Anda di halaman 1dari 51

PEMBAHASAN

ILMU KEDOKTERAN
KOMUNITAS
1. Seorang dokter di Rumah Sakit ingin meneliti hubungan
kelahiran premature dengan kejadian gangguan pertumbuhan
selama berusia balita. Dokter tersebut memulai penelitian
dengan mengumpulkan data-data bayi yang lahir prematur di
suatu rumah sakit dan diikuti sampai berusia 5 tahun. Apakah
jenis penelitian yang paling cocok?
A. Cohort
B. Cross Sectional
C. Case Control
D. Clinical trial
E. Desctriptive
• Desain Penelitian Analitik Observasional (mencari hubungan antara
variabel yang satu dengan variabel lainnya):
• Studi cross-sectional  peneliti melakukan observasi atau
pengukuran variabel pada satu saat tertentu.
• Studi kasus control  peneliti melakukan observasi atau pengukuran
variabel bebas dan variabel tergantung tidak dilakukan pada saat yang
sama. Pada studi kasus-control dilakukan identifikasi subjek (kasus)
yang telah terkena penyakit (efek), kemudian ditelusur secara
retrospektif ada atau tidaknya factor risiko yang diduga berperan.
• Studi kohort  peneliti melakukan observasi atau pengukuran
variabel yang dimulai dengan identifikasi kausa atau faktor risikonya,
kemudian subjek diikuti secara prospektif selama periode tertentu
terjadi atau tidaknya efek.
Sudigdo Sastroasmoro & Sofyan Ismael : Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke-5. 2014
2. Suatu puskesmas melaporkan adanya peningkatan
kejadian hepatitis A. Setelah dinvestigasi, hal tersebut
dikarenakan penggunaan sumber air yang sama.
Apakah jenis penyakit melalui air yang paling tepat?
A. Water borne disease
B. Water privation diseasi
C. Water based disease
D. Water released disease
E. Water dispersed infection
Ada 4 macam klasifikasi penyakit yang berhubungan dengan air sebagai media penularan penyakit yaitu:
1. Water Borne Disease, yaitu penyakit yang penularannya melalui air yang terkontaminasi oleh bakteri
pathogenn dari penderita atau karier. Bila air yang mengandung kuman pathogen terminum maka dapat
terjadi penjangkitan pada orang yang bersangkutan, misalnya Cholera, Typhoid, Hepatitis dan Dysentri
Basiler.
2. Water Based Disease, yaitu penyakit yang ditularkan air pada orang lain melalui persediaan air sebagai
pejamu (host) perantara, misalnya Schistosomiasis.
3. Water Washed Disease, yaitu penyakit yang disebabkan oleh kurangnya air untuk pemeliharaan
kebersihan perseorangan dan air bagi kebersihan alat-alat terutama alat dapur dan alat makan. Dengan
terjaminnya kebersihan oleh tersedianya air yang cukup maka penularan penyakit-penyakit tertentu
pada manusia dapat dikurangi. Penyakit ini sangat dipengaruhi oleh cara penularan, diantaranya :
penyakit infeksi saluran pencernaan. Salah satu penyakit infeksi saluran pencernaan adalah diare.
Penyakit diare dapat ditularkan melalui beberapa jalur, diantaranya melalui air (Water borne) dan
melalui alat-alat dapur yang dicuci dengan air (Water washed). Contoh penyakit ini adalah cholera,
thypoid dan Dysentry basiller. Berjangkitnya penyakit ini erat kaitannya dengan ketersediaan air untuk
makan, minum, memasak dan kebersihan alat-alat makan.
4. Water Related Insect Vectors, Vektor-vektor insektisida yang berhubungan dengan air yaitu penyakit
yang vektornya berkembang biak dalam air, misalnya Malaria, Demam Berdarah, Yellow Fever,
Trypanosomiasis.

Kusnoputranto, H. 1986. Kesehatan Lingkungan. Jakarta: Departemen P&K, UI.


3. Seorang laki-laki berusia 35 tahun bermaksud
membangun rumahnya didaerah dengan tanah yang
datar. Ia bermaksud menggali sumur sebagai sumber
mata air, tetapi di dekat rumahnya terdapat septic tank
tetangganya. Berapakah jarak minimal yang paling
tepat antara kedua struktur tersebut?
A. 3m
B. 5m
C. 10m
D. 7m
E. 13m
Kualitas fisik sumur gali berdasarkan lokasi yang memenuhi syarat
kesehatan bagi penyediaan air bersih:
1. Apabila letak sumber pencemar lebih tinggi dari sumber air dan
diperkirakan air tanah mengalir ke sumur maka jarak minimal
sumur terhadap sumber adalah 11 m.
2. Apabila letak sumber pencemar sama atau lebih rendah dari
sumur maka jarak minimal sumur gali tersebut 10 m.
3. Yang termasuk sumber pencemar adalah jamban, air kotor/
comberan, tempat pembuangan sampah, kandang ternak dan
saluran resapan.

Marsono. 2009. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Kualitas Bakteriologis Air Sumur gali di
Pemukiman Desa Karanganom Klaten Utara. (Tesis) . Semarang: Universitas Diponegoro.
4. Sebuah perusahaan air minum ingin membuka pabrik baru di
daerah Sukamaju. Sebelum melakukan hal tersebut,
perusahaan tersebut harus memenuhi SK MENKES RI nomor
416/Menkes/Per/IX/1990 tentang syarat dan pengawasan
kualitas air.
Indikator apa yang dapat digunakan untuk menilai bahwa
terdapat pencemaran air lingkungan?
A. Meningkatnya radioaktifitas air
B. Tidak adanya endapan atau koloid
C. Ph anatara 7,2-7,5
D. Warna jernih
E. Temperatur sekitar 25-37 derajat celcius
Berdasarkan SK MENKES RI nomor 416/Menkes/Per/IX/1990
tentang syarat dan pengawasan kualitas air. Air minum yang
sehat dan agar dapat diminum dan tidak menimbulkan
penyakit harus memenuhi syarat :
• Syarat fisik: bening tidak berwarna, tidak berbau, tidak
berasa, suhu dibawah suhu udara sekitar
• Syarat bakteriologis : bebas dari kuman e. Coli, jika ada tidak
boleh lebih dari 3 bakteri koliform/100 ml air secara berturut
turut
• Syarat kimia: air yang mengandung zat yang mempunyai sifat
radioaktifi, maka air tersebut tercemar
5. Seorang dokter di wilayah kerja Puskesmas Sukamenari dalam 2
bulan terakhir di Puskesmas tersebut banyak mendapatkan kasus
sakit kepala baik kecil hingga orang tua. Dokter tersebut ingin
mengetahui hubungan sakit kepala dengan makan makanan yang
mengandung formalin. Jika waktu penelitian relatif singkat, tipe
penelitian apa yang anda pilih?
A. Cohort
B. Cross sectional
C. Descriptonal
D. Case control
E. Clinical test
• Desain Penelitian Analitik Observasional (mencari hubungan antara
variabel yang satu dengan variabel lainnya):
• Studi cross-sectional  peneliti melakukan observasi atau
pengukuran variabel pada satu saat tertentu.
• Studi kasus control  peneliti melakukan observasi atau pengukuran
variabel bebas dan variabel tergantung tidak dilakukan pada saat yang
sama. Pada studi kasus-control dilakukan identifikasi subjek (kasus)
yang telah terkena penyakit (efek), kemudian ditelusur secara
retrospektif ada atau tidaknya factor risiko yang diduga berperan.
• Studi kohort  peneliti melakukan observasi atau pengukuran
variabel yang dimulai dengan identifikasi kausa atau faktor risikonya,
kemudian subjek diikuti secara prospektif selama periode tertentu
terjadi atau tidaknya efek.
Sudigdo Sastroasmoro & Sofyan Ismael : Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke-5. 2014
6. Seorang dokter puskesmas ingin mengetahui rata-rata
berat badan bayi di wilayah kerjanya yang berupa sebagian
dari suatu kecamatan di wilayah perkotaan. Data diambil
dari sampel bayi-bayi di wilayah kerjanya. Apakah teknik
sampling yang paling baik untuk kegiatan ini?
A. Stratified simple random sampling
B. Stratified systemic sampling
C. Multistage sampling
D. Cluster sampling
E. Simple random sampling
• Pada kasus diatas teknik yang paling tepat digunakan adalah simple
random sampling karena pemilihan sample secara acak di ambil dari
keseluruhan populasi
7. Penyuluhan mengenai diare pada anak harus
ditujukan pada orang yang tepat. Siapa target primer
dari penyuluhan tersebut?
A. Ibu yang punya balita
B. Tokoh masyarakat
C. Kader
D. Petugas kesehatan
E. balita
Sasaran promosi kesehatan:
• Sasaran primer  disesuaikan dengan permasalahan
kesehatan suatu kelompok, misal ibu hamil,
perempuan usia subur.
• Sasaran sekunder  diberikan misalnya kepada tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh adat.
• Sasaran tersier  sasaran kepada pembuat
keputusan/ penentu kebijakan (tingkat pusat/daerah).
Misalnya, dinas kesehatan daerah
8. Pada pesta terdapat 200 orang dengan 15 macam
makanan. Keesokan harinya 50 orang menderita nyeri
kepala, panas, muntah, diare. Dilakukan penyelidikan
epidemiologi, anamnesis penduduk yang datang, lalu
ditanya nama, umur, makanan yang dimakan dan gejala
yang dialami. Apakah Pertanyaan lain yang harus ditanya?
A. Tanggal dan waktu saat terjadi
B. Alamat dan kerja penduduk
C. Nama anggota keluarga dan nomor telepon
D. Nama dokter rumah sakit dan obat yang diberi
E. Seberapa banyak makan dan jenisnya
• Di dalam Anamnesi yang termasuk ke dalam sacred seven
pertanyaan keluhan utama selain lokasi sakit adalah
menentukan onset. Dengan menanyakan tanggal dan waktu
saat kejadian penting untuk diketahui untuk menentukan onset
suatu kejadian penyakit.
9. Seorang laki-laki 30 tahun datang ke UGD dengan keluhan luka
bakar. Pemeriksaan fisik pasien didapatkan keadaan umum lemah,
kesadaran menurun disertai luka bakar kotor pada dada dan muka.
Dan luka robek yang besar pada lengan. Dokter yang bertugas
berusaha menjahit dan memerintahkan perawat untuk menginfus
dan memberi tambahan obat.
Bagaimana hubungan dan komunikasi dokter terhadap perawat yang
sesuai?
A. Pendekatan interpersonal
B. Pendekatan praktik kedokteran
C. Pendekatan praktik keperawatan
D. Pendekatan praktik hakiki
E. Pendekatan setara
• Pendekatan praktik kedokteran sesuai dengan prinsip
kolaborasi antara dokter dan perawat merencanakan dan
praktek bersanma sebagai kolega, bekerja saling
ketergantungan dalam batasan-batasan lingkup praktek
mereka dengan berbagai nilai-nilai dan saling mengakui dan
menghargai terhadap setiap orang yang berkontribusi untuk
merawat individu , keluarga, dan masyarakat.
10.Seorang perempuan berusia 55 tahun datang ke praktek dokter
dengan keluhan sakit pada sendi lutut yang tidak kunjung
membaik. Pasien mengatakan pada dokter sudah bosen berobat.
Sebelum memberi terapi dokter berkomunikasi dengan pasien
terdahulu.
Apa yang disampaikan dokter kepada pasien?
A. Ibu lebih baik dirujuk ke luar negeri
B. Dokter akan melakukan tindakan operasi
C. Memotivasi pasien bahwa ibu harus sembuh
D. Akan mengganti obat-obatan yang lebih mahal
E. Bahwa penyakit ibu tidak akan sembuh
• Karena dengan memotivasi pasien, pasien
akan memiliki semangat untuk sembuh
kembali dan dapat membantu proses
penyembuhan penyakit.
11.Seorang Dokter di Rumah Sakit Budi Jaya ingin melakukan sebuah penelitian
mengenai hubungan kejadian penyakit Diabetes Mellitus (DM) dengan factor risiko
obesitas. Menurut penelitian case control, untuk mengetahui hubungan antara
kejadian penyakit Diabetes Melitusdengan faktor resiko obesitas pada tahun 2019
pada suatu populasi adalah sebagai berikut :
KELOMPOK Kasus DM (+) Kasus DM (-)
Obesitas 16 6
Non Obesitas 384 392
Total 400 400

Berapakah nilai odds ratio yang paling tepat?


A. (16 x 384) / (8 x 392)
B. (8 x 392) / (16 x 384)
C. (16 x 392) / (6 x 384)
D. (8 x 384) / (16 x 392)
E. (8 x 400) / (16 x 400)
Odd ratio adalah kemungkinan paparan faktor resiko pada kelompok kasus dengan
kemingkinan paparan faktor resiko pada kelompok kontrol. OR dihitung dengan rumus
berikut : OR = ad/bc

  Adverse event (Ya) Adverse event (Tidak)

Status paparan (Ya) A b

Status paparan (Tidak) C d


12. Seorang dokter PTT di suatu daerah terpencil menghadapi masalah
dalam melaksanakan program posyandunya. Masyarakat di daerah
tersebut menolak pemberian vaksin untuk bayi-bayinya, karena
nenek moyangnya dari dulu tidak pernah divaksin. Bagaimanakah
pendekatan yang sebaiknya?
A. Membagikan susu untuk setiap bayi yang datang vaksin
B. Medatangi setiap rumah yang memiliki bayi untuk tujuan d
ivaksin
C. Memberikan edukasi kepada tokoh agama dan tokoh
masyarakat setempat tentang pentingnya vaksin
D. Memberikan pelatihan tentang teknik vaksinasi kepada dukun
bayi setempat
E. Memberikan penyuluhan rutin tentang pentingnya vaksinasi di
puskesmas
Sasaran promosi kesehatan:
• Sasaran primer  disesuaikan dengan permasalahan
kesehatan suatu kelompok, misal ibu hamil,
perempuan usia subur.
• Sasaran sekunder  diberikan misalnya kepada tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh adat.
• Sasaran tersier  sasaran kepada pembuat
keputusan/ penentu kebijakan (tingkat pusat/daerah).
Misalnya, dinas kesehatan daerah
13.Pada sebuah penelitian potong lintang berbasis populasi
peneliti ingin mengetahui faktor-faktor resiko yang
berhubungan dengan hipertensi. Ternyata didapatkan
hubungan dengan obesitas, merokok, dan aktifitas fisik. Peneliti
ingin mengetahui faktor mana yang paling berperan pada
hipertensi. Uji apa yang sesuai? (Peneliti menggunakan variable
nominal dikotom.)
A. Regresi linier
B. Regresi logistik
C. Regresi log linier
D. Regresi multipel
E. Korelasi Pearson
• Pembahasan:
• Ingin mengetahui faktor manakah yang paling berperan 
REGRESI
• Tentukan Variabel Bebas dan Tergantung:
• Variabel bebas = Obesitas, merokok, aktivitas fisik nominal
• Variabel tergantung (hasil) = hipertensi nominal REGRESI
LOGISTIK
14.Seorang dokter ingin meneliti kejadian HIV AIDS pada kelompok
populasi kunci Lelaki Seks Lelaki (LSL). Karena populasi yang
relative tersembunyi (hidden), ketika menemui salah seorang
responden, dokter tersebut meminta informasi dari responden
tersebut tentang temannya yang termasuk dalam populasi LSL.
Demikian seterusnya hingga ia dapat melengkapi jumlah sampel.
Teknik sampling apa yang dilakukan dokter tersebut?
A. Redundancy sampling
B. Snowball sampling
C. Systematic sampling
D. Simple random sampling
E. Consecutive sampling
15.Pada suatu penelitian dengan sampel siswa yang
menderita asma dan siswa yang tidak menderita
asma, akan menilai hubungan factor risiko kejadian
asma. Apakah parameter yang dinilai pada
penelitian ini?
A. Insidens
B. Odds ratio
C. Prevalens
D. Relative risk
E. Nilai akhir uji statistik
• Sampel siswa yang menderita asma (kelompok kasus) dan siswa yang
tidak menderita asma (kelompok kontrol)
• Akan dicari faktor risiko kejadian asma
• Desain penelitian adalah studi kasus-kontrol (case control)  parameter
yang dihitung adalah odds ratio
 
• Case control
• 2 KELOMPOK: Kelompok kasus (sakit) dan kelompok kontrol (sehat)
• Retrospektif, sewaktu
• DAPAT melihat KAUSALITAS
• Umum digunakan pada KASUS LANGKA
• Menghitung ODDS RATIO (OR)
16. Sebuah penelitian melibatkan 600 subjek dengan dugaan demam
tifoid. Hasil kultur dianggap sebagai baku emas dan didapatkan hasil
kultur positif pada 200 subjek. Selanjutnya, dilakukan uji dengan
alat diagnosis baru. Dari subjek dengan hasil kultur positif, alat baru
ini memberikan hasil positif pada 160 sampel. Dari subjek dengan
hasil kultur negatif, alat ini memberikan hasil negatif pada 360
subjek. Berapa nilai sensitivitas alat uji diagnostik ini?
A. 54 %
B. 95 %
C. 90 %
D. 80 %
E. 66 %
Kultur (+) Kultur (+),
Sakit Tidak Sakit
Uji Baru (+) 160 40 200
Uji Baru (-) 40 360 400
200 400
17. Anda adalah seorang kepala Puskesmas di suatu daerah. Anda akan
melakukan evaluasi pada program pemberantasan penyakit
menular yang tidak sesuai dengan target pencapaian. Anda telah
menemukan prioritas masalah yang akan dievaluasi dan
mengidentifikasi kemungkinan penyebab masalah.
Apakah selanjutnya yang akan Anda lakukan?
A. Mencari alternative jalan keluar
B. Menetapkan prioritas jalan keluar
C. Identifikasi masalah
D. Menetapkan prioritas penyebab masalah
E. Menentukan masalah yang ada
Evaluasi Program:
18. Seorang balita datang dibawa ibunya ke posyandu Kenanga untuk
dilakukan penimbangan. Ibunya mengatakan bahwa anak tersebut
tidak nafsu makan dan badannya semakin lama semakin kurus.
Dalam kartu menuju sehat, status pertumbuhan anak dapat dinilai
dari menilai garis pertumbuhannya. Bagaimanakah kriteria turun
menurut indikator KMS?
A. Grafik berat badan memotong garis pertumbuhan diatasnya
B. Grafik berat badan memotong garis pertumbuhan dibawahnya
C. Grafik berat badan mendatar
D. Grafik berat badan menurun
E. Kenaikan berat badan tidak melampaui kenaikan berat badan
minimum
19. Seorang laki-laki, berusia 40 tahun, datang ke IGD Rumah Sakit Jiwa
dikarenakan mengamuk di rumahnya. Dokter sulit untuk melakukan
anamnesis pada pasien. Sehingga dilakukan anamnesis pada
keluarga pasien. Saat dilakukan anamnesis dengan keluarganya,
pasien mengalami seperti dikejar oleh seseorang. Manakah jenis
barrier di bawah ini yang paling tepat menggambarkan ilustrasi
diatas?
A. Barrier psikologis
B. Barrier fisik
C. Barrier semantik
D. Barrier intelektual
E. Barrier budaya
Barrier pada komunikasi efektif:
• Semantic barrier  kegagalan mengerti atau bahkan salah dalam
mengartikan pesan dari sender (unclarified assumptions, faulty
translation)
• Psychological or emotional barrier  gangguan komunikasi karena
gangguan mental, distrust, gangguan atensi
• Organisational barriers  posisi prganisasi, aturan bisa
menunda/menghambat komunikasi
• Personal barrier  berhubungan langsung dengan personal sender
ataupun penerima
20.Pada suatu daerah didapati kasus batuk rejan. Kepala
puskesmas menganjurkan pemberian vaksinasi DPT. Apa prinsip
pemberian vaksinasi tersebut. Tindakan ini termasuk…
A. Promosikesehatan
B. Proteksi spesifik
C. Pencegahankomplikasi
D. Deteksidini
E. Pembatasan kecacatan
1. Primary prevention:
• Pencegahan sebelum timbul penyakit
• Mengurangi insiden dan prevalen
• Intervensi: Promosi kesehatan & specific protection
2. Secondary Prevention:
• Penyakit sudah terjadi namn pasien belum tahu adanya penyakit
• Intervensi: early diagnosis & Prompt Treatment
3. Tertiary Prevention
• Penyakit (+) dengan gejala
• Tujuan: menurunkan progesivitas penyakit, mencegah komplikasi,
meingkatkan kualitas hidup
• Intervensi: disability limitation + Rehabilition
21. Seorang anak perempuan berusia 5 tahun datang ke Klinik Dokter Keluarga
diantar ibunya dengan keluhan batuk pilek yang hilang timbul, 5 kali dalam 4
bulan terakhir. Keluhan disertai dahak, ingus cair dan demam ringan serta nafsu
makan berkurang. Dokter mendiagnosis sebagai Bronkopneumonia. Pasien
merupakan anak kedua dari tiga bersaudara, tinggal di sebuah rumah semi
permanen dengan lingkungan yang padat. tampak kurus dan lebih kecil
dibandingkan dengan anak seusianya.
Apa pelayanan yang paling tepat dilakukan oleh Klinik Dokter Keluarga?
A. Memberikan terapi nutrisi ke pada anak tersebut sesuai dengan penyakitnya
B. Memberikan pengobatan kepada anak tersebut, kemudian mengunjungi
rumah untuk mengetahui risiko pada keluarga tersebut
C. Melakukan kunjungan rumah keluarga tersebut untuk mengetahui kondisi
anak
D. Membuat catatan khusus pada status pasien ini setelah kunjungan rumah
E. Merujuk anak ke Rumah Sakit Umum
Sifat layanan kedokteran
• Holistik (menyeluruh)  dokter harus sadar pasien adalah manusia yng
terdiri dari fisik, mental, sosial, dan spiritual yang hidup di lingkungannya
masing-masing
• Komprehensif (paripurna)  pelayanan kedokteran bagi semua orang
tidak hanya pada aspek kuratif saja melainkan mengembangkan
pentingnya pencegahan, deteksi dini, dan pengembalian kualitas hidup
(rehabilitasi)
• Terpadu (integrasi)  menekankan kemitraan antara dokter, pasien
dengan pemberi layanan kesehatan lainnya, baik formal maupun
nonformal (laternatif, komplementer)
• Berkesiambungan  pelayanan kedokteran yang proaktif terus menerus
efektif dan efisien termasuk di dalamnya rekan medik yang berkelanjutan.
22. Pada suatu wilayah, diketahui jumlah karyawan laki-laki yang
menderita HIV pada tanggal 1 Januari 2014 adalah sebanyak 50 dari
1000 orang. Pada tanggal 1 Januari 2015 didapatkan angka HIV
sebanyak 62 kasus dari 1000 orang, dimana sudah termasuk 50
orang yang sudah terdeteksi sebelumnya. Berapa prevalensi HIV
pada tanggal 1 Januari 2015?
A. 5%
B. 6,2%
C. 1,2%
D. 50%
E. 62%
Prevalensi = jumlah kasus lama dan baru di
tahun 2015 / jumlah populasi
 (62/1000)*100% = 6,2 %
23.Penyakit ISPA merupakan penyakit nomor 1 tersering di desa
SukaSenang. Kepala puskesmas ingin melakukan intervensi agar
kejadian penyakit dapat diturunkan. Sebelumnya, kepala
puskesmas melakukan studi tentang distribusi penyakit ISPA di
tiap daerah kerjanya. Apakah desain yang dilakukan kepala
puskesmas ini…
A. Deskriptif
B. Eksperimental
C. Analitik
D. Deskriptif analitik
E. Kasus kontrol
24. Seorang laki-laki dengan TB paru datang untuk control ke
Puskesmas setelah melewati fase intensif pengobatan OAT.
Didapatkan hasil pemeriksaan BTA masih positif. Penelitian
mengatakan bahwa kepatuhan minum OAT merupakan penentu
keberhasilan terapi TB. Sebagai dokter puskesmas, apa yang harus
Anda lakukan?
A. Pendidikan kepada pengawas minum obat
B. Pendidikan kepada pasien
C. Menyuruh pasien control setiap minggu sampai pengobatan
selesai
D. Menggratiskan obat
E. Mengganti rejimen pengobatan menjadi kategori II
Keywords:
• Pasien TB paru, setelah diterapi 2 bulan, dievaluasi ternyata masih positif
• Evidence  minum obat menentukan keberhasilan terapi TB

Sebagai dokter puskesmas, apa yang harus dilakukan?  memberikan


pendidikan kepada PMO
• Keterangan mengenai evidence yang terdapat di soal mengarahkan kita
untuk mengevaluasi proses minum OAT sebagai penyebab kegagalan
pengobatan fase intensif
• Dalam pengobatan TB, selain pasien, peran PMO mempengaruhi
keberhasilan terapi TB. Sehingga pilihan A merupakan pilihan paling tepat
dan spesifik dalam tatalaksana pasien selanjutnya
• Selain itu, yang harus dilakukan dokter adalah memberikan fase sisipan.
25. Seorang perempuan berusia 18 tahun, diantar oleh ibunya dengan
keluhan demam tinggi sejak 4 hari yang lalu. Dari Pemeriksaan
didapatkan temperatur 38,1°C, petekiae (+), epistaksis (+). Hasil
pemeriksaan laboratorium didapatkan trombosit 60.000, Hb 14 g/dl, HT,
47%. Tetangga ada yang dirawat inap di RS karena DBD. Dokter
mendiagnosa pasien sakit DBD dan mengajukan rawat inap. Ibu pasien
meminta pasien dirawat jalan dan minum jus jambu. Bagaimana sikap
dokter yang paling tepat?
A. Tidak menghiraukan demi keselamatan pasien
B. Memahami dan mengikuti keinginan ibu pasien
C. Menjelaskan bahwa hal tersebut salah
D. Meminta pasien untuk membujuk ibunya agar tetap dirawat
E. Menjelaskan dengan lebih jelas mengenai pentingnya dirawat
inap dan akibat yang mungkin dialami oleh pasien jika tidak mau
dirawat
Bagaimana sikap dokter yang paling tepat?
• Kasus demam berdarah dengue grade II, trombosit <100.000 
indikasi untuk rawat inap!
• Inform consent, menjelaskan indikasi rawat inap kembali dan hal yang
mungkin terjadi jika pasien tidak dirawat
• Jika pasien tetap menolak  turuti, karena merupakan autonomi
pasien, karena dokter telah menjelaskan dengan jelas

Anda mungkin juga menyukai