Anda di halaman 1dari 17

BAB V

ANALISIS DAN EVALUASI

.1. Karakteristik Responden

Karakteristik responden adalah menguraikan atau memberikan gambaran

mengenai indentitas responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini maka akan

dapat diketahui sejauh mana identitas responden pada penelitian ini. Oleh karena itu

deskripsi responden dalam penelitian ini dapat dikelompokan menjadi beberapa

kelompok yaitu ada pada tabel 5.1 dibawah

Tabel 5.1

Karaktersitik Responden Bedasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frequency Percent


Valid Laki-laki 20 37,0
Perempuan 34 63,0
Total 54 100,0

Sumber : Data diolah 2021

Bedasarkan hasil penelitian menurut jenis kelamin (Tabel 5.1) menunjukan

bahwa pegawai yang paling banyak adalah berjenis kelamin perempuan sebanyak 34

orang (63,0%) dan berjenis kelamin laki-laki sebanyak 20 orang (37,0%).

Tabel 5.2

Karakteristik Responden Bedasarkan Umur

Umur Frequency Percent


Valid 20-30 Tahun 14 25,9
31-40 Tahun 18 33,3
41-50 Tahun 16 29,6
51-60 Tahun 6 11,1
Total 54 100,0
Sumber : Data diolah 2021

44
Bedasarkan penelitian menurut jenis umur (Tabel 5.2) menunjukan bahwa

pegawai yang berumur 20-30 tahun sebanyak 14 orang (25,9%) umur 31-40 tahun

sebanyak 18 orang (33,3%) umur 41-50 tahun sebanyak 16 orang (29,6%) dan umur 51-

60 tahun sebanyak 6 (11,1%).

Tabel 5.3

Karakteristik Responden Bedasarkan Pendidikan

Pendidikan Frequency Percent


Valid Sma 15 27,8
D3 7 13,0
S1 29 53,7
S2 3 5,6
Total 54 100,0
Sumber : Data diolah 2021

Hasil penelitian bedasarkan jenjang pendidikan (Tabel 5.3) menunjukan bahwa

responden yang paling banyak berpendidikan S1 yaitu sebanyak 29 orang (53,7%),

berpendidikan Sma sebanyak 15 orang (27,8%), berpendidikan D3 sebanyak 7 orang

(13,0%), dan berpendidikan S2 sebanyak 3 orang (5,6%).

Tabel 5.4

Karakteristik Responden Bedasarkan Status

Status Frequency Percent


Valid Menikah 35 64,8
Belum Menikah 19 35,2
Total 54 100,0
Sumber : Data diolah 2021

Hasil penelitian bedasarkan status pegawai Tabel 5.4 menunjukan bahwa status

pegawai yang paling banyak yaitu menikah sebanyak 35 orang (64,8%) dan belum

menikah sebanyak 19 orang (35,2%).

45
.1.1 Statistik Deskriptif

Dari data yang diperoleh untuk variabel komunikasi dan lingkungan kerja serta

kepuasan kerja dapat dilihat gambaran hasil penelitian statistik deskriptif secara umum

berikut ini :

Tabel 5.5
Statistik Deskriptif

Variabel Instrumen Frekuensi (Presentase)


5 4 3 2 1 Total
Kepuasan KK1 0 27,8 63,0 9,3 0 100
Kerja KK2 3,7 24,1 68,5 3,7 0 100
KK3 13,0 27,8 55,6 3,7 0 100
KK4 3,7 63,0 25,9 5,6 1,9 100
KK5 0 22,2 61,1 14,8 1,9 100
Komunikas K1 0 22,2 55,6 22,2 0 100
i K2 0 33,3 63,0 3,7 0 100
K3 1,9 50,0 31,5 16,7 0 100
K4 3,7 27,8 66,7 1,9 0 100
Lingkungan LK1 0 57,4 40,7 1,9 0 100
Kerja LK2 0 11,1 85,2 3,7 0 100
LK3 0 3,7 57,4 37,0 1,9 100
LK4 0 25,9 55,6 18,5 0 100
LK5 0 9,3 57,4 31,5 1,9 100
Sumber : data diperoleh spss 26

Bedasarkan Tabel 5.5 diatas dapat disimpulkan sebagai berikut :

Variabel Kepuasan Kerja Jawaban responden mengenai puas dengan isi

pekerjaan yang dikerjakan dan tugas yang diberikan atasan, sebanyak 27,8% menjawab

setujuh 63,0% menjawab netral dan 9,3% menjawab tidak setuju. Jawaban responden

mengenai puas dengan upah yang didapat sesuai dengan isi pekerjaan dengan kebutuhan

yang dirasakan adil sebanyak 3,7% menjawab sangat setuju, sebanyak 24,1% menjawab

setuju, sebanyak 68,5% menjawab netral dan sebanyak 3,7% menjawab tidak setuju.

46
Jawaban responden mengenai puas dengan jabatan karier yang didapat sebanyak 13,0%

menjawab sangat setuju sebanyak 27,8% menjawab setuju, sebanyak 55,6% menjawab

netral dan sebanyak 3,7% menjawab tidak setuju. Jawaban responden mengenai puas

dengan pegawasan yang senantiasa memberikan petunjuk dalam pelaksanaan kerja

Sebanyak 3,7% menjawab sangat setuju sebanyak 63,0% menjawab setuju sebanyak

25,9% menjawab netral sebanyak 5,6% menjawab tidak setuju dan sebanyak 1,9%

menjawab sangat tidak setuju. Jawaban responden mengenai puas dengan kerjasama

antar rekan kerja Sebanyak 22,2% menjawab setuju sebanyak 61,1% menjawab netral

sebanyak 14,8% menjawab tidak setuju dan sebanyak 1,9% menjawab sangat tidak

setuju.

Variabel Komunikasi Jawaban responden mengenai memahami pesan yang

dikomunikasikan oleh pemimpin dan pegawai lainnya Sebanyak 22,2% menjawab

setuju sebanyak 55,6% menjawab netral dan sebanyak 22,2% menjawab tidak setuju.

Jawaban responden mengenai proses komunikasi yang terjadi sehari-hari berlangsung

dalam suasana yang menyenangkan Sebanyak 33,3% menjawab setuju sebanyak 63,0%

menjawab netral dan sebanyak 3,7% menjawab tidak setuju. Jawaban responden

mengenai proses komunikasi yang terjadi saat ini mempengaruhi sikap pegawai lain

dalam bekerja Sebanyak 1,9% menjawab sangat setuju sebanyak 50,0% menjawab

setuju sebanyak 31,5% menjawab netral dan sebanyak 16,7% menjawab tidak setuju.

Jawaban responden mengenai komunikasi saat ini mampu menciptakan hubungan yang

semakin baik antar pegawai dan atasan Sebanyak 3,7% menjawab sangat setuju

sebanyak 27,8% menjawab setuju sebanyak 66,7% menjawab netral dan sebanyak 1,9%

menjawab tidak setuju.

47
Variabel Lingkungan Kerja Jawaban responden mengenai lingkungan kerja yang

bersih Sebanyak 57,4% menjawab setuju sebanyak 40,7% menjawab netral dan 1,9%

menjawab tidak setuju. Jawaban responden mengenai penerangan ruangan Sebanyak

11,1% menjawab setuju sebanyak 85,2% menjawab netral dan sebanyak 3,7%

menjawab tidak setuju. Jawaban responden mengenai tata letak ruang kerja yang cukup

baik Sebanyak 3,7% menjawab setuju sebanyak 57,4% menjawab netral sebanyak

37,0% menjawab tidak setuju dan sebanyak 1,9% menjawab sangat tidak setuju.

Jawaban responden mengenai kondisi suhu ruangan kerja membuat nyaman dalam

menyelesaikan pekerjaan Sebanyak 25,9% setuju sebanyak 55,6% menjawab netral

sebanyak 18,5% menjawab tidak setuju. Jawaban responden mengenai merasa nyaman

dengan penggunaan warna diruangan kerja Sebanyak 3,9% menjawab setuju sebanyak

57,4% menjawab netral sebanyak 31,5% menjawab tidak setuju dan sebanyak 1,9%

menjawab sangat tidak setuju.

.2. Hasil Uji Kualitas Data

.2. 1. Pengujian Validitas Data

Uji validitas adalah uji yang dilakukan untuk memastikan kemampuan sebuah

skala untuk mengukur konsep yang dimaksudkan. Manfaat dari uji validitas yaitu untuk

mengetahui apakah item-item yang ada dalam kuesioner benar-benar mampu

mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti.

Pengujian validitas instrumen dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total

Correlation. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik (r-

hitung > r-tabel) maka instrumen tersebut dikatakan valid. berdasarkan uji validitas

dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan untuk mengukur masing-masing

variabel penelitian dinyatakan valid. Hasil uji validitas variabel adalah sebagai berikut:

48
Tabel 5.6
Uji Validitas

Variabel Instrumen r-hitung r-tabel Keterangan

1. KK1 0,928 0,268 Valid


2. KK2 0,911 0,268 Valid
Kepuasan
3. KK3 0,904 0,268 Valid
Kerja
4. KK4 0,838 0,268 Valid
(Y)
5. KK5 0,919 0,268 Valid

1) K1 0,912 0,268 Valid


2) K2 0,899 0,268 Valid
Komunikas
3) K3 0,887 0,268 Valid
i (X1)
4) K4 0,884 0,268 Valid

1) LK1 0,886 0,268 Valid


2) LK2 0,711 0,268 Valid
Lingkungan
3) LK3 0,929 0,268 Valid
Kerja
4) LK4 0,859 0,268 Valid
(X2)
5) LK5 0,946 0,268 Valid

Sumber : data diperoleh spss 26

Dari data tabel 5.6. di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji validitas

menunjukkan r hitung pada masing-masing kolom variabel tersebut lebih besar dari r

tabel 0,268 maka dapat dinyatakan semua instrumen tersebut valid.

.2.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu angka indeks yang menunjukkan konsistensi suatu

alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Kuesioner dikatakan reliabel atau

handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari

waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas menggunakan uji statistik Cronbach Alpha

dimana satu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,60

(Cronbach, 1991:107). Kategorisasi angka skala reliabilitas adalah sebagai berikut:

1. Antara 0,800 - 1,000 = Sangat Tinggi


2. Antara 0,600 - 0,799 = Tinggi
3. Antara 0,400 - 0,599 = Sedang

49
4. Antara 0,200 - 0,399 = Rendah
5. Antara 0,000 - 0,199 = Sangat Rendah
Tabel 5.7
Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s Alpha Keterangan


Komunikasi 0,909 Reliabel, Sangat Tinggi
Lingkungan Kerja 0,915 Reliabel, Sangat Tinggi
Kepuasan Kerja 0,936 Reliabel, Sangat Tinggi
Sumber : data diperoleh spss 26

Dari data tabel 5.7. di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas

menunjukkan alpha cronbach’s pada masing-masing kolom variabel tersebut lebih

besar dari 0,6 (batas reliabilitas) maka dapat dinyatakan instrumen tersebut reliabel.

.3. Uji Asumsi Klasik

.3. 1. Uji Normalitas

Uji normalitas data dengan menggunakan bell shaped. Hasil pengujian bisa di

lihat pada gambar berikut ini :

Gambar 5.1
Grafik Kurva Normal

50
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh dengan tampilan grafik kurva

menunjukkan bahwa variabel Proses Penyusunan Anggaran terlihat normal dan bergaris

seimbang.

Gambar 5.2
Grafik Uji Normalitas Data

Berdasarkan gambar 5.2 di atas, dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada grafik histogram, hal ini

menunjukkan bahwa pola distribusi normal. Jadi dapat disimpulkan bahwa berdasarkan

grafik P-P plot, model regresi memenuhi asumsi normalitas.

.3.2. Uji Heteroskedasitas

Grafik berikut memberikan gambaran apakah regresi terjadi heteroskedasitas

atau tidak.

51
Gambar 5.3

Grafik Heteroskedasitas

Berdasarkan grafik Scatterplots diatas terlihat titik titik menyebar secara acak

(random) hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas pada model

regresi tersebut.

.3.3. Uji Multikolinieritas

Tabel 5.8

Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardi t Sig. Collinearity
Coefficients zed Statistics
Coefficie
nts
B Std. Beta Tolera VIF
Error nce
1 (Constant) -,500 ,666 -,750 ,457
Komunikasi ,883 ,123 ,675 7,166 ,000 ,146 6,870
Lingkungan ,373 ,114 ,308 3,266 ,002 ,146 6,870
Kerja
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja

52
Pada tabel diatas menunjukkan hasil perhitungan nilai tolerance tidak ada

variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 dengan nilai

tolerance masing-masing variabel independen.Variabel komunikasi bernilai 0,146 dan

variabel lingkungan kerja bernilai 0,146. Selanjutnya hasil perhitungan nilai variance

inflation factor (VIF) juga menunjukkan tidak adanya nilai VIF dari variabel

independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dengan nilai VIF masing-masing

variabel independen bernilai komunikasi sebesar 6,870 dan lingkungan kerja sebesar

6,870 Melihat hasil perhitungan nilai tolerance dan VIF dapat disimpulkan bahwa tidak

ada multikolinieritas antar variabel independen dalam model regresi.

.4. Uji Regresi Linier Berganda

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel

dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas), dengan tujuan

untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel

dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui, Gujarati (2003:75).

Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau

lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel

independen. Variabel dependen diasumsikan random/stokasik, yang berarti mempunyai

distribusi probabilistik. Variabel independen/bebas diasumsikan memiliki nilai tetap

(dalam pengambilan sampel yang berulang).

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Hipotesis

yang diajukan dalam penelitian ini terkait komunikasi dan lingkungan kerja terhadap

kepuasan kerja. Analisis regresi berganda dipilih untuk menganalisis pengajuan

hipotesis dalam penelitian ini. Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai

53
aktual dapat diukur dari Goodness f fitnya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur

dari nilai koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t.

Berikut ini hasil analisis regresi berganda yang dilakukan dengan menggunakan

program SPSS 26 yang akan digunakan untuk menginterpretasi pengukuran dari nilai

koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t.

Tabel 5.9

Uji Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,500 ,666 -,750 ,457
Komunikasi ,883 ,123 ,675 7,166 ,000
Lingkungan Kerja ,373 ,114 ,308 3,266 ,002
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja

Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda pada tabel 5.9 diatas, diperoleh

persamaan regresi sebagai berikut:

Y = a+b1X1+b2X2+e

Y = -0,500 +0,883+0,373+e

Rumus diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Nilai konstanta sebesar -0,500 menunjukkan bahwa variabel Komunikasi dan

Lingkungan Kerja jika nilainya 0 maka Kepuasan Kerja memiliki tingkat

Kepuasan Kerja sebesar -0,500.

b. Nilai koefisien Komunikasi (β1) sebesar 0,883 dengan nilai positif. Hal ini

berarti bahwa setiap peningkatan Komunikai sebesar 1 kali maka Kepuasan

Kerja akan meningkat sebesar 0,883 dengan asumsi variabel yang lain konstan.

54
c. Nilai koefisien Lingkungan Kerja (β2) sebesar 0,373 dengan nilai positif. Hal ini

berarti bahwa setiap peningkatan Lingkungan Kerja sebesar 1 kali maka

Kepuasan Kerja akan meningkat sebesar 0,373 dengan asumsi variabel yang lain

konstan.

1. Pengujian Hipotesis dengan Uji t

Pembahasan dilanjutkan dengan pengujian hipotesis dengan uji t, yaitu dengan

memperhatikan nilai t hitung dari hasil regresi tersebut untuk mengetahui

pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen dengan

tingkat signifikansi dalam penelitian ini menggunakan alpha 5 % atau 0,05. Nilai

dari uji t hitung dapat dilihat dari p-value (pada kolom Sig.) pada masing-masing

variabel independen, jika p-value lebih kecil dari level of significant yang

ditentukan atau t hitung (pada kolom t) lebih besar dari t tabel (dihitung dari

two-tailed α = 5 % df-k, k merupakan jumlah variabel independen), maka nilai

variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen (dalam arti Ha diterima dan Ho ditolak, dengan kata lain, terdapat

pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen).

Adapun metode dalam penentuan t tabel menggunakan ketentuan tingkat

signifikan 5 %, dengan df= n – k – 1 (pada penelitian ini df = 54 – 2 – 1 = 51),

sehingga didapat nilai t tabel sebesar 0,270 disajikan dalam tabel 5.10 sebagai

berikut :

55
Tabel 5.10

Hasil Uji Pasial (Uji t)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,500 ,666 -,750 ,457
Komunikasi ,883 ,123 ,675 7,166 ,000
Lingkungan Kerja ,373 ,114 ,308 3,266 ,002
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja

1. Variabel Komunikasi, hasil uji t (parsial) menunjukan bahwa nilai signifikan

komunikasi X1 terhadap kepuasan kerja Y adalah 0,000 < 0,05 artinya

signifikan, H1 terima, H0 tolak. dan nilai t hitung 7,166 lebih besar dari t tabel

0,270 maka H1 terima, H0 tolak. Hal ini berarti bahwa komunikasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.

2. Variabel Lingkungan Kerja, hasil uji t (parsial) menunjukan bahwa nilai

signifikan Lingkungan Kerja X2 terhadap kepuasan kerja Y adalah 0,002 < 0,05

artinya signifikan, H1 terima, H0 tolak. dan nilai t hitung 3,266 lebih besar dari t

tabel 0,270 maka H1 terima, H0 tolak. Hal ini berarti bahwa lingkungan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja.

2. Pengujian Hipotesis dengan Uji f

Hasil uji F menunjukan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel dependen, jika p-value (pada kolom sig.) lebih kecil dari level

of significant yang ditentukan (sebesar 5 %), atau F hitung (pada kolom F) lebih

besar dari F tabel. F tabel dihitung dengan cara df1 = k-1, dan df2 = n – k, yaitu

df1= 2 – 1 = 1 dan df2= 54 – 2 = 52, sehingga didapat nilai F tabel sebesar 3.18.

56
Sedangkan hasil uji F dengan bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 5.12

Hasil Uji Simultan Uji f

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 451,033 2 225,517 361,679 ,000b
Residual 31,800 51 ,624
Total 482,833 53
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
b. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Komunikasi

Berdasarkan uji F atau uji Anova atau uji simultan di atas diperoleh F hitung

sebesar 361,679 pada α = 5% atau 0,05 dengan tingkat signifikan 0,000 karena

nilai probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat

dipakai untuk memprediksi bahwa komunikasi (X1) dan lingkugan kerja (X2)

sebagai variabel independen secara bersama-sama (simultan) berpengaruh

terhadap kepuasan kerja (Y). Dengan kata lain, komunikasi (X1) dan lingkungan

kerja (X2) secara simultan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap kepuasan kerja, karena F hitung > F tabel yakni 361,679 > 3,18. Hal

tersebut berarti jika komunikasi (X1) dan lingkungan kerja (X2) secara bersama-

sama diterapkan di dalam organisasi maka akan berdampak pada kepuasan kerja

(Y), sebaliknya jika komunikasi (X1) dan lingkungan kerja (X2) secara

bersama-sama tidak diterapkan maka akan berdampak pada penurunan kepuasan

kerja (Y).

57
3. Analisis Koefisien Determinasi (R2)

Dengan bantuan olahan program SPSS koefisien determinasi (R2) terletak pada

tabel model Summary dan tertulis R Square. Untuk regresi linier berganda

sebaiknya menggunakan R Square yang sudah disesuaikan atau tertulis

Adjusted R Square karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang

digunakan dalam penelitian. Nilai R Square/Adjusted R Square dikatakan baik

jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai dengan 1. Hasil

analisis koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada berikut ini:

Tabel 5.13

Hasil Koefisien Determinasi

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,967 ,934 ,932 ,790
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Komunikasi

Hasil olahan pada tabel di atas terlihat nilai koefisien determinasi (R2) yang

sudah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,932. Artinya 93,2% variabel

dependen (terhadap kepuasan kerja) dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel

independen yaitu komunikasi dan lingkungan kerja dan sisanya sebesar 6,8%

(100%-93,2%) dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel

yang digunakan dalam penelitian ini.

.5. Evaluasi

1. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja

Secara parsial hasil penelitian ini menunjukan bahwa komunikasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pada Dinas Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Aceh Timur. Pengaruh

58
positif menunjukkan bahwa pengaruh komunikasi adalah searah dengan kepuasan

kerja atau dengan kata lain adanya komunikasi yang baik akan berpengaruh

terhadap kepuasan kerja pegawai yang baik/tinggi, demikian sebaliknya bila

komunikasi yang baik tersebut tidak terpenuhi, maka kepuasan kerja akan

rendah/buruk. Pengaruh signifikan menunjukkan bahwa komunikasi mempunyai

peranan yang penting dalam meningkatkan kepuasan kerja.

2. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja

Secara parsial hasil penelitian ini menunjukan bahwa lingkungan kerja berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja pada Dinas Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Aceh Timur. Hal ini

menunjukkan bahwa lingkungan kerja adalah searah dengan kepuasan kerja atau

dengan kata lain terpenuhinya lingkungan kerja akan berpengaruh terhadap

kepuasan kerja. Hal ini juga menunjukkan bahwa lingkungan kerja mempunyai

peranan yang penting dalam meningkatkan kepuasan kerja.

3. Pengaruh Komunikasi dan Lingkungan Kerja Secara Simultan Terhadap

Kepuasan Kerja

Pada pengujian hipotesis berdasarkan hasil perhitungan dapat dikatakan bahwa

komunikasi dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kepuasan kerja. Dengan demikian secara simultan hasil

penelitian ini telah sesuai dengan teori yang menyatakan komunikasi dan

lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja pada Dinas Pemberdayaan Perempuan,

Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Aceh Timur, Berpengaruh positif dan

signifikan komunikasi dan lingkungan kerja diterapkan pada Dinas Pemberdayaan

Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Aceh Timur, maka akan

59
meningkatkan kepuasan kerja. Artinya bahwa komunikasi dan lingkungan kerja

memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan kepuasan kerja pada Dinas

Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Aceh

Timur.

60

Anda mungkin juga menyukai