Anda di halaman 1dari 16

PENGGUNAAN TANAMAN OBAT HUTAN KALIMANTAN

BARAT DALAM PENGOBATAN KOMPLEMENTER KANKER


DI KABUPATEN BENGKAYANG
(Suatu Studi Fenomenologi Kualitatif dan Studi Prospektif Kuantitatif)

TIM SENTRA PELAKSANA PENERAPAN DAN PENGOBATAN


TRADISIONAL PROPINSI KALIMANTAN BARAT

2014
PENGGUNAAN TANAMAN OBAT HUTAN KALIMANTAN
BARAT DALAM PENGOBATAN KOMPLEMENTER KANKER
DI KABUPATEN BENGKAYANG
(Suatu Studi Fenomenologi Kualitatif dan Studi Prospektif Kuantitatif)

LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan Negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.


Keanekaragaman ini sangat besar nilainya bagi bangsa Indonesia dan harus terus
dilestarikan dan dimanfaatkan secara arief agar tidak mengalami kepunahan (Putra, 2006).
Keanekaragaman hayati disamping sebagai sumber devisa, sebagai penunjang kehidupan
makhluk hidup, untuk keperluan sandang, pangan, papan, juga sebagai bahan obat-
obatan, (Anonymous,2006). Indonesia juga sangat kaya akan sumber daya tanaman hutan
tropis, termasuk aneka jenis pohon dengan dedaunan berkhasiat yang tidak didapati di
negara lain. Keanekaragaman hayati di Kalimantan Barat sendiri memiliki kekhasan
dengan berbagai kemanfatannya. Berbagai jenis dedaunan yang didapatkan dari hutan
setiap daerah di Kalimantan Barat diketahui secara turun menurun dapat digunakan sebagai
ramuan obat-obatan untuk penyembuhan berbagai keluhan dan penyakit. Namun
penggunaan ramuan dedaunan hutan Kalimantan Barat sebagai terapi komplementer belum
tergali secara empirik dan belum banyak diketahui secara luas bagaimana metode
penggunaannya, pembuktian tingkat keberhasilan pengobatan serta tingkat keamanan dan
keselamatan didasari oleh nilai uji laboraturium klinis.

Hasil survei lapangan TIM Sentra Pelaksana Penerapan dan Pengobatan Tradisional
Provinsi Kalimantan Barat tahap awal mendapatkan bahwa terdapat banyak ragam
penerapan dan pengobatan tradisional di berbagai daerah. Penerapan dan pengobatan
tradisonal tersebut menggunakan berbagai media termasuk ramuan daun tradisional yang
diracik secara tradisional. Keberhasilan pengobatan yang didapatkan juga beragam, mulai
dari belum sembuh, sembuh sampai sembuh tanpa pengulangan gejala penyakit sama
sekali. Cara peracikan ramuan obat-obatan dan aplikasinya kepada penderita juga belum

Proposal Penelitian/SP3T/SS/2014 Page 2


tergali secara mendetail, sehingga sulit untuk mengevaluasi penerapannya. Hal tersebut
menarik untuk diteliti lebih lanjut karena fenomena semakin maraknya terapi
komplementer sebagai alternatif terapi medis membutuhkan pembuktian secara ilmiah
sehingga memiliki kekuatan empiric guna penyebarluasan yang dapat
dipertanggungjawabkan.

Salah satu penerapan dan penggunaan tanaman tradisional yang dilakukan oleh seorang
praktisi komplementer “Pak Acong” di Kabupaten Bengkayang dalam mengobati berbagai
penyakit menarik untuk dibuktikan kesalihannya secara klinis. Hal ini didasari oleh
digunakannya banyak sekali daun-daunan khas hutan Kalimantan Barat untuk ramuan
terapi berbagai penyakit yang diderita pasiennya. Keberhasilan suatu terapi komplementer
terhadap gejala dan penyakit kanker yang dikemukakan (testimony) pasien Pak Acong
menyebutkan bahwa terapi tersebut berhasil menyembuhkannya. Namun hal tersebut tentu
perlu diperkuat dengan telaah kaidah uji klinis dan metode observasional yang akurat.

Fenomena tersebut mendorong kebutuhan suatu penelitian lebih lanjut yang mendalam dan
komprehensif, sehingga penggunaan dan penerapan ramuan Pak Acong tersebut
memberikan baik informasi metoda pengobatan yang dapat dipertanggungjawabkan,
memiliki keberhasilan yang baik serta aman bagi pasien yang diterapi. Penelitian ini
nantinya diharapkan dapat menjadi studi fenomenologi yang didukung oleh data-data
kuantitatif akurat sehingga mendasari evidence base complementary therapy di Kalimantan
Barat khususnya dan di Indonesia umumnya.

Tujuan Penelitian

Tujuan Umum :

- Memahami fenomena terapi komplementer dengan ramuan daun khas hutan


Kalimantan Barat pada pengobatan kanker

Proposal Penelitian/SP3T/SS/2014 Page 3


Tujuan Khusus:

- Mengidentifikasi prosedur penyiapan ramuan tradisional pada terapi komplementer


Pak Acong
- Mengidentifikasi formulasi, dosis dan efek penyembuhan ramuan
- Mengidentifikasi prosedur terapi komplementer yan diberikan
- Mengukur perubahan parameter fisiologis pasien melalui pengukuran laboraturium
kimia darah
- Melakukan uji keamanan dan keselamatan terapi komplementer yang diberikan

Manfaat Penelitian

Institusi Pemerintah

- Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan untuk program
pemberdayaan dan pengembangan terapi komplementer di Kalimantan Barat

Pendidikan

- Penelitian ini diharapkan dapat dikembangkan menjadi penelitian awal bagi


berbagai penelitian lain dengan kerjasama lintas institusi pendidikan dan klinis di
Kalimantan Barat

Masyarakat

- Hasil penelitian ini ditujukan bagi peningkatan sosialisasi dan edukasi masyarakat
akan pentingnya memahami pemilihan berbagai terapi komplementer sebagai
alternative terapi berbagai penyakit yang ada.

Proposal Penelitian/SP3T/SS/2014 Page 4


METODOLOGI

Penelitian ini menggunakan dua desain penelitian komplek berupa studi fenomenologi dan
analitik prospektif yang akan mengukur berbagai parameter baik kualitas informasi melalui
observasi langsung di lapangan maupun parameter obyektif melalui berbagai pemeriksaan
diagnostic penunjang klinis.

Desain fenomenologi digunakan untuk mendapatkan kedalaman informasi tentang:

- Pandangan informan (therapist maupun pasien) tentang pengobatan yang dilakukan


- Pendapat masyarakat tentang pengobatan yang dilakukan
- Cara dan prosedur pengobatan yang dilakukan meliputi proses diagnosis penyakit,
pencarian bahan ramuan/ jenis tanaman yang digunakan untuk ramuan, penetapan
dosis dan formulasi ramuan
- Evaluasi tingkat keberhasilan pengobatan

Desain analitik prospektif digunakan untuk mengukur:

- Kandungan ramuan sebagai media terapi komplementer yang diberikan


- Uji toksisitas dan farmaodinamik berbagai komponen kimiawi pada ramuan
- Kadar kimia darah seperti: SGOTdan SGPT, Kolester, bilirubin, asam urat, ureum,
kreatinin, albumin, trigliserida dan paket darah ; lekosit, trombosit, dll.
- Perkembangan kesembuhan melalui pemeriksaan fisik pre dan post terapi

Objek Penelitian

Populasi

Dalam penelitian yang penulis lakukan, populasi disini adalah pengobat tradisional dan
pasien penderita kanker yang sedang diobati oleh pengobat.

Sampel

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampling quota sampling. Quota
sampling yaitu pengambilan anggota sampel berdasarkan jumlah yang diinginkan oleh

Proposal Penelitian/SP3T/SS/2014 Page 5


peneliti. Kelebihan dari pengambilan menurut jumlah ini adalah praktis, karena jumlah
sudah ditentukan dari awal. Jumlah sampel yang penulis tentukan adalah 20 pasien
penderita kanker yang sedang diobati. Adapun alasan peneliti menggunakan quota
sampling dikarenakan penelitian difokuskan kepada pengujian analisa pengobat dan
penderita yang sedang diobati, maka porsi penilaian angket adalah sebagai berikut:

- Mencari data tentang pandangan informan (therapist maupun pasien) tentang


pengobatan yang dilakukan
- Mencari data pendapat masyarakat tentang pengobatan yang dilakukan
- Mencari data cara dan prosedur pengobatan yang dilakukan meliputi proses
diagnosis penyakit, pencarian bahan ramuan/ jenis tanaman yang digunakan untuk
ramuan, penetapan dosis dan formulasi ramuan
- Menganalisa tingkat keberhasilan pengobatan
- Menganalisa kandungan ramuan sebagai media terapi komplementer yang
diberikan
- Uji toksisitas dan farmaodinamik berbagai komponen kimiawi pada ramuan
- Memeriksakan Kadar kimia darah seperti: SGOTdan SGPT, Kolester, bilirubin,
asam urat, ureum, kreatinin, albumin, trigliserida dan paket darah ; lekosit,
trombosit, dll.

Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama tujuh bulan. Dalam kurun waktu tersebut mencakup
semua proses penelitian, dimulai dari perancangan media sampai dengan penulisan laporan
penelitian. Sedangkan lokasi penelitian yang penulis pilih adalah di Pengobatan Tradisional
di Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat.

Proposal Penelitian/SP3T/SS/2014 Page 6


Kerangka Konsep Penelitian

Interview Pengobat Interview Pasien penderita Interview masyarakat


tradisional kanker memanfaatkan pelayanan
pengobatan tradisional

Pemeriksaan paket dan kimia Penyembuhan pasien


darah penderita Kanker penderita Kanker

Evaluasi macam ramuan dan


komposisi bahan ramuan

Penjelasan skema

Dalam skema konsep penelitian adalah mengevaluasi pengobat tradisional


dalam mengidentifikasi penyakit dan mengatasi masalah kesehatan. Kemudian
mengevaluasi respon pasien baik psikologis dan fisiologis terhadap
penyembuha penyakit kanker, dan mengevaluasi respon masyarakat terhadap
keberadaan dan pemanfaatan pengobatan tradisional. Lebih lanjut
mengevaluasi bahan dan pengelolaan ramuan dan menguji komposisi bahan

Proposal Penelitian/SP3T/SS/2014 Page 7


ramuan dan menganalisis keamanan dan manfaat dari ramuan obat yang
deberikan.

Proposal Penelitian/SP3T/SS/2014 Page 8


Review Literatur

Sistem kekebalan tubuh berhubungan erat dengan sistem-sistem lain dalam tubuh kita. Bila
sistem kekebalan tubuh bekerja secara arif dan efektif, maka tubuh akan senantiasa berada
dalam keadaan sehat, namun bila sistem kekebalan tubuh mengalami kelelahan atau bekerja
tidak dengan kapasitas penuh, maka bagian-bagian tubuh mudah diserang oleh kuman-
kuman, virus dan bakteri-bakteri yang bertaburan di lingkungan hidup kita saat ini ataupun
digerogoti oleh radikal bebas, sel-sel kanker, dan sebagainya.

Sistem kekebalan tubuh yang kuat dan mampu menghadapi tantangan yang dihadapinya
setiap hari, akan memberi kesempatan pada tiap sistem tubuh untuk berfungsi pada tingkat
yang terbaik.

Hal inilah yang dilakukan dalam terapi komplementer dengan beragam cara, termasuk
memanfaatkan tanaman – tanaman yang berkhasiat untuk kesembuhan. Terutama dalam
hal ini adalah tanaman untuk mengatasi masalah kanker.

Pemodifikasi reaksi biologis memperbaiki kemampuan sistem kekebalan tubuh untuk


menemukan dan menghancurkan sel kanker, seperti dengan merangsang sel normal untuk
menghasilkan utusan kimia (penengah). Interferon (di antaranya ada beberapa macam)
adalah yang diketahui terbaik dan sangat luas pemodifikasi reaksi biologis yang digunakan.
Hampir semua sel manusia menghasilkan interferon secara alami, tetapi juga bisa dibuat
lewat bioteknologi.

Jenis bahan tanaman untuk mengatasi penyakit kanker

Dalam peninjuan literature ini adalah beberapa bagian yang digunakan oleh pengobat tradisional oleh praktisi
di kabupaten Bengkayang. Sedangkan beberapa tamana yang diambil dari hutan Kalbar belum teridentifikasi.

Tapak dara (Catharanthus roseus)

Proposal Penelitian/SP3T/SS/2014 Page 9


Tapak dara (Catharanthus roseus) telah teruji sebagai bahan pencegah dan penumpas sel kanker. Tanaman
yang masih termasuk keluarga Apocynaceae atau kamboja-kambojaan ini mengandung dua senyawa
golongan alkaloid vinka yakni vinkristin dan vinblastin yang berkhasiat menghambat perbanyakan dan
penyebaran sel kanker.

Vinkristin ( rumput jalang )


Vinkristin digunakan sebagai bahan pengobatan kanker bronkial, tumor ganas pada ginjal, kanker payudara,
dan berbagai jenis tumor ganas yang awalnya menyerang urat saraf maupun otot. Tanaman yang di Sumatera
disebut rumput jalang itu juga mengandung alkaloid cabtharanthin yang diperkirakan dapat mendesak dan
melarutkan inti sel kanker.

Keladi tikus (Typhonium Flagelliforme/Rodent Tuber)


Keladi tikus (Typhonium Flagelliforme/Rodent Tuber) juga telah diteliti sebagai tanaman obat yang dapat
menghentikan dan mengobati berbagai penyakit kanker. Untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Di
Malaysia, sudah ada uji ilmiah khasiat keladi tikus. Bahkan ekstrak keladi tikus dalam bentuk pil dan teh
bubuk yang dikombinasikan dengan tanaman lainnya dalam dosis tertentu, sudah dipasarkan di negeri jiran
tersebut.

Mengkudu
Mengkudu juga tengah populer sebagai tanaman obat-obatan yang manjur. Daging buah mengkudu atau pace
(Morinda citrifolia L.) mengandung dammacanthel, zat antikanker yang mampu melawan pertumbuhan sel
abnormal pada stadium prakanker dan dapat mencegah perkembangan sel kanker.

Daun ceremai (Phyllanthus acidus)


Daun ceremai (Phyllanthus acidus) juga dapat dapat digunakan sebagai obat antikanker. Segenggam daun
ceremai muda, sejumput daun belimbing, bidara upas sejari, gadung cina sejari dan gula aren direbus dengan
tiga gelas air hingga tinggal segelas.

Daun meniran

Terbukti secara ilmiah bersifat astrigen, diuretik, penurun panas, anti hepatotoksid, anti
bakteri. Meniran banyak mengandung kimia alami seperti lignan, alkaloid, triterpenoid,
asam lemak, vitamin C, kalium, damar, tanin, teranin, phyllanthin dan hypophyllanthin.

Proposal Penelitian/SP3T/SS/2014 Page 10


Herbal meniran terbukti secara ilmiah bersifat astrigen, diuretik, penurun panas, anti
hepatotoksid, anti bakteri.

Bandotan (Agerati)
Bandotan berkhasiat stimulan, tonik, pereda demam (antipiretik), antitoksik,
menghilangkan pembengkakan, menghentikan perdarahan (hemostatis), peluruh haid
(emenagog), peluruh kencing (diuretik), dan pelumuh kentut (kaiminatit). Daun bandotan
dapat digunakan pula sebagai insektisida nabati.

Herba bandotan mengandung asam amino, organacid, pectic substance, minyak asiri
kumarin, ageratochromene, friedelin, ß-sitosterol, stigmasterol, tanin, sulfur, dan potassium
chlorida. Akar bandotan mengandung minyak asiri, alkaloid, dan kumarin

Daun benalu (Macrosolen cochinchinensis)

Pohon benalu mengandung senyawa flavonoid yang disebut Quersitrin dan sari zat
Epigallocatechin galat yang diserap dari pohon teh, yang sangat ampuh menghambat dan
menghentikan pertumbuhan sel kanker, juga sebagai anti oksidan (penyerap racun) dan
mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Tanamn ini merupakan tanaman parasit yang
tumbuh menempel pada pohon teh. Daun Benalu mengandung flavonoid, seperti chalcones,
flava-nones, c-glycoflavonols dan flavan-3-OLS. Dalam ilmu farmasi, flavaoid dikenal
sebagai anti-inflamasi senyawa, antioksidan, pereda nyeri (analgesik), anti virus, anti-HIV,
mencegah keracunan hati, kelebihan lemak dan anti merangsang sistem kekebalan tubuh.

Proposal Penelitian/SP3T/SS/2014 Page 11


PERENCANAAN KEGIATAN DAN PENDANAAN

Perencanaan penelitian

Tahap pertama:

Penelitian kualitatif dilakukan dengan teknik indept interview dan observasi lapangan
prospektif. Peneliti akan melakukan serangkaian pengumpulan data dengan kualitas dan
kedalaman informasi dari berbagai sumber di lapangan. Selanjutnya data akan diolah,
diinterpretasikan dan dianalisis, sehingga mendapat gambaran yang dalam tentang
pengobatan komplementer yang dilakukan. Tahap pertama dilakukan pada Bulan Mei- Juli
2014.

Tahap kedua:

Penelitian analitik prospektif (Cohort case report) sederhana dengan disertai pengukuran
obyektif tentang kesembuhan pasien dan berbagai parameter obyektif lainnya. Tahap ini
dilakukan mulai Juli 2014 sampai didapatkan sejumlah kasus yang ditangani dan
menunjukkan kesembuhan. Diperkirakan memakan waktu 7 bulan.

Rencana Biaya Penelitian

Kebutuhan pendanaan dialokasikan untuk belanja bahan, sewa, perjalanan dan honor
peneliti. (Rincian terlampir)

Proposal Penelitian/SP3T/SS/2014 Page 12


LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian.

1. Honor
Honor/Jam Waktu Honor
Honor Minggu
(Rp) (jam/minggu) Thp I Thp 2
Ketua 100.000 5 jam 10 2.500.000 2.500.000
Anggota 1 100.000 5 jam 10 2.500.000 2.500.000
Anggota 1 100.000 5 jam 10 2.500.000 2.500.000
Anggota teknisi 100.000 5 jam 10 2.550.000 2.500.000
SUB TOTAL (Rp) 10.00.000 10.000.000
2. Peralatan penunjang
Harga Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas (Rp)
Pemakaian (Rp)
Thp 1 Thp 2
Peralatan penunjang 1 Bahan lab
pemeriksaan obat
:

Peralatan penunjang 2 Bahan


pemeriksaan
laboratorium
pasien :

Proposal Penelitian/SP3T/SS/2014 Page 13


Peralatan penunjang Pemeriksaan Sebelum, 45.000 1.350.000 1.350.000
Teknisi laboratorium : selama dan
paket darah akhir
(paket)

Pemeriksaan Sebelum, 300.000 9.000.000 9.000.000


laboratorium selama dan
kimia darah akhir
(paket)

SUB TOTAL (Rp) 10.350.000 10.350.000


3. Bahan penunjang lain
Justifikasi Harga Satuan Biaya (Rp)
Material Kuantitas
Pemakaian (Rp) Thp 1 Thp 2
Material 1 ATK dan bahan Paket 3.000.000 1.500.000 1.500.000
komputer
Material 2 Penggandaan dan Paket 3.000.000 1.500.000 1.500.000
penjilidan
Material 3
SUB TOTAL (Rp) 3.000.000 3.000.000
4. Perjalanan
Justifikasi Harga Satuan Biaya (Rp)
Material Kuantitas
Pemakaian (Rp) Thp 1 Thp 2
Perjalanan ke tempat Survei/sampling/d 2 orang X 2.500.000 12.500.000 12.500.000
/kota bengkayang ll 2 mlm / 5
X /10
minggu
(Akomodas
i,
transportasi
, uang
lumsum)
12.500.000 12.500.000
SUB TOTAL (Rp)
5. Lain-lain
Justifikasi Harga Satuan Biaya (Rp)
Kegiatan Kuantitas
Pemakaian (Rp) Thp I Thp 2
Lain-lain (administrasi, Kamera merk Paket 7.000.000 3.500.000 3.500.000
publikasi, seminar, canon, tave
laporan, lainnya recorder
sebutkan)
Laporan publikasi Paket 5.000.000 2.500.000 2.500.000
SUB TOTAL (Rp) 6.000.000 6.000.000

Proposal Penelitian/SP3T/SS/2014 Page 14


Thp I Thp 2
Total Anggaran yang Diperlukan Setiap tahap (Rp)
Total Anggaran yang Diperlukan Seluruh Bulan (Rp)

Lampiran 2. Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas.

Alokasi Waktu
No Nama/NIDN Instansi Asal Bidang Ilmu Uraian Tugas
(jam/minggu)
Dr. Sitti STIK MUH Biomed dan
1
Syabariah, Pontianak keperawatan
Andi
Fahruroji,
2 FK UNTAN FARMASI
S.Apt,
M.Apt
WOUND
3 Dr.Suriadi FK UNTAN
MANAJEMEN
Adip,
4 POLTEKES KESLING
M.KES

Lampiran 3. Nota kesepahaman MOU atau pernyataan kesediaan dari mitra (apabila ada).

Lampiran 5. Biodata ketua dan anggota.


A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin L/P
3 Jabatan Fungsional
4 NIP/NIK/No. identitas lainnya
5 NIDN
6 Tempat dan Tanggal Lahir
7 E-mail
8 Nomor Telepon/HP
9 Alamat Kantor
10 Nomor Telepon/Faks
11 Lulusan yg telah dihasilkan S-1=......orang; S-2=....orang; S-3=...orang
1
2
12 Mata Kuliah yg diampu
3
dst

Proposal Penelitian/SP3T/SS/2014 Page 15


Pontianak, Mei 2014
Pengusul,

Tanda Tangan

(Nama Lengkap)

Proposal Penelitian/SP3T/SS/2014 Page 16

Anda mungkin juga menyukai