2014
PENGGUNAAN TANAMAN OBAT HUTAN KALIMANTAN
BARAT DALAM PENGOBATAN KOMPLEMENTER KANKER
DI KABUPATEN BENGKAYANG
(Suatu Studi Fenomenologi Kualitatif dan Studi Prospektif Kuantitatif)
LATAR BELAKANG
Hasil survei lapangan TIM Sentra Pelaksana Penerapan dan Pengobatan Tradisional
Provinsi Kalimantan Barat tahap awal mendapatkan bahwa terdapat banyak ragam
penerapan dan pengobatan tradisional di berbagai daerah. Penerapan dan pengobatan
tradisonal tersebut menggunakan berbagai media termasuk ramuan daun tradisional yang
diracik secara tradisional. Keberhasilan pengobatan yang didapatkan juga beragam, mulai
dari belum sembuh, sembuh sampai sembuh tanpa pengulangan gejala penyakit sama
sekali. Cara peracikan ramuan obat-obatan dan aplikasinya kepada penderita juga belum
Salah satu penerapan dan penggunaan tanaman tradisional yang dilakukan oleh seorang
praktisi komplementer “Pak Acong” di Kabupaten Bengkayang dalam mengobati berbagai
penyakit menarik untuk dibuktikan kesalihannya secara klinis. Hal ini didasari oleh
digunakannya banyak sekali daun-daunan khas hutan Kalimantan Barat untuk ramuan
terapi berbagai penyakit yang diderita pasiennya. Keberhasilan suatu terapi komplementer
terhadap gejala dan penyakit kanker yang dikemukakan (testimony) pasien Pak Acong
menyebutkan bahwa terapi tersebut berhasil menyembuhkannya. Namun hal tersebut tentu
perlu diperkuat dengan telaah kaidah uji klinis dan metode observasional yang akurat.
Fenomena tersebut mendorong kebutuhan suatu penelitian lebih lanjut yang mendalam dan
komprehensif, sehingga penggunaan dan penerapan ramuan Pak Acong tersebut
memberikan baik informasi metoda pengobatan yang dapat dipertanggungjawabkan,
memiliki keberhasilan yang baik serta aman bagi pasien yang diterapi. Penelitian ini
nantinya diharapkan dapat menjadi studi fenomenologi yang didukung oleh data-data
kuantitatif akurat sehingga mendasari evidence base complementary therapy di Kalimantan
Barat khususnya dan di Indonesia umumnya.
Tujuan Penelitian
Tujuan Umum :
Manfaat Penelitian
Institusi Pemerintah
- Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan untuk program
pemberdayaan dan pengembangan terapi komplementer di Kalimantan Barat
Pendidikan
Masyarakat
- Hasil penelitian ini ditujukan bagi peningkatan sosialisasi dan edukasi masyarakat
akan pentingnya memahami pemilihan berbagai terapi komplementer sebagai
alternative terapi berbagai penyakit yang ada.
Penelitian ini menggunakan dua desain penelitian komplek berupa studi fenomenologi dan
analitik prospektif yang akan mengukur berbagai parameter baik kualitas informasi melalui
observasi langsung di lapangan maupun parameter obyektif melalui berbagai pemeriksaan
diagnostic penunjang klinis.
Objek Penelitian
Populasi
Dalam penelitian yang penulis lakukan, populasi disini adalah pengobat tradisional dan
pasien penderita kanker yang sedang diobati oleh pengobat.
Sampel
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampling quota sampling. Quota
sampling yaitu pengambilan anggota sampel berdasarkan jumlah yang diinginkan oleh
Penelitian ini dilaksanakan selama tujuh bulan. Dalam kurun waktu tersebut mencakup
semua proses penelitian, dimulai dari perancangan media sampai dengan penulisan laporan
penelitian. Sedangkan lokasi penelitian yang penulis pilih adalah di Pengobatan Tradisional
di Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat.
Penjelasan skema
Sistem kekebalan tubuh berhubungan erat dengan sistem-sistem lain dalam tubuh kita. Bila
sistem kekebalan tubuh bekerja secara arif dan efektif, maka tubuh akan senantiasa berada
dalam keadaan sehat, namun bila sistem kekebalan tubuh mengalami kelelahan atau bekerja
tidak dengan kapasitas penuh, maka bagian-bagian tubuh mudah diserang oleh kuman-
kuman, virus dan bakteri-bakteri yang bertaburan di lingkungan hidup kita saat ini ataupun
digerogoti oleh radikal bebas, sel-sel kanker, dan sebagainya.
Sistem kekebalan tubuh yang kuat dan mampu menghadapi tantangan yang dihadapinya
setiap hari, akan memberi kesempatan pada tiap sistem tubuh untuk berfungsi pada tingkat
yang terbaik.
Hal inilah yang dilakukan dalam terapi komplementer dengan beragam cara, termasuk
memanfaatkan tanaman – tanaman yang berkhasiat untuk kesembuhan. Terutama dalam
hal ini adalah tanaman untuk mengatasi masalah kanker.
Dalam peninjuan literature ini adalah beberapa bagian yang digunakan oleh pengobat tradisional oleh praktisi
di kabupaten Bengkayang. Sedangkan beberapa tamana yang diambil dari hutan Kalbar belum teridentifikasi.
Mengkudu
Mengkudu juga tengah populer sebagai tanaman obat-obatan yang manjur. Daging buah mengkudu atau pace
(Morinda citrifolia L.) mengandung dammacanthel, zat antikanker yang mampu melawan pertumbuhan sel
abnormal pada stadium prakanker dan dapat mencegah perkembangan sel kanker.
Daun meniran
Terbukti secara ilmiah bersifat astrigen, diuretik, penurun panas, anti hepatotoksid, anti
bakteri. Meniran banyak mengandung kimia alami seperti lignan, alkaloid, triterpenoid,
asam lemak, vitamin C, kalium, damar, tanin, teranin, phyllanthin dan hypophyllanthin.
Bandotan (Agerati)
Bandotan berkhasiat stimulan, tonik, pereda demam (antipiretik), antitoksik,
menghilangkan pembengkakan, menghentikan perdarahan (hemostatis), peluruh haid
(emenagog), peluruh kencing (diuretik), dan pelumuh kentut (kaiminatit). Daun bandotan
dapat digunakan pula sebagai insektisida nabati.
Herba bandotan mengandung asam amino, organacid, pectic substance, minyak asiri
kumarin, ageratochromene, friedelin, ß-sitosterol, stigmasterol, tanin, sulfur, dan potassium
chlorida. Akar bandotan mengandung minyak asiri, alkaloid, dan kumarin
Pohon benalu mengandung senyawa flavonoid yang disebut Quersitrin dan sari zat
Epigallocatechin galat yang diserap dari pohon teh, yang sangat ampuh menghambat dan
menghentikan pertumbuhan sel kanker, juga sebagai anti oksidan (penyerap racun) dan
mengontrol kadar kolesterol dalam darah. Tanamn ini merupakan tanaman parasit yang
tumbuh menempel pada pohon teh. Daun Benalu mengandung flavonoid, seperti chalcones,
flava-nones, c-glycoflavonols dan flavan-3-OLS. Dalam ilmu farmasi, flavaoid dikenal
sebagai anti-inflamasi senyawa, antioksidan, pereda nyeri (analgesik), anti virus, anti-HIV,
mencegah keracunan hati, kelebihan lemak dan anti merangsang sistem kekebalan tubuh.
Perencanaan penelitian
Tahap pertama:
Penelitian kualitatif dilakukan dengan teknik indept interview dan observasi lapangan
prospektif. Peneliti akan melakukan serangkaian pengumpulan data dengan kualitas dan
kedalaman informasi dari berbagai sumber di lapangan. Selanjutnya data akan diolah,
diinterpretasikan dan dianalisis, sehingga mendapat gambaran yang dalam tentang
pengobatan komplementer yang dilakukan. Tahap pertama dilakukan pada Bulan Mei- Juli
2014.
Tahap kedua:
Penelitian analitik prospektif (Cohort case report) sederhana dengan disertai pengukuran
obyektif tentang kesembuhan pasien dan berbagai parameter obyektif lainnya. Tahap ini
dilakukan mulai Juli 2014 sampai didapatkan sejumlah kasus yang ditangani dan
menunjukkan kesembuhan. Diperkirakan memakan waktu 7 bulan.
Kebutuhan pendanaan dialokasikan untuk belanja bahan, sewa, perjalanan dan honor
peneliti. (Rincian terlampir)
1. Honor
Honor/Jam Waktu Honor
Honor Minggu
(Rp) (jam/minggu) Thp I Thp 2
Ketua 100.000 5 jam 10 2.500.000 2.500.000
Anggota 1 100.000 5 jam 10 2.500.000 2.500.000
Anggota 1 100.000 5 jam 10 2.500.000 2.500.000
Anggota teknisi 100.000 5 jam 10 2.550.000 2.500.000
SUB TOTAL (Rp) 10.00.000 10.000.000
2. Peralatan penunjang
Harga Peralatan Penunjang
Justifikasi Harga Satuan
Material Kuantitas (Rp)
Pemakaian (Rp)
Thp 1 Thp 2
Peralatan penunjang 1 Bahan lab
pemeriksaan obat
:
Alokasi Waktu
No Nama/NIDN Instansi Asal Bidang Ilmu Uraian Tugas
(jam/minggu)
Dr. Sitti STIK MUH Biomed dan
1
Syabariah, Pontianak keperawatan
Andi
Fahruroji,
2 FK UNTAN FARMASI
S.Apt,
M.Apt
WOUND
3 Dr.Suriadi FK UNTAN
MANAJEMEN
Adip,
4 POLTEKES KESLING
M.KES
Lampiran 3. Nota kesepahaman MOU atau pernyataan kesediaan dari mitra (apabila ada).
Tanda Tangan
(Nama Lengkap)