Anda di halaman 1dari 17

MEMILIH METODE ILMIAH YANG TEPAT DALAM MENJAWAB

PERTANYAAN TENTANG ALAM

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sains Dasar Berkelanjutan
yang dibina oleh Bapak Dr. Sueb, M.Kes

Disusun oleh:
Kelompok 5 Offering A
Ahmad Fahmi Al Ansori 230311608694
Miftachul Janah 230311601708
Ni'matul Rizki Wahidah 230311604935

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA
FEBRUARI 2024
ABSTRAK

Pemilihan metode ilmiah yang tepat akan menentukan keabsahan hasil penelitian. Dalam
menjawab pertanyaan tentang alam diperlukan pemilihan metode ilmiah yang tepat guna
mendapatkan hasil yang efisien dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam menjawab pertanyaan
tentang alam terdapat beberapa macam metode ilmiah yang dapat digunakan, seperti metode
observasi, metode eksperimental, dan metode survei. Beberapa hal harus dipertimbangkan dalam
pemilihan metode ilmiah yang tepat. Metode Ilmiah bukan hanya statistik apa yang akan
digunakan, namun lebih kepada pemikiran di balik penelitian yaitu bagaimana peneliti benar-benar
ingin mencari tahu, bagaimana membangun argumen tentang ide, konsep, dan bukti bahwa peneliti
dapat menemukan atau mendukung argumen yang telah ada. Salah satu yang menjadi masalah
adalah kesalahan memilih metode ilmiah yang pada akhirnya mempengaruhi hasil yang harus
dicapai. Tujuan makalah ini untuk memberikan gambaran tentang pemilihan metode ilmiah yang
tepat dalam menjawab pertanyaan tentang alam.

kata kunci: metode ilmiah; pertanyaan alam; observasional; eksperimental

ABSTRACT

The selection of the appropriate scientific method will determine the validity of research results. In
addressing questions about nature, the choice of the right scientific method is necessary to obtain
efficient and accountable results. Various scientific methods, such as observational, experimental,
and survey methods, can be employed in answering questions about nature Several considerations
must be taken into account in the selection of the appropriate scientific method. Scientific methods
involve not only determining the statistics to be used but also the thinking behind the research –
how researchers genuinely want to find out, how to construct arguments about ideas, concepts,
and evidence that researchers can find or support existing arguments. One of the issues is the
error in choosing a scientific method, ultimately influencing the outcomes that must be achieved.
The aim of this paper is to provide an overview of the selection of the appropriate scientific
method in answering questions about nature.

Keywords: scientific method; nature-related questions; observational; experimental


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alam, sebagai kumpulan sistem kompleks yang mencakup segala sesuatu
mulai dari organisme mikroskopis hingga fenomena kosmik di luar angkasa,
memberikan dorongan bagi para ilmuwan untuk menjelajahi dan memahaminya.
Dalam dunia ilmiah, terdapat banyak sekali pertanyaan tentang alam yang
mencerminkan keberagaman fenomena alam. Fenomena tersebut menyebabkan
keingintahuan manusia dan mendorong mereka untuk mengeksplorasi dan
memahami alam secara lebih dalam.
Dalam menjawab pertanyaan tentang alam, penggunaan metode ilmiah
memiliki peran yang sangat penting. (Maskhuroh, 2013) berpendapat bahwa
metode ilmiah adalah serangkaian langkah untuk memberikan jawaban mengenai
pertanyaan yang dihadapi oleh para ilmuwan dengan prosedur yang telah
ditentukan. Metode ilmiah memberikan kerangka kerja yang sistematis dan teruji
untuk memahami fenomena alam secara objektif. Dengan menggunakan
pendekatan ini, peneliti dapat mengumpulkan data, mengembangkan hipotesis,
menguji hipotesis tersebut melalui eksperimen atau observasi, dan kemudian
menyimpulkan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam era modern ini, metode ilmiah menjadi dasar bagi perkembangan
pengetahuan dan inovasi di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tanpa metode ilmiah yang tepat, risiko kesalahan pengambilan kesimpulan yang
tidak akurat akan meningkat dan dapat mengarah pada pemahaman yang dangkal
atau bahkan salah tentang dunia di sekitar kita. Penerapan metode ilmiah tidak
hanya membantu dalam memecahkan pertanyaan-pertanyaan yang ada, tetapi juga
membantu dalam menghasilkan pengetahuan baru yang dapat digunakan untuk
mengatasi tantangan dan masalah dalam berbagai bidang.
Setiap metode ilmiah memiliki sistematika, tahapan dan gaya penyusunan
tersendiri yang membedakan satu dengan yang lainnya. Sehingga penting untuk
memilih metode ilmiah yang sesuai. Selain itu, memilih metode ilmiah yang
sesuai dapat memastikan keabsahan hasil penelitian serta menciptakan landasan
yang kokoh bagi pemahaman kita terhadap alam. Dengan banyaknya metode yang
tersedia, pemilihan yang tepat menjadi kunci untuk menyajikan temuan yang
dapat diandalkan. Dengan memahami bahwa setiap pertanyaan memiliki
keunikannya sendiri, penggunaan metode yang tepat akan mengoptimalkan hasil
penelitian dan mengarahkan manusia menuju pemahaman yang lebih mendalam
tentang alam.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan beberapa permasalahan
yang dapat dijadikan sebagai pembatasan masalah, sebagai berikut:
1. Bagaimana pentingnya memilih metode ilmiah yang tepat dalam
menjawab pertanyaan tentang alam?
2. Bagaimana cara memilih metode ilmiah yang tepat dalam menjawab
pertanyaan tentang alam?
3. Bagaimana pengembangan metode ilmiah dalam menjawab pertanyaan
tentang alam?

1.3 Tujuan Penulisan


Dari rumusan masalah tersebut dapat diketahui beberapa tujuan penulisan
makalah ini, sebagai berikut:
1. Menjelaskan pentingnya pemilihan metode ilmiah yang tepat dalam
menjawab pertanyaan tentang alam
2. Memberikan panduan dalam memilih jenis metode ilmiah yang sesuai
dengan pertanyaan tentang alam
3. Menjelaskan pengembangan metode ilmiah dalam menjawab pertanyaan
tentang alam
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Metode Ilmiah
Kata metode berasal dari kata Yunani meta yang berarti “sesudah” dan
hodos yang berarti “jalan”. Metode ilmiah merupakan prosedur yang mencakup
penalaran ilmiah berupa pemikiran dan disertai tindakan, pola kerja empiris, dan
prosedur pengujian yang sudah dipilih dalam rangka mengembangkan
pengetahuan yang sudah ada beserta strukturnya. Menurut (Bacon, 1620) konsep
dasar metode ilmiah melibatkan penggunaan induksi yang sistematis dan
eksperimental untuk mengumpulkan data dan menarik kesimpulan tentang alam
semesta. Bacon menekankan pentingnya observasi yang teliti dan pengujian yang
cermat terhadap fenomena alam untuk mengembangkan pengetahuan yang akurat
dan berguna. Ia juga memperingatkan tentang bahaya prasangka dan kesalahan
dalam penalaran, serta menganjurkan pendekatan skeptis dan terbuka dalam
mencari kebenaran. Langkah-langkah metode ilmiah meliputi:
1. Observasi
Pengamatan sistematis terhadap fenomena alam atau masalah yang ingin
diteliti.
2. Pembentukan Hipotesis
Merumuskan dugaan atau prediksi tentang jawaban terhadap pertanyaan
atau masalah yang diamati.
3. Perancangan Eksperimen
Merencanakan eksperimen atau studi untuk menguji hipotesis dengan
metode yang sesuai dan kontrol yang tepat.
4. Pengumpulan Data
Melakukan pengumpulan data melalui eksperimen atau observasi
sistematis.
5. Analisis Data
Menganalisis data yang terkumpul dengan menggunakan alat analisis yang
sesuai untuk mengidentifikasi pola atau hubungan yang relevan.
6. Penarikan Kesimpulan
Menarik kesimpulan berdasarkan analisis data dan mempertimbangkan
apakah hipotesis telah didukung atau tidak.
7. Komunikasi Hasil
Mengkomunikasikan hasil penelitian melalui publikasi jurnal ilmiah atau
presentasi.

2.2 Jenis Metode Ilmiah


Metode ilmiah memiliki hubungan yang erat dengan metode penelitian. Emzir
dalam (Kuswanti, 2016) menjelaskan bahwa penelitian pada dasarnya adalah
suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan masalah yang dilakukan
dengan menerapkan metode ilmiah. Terdapat berbagai macam metode penelitian,
beberapa diantaranya adalah:
● Penelitian Kualitatif
(Semiawan, 2010) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif bertujuan untuk
mencari pengetahuan yang mendalam mengenai suatu gejala, fakta, dan
realita.
● Penelitian kuantitatif
(Sugiyono, 2015) bahwa penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang
didasarkan pada filsafat positivisme untuk meneliti populasi atau sampel
tertentu dan pengambilan sampel secara random dengan pengumpulan data
menggunakan instrumen, analisis data bersifat statistik.
Berikut merupakan beberapa jenis metode ilmiah:
1. Metode Observasi
(Widoyoko, 2014) berpendapat bahwa observasi merupakan
pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap unsur yang nampak
dalam suatu gejala pada objek penelitian. Sedangkan (Riyanto, 2010)
berpendapat bahwa observasi merupakan metode pengumpulan data yang
menggunakan pengamatan secara langsung maupun tidak langsung.
Berdasarkan penjelasan para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
observasi adalah penelitian dengan melakukan pengamatan dan pencatatan
dari berbagai proses biologis dan psikologis secara langsung maupun tidak
langsung yang tampak dalam suatu gejala pada objek penelitian. Metode
observasi merupakan metode yang tepat digunakan dalam penelitian
kualitatif karena sesuai dengan tujuannya, yaitu mendapatkan pengetahuan
secara mendalam mengenai suatu gejala dan fakta tertentu.
2. Metode Eksperimental
(Sugiyono, 2015) menjelaskan bahwa metode eksperimental
merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh
perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Sedangkan (Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik,
2006) menjelaskan bahwa metode eksperimen merupakan suatu cara untuk
mencari hubungan sebab akibat (kausal) antara dua faktor yang sengaja
dimunculkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau menyisihkan faktor
lain yang mengganggu.
Berdasarkan penjelasan para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
metode eksperimental merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
mencari hubungan sebab akibat antar variabel dengan cara mengendalikan
variabel lain yang relevan. Metode eksperimental merupakan metode yang
tepat untuk digunakan dalam penelitian kualitatif.
3. Metode Survei
(Sujarweni, Metodologi Penelitian Lengkap: Praktis dan Mudah
Dipahami, 2014) menjelaskan bahwa metode survei merupakan penelitian
yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi dengan cara menyusun
daftar pertanyaan yang diajukan kepada responden. Dalam penelitian
survei digunakan untuk meneliti gejala suatu kelompok a (Sujarweni,
Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi., 2015)tau perilaku individu.
Penggalian data dapat melalui kuesioner dan wawancara. Sedangkan
(Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, 2010) menjelask
an bahwa metode survei adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengirimkan kuesioner kepada responden atau melakukan
wawancara langsung dengan responden untuk mendapatkan informasi
terkait dengan variabel penelitian.
Berdasarkan penjelasan para ahli, maka dapat disimpulkan bahwa
metode survei merupakan teknik pengumpulan data yang melibatkan
penyusunan daftar pertanyaan baik melalui kuesioner secara tertulis
maupun wawancara langsung untuk menggali informasi dan
mengumpulkan data terkait variabel penelitian. Metode survei juga
merupakan salah satu metode yang tepat untuk digunakan dalam penelitian
kualitatif.

2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode Ilmiah


Pemilihan metode ilmiah dalam penelitian tentu dipengaruhi oleh berbagai
macam faktor. (Qurotianti, 2023) berpendapat bahwa pemilihan metode ilmiah
yang tepat sangatlah penting, beberapa faktor yang mempengaruhi pemilihan
metode ilmiah meliputi:
1. Tujuan Penelitian
Metode ilmiah yang dipilih tergantung pada tujuan dari penelitian
tersebut. Baik yang bertujuan untuk menjawab pertanyaan spesifik,
menguji hipotesis, atau mengembangkan teori baru.
2. Kekurangan dan Kelebihan Metode Ilmiah
Mempelajari kekurangan dan kelebihan setiap jenis metode ilmiah
akan membantu penulis untuk menentukan metode ilmiah yang tepat
untuk penelitiannya.
3. Jumlah Sampel
Jumlah sampel yang dibutuhkan juga mempengaruhi metode
penelitian yang harus dipilih, yaitu kualitatif atau kuantitatif. Dengan
begitu, maka jumlah sampel juga mempengaruhi pemilihan metode ilmiah,
yaitu observasi, eksperimen, survei, atau yang lainnya.
Selain faktor yang telah disebutkan, terdapat beberapa faktor lain yang
dapat mempengaruhi pemilihan metode ilmiah, yaitu masalah yang akan diteliti,
kemampuan peneliti dalam menggunakan metode ilmiah, ketersediaan sumber
daya, serta etika penelitian.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Pentingnya Pemilihan Metode Ilmiah yang Tepat dalam Menjawab


Pertanyaan tentang Alam
Dalam menjawab pertanyaan tentang alam diperlukan pemilihan metode
ilmiah yang tepat. Dengan menggunakan pendekatan yang sesuai, kita dapat
memastikan bahwa penelitian dilakukan dengan efisien, akurat, dan menghasilkan
pemahaman yang mendalam tentang fenomena alam. Pemilihan metode ilmiah
yang tepat memainkan peran kunci dalam kemajuan pengetahuan dan inovasi di
berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Dengan pemilihan metode yang tepat, penelitian yang dilakukan akan
berjalan dengan lancar dan tentu terdapat berbagai keuntungan yang diperoleh.
Adapun keuntungan pemilihan metode yang tepat dalam menjawab pertanyaan
tentang alam adalah sebagai berikut:
1. Kerangka Kerja Sistematis
Metode ilmiah menyediakan kerangka kerja yang sistematis untuk
menyusun penelitian, meliputi langkah-langkah seperti pengamatan,
perumusan hipotesis, eksperimen, pengumpulan data, analisis data, dan
penarikan kesimpulan. Dengan mengikuti langkah-langkah ini penelitian
dapat dilakukan secara terstruktur dan menghasilkan hasil yang dapat
efisien.
2. Ketepatan dan Akurasi
Pemilihan metode ilmiah yang tepat dapat dikatakan bahwa
penelitian dilakukan dengan cara yang paling sesuai untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan. Hal ini membantu dalam menghindari
kesalahan yang mungkin muncul dalam penelitian. Dengan menggunakan
metode yang sesuai, peneliti dapat memastikan bahwa data yang
dikumpulkan akurat dan relevan dengan pertanyaan penelitian.
3. Efisiensi Riset
Dengan memilih metode ilmiah yang tepat peneliti dapat
menghemat waktu dan sumber daya yang diperlukan dalam melakukan
penelitian. Metode yang efisien memungkinkan penelitian dilakukan
dengan biaya yang rendah dan dalam waktu yang singkat.

3.2 Memilih Metode Ilmiah yang Tepat dalam Menjawab Pertanyaan


tentang Alam
Menurut (Darna, 2018) menentukan metode ilmiah yang tepat dapat
dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Masalah atau pertanyaan yang diperoleh peneliti
2. Tujuan dari penelitian
3. Jenis instrumen pengumpulan dan hasil data
4. Hasil yang diharapkan dari penelitian
5. Sumber data dan ketentuan cara memperoleh data
6. Jumlah populasi dan sampel penelitian
Menurut (Wonorahardjo, 2020) objek kajian menentukan metode ilmiah yang
harus dipilih. Terdapat keterkaitan antara objek kajian, metode ilmiah, dan hukum
alam yang berlaku. Dari pendapat tersebut, dapat kita simpulkan bahwa objek
kajian dapat menjadi tolok ukur dalam menentukan jenis metode ilmiah yang tepat
untuk digunakan.
Dalam menjawab pertanyaan tentang alam, beberapa metode ilmiah yang
dapat dipilih antara lain adalah metode observasi, metode eksperimental, dan
metode survei.
1. Metode Observasi
Metode observasi adalah penelitian dengan melakukan pengamatan
dan pencatatan dari pelbagai proses biologis dan psikologis secara
langsung maupun tidak langsung yang tampak dalam suatu gejala pada
objek penelitian. Metode observasi dapat digunakan dalam menjawab
pertanyaan tentang alam yang mengarah pada pengamatan langsung
mengenai fenomena alam dan pertanyaan yang tujuan utamanya
menggambarkan atau mengidentifikasi pola.
Contoh pertanyaan tentang alam yang dapat dijawab menggunakan
metode observasi adalah "Bagaimana perilaku hewan di alam liar pada
waktu tertentu?". Metode observasi cocok digunakan dalam menjawab
pertanyaan tersebut karena metode observasi memungkinkan peneliti
mengamati perilaku hewan di alam liar secara langsung. Contoh lain
adalah "Bagaimana pola perubahan cuaca selama musim hujan?”. Metode
observasi menjadi pilihan yang tepat untuk menjawab pertanyaan tersebut
karena dengan mengamati pola perubahan cuaca maka pertanyaan tersebut
akan terjawab.
2. Metode Eksperimental
Metode eksperimental merupakan metode yang digunakan dalam
penelitian kualitatif untuk mencari hubungan sebab akibat antar variabel
dengan cara mengendalikan variabel lain yang relevan. Metode
eksperimental dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang alam
yang mengarah pada penentuan sebab dan akibat, dan pengujian hipotesis
atau teori dengan tujuan memahami dampak manipulasi pada fenomena
alam.
Contoh pertanyaan tentang alam yang dapat dijawab menggunakan
metode eksperimental adalah "Bagaimana peningkatan kadar nutrisi dapat
mempengaruhi pertumbuhan tanaman?". Metode eksperimental dapat
digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut karena metode
eksperimental memungkinkan peneliti untuk melakukan percobaan dengan
mengendalikan salah satu atau lebih variabel untuk mencari hubungan
sebab akibat antar variabelnya. Misalkan peneliti melakukan eksperimen
atau percobaan dengan mengendalikan variabel bebas berupa kadar nutrisi
dengan cara meningkatkatkan kadarnya, maka peneliti akan mendapatkan
jawaban atas pertanyaan tersebut dengan mengamati variabel hasil berupa
pertumbuhan tanaman. Dengan demikian, akan didapatkan hubungan
sebab akibat antara pertumbuhan tanaman dan peningkatan kadar nutrisi
yang dilakukan.
Contoh lain yakni "Apakah paparan sinar UVB mempengaruhi
pertumbuhan alga?". Metode eksperimental pun cocok untuk menjawab
pertanyaan tersebut karena memungkinkan peneliti untuk melakukan
percobaan dan mengamati hasil dari percobaan tersebut. Sehingga dapat
diketahui sebab akibat antara paparan sinar UVB dan pertumbuhan alga.
Dengan demikian, pertanyaan tersebut terjawab melalui metode
eksperimental.
3. Metode Survei
Metode survei merupakan metode yang digunakan dalam
penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data yang melibatkan
penyusunan daftar pertanyaan baik melalui kuesioner secara tertulis
maupun wawancara langsung untuk menggali informasi dan
mengumpulkan data terkait variabel penelitian. Metode survei digunakan
untuk menjawab pertanyan tentang alam yang memerlukan data dari
populasi luas atau variabel pendapat dengan tujuan dapat memahami
persepsi, preferensi, atau keberagaman dalam konteks alam.
Contoh pertanyaan tentang alam yang dapat dijawab menggunakan
metode survei adalah "Bagaimana tingkat kepuasan masyarakat terhadap
kualitas udara di daerah ini?". Metode survei dapat digunakan untuk
menjawab pertanyaan tersebut karena metode survei memungkinkan
peneliti untuk mengumpulkan data pendapat dan kepuasan masyarakat
mengenai kualitas udara di daerah tersebut. Contoh lain yakni "Bagaimana
kesadaran masyarakat terhadap perlindungan satwa liar di daerah ini?".
Metode survei pun dapat menjawab pertanyaan tersebut karena
memungkinkan peneliti untuk menggali data dan informasi mengenai
sikap masyarakat serta kesadarannya terhadap perlindungan satwa liar di
daerah tersebut. Dengan mengumpulkan data menggunakan metode survei
inilah pertanyaan tentang alam tersebut dapat terjawab.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemilihan metode yang tepat
dalam menjawab pertanyaan tentang alam bergantung pada arah, kebutuhan, serta
tujuan dari pertanyaan itu sendiri.

3.3 Pengembangan Metode Ilmiah dalam Menjawab Pertanyaan Tentang


Alam
Pengembangan metode ilmiah dalam menjawab pertanyaan tentang alam
khususnya di bidang kimia, biologi, dan fisika melibatkan penyesuaian dan
pengembangan teknologi khusus untuk setiap disiplin tersebut. Berikut
pengembangan metode ilmiah dalam menjawab pertanyaan tentang alam pada
setiap bidang:
1. Bidang Kimia
Kimia merupakan ilmu tentang materi, sifatnya, strukturnya,
perubahan/reaksinya serta energi yang menyertai perubahan tersebut.
Pengembangan metode ilmiah pada bidang kimia meliputi:
● Metode Observasi
Pengembangan metode observasi dalam bidang kimia mencakup
penggunaan alat analisis visual seperti spektroskopi untuk
mengamati perubahan dalam materi kimia, struktur molekuler,
serta reaksi kimia.
● Eksperimen
Metode eksperimental dalam bidang kimia dikembangkan dengan
melakukan eksperimen yang rumit untuk memahami sifat materi
kimia, seperti eksperimen pemercepat partikel.
● Survei
Survei dalam kimia dapat mencakup penggunaan kuesioner untuk
mengumpulkan data tentang perilaku atau pengetahuan ilmiah dari
responden yang berbeda.
2. Bidang Biologi
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup.
Pengembangan metode ilmiah pada bidang biologi meliputi:
● Observasi
Dalam biologi, pengamatan sering melibatkan pengamatan
organisme hidup, perilaku, atau interaksi antar organisme di alam.
Penggunaan mikroskop juga merupakan metode observasi penting
dalam mempelajari struktur dan fungsi sel atau organisme. Selain
itu, penggunaan kamera yang dapat menangkap objek yang
begerak cepat juga termasuk pengembangan metode observasi di
bidang biologi.
● Eksperimen
Eksperimen biologi sering melibatkan manipulasi kondisi
lingkungan atau genetik untuk memahami dampaknya terhadap
organisme hidup, serta uji coba efektivitas obat-obatan atau
pengobatan dalam mengatasi penyakit.
● Survei
Survei dalam biologi dapat melibatkan pengumpulan data dari
populasi organisme atau lingkungan yang luas, misalnya, survei
keanekaragaman hayati atau penyebaran spesies tertentu di suatu
area.
3. Fisika
Fisika merupakan ilmu yang didalamnya mempelajari benda dan
gerakannya serta manfaatnya bagi kehidupan manusia. Pengembangan
metode ilmiah pada bidang fisika meliputi:
● Observasi
Observasi dalam fisika sering melibatkan pengukuran parameter
fisik seperti panjang, massa, atau waktu, serta pengamatan
fenomena alam seperti gerakan benda atau gelombang.
● Eksperimen
Eksperimen dalam fisika sering mencakup desain dan penggunaan
instrumen khusus untuk mengukur fenomena fisika, seperti
eksperimen dalam mekanika, termodinamika, atau
elektromagnetisme.
● Survei
Survei dalam fisika dapat mencakup pengumpulan data tentang
persebaran atau pola perilaku fenomena fisika di berbagai lokasi
atau kondisi.
Pengembangan metode ilmiah dalam menjawab pertanyaan tentang alam
di berbagai bidang ilmu dapat menjamin hasil penelitian yang akurat dan dapat
diandalkan. Metode ilmiah yang baik dapat meningkatkan validitas dan reliabilitas
suatu penelitian.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pemilihan metode yang tepat dalam menjawab pertanyaan tentang alam
sangat diperlukan untuk memastikan bahwa penelitian telah dilakukan efisien,
akurat, dan menghasilkan pemahaman yang mendalam mengenai pertanyaan
tentang alam. Keuntungan dari pemilihan metode ilmiah yang tepat antara lain
adalah kerangka Kerja sistematis, ketepatan dan akurasi, serta efisiensi riset.
Dalam memilih metode ilmiah yang tepat terdapat beberapa hal yang harus
dipertimbangkan, yaitu masalah, tujuan, data, dan sampel. Dalam menjawab
pertanyaan tentang alam, pemilihan metode ilmiah juga didasarkan pada tujuan
dan arah pertanyaan tersebut.
Beberapa metode ilmiah yang dapat dipilih dalam menjawab pertanyaan
tentang alam meliputi metode observasi, metode eksperimental, dan metode
survei. Ketiga metode ilmiah tersebut memiliki karakteristik dan kegunaan
masing-masing. Metode observasi digunakan dalam menjawab pertanyaan tentang
alam yang mengarah pada pengamatan langsung mengenai fenomena alam dan
pertanyaan yang tujuan utamanya menggambarkan atau mengidentifikasi pola.
Metode eksperimental digunakan dalam menjawab pertanyaan tentang alam yang
mengarah pada penentuan sebab dan akibat, dan pengujian hipotesis atau teori
dengan tujuan memahami dampak manipulasi pada fenomena alam. Sedangkan
metode survei digunakan dalam menjawab pertanyan tentang alam yang
memerlukan data dari populasi luas atau variabel pendapat dengan tujuan dapat
memahami persepsi, preferensi, atau keberagaman dalam konteks alam. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa dalam menjawab pertanyaan tentang alam, peneliti
harus memahami konsep dan arah pertanyaannya sehingga dapat memilih metode
ilmiah yang tepat guna mendapatkan hasil yang efisien.
Adanya metode ilmiah sangat diperlukan dalam ilmu sains khususnya
pada pengembangan tiap bidangnya, seperti di bidang biologi, fisika, maupun
kimia. Dalam bidang kimia, metode ilmiah digunakan untuk membantu
mengamati struktur molekuler, reaksi kimia, penentuan parameter reaksi, maupun
mengumpulkan data mengenai pengetahuan ilmiah dari sekelompok responden.
Dalam bidang biologi, metode ilmiah digunakan untuk observasi struktur dan
fungsi sel atau organisme, uji coba efektivitas obat-obatan, maupun survei
keanekaragaman hayati atau penyebaran spesies tertentu di suatu area. Dalam
bidang fisika, metode ilmiah digunakan untuk pengukuran parameter fisik,
eksperimen dalam mekanika, termodinamika, atau elektromagnetisme, maupun
pengumpulan data mengenai pola perilaku fenomena fisika di berbagai daerah dan
kondisi.

4.2 Saran
Dalam pemilihan metode ilmiah untuk menjawab pertanyaan tentang alam
sebaiknya menyesuaikan dengan penelitian yang akan dilakukan. Peneliti harus
mengetahui tujuan dari penelitian tersebut mengarah pada pengamatan langsung
mengenai fenomena alam dan pertanyaan yang tujuan utamanya menggambarkan
atau mengidentifikasi pola, mengarah pada penentuan sebab dan akibat dan
pengujian hipotesis atau teori dengan tujuan memahami dampak manipulasi pada
fenomena alam, atau mengarah pada pengumpulan data baik melalui kuesioner
secara tertulis maupun wawancara langsung terkait variabel penelitian. Ingatlah
bahwa tidak ada metode yang sempurna untuk semua orang. Cobalah pelbagai
metode dan temukan yang paling cocok untuk Anda.
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bacon, F. (1620). Novum Organum. London: Robert Barker.

Darna, N. (2018, April 1). MEMILIH METODE PENELITIAN YANG TEPAT:. BAGI PENELITIAN
BIDANG ILMU MANAJEMEN, p. Vol. 5.

Kuswanti, H. (2016, Maret 18). Penelitian dan Metode Ilmiah.

Maskhuroh, L. (2013). Ilmu Sebagai Prosedur. Metode Memperoleh Pengetahuan Ilmiah.

Qurotianti, A. (2023, Juni 30). Cara Memilih Metode Penelitian yang Sesuai Penelitian.

Riyanto, Y. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC.

Saragih, S. (2019). Implementasi Metode Ilmiah dalam Pembelajaran Kimia: Sebuah


Analisis dari Sudut Pandang Kemampuan Berpikir Kritis. Jurnal Inovasi
Pendidikan Kimia, 17-26.

Semiawan, C. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Grasindo.

Setiawan, A. (2018). Jurnal Pendidikan IPA Indonesia. 7(2), 207-216.

Sugiyono, S. (2015). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V. (2014). Metodologi Penelitian Lengkap: Praktis dan Mudah Dipahami.


Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Sujarweni, V. (2015). Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Baru
Press.

Suryana, A. (2020). Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 16(1), 1-7.

Widoyoko, P. (2014). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Wonorahardjo, S. (2020). Dasar Sains Sadar Sains: Membangun Masyarakat Sadar Sains.
Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Anda mungkin juga menyukai