Anda di halaman 1dari 25

Review International Journal

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

Oleh :

Nama : Dian Ekawaty Mohamad


NIM : 717523001
Kelas : A-S2 Kesehatan Masyarakat

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT

PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

TAHUN 2023
NAMA : DIAN EKAWATY MOHAMAD

NIM : 717523001

KELAS : A S2 KESEHATAN MASYARAKAT

1. Jurnal Pertama

Penulis, Getu Tesfaw Addis, Samuel Berihun Dagnew, Alemnew Anagaw, Teklie
Mengie Ayele, Tesfaye Yimer Tadesse.
Judul, Evaluasi pola penggunaan antibiotik dalam pengobatan penyakit diare akut di
rumah sakit khusus komprehensif Debre Tabor, Debre Tabor, Ethiopia: Sebuah
studi cross-sectional retrospektif.
Jurnal, Jurnal Ilmu Kesehatan
Halaman 9 halaman
Teori Dalam pengaturan klinis di seluruh Ethiopia, penggunaan antibiotic yang tidak
rasional untuk mengobati diare akut adalah hal yang umum. Penyebab utama
resistensi penyalahgunaan antibiotik, penggunaan antibiotik yang tidak tepat,
penggunaan antibiotik yang berlebihan tersebar luas pada infeksi diare di seluruh
dunia.
Metode Subjek : 243 pasien yang di diagnosis dan tercatat di rekam medis menderita
penyakit diare akut di Rumah Sakit Khusus Komprehensif Debre Tabor pada
bulan September 2021 hingga agustus 2022
Alat ukur : data dikumpulkan dengan menggunakan kuisioner terstruktur.
analisis :
Jenis penelitian yaitu Kuantitatif.
Desain penelitian yaitu studi cross-sectional retrospektif.
Data yang terkumpul di olah menggunakan spss 25.0
Hasil Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat penggunaan antibiotik yang
tidak tepat pada penyakit diare akut di Rumah Sakit Khusus Komprehensif
Debre Tabor, yang mungkin menjadi penyebab peningkatan resistensi
antimikroba secara keseluruhan serta biaya pengobatan yang terkait. Temuan ini
bermanfaat sebagai bukti penggunaan antibiotik yang tidak tepat oleh pembuat
resep dalam pengobatan penyakit diare akut.
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu meneliti tentang penyakit diare dengan studi cross
dengan Tesis sectional.
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan melihat kepatuhan dalam mengkonsumsi
rancangan obat anti diare, hal ini yang membedakan karena dalam jurnal penelitian ini
kebaruan/ tujuannya untuk mengevaluasi pola penggunaan antibiotik pada pasien penderita
yang penyakit diare.
membedakan
dengan yang
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya

2. Jurnal kedua

Penulis, Md. Zobaidul Alam, Abdullah Al Mukarrom


Judul, Kebersihan, fasilitas sanitasi, dan penilaian kualitas air minum di sekolah di kota
Chattogram, Bangladesh
Jurnal, Jurnal Kesehatan Global
Halaman 8 halaman
Teori Penelitian ini dirancang untuk mengevaluasi masalah keamanan mikrobiologi air
minum di 50 sekolah di kota Chattogram, Bangladesh, dan untuk menyelidiki
kondisi sanitasi dan kebersihan sekolah yang secara langsung berkaitan dengan
kesehatan ribuan siswa.
Metode Subjek: 50 sampel air minum dari 50 sekolah di kota Chattogram dan perwakilan
pihak sekolah sebanyak 50 orang dari masing-masing sekolah.
Alat Ukur : Metode cawan tuang digunakan untuk total viable count (TVC),
metode most probable number (MPN) digunakan untuk total coliform
count (TCC) dan fecal coliform count (FCC), dan empat media selektif
yang digunakan untuk mengisolasi bakteri patogen dari sampel air minum,
dan kemudian diidentifikasi dengan menggunakan uji morfologi, kultur,
dan biokimia. Untuk menyelidiki kondisi air, sanitasi, dan kebersihan,
digunakan kuesioner terstruktur.
Analisis : Eksperimen pada sampel air dan analisis statistik STATA 15.0 (Stata
corp, Texas, AS) digunakan untuk analisis data.
Hasil Sebanyak 46% sampel ditemukan di atas batas yang dapat diterima (> 500
CFU/ml) untuk jumlah TVC, 52% sampel ples memiliki coliform, dan
28% sampel memiliki coliform tinja, yang melebihi nilai pedoman
WHO. Pengelompokkan 50 sekolah yang diteliti ke dalam lima kelompok
dan menemukan TVC (67%) dan TCC (83%) tertinggi pada sampel air di
sekolah-sekolah perusahaan kota. E. coli, Salmonella, Shigella,
Enterobacter, Citrobacter, Klebsiella, dan Yersinia diisolasi dan
diidentifikasi dari sampel air minum. Di sebagian besar sekolah, tempat
penampungan air minum ditemukan dalam keadaan tidak murni dan
terkontaminasi oleh berbagai bakteri. Di sekolah dasar negeri, sebuah
toilet digunakan oleh 143 siswa, sedangkan di sekolah menengah pertama
swasta, toilet digunakan oleh 30 siswa dan ditemukan bersih. Sabun cuci
tangan hanya tersedia di 14% sekolah dasar negeri, tetapi 100% di sekolah
menengah swasta.
penelitian menunjukkan bahwa air minum di sebagian besar sekolah
terkontaminasi oleh patogen. Kebersihan yang buruk, sanitasi, dan air
minum yang terkontaminasi tampaknya bertanggung jawab atas berbagai
jenis penyakit. Lebih dari itu , penelitian ini menunjukkan perlunya
meningkatkan kesadaran tentang air minum, kebersihan, dan fasilitas
sanitasi di sekolah-sekolah, yang harus dipantau secara berkala.
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu meneliti tentang penyakit diare, kebersihan, dan fasilitas
dengan sanitasi.
Tesis
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan meneliti kondisi kebersihan perorangan dan
rancangan/ fasilitas sanitasi yang berada di rumah responden atau subjek penelitian, hal ini
yang yang membedakan dengan penelitian jurnal penelitian ini karena penelitian ini
membedaka merupakan penelitian eksperimen dengan sampel air dan fasilitas sekolah sebagai
n dengan subjek penelitian.
jurnal
sebelumnya

3. Jurnal ketiga

Penulis, Pritu Dhalaria, Sanjay Kapur, Ajeet Kumar Singh, Ajay Verma, Pretty
Priyadarshini, Gunjan Taneja.
Judul, Dampak potensial vaksinasi rotavirus terhadap pengurangan penyakit
diare pada anak di India: Analisis Survei Kesehatan Keluarga Nasional-
Jurnal, 5
Halaman Jurnal Vaksin
10 halaman
Teori Rotavirus adalah salah satu penyebab utama diare pada bayi dan
anak-anak di seluruh dunia. Dalam penelitian ini, kami menyelidiki
dampak vaksinasi rotavirus terhadap prevalensi penyakit diare di
kalangan anak balita di India. Penelitian tentang dampak vaksin
rotavirus dalam mengurangi penyakit diare sangat penting untuk
berkontribusi pada semakin banyaknya bukti tentang efektivitas
intervensi ini dalam meningkatkan hasil kesehatan anak.
Metode Subjek : Teknik pengambilan sampel sistematis secara acak
digunakan untuk memilih rumah tangga perempuan yang memenuhi
syarat (15-49 tahun) dari desa dan Blok Sensus (BS) di daerah
perkotaan. Penelitian ini menampilkan distribusi dosis vaksin rotavirus
pada anak usia 12-35 bulan berdasarkan status sosial ekonomi anak dan
ibunya.
Alat Ukur : desain pengambilan sampel dua tahap terstratifikasi untuk
mengumpulkan informasi tentang indikator kesehatan dari
populasi/responden yang memenuhi syarat. Pertama, sampel unit
sampling primer (desa di daerah pedesaan dan Blok Sensus
Enumerasi di daerah perkotaan) dipilih dari kerangka sampling
dengan probabilitas proporsional dengan ukuran (PPS). Kedua,
teknik pengambilan sampel sistematis secara acak digunakan untuk
memilih rumah tangga perempuan yang memenuhi syarat (15-49
tahun) dari desa dan Blok Sensus (BS) di daerah perkotaan.
Analisis : Untuk mengestimasi distribusi dosis vaksin rotavirus dengan
interval kepercayaan 95%, penelitian ini menggunakan desain survei
Stata ''svyset''. Interval kepercayaan dibuat dengan menggunakan
transformasi logit sehingga titik akhirnya selalu berada di antara 0
dan 1. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan distribusi diare
pada anak usia 12-35 bulan dengan dosis vaksin rotavirus dan status
sosial-ekonomi anak dan ibu mereka. Untuk menunjukkan pengaruh
vaksin rotavirus dengan faktor sosial ekonomi terhadap diare pada
anak usia 12-35 bulan, penelitian ini menggunakan regresi logistik
multivariat. Semua analisis dilakukan dengan menggunakan STATA
versi 16.
Hasil Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa vaksin rotavirus
memiliki dampak yang signifikan dalam mengurangi penyakit diare
pada anak di India. Hasil ini memiliki potensi untuk
menginformasikan keputusan kebijakan dan memungkinkan para
profesional kesehatan untuk menyatukan upaya mereka dalam
mengurangi beban penyakit diare dan pencegahannya secara tepat
waktu pada anak-anak. Penelitian ini juga akan berkontribusi pada
literatur yang ada tentang dampak vaksinasi rotavirus dalam
mengurangi prevalensi diare pada anak-anak di India.
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu meneliti tentang penyakit diare.
dengan
Tesis
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan menggunakan subjek responden secara
rancangan/ langsung untuk melihat faktor-faktor yang menjadi penyebab prevalensi kejadian
yang penyakit diare yang cukup tinggi dan tidak meneliti tentang penggunaan vaksin
membedaka pencegahan diare, hal ini yang membedakan dengan penelitian dalam jurnal ini
n dengan karena jurnal ini menggunakan data vaksinasi rotavirus hasil survei kesehatan
jurnal nasional.
sebelumnya

4. Jurnal keempat

Penulis, Chih-Hsien Chuang, Rajendra Prasad Janapatla, Yi-Hsin Wang, Hsin-Ju Chang,
Chyi-Liang Chen, Cheng-Hsun Chiu
Judul, hubungan antara antigen golongan darah histo dan penyakit diare terkait
Pseudomonas aeruginosa
Jurnal, Journal of microbiology, Immunology and infection.
Halaman 6 halaman
Teori Penyakit diare yang disebabkan oleh P. aeruginosa dapat berkisar dari diare yang
sembuh sendiri hingga enteritis nekrotikans parah dengan sepsis. Berdasarkan
studi klinis sebelumnya, pasien dengan penyakit diare terkait P. aeruginosa dapat
diklasifikasikan menjadi 4 kelompok: Demam Shanghai (enteritis nekrotikans
disertai sepsis), Enterokolitis P. aeruginosa (demam disertai diare mukoid atau
berdarah yang menyerupai enterokolitis bakterial), Diare terkait P. aeruginosa
(diare encer yang menyerupai enteritis yang diperantarai virus atau racun), dan
diare terkait antibiotik (pengobatan antibiotik sebelumnya).
Metode Subjek : Sampel air liur dikumpulkan dari 2 populasi, pasien dengan penyakit
diare terkait P. aeruginosa dan anak-anak normal yang sehat dari April 2018
hingga Juni 2020.

Alat Ukur : Sampel air liur sebanyak 1 mL dikumpulkan dalam tabung


sentrifugasi 1,5 mL steril dari pasien dan kontrol sehat. Sampel disimpan pada
jam 20 C untuk fenotipe dan genotipe HBGA.

Analisis : Uji fenotip Lewis dengan uji imunosorben terkait-enzim (ELISA) dan
genotip FUT2.
Data deskriptif disajikan dalam bentuk angka dan persentase usia. Data
kategorikal dianalisis dengan menggunakan c2 atau uji eksak Fisher. Dua sisi P
<0,05 dianggap signifikan. Semua analisis dilakukan dengan perangkat lunak
statistik SPSS versi 21.
Hasil Sebanyak 85 pasien dengan penyakit diare terkait P. aeruginosa dan 105 anak
sehat dilibatkan untuk mengumpulkan spesimen air liur. Tingkat kolonisasi tinja
masing-masing adalah 5/101 (5%) pada anak-anak sehat, 4/58 (6,9%) pada bayi,
dan 1/43 (2,3%) pada anak-anak berusia 1-2 tahun. Golongan darah A lebih sering
terjadi pada pasien dengan penyakit diare terkait P. aeruginosa 24/77 (31,2%)
dibandingkan pada anak sehat 18/102 (17,6%) (P Z 0,035). Semua pasien dan
anak-anak yang sehat adalah sekretor positif. Sebaran genotipe sekretor lemah
Se385/ Se385adalah 23/84 (27,4%) pada pasien dengan penyakit diare terkait P.
aeruginosa dan 17/104 (16,3%) pada anak sehat (P Z 0,06). Pasien dengan
penyakit diare terkait P. aeruginosa memiliki persentase Le Cintafenotipe 25/81
(30,9%) dibandingkan sehat.
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu kedua penelitian ini berhubungan dengan kejadian penyakit
dengan diare.
Tesis
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan menggunakan subjek responden secara
rancangan/ langsung untuk melihat faktor-faktor yang menjadi penyebab prevalensi kejadian
yang penyakit diare yang cukup tinggi dan tidak meneliti tentang Pseudomonas
membedaka aeruginosa yang merupakan salah satu bakteri gram negatif penyebab diare. Hal
n dengan ini yang membedakan antara rancangan peneliti dan penelitian dalam jurnal ini.
jurnal
sebelumnya

5. Jurnal kelima

Penulis, Alexander Zerbo, Rafael Castro Delgado, Pedro Arcos González.


Judul, Sanitasi dan kebersihan air di Afrika Sub-Sahara: Cakupan, risiko penyakit diare,
dan urbanisasi.
Jurnal, jurnal keamanan hayati
Halaman 5 halaman
Teori Afrika Sub-Sahara (SSA) mempunyai populasi perkotaan yang berkembang pesat,
dengan layanan air, sanitasi, dan kebersihan (mencuci) yang mewakili kebutuhan
utama populasi ini. Kebetulan, wilayah ini memiliki cakupan mencuci global yang
paling rendah. Data dari studi 'Program Pemantauan Bersama WHO/UNICEF
untuk Pasokan Air, Sanitasi dan Kebersihan' dan 'Beban Penyakit Global' dari
Institute for Health Metrics and Evaluation digunakan untuk menilai cakupan
mencuci dan beban kesehatan terkait di SSA, sub-wilayahnya. , dan daerah
pedesaan dan perkotaan di SSA. Cakupan mencuci di wilayah SSA tampaknya
rendah, namun cakupan di perkotaan lebih baik dibandingkan di wilayah
pedesaan; namun, terdapat kesenjangan akses terhadap mencuci perkotaan dan
wilayah miskin perkotaan kurang terlayani.
Metode Subjek : data Program Pemantauan Bersama WHO/UNICEF untuk Pasokan Air,
Sanitasi dan Kebersihan (JMP), 2019. Dan data institut Metrik dan Evaluasi
Kesehatan (IHME). GBD Bandingkan visualisasi data Seattle, WA: IHME,
University of Washing ton, 2019.
Alat Ukur : Microsoft Excel digunakan untuk visualisasi dan analisis data.

Analisis : Data rumah tangga dari ‘Program Pemantauan Bersama WHO/UNICEF


tentang Pasokan Air, Sanitasi dan Kebersihan (JMP)’ untuk tahun 2017 digunakan
untuk melakukan analisis cakupan mencuci di wilayah perkotaan SSA. Analisis ini
menggabungkan data kematian yang disebabkan oleh jenis kelamin dan semua
kelompok umur dengan persentase atribusi faktor risiko (RFA) untuk cakupan
WASH. Data ini diekstraksi menggunakan alat interaktif dan visualisasi dari
Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) dari University of Washington
dan disajikan dalam tabel untuk semua subkawasan SSA.
Hasil  Cakupan air minum di wilayah perkotaan lebih baik dibandingkan wilayah
pedesaan di seluruh SSA.
 akupan akses terhadap fasilitas sanitasi lebih baik di wilayah perkotaan
dibandingkan wilayah pedesaan di seluruh SSA
 Cakupan akses terhadap fasilitas cuci tangan lebih baik di wilayah perkotaan
dibandingkan wilayah pedesaan di seluruh SSA
 Terdapat peningkatan cakupan saluran pembuangan air limbah dan tangki
septik di perkotaan, serta penurunan cakupan air mengalir dan jamban di
perkotaan
 Rendahnya cakupan mencuci diketahui karena kontribusinya terhadap
kematian akibat penyakit diare di seluruh SSA, karena penyakit diare mungkin
disebabkan oleh tidak memadainya akses terhadap layanan WASH.
Keterkaitan Keterkaitannya kedua penelitian ini yaitu membahas tentang sanitasi kebersihan
dengan air yang berpengaruh terhadap perilaku mencuci sehingga berisiko menimbolkan
Tesis penyakit diare.
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan menggunakan subjek responden secara
rancangan/ langsung untuk melihat faktor-faktor yang menjadi penyebab prevalensi kejadian
yang penyakit diare yang cukup tinggi, sedangkan dalam jurnal ini hanya menganalisa
membedaka data berdasarkan data rumah tangga dari ‘Program Pemantauan Bersama
n dengan WHO/UNICEF tentang Pasokan Air, Sanitasi dan Kebersihan (JMP).
jurnal
sebelumnya

6. Jurnal keenam

Penulis, F.C. Amabo, E.C. Seukap, E. Mathieu, G.A. Etoundi


Judul, Evaluasi surveilans penyakit diare di kamp pengungsi Minawao, Kamerun.
Jurnal, Jurnal Penyakit Menular
Halaman 6 halaman
Teori Antara tahun 2013 dan 2015, kamp pengungsi Minawao di Kamerun menerima
sekitar 51.000 pengungsi yang melarikan diri dari Boko Haram. Peningkatan
jumlah penduduk yang pesat dan fasilitas sanitasi yang tidak memadai
meningkatkan risiko penyakit diare.
Metode Subjek : Sumber informasi mencakup catatan kesehatan, laporan pengawasan, dan
wawancara informan kunci. Informan kunci adalah seluruh tenaga kesehatan dari
Dinas Kesehatan Kabupaten Mokolo (MHDO) dan fasilitas kesehatan di
lingkungan kamp Minawao yang melakukan kegiatan surveilans epidemiologi.

Alat Ukur : Kuesioner semi terstruktur digunakan sebagai pedoman pada saat
wawancara informan kunci untuk memperoleh informasi mengenai struktur,
tujuan, dan kegunaan kuesioner.

Sistem pengawasan, serta sumber daya yang digunakan untuk mengoperasikan


sistem. Kartu skor digunakan untuk menilai kesederhanaan, fleksibilitas, kualitas
data, penerimaan, sensitivitas, ketepatan waktu, dan stabilitas sistem.

Observasi langsung dan peninjauan arsip digunakan untuk memastikan


keberadaan alat kerja yang diperlukan (definisi kasus, register fasilitas kesehatan,
lembar pemberitahuan, bahan pengumpulan sampel).

Analisis : Kuesioner diperiksa secara visual untuk kelengkapan, kesalahan yang


jelas, dan ketidakkonsistenan. Data dimasukkan dan dianalisis menggunakan Epi
Info 7.0 dan peta dibuat menggunakan perangkat lunak QGIS versi 2.18.3.
Statistik deskriptif mencakup frekuensi dan proporsi untuk data kategorikal dan
rata-rata dengan standar deviasi (SD) untuk data kontinu. Studi ini terdiri dari
analisis retrospektif terhadap data program yang dikumpulkan secara rutin dan
karenanya dikecualikan dari tinjauan formal.
Hasil Surveilans di Minawao bersifat pasif dan aktif, dengan mengintegrasikan empat
penyakit yang dilaporkan setiap minggu/segera. Semua informan kunci sepakat
bahwa pengawasan adalah bagian dari pekerjaan rutin mereka. Dari 138 laporan
surveilans yang ditinjau, semuanya lengkap; 91 (66%) tepat waktu. Secara
keseluruhan, 143 (100%) kasus penyakit diare yang teridentifikasi dalam daftar
kesehatan dilaporkan ke tingkat berikutnya. Hanya dua (20%) petugas surveilans
yang dapat menyatakan definisi kasus terstandar (SCD) dengan benar; tiga (30%)
tidak mampu mengidentifikasi kasus penyakit diare berdasarkan SCD.
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu kedua penelitian ini berhubungan dengan kejadian penyakit
dengan diare.
Tesis
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan menganalisis faktor-faktor yang menjadi
rancangan/ penyebab prevalensi kejadian penyakit diare yang cukup tinggi di wilayah
yang Puskesmas kota Timur, sedangkan dalam jurnal penelitian ini bertujuan untuk
membedaka menganalisis kinerja tenaga kesehatan sebagai informan kunci dalam pengawasan
n dengan dan penanggulangan penyakit diare di kamp pengungsian.
jurnal
sebelumnya

7. Jurnal ketujuh

Penulis, Jenna N Diaz, Sherlie Jean Louis Dulience, Noah Wolthausen, Xuntian Jiang,
Emmanuel Gyimah, Francesca J Marhône Pierre, F Matthew Kuhlmann, and Lora
L Iannotti.
Judul, Kolin, DHA, dan Penyakit Diare Terkait dengan Pertumbuhan yang Terpuruk
dalam Studi Kasus-Kontrol
Jurnal, Jurnal Nutrisi dalam Kesehatan dan Penyakit
Halaman 9 halaman
Teori Anak yang menderita diare menular berulang rentan mengalami gangguan
pertumbuhan. DHA dan kolin mungkin berperan dalam hubungan ini karena
keterlibatannya dalam metabolisme lipid, kekebalan usus, dan jalur inflamasi.
Metode Subjek : Anak-anak berusia 6-36 bulan (N=195) di Cap-Haitien, Haiti. Pasangan
ibu-anak direkrut dari pos kesehatan masyarakat dan klinik rawat jalan.
Alat Ukur : Antropometri anak, asupan makanan, dan sampel darah dan tinja
dikumpulkan pada awal dan tindak lanjut. DHA plasma, kolin, dan betaine
ditentukan dengan metode LC-MS/MS (N=49) dan protein pengikat asam lemak
usus (I-FABP) oleh ELISA (N=183). Kuesioner kesehatan dan morbiditas anak
menanyakan tentang riwayat asma, kelainan kongenital atau keterlambatan
perkembangan, ingatan gejala selama 2 minggu, dan status vaksinasi.
Analisis : studi kasus-kontrol dengan penilaian hasil longitudinal selama 1 bulan
di Cap-Haitien, Haiti. Peserta direkrut dari Hôpital Universitaire Justinien (HUJ),
klinik komunitas (Fort St Michel dan La Fossette), dan pos kesehatan masyarakat
terkait. Model regresi multivariat diterapkan dengan analisis mediasi untuk
menguji hubungan dan menyesuaikan faktor perancu.
Hasil Rata-rata konsentrasi DHA plasma (1,03Mgram/mL; 95% CI: 0,91, 1,15) tidak
berbeda secara signifikan antara kasus dan kontrol, juga tidak ada perbedaan
dalam rata-rata konsentrasi kolin plasma (4,5Mgram/mL; 95% CI: 3,8, 5,1). Rata-
rata konsentrasi I-FABP plasma secara signifikan lebih tinggi pada tindak lanjut
dalam kasus (3,34; 95% CI: 3,28, 3,40) dibandingkan kontrol (3,20; 95% CI: 3,13,
3,27;P=0,002). Dalam model regresi multilinear yang disesuaikan, konsentrasi
DHA plasma yang lebih tinggi pada masa tindak lanjut dikaitkan dengan
perubahan negatif pada berat badan dan usia.Dengan skor (P=0,016), dan tindak
lanjut I-FABP berbanding terbalik dengan tinggi badan dan usia Dengan skor
(P=0,035). Tidak ada interaksi atau efek mediasi yang ditemukan.
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu kedua penelitian ini berhubungan dengan kejadian penyakit
dengan diare.
Tesis
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan menggunakan subjek responden secara
rancangan/ langsung untuk melihat faktor-faktor yang menjadi penyebab prevalensi kejadian
yang penyakit diare yang cukup tinggi di wilayah kerja puskesmas kota timur,
membedaka sedangkan Penelitian dalam jurnal ini bertujuan untuk mengkarakterisasi
n dengan kontribusi status DHA dan kolin serta kerusakan usus pada anak kecil dalam
jurnal hubungan antara penyakit diare dan pertumbuhan anak.
sebelumnya

8. Jurnal kedelapan

Penulis, Velusamy Saravana Kumar, Shanmugasundaram Devika, Sebastian George,


Lakshmanan Jeyaseelan.
Judul, Pemetaan spasial penyakit diare akut menggunakan GIS dan estimasi risiko relatif
menggunakan pendekatan empirik Bayes.
Jurnal, Jurnal epidemiologi klinis dan kesehatan global.
Halaman 10 halaman
Teori Penyakit diare merupakan salah satu dari lima penyebab kematian terbesar di
negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Penyakit ini merupakan
penyebab kematian kedua pada anak di bawah usia lima tahun. Penyakit diare
menyumbang kematian hampir 1,5 juta anak dan secara global terdapat sekitar dua
miliar kasus penyakit diare setiap tahunnya. Dalam penelitian ini, peneliti
mempelajari pola spatio-temporal penyakit diare akut (ADD) di lingkungan dan
memperkirakan serta membandingkan dua model Bayesian yang banyak
digunakan dalam studi pengukuran risiko relatif ADD di Chennai Corporation,
Tamilnadu, India.
Metode Subjek : Data ADD diperoleh dari rumah sakit penyakit menular, Chennai,
Tamilnadu, India dari tahun 2009–11, yang merupakan pusat koordinasi data.
Alat Ukur : Rasio morbiditas terstandar (SMR) telah menjadi ukuran yang banyak
digunakan dalam pemetaan penyakit. Peta angka standar dan peta signifikansi
statistik adalah pendekatan yang umum digunakan dalam pemetaan penyakit.
Analisis : Teknik Sistem Informasi Geografis (GIS) digunakan untuk memetakan
data ADD dan risiko relatif diperkirakan menggunakan pendekatan empiris Bayes
menggunakan model Poisson gamma dan Poisson log normal.
Hasil Selama periode tiga tahun dari 2009-2011, hampir 7661 kasus ADD dilaporkan di
Chennai Corporation. Angka kejadian kumulatif diare adalah 142,6 kasus per
100.000 penduduk dengan rentang minimal 0 hingga maksimal 1699,7 kasus per
tahun. Laki-laki memiliki rata-rata kejadian lebih tinggi yaitu 147,4 kasus
dibandingkan perempuan dengan 137,7 kasus per 100.000 penduduk per tahun.
Selain itu, kejadian kumulatif lebih tinggi pada kelompok usia 0–4 tahun (306,8
kasus) dibandingkan kategori lainnya. Insiden yang lebih tinggi diamati pada
bulan April-Juni (55,2 kasus) dibandingkan pada musim lainnya. Peta Choropleth
menunjukkan bahwa kejadian ADD yang lebih tinggi lebih banyak terjadi di
bagian utara Chennai dekat wilayah pesisir yang meliputi wilayah Tondiarpet,
jembatan Basin, dan zona Pulianthope. Estimasi risiko relatif posterior yang
diperoleh dengan menggunakan pendekatan empiris Bayes mengidentifikasi 23,
30, dan 19 bangsal yang memiliki risiko relatif secara signifikan lebih besar dari 1
masing-masing pada tahun 2009, 2010, dan 2011.
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu kedua penelitian ini berhubungan dengan kejadian penyakit
dengan diare.
Tesis
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan menggunakan subjek responden secara
rancangan/ langsung untuk melihat faktor-faktor yang menjadi penyebab prevalensi kejadian
yang penyakit diare yang cukup tinggi di wilayah Puskesmas Kota Timur sedangkan
membedaka penelitian dalam jurnal ini untuk mempelajari pola spatio-temporal ADD di
n dengan Chennai, Tamilnadu menggunakan alat Sistem Informasi Geografis (GIS) dan juga
jurnal untuk memperkirakan dan membandingkan perkiraan risiko relatif yang diperoleh
sebelumnya dengan menggunakan pendekatan empiris Bayes menggunakan Poisson gamma
dan Poisson mencatat model kasus diare akut dikategorikan ke dalam kuarti.

9. Jurnal kesembilan

Penulis, Thaís Aparecida Vieira Reis, Andrêssa Silvino Ferreira Assis, Daniel Almeida do
Valle, Vívian Honorato Barletta, Iná Pires de Carvalho, Tatiana Lundgren Rose,
Silvana Augusta Rodrigues Portes, José Paulo Gagliardi Leite, Maria Luzia da
Rosa e Silva.
Judul, Peran adenovirus manusia tipe 41 pada penyakit diare akut di Minas Gerais setelah
vaksinasi rotavirus.
Jurnal, Jurnal Mikrobiologi Brasil
Halaman 8 halaman
Teori Pengenalan vaksin rotavirus (Rotarix®) dalam Program Imunisasi Nasional
Brazil pada bulan Maret 2006 telah menurunkan prevalensi RVA, jumlah rawat
inap di rumah sakit, dan angka kematian akibat diare, khususnya pada anak di
bawah usia 2 tahun. Namun, peran virus enterik lain dalam etiologi ADD harus
diperhitungkan serta dampak vaksin RVA, yang mungkin mendukung peredaran
virus lain.
Metode Subjek : Total 377 sampel tinja diperoleh melalui surveilans pasif; 341 dari pasien
rawat jalan dan 36 dari pasien rawat inap.
Alat Ukur : Semua sampel sebelumnya diuji untuk RVA, NoV, dan HAstV; dan
314 di antaranya negatif terhadap ketiga agen virus tersebut
Analisis : Studi cross-sectional, yang dilakukan di Juiz de Fora, Minas Gerais,
Brazil tenggara. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan perangkat
lunak SPSS versi 13.0 (SPSS®Inc., Chicago, AS). Uji Chi-square dilakukan untuk
mengetahui pengaruh asal sampel, umur, serta musim kemarau dan hujan
terhadap terjadinya infeksi HAdV.
Hasil penelitian pionir tentang epidemiologi molekuler HAdV enterik yang dilakukan di
Minas Gerais telah membuktikan keterlibatan HAdV-F tipe 41 yang signifikan
dalam etiologi ADD, yang terjadi terutama pada anak-anak selama tahun pertama
kehidupan mereka pada periode tahun yang berbeda.
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu kedua penelitian ini berhubungan dengan kejadian penyakit
dengan diare.
Tesis
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan menggunakan subjek responden secara
rancangan/ langsung untuk melihat faktor-faktor yang menjadi penyebab prevalensi kejadian
yang penyakit diare yang cukup tinggi di wilayah kerja Puskesmas Kota Timur
membedaka sedangkan jurnal penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran adenovirus
n dengan manusia tipe 41 pada penyakit diare akut di Minas Gerais setelah vaksinasi
jurnal rotavirus. Hal ini yang membedakan antara rancangan peneliti dan jurnal
sebelumnya penelitian jurnal ini.

10. Jurnal kesepuluh

Penulis, Bradley T. Kerridge, Maria R. Khan, Jurgen Rehm, Amir Sapkota


Judul, Konflik dan diare serta penyakit terkait: Sebuah analisis global.
Jurnal, Jurnal Epidemiologi dan Kesehatan Global
Halaman 9 halaman
Teori Di antara penyakit diare menular yang paling banyak dikaitkan dengan air yang
tidak aman dan sanitasi yang tidak memadai adalah penyakit diare (termasuk
kolera, salmonellosis, shigellosis, amoebiasis, dan penyakit usus lainnya yang
disebabkan oleh bakteri, protozoa dan virus), schistosomiasis, trachoma dan
infeksi nem atode (ascariasis, trikuriasis dan penyakit cacing tambang). Secara
keseluruhan, penyakit-penyakit ini menyumbang sekitar 5,0% dari beban penyakit
global, dengan penyakit diare (4,1%) yang secara proporsional berkontribusi
terhadap jumlah kematian dan kecacatan.
Metode Subjek : Data angka kematian akibat terorisme, perang saudara dan kekerasan
sepihak pada tahun 1994-2000 menghasilkan selisih dua tahun dibandingkan
DSTN DALY pada tahun 2002.
Alat Ukur : analisis regresi linier multivariate.
Analisis : sebelum analisis multivariabel, statistik deskriptif akan disajikan untuk
semua variabel penelitian, termasuk total berdasarkan usia, jenis kelamin, dan
sarana, jika diperlukan. Analisis regresi linier multivariabel juga akan dilakukan
untuk menguji hubungan antara kematian akibat terorisme, perang dan kekerasan
sepihak dari tahun 1994 hingga 2000 dan DSTN DALY pada tahun 2002, dengan
mengendalikan kerentanan yang sudah ada dan faktor ekonomi pada awal.
Analisis juga dilakukan untuk total sampel dan secara terpisah untuk subkelompok
usia dan jenis kelamin (0–4, 5–14, 15–44, 45–59, dan 60+ tahun).
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa upaya pengendalian penyakit DSTN
harus menargetkan populasi yang terkena dampak konflik dengan perhatian
khusus pada anak-anak yang menderita penyakit DSTN secara tidak proporsional
di wilayah tersebut. Mengingat bukti bahwa terorisme dan kekerasan terkait dapat
mempengaruhi DSTN DALYs dalam jangka panjang, strategi pengendalian harus
bergerak lebih dari sekedar respon langsung untuk mengurangi kejadian dan
tingkat keparahan penyakit DSTN untuk mencari solusi melalui penguatan
pembangunan infrastruktur sistem kesehatan di antara populasi yang terkena
dampak konflik.
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu kedua penelitian ini berhubungan dengan kejadian penyakit
dengan diare.
Tesis
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan menggunakan subjek responden secara
rancangan/ langsung untuk melihat faktor-faktor yang menjadi penyebab prevalensi kejadian
yang penyakit diare yang cukup tinggi di wilayah kerja puskesmas kota timur,
membedaka sedangkan jurnal penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak terhadap
n dengan kesehatan masyarakat akibat perang saudara dan kekerasan yang terkait
jurnal mempengaruhi penularan penyakit menular dan parasit dalam jangka panjang
sebelumnya terutama melalui kerusakan infrastruktur yang berhubungan dengan kesehatan,
termasuk kerusakan pada pasokan air, listrik, dan sistem pembuangan limbah yang
diperlukan agar layanan kesehatan dapat beroperasi.

11. Jurnal kesebelas

Penulis, Jingyun Zhang, Yuanming Huang, Panpan Xue, Zhifei Zhan, Zheng Huang, Jie Li,
Baowei Diao, Biao Kan.
Judul, Uji PCR digital tetesan dupleks untuk Salmonella dan Shigella dan penerapannya
pada sampel diare dan non-diare
Jurnal, Jurnal Internasional Penyakit Menular
Halaman 7 halaman
Teori Bakteri dari generaSalmonellaDanShigellamerupakan patogen penting diare
menular. Kehilangan salmonel merupakan infeksi gastrointestinal kedua yang
paling sering dilaporkan pada manusia di Uni Eropa pada tahun 2018. Meskipun
shigellosis relatif jarang terjadi di Uni Eropa Shigellaspp merupakan penyebab
kematian kedua yang disebabkan Salmonellaspp danShigellaspp juga sering
terdeteksi pada pasien diare di China.
Metode Subjek : 362 sampel tinja dari 187 anak dengan diare ringan dan 175 anak tanpa
diare.
Alat Ukur : Uji dupleks ddPCR, tes qPCR.
Analisis : Batas kuantifikasi (LOQ) ditentukan sebagai jumlah salinan terendah
dalam suatu reaksi atau konsentrasi patogen terendah dalam tinja yang dapat
diukur dengan CV antar ulangan.<25%. Saat membandingkan distribusi
Salmonella spp danShigella spp dalam sampel diare dan non-diare, perbedaan
tingkat deteksi dianalisis dengan uji eksak Fisher dua sisi, dan perbedaannya
dalam konsentrasi target dianalisis dengan uji Mann-Whitney. Kurva
karakteristik operasi penerima (ROC) dibuat dengan memplot perkiraan
sensitivitas dengan spesifisitas 1 menggunakan semua sampel diar rheal dan
non-diare, yang positif dengan ddPCR. Jumlah salinan yang diukur per reaksi
yang ditentukan oleh ddPCR dimasukkan sebagai variabel independen dan status
kasus (diare atau non-diare) sebagai hasil dan variabel dependen. Indeks Youden
(YI = sensitivitas + spesifisitas − 1) digunakan untuk mengidentifikasi batas
optimal untuk jumlah salinan per reaksi. Semua analisis dilakukan dengan
menggunakan GraphPad Prism 9 (GraphPad Software, Inc.).
Hasil Dalam analisis sampel tinja, lebih banyak hasil positif yang dilaporkan melalui
ddPCR dibandingkan dengan kultur. ddPCR (dan qPCR) tidak dapat membedakan
antara bakteri mati dan hidup, sehingga hasil positif tidak membuktikan adanya
strain yang hidup. Tiga sampel positif Salmonella oleh budaya tetapi negatif oleh
ddPCR. Ketidakkonsistenan ini mungkin terkait dengan degradasi asam nukleat
selama pengawetan sampel dan dapat dikurangi dengan beberapa tindakan, seperti
deteksi sampel segar secara tepat waktu dan pengurangan jumlah siklus beku-cair
dan waktu kriopreservasi untuk sampel beku atau asam nukleat. Uji ddPCR
menunjukkan sampel yang lebih positif dibandingkan qPCR, terutama dalam
mendeteksi sampel yang membawa bakteri dengan muatan rendah.
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu kedua penelitian ini berhubungan dengan kejadian penyakit
dengan diare.
Tesis
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan menggunakan subjek responden secara
rancangan/ langsung untuk melihat faktor-faktor yang menjadi penyebab prevalensi kejadian
yang penyakit diare yang cukup tinggi dan tidak meneliti tentang bakteri penyebab
membedaka diare.
n dengan
jurnal
sebelumnya

12. Jurnal kedua belas

Penulis, Eko Mirsiyanto, Rico J. Sitorus, Misnaniarti.


Judul, Analisis Faktor Lingkungan dengan Diare Kronis pada Balita di Kota Jambi
Tahun 2019.
Jurnal, Jurnal Internasional Sains dan Masyarakat, Volume 2, Edisi 4, 2020
Halaman 11 halaman
Teori Diare kronis adalah buang air besar dengan frekuensi 3 kali atau lebih pada bayi
dan anak yang berlangsung selama 14 hari. Dampak penyakit diare pada umumnya
menyebabkan hilangnya cairan dalam tubuh (dehidrasi) dan diare kronis dapat
menyebabkan anak mengalami status gizi buruk dan mengalami kegagalan
pertumbuhan.
Metode Subjek : Populasi dalam penelitian ini adalah ibu balita atau masyarakat dan
pengasuh balita yang menderita diare di kota Jambi. Besar sampelnya adalah 45
responden sebagai kasus. Perbandingan sampel kasus dan kontrol adalah 1:2.
Sehingga jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 135 responden.
Alat Ukur : Instrumen pengumpulan data berupa angket dan observasi.
Analisis : penelitian ini menggunakan desain case-control dengan pendekatan
retrospektif, yaitu mempelajari bagaimana faktor-faktor risiko diidentifikasi pada
saat ini, kemudian faktor-faktor risiko tersebut diidentifikasi. Data dianalisis
secara univariat, bivariat menggunakan uji Chi-Square, dan analisis multivariat
dengan regresi logistik berganda.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyediaan air bersih, kepemilikan jamban,
dan sistem pembuangan air limbah mempunyai hubungan positif dan signifikan
dengan kejadian diare kronis pada balita di Kota Jambi tahun 2019. Variabel yang
mempunyai hubungan paling signifikan terhadap kejadian diare kronis pada balita
Kota Jambi tahun 2019 merupakan variabel sistem pembuangan air limbah.
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu kedua penelitian ini berhubungan dengan kejadian penyakit
dengan diare dan masyarakat sebagai sampel penelitian atau subjek penelitian.
Tesis
Ringkasan Responden dalam penelitian dalam jurnal ini yaitu Ibu Balita dan pengasuh balita,
rancangan/ sedangkan penelitian yang di rencanakan peneliti nanti responden adalah penderita
yang diare di wilayah kerja puskesmas kota timur yang datang berkunjung di
membedaka Puskesmas selama waktu penelitian.
n dengan
jurnal
sebelumnya

13. Jurnal ketiga belas

Penulis, Yongming Zhou, Jingyun Zhang, Shukun Wang, Wen Xu, Weili Liang, Meiying
Yan, Duochun Wang, Baowei Diao, Bo Pang, Xin Lu, Penggemar Fenxia, Jie Li,
Jing Lou, Li Zhang, Ruibai Wang, Xiaoying Cui, Meng Zhao, Rui Wu, Hongyan
Cai, Xiaoli Du, Zhigang Cui, Wenpeng Gu, Rusong Yang, Biao Kan.
Judul, Spektrum patogen bakteri pada pasien rawat jalan diare akut di daerah pedesaan
perkotaan di Cina Barat Daya
Jurnal, Jurnal Internasional Penyakit Menular
Halaman 6 halaman
Teori Infeksi dan penularan patogen di daerah pedesaan yang mengalami urbanisasi
pesat merupakan masalah yang serius. Terdapat kebutuhan besar akan cara
pemantauan, pelaporan dan identifikasi wabah penyakit diare yang lebih sensitif
dan akurat.
Metode Subjek : Di setiap rumah sakit sentinel, berdasarkan urutan pengobatan, satu
pasien dari setiap 5 pasien diare dilibatkan dalam penelitian. Jika spesimen tinja
yang memenuhi syarat tidak dapat diperoleh, kasus tersebut dikeluarkan dari
penelitian.
Alat Ukur : Spesimen tinja dikumpulkan dengan pengumpul tinja sekali pakai
yang diisi dengan media Cary-Blair (CB, OXOID, UK), dan dikirim ke
Laboratorium Mikrobiologi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Yuxi
pada hari yang sama. Sampel disimpan pada jam 4–8 C tidak lebih dari 48 jam
sebelum patogen terdeteksi.
Analisis : Patogen berikut diuji pada setiap sampel dengan isolasi strain:
Salmonella, Shigella, Escherichia coli diareogenik (DEC), Vibrio patogen,
Aeromonas dan Plesiomonas shigelloides. Informasi kasus dan hasil deteksi
spesimen dimasukkan ke dalam Excel (MicroSoft), dan angka positif dihitung.
Hasil Di antara 797 sampel tinja, 198 sampel (24,8%) positif dalam isolasi patogen, dan
223 strain diisolasi. Urutan tingkat isolasi tinggi ke rendah adalah DEC,
Aeromonas, P. shigelloides, Salmonella, Shigella dan Vibrio. Tingkat positif
secara keseluruhan pada siswa sekolah menengah pertama dan anak-anak
prasekolah relatif tinggi; sedangkan angka positif secara keseluruhan pada bayi
berusia kurang dari 1 tahun dan di atas 55 tahun relatif rendah. Isolat dianalisis
dengan elektroforesis gel medan berdenyut (PFGE). Beberapa kasus memiliki
waktu timbulnya penyakit yang sama atau sangat dekat, dan isolatnya memiliki
pola PFGE yang serupa, sehingga menunjukkan kemungkinan wabah pernah
terjadi namun tidak terdeteksi oleh sistem pelaporan penyakit menular yang ada
saat ini.
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu kedua penelitian ini berhubungan dengan kejadian penyakit
dengan diare.
Tesis
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan menggunakan subjek responden secara
rancangan/ langsung untuk melihat faktor-faktor yang menjadi penyebab prevalensi kejadian
yang penyakit diare yang cukup tinggi, sedangkan penelitian dalam jurnal ini bertujuan
membedaka untuk melakukan surveilans patogen penyakit diare akut selama satu tahun
n dengan berdasarkan data klinik rawat jalan di rumah sakit.
jurnal
sebelumnya

14. Jurnal keempat belas

Penulis, Filomena Manjate, Llorenç Quinto, Percina Chirinda, Sendirian Acácio, Marcelino
Garrine, Delfino Vubil, dari Tac di Nhampo, Eva D. João, Arsénio Nhacolo,
Anelsio Cossa, Sergio Massora, Pak Gizela, Bassat Unik, Karen Kotloff, Myron
Levine, Pedro L.Alonso, Jacqueline E.Tate, Umesh Parashar, Jason M. Menda,
Inácio Mandomando.
Judul, Dampak vaksinasi rotavirus terhadap rawat inap akibat diare pada anak-anak di
bawah usia 5 tahun di pedesaan bagian selatan Mozambik.
Jurnal, Jurnal Vaksin
Halaman 9 halaman
Teori Vaksin Rotavirus (Rotarix ) diperkenalkan di Mozambik melalui Program
Imunisasi yang Diperluas pada bulan September 2015. Kami menilai dampak
vaksinasi rotavirus terhadap rawat inap terkait gastroenteritis pada masa kanak-
kanak pasca pengenalan vaksin di daerah pedesaan dengan prevalensi HIV yang
tinggi di Mozambik bagian selatan.
Metode Subjek : anak-anak berusia kurang dari 5 tahun yang dirawat di MDH selama
periode penelitian (Januari 2008–Desember 2020).
Alat Ukur : Pengujian rotavirus dilakukan pada anak-anak yang terdaftar dalam
GEMS dan platform surveilans diare, yang diterapkan dalam konteks surveilans
rotavirus dan enteropatogen lain pada anak-anak berusia <5 tahun di Manhiça
Analisis : Data dari MSS dimasukkan dua kali ke dalam perangkat lunak
manajemen data Visual FoxPro atau Open Clinica dan diperiksa konsistensinya.
Data laboratorium dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Laboratorium
(ServoLab, Jerman) dan database master penelitian dibuat untuk menggabungkan
data klinis/epidemiologi dan laboratorium. Model regresi logistik diperkirakan
membandingkan prevalensi semua penyebab masuk rumah sakit, AGE, dan
rotavirus yang dikonfirmasi laboratorium (LC-RV) di antara semua anak balita
yang dirawat di MDH, baik berasal dari wilayah penelitian atau tidak.
Hasil Dari Januari 2008 hingga Desember 2020, vaksinasi rotavirus terbukti
berkontribusi terhadap penurunan prevalensi AGE dari 19% (95% CI: 18,14–
20,44) sebelum pengenalan vaksin menjadi 10% (95% CI: 8,89– 11.48) pada
periode pasca-introduksi, mencegah masing-masing 40% (95% IE: 38–42) dan
84% (95 % IE: 80–87) dari perkiraan AGE dan kasus rotavirus yang dikonfirmasi
laboratorium, pada bayi. Demikian pula, kejadian rotavirus secara keseluruhan
adalah 11,8 kali lipat lebih rendah pada periode pasca-vaksin (0,4/1000 anak-tahun
berisiko [CYAR]; 95% CI: 0,3–0,6) dibandingkan dengan periode sebelum
vaksinasi ( 4,7/1000 CYAR; 95% CI: 4,2–5,1) dengan penurunan tertinggi terjadi
pada bayi (16,8 kali lipat lebih rendah dari 15,1/1000 CYAR pada sebelum
vaksinasi menjadi 0,9/1000 CYAR pada era pascavaksin).
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu kedua penelitian ini berhubungan dengan kejadian penyakit
dengan diare.
Tesis
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan menggunakan subjek responden secara
rancangan/ langsung untuk melihat faktor-faktor yang menjadi penyebab prevalensi kejadian
yang penyakit diare yang cukup tinggi sedangkan penelitian dalam jurnal ini bertujuan
membedaka untuk mengevaluasi kontribusi vaksin rotavirus dalam pengurangan rawat inap
n dengan akibat diare dan tingkat positif rotavirus pada anak-anak.
jurnal
sebelumnya

15. Jurnal kelima belas

Penulis, Ahmed S. Ahmed, Zeina Halabi, Jumana Antoun


Judul, Dampak krisis pembuangan limbah terhadap tingkat rawat inap akibat penyakit
diare akut di negara berpendapatan menengah: Tinjauan grafik retrospektif.
Jurnal, Jurnal Internasional Penyakit Menular
Halaman 6 halaman
Teori Krisis pembuangan sampah terjadi di Lebanon yang menyebabkan penumpukan
sampah di jalan-jalan Beirut. Tidak jelas apakah krisis terbatas berupa
pembuangan limbah yang tidak tepat akan menyebabkan lebih banyak penyakit
diare.
Metode Subjek : Data pasien diare rawat inap setiap bulannya, dari agustus 2014 sampai
dengan desember 2017.
Alat Ukur : tinjauan grafik pasien rawat inap observasional retrospektif di
American University of Beirut Medical Center (AUBMC). Grafik medis diambil
dari sistem rumah sakit jika diagnosis masuk atau keluar yang didokumentasikan
mencantumkan kata “diare” atau “enteritis menular”. Tinjauan ini mencakup
empat interval waktu: sebelum krisis, krisis besar, krisis kecil, dan pasca krisis.
Analisis : Analisis deskriptif dilakukan terhadap hal-hal berikut: karakteristik
penyakit saat ini pada saat masuk rumah sakit, pemeriksaan tinja dan
laboratorium, serta penatalaksanaan penyakit diare.
Hasil Terdapat peningkatan angka rawat inap akibat diare pada bulan-bulan krisis
dibandingkan dengan bulan-bulan sebelum dan sesudah krisis. Tingkat keparahan
penyakit diare dan penatalaksanaan pasien yang dirawat di rumah sakit hampir
sama pada empat periode. Wabah diare akibat virus Rota tercatat selama krisis
besar ini terjadi pada anak-anak berusia kurang dari 2 tahun, dan orang dewasa
berusia di atas 18 tahun.
Keterkaitan Keterkaitannya yaitu kedua penelitian ini berhubungan dengan kejadian penyakit
dengan diare.
Tesis
Ringkasan Rancangan penelitian nantinya akan menggunakan subjek responden secara
rancangan/ langsung untuk melihat faktor-faktor yang menjadi penyebab prevalensi kejadian
yang penyakit diare yang cukup tinggi di wilayah kerja Puskesmas Kota Timur,
membedaka sedangkan penelitian dalam jurnal ini menggunakan data pasien rumah sakit dalam
n dengan penelitian yang bertujuan untuk membandingkan tingkat rawat inap akibat diare
jurnal dan mengkarakterisasi penyakit antara orang dewasa dan anak-anak sebelum,
sebelumnya selama dan setelah krisis sampah.

Anda mungkin juga menyukai