DISUSUN OLEH:
SRI WULANDARI
0433131420117040
4A S1 KEPERAWATAN
HORIZON KARAWANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
Karawang’’
Proposal ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Riset
Keperawatan. Dalam penyusunan proposal ini penulis telah mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak yang telah memberikan ide, saran dan dukungan oleh karena itu penulis
3. Ns. Abdul Gowi, M.Kep., Sp.Kep. J. selaku Koordinator Mata Ajar Riset
Keperawatan
4. Ibu Eldawati, M.Kep. selaku dosen pembimbing I yang telah banyak membantu
dengan penuh kesabaran dan dapat meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya
5. Bapak Saleh Budi Santoso, M.Epid. selaku dosen pembimbing II yang telah banyak
membantu dalam penyusunan proposal skripsi serta memberi pengarahan dan telah
7. Orang tua yang selalu mendukung dan selalu memberikan semangat dan do’a yang
tiada hentinya sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas penelitian ini dengan baik.
9. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan proposal penelitian ini yang tidak
Penulis menyadari bahwa skripsi yang telah disusun masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karna itu mengharapkan keritik dan saran yang sifatnya membangun demi
perbaikan di masa yang akan datang, akhir kata saya berharap Tuhan Yang Maha Esa
berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga
penyusunan proposal penelitian ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu. Atas
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL PENELITIAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR SKEMA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Definisi Kecemasan
3. Tingkat kecemasan
5. Jenis kecemasan
B. Konsep Prilaku
1. Definisi prilaku
2. Prubahan prilaku
C. Konsep Stigma
1. Definisi stigma
4. Dampak stigma
E. Artikel Pendukung
F. Kerangka Teori
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep
B. Variabel Penelitian
C. Hipotesis
D. Definisi Operasional
D. Etika Penelitian
F. Pengolahan Data
G. Analisa data
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
dingin dan awal musim semi. Sebagai penyakit baru, banyak yang belum
sesuatu yang belum diketahui dan lebih mudah menghubungkan rasa takut pada
sosial dan diskriminasi terhadap etnis tertentu dan juga orang yang dianggap
yang kurang tepat Adanya stigma sosial dan deskriminasi terhadap penderita
atau yang diduga menderita menjadikan pencegahan akan menjadi lebih sulit.
Orang akan lebih baik memilih tidak dipantau dan diperiksa asalkan jangan di
dan tidak dapat diduga. Oleh sebab itu, stigma terhadap penderita amaupun
orang tanpa gejala (OTG) atau mereka yang diduga menderita COVID 19
kesehatan segera, serta enggan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
Stigma( Arboleda- Florez, 2002) sosial di mana ciri membedakan aib sosial
Umumnya stigma terdapat pada beban penyakit( Wilsher, 2011). Stigma sosial
2020)
Penelitian yang dilakukan Idris dan Jalli melalui dengan melihat percakapan
(83,3%) masyarakat.
Menurut WHO,2020 dalam stigma adalah sesuatu yang menggambarkan suatu
Stigma( Arboleda- Florez, 2002) sosial di mana ciri membedakan aib sosial
Umumnya stigma terdapat pada beban penyakit( Wilsher, 2011). Stigma sosial
2020)
terus meningkat dan disertai dengan banyaknya informasi melalui media yang
review.(Dai, 2020).
empati kepada mereka yang terkena dampak, memahami penyakit itu sendiri,
membantu menjaga diri mereka dan orang yang mereka cintai agar tetap aman.
simpang siur yang dapat menambah kehawatiran dan kecemasan seseorang baik
informasi dari lingkungan sekitar atau media sosial namun tidak semua
mungkin terjadi akibat ketakutan yang berlebihan Perilaku yang baik dapat
bingung, cemas, dan takut yang kita rasakan dapat di- pahami, tapi bukan berarti
mereka yang tidak sakit tapi memiliki gejala yang mirip dengan COVID-19.
Menurut retnowati, 2019 dalam Yunere & Yaslina, 2020, Kondisi yang datang
tiba-tiba ini membuat masyarakat tidak siap menghadapinya baik secara fisik
ataupun psikis (Sabir & Phil, 2016). Diantara kondisi psikologis yang dialami
oleh masyarakat adalah rasa anxiety apabila tertular (Fitria, 2020), (Hanifah,
Yusuf Hasan, Nanda Noor, Tatang Agus, & Muhammad, 2020). Menurut
emosi yang muncul saat individu sedang stress, dan ditandai oleh perasaan
tegang, pikirang yang mebuat individu merasa khawatir dan disertai respon fisik.
Berdasarkan hasil study pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada 04 juni
dan 3 orang tidak memiliki stigma negatif. Respon masyarakat yang mempunyai
stigma negatif yaitu selain sebagai virus baru yang sangat menakutkan dan
dengan informasi yang tidak jelas tentang COVID 19. Jika ada salah satu dari
Sedangkan respon yang tidak memiliki stigma negatif yaitu dengan cara
COVID 19 tidak akan ada dilingkungan dimana tempat mereka tinggal dan
masyarakat tidak merasa hawatir dengan infomasi yang simpang siur tentang
COVID 19.
Peningkatan kasus pandemi COVID 19 secara drastis, setiap orang berhak bebas
akan stigma Di Indonesia sendiri, setiap orang berhak bebas akan stigma seperti
yang tertuang pada UUD 1945 Pasal 28G ayat 2 dimana setiap orang berhak
untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan derajat martabat
manusia. Namun di era globalisasi yang serba cepat akan kemudahan akses
COVID 19 bahkan masyarakat menganggap hal biasa jika salah satu dari
keluarga mereka memiliki gejala seperti flu, demam, batuk mereka lebih
berlebihan dimasyarakat.
C. TUJUAN
1. Tujuan umum
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kecemasan
kabupaten Karawang.
2. Tujuan khusus
virus desease 19
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan manfaat bagi
baik terhadap corona virus atau pasien positif maupun yang sudah sembuh
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Kecemasan
1. Definisi kecemasan
berarti kaku, dan ango yang berarti mencekik(Putri & Septiawan, 2020).
perasaan yang ditandai dengan adanya rasa takut serta ketakutan yang
Menurut (Annisa & Ifdil, 2016) kecemasan adalah kondisi emosi dengan
berdaya serta tidak menentu yang disebabkan oleh suatu hal yang belum
jelas.
a. Teori psikoanalisis
b. Teori interpersonal
c. Teori perilaku
yang berat pada masa dewasanya. Sementara para ahli teori konflik
konflik.
memengaruhi kecemasan
3. Tingkat kecemasan
Menurut Gail W. Stuart (2006: 144) (Annisa & Ifdil, 2016) Kecemasan
diantaranya.
1) Ansietas ringan
perhatian yang selektif namun dapat berfokus pada lebih banyak area
3) Ansietas berat
berfokus pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak berpikir
4) Tingkat panik
(Hawari, 2008):
d) Gangguan tidur yaitu sering terbangun tengah malam, tidak bisa tidur
merah.
merah.
n) Tingkah laku meliputi gemetar, kulit kering, napas pendek dan cepat,
5. Jenis kecemasan
ancaman dari orang tua maupun orang lain yang otoritas jika
3) Kecemasan moral, yaitu rasa takut pada suara hati (super ego).
yang lainnya.
pada diri individu dengan adanya perasaan tegang dan khawatir yang
Blacburn & Davidson (dalam Triantoro Safaria & Nofrans Eka Saputra,
kepermasalahannya).
spesifik dan berbeda oleh setiap individu hal ini dipengaruhi oleh 2
faktor :
7. Penatalaksanaan kecemasan
holistik:
ketergantungan.
2. Non farmakologi
Rating Scale For Anxiety ( HRS-A) terdiri dari 14 kelompok gejala yang
masing- masing dirinci lagi dengan gejala-gejala spesifik. Masing-
B. Konsep Prilaku
1. Definisi prilaku
seorang individu terhadap stimulasi yang berasal dari luar maupun dalam
(Notoatmodjo, 2010).
tertutup. Respons atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas paa
tindakan yang dengan mudah dapat di amati atau dilihat oleh orang
2. Perubahan prilaku
perubahan.
oleh subjek.
faktor yakni :
C. Konsep stigma
1. Definisi stigma
keadaan atau kondisi terkait sudut pandang atas sesuatu yang dianggap
beban penyakit.
menyembunyikan obatnya.
19
Stigma memiliki dampak negatif pada orang yang berisiko dan tidak
Corona virus sudah dikenal sejak tahun 1930-an dan diketahui terdapat
pada hewan. Pada tahun 2002, muncul penyakit golongan baru yaitu
Syndrome (SARS). Pada tahun 2012, muncul lagi golongan Corona virus
Coronavirus.
baru virus penyebab pneumonia misterius itu dengan nama Severe Acute
Covid-19 atau penyakit menular ini disebut juga dengan Corona Virus
virus ini dapat menyebabkan infeksi saluran pernafasan mulai dari flu
yang ringan dan demam. Waktu inkubasi virs corona adalah 5 sampai 6
hari, dengan catatan priode inkubasi bisa berada pada tiap individu
dengan rentang waktu satu hingga 14 hari dari infeksi ( buku praktis
Gejala yang paling umum ditemukan adalah demam dan batuk tidak
badan atau pegal – pegal) dan 33% kasus pasien melaporkan adanya
tersebut terhirup oleh orang lain maka virus akan kembali hidup di
udara selama 3 jam dan dapat hidup lebih lama jika menempel pada
Covid-19.
covid-19.
a) Mereka yang memiliki daya tahan tubuh rendah atau auto imun.
d) Ibu hamil.
orang lain.
b. Pelaku perjalanan dari negara/ wilayah transmisi lokal maka
yang tidak mengalami gejala covid 19, tetapi ada riwayat kontak
saluran pernafasan.
6. Pencegahan corona virus desease 19
kotor
4) Tes berdasar adanya antigen virus,Tes ini sampai akhir bulan Maret
terdapat virus. Serupa dengan ini adalah tes NS1 pada infeksi demam
meninggal.
Tingkat kecemasan
Kecemasan
Tingkat kecemasan
Faktor – faktor kecemasan
Faktor eksternal
- Pengalaman
Hubungan tingkat
- Pendidikan
kecemasandan prilaku
- tingkat pengetahuan dan
masyarakat terhadap Stigma
informasi respon terhadap
pasien positif COVID 19
stimulus
- usia
- gender atau jenis kelamin
faktor internal
- dukungan keluarga
- lingkungan
- pekerjaan
cara pengukuran kecemasan
- teori HARS
Prilaku masyarakat
- Pendidikan
- Pengetahuan
- Sikap
- Lingkungan
BAB III
A. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang hubungan atau
kaitan antara konsep – konsep atau variabel – variabel yang akan di amati
Kerangka konsep penelitian adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat
antara variabel (baik variabel yang diteliti maupun variabel yang tidak
variabel indevendent
Tingkat kecemasan
Stigma masyarakat
variabel indevendent terhadap covid 19
Prikaku masyarakat
: variabel terikat
B. Variabel Penelitian
1. Variabel dependent
variabel lain atau menjadi akibat dari adanya variavel bebas dan sering
2. Variavel dependent
C. Hipotesis
pengumpulan data.
dimaksud, atau tentang apa yang akan diukur oleh variabel yang
bersangkutan( notoatmodjo,2012).
Definisi operasional variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
operasional
1. Tingkat Kehawatiran Kuesioner Cara Score : Ordinal
Hamilton = kecemasan
( HRS-A) = kecemasan
kelompok Score 28 – 41
Masing-masing
kelompok
gejala diberi
penilaian angka
( score ) antara
0 - 4. Nilai 0 =
Tidak ada
gejala, 1 =
Gejala ringan, 2
= Gejala
sedang, 3 =
Gejala berat, 4
= panik
pilihan kolom
yang sesuai
Setuju = 3
Kadang–
kadang = 2
Tidak pernah =
1
3. Stigma Munculnya kuesioner Peneliti a. stigma negatif Ordinal
pilihan kolom
yang sesuai
Sangat setuju
=4
setuju = 3
tidak setuju =
sangat tidak
setuju = 1
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain penelitian Penelitian
1. Tempat penelitian
2. Waktu Penelitian
1. Populasi penelitian
2. Sampel penelitian
Menurut suguino (2019) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
teknik yang tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap
a. Kriteria Inklus
012/004
2) Berusia ≥ 21 tahun
5) Bisa membaca
b. Kriteria Ekslusi
2) Usia ≥ 60
keterangan:
n : Jumlah sampel
N : Jumlah Populasi
N
n=
1+ N e2
221
n= 2
1+221(0,05)
221
n=
1+221(0,0025)
221
n=
1+0,5525
221
n=
1,5525
¿ 142
Jadi kisaran besar sampel berdasarkan rumus slovin pada penelitian ini
Kode etik penlitian merupakan pedoman etika yang berlaku untuk kegiatan
penelitian dan melibatkan pihak peneliti, pihak diteliti, dan masyarakat yang
makna bahwa penelitian ini akan memberikan manfaat bagi semua pihak
akan dilakukan secara jujur, tepat, cermat, hati-hati dan dilakukan secara
responden.
Pada penelitian ini akan dilakukan dengan cara tidak mencantumkan nama
komersial.
1. Instrumen penelitian
adalah:
a. Kuesioner
1. Prosedur Administrasi
2. Prosedur pelaksanaan
G. Pengolahan data
tahap-tahap berikut.
a. Editing
lembar kuisioner sudah baik untuk diproses atau belum. Sehingga bila
b. Coding
mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau
korelasi.
H. Analisis Data
bantu computer dengan program olah data statistik. Kegiatan analisis data
1. Analisis Univariat
maupun dependen.
= panik.
f
p= x 100 %
N
Keterangan:
p : Persentase
N : jumlah keseluruhan
2. Analisis Bivariat
sedangkan jika p > 0,05 berarti tidak ada hubungan hubungan antara
Rumus :
X 2 =∑¿ ¿
Keterangan :
berikut :
kai kuadrat.
Lampiran 1
KUESIONER
A. Karakteristik reponden
1. Inisial nama
2. Usia
20 – 30 tahun
30 – 40 tahun
3. Jenis kelamin
Laki – laki
Perempuan
4. Pendidikan
Tidak sekolah
SD/MI sederajat
SMA/SMK
Sarjana D3
Sarjana S1
Lainnya …
5. Pekerjaan
Tidak bekerja
Pelajar / mahasiswa
PNS
Wiraswasta
Petani / buruh
PETUNJUK: Berilah tanda silang (X) pada kolom nilai angka (score). 0 jika
tidak ada gejala, 1jika gejala ringan, 2jika gejala sedang, 3jika gejala berat,
n
1. Perasaan ansiety (Cemas, Firasat buruk, Takut akan,
Gemetar, Gelisah )
3. Ketakutan ( Pada gelap, Pada orang asing, Ditinggal
tidak stabil)
8. - Gejala somatic atau fisik (sensorik) Tinnitus
- Merasa lemas
- Perasaan ditusuk-tusuk
9. Gejala kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah)
seni )
13. Gejala autonom ( Mulut kering, Muka merah, Mudah
Score :
Pertanyaan S kk TP
1. Saat saya keluar rumah saya memakai masker
2. Saya rajin mencuci tangan setelah melakukan suatu kegiatan
3. Saya berkumpul dengan tetangga saya dengan jarak yang
sangat dekat?
4. Jika ada informasi yang tidak jelas tentang COVID 19 saya
dilingkungan sekitar?
7. Saya perlu menjaga jarak dengan orang yang terpapar covid
19
8. saya akan menyebunyikannya jika salah satu dari anggota
D. Kuesioner stigma
STS = sangat tidak setuju, TS= tidak setuju, S= setuju, SS= sangat setuju
n Pertanyaan STS TS S SS
o
1. COVID 19 adalah virus kutukan yang mematikan
2. COVID 19 adalah virus yang menakutkan dan
19
7. Saya akan mempengaruhi masayarakat untuk tidak
Annisa, D. F., & Ifdil, I. (2016). Konsep Kecemasan (Anxiety) pada Lanjut Usia
Fitria, L., & Ifdil, I. (2020). Kecemasan remaja pada masa pandemi Covid -19. Jurnal
https://doi.org/10.29210/120202592
4(December), 199–216.
China dengan gejala klinis yang sa. collaborative medical journal (cmj), 3(3), 104–
109.
Setiawati, L., Sariti, I., & Livana, P. (2020). Stigma dan perilaku masyarakat pada
sutaryo,natasha yang, lintang sagoro. dea sella sabrina. (2020). Penyakit Virus Corona
19 (Covid-19). In book.
https://doi.org/10.14203/jki.v0i0.550
World Health Organization. (2020). Stigma Sosial Terkait Dengan COVID-19. Unicef,
1–5.
Yunere, F., & Yaslina, Y. (2020). Hubungan Stigma Dengan Kecemasan Perawat
Annisa, D. F., & Ifdil, I. (2016). Konsep Kecemasan (Anxiety) pada Lanjut Usia
Fitria, L., & Ifdil, I. (2020). Kecemasan remaja pada masa pandemi Covid -19. Jurnal
https://doi.org/10.29210/120202592
4(December), 199–216.
China dengan gejala klinis yang sa. collaborative medical journal (cmj), 3(3), 104–
109.
Setiawati, L., Sariti, I., & Livana, P. (2020). Stigma dan perilaku masyarakat pada
sutaryo,natasha yang, lintang sagoro. dea sella sabrina. (2020). Penyakit Virus Corona
19 (Covid-19). In book.
https://doi.org/10.14203/jki.v0i0.550
World Health Organization. (2020). Stigma Sosial Terkait Dengan COVID-19. Unicef,
1–5.
Yunere, F., & Yaslina, Y. (2020). Hubungan Stigma Dengan Kecemasan Perawat