Judul, Evaluasi pola penggunaan antibiotik dalam pengobatan penyakit diare akut di
rumah sakit khusus komprehensif Debre Tabor, Debre Tabor, Ethiopia: Sebuah
studi cross-sectional retrospektif.
Jurnal, Jurnal Ilmu Kesehatan
Halaman 9 halaman
Teori Dalam pengaturan klinis di seluruh Ethiopia, penggunaan antibiotic yang tidak
rasional untuk mengobati diare akut adalah hal yang umum. Penyebab utama
resistensi penyalahgunaan antibiotik, penggunaan antibiotik yang tidak tepat,
penggunaan antibiotik yang berlebihan tersebar luas pada infeksi diare di seluruh
dunia.
Metode Subjek : 243 pasien yang di diagnosis dan tercatat di rekam medis menderita
penyakit diare akut di Rumah Sakit Khusus Komprehensif Debre Tabor pada
bulan September 2021 hingga agustus 2022
Alat ukur : data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner terstruktur.
analisis :
Jenis penelitian yaitu Kuantitatif.
Desain penelitian yaitu studi cross-sectional retrospektif.
Data yang terkumpul di olah menggunakan spss 25.0
Hasil Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat penggunaan antibiotik yang
tidak tepat pada penyakit diare akut di Rumah Sakit Khusus Komprehensif
Debre Tabor, yang mungkin menjadi penyebab peningkatan resistensi
antimikroba secara keseluruhan serta biaya pengobatan yang terkait. Temuan ini
bermanfaat sebagai bukti penggunaan antibiotik yang tidak tepat oleh pembuat
resep dalam pengobatan penyakit diare akut.
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu meneliti tentang penyakit diare dengan studi cross
dengan Tesis sectional.
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan melihat kepatuhan dalam mengkonsumsi
rancangan obat anti diare, hal ini yang membedakan karena dalam jurnal penelitian ini
kebaruan/ tujuannya untuk mengevaluasi pola penggunaan antibiotik pada pasien penderita
yang penyakit diare.
membedakan
dengan yang
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya
2. Jurnal kedua
3. Jurnal ketiga
Penulis, Pritu Dhalaria, Sanjay Kapur, Ajeet Kumar Singh, Ajay Verma, Pretty
Priyadarshini, Gunjan Taneja.
Judul, Dampak potensial vaksinasi rotavirus terhadap pengurangan penyakit
diare pada anak di India: Analisis Survei Kesehatan Keluarga Nasional-
Jurnal, 5
Halaman Jurnal Vaksin
10 halaman
Teori Rotavirus adalah salah satu penyebab utama diare pada bayi dan
anak-anak di seluruh dunia. Dalam penelitian ini, kami menyelidiki
dampak vaksinasi rotavirus terhadap prevalensi penyakit diare di
kalangan anak balita di India. Penelitian tentang dampak vaksin
rotavirus dalam mengurangi penyakit diare sangat penting untuk
berkontribusi pada semakin banyaknya bukti tentang efektivitas
intervensi ini dalam meningkatkan hasil kesehatan anak.
Metode Subjek : Teknik pengambilan sampel sistematis secara acak
digunakan untuk memilih rumah tangga perempuan yang memenuhi
syarat (15-49 tahun) dari desa dan Blok Sensus (BS) di daerah
perkotaan. Penelitian ini menampilkan distribusi dosis vaksin rotavirus
pada anak usia 12-35 bulan berdasarkan status sosial ekonomi anak dan
ibunya.
Alat Ukur : desain pengambilan sampel dua tahap terstratifikasi untuk
mengumpulkan informasi tentang indikator kesehatan dari
populasi/responden yang memenuhi syarat. Pertama, sampel unit
sampling primer (desa di daerah pedesaan dan Blok Sensus
Enumerasi di daerah perkotaan) dipilih dari kerangka sampling
dengan probabilitas proporsional dengan ukuran (PPS). Kedua,
teknik pengambilan sampel sistematis secara acak digunakan untuk
memilih rumah tangga perempuan yang memenuhi syarat (15-49
tahun) dari desa dan Blok Sensus (BS) di daerah perkotaan.
Analisis : Untuk mengestimasi distribusi dosis vaksin rotavirus dengan
interval kepercayaan 95%, penelitian ini menggunakan desain survei
Stata ''svyset''. Interval kepercayaan dibuat dengan menggunakan
transformasi logit sehingga titik akhirnya selalu berada di antara 0
dan 1. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan distribusi diare
pada anak usia 12-35 bulan dengan dosis vaksin rotavirus dan status
sosial-ekonomi anak dan ibu mereka. Untuk menunjukkan pengaruh
vaksin rotavirus dengan faktor sosial ekonomi terhadap diare pada
anak usia 12-35 bulan, penelitian ini menggunakan regresi logistik
multivariat. Semua analisis dilakukan dengan menggunakan STATA
versi 16.
Hasil Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa vaksin rotavirus
memiliki dampak yang signifikan dalam mengurangi penyakit diare
pada anak di India. Hasil ini memiliki potensi untuk
menginformasikan keputusan kebijakan dan memungkinkan para
profesional kesehatan untuk menyatukan upaya mereka dalam
mengurangi beban penyakit diare dan pencegahannya secara tepat
waktu pada anak-anak. Penelitian ini juga akan berkontribusi pada
literatur yang ada tentang dampak vaksinasi rotavirus dalam
mengurangi prevalensi diare pada anak-anak di India.
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu meneliti tentang penyakit diare.
dengan
Tesis
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan menggunakan subjek responden secara
rancangan/ langsung untuk melihat faktor-faktor yang menjadi penyebab prevalensi kejadian
yang penyakit diare yang cukup tinggi dan tidak meneliti tentang penggunaan vaksin
membedaka pencegahan diare, hal ini yang membedakan dengan penelitian dalam jurnal ini
n dengan karena jurnal ini menggunakan data vaksinasi rotavirus hasil survei kesehatan
jurnal nasional.
sebelumnya
4. Jurnal keempat
Penulis, Chih-Hsien Chuang, Rajendra Prasad Janapatla, Yi-Hsin Wang, Hsin-Ju Chang,
Chyi-Liang Chen, Cheng-Hsun Chiu
Judul, hubungan antara antigen golongan darah histo dan penyakit diare terkait
Pseudomonas aeruginosa
Jurnal, Journal of microbiology, Immunology and infection.
Halaman 6 halaman
Teori Penyakit diare yang disebabkan oleh P. aeruginosa dapat berkisar dari diare yang
sembuh sendiri hingga enteritis nekrotikans parah dengan sepsis. Berdasarkan
studi klinis sebelumnya, pasien dengan penyakit diare terkait P. aeruginosa dapat
diklasifikasikan menjadi 4 kelompok: Demam Shanghai (enteritis nekrotikans
disertai sepsis), Enterokolitis P. aeruginosa (demam disertai diare mukoid atau
berdarah yang menyerupai enterokolitis bakterial), Diare terkait P. aeruginosa
(diare encer yang menyerupai enteritis yang diperantarai virus atau racun), dan
diare terkait antibiotik (pengobatan antibiotik sebelumnya).
Metode Subjek : Sampel air liur dikumpulkan dari 2 populasi, pasien dengan penyakit
diare terkait P. aeruginosa dan anak-anak normal yang sehat dari April 2018
hingga Juni 2020.
Analisis : Uji fenotip Lewis dengan uji imunosorben terkait-enzim (ELISA) dan
genotip FUT2.
Data deskriptif disajikan dalam bentuk angka dan persentase usia. Data
kategorikal dianalisis dengan menggunakan c2 atau uji eksak Fisher. Dua sisi P
<0,05 dianggap signifikan. Semua analisis dilakukan dengan perangkat lunak
statistik SPSS versi 21.
Hasil Sebanyak 85 pasien dengan penyakit diare terkait P. aeruginosa dan 105 anak
sehat dilibatkan untuk mengumpulkan spesimen air liur. Tingkat kolonisasi tinja
masing-masing adalah 5/101 (5%) pada anak-anak sehat, 4/58 (6,9%) pada bayi,
dan 1/43 (2,3%) pada anak-anak berusia 1-2 tahun. Golongan darah A lebih sering
terjadi pada pasien dengan penyakit diare terkait P. aeruginosa 24/77 (31,2%)
dibandingkan pada anak sehat 18/102 (17,6%) (P Z 0,035). Semua pasien dan
anak-anak yang sehat adalah sekretor positif. Sebaran genotipe sekretor lemah
Se385/ Se385adalah 23/84 (27,4%) pada pasien dengan penyakit diare terkait P.
aeruginosa dan 17/104 (16,3%) pada anak sehat (P Z 0,06). Pasien dengan
penyakit diare terkait P. aeruginosa memiliki persentase Le Cintafenotipe 25/81
(30,9%) dibandingkan sehat.
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu kedua penelitian ini berhubungan dengan kejadian penyakit
dengan diare.
Tesis
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan menggunakan subjek responden secara
rancangan/ langsung untuk melihat faktor-faktor yang menjadi penyebab prevalensi kejadian
yang penyakit diare yang cukup tinggi dan tidak meneliti tentang Pseudomonas
membedaka aeruginosa yang merupakan salah satu bakteri gram negatif penyebab diare. Hal
n dengan ini yang membedakan antara rancangan peneliti dan penelitian dalam jurnal ini.
jurnal
sebelumnya
5. Jurnal kelima
6. Jurnal keenam
Alat Ukur : Kuesioner semi terstruktur digunakan sebagai pedoman pada saat
wawancara informan kunci untuk memperoleh informasi mengenai struktur,
tujuan, dan kegunaan kuesioner.
7. Jurnal ketujuh
Penulis, Jenna N Diaz, Sherlie Jean Louis Dulience, Noah Wolthausen, Xuntian Jiang,
Emmanuel Gyimah, Francesca J Marhône Pierre, F Matthew Kuhlmann, and Lora
L Iannotti.
Judul, Kolin, DHA, dan Penyakit Diare Terkait dengan Pertumbuhan yang Terpuruk
dalam Studi Kasus-Kontrol
Jurnal, Jurnal Nutrisi dalam Kesehatan dan Penyakit
Halaman 9 halaman
Teori Anak yang menderita diare menular berulang rentan mengalami gangguan
pertumbuhan. DHA dan kolin mungkin berperan dalam hubungan ini karena
keterlibatannya dalam metabolisme lipid, kekebalan usus, dan jalur inflamasi.
Metode Subjek : Anak-anak berusia 6-36 bulan (N=195) di Cap-Haitien, Haiti. Pasangan
ibu-anak direkrut dari pos kesehatan masyarakat dan klinik rawat jalan.
Alat Ukur : Antropometri anak, asupan makanan, dan sampel darah dan tinja
dikumpulkan pada awal dan tindak lanjut. DHA plasma, kolin, dan betaine
ditentukan dengan metode LC-MS/MS (N=49) dan protein pengikat asam lemak
usus (I-FABP) oleh ELISA (N=183). Kuesioner kesehatan dan morbiditas anak
menanyakan tentang riwayat asma, kelainan kongenital atau keterlambatan
perkembangan, ingatan gejala selama 2 minggu, dan status vaksinasi.
Analisis : studi kasus-kontrol dengan penilaian hasil longitudinal selama 1 bulan
di Cap-Haitien, Haiti. Peserta direkrut dari Hôpital Universitaire Justinien (HUJ),
klinik komunitas (Fort St Michel dan La Fossette), dan pos kesehatan masyarakat
terkait. Model regresi multivariat diterapkan dengan analisis mediasi untuk
menguji hubungan dan menyesuaikan faktor perancu.
Hasil Rata-rata konsentrasi DHA plasma (1,03Mgram/mL; 95% CI: 0,91, 1,15) tidak
berbeda secara signifikan antara kasus dan kontrol, juga tidak ada perbedaan
dalam rata-rata konsentrasi kolin plasma (4,5Mgram/mL; 95% CI: 3,8, 5,1). Rata-
rata konsentrasi I-FABP plasma secara signifikan lebih tinggi pada tindak lanjut
dalam kasus (3,34; 95% CI: 3,28, 3,40) dibandingkan kontrol (3,20; 95% CI: 3,13,
3,27;P=0,002). Dalam model regresi multilinear yang disesuaikan, konsentrasi
DHA plasma yang lebih tinggi pada masa tindak lanjut dikaitkan dengan
perubahan negatif pada berat badan dan usia.Dengan skor (P=0,016), dan tindak
lanjut I-FABP berbanding terbalik dengan tinggi badan dan usia Dengan skor
(P=0,035). Tidak ada interaksi atau efek mediasi yang ditemukan.
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu kedua penelitian ini berhubungan dengan kejadian penyakit
dengan diare.
Tesis
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan menggunakan subjek responden secara
rancangan/ langsung untuk melihat faktor-faktor yang menjadi penyebab prevalensi kejadian
yang penyakit diare yang cukup tinggi di wilayah kerja puskesmas kota timur,
membedaka sedangkan Penelitian dalam jurnal ini bertujuan untuk mengkarakterisasi
n dengan kontribusi status DHA dan kolin serta kerusakan usus pada anak kecil dalam
jurnal hubungan antara penyakit diare dan pertumbuhan anak.
sebelumnya
8. Jurnal kedelapan
9. Jurnal kesembilan
Penulis, Thaís Aparecida Vieira Reis, Andrêssa Silvino Ferreira Assis, Daniel Almeida do
Valle, Vívian Honorato Barletta, Iná Pires de Carvalho, Tatiana Lundgren Rose,
Silvana Augusta Rodrigues Portes, José Paulo Gagliardi Leite, Maria Luzia da
Rosa e Silva.
Judul, Peran adenovirus manusia tipe 41 pada penyakit diare akut di Minas Gerais setelah
vaksinasi rotavirus.
Jurnal, Jurnal Mikrobiologi Brasil
Halaman 8 halaman
Teori Pengenalan vaksin rotavirus (Rotarix®) dalam Program Imunisasi Nasional
Brazil pada bulan Maret 2006 telah menurunkan prevalensi RVA, jumlah rawat
inap di rumah sakit, dan angka kematian akibat diare, khususnya pada anak di
bawah usia 2 tahun. Namun, peran virus enterik lain dalam etiologi ADD harus
diperhitungkan serta dampak vaksin RVA, yang mungkin mendukung peredaran
virus lain.
Metode Subjek : Total 377 sampel tinja diperoleh melalui surveilans pasif; 341 dari pasien
rawat jalan dan 36 dari pasien rawat inap.
Alat Ukur : Semua sampel sebelumnya diuji untuk RVA, NoV, dan HAstV; dan
314 di antaranya negatif terhadap ketiga agen virus tersebut
Analisis : Studi cross-sectional, yang dilakukan di Juiz de Fora, Minas Gerais,
Brazil tenggara. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan perangkat
lunak SPSS versi 13.0 (SPSS®Inc., Chicago, AS). Uji Chi-square dilakukan untuk
mengetahui pengaruh asal sampel, umur, serta musim kemarau dan hujan
terhadap terjadinya infeksi HAdV.
Hasil penelitian pionir tentang epidemiologi molekuler HAdV enterik yang dilakukan di
Minas Gerais telah membuktikan keterlibatan HAdV-F tipe 41 yang signifikan
dalam etiologi ADD, yang terjadi terutama pada anak-anak selama tahun pertama
kehidupan mereka pada periode tahun yang berbeda.
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu kedua penelitian ini berhubungan dengan kejadian penyakit
dengan diare.
Tesis
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan menggunakan subjek responden secara
rancangan/ langsung untuk melihat faktor-faktor yang menjadi penyebab prevalensi kejadian
yang penyakit diare yang cukup tinggi di wilayah kerja Puskesmas Kota Timur
membedaka sedangkan jurnal penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran adenovirus
n dengan manusia tipe 41 pada penyakit diare akut di Minas Gerais setelah vaksinasi
jurnal rotavirus. Hal ini yang membedakan antara rancangan peneliti dan jurnal
sebelumnya penelitian jurnal ini.
Penulis, Jingyun Zhang, Yuanming Huang, Panpan Xue, Zhifei Zhan, Zheng Huang, Jie Li,
Baowei Diao, Biao Kan.
Judul, Uji PCR digital tetesan dupleks untuk Salmonella dan Shigella dan penerapannya
pada sampel diare dan non-diare
Jurnal, Jurnal Internasional Penyakit Menular
Halaman 7 halaman
Teori Bakteri dari generaSalmonellaDanShigellamerupakan patogen penting diare
menular. Kehilangan salmonel merupakan infeksi gastrointestinal kedua yang
paling sering dilaporkan pada manusia di Uni Eropa pada tahun 2018. Meskipun
shigellosis relatif jarang terjadi di Uni Eropa Shigellaspp merupakan penyebab
kematian kedua yang disebabkan Salmonellaspp danShigellaspp juga sering
terdeteksi pada pasien diare di China.
Metode Subjek : 362 sampel tinja dari 187 anak dengan diare ringan dan 175 anak tanpa
diare.
Alat Ukur : Uji dupleks ddPCR, tes qPCR.
Analisis : Batas kuantifikasi (LOQ) ditentukan sebagai jumlah salinan terendah
dalam suatu reaksi atau konsentrasi patogen terendah dalam tinja yang dapat
diukur dengan CV antar ulangan.<25%. Saat membandingkan distribusi
Salmonella spp danShigella spp dalam sampel diare dan non-diare, perbedaan
tingkat deteksi dianalisis dengan uji eksak Fisher dua sisi, dan perbedaannya
dalam konsentrasi target dianalisis dengan uji Mann-Whitney. Kurva
karakteristik operasi penerima (ROC) dibuat dengan memplot perkiraan
sensitivitas dengan spesifisitas 1 menggunakan semua sampel diar rheal dan
non-diare, yang positif dengan ddPCR. Jumlah salinan yang diukur per reaksi
yang ditentukan oleh ddPCR dimasukkan sebagai variabel independen dan status
kasus (diare atau non-diare) sebagai hasil dan variabel dependen. Indeks Youden
(YI = sensitivitas + spesifisitas − 1) digunakan untuk mengidentifikasi batas
optimal untuk jumlah salinan per reaksi. Semua analisis dilakukan dengan
menggunakan GraphPad Prism 9 (GraphPad Software, Inc.).
Hasil Dalam analisis sampel tinja, lebih banyak hasil positif yang dilaporkan melalui
ddPCR dibandingkan dengan kultur. ddPCR (dan qPCR) tidak dapat membedakan
antara bakteri mati dan hidup, sehingga hasil positif tidak membuktikan adanya
strain yang hidup. Tiga sampel positif Salmonella oleh budaya tetapi negatif oleh
ddPCR. Ketidakkonsistenan ini mungkin terkait dengan degradasi asam nukleat
selama pengawetan sampel dan dapat dikurangi dengan beberapa tindakan, seperti
deteksi sampel segar secara tepat waktu dan pengurangan jumlah siklus beku-cair
dan waktu kriopreservasi untuk sampel beku atau asam nukleat. Uji ddPCR
menunjukkan sampel yang lebih positif dibandingkan qPCR, terutama dalam
mendeteksi sampel yang membawa bakteri dengan muatan rendah.
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu kedua penelitian ini berhubungan dengan kejadian penyakit
dengan diare.
Tesis
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan menggunakan subjek responden secara
rancangan/ langsung untuk melihat faktor-faktor yang menjadi penyebab prevalensi kejadian
yang penyakit diare yang cukup tinggi dan tidak meneliti tentang bakteri penyebab
membedaka diare.
n dengan
jurnal
sebelumnya
Penulis, Yongming Zhou, Jingyun Zhang, Shukun Wang, Wen Xu, Weili Liang, Meiying
Yan, Duochun Wang, Baowei Diao, Bo Pang, Xin Lu, Penggemar Fenxia, Jie Li,
Jing Lou, Li Zhang, Ruibai Wang, Xiaoying Cui, Meng Zhao, Rui Wu, Hongyan
Cai, Xiaoli Du, Zhigang Cui, Wenpeng Gu, Rusong Yang, Biao Kan.
Judul, Spektrum patogen bakteri pada pasien rawat jalan diare akut di daerah pedesaan
perkotaan di Cina Barat Daya
Jurnal, Jurnal Internasional Penyakit Menular
Halaman 6 halaman
Teori Infeksi dan penularan patogen di daerah pedesaan yang mengalami urbanisasi
pesat merupakan masalah yang serius. Terdapat kebutuhan besar akan cara
pemantauan, pelaporan dan identifikasi wabah penyakit diare yang lebih sensitif
dan akurat.
Metode Subjek : Di setiap rumah sakit sentinel, berdasarkan urutan pengobatan, satu
pasien dari setiap 5 pasien diare dilibatkan dalam penelitian. Jika spesimen tinja
yang memenuhi syarat tidak dapat diperoleh, kasus tersebut dikeluarkan dari
penelitian.
Alat Ukur : Spesimen tinja dikumpulkan dengan pengumpul tinja sekali pakai
yang diisi dengan media Cary-Blair (CB, OXOID, UK), dan dikirim ke
Laboratorium Mikrobiologi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Yuxi
pada hari yang sama. Sampel disimpan pada jam 4–8 C tidak lebih dari 48 jam
sebelum patogen terdeteksi.
Analisis : Patogen berikut diuji pada setiap sampel dengan isolasi strain:
Salmonella, Shigella, Escherichia coli diareogenik (DEC), Vibrio patogen,
Aeromonas dan Plesiomonas shigelloides. Informasi kasus dan hasil deteksi
spesimen dimasukkan ke dalam Excel (MicroSoft), dan angka positif dihitung.
Hasil Di antara 797 sampel tinja, 198 sampel (24,8%) positif dalam isolasi patogen, dan
223 strain diisolasi. Urutan tingkat isolasi tinggi ke rendah adalah DEC,
Aeromonas, P. shigelloides, Salmonella, Shigella dan Vibrio. Tingkat positif
secara keseluruhan pada siswa sekolah menengah pertama dan anak-anak
prasekolah relatif tinggi; sedangkan angka positif secara keseluruhan pada bayi
berusia kurang dari 1 tahun dan di atas 55 tahun relatif rendah. Isolat dianalisis
dengan elektroforesis gel medan berdenyut (PFGE). Beberapa kasus memiliki
waktu timbulnya penyakit yang sama atau sangat dekat, dan isolatnya memiliki
pola PFGE yang serupa, sehingga menunjukkan kemungkinan wabah pernah
terjadi namun tidak terdeteksi oleh sistem pelaporan penyakit menular yang ada
saat ini.
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu kedua penelitian ini berhubungan dengan kejadian penyakit
dengan diare.
Tesis
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan menggunakan subjek responden secara
rancangan/ langsung untuk melihat faktor-faktor yang menjadi penyebab prevalensi kejadian
yang penyakit diare yang cukup tinggi, sedangkan penelitian dalam jurnal ini bertujuan
membedaka untuk melakukan surveilans patogen penyakit diare akut selama satu tahun
n dengan berdasarkan data klinik rawat jalan di rumah sakit.
jurnal
sebelumnya
Penulis, Filomena Manjate, Llorenç Quinto, Percina Chirinda, Sendirian Acácio, Marcelino
Garrine, Delfino Vubil, dari Tac di Nhampo, Eva D. João, Arsénio Nhacolo,
Anelsio Cossa, Sergio Massora, Pak Gizela, Bassat Unik, Karen Kotloff, Myron
Levine, Pedro L.Alonso, Jacqueline E.Tate, Umesh Parashar, Jason M. Menda,
Inácio Mandomando.
Judul, Dampak vaksinasi rotavirus terhadap rawat inap akibat diare pada anak-anak di
bawah usia 5 tahun di pedesaan bagian selatan Mozambik.
Jurnal, Jurnal Vaksin
Halaman 9 halaman
Teori Vaksin Rotavirus (Rotarix ) diperkenalkan di Mozambik melalui Program
Imunisasi yang Diperluas pada bulan September 2015. Kami menilai dampak
vaksinasi rotavirus terhadap rawat inap terkait gastroenteritis pada masa kanak-
kanak pasca pengenalan vaksin di daerah pedesaan dengan prevalensi HIV yang
tinggi di Mozambik bagian selatan.
Metode Subjek : anak-anak berusia kurang dari 5 tahun yang dirawat di MDH selama
periode penelitian (Januari 2008–Desember 2020).
Alat Ukur : Pengujian rotavirus dilakukan pada anak-anak yang terdaftar dalam
GEMS dan platform surveilans diare, yang diterapkan dalam konteks surveilans
rotavirus dan enteropatogen lain pada anak-anak berusia <5 tahun di Manhiça
Analisis : Data dari MSS dimasukkan dua kali ke dalam perangkat lunak
manajemen data Visual FoxPro atau Open Clinica dan diperiksa konsistensinya.
Data laboratorium dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Laboratorium
(ServoLab, Jerman) dan database master penelitian dibuat untuk menggabungkan
data klinis/epidemiologi dan laboratorium. Model regresi logistik diperkirakan
membandingkan prevalensi semua penyebab masuk rumah sakit, AGE, dan
rotavirus yang dikonfirmasi laboratorium (LC-RV) di antara semua anak balita
yang dirawat di MDH, baik berasal dari wilayah penelitian atau tidak.
Hasil Dari Januari 2008 hingga Desember 2020, vaksinasi rotavirus terbukti
berkontribusi terhadap penurunan prevalensi AGE dari 19% (95% CI: 18,14–
20,44) sebelum pengenalan vaksin menjadi 10% (95% CI: 8,89– 11.48) pada
periode pasca-introduksi, mencegah masing-masing 40% (95% IE: 38–42) dan
84% (95 % IE: 80–87) dari perkiraan AGE dan kasus rotavirus yang dikonfirmasi
laboratorium, pada bayi. Demikian pula, kejadian rotavirus secara keseluruhan
adalah 11,8 kali lipat lebih rendah pada periode pasca-vaksin (0,4/1000 anak-tahun
berisiko [CYAR]; 95% CI: 0,3–0,6) dibandingkan dengan periode sebelum
vaksinasi ( 4,7/1000 CYAR; 95% CI: 4,2–5,1) dengan penurunan tertinggi terjadi
pada bayi (16,8 kali lipat lebih rendah dari 15,1/1000 CYAR pada sebelum
vaksinasi menjadi 0,9/1000 CYAR pada era pascavaksin).
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu kedua penelitian ini berhubungan dengan kejadian penyakit
dengan diare.
Tesis
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan menggunakan subjek responden secara
rancangan/ langsung untuk melihat faktor-faktor yang menjadi penyebab prevalensi kejadian
yang penyakit diare yang cukup tinggi sedangkan penelitian dalam jurnal ini bertujuan
membedaka untuk mengevaluasi kontribusi vaksin rotavirus dalam pengurangan rawat inap
n dengan akibat diare dan tingkat positif rotavirus pada anak-anak.
jurnal
sebelumnya