Anda di halaman 1dari 9

UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK

Dhiya Luthfiyyah L1 Asri Monika2


1Mahasiswa Fakultas Farmasi, UMI.
2Asisten Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi, UMI
Email: dhiyalthfyh.dl@gmail.com

INTISARI
Antibiotik maupun jenis-jenis antimikroba lainnya telah umum dikenal
dikalangan masyarakat kita. Penggunaan dari antibiotik dan antimikroba inipun telah
meningkat, seiring dengan bermunculannya berbagai jenis infeksi yang kemungkinan
ditimbulkan oleh jenis bakteri baru ataupun virus baru. Dalam percobaan ini akan
dilakukan uji sensitifitas, yang merupakan suatu teknik untuk menetapkan sensitifitas
suatu antibiotika dengan mengukur efek senyawa tersebut pada pertumbuhan suatu
mikroorganisme serta berhubungan dengan waktu inkubasi untuk melihat antibiotik
mana yang kerjanya lebih cepat menghambat atau membunuh mikroba lain. Tujuan
dari analisis sensitivitas antibiotik ini yaitu untuk menentukan sensitivitas beberapa
contoh antibiotik pada suatu mikroba penyebab infeksi dengan melihat zona
hambatnya. Metode yang digununakan yaitu metode eksperimental. Metode yang
digununakan yaitu metode eksperimental. Adapun hasil praktikum yang didapatkan
yaitu dengan melihat zona hambat dari berbagai antibiotik yaitu E. coli resisten
terhadap Ampicilin, chloramphenicol, lostacef, amoxcicilin, danthiamfenicol, E.coli
sensitive terhadap cotmoxasol, ofloxacin, E.coli intermediet terhadap cefexime dan
erythromycin.
Kata kunci : sensitivitas, sensitive, resisten, intermediet, dan zona hambat
PENDAHULUAN :
Uji sentifitas bakteri merupakan suatu metode untuk menentukan tingkat
kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri dan untuk mengetahui senyawa murni
yang memiliki aktivitas antibakteri. Metode Uji sensitivitas bakteri adalah metode
cara bagaimana mengetahui dan mendapatkan produk alam yang berpotensi
sebagai bahan anti bakteri serta mempunyai kemampuan untuk menghambat
pertumbuhan atau mematikan bakteri pada konsentrasi yang rendah. Uji sentivitas
bakteri merupakan suatu metode untuk menentukan tingkat kerentanan bakteri
terhadap zat antibakteri dan untuk mengetahui senyawa murni yang memiliki aktivitas
antibakteri. Seorang ilmuan dari perancis menyatakan bahwa metode difusi agar
dari prosedur Kirby-Bauer, sering digunakan untuk mengetahui sensitivitas bakteri.
Prinsip dari metode ini adalah penghambatan terhadap pertumbuhan
mikroorganisme, yaitu zona hambatan akan terlihat sebagai daerah jernih di sekitar
cakram kertas yang mengandung zat antibakteri. Diameter zona hambatan
pertumbuhan bakteri menunjukkan sensitivitas bakteri terhadap zat antibakteri.
Selanjutnya dikatakan bahwa semakin lebar diameter zona hambatan yang
terbentuk bakteri tersebut semakin sensitif.1
Sensitivitas adalah suatu keadaan dimana mikroba sangat peka terhadap
antibiotik atau sensitivitas adalah kepekaan suatu antibiotik yang masih baik untuk
memberikan daya hambat terhadap mikroba. Uji sensitivitas terhadap suatu
antimikroba untuk dapat menunjukkan pada kondisi yang sesuai dengan efek daya
hambatnya terhadap mikroba. Suatu penurunan aktivitas antimikroba akan dapat
menunjukkan perubahan kecil yang tidak dapat ditunjukkan oleh metode kimia,
sehingga pengujian secara mikrobiologis dan biologi dilakukan. Biasanya metode
merupakan standar untuk mengatasi keraguan tentang kemungkinan hilangnya
aktivitas antimikroba.1
Intermediet adalah suatu keadaan dimana terjadi pergeseran dari keadaan
sensitif ke keadaan yang resisten tetapi tidak resisten sepenuhnya. Sedangkan
resisten adalah suatu keadaan dimana mikroba sudah peka atau sudah kebal
terhadap antibiotik.2
Resisten adalah ketahan suatu mikroorganisme terhadap suatu anti mikroba
atau antibiotik tertentu. Resisten dapat berupa resisten alamiah, resisten karena
adaya mutasi spontan (resisten kromonal) dan resisten karena terjadinya pemindahan
gen yang resisten (resistensi ekstrakrosomal) atau dapat dikatakan bahwa suatu
mikroorganisme dapat resisten terhadap obat-obat antimikroba, karena mekanisme
genetik atau non-genetik.2
Penyebab terjadiya resisten terhadap mikroorganisme adalah penggunaan
antibiotik yang tidak tepat, misalnya penggunaan dengan dosis yang tidak
memadai, pemakaian yang tidak teratur, demikian juga waktu pengobatan yang
tidak cukup lama, sehingga untuk mencegah atau memperlambat terjadinya resisten
tersebut, maka cara pemakaian antibiotik perlu diperhatikan.2
Zona Hambat merupakan tempat dimana bakteri terhambat pertumbuhannya
akibat antibakteri atau antimikroba. Zona hambat adalah daerah untuk menghambat
pertumbuhan mikroorrganisme pada media agar oleh antibiotik. Contohnya:
Tetracycline, Erytromycin, dan Streptomycin. Tetracycline merupakan antibiotik yang
memiliki spektrum yang luas sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri
secara luas.3
Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan mikroorganisme yang dalam
jumlah amat kecil atau rendah bersifat merusak atau menghambat mikroorganisme
lain. Antibiotik mempunyai nilai ekonomi yang tinggi terutama di bidang kesehatan,
karena kegunaanya dalam mengobati berbagai penyakit infeksi. Adanya penemuan
antibiotik-antibiotik baru sangat dibutuhkan dalam bidang kedokteran karena
banyak kuman yang telah resisten terhadap antibiotik-antibiotik yang sudah ada.
Untuk itu perlu dilakukan penelitian eksplorasi untuk mendapatkan isolasi bakteri
yang dapat menghasilkan antibiotik. Antibiotik banyak dihasilkan oleh alga, lichen,
tumbuhan tingkat tinggi, hewan tingkat rendah, vertebrata dan mikroorganisme.3

METODE PRAKTIKUM
Metode pengujian dilakukan dengan metode eksperimental dengan melihat
zona hambat dari antibiotik dengan sampel infeksi saluran kemih (ISK),

Sampel Yang Digunakan


Adapun Sampel yang digunakan pada praktikum ini adalah spesimen bakteri
Escherichia Coli dari penyakit Infeksi saluran kemih.

Bahan dan Alat Penelitian


Pada kegiatan ini bahan yang digunakan yaitu antibiotik Ofloksasin5,
Ampisilin10, Chloramphenikol30, Cotrimoxa23, Tetrasanbe30, Cefixime5, Erytihromy15,
Lostacef (CFA)30, Amoxicilin20 dan Thiamfenikol30, kapas, medium MHA (Mueller Hinton
Agar) no. reg: 1.05450.0500 Merck KG A, 64271 Darmstadt, spesimen bakteri
Escherichia Coli, cotton wrab dan tissue. Alat yang digunakan yaitu cawan petri,
erlenmeyer PYREX, inkubator, lampu spiritus, ose bulat, paper disk, pinset, penggaris,
spidol, spoit, tabung reaksi PYREX, dan vial.
Uji Sensitivitas antibiotik
Pertama-tama disiapkan alat dan bahan. Kemudian dimasukan 10 mL medium
MHA ke dalam vial dan diambil 1 ose biakan spesimen bakteri dimasukkan ke dalam
vial lalu dihomogenkan. Dibuat sebanyak dua kali. Kemudian dimasukan ke dalam 2
cawan petri, yang masing-masing terlebih dahulu dipatron tiga. Dimasukan paper
disk yang sebelumnya telah direndam dalam antibiotik Ofloksasin5, Ampisilin10,
Chloramphenikol30, Cotrimoxa23, Tetrasanbe30, Cefixime5, Erytihromy15, Lostacef
(CFA)30, Amoxicilin20 dan Thiamfenikol30 ke dalam cawan petri. Diinkubasi selama
1x24 jam pada 37°C dan diamati zona hambat yang terbentuk dalam cawan petri.
Analisis Hasil
Hasil praktikum berupa zona hambatan dari antibiotik dan disesuaikan dengan
literatur.
HASIL PENELITIAN

D G
C E H
F
B A I
J

Gambar 1. Hasil percobaan uji sensitivitas antibiotik.


a) Ampisilin d) ofloksasin g) Lostacef (CFA) j) Tetrasanbe
b) Chloramphenikol e) Cefixime h) Amoxicilin
c) Cotrimoxazol f) Erytihromy i) Thiamfenikol
TABEL PENGAMATAN
Diameter Zona Hambatan
Antibiotik I (mm) II (mm) III (mm) Rata-Rata Ket
(mm)
Ampisilin10 7 7 7 7 R

Chloramphenikol30 7 12 8 7,6 R

Cotrimoxazol23 7 7 7 7 S

Ofloksasin5 23 24 26 24,3 S

Cefixime5 8 9 10 9 I

Erytihromy15 8 8 7 7,6 I

Lostacef (CFA)30 7 6 8 7 R

Amoxicilin20 7 7 7 7 R

Thiamfenikol30 8 7 7 7 R

Tetrasanbe30 7 7 6 6,6 I

Pembahasan
Uji sensitivitas bakteri merupakan cara untuk mengetahui dan mendapatkan
produk alam yang berpotensi sebagai bahan anti bakteri serta mempunyai
kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri pada
konsentrasi yang rendah.
Pada pengamatan yang dilakukan, terlebih dahulu melakukan fiksasi alat-alat
yang akan digunakan pada praktikum. Fiksasi berfungsi agar tidak terdapat mikroba
yang menempel. Bakteri Eschercia coli untuk di goreskan sweap secara zig zag pada
cawan petri yang berisikan medium MHA (Mueller Hinton Agar) yang juga
merupakan tempat hidup dan berkembang biaknya suatu bakteri. Langkah
selanjutnya, memasukkan antibiotik pada masing-masing cawan petri yang telah
dipatron agar nantinya dapat diketahui mana antibiotik yang intermediet, resisten
dan sensitif terhadap bakteri.
Resisten adalah suatu keadaan dimana bakteri kurang atau tidak peka
terhadap antibiotic. Sensitive adalah suatu keadaan dimana bakteri sangat peka
terhadap antibiotic. Sedangkan intermediet adalah suatu keadaan dimana terjadi
pergeseran dari keadaan sensitive ke keadaan resisten.
Dalam uji sensitifitas dengan menggunakan metode Kirby-Bouwer kami dapat
mengetahui beberapa jenis bakteri yang sensitif terhadap antibiotika yang diujikan.
Discus antibiotika yang mengandung antibiotika ditempatkan pada media agar MHA
yang telah membeku dan telah diolesi bakteri. Bakteri yang sensitif terhadap
antibiotika akan menunjukkan lingkaran seperti cincin yang disekitar discus antibiotika
yang diletakkan diatas media agar, dimana lingkaran disekitar discus antibiotika ini
disebut zona hambatan atau zona inhibisi. Dengan menguji sensitifitas antibiotika
pada bakteri yang sama akan diperoleh diameter zona hambatan yang berbeda-
beda, hal ini disebabkan karena sensitifitas bakteri terhadap setiap antibiotika
berbeda. Selain itu juga dipengaruhi oleh kerentanan dari bakteri yang diuji
terhadap masing-masing antibiotika.
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap pengujian antibiotik Ampicillin
dengan menggunakan bakteri E.coli, diperoleh zona hambat 7 mm dengan
keterangan resistensi dengan range resistensi ≤ 20 mm. Pada pengujian antibiotik
chloramphenicol dengan menggunakan bakteri E.coli, diperoleh zona hambat 7,6 mm
dengan keterangan resistensi dengan range resistensi ≤20 mm. Pada pengujian
antibiotik cotrimozasol dengan menggunakan bakteri E.coli, diperoleh zona hambat 7
mm dengan keterangan sesitive dengan range sensitive ≥16 mm. Pada pengujian
antibiotik ofloksacin dengan menggunakan bakteri E.coli, diperoleh zona hambat
24,3 mm dengan keterangan sensitive dengan range sensitive ≥ 29 mm. Pada
Pengujian cefexime dengan menggunakan bakteri E.coli, diperoleh zona hambat 9 mm
dengan keterangan intermediet dengan range intemediet 8 -12 mm. Pada Pengujian
erytromycin dengan menggunakan bakteri E.coli, diperoleh zona hambat 7,6 mm
dengan keterangan intermediet dengan range intemediet 7 -15 mm. Pada pengujian
antibiotik lostacef dengan menggunakan bakteri E.coli, diperoleh zona hambat 7 mm
dengan keterangan resistensi dengan range resistensi ≤ 15 mm. Pada pengujian
antibiotik amoxicicilin dengan menggunakan bakteri E.coli, diperoleh zona hambat 7
mm dengan keterangan resistensi dengan range resistensi ≤ 14 mm. Pada pengujian
antibiotik thiamfenikol dengan menggunakan bakteri E.coli, diperoleh zona hambat 7
mm dengan keterangan resistensi dengan range resistensi ≤ 20 mm. Pada pengujian
antibiotik tetrasanbe dengan menggunakan bakteri E.coli, diperoleh zona hambat 6,6
mm dengan keterangan intermediet dengan rangeintermediet 5-9 mm
KESIMPULAN
Berdasarkan uji sensitivitas antibiotic dapat diambil kesimpulan bahwa bakteri
E. colli resisten terhadap Ampicilin, chloramphenicol, lostacef, amoxcicilin, dan
thiamfenicol, sensitive terhadap cotmoxasol, ofloxacin dan intermediet terhadap
cefexime, erythromycin dan tetrasanbe.
SARAN
Sebaiknya asisten mendampingi praktikan pada saat pengamatan supaya
dapat berlangsung dengan cepat dan mengurangi factor kesalahannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Djide M, Natsir. 2008. Dasar-dasar Mikrobiologi. Universitas Hasanuddin.
Makassar.

2. Suwandi, U. 2003. Perkembangan Antibiotik. Cermin Dunia Kedokteran No.


83. Pusat Penelitian dan Pengembangan PT. Kalbe Farma, Jakarta.
3. Waluyo, Lud. 2008. Teknik dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi. Malang.
UMM Press.
ARTIKEL HASIL PRAKTIKUM
UJI POTENSI ANTIBIOTIK

Dipersiapkan dan disusun oleh


Dhiya Luthfiyyah Lukman
15020150126

telah dipertahankan di depan asisten pendamping pada tanggal


.................................................

Telah disetujui oleh:

Asisten Pendamping,

MUTHAHHARAH IKBAL, S.Farm tanggal...................................

Anda mungkin juga menyukai