PENELITIAN
MODUL PRAKTIKUM
DISUSUN OLEH
Metlit/Henny 1
Lilyanti/2’19
BUKU PRAKTIKUM
METODOLOGI
PENELITIAN
NIM :
0433131420117007
TINGKAT : III A
Alhamdulillah, syukur selalu terucap kepada Allah SWT sang segala MAHA yang telah mem-
berikan waktu, umur, kemampuan dan kesehatan kepada penulis. Shalawat dihaturkan kepada
manu- sia terkasih-Nya, Rasululloh Muhammad SAW. Akhirnya penyusun dapat menyelesaikan
penyusunan buku panduan praktikum ini dengan baik.
Buku ini dimaksudkan sebagai petunjuk dan penuntun untuk praktikum mata kuliah METOD-
OLOGI PENELITIAN, agar mahasiswa dapat lebih memahami langkah langkah penelitian. Tujuan akhir
dari mata kuliah ini adalah mahasiswa mampu melakukan menyusun proposal penelitian sebagai
awal menjadi peneliti pemula. Kelak mahasiswa akan menggunakan kemampuan penelitian ini
dalam menggunakan hasil hasil penelitian untuk diaplikasikan konteks pelayanan kesehatan
secara umum dan secara khusus saat memberikan asuhan keperawatan yang diperuntukkan
bagi individu, kelompok, keluarga dan masyarakat untuk berbagai tatanan baik praktik klinis
mau- pun komunitas. Mampu memahami masalah yang dapatdiselesaikan dengan
menggunakan penelitian sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah
Ucapan terimakasih kepada :
1. Uun Nurjanah., M.Kep sebagai Ketua STIKes Kharisma yang selalu memberi dukungan penuh
pada sekecil apapun kontribusi yang diberikan
2. Abdul Gowi., M.Kep., SpKepJ sebagai Ketua Prodi yang memberi support positif
3. Rekan rekan sejawat dan seperjuangan di prodi S-1
Buku praktikum ini adalah cetakan perdana sehingga respon dari mahasiswa atau tim dosen
pengajar sebagai pengguna buku praktikum ini, sangat ditunggu baik berupa saran atau kritik yang
akan semakin menyempurnakan buku kecil ini untuk edisi berikutnya di masa yang akan datang,
saya terima dengan senang hati. Saran, kritik dan pertanyaan dapat dialamatkan ke email pribadi
hennyl- ilyanti@gmail.com
Terakhir, semoga buku yang kecil ini dapat memberi manfaat yang besar bagi civitas akademika
di STIKes Kharisma tempat saya mengamalkan ilmu, umumnya kepada semua fihak siapapun yang
tidak dapat dirinci disini, khususnya mahasiswa yang menggunakan buku panduan ini.
Terimakasih
Penyusun
DAFTAR ISI
Hal
Identitas Pemilik 2
Visi dan Misi 3
Kata Pengantar 4
Daftar Isi 5
Peraturan dan tata tertib 6
Unit-1 : Teori Ilmu Pengetahuan 7
Unit-2 : Konsep Penelitian 12
Unit-3 : Jenis Penelitian 18
Unit-4 : Fenomena Penelitian
Unit-5 : Masalah Penelitian
Unit-6 : Literature review, tinjauan pustaka, sitasi
Unit-7 : Kerangka teori
Unit-8 : Hipotesa
Unit-9 : Populasi dan sample
Unit-10 : Instrument penelitian
Uji validitas dan reliabilitas instrument
Unit-11 : Metode pengambilan data, Definisi Operasional
Unit-12 : Penelitian Univariat
Unit-13 : Penelitian Bivariat
Unit-14 : Penelitian Multivariat
REKAP PELAKSANAAN KETERAMPILAN
DAFTAR PUSTAKA
Metlit/Henny 5
Lilyanti/2’19
PERATURAN DAN TATA TERTIB
A PENJELASAN UMUM
Proses berfikir ilmiah merupakan suatu proses berpikir logis yang
dibedakan menjadi berpikir induktif dan berpikir deduktif
Deduktif : mencerminkan pandangan paling umum tentang
hubungan antara teori dan penelitian.
Induktif : menekankan pentingnya menempatkan teori sebagai
hasil
dari proses penelitian.
Teori
Keperawatan
Praktek Riset
Keperawatan Keperawatan
B METODE PEMBELAJARAN
Discovery Learning :
Yang dilakukan mahasiswa :
Mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada
untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan.
Metlit/Henny 7
Lilyanti/2’19
Yang dilakukan dosen :
Menyediakan data, atau petunjuk (metode) untuk menelusuri
suatu pengetahuan yang harus dipelajari oleh mahasiswa.
Memeriksa dan memberi ulasan terhadap hasil (AIPNI, 2015)
C TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu memahami konsep ilmu pengetahuan :
- Konsep teori
- Hubungan antara teori, praktek dan riset
- Berfikir deduktif
- Berfikir Induktif
D KEGIATAN
- Mahasiswa akan mencari 3 manuskrip penelitian yang menarik
- Mahasiswa memperhatikan dan menganalisa teori apa yang
dihasilkan dari masing masing penelitian tersebut
- Mahasiswa membuktikan hubungan teori, praktek dan riset
- Mahasiswa menganalisa berfikir deduktif dan induktif dalam
penelitian
- Mahasiswa mengisi lembar kegiatan pada buku praktikumnya
- Dosen memeriksa pekerjaan mahasiswa membubuhkan paraf
pada lembar kerja mahasiswa
- Dosen membahas secara umum
- Dosen mengevaluasi hasil pembelajaran
E LEMBAR KERJA
1. Tuliskan judul, peneliti dan jurnalnya manuskrip yang anda
temukan :
a. Jurnal Pertama
- Judul
Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 7 No. 2, Mei 2019
.
Metlit/Henny 8
Lilyanti/2’19
- Manuskrip
PENGARUH SENAM ERGONOMIK TERHADAP KUALITAS
TIDUR PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN TIDUR DI UPTD
GRIYA WERDHA JAMBANGAN SURABAYA
- Peneliti
Dyah Wijayanti , Tumini , Dewi Anita Sari
b. Jurnal Kedua
- Judul
Jurnal Kesehatan Masyarakat
- Manuskrip
PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP KUALITAS TIDUR
PADA LANSIA DI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA
KHUSNUL KHOTIMAH KELURAHAN SIMPANG TIGA
PEKANBARU
- Peneliti
Nislawaty
c. Jurnal Ketiga
- Judul
Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 19 No.1, Maret 2016, hal 41-
48 pISSN 1410-4490, eISSN 2354-9203
- Manuskrip
PENINGKATAN KUALITAS TIDUR LANSIA WANITA
MELALUI KERUTINAN MELAKUKAN SENAM LANSIA
- Peneliti
Erna Silvia Budi Anggarwati, Kuntarti
a. Jurnal Pertama:
PENGARUH SENAM ERGONOMIK TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA
LANSIA DENGAN GANGGUAN TIDUR DI UPTD GRIYA WERDHA
JAMBANGAN SURABAYA.
Menua bukanlah suatu penyakit bagi lansia dan bukan suatu halangan untuk
tetap mempertahankan produktivitas dan kemandirian dalam kehidupan sehari-
hari, meskipun memasuki usia lanjut banyak mengalami kemunduran fisik
maupun mental yang dapat menimbulkan berbagai masalah diantaranya
intoleransi aktivitas, timbulnya berbagai penyakit, depresi, serta gangguan tidur,
yaitu terjadi penurunan kualitas tidur REM (Rapid Eye Movement) dan NREM
(Non Rapid Eye Movement) yang dapat mengakibatkan gangguan tidur dan salah
satunya adalah insomnia (Bandiyah, 2009). Kemampuan fisik yang menurun
juga menyebabkan perubahan kualitas tidur pada lansia (Putra, 2011).
Setelah usia 65 tahun, 13% pria dan 36% wanita dilaporkan perlu waktu lebih
dari 30 menit untuk dapat tidur. Pada lansia, kualitas tidur pada malam hari
mengalami penurunan menjadi sekitar 70-80% sedikit efektif dari usia dewasa
(Rohmawati, 2012). Kelompok lansia mengeluh mengalami sulit tidur sebanyak
40%, sering terbangun pada malam hari sebanyak 30% dan sisanya gangguan
pemenuhan kebutuhan tidur lain (Silvanasari, 2012). Kurangnya kegiatan harian
atau kegiatan-kegiatan terstruktur akan mempengaruhi pengurangan waktu tidur
atau kualitas tidur pada lansia (Fakihan, 2016). Upaya-upaya untuk
mempertahankan kesehatan lanjut usia baik yang bersifat perawatan, pengobatan,
pola hidup sehat, diantaranya senam (Widianti & Proverawati, 2010). Menurut
National Sleep Foundation (2013), berolahraga secara teratur akan mendapatkan
kualitas tidur yang lebih baik dan tidur lebih konsisten daripada yang tidak
berolahraga.
Olahraga yang dapat dilakukan oleh lansia yaitu jalan kaki, olahraga yang bersifat
rekreatif dan senam. Beberapa senam yang dapat dilakukan oleh lansia yaitu
senam tera, yoga, senam kegel, dan senam ergonomik (Sutantri, 2014).
Senam ergonomic mampu mengembalikan dan memperbaiki posisi dan
kelenturan sistem saraf dan aliran darah, memaksimalkan suplai oksigen ke otak,
sistem kesegaran tubuh dan sistem kekebalan tubuh dari energi negatif/virus, dan
sistem pembuangan energi negatif dari dalam tubuh (Wratsongko, 2014).
Gerakan
senam ergonomic dikombinasikan dengan gerakan olah nafas dan relaksasi
sehingga mampu mengoptimalkan oksigen ke otak, meningkatkan sirkulasi dan
meningkatkan serotonin yang dapat membuat rasa tenang dan mengantuk serta
meningkatkan kualitas tidur (Wratsongko, 2008).
b. Jurnal kedua
PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA
LANSIA DI PELAYANAN SOSIAL TRESNA WERDHA KHUSNUL
KHOTIMAH KELURAHAN SIMPANG TIGA PEKANBARU.
Proses menua, yang disebabkan dan ditandai dengan perubahan anatomis dan
fisiologis, menyebabkan waktu tidur efektif lansia semakin berkurang. Selain itu, kualitas
tidur yang buruk lebih sering dialami oleh lansia wanita daripada lansia pria (Malakouti, et
al., 2009). Hal ini menimbulkan berbagai dampak negatif, antara lain dapat merusak mood
lansia, merasa lemas, tidak segar saat melakukan aktivitas, dan meningkatkan risiko jatuh
karena berkurang- nya tingkat konsentrasi pada lansia (Neikrug & Ancoli-Israel, 2010).
Permasalahan tidur yang dihadapi lansia dapat dijadikan sebagai acuan untuk
memberikan intervensi keperawatan yang tepat dalam mengatasi masalah terkait pemenuhan
tidur. Latihan fisik terbukti dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan tidur pada lansia
karena dapat memberikan manfaat relaksasi, memperlancar peredaran darah, dan dapat
mengurangi stres (Youngsted, 2005; Sharma, Parashar, & Sharma, 2013). Salah satu
latihan fisik yang dilakukan oleh lansia di Indonesia adalah senam lansia yang biasa
dilakukan di pagi hari secara teratur. Senam lansia mempunyai gera- kan yang ringan,
sehingga tepat untuk lansia yang kemampuan tubuhnya sudah menurun (Widianti &
Proverawati, 2010). Pelaksanaan senam lansia menjadi ukuran penting untuk mendapatkan
hasil yang maksimal dalam membantu kualitas tidur lansia.
3. Pada ketiga manuskrip yang anda temukan tadi, tuliskan mas-
ing masing keterkaitan dengan praktek keperawatan :
a. Jurnal Pertama
b. Jurnal Kedua
c. Jurnal Ketiga
Metlit/Henny 10
Lilyanti/2’19
4. Lakukan Analisa, pola fikir peneliti manakah yang bersifat
deduktif manakah yang bersifat induktif, jelaskan! :
a. Jurnal Pertama
Bersifat deduktif, karena pada abstrak menjelaskan dari umum ke khusus.
“Semakin tinggi usia harapan hidup suatu negara menyebabkan tingginya jumlah
lansia yang diikuti pula dengan tingginya masalah kesehatan yang ada pada lansia
diantaranya terjadi penurunan kualitas tidur. Senam ergonomik dapat
meningkatkan serotonin yang dapat membuat rasa tenang dan mengantuk serta
meningkatkan kualitas tidur. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh
senam ergonomic terhadap kualitas tidur lansia di UPTD Griya Werdha
Jambangan Surabaya. Hasil penelitian ini didapatkan perbedaan yang bermakna
antara kualitas tidur sebelum dan sesudah diberikan senam ergonomik (pre test
dan post test), didapatkan 36 lansia (69,2%) mengalami peningkatan kualitas
tidur. Analisa Wilcoxon menunjukan bahwa senam ergonomik berpengaruh
terhadap peningkatan kualitas tidur pada lansia di Griya Werdha Jambangan
Surabaya. Berdasarkan hasil penelitian ini senam ergonomik dapat digunakan
sebagai salah satu terapi untuk meningkatkan kualitas tidur pada lansia.”
b. Jurnal Kedua
Bersifat deduktif karena pada abstrak menjelaskan dari umum ke khusus.
“Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur pada lansia termasuk penyakit,
depresi, lingkungan, gaya hidup, dan gangguan tidur. Pelatihan fisik atau olahraga
tertentu dapat bermanfaat untuk mengatasi kebutuhan gangguan tidur. Senam
lansia adalah olahraga ringan yang mudah dilakukan tidak memberatkan, yang
bisa diterapkan pada lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
senam lansia terhadap kualitas tidur pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha
Khusnul Khotimah. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 24 lansia yang
mengalami gangguan tidur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur
pada lansia sebelum senam lansia sebagian besar masuk dalam kategori kualitas
tidur buruk (100%). Setelah melakukan senam lansia, kualitas tidur yang buruk
menjadi kualitas tidur yang baik yaitu (45,8%). Dari hasil hasil uji statistik untuk t
tabel sebesar 2,080. Nilai t hitung> t tabel (24,763> 2,080) dan nilai signifikansi
(sig 2 tailed) sebesar 0,000 (kurang dari 0,05). Kesimpulan dari penelitian ini
Metlit/Henny 11
Lilyanti/2’19
adalah ada pengaruh senam lansia terhadap kualitas tidur lansia di Panti Sosial
Tresna Werdha Khusnul Khotimah Pekanbaru. Senam lansia sangat bermanfaat
dalam meningkatkan kualitas tidur pada lansia sehingga diharapkan pada lansia
dapat meningkatkan pentingnya kesadaran senam lansia.
c. Jurnal Ketiga
Bersifat deduktif, karena pada abstrak menjelaskan dari umum ke khusus.
“Kualitas tidur semakin berkurang seiring dengan bertambahnya usia manusia.
Latihan fisik berupa senam lansia menjadi salah satu cara untuk meningkatkan
kualitas tidur pada lansia. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara
kerutinan mengikuti senam lansia dan kualitas tidur pada lansia melibatkan 98
lansia wanita yang mengikuti senam lansia di wilayah Kelurahan Depok Jaya,
Depok. Hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan skor PSQI lansia wanita
yang rutin mengikuti senam dengan yang tidak sebesar 2,11 (p<0,001). Penelitian
ini merekomendasikan kepada praktisi kesehatan untuk melakukan advokasi ke
posbindu yang belum menerapkan kegiatan senam lansia pada wilayahnya dan
mendorong para lansia untuk mengikuti senam lansia secara rutin.”
Metlit/Henny 12
Lilyanti/2’19
KESIMPULAN SETELAH PRAKTIKUM UNIT-1
Dari ketiga manuskrip tersebut dapat disimpulkan bahwa senam lansia dan
senam ergonomic sangat berpengaruh atau bisa meningkatkan kualitas tidur pada
lansia. Dibuktikan dengan penelitian dari ke tiga manuskrip tersebut bahwa Kualitas
tidur pada lansia sebelum dilakukan senam lansia sebagian besar masuk kategori
kualitas tidur buruk. Setelah diterapkan senam lansia terjadi perubahan yang
signifikat terhadap kualitas tidur lansia.
Notes : Paraf
Tanggal praktikum : …………………………………
Dosen pembimbing/asdos : ………….
Unit.2
KONSEP PENELITIAN
A PENJELASAN UMUM
Riset keperawatan adalah suatu upaya menemukan kembali sesuatu
yang baru berasal dari praktik keperawatan.
Selanjutnya, temuan baru diperdalam data pendukungnya dan di-
analisis menggunakan kaidah logika berpikir. Hasil pemikiran
akhirnya digunakan untuk memperkaya teori keperawatan. Upaya
memperkaya teori keperawatan agar dapat dipertanggungja-
wabkan secara ilmiah kepada profesi lain diperlukan proses berpikir
logis. Hasil pemikiran logis perlu diselaraskan dengan logika
sistematis yang akan Anda pelajari melalui pengantar riset
keperawatan.
1. Definisi penelitian
2. Klasifikasi Penelitian
3. Karakteristik penelitian
Kegunaan penelitian
B METODE PEMBELAJARAN
Discovery Learning :
Yang dilakukan mahasiswa :
Mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk
mendeskripsikan suatu pengetahuan.
C TUJUAN PEMBELAJARAN
Mahasiswa dapat menelaah rancangan, karakteristik dan kaidah
ilmiah filsafat ilmu
D KEGIATAN
- Mahasiswa akan mencari 3 manuskrip penelitian yang menarik
- Mahasiswa menelaah rancangan dari masing-masing manuskrip
- Mahasiswa menelaah karakteristik dari masing-masing manuskrip
- Mahasiswa menelaah kaidah filsafat ilmiah dari masing-masing
manuskrip
- Mahasiswa mengisi lembar kegiatan pada buku praktikumnya
- Dosen memeriksa pekerjaan mahasiswa membubuhkan paraf
pada lembar kerja mahasiswa
- Dosen membahas secara umum
- Dosen mengevaluasi hasil pembelajaran
Metlit/Henny 13
Lilyanti/2’19
E LEMBAR KERJA
1. Analisa masing-masing manuskrip tentang rancangannya yaitu:
a. Deskriptif vs Analisa
1. Jurnal Pertama
Penelitian ini di sajikan secara deskriptif dengan menggunakan tabel
frekuensi kualitas tidur pre dan post sebelum senam, sedangkan untuk
analisisnya menggunakan statistik untuk mengukur kualitas tidur lansia
sebelum dan sesudah diberikan senam ergonomik.
2. Jurnal kedua
Penelitian ini di sajikan secara deskriptif dengan menggunakan tabel
frekuensi pre dan post sebelum senam lansia, sedangkan untuk analisisnya
menggunakan analisis univariat, untuk mengetahui kerutinan lansia dalam
melaksanakan senam lansia dan bivariat, untuk mengetahui pengaruh
senam lansia terhadap kualitas tidur.
3. Jurnal ketiga
Penelitian ini di sajikan secara deskriptif dengan menggunakan variabel
kerutinan mengikuti senam lansia diukur menggunakan daftar hadir senam
lansia dalam sebulan terakhir. Kriteria rutin mengi- kuti senam lansia jika
frekuensi kehadiran lebih dari/sama dengan 8,1, sedangkan untuk
analisisnya Analisis univariat untuk mengggambarkan faktor yang
mempengaruhi tidur dan analisis bivariat pada penelitian ini menggunakan
Independent test untuk mengetahui hubungan antara kerutinan mengikuti
senam lansia dan kualitas tidur
b. Kuantitatif vs Kualitatif
1. Jurnal pertama
Penelitian ini menggunakan kuantitatif karena di penelitian ini hasilnya
disajikan menggunakan data angka (SPPSS) dan menggunakan kuisioner
psqi. Pada penelitian ini tidak menggunakan kualitatif.
2. Jurnal kedua
Penelitian ini menggunakan kuantitatif karena di penelitian ini hasilnya
disajikan menggunakan data angka (SPPSS) dan menggunakan kuisioner
psqi. Pada penelitian ini tidak menggunakan kualitatif.
3. Jurnal ketiga
Penelitian ini menggunakan kuantitatif karena di penelitian ini hasilnya
disajikan menggunakan data angka (SPPSS) dan menggunakan kuisioner
psqi. Pada penelitian ini tidak menggunakan kualitatif.
Metlit/Henny 14
Lilyanti/2’19
c. Cross sectional vs longitudinal
1. Jurnal pertama
Cross sectional, untuk mengetahui pengaruh senam ergonomik terhadap
kualitas tidur lansia dengan gangguan tidur. Longitudinal, senam
ergonomik ini di berikan kepada lansia sebanyak 2x dalam seminggu
dilakukan selama 4 minggu, penilaian intervensi menggunakan lembar
observasi sesuai pelaksanaan frekuensi.
2. Jurnal kedua
Cross sectional, untuk mengetahui pengaruh senam lansia terhadap kualitas
tidur lansia. Longitudinal, senam lansia di berikan kepada lansia sebanyak
3x dalam seminggu delakukan selama 4 minggu , penilaian intervensi
menggunakan tabel pre dan post senam.
3. Jurnal ketiga
Cross sectional, untuk mengetahui pengaruh kerutinan melakukan senam
lansia untuk meningkatkan kualitas tidur lansia. Longitudinal, penelitian
dilakukan selama 3 jam dalam seminggu untuk mengetahui kerutinan
mengikuti senam lansia terhadap peningkatan kualitas tidur.
d. Observasional vs eksperimental
1. Jurnal pertama
Pada penelitian ini di lakukan eksperimen senam ergonomik kepada 60
orang lansia yang mengalami penurunan kualitas tidur.
2. Jurnal kedua
Pada penelitian ini di lakukan eksperimen senam lansia kepada 70 orang
lansia yang mengalami penurunan kualitas tidur.
3. Jurnal ketiga
Pada penelitian ini menggunakan observasi dengan melihat frekuensi daftar
kehadiran lansia dalam mengikuti senam lansia.
e. Korelasional vs pengaruh/perbedaan
1. Jurnal pertama
Peneliti ingin meneliti pengaruh senam ergonomik terhadap peningkatan
kualitas tidur lansia
2. Jurnal kedua
Peneliti ingin meneliti pengaruh senam lansia terhadap peningkatan
kualitas tidur lansia.
Metlit/Henny 15
Lilyanti/2’19
3. Jurnal ketiga
Peneliti ingin mengetahui peningkatan kualitas tidur lansia melalui
kerutinan senam lansia.
Metlit/Henny 16
Lilyanti/2’19
c. Sebutkan cara pengumpulan datanya
1. Jurnal pertama
Data senam ergonomik dan data kualitas tidur lansia didapatkan dengan cara
pemberian intervensi senam ergonomik dan pengisian kuesioner kualitas
tidur lansia sebelum dan setelah periode intervensi senam ergonomik.
2. Jurnal kedua
Melalui wawancara kepada 77 lansia di dapatkan hasil wawancara 10 orang
lansia, sering terbangun 3 sampai 5 kali pada malam hari ada 8 orang (80%)
dan 2 orang (20%) lansia lain tidak mengeluh tentang gangguan tidur.
3. Jurnal ketiga
Penelitian ini menggunakan desain analitik komparatif dengan pendekatan
cross sectional. Penelitian melibatkan 98 responden yaitu lansia wanita yang
mengikuti senam lansia.
d. Sebutkan simpulannya
1. Jurnal pertama
Senam ergonomik memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kualitas
tidur lansia di Griya Wedha Jambangan Surabaya, sehingga akan membantu
lansia yang mengalami gangguan tidur.
2. Jurnal kedua
Kualitas tidur pada lansia sebelum dilakukan senam lansia sebagian besar
masuk kategori kualitas tidur buruk yaitu (100%). Kualitas tidur pada lansia
setelah dilakukan senam lansia mengalami penurunan skor dari kualitas tidur
buruk menjadi kualitas tidur baik yaitu (45,8%).
3. Jurnal ketiga
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa terdapat hubungan antara
kerutinan mengikuti senam lansia dan kualitas tidur lansia wanita. Senam
lansia yang dilakukan secara rutin dapat meningkatkan kualitas tidur lansia.
Jadi, kerutinan mengikuti senam merupakan faktor penting yang harus
diperhatikan agar mendapatkan manfaat yang optimal dalam meningkatkan
kualitas tidur lansia.
Metlit/Henny 17
Lilyanti/2’19
3. Analisa masing-masing manuskrip tentang kaidah filsafat ilmi-
ahnya yaitu
a. Antologinya
b. Epistemiologinya
c. Aksiologinya
Notes : Paraf
Tanggal praktikum : …………………………………
Dosen pembimbing/asdos : ………….
Metlit/Henny 18
Lilyanti/2’19