DISUSUN OLEH:
DIANA NOVITA
009STYC18
PENDAHULUAN
setiap tahunnya terdapat sekitar 2 milyar kasus diare di dunia dan 1,9 juta anak
usia dibawah 5 tahun meninggal karena diare. Lebih dari setengah kematian
pada balita yang diakibatkan oleh diare terjadi di negara berkembang seperti
meninggal, dan sebagian besar anak –anak dibawah umur 5 tahun. Menurut
rata usia 5 tahun . Menurut data berkembang rata – rata tiap anak dibawah
pertahun( WHO,2009 ). Insiden diare tertinggi tercatat pada usia balita yaitu 1
penderita diare pada balita adalah kelompok umur 6 – 11 bulan yaitu sebesar
kejadian diare setiap tahunnya dan angka kesakitan pada kelompok balita
prevalensi diare pada tahun 2018 sebanyak 37,88% atau sekitar 1.516.438
kasus pada balita. Prevalensi tersebut mengalami kenaikan pada tahun 2019
menjadi 40% atau sekitar 1.591.944 kasus pada balita ( Ditjen P2P, Kemenkes
terjadi pada kelompok balita yang terdiri dari 11,4% atau sekitar 47.764 kasus
pada laki – laki dan 10,5% atau sekitar 45.855 kasus pada
perempuan( Riskesdas,2018).
Balita yang mengalami diare akan timbul gejala seperti sering buang air
besar dengan konsisten tinja cair atau encer, terdapat tanda dan gejala
mukosa kering), demam, muntah dan lemah ( suriadi & yuliani, 2010).
Penyakit diare hingga kini masih merupakan salah satu penyakit utama pada
naik. Riset kesehatan dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih
kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik dirumah
NTB dari total 685.161 jiwa, Hal ini menunjukan bahwa masih tingginya
Angka kesakitan diare pada balita bisa disebabkan dari faktor ibu dalam
kurang penatalaksanaan diare yang belum benar, karena dari faktor ibu
sebagai orang yang selalu dekat dan memelihara kesehatan anak dan memberi
sehat ,akibat pola makan yang kurang teratur, pengetahuan ibu tentang
membuang tinja balita yang benar, mencuci botol susu dengan benar dan
Terjadinya diare pada balita tidak terlepas dari peran faktor terutama
dan kesadaran orang tua terhadap masalah kesehatan balita tentu sangat
penting agar balita tidak terkena diare. Ibu berperan besar dapat menentukan
1.2.Rumusan Masalah
adalah “ Hubungan tingkat pengetahuan orang tua dengan kejadian diare pada
1.3. Tujuan
a. Tujuan umum
kejadian diare pada balita usia 1-4 tahun Didesa Merembu, Bengkel Lombok
Barat.
b. Tujuan Khusus
Lombok Barat.
a. Bagi Responden
c. Bagi Masyarakat
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menambah
Table
2.
Hubungan tingkat Variabel
pengetahuan ibu independ 1.Desain Persamaan:
tentang Berdas
en penelitian: variabel
penanganan diare arkan
yaitu:pen desain independent
dengan kejadian hasil
getahuan analitik yaitu
diare pada balita penelit
ibu dan observasio pengetahuan
dikelurahan ian ini
depende nal ibu dan
korong gadang ditemu
nt yaitu dengan dependent
kecamatan kuranji kan
kejadian desain yaitu kejadian
kota padang,yessi bahwa
diare. cross diare.
arsurya,eka agustia respon
sectional. den
rini,abdiana(2017). 2.populasi Perbedaan:
yang 1.tahun peneliti
dan tidak
sampel 2.jumlah
tahu
penelitian: tentan sampel yang
sebanyak g digunakan
150 penget dalam
sampel ahuan penelitian.
3.instrume kejadi 3.tempat
n:kuesione an penelitian dan
r. diare waktu
pada penelitian.
anak 4.desain
balita, penlitian.
hubun Persamaan:ind
gan epent
yang yaitu:pengetah
berma uan ibu dan
kna dependent
denga yaitu kejadian
n diare.
kejadi
an
pada
balita
(p=<a
0,042
<0,05)
.
3.
Variabel
Hubungan tingkat independ
pengetahuan ,sikap ent 1.desain
dan tindakan ibu yaitu:tin penelitian Persamaan:
terhadap kejadian gkat cross variabel
diare pada balita pengetah sectional indepent yaitu
dipuskesmas uan ibu 2.populasi Hasil pengetahuan
cempaka putih dan dan penelit ibu dan
kota banjarmasin. depende sampel ian dependent
Priska nt sebanyak menun kejadian diare.
Alita,Fahrurazi,Fa yaitu:kej 105 dan jukkan
khsiannor(2015). adian sampel bahwa Perbedaan:
diare. sebanyak penget 1.tahun
51 ahuan penelitian
responden ibu 2.jumlah
t berhub sampel yang
3.instrume ungan digunakan
n denga dalam
mengguna n penelitian.
kan terjadi 3.tempat
kuesioner. nya penelitian dan
diare waktu
p=0,01 penelitian.
1(p<0, 4. desain
05) penelitian.
dan
sikap
ibu
berhub
ungan
denga
n
terjadi
nya
diare
p=0,00
4(p<0,
05),da
n
tindak
an ibu
berhub
ungan
denga
n
terjadi
nya
diare
p=0,01
5(p<0,
05).
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
manusia atau hasil tahu seseorang terhadap suatu objek melalui pancaindra yang
terhadap suatu objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda . secara
1. Tahu ( Know)
2. Memahami ( Comprehention )
3. Aplikasi
4. Analisis
5. Sintesis
6. Evaluasi
1. Faktor internal
Diare atau penyakit diare (Diarrheal disease) berasal dari bahasa yunani
pengeluaran tinja yang terlalu frekuensi. Menurut C.L Betz & L.A
(1998), diare adalah defekasi encer lebih dari 3 kali sehari dengan atau tanpa
dengan tinja berbentuk caira atau setengah cairan,kandungan air dalam tinja lebih
air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan 3 kali pada anak.
volume keenceraan,serta frekuensi lebih dari 3 kali sehari pada balita dan balita
lebih dari 4 kali sehari dengan atau tanpa lendir darah. Menurut Mayani(2010),
diare adalah apabila penderita buang air mengalami perubahan bentuk dan
konsistensi tinja lembek sampai cair, dengan frekuensi BAB lebih dari biasanya(3
kali lebih dalam 24 jam). diare adalah peradangan pada mukosa lambung dan
konsistensi feses. Diare menurut penulis adalah buang air besar dengan frekuensi
lebih dari 3 kali dalam sehari dan konsistensi cair, baik yang disertai lendir
maupun darah(pada balita 3 kali sehari dan pada anak 4 kali sehari).
Diare merupakan salah satu penyakit dengan insiden tinggi didunia dan
dilaporkan terdapat hampir 1,7 milyar kasus setiap tahunnya. penyakit ini sering
menyebabkan kematian pada anak usia dibawah lima tahun(balita). Dalam satu
ini(WHO,2013).
1. Diare Akut
Diare akut yaitu diare yang berlangsung kurang dari kurang 7
2. Diare persisten
Diare persisten yaitu diare yang berlangsung lebih dari 7 hari hingga 14
hari. Akibat diare persisten adalah penurunan berat badan dan gangguan
metabolisme.
3. Diare kronik
Diare kronik yaitu diare yang berlangsung selama lebih dari 14 hari secara
1. Cengeng
2. Gelisah
3. Suhu meningkat
5. Tinja cair
6. Anus lecet
7. Dehidrasi