Anda di halaman 1dari 15

MANAJEMENT PRAKTIK dan KEDOKTERAN GIGI

KOMUNITAS

“METODE SURVEI”

Diajukan untuk memenuhi syarat dalam melengkapi


Kepaniteraan Klinik pada bagian dental public health

Oleh:

U DILLA PUTERI ANGGARAINI


19100707360804036

Dosen Pembimbing : drg. Intan Batura Endo Mahata, M.M

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PA D A N G
2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah SWT, maka makalah ini

dapat disusun dalam rangka memenuhi kewajiban penulis untuk diajukan sebagai

salah satu syarat dalam penyelesaian kepaniteraan klinik bagian Dental Public

Health di Fakultas Kedoktearan Gigi Universitas Baiturrahmah Padang.

Dalam penyusunan laporan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

Bapak drg. Satria Yandi, MDSc dan ibu drg. Intan Batura Endo Mahata, M.M

yang telah membimbing dan mencurahkah ilmunya kepada penulis sehingga

makalah ini dapat selesai dengan baik.

Tak lupa ucapan terima kasih kepada orang, teman-teman dan semua

pihak yang telah ikut membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah

membalas semua kebaikan yang penulis terima dengan balasan yang setimpal,

amin.

Akhir kata semoga makalah yang masih jauh dari sempurna ini dapat

memberikan manfaat bagi kita semua dan bagi dunia pendidikan pada khususnya.

Padang, Juni 2021

Penulis

2
MODUL 8
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS BAITURRAHMAH
PADANG

HALAMAN PENGESAHAN

Telah didiskusikan Materi Wajib “Metode Survei” guna melengkapi persyaratan


Kepaniteraan Klinik pada Modul 8.

Padang, 4 Juni 2021


Disetujui Oleh
Dosen Pembimbing

(drg.Intan Batura Endo M, M.M)


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Survei (survey) atau lengkapnya self-administered survey adalah metode pengumpulan

data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden individu.Survei

merupakan salah satu dari metode ilmiah yang masih cukup baru.Penelitian ini berkembang

mulai dari abad kedua puluh. Survei merupakan pengamatan atau penyelidikan yang kritis

untuk mendapatkan keterangan yang baik terhadap suatu persoalan tertentu di dalam daerah

atau lokasi tertentu atau suatu studi ekstensif yang dipolakan untuk memperoleh informasi-

informasi yang dibutuhkan. Penelitian survei adalah jenis penelitian yang mengumpulkan

informasi tentang karakteristik, tindakan, pendapat dari sekelompok responden yang

representative yang dianggap sebagai populasi (Daniel, 2010).

Metode survei adalah pengamatan / penyelidikan yang kritis untuk mendapatkan

keterangan yang terang dan baik terhadap suatu persoalan tertentu dan di dalam suatu daerah

tertentu mendeskripsikan sikap, opini, prilaku, atau karakteristik responden (Margono, 2005).

Metode survei digunakan sebagai teknik penelitian yang melalui pengamatan langsung

terhadap suatu gejala atau pengumpulan informasi melalui pedoman wawancara, kuisioner,

kuisioner terkirim (mailed questionnaire) atau survei melalui telepon (telephone survey).

Metode survey menyediakan pertanyaan-pertanyaan untuk penelitian tentang laporan

keyakinan/kepercayaan atau perilaku diri. Pertanyaan-pertanyaan tersebut menjadi lebih

tajam ketika responden memberikan jawaban-jawaban atas suatu pertanyaan-pertanyaan

dengan variabel-variabel yang dikehendaki ( Groves dkk., 2000)

Penelitian survei bertujuan untuk mencapai generalisasi, dan sebagaian lain juga untuk

membuat prediksi. Tujuan lain penelitian survey adalah untuk memberikan gambaran secara

mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat, serta karakter-karakter yang khas dari kasus atau
kejadian suatu hal yang bersifat umum. Rencana survey merupakan prosedur dimana peneliti

melaksanakan survei atau memberikan angket atau skala pada satu sampel untuk

mendeskripsikan sikap, opini, prilaku, atau karakteristik responden (Margono, 2005).

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskanlah apa yang dimaksud dengan metode survei ?

2. Jelaskanlah tujuan penelitian survei ?

3. Jelaskanlah apa saja jenis-jenis penelitian survei ?

4. Jelaskanlah langkah-langkah penelitian survei ?

5. Jelaskanlah bagaimana cara pengumpulan data survei ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui apa itu penelitian survei

2. Mengetahui apa saja yang termasuk penelitian survei

3. Mengetahui bagaimana tahapan survei

4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan survei


BAB II

TINJAUN PUSTAKA

2.1 Pengertian Metode Survei

Survei (survey) atau lengkapnya self-administered survey adalah metode

pengumpulan data primer dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden

individu. pengertian survei pada umumnya dibatasi pada penelitian yang datanya

dikumpulkan dari sampel atau populasi untuk mewakili seluruh populasi. Dengan demikian,

penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan

menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun, 2008).

Metode Penelitian Survai adalah metode penelitian yang dilakukan dengan

menggunakan angket sebagai alat penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun

kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut,

sehingga ditemukan kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel, sosiologis

maupun psikologis (Sugiyono, 2017).

2.2 Tujuan Penelitian Survei

Tujuan penelitian survey adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail

tentang latar belakang, sifat-sifat, serta karakter-karakter yang khas dari kasus atau kejadian

suatu hal yang bersifat umum. Tujuan lain dari penelitian survei ini adalah (Soehartono,

2000) :

a. Menghasilkan deskripsi beberapa aspek dari populasi dan memerlukan

informasi dari subjek yang di pelajari.

b. Menggali dan mencari informasi faktual secara mendetail atas apa yang sedang

menggejala

c. Identifikasi masalah-masalah,
d. Mengetahui hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang yang menjadi

sasaran penelitian dalam memecahkan massalah.

e. Mengumpulkan informasi tentang variabel dari sekelompok objek atau populasi.

f. Evaluasi yakni mengevaluasi sampai seberapa jauh tujuan yang digariskan pada awal

program tercapai atau mempunyai tanda-tanda akan tercapai.

g. Explanation atau penjelasan yakni untuk menjelaskan hubungan kausal dan pengujian

hipotesis.

h. Prediksi atau meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang.

2.3 Jenis-jenis Metode Penelitian Survei

1. Metode Penelitian Survei Deskriptif

Metode penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan

tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.

Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan

yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian ini dilakukan dengan menempuh

langkah-langkah pengumpulan data, klasifikasi, pengolahan/analisis data, membuat

kesimpulan dan laporan (Notoadmodjo, 2005).

2. Metode Penelitian Survei Analitik

Metode penelitian survei analitik adalah survei atau penelitian yang mencoba menggali

bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis

dinamika kolerasi antara fenomena, baik antara faktor risiko dengan faktor efek, antar faktor

risiko, maupun antar faktor efek. Yang dimaksud faktor efek adalah suatu akibat dari adanya

faktor risiko, sedangkan faktor risiko adalah suatu fenomena yang mengakibatkan terjadinya

efek (pengaruh) (Nana, 2010).


2.4 Langkah-langkah Penelitian Survei

Langkah-langkah penelitian yang harus ditempuh untuk bisa mendapatkan data yang

dicari menggunakan berbagai teknik pengumpulan data untuk mencapai tujuan peneliti

melakukan penelitian. Berikut Langkah-langkah penelitian dengan metode survei:

1. Menentukan permasalahan

Mencari masalah yang akan di angkat. Bisa melalui observasi, pengalaman, atau melalui

bantuan media. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup

yang menjadi batasan penelitian (Nasution, 2003).

2. Hipotesis

Hipotesa adalah sarana penting penelitian yang tidak dapat ditinggalkan, ia merupakan

instrumen kerja dari teori. Sebagai hasil deduksi dari teori atau proposisi, hipotesa lebih

spesifik sifatnya, sehingga lebih siap untuk diuji secara empiris. Dalam penelitian, suatu

proposisi harus dijabarkan menjadi hipotesa yang lebih terinci. Proposisi yang dijabarkan

menjadi hipotesa menjadi lebih operasional, lebih siap untuk diuji secara empiris, karena

variabel-variabelnya dapat diukur. Suatu hipotesa selalu dirumuskan dalam bentuk

pernyataan yang menghubungkan antara dua variabel atau lebih. Hubungan tersebut dapat

dirumuskan secara eksplisit maupun secara implisit. Dalam penelitian sosial yang

sebenarnya, jarang sekali ditemukan suatu fenomena yang dapat diabstraksikan sebagai

hipotesa yang terdiri dari dua variabel. Masalah sosial selalu merupakan interaksi antara

banyak variabel, sehingga merupakan suatu hubungan yang multivarian (Groves dkk., 2000)

3. Menentukan tujuan penelitian

Penetapan tujuan survei dilakukan dalam rangka menunjukan fokus perhatian dan upaya

yang dilakukan (Iskandar, 2010).


4. Menentukan Besarnya sampel

Jumlah sampel yang sesuai dengan penelitian yang telah mencerminkan seluruh

populasi ( sampel harus sesuai dengan permasalahan yang akan di teliti) (Iskandar, 2010).

5. Pengumpulan data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan questionare, observasi, wawancara

(Mulyana, 2004).

6. Memproses pengumpulan data

Dari perumusan masalah, hipotesis, dan data sampel di kaitkan menjadi satu sehingga

menghasilkan data (Mulyana, 2004).

7. Melakukan analisis data

Mengkaji data dari hasil memproses data sebelumnya (Mulyana, 2004).

8. Pembahasan hasil

Menarik kesimpulan dari penelitian yang telah di lakukan dan sudah dapat menjawab

hipotesis yang telah di buat tadi (Mulyana, 2004).

2.5 Pengumpulan Data Survei

Teknik pengumpulan data pada penelitian survei sebagai berikut ini :

1. Melalui surat (mail questionare)

Melalui surat ialah cara untuk menguji tanggapan responden melalui pengiriman

kuesioner via pos. kelebihan melalui surat adalah hemat biaya, hemat waktu, responden bisa

memilih waktu yang tepat baginya untuk mengisi kuesioner, ada jaminan kerahasian

(anonymity) yang lebih besar, keseragaman kata, tidak ada bias pewawancara, serta banyak

responden yang dapat dicapai. Sedangkan kekurangannya adalah tidak fleksibel, terdapatnya

kecenderungan rendahnya tanggapan, hanya perilaku verbal yang tercatat, tidak ada kendali

atas urutan pertanyaan, bisa menyebabkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab, tidak
bisa merekam jawaban secara spontan, kesulitan untuk membedakan antara tidak menjawab

dengan salah alamat, tidak ada kendali waktu pengembalian, dan bias mendapatkan sampel

bias (Jogianto, 2014).

2. Metode wawancara tatap muka ( face to face)

Metode wawancara tatap muka ialah cara untuk mengkaji tanggapan responden

dengan bertemu muka atau berhadapan langsung. Kelebihan dari penelitian face to face

adalah fleksibilitas, tingkat respon yang baik, memungkinkan pencatatan perilaku non verbal,

kendali atas lingkungan waktu menjawab, kemampuan untuk mengikuti urutan pertanyaan

dan pencatatan jawaban secara spontan, responden tidak bisa curang dan harus menjawab

sendiri, terjaminnya kelengkapan jawaban dan pertanyaan yang dijawab, serta dapat

digunakan untuk kuesioner yang kompleks. Sedangkan untuk kelemahannya adalah biaya

yang mahal, waktu yang dibutuhkan untuk bertanya dan untuk berkunjung ke lokasi, bias

pewawancara, tidak ada kesempatan bagi responden untuk mengecek fakta, menganggu

responden, kurang menjamin kerahasiaan, kurangnya keseragaman pertanyaan, serta kurang

bisa diandalkan untuk mencapai banyak responden (Jogianto, 2014).

3. Wawancara telepon (telephone interview)

Wawancara telepon adalah cara menguji tanggapan responden via telepon. Kelebihan dari

telephone interview adalah tingkat respon lebih tinggi dari pada mail atau self administered,

memungkinkan untuk menjangkau geografis yang luas dan jauh, waktu lebih singkat, dapat

mengobrol tahap pengisian kuesioner, dapat melakukan pertanyaan lanjutan probing, dan

memungkinkan untuk format pertanyaan yang lebih kompleks. Sedangkan kekurangannya

adalah biaya tinggi, Panjang wawancara terbatas, terbatas untuk responden yang memiliki

telepon, mengurangi anonimitas, memungkinkan bias pewawancara, sulit untuk pertanyaan


terbuka, membutuhkan bantuan visual, serta hanya dapat mencatat halhal tertentu dari latar

belakang suara atau intonasi suara (Widodo, 2008).

2.5 Indek - Indek Survei

Pada kedokteran gigi indeks survei yang digunakan adalah :

1. DMF-T dan def-t

Indeks DMF-T untuk gigi permanen

Decay : jumlah gigi karies yang tidak dapat di tambal atau yang dapat di tambal.

Missing : gigi yang dicabut atau yang telah hilang karena karies.

Filling : jumlah gigi yang di tambal dan masih baik.

Angka DMF-T dapat menggambarkan banyaknya karies yang di derita oleh seseorang. Rumus yang

digunakan untuk menghitung DMF-T :

DMF-T : D + M +F

DMF-T rata- rata : Jumlah D + M + F

Jumlah orang yang diperiksa

Kategori DMF-T menurut WHO:

0,0 -1,1 = sangat rendah.

1,2 – 2,6 = rendah.

2,7 – 4,4 = sedang.

4,5 – 6,5 = tinggi.

> 6,6 = sangat tinggi.

Indeks def-t untuk gigi desidui

decay : jumlah gigi karies yang tidak dapat di tambal atau yang dapat di tambal.

extraction : gigi yang diindikasikan untuk dilakukan pencabutan.

filling : jumlah gigi yang di tambal dan masih baik.

Angka def-t dapat menggambarkan banyaknya karies yang di derita oleh seseorang. Rumus

yang digunakan untuk menghitung def-t :


def-t : d + e +f

def-t rata- rata : Jumlah d + e + f

Jumlah orang yang diperiksa

Kategori def-t menurut WHO (Suwelo, 1992) :

0,0 -1,1 = sangat rendah.

1,2 – 2,6 = rendah.

2,7 – 4,4 = sedang.

4,5 – 6,5 = tinggi.

> 6,6 = sangat tinggi.

2. Indeks OHI-S

OHI-S adalah indeks oral debris ditambah dengan indeks kalkulus.

a. Debris

Kriteria debris :

0 : tidak ada debris

1 : debris menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan servikal

2 : debris menutupi lebih dari 1/3 tapi kurang dari 2/3 permukaan gigi

3 : debris menutupi lebih dari 2/3 dari permukaan gigi

Indeks debris : Jumlah permukaan terkena

Jumlah gigi yang di periksa

b. Kalkulus

Kalkulus adalah deposit keras yang melekat erat pada gigi. Kriteria kalkulus :

0 : tidak ada kalkulus

1 : kalkulus supragingival menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi

2 : kalkulus suprangingiva menutupi lebih dari 1/3 tapi tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi

3 : kallkulus suprangingiva menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi yang terkena
Indeks kalkulus : Jumlah permukaan terkena

Jumlah gigi yang di periksa

OHI-S : DI + CI

Penilaian kriteria indeks debris dan indeks kalkulus sebagai berikut ( Oktavilia et all, 2014) :

Baik : 0,0 – 1,2

Sedang : 1,3 – 3,0

Buruk : 3,1- 6,0

3. CPITN

CPITN ( Community Periodontal Index Treatment Needs) adalah indeks untuk mengukur

kebutuhan perawatan penyakit periodontal dan juga merekomendasikan jenis perawatan yang

dibutuhkan untuk mencegah penyakit periodontal ( Putri et all, 2002) .

Indikator status periodontal yang digunakan dalam penilaian ini yaitu ( Putri et all, 2002) :

0 : tidak ada poket atau perdarahan gingiva

1 : perdarahan gingiva

2 : kalkulus supragingiva dan subgingiva

3 : poket sedalam 3,5-5,5 mm

4 : poket periodontal dengan kedalaman 6 mm


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Survei merupakan pengumpulan data atau informasi secara sistematis dari suatu

sampel yang di ambil dari populasi tertentu. Tujuannya untuk memperoleh informasi tentang

sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu. Jenis metode survei ada

beberapa macam yaitu: metode survei deskriptif, metode survei analitik dan metode survei

yang lainnya. Langkah- Langkah yang dilakukan adalah menentukan permasalahan,

hipotesis, menentukan tujuan penelitian, menentukan besar sampel, pengumpulan data,

memproses pengumpulan data, melakukan analisis data, serta pembahan hasil. Teknik

pengumpulan data pada penelitian survei dapat dengan melalui surat (mail questionare),

Metode wawancara tatap muka ( face to face) dan Wawancara telepon (telephone interview)
DAFTAR PUSTAKA

Groves, R., Wissoker, D., Greene, L., McNeeley, M., and Montemarano, D. (2000),

"Common Influences on Noncontact Nonresponse Across Household Surveys: Theory

and Data," paper presented at the annual meetings of the American Association for

Public Opinion Research.

Iskandar. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan Dan Sosial. Jakarta : GP Press.

Jogiyanto. 2014. Pedoman : Survei Kuesioner. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta

Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Nana, S. S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nasution. 2003. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara

Notoadmodjo, S. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.

Putri M. H, Herijulianti E, Nurjannah N. 2002. Ilmu Pencegah Penyakit Jaringan Keras Dan

Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta : EGC

Widodo T. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Solo : UNS Press

Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES, 2008.

Sugiyono. 2017. Metode penelitian pendidikan.bandung; alfabeta

Suwelo, Ismu Suharsono. 1992. Karies Gigi Pada Anak Dengan Faktor Etiologi : Kajian Pada Anak

Usia Sekolah Cetakan I. Jakarta : EGC.

Soehartono, I. 2000. Metode Penelitian Sosial : Suatu Teknik Penelitian Bidang

Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial lain. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai