Anda di halaman 1dari 9

LEMBAR KERJA

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI ANALISIS


UJI POTENSI ANTIBIOTIKA MINGGU I

NAMA MAHASISWA : MUTIARA FATIMAH AR ROZAN


GOLONGAN : SENIN SIANG
KELOMPOK : 5 (LIMA)

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
Lembar Kerja
Skema Kerja

Dimasukkan 10 ml medium NA ke dalam cawan petri

Dimasukkan 100-200 µl suspense mikroba ke dalam


vial

Ditambahkan 4 ml medium NA ke dalam vial,


dihomogenkan

Dituang seed layer ke dalam pencadang

Dipasang pencadang di dalam cawan petri sesuai


diagram

Dimasukkan 0,1 ml larutan baku dan larutan uji ke


dalam pencadang

Diinkubasi pada suhu 37°C selama 1x24 jam

Diukur zona hambat yang terbentuk

Tanggal disetujui: Nama & Paraf asisten:

Perhitungan pengenceran
Konsentrasi baku :
S1 = 1,6 ppm
S2 = 2 ppm
S3 = 2,5 ppm
S4 = 3,125 ppm
S5= 3,906 ppm

Untuk 1000 ppm :


X µg
= 1000 ppm
50 ml
X µg 1000 µg
=
50 ml 1 ml
X = 50.000 µg
X = 50 mg  10 ppm

Untuk 10 ppm :
M1.V1 = M2.V2
1000 ppm V1 = 10 ppm x 10 ml
V1 = 0,1 ml

Untuk 1,6 ppm :


10 ppm V1 = 1,6 ppm x 10 ml
V1 = 1,6 ml

Untuk 2 ppm :
10 ppm V1 = 2 ppm x 10 ml
V1 = 2 ml

Untuk 2,5 ppm :


10 ppm V1 = 2,5 ppm x 10 ml
V1 = 2,5 ml

Untuk 3,125 ppm :


10 ppm V1 = 3,125 ppm x 10 ml
V1 = 3,125 ml

Untuk 3,906 ppm :


10 ppm V1 = 3,906 ppm x 10 ml
V1 = 3,906 ml

Konsentrasi baku Volume yang dibuat Volume yang dicuplik


1,6 ppm 10 ml 1,6 ml
2 ppm 10 ml 2 ml
2,5 ppm 10 ml 2,5 ml
3,125 ppm 10 ml 3,125 ml
3,906 ppm 10 ml 3,906 ml
Tanggal ACC: Nama & Paraf asisten: Nilai:
Hasil Pengujian
Sampel Kloramfenikol Paten
Bakteri uji E.coli
Media Nutrient Agar (NA)
Antibiotik baku/dosis 1000 ppm
Tanggal pengerjaan
Tanggal pengamatan
Lama dan Suhu inkubasi
Diameter zona hambat (mm)
Replikasi Baku Pembanding
S1 S3 S2 S3 S4 S3 S5
1 18,5 19,8 17,6 19,4 18,1 18,8 20,6
2 17,2 20,2 18,4 19,6 18,6 19,6 20,3
3 19,1 19,5 18,2 19,3 20,2 18,2 19,2
Jumlah 54,8 59,5 54,2 58,3 56,9 56,6 60,1
Rata-rata 18,26 19,83 18,06 19,43 18,96 18,86 20,03
Korektor 0,785 - 0,385 - -0,185 - -0,985
Hasil koreksi 19,045 - 18,445 - 18,775 - 19,045
Tanggal disetujui: Nama dan Paraf Asisten:
Perhitungan Potensi
Dosis Baku Log S = X Diameter zona hambat (mm) = Y
S1 = 1,6 0,204 a= 19,045
S2 = 2 0,301 b= 18,445
S3 = 2,5 0,398 c= 19,045
S4 = 3,125 0,495 d= 18,775
S5 = 3,906 0,592 e= 19,045

Persamaan garis :
Y = a + bx
Yu = Y + (U - S3u)
Yu = a + bxu

Ket :
Y = diameter hambatan baku
Yu = diameter hambatan uji
X = log dosis baku
U = diameter hambatan uji pada cawan uji
S3u = diameter baku 3 (S3) pada cawan yang mengandung uji
Xu = log dosis uji

Y = a + bx (regresi)

X Y a = 18,745
0,204 19,045 b = 0,319
0,301 18,445
0,398 19,045
0,495 18,775 Y= a + bx
0,592 19,045
Y= 18,745 + 0,319 ( 0,397)
Y= 18,871

Yu= { y + (U- S3u)}


Yu= {18,8719 + (19,46-19,37)}
Yu= 18,961

Yu= a+ bxu
18,961 = 18,745 + 0,319 xu
2,642xu= 19,648 – 19,607
Xu= 0,677
Xu = 0,677  invers log dosis uji = 4,753

Dosis uji = 4,753  U


U 4 ,, 753
Potensi uji = x 100% = x 100% = 190,12%
S3 2,5
Tanggal ACC: Nama & Paraf asisten: Nilai:
85
Pembahasan
Potensi adalah ukuran kekuatan /daya hambat atau daya bunuh zat aktif
terhadap mikroorganisme tertentu sedangkan antibiotik adalah suatu senyawa
yang dihasilkan oleh mikroorganisme yangpada konsentrasi rendah dapat
memusnahkan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Uji
sensitivitas bakteri adalah suatu metode untuk menentukan tingkat kerentanan
bakteri terhadap zat antibakteri atau antibiotik. Potensi Antibiotik merupakan
kekuatan antibiotik dalam membunuh atau menghambat mikroorganisme
tertentu. Potensi antibiotik dilakukan untuk memberikan jaminan bahwa kualitas
dan mutu antibiotik yang digunakan dalam pengobatan memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan (Djide, 2003)
Pada percobaan praktikum kali ini dilakukan pengujian potensi antibiotik
dari kloramfenikol terhadap bakteri uji Escheria coli, berdasarkan dari
pembentukan zona hambatan pada medium Nutrient Agar (NA). Pengujian
potensi antibiotika dilakukan dengan metode lempeng silinder dengan desain
atau rangcangan 5+1 dimana digunakan 5 larutan pembanding yang memiliki
tingkat dosis yang berbeda-beda dan 1 larutan uji antibiotik dengan satu
tingkatan dosis. Pada praktikum yang dilakukan digunakan sampel obat
antibiotik kloramfenikol paten dengan melihat daya hambat sediaan uji
terhadap mikroba uji yaitu Escheria coli. Daya hambatnya dapat dilihat berupa
zona hambatan yang berwarna bening disekitar papper disk pada medium NA
didalam cawan petri yang telah diinkubasi selama 1x24 jam pada suhu 37°C.
Kloramfenikol merupakan suatu antibiotik yang menguntungkan bagi
manusia. Antibiotik ini dihasilkan oleh jamur Streptomyces venezuela dan salah
satu antibiotik yang bisa digunakan untuk mengobati penyakit tifus perut atau
tifus abdomenalis. Kloramfenikol juga bisa digunakan untuk mengobati
penyakit infeksi seperti batuk rejan, koler, serta penyakit-penyakit yang
digolongkan sebagai penyakit berat (Pelczar, Chan, 2005).
Hasil dari uji potensi kloramfenikol menunjukkan diameter zona hambat
untuk S1 = 19,045 mm, untuk S2 = 18,445 mm, untuk S3 = 19,045 mm, untuk
S4 = 18,775 mm, dan untuk S5 = 19,045 mm. Dari perhitungan persamaan
regresi kurva baku, didapatkan dosis larutan uji sebesar 4,753 dan potensi uji
sebesar 190,12%. Hal ini tidak sesuai dengan pustaka yang menyatakan
bahwa potensi sampel antibiotik untuk kloramfenikol sebesar 95%-105%
(Depkes RI, 1995). Hal ini menunjukkan bahwa antibiotik pada kloramfenikol
memiliki daya hambat lebih melebihi syarat potensi uji kloramfenikol yang
ditetapkan. Hal itu karena sampel antibiotik yang diuji memiliki sifak toksisitas
yang tinggi pada manusia dengan melebihi nilai 105%. Bedasarkan pustaka
antibiotik yang dapat memenuhi syarat bila obat yang digunakan untuk
membasmi mikroba penyebab infeksi pada manusia ditentukan harus memiliki
sifat toksisitas selektif yang tinggi. Artinya obat itu harus bersifat sangat toksik
untuk mikroba, tetapi relatif tidak toksik untuk manusia (Dwidjoseputro, 1998).
Hal tersebut dapat disebabkan faktor kesalahan karena dosis antibiotik yang
diujikan berlebih dan tidak sebanding dengan jumlah mikroba yang diuji.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa besarnya
potensi sampel dapat ditentukan yaitu sebesar 200,4% terhadap antibiotika
baku.

Referensi
Djide, M.N, 2003. Mikrobiologi Farmasi. Jurusan Farmasi Unhas. Makassar.
Dwidjoseputro, D.1998. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta.
Pelczar, Chan. 2005. Dasar-dasar Mikrobiologi. Penerbit Universitas Indonesia,
Jakarta.
Tanggal ACC: Nama & Paraf asisten: Nilai:
15/11/20 85

(Ayu sri mulyani)

Anda mungkin juga menyukai