Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK PADA MIKROBA (BAKTERI)

Disusun oleh:
1. Immanuel Pratama (2113091022)
2. Ajhie Syachrul Qirom Al Achmad (2113091024)

PROGRAM STUDI BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2021
I. Pendahuluan
Antibiotik adalah suatu bahan atau senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme
agar dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan dari mikroorganisme lainnya.
Sensitivitas merupakan suatu kemampuan bahan obat yangdapat membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroba. Sedangkan intermediet merupakan suatu keadaan
dimana terjadi pergeseran dari keadaan sensitif kekeadaan yang resisten tetapi tidak
resisten sepenuhnya. Kemudian keadaanresistensi adalah ketahanan dai
mikroorganisme dari suatu anttibiotik.Ada dua tipe tes yang digunakan untuk
menentukan sifat sensitif bakteriterhadap antibiotika yaitu: tes pengenceran dan tes
difusi discus antibiotika.
Pada tes pengenceran kenaikan konsentrasi antibiotika yang ditambahkanpada
kaldu dalam tabung reaksi, kaldu ini diinokulasi dengan sedikit inokulum.Sesudah
inkubassi konsentrasi yang rendah dari antibiotika dipastikan dihambat
pertumbuhannya. Konsentrasi ini disebut dengan Konsentrasi Minimum Terhambat
(MIC = Mininum Inhibiting Concentration), tes ini secara kuantitatif layak danakurat
tetapi memerlukan waktu.
Tes difusi discus antibiotika tergantung pada kemampuan dari antibiotikauntuk
meresap pada agar-agar. Bakteri yang akan dites diinokulasi pada agar-agar.Discus
antibiotika diletakkan pada bagian atas cawan petri yang sudah berisi mediumagar.
Sesudah diinkubasi diameter zona hambatan akan tampak dan dapat diukur.Tes discus
Kirby- Bauer didasarkan atas pertimbangan mendapatkan diameterantibiotika pada
zona hambatan dihubungkan dengan MIC yang ditentukan dengantes pengenceran.
Tes ini banyak digunakan pada laboratorium diagnostik klinis.

II. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui dalam menentukan sifat sensitifitas antibiotik pada
mikroba (bakteri) dengan metode Kirby-Bouer.
2. Mahasiswa mengetahui cara melakukan uji sensivitas antibiotik pada mikroba.

III. Metode
Metode Difusi atau Metode Cakram
Prinsip dari metode ini adalah menumbuhkan bakteri pada suatu medium agar,
kemudian ditambahkan antibiotika lalu di inkubasi. Kemudian kita amati kemampuan
dari antibiotik dalam menghambat atau membunuh bakteri. Cara Kirby-Bauer
merupakan suatu metode uji sensitivitas bakteri yangdilakukan dengan membuat
suspensi bakteri pada media Brain Heart Infusion(BHI) cair dari koloni pertumbuhan
kuman 24 jam.

Alat Bahan
Bunsen Medium MHA
Rak Tabung Suspensi Bakteri
Pinset Antibiotik
Cutton Swab Kontrol Negatif
 Pertama kita tumbuhkan bakteri dalam bentuk kultur cair atau suspensi yang
sudah kita standarkan dengan standar mcfarland 0,5.
 Gunakan bakteri gram negatif dan gram positif. Untuk gram negatifnya ada
escherichia colli dan salmonella typhosa dan gram positifnya yaitu
Straphylococcus aureus dan Strephococcus fivetens
 Kita lakukakan pertama pada gram negatif. Dibalik mediumnya kita beri tanda
dalam bentuk tulisan yaitu S(streptomisin), P(penisilin), T(tetrasiklin), dan
tanda negatif yang bererti kontrol negatif yang tidak mengandung antibiotika,
dan bagian atasnya E C(escherichia colli).
 Kita ambil antibiotiknya dari tabung menggunakan cutton swab, lalu goreskan
di media escherichia colli. Kemudian diamkan agar media memadat.
 Lakukan hal yang sama juga terhadap salmonellac typhosa, dan bakteri yang
gram positif.
 Selanjutnya kita masukkan antibiotik dalam bentuk gif. Lalu masukkan kee
dalam media bakteri kita tadi.
 Setelah keempat medium bakteri kita lakukan cara yang sebelumnya, lalu kita
inkubasi pada suhu 30 derajat celsius selama 24 jam.

IV. Hasil
Tabel Diameter Zona Hambat.

Ukuran Tipe
No Bakteri Antibiotik Diameter Zona Sensitifitas
Hambat Bakteri
1 Escherichia coli  Streptomici  22 mm  Sensitif
 Tetrasyclyn  31 mm  Sensitif
 Penicilin  0  -

2 Salmonella typhi  Streptomici  22 mm  -


 Tetrasyclyn  33 mm  -
 Penicilin  28 mm  -

3 Staphylococcus aureus  Streptomici  18 mm  Resisten


 Tetrasyclyn  32 mm  -
 Penicilin  37 mm  -

4 Streptococcus faecalis  Streptomici  19 mm  -


 Tetrasyclyn  38 mm  -
 Penicilin  41 mm  -
V. Pembahasan
Pada perlakuan antibiotik terhadap mikroorganisme yang sama di peroleh
diameter zona hambatan yang berbeda, hal ini karena apakah bakteri bersifat resisten,
intermediate, dan sensitif. Resiten adalah suatu keadaan dimana mikroba sudah peka
atau sudah kebal terhadap antibiotic. Intermediet adalah suatu keadaan dimana terjadi
pergeseran dari keadaan sensitif ke keadaan yang resiten tetapi tidak resiten
sepenuhnya. Antibiotik adalah segolongan molekul, baik alami maupun sintetik, yang
mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia pada organisme,
khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Antibiotik ternyata tidak dapat
mempengaruhi semua mikroorganisme pathogen tetapi hanya mempunyai spectrum
tertentu yaitu kumpulan mikroorganisme yang peka atau rentan terhadap antibiotik
tersebut. Resistensi terhadap antibiotika merupakan fenomena alami. Bila suatu
antibiotika digunakan, bakteri yang mengalami resistensi terhadap antibiotika tersebut
memiliki kesempatan yang lebih besar untuk dapat terus hidup daripada bakteri lain
yang lebih rentan. Bakteri yang rentan akan dapat dibasmi atau dihambat
pertumbuhannya oleh suatu antibiotika, menghasilkan suatu tekanan selektif terhadap
bakteri lain yang masih bertahan hidup untuk menciptakan turunan yang resisten
terhadap antibiotika, namun demikian, bakteri yang mengalami resistensi terhadap
antibiotika dalam jumlah yang sangat tinggi sekarang ini disebabkan karena adanya
penyalahgunaan penggunaan antibiotika secara berlebihan. Antibakteri adalah zat
yang dapat mengganggu pertumbuhan atau bahkan mematikan bakteri dengan cara
mengganggu metabolisme mikrob yang merugikan. Mikroorganisme dapat
menyebabkan bahaya karena kemampuan menginfeksi dan menimbulkan penyakit
serta merusak bahan pangan. Antimikrobia meliputi golongan antibakteri,
antimikotik, dan antiviral (Ganiswara, 1995). Dimana pada ke empat bakteri sudah di
perlakukan antibiotik pada setiap media. Pada uji sensifitas antibiotik bakteri gram
negatif yang di wakili oleh Escherichia coli., pada Salmonella tifosa. Disekitar
disantibiotika tetracycline, terdapat zona jernih radikal karena menggunakan
antibiotik yang dapat mematikan bakteri dan pada pinisilin dan control negative tidak
ada zona jernih, karena tidak menggunakan antibiotic sehingga tidak mampu
menghambat atau mematikan bakteri. Jadi pada perlakuan antibiotik terhadap
mikroorganisme yang sama diperoleh diameter zona hambatan yang berbeda di
karenakan jenis bakterinya ada yang bersifat resisten, intermediate, dan sensitif.
Diameter zona hambatan jenis antibiotic bila di bandingkan dengan control negatif
pada gram negative yang di wakili Escherichia coli antibiotik tetracycline akan
menghasilkan zona jernih radikal 29 mm, pada Penicilin tidak tidak dapat
menghambat bakteri, pada streptomycin terdapat zona jernih 32 mm dan pada control
negatif tidak ada zona hambatan. Lalu, pada bakteri Salmonella tifosa dengan
antibiotik tetracycline, pinisilin, dan streptomycin terdapat zona jernih radikal, Pada
control negative tidak ada zona hambatan. Pada bakteri gram positif yang di wakili
oleh Staphylococcus aureus dan Streptococcus faecalis antibiotika mampu
menghasilkan zona jernih radikal pada ke-3 antibiotika, pada control negative tidak
ada zona penghambat. Dari zona hambat yang telah dihasilkan tersebut terlihat bahwa
penicilin dan streptomycin mampu menghambat pertumbuhan bakteri pada
Escherichia coli dan pada bakteri Staphylococcus Aureus menggunakan antibiotic
streptomycin dapat membunuh bakteri. Dalam penelitian ini pelarut yang digunakan
untuk melarutkan keempat sampel sehingga kontrol negatif yang digunakan tujuannya
sebagai pembanding bahwa pelari yang digunakan sebagai pengencer tidak
mempengaruhi hasil uji antibakteri dari senyawa yang akan diuji. Hasil zona hambat
kontrol negatif terhadap ke-4 bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus faecalis,
Escherichia coli, dan Salmonella Typhosa, hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
pelarut tidak mempengaruhi hasil uji yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

VI. Kesimpulan
Antibiotik adalah suatu bahan atau senyawa yang dihasilkan oleh mikroorganisme
agar dapat membunuh atau menghambat pertumbuhan dari mikroorganisme lainnya.
Sensitivitas merupakan suatu kemampuan bahan obat yangdapat membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroba. Sedangkan intermediet merupakan suatu keadaan
dimana terjadi pergeseran dari keadaan sensitif kekeadaan yang resisten tetapi tidak
resisten sepenuhnya. Uji sensitivitas antibiotik merupakan tes yang digunakan untuk
menguji kepekaan suatu bakteri terhadap antibiotik. Uji kepekaan/sensitivitas
bertujuan untuk mengetahui daya kerja/efektivitas dari suatu antibiotik dalam
membunuh bakter. Ada dua tipe tes yang digunakan untuk menentukan sifat sensitif
bakteri terhadap antibiotika yaitu: tes pengenceran dan tes difusi discus antibiotika.
Pada tes pengenceran kenaikan konsentrasi antibiotika yang ditambahkan pada kaldu
dalam tabung reaksi, kaldu ini diinokulasi dengan sedikit inokulum. Pada perlakuan
antibiotic terhadap mikroorganisme yang sama di peroleh diameter zona hambatan
yang berbeda.

VII. Daftar Pustaka


Akademi.2020.28 Desember.Uji Sensitivitas Antibiotik-Metode Kirby Bauer.
https://youtu.be/arPrPU_mRs0
Melinda dan Syafriani,A dan N.2010.Laporan Praktikum Analisis Mikrobiologi
Sensitivitas.https://www.academia.edu/34900706/Laporan_Praktikum_A
nalisis_Mikrobiologi_Sensitivitas#:~:text=Uji%20sensitivitas
%20antibiotik%20terhadap%20berbagai%20macam%20mikroba
%20tujuan,satu%20jenis%20mikroba%20saja%20yang%20disebut
%20berspektrum%20sempit.
Yrama Widya, Jakarta Jawetz. Melnick. & Adelbbergs.2005. Mikrobiologi
kedokteran. Diterjemahkan oleh bagian Mikrobiologi Fakultas
Kedokteran Universitas Airlangga, Salemba Medika, Jakarta Michael J.
Rahmawati Nurina, Sudjarwo Edhy & Widodo Eko. Uji aktivitas antibakteri ekstrak
herbal terhadap bakteri Escherichia coli. Fakultas Peternakan Universitas
Brawijaya Jl. Veteran Malang 65145 Jawa Timur. Di akses pada tanggal
10 Desember 2021 https://media.neliti.com/media/publications/100252-
ID-uji-aktivitas-antibakteriekstrak-herbal.pdf.

Anda mungkin juga menyukai