DOSEN PENGAMPU:
Dr. Irdawati, S.Si, M.Si.
DISUSUN OLEH:
DEPARTEMEN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu dan pengetahuan berkembang dengan pesat seiring memenuhi segala
kebutuhan dan keinginan manusia terasuk dalam bidang biologi dan lingkungan. Pada
penelitian yang dilakukan Minarno (2001), menyatakan perkembangan biologi modern telah
menghasilkan banyak manfaat yang luar biasa bagi kesejahteraan hidup manusia, namun di
sisi lain juga menimbulkan dampak negatif. Oleh karena itu, diperlukan bioetika untuk
mengawal perkembangan biologi modern agar memiliki komitmen terhadap kemaslahatan
alam (Minarno, 2001).
Semakin berkembangnya ilmu dan pengetahuan memberikan banyak ide dan karya
inovatif manusia dalam melakukan pengetahuan. Rasa ingin tahu, tuntutan untuk mampu
bersaing dengan perkembangan teknologi dan informasi yang begitu cepat, memberikan
manusia berbagi tekanan dan tantangan dalam melakukan penelitian diberbagai bidang.
Menurut Stewart (2016), persimpangan teori dan praktik publik kesehatan, antropologi, dan
bioetika adalah tren terkini (Stewart, 2016). Masalah yang ramai diperbincangkan adalah
pro dan kontra perkembangan penelitian baik pada bidang biologi ataupun lingkungan yang
memberikan dampak negative terhadap keberlangsungan lingkungan.
Sudah banyak kajian yang membahas prinsip ilmuan dan etika dalam melaksanakan
penelitiannya kaitannya dalam penjagaan alam. Menurut Russell (2013), kelestarian adalah
konsep kunci dalam etika penelitian lingkungan dan pembentukan kebijakan. Kelestarian
lingkungan, yang dipahami sebagai kemampuan sumber daya tak terbarukan untuk
bertahan dari waktu ke waktu, sekilas tampaknya tidak ada hubungannya dengan etika.
Dalam ilmu lingkungan itu terlibat dengan daya dukung, batas kritis dan pengaturan
konsumsi tetapi tidak dengan etika (Russell, 2013). Adapun konsekuensi keterkaitan antara
etika dan sains, ada dua aspek yang harus dibedakan: (1) konsekuensi penelitian yang
menuntut evaluasi etis dan mungkin regulasi etika, dan (2) konsekuensi bagi etika itu sendiri
(Mittelstrass, 2002).
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penelitian bioetika?
2. Bagaimana metodologi dalam penelitian bioetika?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan penelitian bioetika
2. Mengetahui bagaimana metodologi dalam penelitian bioetika
BAB II
PEMBAHASAN
Secara umum, metodologi penelitian diartikan sebagai proses atau cara ilmiah
untuk mendapatkan data yang akan digunakan untuk keperluan penelitian. Metodologi
berisi tentang metode – metode ilmiah, langkahnya, jenis – jenisnya sampai kepada batas
– batas dari metode ilmiah. Sedangkah penelitian merupakan suatu usaha untuk
memperoleh ilmu pengetahuan melalui bukti – bukti fakta dengan tata cara kerja ilmiah
tertentu yang krisis dan terkendali (Alfandi, 2001). Menurut Sugiyono (2017), yang
dimksud dengan metodologi penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Tujuan dari penelitian itu sendiri, antara lain:
a. Untuk memperoleh pengetahuan atau penemuan baru.
b. Untuk membuktikan atau menguji kebenaran dari pengetahuan yang sudah ada.
c. Untuk mengembangkan pengetahuan yang sudah ada.
1. studi kasus (menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studi yang
sifatnya longitudinal atau pada waktu tertentu yang relatif lama),
2. survei (studi yang bersifat kuantitatif untuk meneliti gejala suatu kelompok
atau perilaku individu),
3. riset eksperimental (menggunakan dua atau lebih kelompok sebagai objek
penelitian lalu membandingkan hasilnya)
Penelitian Sekunder
Penelitian ini menggunakan bahan data yang bukan berasal dari sumber pertama,
sehingga cenderung menggunakan studi kepustakaan. Pada studi kepustakaan biasanya
untuk penelitian kualitatif, yang mana data dikumpulkan dari suatu lembaga survey (telah
dilakukan sebelumnya), perpustakaan, hingga lembaga-lembaga negara yang memiliki
pustaka data serupa.
Berdasarkan Tempatnya
Penelitian Laboratorium
Sesuai dengan namanya, maka penelitian jenis ini akan dilakukan di tempat
laboratorium, yang biasanya dilakukan dalam bidang ilmu eksakta. Terutama pada
jurusan kedokteran, elektro, sipil, biologi, gizi pangan, dan lain-lain.
Penelitian Lapangan
Lapangan yang dimaksud bukanlah tempat luas di tanah lapang, tetapi penelitian
ini dilakukan di lokasi target secara langsung. Biasanya, penelitian ini dilakukan oleh
para ilmuwan sosial dan ekonomi dengan masuk langsung ke masyarakat atau kelompok
manusia yang tengah menjadi objek penelitiannya.
Penelitian Perpustakaan
Penelitian ini tentu saja dilakukan di perpustakaan, yang biasanya melakukan
kajian terhadap literatur, terutama pada penelitian yang telah dilakukan sebelumnya,
jurnal, dan sumber-sumber lain yang tersedia di perpustakaan. Contohnya adalah
penelitian tentang isi jurnal yang berkaitan dengan model pembelajaran yang biasa
digunakan dalam pembelajaran.
Berdasarkan Bidang yang Diteliti
Penelitian Sosial
Penelitian sosial adalah penelitian yang secara khusus diperuntukkan pada bidang
sosial, seperti ekonomi, hukum, pendidikan, sosiologi, dan lain-lain. Contohnya adalah
penelitian tentang pengaruh status sosial terhadap sikap toleransi masyarakat di suatu
wilayah.
Penelitian Eksakta
Penelitian eksakta ini adalah penelitian yang secara khusus diperuntukkan pada
bidang eksakta, seperti kimia, fisika, biologi, elektro, matematika, dan lain-lain.
Contohnya adalah penelitian di bidang Biologi mengenai perkembangbiakkan makhluk
hidup jenis reptil.
Berdasarkan Keilmiahannya
Penelitian Ilmiah
Sesuai dengan namanya, maka penelitian ini bersifat ilmiah dengan
memperhatikan kaidah-kaidah ilmiah. Maksudnya, pokok pikiran yang dikemukakan
dalam penelitian tersebut harus disusun secara sistematis dan menggunakan pembuktian
yang meyakinkan.
Penelitian Non-Ilmiah
Kebalikan dengan penelitian ilmiah, maka penelitian jenis ini adalah yang
pelaksanaannya tidak menggunakan atau memperhatikan kaidah-kaidah ilmiah.
Perspektif Islam
Menurut Mohammed Hatta Shaharom, karena itu peneliti wajib mempunyai akhlak dan
sifat yang sesuai dengan amanah profesinya. Seorang pengemban profesi senantiasa berusaha
dan peka untuk menyempurnakan hak-hak Allah SWT, arif akan kekuasaanNya, serta senantiasa
sadar akan pengawasanNya, bahwa kehidupan itu pemberian Allah SWT. Kematian adalah akhir
kehidupan manusia di dunia dan awal kehidupan selanjutnya, peneliti merupakan wakil Allah
SWT , alat Allah SWT sepenuhnya tunduk di bawah naungan kodrat dan iradat Ilahi yang
mentakdirkan hidup dan penjagaan kesehatan. Dengan ke insyafan sebagai hamba Allah SWT,
peneliti mestilah senantiasa memohon pertolongan dan inayah Allah SWT dalam menjalankan
profesinya.
Menurut Imam al-Ghazali ra,orang yang berakhlak mulia dapat menikmati kebahagiaan
apabila ia melakukan amalan di jalan Allah SWT dengan penuh keikhlasan, ada empat asas
akhlak yang bisa diwujudkan seorang peneliti, yaitu :
k. Al-hikmah ialah dapat memisahkan tindakantindakan yang benar dengan yang salah,
kegagalan menerapkan asas ini akan menyebabkan jiwa menjadi porak-poranda
karena antara kebenaran dan ketidakbenaran tidak dapat dipisahkan lagi.
l. Al-adl atau keadilan merupakan kekuatan jiwa yang dapat mengendalikan nafsu
syahwat, lantas menyalurkannya ke arah tujuan yang baik. Penghapusan asas ini
seringkali mengakibatkan kezaliman.
m. Al-syaja’ah ialah kemampuan untuk mengendalikan amarah, sehingga akan
memunculkan sifat pemurah, suka membantu, sabar, lemah lembut, ramah,
wibawa. Sikap yang melampaui asas al-syaja’ah akan menjadi sombong, takabur,
suka memuji diri sendiri.
n. Al-‘iffah ialah peneliti mengendalikan dorongan syahwat yang akan menimbulkan
sifat tamak, biadab, suka menghina kaum yang lemah.
Peneliti yang memiliki empat asas ini akan melakukan penelitian/ tindakan medis dengan ikhlas
dan tenang, subyak/pasien juga akan merasa terlindungi “sebagai rahmatan lil ‘alamiin”
sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Anbiya’21:107
Artinya : Dan kami tidak mengutus kamu (wahai Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi
sekalian alam.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
REFERENSI
Devi A., Andi B. M., Abdul R. F. G. (2021). Peran Etika dalam Penelitian Pendidikan, Biologi dan
Lingkungan. Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha Volume 8 Nomor 3. Indonesia : Universitas
Negeri Malang.
Minarno, E. B. (2001). Pembelajaran Bioetika Sebagai Pengawal Perkembangan Biologi Modern Dan
Penyelamatan Lingkungan Hidup. El–Hayah, 3(1), 35–40
Mittelstrass, J. (2002). The impact of the new biology on ethics. Journal of Molecular Biology, 319(4),
901–905.
Russell, C. (2013). Environmental Perspectives in Research Ethics. In Ethics for Graduate Researchers
(First Edit). Elsevier Inc