mengenai indentitas responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini maka akan
dapat diketahui sejauh mana identitas responden pada penelitian ini. Oleh karena itu
Tabel 5.1
bahwa pegawai yang paling banyak adalah berjenis kelamin perempuan sebanyak 34
Tabel 5.2
44
Bedasarkan penelitian menurut jenis umur (Tabel 5.2) menunjukan bahwa
pegawai yang berumur 20-30 tahun sebanyak 14 orang (25,9%) umur 31-40 tahun
sebanyak 18 orang (33,3%) umur 41-50 tahun sebanyak 16 orang (29,6%) dan umur 51-
Tabel 5.3
Tabel 5.4
Hasil penelitian bedasarkan status pegawai Tabel 5.4 menunjukan bahwa status
pegawai yang paling banyak yaitu menikah sebanyak 35 orang (64,8%) dan belum
45
.1.1 Statistik Deskriptif
Dari data yang diperoleh untuk variabel komunikasi dan lingkungan kerja serta
kepuasan kerja dapat dilihat gambaran hasil penelitian statistik deskriptif secara umum
berikut ini :
Tabel 5.5
Statistik Deskriptif
pekerjaan yang dikerjakan dan tugas yang diberikan atasan, sebanyak 27,8% menjawab
setujuh 63,0% menjawab netral dan 9,3% menjawab tidak setuju. Jawaban responden
mengenai puas dengan upah yang didapat sesuai dengan isi pekerjaan dengan kebutuhan
yang dirasakan adil sebanyak 3,7% menjawab sangat setuju, sebanyak 24,1% menjawab
setuju, sebanyak 68,5% menjawab netral dan sebanyak 3,7% menjawab tidak setuju.
46
Jawaban responden mengenai puas dengan jabatan karier yang didapat sebanyak 13,0%
menjawab sangat setuju sebanyak 27,8% menjawab setuju, sebanyak 55,6% menjawab
netral dan sebanyak 3,7% menjawab tidak setuju. Jawaban responden mengenai puas
Sebanyak 3,7% menjawab sangat setuju sebanyak 63,0% menjawab setuju sebanyak
25,9% menjawab netral sebanyak 5,6% menjawab tidak setuju dan sebanyak 1,9%
menjawab sangat tidak setuju. Jawaban responden mengenai puas dengan kerjasama
antar rekan kerja Sebanyak 22,2% menjawab setuju sebanyak 61,1% menjawab netral
sebanyak 14,8% menjawab tidak setuju dan sebanyak 1,9% menjawab sangat tidak
setuju.
setuju sebanyak 55,6% menjawab netral dan sebanyak 22,2% menjawab tidak setuju.
dalam suasana yang menyenangkan Sebanyak 33,3% menjawab setuju sebanyak 63,0%
menjawab netral dan sebanyak 3,7% menjawab tidak setuju. Jawaban responden
mengenai proses komunikasi yang terjadi saat ini mempengaruhi sikap pegawai lain
dalam bekerja Sebanyak 1,9% menjawab sangat setuju sebanyak 50,0% menjawab
setuju sebanyak 31,5% menjawab netral dan sebanyak 16,7% menjawab tidak setuju.
Jawaban responden mengenai komunikasi saat ini mampu menciptakan hubungan yang
semakin baik antar pegawai dan atasan Sebanyak 3,7% menjawab sangat setuju
sebanyak 27,8% menjawab setuju sebanyak 66,7% menjawab netral dan sebanyak 1,9%
47
Variabel Lingkungan Kerja Jawaban responden mengenai lingkungan kerja yang
bersih Sebanyak 57,4% menjawab setuju sebanyak 40,7% menjawab netral dan 1,9%
11,1% menjawab setuju sebanyak 85,2% menjawab netral dan sebanyak 3,7%
menjawab tidak setuju. Jawaban responden mengenai tata letak ruang kerja yang cukup
baik Sebanyak 3,7% menjawab setuju sebanyak 57,4% menjawab netral sebanyak
37,0% menjawab tidak setuju dan sebanyak 1,9% menjawab sangat tidak setuju.
Jawaban responden mengenai kondisi suhu ruangan kerja membuat nyaman dalam
sebanyak 18,5% menjawab tidak setuju. Jawaban responden mengenai merasa nyaman
dengan penggunaan warna diruangan kerja Sebanyak 3,9% menjawab setuju sebanyak
57,4% menjawab netral sebanyak 31,5% menjawab tidak setuju dan sebanyak 1,9%
Uji validitas adalah uji yang dilakukan untuk memastikan kemampuan sebuah
skala untuk mengukur konsep yang dimaksudkan. Manfaat dari uji validitas yaitu untuk
Correlation. Jika angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik (r-
hitung > r-tabel) maka instrumen tersebut dikatakan valid. berdasarkan uji validitas
variabel penelitian dinyatakan valid. Hasil uji validitas variabel adalah sebagai berikut:
48
Tabel 5.6
Uji Validitas
Dari data tabel 5.6. di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji validitas
menunjukkan r hitung pada masing-masing kolom variabel tersebut lebih besar dari r
alat pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Kuesioner dikatakan reliabel atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari
dimana satu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha> 0,60
49
4. Antara 0,200 - 0,399 = Rendah
5. Antara 0,000 - 0,199 = Sangat Rendah
Tabel 5.7
Hasil Uji Reliabilitas
Dari data tabel 5.7. di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan uji reliabilitas
besar dari 0,6 (batas reliabilitas) maka dapat dinyatakan instrumen tersebut reliabel.
Uji normalitas data dengan menggunakan bell shaped. Hasil pengujian bisa di
Gambar 5.1
Grafik Kurva Normal
50
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh dengan tampilan grafik kurva
menunjukkan bahwa variabel Proses Penyusunan Anggaran terlihat normal dan bergaris
seimbang.
Gambar 5.2
Grafik Uji Normalitas Data
Berdasarkan gambar 5.2 di atas, dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar
garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada grafik histogram, hal ini
menunjukkan bahwa pola distribusi normal. Jadi dapat disimpulkan bahwa berdasarkan
atau tidak.
51
Gambar 5.3
Grafik Heteroskedasitas
Berdasarkan grafik Scatterplots diatas terlihat titik titik menyebar secara acak
(random) hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas pada model
regresi tersebut.
Tabel 5.8
Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardi t Sig. Collinearity
Coefficients zed Statistics
Coefficie
nts
B Std. Beta Tolera VIF
Error nce
1 (Constant) -,500 ,666 -,750 ,457
Komunikasi ,883 ,123 ,675 7,166 ,000 ,146 6,870
Lingkungan ,373 ,114 ,308 3,266 ,002 ,146 6,870
Kerja
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
52
Pada tabel diatas menunjukkan hasil perhitungan nilai tolerance tidak ada
variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 dengan nilai
variabel lingkungan kerja bernilai 0,146. Selanjutnya hasil perhitungan nilai variance
inflation factor (VIF) juga menunjukkan tidak adanya nilai VIF dari variabel
independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 dengan nilai VIF masing-masing
variabel independen bernilai komunikasi sebesar 6,870 dan lingkungan kerja sebesar
6,870 Melihat hasil perhitungan nilai tolerance dan VIF dapat disimpulkan bahwa tidak
dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas), dengan tujuan
untuk mengestimasi dan/atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel
Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau
lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel
yang diajukan dalam penelitian ini terkait komunikasi dan lingkungan kerja terhadap
hipotesis dalam penelitian ini. Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai
53
aktual dapat diukur dari Goodness f fitnya. Secara statistik setidaknya ini dapat diukur
Berikut ini hasil analisis regresi berganda yang dilakukan dengan menggunakan
program SPSS 26 yang akan digunakan untuk menginterpretasi pengukuran dari nilai
Tabel 5.9
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,500 ,666 -,750 ,457
Komunikasi ,883 ,123 ,675 7,166 ,000
Lingkungan Kerja ,373 ,114 ,308 3,266 ,002
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda pada tabel 5.9 diatas, diperoleh
Y = a+b1X1+b2X2+e
Y = -0,500 +0,883+0,373+e
b. Nilai koefisien Komunikasi (β1) sebesar 0,883 dengan nilai positif. Hal ini
Kerja akan meningkat sebesar 0,883 dengan asumsi variabel yang lain konstan.
54
c. Nilai koefisien Lingkungan Kerja (β2) sebesar 0,373 dengan nilai positif. Hal ini
Kepuasan Kerja akan meningkat sebesar 0,373 dengan asumsi variabel yang lain
konstan.
tingkat signifikansi dalam penelitian ini menggunakan alpha 5 % atau 0,05. Nilai
dari uji t hitung dapat dilihat dari p-value (pada kolom Sig.) pada masing-masing
variabel independen, jika p-value lebih kecil dari level of significant yang
ditentukan atau t hitung (pada kolom t) lebih besar dari t tabel (dihitung dari
dependen (dalam arti Ha diterima dan Ho ditolak, dengan kata lain, terdapat
sehingga didapat nilai t tabel sebesar 0,270 disajikan dalam tabel 5.10 sebagai
berikut :
55
Tabel 5.10
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -,500 ,666 -,750 ,457
Komunikasi ,883 ,123 ,675 7,166 ,000
Lingkungan Kerja ,373 ,114 ,308 3,266 ,002
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
signifikan, H1 terima, H0 tolak. dan nilai t hitung 7,166 lebih besar dari t tabel
0,270 maka H1 terima, H0 tolak. Hal ini berarti bahwa komunikasi berpengaruh
signifikan Lingkungan Kerja X2 terhadap kepuasan kerja Y adalah 0,002 < 0,05
artinya signifikan, H1 terima, H0 tolak. dan nilai t hitung 3,266 lebih besar dari t
tabel 0,270 maka H1 terima, H0 tolak. Hal ini berarti bahwa lingkungan kerja
terhadap variabel dependen, jika p-value (pada kolom sig.) lebih kecil dari level
of significant yang ditentukan (sebesar 5 %), atau F hitung (pada kolom F) lebih
besar dari F tabel. F tabel dihitung dengan cara df1 = k-1, dan df2 = n – k, yaitu
df1= 2 – 1 = 1 dan df2= 54 – 2 = 52, sehingga didapat nilai F tabel sebesar 3.18.
56
Sedangkan hasil uji F dengan bantuan program SPSS dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 5.12
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 451,033 2 225,517 361,679 ,000b
Residual 31,800 51 ,624
Total 482,833 53
a. Dependent Variable: Kepuasan Kerja
b. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Komunikasi
Berdasarkan uji F atau uji Anova atau uji simultan di atas diperoleh F hitung
sebesar 361,679 pada α = 5% atau 0,05 dengan tingkat signifikan 0,000 karena
nilai probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat
dipakai untuk memprediksi bahwa komunikasi (X1) dan lingkugan kerja (X2)
terhadap kepuasan kerja (Y). Dengan kata lain, komunikasi (X1) dan lingkungan
kerja (X2) secara simultan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kepuasan kerja, karena F hitung > F tabel yakni 361,679 > 3,18. Hal
tersebut berarti jika komunikasi (X1) dan lingkungan kerja (X2) secara bersama-
sama diterapkan di dalam organisasi maka akan berdampak pada kepuasan kerja
(Y), sebaliknya jika komunikasi (X1) dan lingkungan kerja (X2) secara
kerja (Y).
57
3. Analisis Koefisien Determinasi (R2)
Dengan bantuan olahan program SPSS koefisien determinasi (R2) terletak pada
tabel model Summary dan tertulis R Square. Untuk regresi linier berganda
jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai dengan 1. Hasil
analisis koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada berikut ini:
Tabel 5.13
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 ,967 ,934 ,932 ,790
a. Predictors: (Constant), Lingkungan Kerja, Komunikasi
Hasil olahan pada tabel di atas terlihat nilai koefisien determinasi (R2) yang
independen yaitu komunikasi dan lingkungan kerja dan sisanya sebesar 6,8%
.5. Evaluasi
58
positif menunjukkan bahwa pengaruh komunikasi adalah searah dengan kepuasan
kerja atau dengan kata lain adanya komunikasi yang baik akan berpengaruh
komunikasi yang baik tersebut tidak terpenuhi, maka kepuasan kerja akan
Secara parsial hasil penelitian ini menunjukan bahwa lingkungan kerja berpengaruh
Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Aceh Timur. Hal ini
menunjukkan bahwa lingkungan kerja adalah searah dengan kepuasan kerja atau
kepuasan kerja. Hal ini juga menunjukkan bahwa lingkungan kerja mempunyai
Kepuasan Kerja
penelitian ini telah sesuai dengan teori yang menyatakan komunikasi dan
Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Aceh Timur, Berpengaruh positif dan
Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Aceh Timur, maka akan
59
meningkatkan kepuasan kerja. Artinya bahwa komunikasi dan lingkungan kerja
memiliki peranan yang penting dalam meningkatkan kepuasan kerja pada Dinas
Timur.
60