Anda di halaman 1dari 33

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

Pasar Gambir Kota Tebing Tinggi merupakan sebuah pasar milik Pemerintahan

Kota Tebing Tinggi. Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik (BPS) Kota Tebing

Tinggi Pasar Gambir merupakan sebagian wilayah dari Kecamatan Tebing Tinggi

Kota dengan luas wilayah kerja 1,8 km2.

Pasar Gambir Kota Tebing Tinggi mayoritas toko yang ada di pasar ini adalah

berupa toko sembako yang berjualan secara grosir. Toko grosir ini menjual

berbagai kebutuhan rumah tangga seperti sayuran, daging, bumbu-bumbu, dan

lain-lain, sedangkan komoditas lainnya adalah pusat grosiran berbagai macam

sembilan bahan pokok dengan harga grosir.

Produk yang ditawarkan ditempat ini, bisa dibeli secara grosiran. Pembeli

tentunya akan mendapatkan potongan harga yang jauh lebih murah jika membeli

produk dalam jumlah yang banyak atau secara grosir. Pembelian secara grosir

biasanya dilakukan oleh para reseller atau para pedagang warung yang berjualan

secara ecer di tempat lain. Pedagang seperti ini, biasanya mereka yang kembali

menjual sembako di pasar-pasar tradisional, pedagang kaki-lima. Sebagai besar

pedagang menawarkan bahan sembako dengan harga super murah.

B. Deskripsi Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil kuesioner yang disebarkan terhadap 33 responden yaitu

para karyawan Toko Grosir Pasar Gambir Kota Tebing Tinggi yang berjumlah 33

Orang. Diperoleh gambaran karakteristik responden berdasarkan usia, jenis

54
55

kelamin, dan posisi pekerjaan.

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Data karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

Tabel 4.1 berikut:

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)


Laki-laki 24 72,7
Perempuan 9 27,3
Total 33 100,0
Sumber: Data primer diolah (2022)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 33 responden dominasi oleh laki-

laki, dengan perolehan persentase sebesar 72,2%. Sedangkan responden

perempuan memiliki jumlah persentase sebesar 27,3%. Pada penelitian ini

dapat diketahui, bahwa pegawai laki-laki lebih dominan yang bekerja di

Toko Grosir Pasar Gambir.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Data karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.2

berikut:

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase (%)


< 25 tahun 16 48,5
25 - 30 tahun 10 30,3
> 30 tahun 7 21,2
Total 33 100,0

Sumber: Data primer diolah (2022)


56

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas responden pada penelitian ini

berusia < 25 tahun dengan persentase sebesar 48,5%, kemudian usia 25 -

35 tahun dengan persentase sebesar 30,3% merupakan usia paling

produktif untuk bekerja. Sedangkan usia > 30 tahun memiliki persentase

sebesar 21,2%.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan lama bekerja

Data karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada

Tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Posisi Pekerjaan
Lama bekerja Jumlah Persentase (%)
≤1 tahun 7 21,2
≥ 2 tahun 10 30,3
3 tahun 12 36,4
≥ 3 tahun 4 12,1
Total 33 100
Sumber: Data primer diolah (2022)

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa lama bekerja kurang dari 1 tahun sebanyak

7 Orang dengan persentase sebesar 21,2%, lama bekerja lebih dari 1 tahun

sebanyak 10 Orang dengan persentase sebesar 30,3%, kemudian lama

bekerja 3 tahun sebanyak 12 orang dengan persentase sebesar 36,4%.

Sedangkan diatas 3 tahun sebanyak 4 orang memiliki persentase sebesar

12,1%.

C. Deskripsi Jawaban Responden

Deskripsi distribusi item ini digunakan untuk mengetahui frekuensi dan

variasi jawaban responden terhadap item-item pernyataan yang diajukan dalam

kuesioner. Jawaban-jawaban tersebut selengkapnya dijelaskan sebagai berikut:


57

1. Distribusi Frekuensi Variabel Produktivitas (X)

Distribusi frekuensi dari jawaban responden mengenai pernyataan variabel

produktivitas (X) dijelaskan pada tabel dibawah ini:

Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Item Variabel Produktivitas (X)

1 2 3 4 5
Item F % F % F % F % F % Mean
1 0 0 0 0 5 15,2 16 48,5 12 36,3 4,34
2 0 0 0 0 3 9,1 21 63,6 9 27,3 4,03
3 0 0 0 0 6 18,2 13 36,4 14 45,5 4,12
4 0 0 0 0 4 9,1 17 45,5 12 45,4 3,78
5 0 0 0 0 7 18,2 15 48,5 11 33,3 3,25
Mean Produktivitas (X) 4,06
Sumber: Data Primer diolah (2022)

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui pernyataan (1) menunjukkan hasil

bahwa dari 33 responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 12 orang

dengan persentase (36,4%), 16 orang menjawab setuju (48,5%), 5 orang

menjawab netral (15,2%) hal menunjukkan responden cenderung

berpendapat tuntutan tugas yang terlalu berat mengakibatkan rendahnya

produktivitas karyawan.

Pada pernyataan (2) menunjukkan hasil bahwa dari 33 responden sebanyak

9 orang menjawab sangat setuju dengan persentase (27,3%), 21 orang

menjawab setuju (63,6%), 3 orang menjawab netral (9,1%), hal ini

menunjukkan responden cenderung sangat setuju dan setuju bahwa tekanan

yang diberikan oleh pihak lain mengakibatkan turunnya produktivitas.

Pada pernyataaan (3) menujukkan hasil bahwa dari 33 responden sebanyak

14 orang menjawab sangat setuju dengan persentase (45,5%), 13 orang


58

menjawab setuju (36,4%), 6 orang menjawab netral (18,2%), dapat

diketahui bahwa responden cenderung sangat setuju dan setuju bahwa

Tekanan yang diciptakan oleh para karyawan lain.

Pernyataan (4) menunjukkan hasil bahwa dari 33 responden sebanyak 12

orang menjawab sangat setuju dengan persentase (45,5%), 17 orang

menjawab setuju (45,5%), 4 orang menjawab netral (9,1%), sehingga dapat

diketahui bahwa responden mengatakan kurangnya kejelasan mengenai

jabatan, peran, wewenang, dan tanggung jawab.

Pernyataan (5) menunjukkan hasil bahwa dari 33 responden sebanyak 11

orang menjawab sangat setuju dengan persentase (33,3%), 15 orang

menjawab setuju (48,5%), 7 orang menjawab netral (18,2%), sehingga dapat

diketahui bahwa responden karyawan terjadinya perbedaan dalam organisasi

yang melibatkan, ketegangan, ketakutan dan kecemasan.

2. Distribusi Frekuensi Variabel Kepuasan Kerja (Z)

Distribusi frekuensi dari jawaban responden mengenai pernyataan variabel

Kepuasan Kerja (Z) dijelaskan pada Tabel dibawah ini:

Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Item Variabel Kepuasan Kerja (Z)
1 2 3 4 5
Item F % F % F % F % F % Mean
1 0 0 2 6,1 10 30,3 13 39,4 8 24,2 3,90
2 0 0 3 6,1 14 42,4 9 30,3 7 21,2 3,90
3 0 0 0 0 11 30,3 17 54,5 5 15,2 4,18
4 0 0 2 6,1 4 12,1 12 36,4 15 45,4 3,84
5 0 0 3 9,1 8 24,2 13 39,4 9 27,3 3,29
Mean Produktivitas (X) 3,99
Sumber: Data Primer diolah (2022)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui pernyataan (1) menunjukkan hasil


59

bahwa dari 33 responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 8 orang

dengan persentase (24,2%), 13 orang menjawab setuju (39,4%), 10 orang

menjawab netral (30,3%), 2 orang menjawab menjawab tidak setuju (6,1).

Pada pernyataan (2) menunjukkan hasil bahwa dari 33 responden sebanyak

7 orang menjawab sangat setuju dengan persentase (21,2%), 9 orang

menjawab setuju (30,3%), 14 orang menjawab netral (42,4%), 3 orang

menjawab tidak setuju (6,1%).

Pada pernyataaan (3) menujukkan hasil bahwa dari 33 responden sebanyak 5

orang menjawab sangat setuju dengan persentase (15,2%), 17 orang

menjawab setuju (54,5%), 11 orang menjawab netral (30,3%), sehingga

dapat diketahui bahwa responden cenderung sangat setuju dan setuju bahwa

adanya kenaikan gaji karyawan karena lamanya masa bekerja.

Pada pernyataaan (4) menujukkan hasil bahwa dari 33 responden sebanyak

15 orang menjawab sangat setuju dengan persentase (45,5%), 12 orang

menjawab setuju (36,4%), 4 orang menjawab netral (12,1%), 2 orang

menjawab tidak setuju (6,1%) sehingga dapat diketahui bahwa responden

cenderung sangat setuju dan setuju bahwa karyawan selalu mengikuti

perintah atasan dalam bekerja.

Pada pernyataaan (5) menujukkan hasil bahwa dari 33 responden sebanyak 9

orang menjawab sangat setuju dengan persentase (27,3%), 13 orang

menjawab setuju (39,4%), 8 orang menjawab netral (24,2%), 3 orang

menjawab tidak setuju (9,1%) sehingga dapat diketahui bahwa responden

cenderung sangat setuju dan setuju bahwa karyawan karyawan wajib

berkomunikasi dengan baik sesama rekan kerja.


60

3. Distribusi Frekuensi Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Distribusi frekuensi dari jawaban responden mengenai pernyataan variabel

Kinerja Karyawan (Y) dijelaskan pada Tabel dibawah ini:

Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Item Variabel Kinerja Karyawan (Y)
1 2 3 4 5 Mean
Item F % F % F % F % F %
1 0 0 0 0 6 18,2 14 42,4 13 39,4 3,87
2 0 0 0 0 4 12,1 17 48,5 12 39,4 4,06
3 0 0 0 0 11 33,3 15 45,5 7 21,2 3,78
4 0 0 0 0 8 21,2 16 57,6 9 21,2 4,21
5 0 0 0 0 5 15,2 18 54,5 10 30,3 3,87
Mean Kinerja Karyawan (Y) 3,95
Sumber: Data Primer diolah (2022)

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui pernyataan (1) menunjukkan hasil

bahwa dari 33 responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 13 orang

dengan persentase (39,4%), 14 orang menjawab setuju (42,4%), 6 orang

menjawabnetral (8,2%), yang berarti menunjukkan responden cenderung

berpendapat setuju dan sangat setuju bahwa kualitas dalam bekerja

menunjukan kerapian, ketelitian, keterkaitan hasil kerja dengan tidak

mengabaikan volume pekerjaan,

Pada pernyataan (2) menunjukkan hasil bahwa dari 33 responden sebanyak

12 orang menjawab sangat setuju dengan persentase (39,4%), 17 orang

menjawab setuju (48,5%), 4 orang menjawab netral (12,1%), yang berarti

menunjukkan responden cenderung sangat setuju dan setuju bahwa

kuantintas dalam melaksanakan berbagai jenis pekerjaan yang di berikan.

Pada pernyataaan (3) menujukkan hasil bahwa dari 33 responden sebanyak

7 orang menjawab sangat setuju dengan persentase (21,2%), 15 orang


61

menjawab setuju (45,5%), 11 orang menjawab netral (33,3%), sehingga

dapat diketahui bahwa responden cenderung sangat setuju dan setuju bahwa

karyawan menunjukkan seberapa kecepatan waktu kerjanya dalam

menerima dan melaksanakan pekerjaannya.

Pada pernyataaan (4) menujukkan hasil bahwa dari 33 responden sebanyak

9 orang menjawab sangat setuju dengan persentase (21,2%), 16 orang

menjawab setuju (57,6%), 8 orang menjawab netral (21,2%), sehingga dapat

diketahui bahwa responden cenderung sangat setuju dan setuju bahwa

menujukan seberapa besar hasil kerja karyawan dalam berpartisipasi dengan

karyawan yang lain.

Pada pernyataaan (5) menujukkan hasil bahwa dari 33 responden sebanyak

10 orang menjawab sangat setuju dengan persentase (30,3%), 18 orang

menjawab setuju (54,5%), 5 orang menjawab netral (15,2%), sehingga dapat

diketahui bahwa responden cenderung sangat setuju dan setuju bahwa

inisiatif dari dalam diri karyawan untuk melakukan pekerjaan.

D. Analisis Data

1. Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Pengujian validitas menggunakan SPSS versi 25.00 dengan kriteria

berdasarkan nilai r hitung sebagai berikut:

1) Jika r hitung > r tabel atau – r hitung < - r tabel maka pernyataan

dinyatakan valid.
62

2) Jika r hitung< r tabel atau – r hitung > - r tabel maka pernyataan

dinyatakan tidak valid.

Pengujian ini dilakukan pada 33 orang responden, maka df = 33-2 =

31, dengan α = 5% maka diperoleh nilai r tabel sebesar 0,344

(Ghozali, 2016), selanjutnya nilai r hitung akan dibandingkan dengan

nilai r tabel seperti dalam tabel 4.7 berikut :

Tabel 4.7
Hasil Uji Validitas
Variabel Produktivitas (X)
Pernyataan rhitung rtabel Validitas
1 0,910 0,344 Valid
2 0,792 0,344 Valid
3 0,858 0,344 Valid
4 0,689 0,344 Valid
5 0,701 0,344 Valid
Variabel Kepuasan Kerja (Z)
Pernyataan rhitung rtabel Validitas
1 0, 0,344 Valid
390
2 0,418 0,344 Valid
3 0,491 0,344 Valid
4 0,390 0,344 Valid
5 0,785 0,344 Valid
Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Pernyataan rhitung rtabel Validitas
1 0,387 0,344 Valid
2 0,406 0,344 Valid
3 0,378 0,344 Valid
4 0,421 0,344 Valid
5 0,387 0,344 Valid
Sumber : Data diolah dari lampiran 3 (2022)

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa seluruh poin pernyataan baik variabel

Produktivitas (X), variabel Kepuasan Kerja (Z) maupun variabel

Kinerja Karyawan (Y) memiliki nilai r hitung yang lebih besar


63

dibandingkan nilai r tabel, hingga dapat disimpulkan jika seluruh

pernyataan masing-masing variabel dinyatakan valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Menurut

Sugiyono (2016) Sebuah faktor dinyatakan reliabel/handal jika Cronbach

Alpha lebih besar dari 0,6. Berdasarkan hasil pengolahan data

menggunakan SPSS 25.00 diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 4.8 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Konstanta Reliabilitas


Produktivitas (X) 0,804 0,6 Reliabel
Kepuasan Kerja (Z) 0,781 0,6 Reliabel
Kinerja Karyawan (Y) 0,731 0,6 Reliabel
Sumber : Data diolah dari lampiran 3 (2022)

Berdasarkan uji reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha, semua

variabel penelitian adalah reliabel/handal karena Cronbach Alpha lebih

besar dari 0,6, maka hasil penelitian ini menunjukkan bahwa alat

pengukuran dalam penelitian ini telah memenuhi uji reliabilitas (reliable

dan dapat dipakai sebagai alat ukur).

2. Uji Asumsi Klasik Persamaan I

Adapun pengujian terhadap asumsi klasik dengan program SPSS 25,00 yang

dilakukan pada penelitian ini meliputi:

a. Uji Normalitas
64

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,

2016). Pengujian normalitas data dapat dilakukan dengan mengunakan

dua metode, grafik dan statistik. Uji normalitas metode grafik dengan

menggunakan normal probability plot, sedangkan uji normalitas metode

statistik menggunakan uji one sample Kolmogorov Smirnov Test. Uji

normalitas menggunakan metode grafik dapat dilihat dalam gambar

berikut :

Gambar 4.1 Normal P Plot

Data yang berdistribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal

dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal, jika

distribusi data residual normal maka garis yang menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2016).

Adapun hasil pengujiannya menggunakan SPSS 25.00 sebagai berikut :

Tabel 4.9 Uji One Sample Kolmogorov Smirnov Test


65

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardi
ze Residual
N 33
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 2,98693476
Most Extreme Differences Absolute ,106
Positive ,085
Negative -,106
Test Statistic ,106
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. ,813e
99% Confidence Interval Lower Bound ,803
Upper Bound ,823
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
e. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)

Dari output dalam tabel 4.9 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

(Monte Carlo Sig.) seluruh variabel sebesar 0,813 Jika signifikansi lebih

dari 0,05, maka nilai residual tersebut telah normal, sehingga dapat

disimpulkan jika seluruh variabel berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah di dalam model

regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Uji multikolinieritas

dalam penelitian ini dilihat dari nilai tolerance atau variance inflation

factor (VIF). Adapun perhitungan nilai tolerance atau VIF dengan

program SPSS 25.00 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut :

Tabel 4.10 Hasil Uji Multikolinieritas


66

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Std.
Model B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 5,018 3,685 1,361 ,183
Produktivitas_X ,375 ,123 ,198 3,048 ,002 ,936 1,068

a. Dependent Variable: Kepuasan_Kerja_Z


Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)

Berdasarkan tabel 4.10 dapat diketahui bahwa nilai tolerance dari

variabel Produktivitas (X) sebesar 0,936, di mana lebih besar dari 0,10

sedangkan nilai VIF dari variabel Produktivitas (X) sebesar 1,068, di

mana lebih kecil dari 10. Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat

dilihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas lebih besar dari 0,10

dan nilai VIF semua variabel bebas juga lebih kecil dari 10 sehingga

tidak terjadi gejala korelasi pada variabel bebas. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak adanya gejala multikolinearitas antar variabel

bebas dalam model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dari model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadinya heteroskedastisitas. Salah satu

cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah

dengan Uji Glejser, dalam uji glejser, apabila variabel independen

signifikan secara statistik dalam mempengaruhi variabel dependen maka

ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya apabila variabel

independen tidak signifikan secara statistik dalam mempengaruhi

variabel dependen maka tidak ada indikasi heteroskedastisitas. Hal

tersebut diamati dari


67

probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% (Ghozali,

2016).

Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 25.00 menunjukkan hasil

dalam tabel berikut :

Tabel 4.11 Hasil Uji Glejser


Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Model Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) ,305 2,288 ,133 ,895
Produktivitas _X ,010 ,218 ,017 ,046 ,964 ,235 4,248
a. Dependent Variable: Abs_Res
Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)

Hasil uji glejser menunjukkan nilai sig dari variable Produktivitas (X)

sebesar 0,964 dimana lebih besar dari 0,050 sehingga dapat disimpulkan

tidak terdapat gejala heteroskedastisitas

3. Uji Asumsi Klasik Persamaan II

Adapun pengujian terhadap asumsi klasik dengan program SPSS 25,00 yang

dilakukan pada penelitian ini meliputi :

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali,

2016). Pengujian normalitas data dapat dilakukan dengan mengunakan

dua metode, grafik dan statistik. Uji normalitas metode grafik dengan

menggunakan normal probability plot, sedangkan uji normalitas metode

statistik menggunakan uji one sample Kolmogorov Smirnov Test. Uji


68

normalitas menggunakan metode grafik dapat dilihat dalam gambar

berikut:

Gambar 4.2 Normal P Plot

Data yang berdistribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal

dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal, jika

distribusi data residual normal maka garis yang menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya (Ghozali, 2016).

Adapun hasil pengujiannya menggunakan SPSS 25.00 sebagai berikut :


69

Tabel 4.12 Uji One Sample Kolmogorov Smirnov


Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 33
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,11378614
Most Extreme Differences Absolute ,138
Positive ,138
Negative -,101
Test Statistic ,138
Asymp. Sig. (2-tailed) ,114c
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. ,513d
99% Confidence Interval Lower Bound ,500
Upper Bound ,526
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 299883525.
Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)

Dari output dalam tabel 4.12 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi

(Monte Carlo Sig.) seluruh variabel sebesar 0,513 Jika signifikansi lebih

dari 0,05, maka nilai residual tersebut telah normal, sehingga dapat

disimpulkan jika seluruh variabel berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah di dalam model

regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Uji multikolinieritas

dalam penelitian ini dilihat dari nilai tolerance atau variance inflation

factor (VIF). Adapun perhitungan nilai tolerance atau VIF dengan

program SPSS 25.00 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.13 berikut :
70

Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model
Std.
B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 2,792 2,269 1,231 ,228
Produktivitas_X ,334 ,159 ,433 2,098 ,025 ,232 4,302
Kepuasan_Kerja_Z ,210 ,069 ,308 3,031 ,005 ,958 1,043
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan_Y
Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)

Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa nilai tolerance dari

variabel X sebesar 0,232, variabel Z sebesar 0,958 di mana semuanya

lebih besar dari 0,10 sedangkan nilai VIF dari variabel X sebesar 4,302,

variabel Z sebesar 1,043 di mana semuanya lebih kecil dari 10.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat dilihat bahwa nilai tolerance

semua variabel bebas lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF semua variabel

bebas juga lebih kecil dari 10 sehingga tidak terjadi gejala korelasi pada

variabel bebas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak adanya gejala

multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dari model

regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang

homoskedastisitas atau tidak terjadinya heteroskedastisitas. Salah satu

cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah

dengan Uji Glejser, dalam uji glejser, apabila variabel independen

signifikan secara statistik dalam mempengaruhi variabel dependen maka

ada indikasi terjadi


71

heteroskedastisitas. Sebaliknya apabila variabel independen tidak

signifikan secara statistik dalam mempengaruhi variabel dependen maka

tidak ada indikasi heteroskedastisitas. Hal tersebut diamati dari

probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% (Ghozali,

2016). Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 25.00 menunjukkan

hasil dalam tabel berikut :

Tabel 4.14 Hasil Uji Glejser


Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model
Std.
B Error Beta t Sig. Tolerance VIF
(Constant) ,104 1,503 ,069 ,945
1 Produktivitas_X -,099 ,105 -,354 -,942 ,354 ,232 4,302
Kepuasan_Kerja_Z ,012 ,046 ,050 ,268 ,791 ,958 1,043
a. Dependent Variabel: Abs_Res
Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)

Hasil uji glejser menunjukkan nilai sig dari variable produktivitas (X)

sebesar 0,354, dan variabel Kepuasan Kerja (Z) sebesar 0,791 dimana

keduanya lebih besar dari 0,050 sehingga dapat disimpulkan tidak

terdapat gejala heteroskedastisitas.

4. Pengujian Regresi Linier

Pengujian regresi linear menjelaskan besarnya peranan variabel bebas

terhadap variabel terikat. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan

dua persamaan regresi linier, dengan menggunakan SPSS 25.00 for

windows. Hasil pengolahan data untuk persamaan I dapat dilihat dalam tabel

4.15 berikut :
72

Tabel 4.15 Hasil Regresi Linier Persamaan I

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Model Coefficients Coefficients Statistics
B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 5,018 3,685 1,361 ,183
Produktivitas_X ,375 ,123 ,198 3,048 ,002 ,936 1,068
Dependent Variable: Kepuasan_Kerja_Z
Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)

Berdasarkan hasil tersebut maka persamaan regresi linier yang

mempunyai formulasi : Z = b0 + bX + ɛ1 , sehingga diperoleh

persamaan : Z = 5,018

+ 0,375X .

Deskripsi dari persamaan regresi linear berganda di atas adalah sebagai

berikut :

a) Nilai konstanta (b0) sebesar 5,018 menunjukkan besarnya variabel

Kepuasan Kerja (Z) jika variabel produktivitas (X) sama dengan nol.

b) Nilai koefisien regresi variabel X (b) sebesar 0,375 menunjukkan

besarnya peranan variabel produktivitas (X) terhadap variabel Keepuasan

Kerja (Z). Artinya apabila faktor variabel produktivitas (X) meningkat 1

satuan nilai, maka diprediksi Variabel Kepuasan Kerja (Z) meningkat

sebesar 0,375 satuan nilai konstan.

Hasil pengolahan data untuk persamaan II dapat dilihat dalam tabel 4.14

berikut :
73

Tabel 4.16
Hasil Regresi Linier Persamaan II
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std.Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 2,792 2,269 1,231 ,228
Produktivitas_X1 ,334 ,159 ,433 2,098 ,025 ,232 4,302
Kepuasan_Kerja_Z ,210 ,069 ,308 3,031 ,005 ,958 1,043

a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan_Y


Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)

Berdasarkan hasil tersebut maka persamaan regresi linier yang

mempunyai formulasi : Y = b0 + b3X + b4Z + ɛ2, sehingga diperoleh

persamaan : Y = 2,792 + 0,334X + 0,210Z

Deskripsi dari persamaan regresi linear berganda di atas adalah sebagai

berikut :

1) Nilai konstanta (b0) sebesar 2,792 menunjukkan besarnya variabel

Kinerja Karyawan (Y) jika variabel Produktivitas (X), dan variabel

Kepuasan Kerja (Z) sama dengan nol.

2) Nilai koefisien regresi variabel Produktivitas (X) (b3) sebesar 0,334

menunjukkan besarnya peranan variabel produktivitas (X) terhadap

variabel Kinerja Karyawan (Y) dan variabel Kepuasan Kerja (Z)

konstan. Artinya apabila faktor variabel Produktivitas (X1) meningkat

1 satuan nilai, maka diprediksi Variabel Kinerja Karyawan (Y)

meningkat sebesar 0,334 satuan nilai dan variabel Kepuasan Kerja (Z)

konstan.

3) Nilai koefisien regresi variabel Kepuasan Kerja (Z) (b4) sebesar 0,210

menunjukkan besarnya peranan variabel Kepuasan Kerja (Z) terhadap


74

variabel Kinerja Karyawan (Y) dengan asumsi variabel Produktivitas

(X). Artinya apabila faktor variabel Kepuasan Kerja (Z) menurun 1

satuan nilai, maka diprediksi variabel Kinerja Karyawan (Y) menurun

sebesar 0,210 satuan nilai dengan asumsi variabel Produktivitas (X).

5. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar kontribusi

variabel bebas terhadap variabel terikat. Semakin besar nilai koefisien

determinasi maka semakin baik kemampuan variabel bebas menerangkan

variabel terikat. Jika determinasi (R2) semakin besar (mendekati 1), maka

dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel X adalah besar terhadap variabel

Y. Nilai yang dipergunakan dalam melihat koefisien determinasi dalam

penelitian ini adalah pada kolom adjusted R square. Hal tersebut

dikarenakan nilai adjusted R square tidak rentan pada penambahan variabel

bebas. Nilai koefisien determinasi pada Persamaan I dapat dilihat pada

Tabel 4.17 berikut

Tabel 4.17
Koefisien Determinasi Persamaan I
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Model R R Square Square Estimate Watson
1 ,659a ,434 ,398 1,59 2,098
a. Predictors: (Constant), Produktivitas_X
b. Dependent Variable: Kepuasan_Kerja_Z

Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)

Berdasarkan tabel 4.17 dapat diketahui besarnya nilai adjusted R square

sebesar 0,398 atau 43,4%. Hal ini menunjukkan jika variabel Produktivitas

(X) dapat menjelaskan Variabel Kepuasan Kerja (Z) sebesar 43,4% , sisanya
75

sebesar 56,6% (100% - 43,4%) dijelaskan oleh variabel lain di luar model

penelitian ini, seperti etos kerja, stres kerja dan lingkungan kerja.

Nilai koefisien determinasi persamaan II dapat dilihat pada Tabel 4.18

berikut:

Tabel 4.18
Koefisien Determinasi Persamaan II
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
1 ,844a ,609 ,713 2,87 3,031
a. Predictors: (Constant), Kepuasan_Kerja_Z, Produktivitas_X,
b. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan_Y

Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)

Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui besarnya nilai adjusted R square

sebesar 0,713 atau 71,3%. Hal ini menunjukkan jika variabel Produktivitas

(X), dan variabel Kepuasan Kerja (Z) dapat menjelaskan Variabel Kinerja

Karyawan (Y) sebesar 71,3%, sisanya sebesar 28,7% (100%-71,3%)

dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini, seperti etos kerja,

stres kerja kerja dan lingkungan kerja.

E. Pengujian Hipotesis

1. Uji t (Parsial)

Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini

menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial

terhadap variabel dependen.

Dalam penelitian ini, uji hipotesis parsial dilakukan pada setiap variabel

independen, hasil pengolahan data pada persamaan I terlihat pada Tabel 4.19

berikut ini :
76

Tabel 4.19
Uji Parsial (t) Persamaan I
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 5,018 3,685 1,361 ,183
Produktivitas_X ,375 ,123 ,198 3,048 ,002 ,936 1,068
Dependent Variable: Kepuasan_Kerja_Z
Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)

a. Uji Hipotesis Pengaruh Produktivitas (X) Terhadap Variabel Kepuasan

Kerja (Z)

Bentuk pengujian hipotesis berdasarkan statistik dapat dijabarkan sebagai

berikut :

Kriteria Pengambilan Keputusan :

1) Tolak hipotesis jika thitung < ttabel atau -thitung > - ttabel atau nilai Sig. >

0,05

2) Terima hipotesis jika thitung ≥ ttabel atau -thitung ≤ - ttabel atau Sig. < 0,05

Dari tabel 4.20 diperoleh nilai thitung sebesar 3,048 Dengan α = 5%,

ttabel (5%; n-k = 33-2 =31) diperoleh nilai ttabel sebesar 2,039 dari uraian

tersebut dapat diketahui bahwa thitung (3,048) > ttabel (2,039), demikian

pula dengan nilai signifikansinya sebesar 0,002 < 0,05 maka dapat

disimpulkan hipotesis pertama diterima, artinya variabel Produktivitas

(X) berpengaruh terhadap variabel Kepuasan Kerja (Z). Hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Robby Dharma dan Dori Mittra Candana (2020) berjudul Analisis

produktivitas kerja terhadap kinerja karyawan melalui kepuasan kerja

sebagai variabel intervening pada pegawai kantor dinas kesehatan


77

sumatera barat dan hasil penelitian Tidak terdapat pengaruh signifikan

dari variabel kognisi budaya kerja terhadap kedisiplinan pegawai. Hal

ini didasarkan pada hasil uji regresi linear berganda yang

menghasilkan nilai t hitung dari variabel kognisi budaya kerja sebesar

0,621 dengan nilai p 0,540. Oleh karena nilai p > 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel produktivitas kerja kerja terhadap kinerja pegawai.

Sedangkan hasil pengolahan data pada persamaan II terlihat pada Tabel

4.20 berikut ini :

Tabel 4.20
Uji Parsial (t) Persamaan II

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Toleran
Model B Std. Error Beta t Sig. ce VIF
1 (Constant) 2,792 2,269 1,231 ,228
Produktivitas_X ,334 ,159 ,433 2,098 ,025 ,232 4,302
Kepuasan_Kerja_Z ,210 ,069 ,308 3,031 ,005 ,958 1,043
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan_Y
Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)

b. Uji Hipotesis Pengaruh Variabel Produktivitas (X) Terhadap Variabel

Kinerja Karyawan (Y)

Bentuk pengujian hipotesis berdasarkan statistik dapat dijabarkan

sebagai berikut :

Kriteria Pengambilan Keputusan :

1)
Tolak hipotesis jika thitung < ttabel atau -thitung > - ttabel atau nilai Sig.

> 0,05
78

2)
Terima hipotesis jika thitung ≥ ttabel atau -thitung ≤ - ttabel atau Sig. <

0,05

Dari tabel 4.20 diperoleh nilai thitung sebesar 2,098 Dengan α = 5%,

ttabel (5%; 33-k = 31) diperoleh nilai ttabel sebesar 2,039 Dari uraian

tersebut dapat diketahui bahwa thitung (2,098) > ttabel (2,039),

demikian pula dengan nilai signifikansinya sebesar 0,025 < 0,05

maka dapat disimpulkan hipotesis kedua diterima, artinya variabel

produktivitas (X) berpengaruh terhadap variabel Kinerja Karyawan

(Y).

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hasil penelitian yang

dilakukan oleh Priadana dan Ruswandi (2018), Hasil analisis data

menunjukkan bahwa (1) produktivitas berpengaruh signifikan

terhadap kedisiplinan kerja, (2) produktivitas berpengaruh

signifikan terhadap kinerja pegawai, (4) budaya kerja berpengaruh

signifikan terhadap kinerja pegawai, (5) produktivitas berpengaruh

signifikan terhadap kinerja pegawai. (6) produktivitas berpengaruh

terhadap kinerja pegawai melalui disiplin kerja. (7) budaya kerja

berpengaruh terhadap kinerja pegawai melalui disiplin kerja.

c. Uji Hipotesis Pengaruh Variabel Kepuasan Kerja (Z) Terhadap

Variabel Kinerja Karyawan (Y).

Bentuk pengujian hipotesis berdasarkan statistik dapat dijabarkan

sebagai berikut :

Kriteria Pengambilan Keputusan :


79

1)
Tolak hipotesis jika thitung < ttabel atau -thitung > - ttabel atau nilai Sig.

> 0,05

2)
Terima hipotesis jika thitung ≥ ttabel atau -thitung ≤ - ttabel atau Sig. <

0,05

Dari tabel 4.21 diperoleh nilai thitung sebesar 3,031 Dengan α = 5%,

ttabel (5%; 33-k = 31) diperoleh nilai ttabel sebesar 2,039 Dari uraian

tersebut dapat diketahui bahwa thitung (3,031) > ttabel (2,039), dan

nilai signifikansinya sebesar 0,005 < 0,05 maka dapat disimpulkan

hipotesis ketiga, artinya variabel kepuasan kerja (Z) berpengaruh

terhadap variable Kinerja (Y). Hasil penelitian ini sesuai dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Apriana Wardani (2017), Hasil

penelitian ini produktivitas berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pegawai sebesar 36,1%, uji hipotesis diperoleh t hitung > t tabel

atau (7,371 > 1,985). produktivitas secara simultan berpengaruh

signifikan terhadap kinerja pegawai dengan persamaan regresi Y =

5,187 + 0,276X1. Kontribusi pengaruh sebesar 51,5%, uji hipotesis

diperoleh F hitung > F tabel atau (50,506 > 2,700).

2. Analisis Jalur

Agar dapat membuktikan bahwa apakah suatu variabel mampu menjadi

variabel yang memediasi hubungan antara variabel bebas terhadap variabel

terikat, maka akan dilakukan perhitungan pengaruh langsung dan tidak

langsung antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Apabila pengaruh

tidak langsung variabel bebas terhadap variabel terikat melalui variabel

intervening lebih besar dibanding pengaruh secara langsung variabel bebas


80

terhadap variabel terikat, maka variabel tersebut bisa menjadi variabel yang

memediasi antara variabel bebas terhadap variabel terikat (Ghozali, 2016).

Untuk melakukan perhitungan secara langsung dan tidak langsung dilakukan

dari nilai standardized coeffients regresi persamaan I dan II berikut:

Tabel 4.21
Nilai Standardized Coeffients Persamaan I
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 5,018 3,685 1,361 ,183
Produktivitas_X ,375 ,123 ,198 3,048 ,002 ,936 1,068

a. Dependent Variable: Kepuasan_Kerja_Z


Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)

Tabel 4.22
Nilai Standardized Coeffients Persamaan II
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 2,792 2,269 1,231 ,228
Produktivitas_X ,334 ,159 ,433 2,098 ,025 ,232 4,302
Kepuasan_Kerja_Z ,210 ,069 ,308 3,031 ,005 ,958 1,043
a. Dependent Variable: Kinerja_Karyawan_Y
Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)

Selanjutnya nilai standardized coefficients beta akan dimasukkan ke dalam

gambar analisis jalur sebagai berikut :


81

Kepuasan Kerja ( Z )
0,198
0,308

Produktivitas (X) Kinerja


Karyawa
0,433 n ( Y)

Gambar 4.3 Analisis Jalur I

Berdasarkan gambar 4.3 dapat menjelaskan pengaruh langsung dan

pengaruh tidak langsung antar variabel dalam penelitian. Pengaruh langsung

Produktivitas (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y) sebesar 0,433 dan

pengaruh Produktivitas (X) melalui variabel intervening Kepuasan Kerja (Z)

terhadap Kinerja Karyawan (Y) sebesar 0,198 x 0,308 = 0,609. Sehingga

total pengaruh (korelasi Produktivitas ke Kepuasan Kerja) adalah

0,433+0,609

=0,493. Untuk menentukan apakah uji mediasi merupakan partial mediating

atau full mediating dapat dilihat dalam gambar dibawah ini:

B1
0,493
Produktivitas (X) Kepuasan Kerja (Z)

B2
0,433
Kinerja
Produktivitas (X)
Karyawa
n (Y)

Gambar 4.4
Uji Partial Mediating atau Full Mediating Produktivitas (X) Terhadap Nilai
Kinerja Karyawan Melalui Kepuasan Kerja.
82

B1 < B2 = Partial Mediating


B1 > B2 = Full Mediating

Hasil ini dapat dilihat dalam tabel 4.23 berikut :

Tabel 4.23
Hubungan Langsung dan Tidak Langsung
No Variabel Direct Indirect Total Kriteria Kesimpulan
1 Produktivitas(X) 0,433 0,609 0,493 Signifikan Sebagai
_ kepuasan (Z) Variabel
Intervening

Sumber : Data diolah dari lampiran 4 (2022)

F. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka tahapan

selanjutnya adalah penjelasan hubungan antara variabel pada penelitian ini yang

kemudian dikaitkan dengan perilaku konsumen, penelitian-penelitian sebelumnya

dan ilmu manajemen sehingga dapat mendukung pernyataan yang sudah ada

sebelumnya. Penjelasan hasilnya sebagai berikut:

1. Pengaruh Produktivitas (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Berdasarkan hasil analisis terhadap hipotesis dapat diketahui bahwavariabel

produktivitas (X) berpengaruh terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, sebagian besar responden

menjawab pernyataan kuesioner karyawan di Toko Grosir Pasar Gambir

setuju. Hal ini dapat dilihat dari setiap butir pernyataan yang ditanggapi

dengan lebih banyak jawaban yang setuju. Dimana hasil nilai ttabel sebesar

2,039 Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa thitung (2,098) > ttabel

(2,039), demikian pula dengan nilai signifikansinya sebesar 0,025 < 0,05

maka dapat
83

disimpulkan hipotesis terkait diterima, artinya variabel produktivitas (X)

berpengaruh terhadap variabel Kinerja Karyawan (Y).

2. Pengaruh Produktivitas (X) terhadap Kepuasan Kerja (Z)

Berdasarkan hasil analisis terhadap hipotesis dapat diketahui bahwavariabel

Produktivitas (X) berpengaruh terhadap variabel kepuasan kerja (Z). Pada

dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi tingkat produktivitas

Karyawan maupun anggota suatu organisasi, diantaranya adalah

produktivitas, kinerja dan kepuasan kerja yang ada dalam perusahaan.

Berdasarkan uji hipotesis diatas, terlihat berpengaruh signifikan dan adanya

hubungan antara produktivitas dengan kinerja karyawan. Dimana nilai t tabel

sebesar 2,039 dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa t hitung (3,048) > ttabel

(2,039), demikian pula dengan nilai signifikansinya sebesar 0,002 < 0,05

maka dapat disimpulkan hipotesis pertama diterima, artinya variabel

Produktivitas (X) berpengaruh terhadap variabel Kepuasan Kerja (Z).

3. Pengaruh Kepuasan Kerja (Z) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

Berdasarkan hasil analisis terhadap hipotesis pengaruh kepuasan kerja (Z)

terhadap kinerja karyawan (Y) dapat diketahui bahwavariabel Kepuasan

Kerja (Z) berpengaruh terhadap variabel Y. Dimana nilai ttabel sebesar 2,039

Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa thitung (3,031) > ttabel (2,039), dan

nilai signifikansinya sebesar 0,005 < 0,05 maka dapat disimpulkan hipotesis

terkait, artinya variabel kepuasan kerja (Z) berpengaruh terhadap variabel

Kinerja (Y).
84

4. Produktivitas (X) Memediasi Pengaruh Kepuasan Kerja (Z) Terhadap

Kinerja Karyawan (Y)

Berdasarkan hasil uji intervening atau mediasi memperlihatkan bahwa

pengaruh langsung Produktivitas (X) terhadap Kinerja Karyawan (Y)

sebesar 0,433 dan pengaruh produktivitas (X) melalui variabel intervening

Kepuasan Kerja (Z) terhadap Kinerja Karyawan (Y) sebesar 0,198 x 0,308=-

0,609. Sehingga total pengaruh (korelasi Kognisi ke kualitas karyawan)

adalah 0,433

+ 0,609 =1,042. Menunjukkan bahwa hasil uji intervening bukan merupakan

Partial Mediating artinya variabel intervening sepenuhnya dapat memediasi.

Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan kerja tidak dapat memediasi pengaruh

produktivitas terhadap kinerja karyawan.

G. Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi penelitian ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu implikasi praktis

dan teoritis. Implikasi teoritis berhubungan dengan pengembangan hasil

penelitianbagi peneliti berikutnya terkait persepsi kegunaan, persepsi kemudahan,

sikap danniat pembelian ulang. Implikasi praktis memberikan kontribusi langsung

bagi karyawan Toko Grosir Pasar Gambir yang didasarkan pada hasil penelitian.

1. Implikasi Teoritis

Berdasarkan hasil penelitian maka implikasi teoritis dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a) Penelitian ini memberikan tambahan referensi hasil studi terkait

Produktivitas Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Terhadap

Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Toko Grosir Pasar Gambir )


85

b) Hasil penelitian ini di harapkan bisa membantu untuk memberi

masukan kepada Toko Grosir Pasar Gambir dalam meningkatkan

kinerja karyawan. Pengamatan dari hasil pengisian kuesioner,

karyawan kurang memperhatikan kualitas pekerjaan karyawan. Hal

ini sebaiknya diperhatikan oleh pihak pemilik toko grosir, sehingga

apabila kinerja karyawan lebih diperhatikan, maka kinerja karyawan

pada Toko Grosir Pasar Gambir akan lebih meningkat.

2. Implikasi Praktis

Hasil dari penelitian ini memiliki beberapa implikasi bagi Toko Grosir

Pasar Gambir , yaitu:

a) Toko Grosir Pasar Gambir untuk kedepannya harus dapat

mempertimbangkan kualitas kerja dalam menyelesaikan tugas dengan

penuh tanggung jawab serta mematuhi peraturan yang telah

ditetapkan oleh pemilik toko sangat berpengaruh terhadap kinerja

pegawai. Peningkatan kinerja karyawan juga dapat dilakukan dengan

memperhatikan produktivitas kerja.

b) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi Toko Grosir

Pasar Gambir untuk melihat faktor produktivitas yang akan dapat

berpengaruh terhadap kinerja karyawan, sehingga karyawan memiliki

kualitas kerja yang tinggi yang pada akhirnya akan meningkatkan

kinerja karyawan dan kemajuan Toko Grosir Pasar Gambir.

c) Hasil dari ini menunjukkan pemilik toko berusaha meningkatkan

kinerja, misalnya dengan menaikkan gaji terhadap karyawan yang


86

bekerja dengan baik hal ini akan dapat meningkatan kinerja

kjaryawan. Sedangkan untuk meningkatkan produktivitas kerja

karyawan yang bertanggung jawab penuh atas pekerjaannya dapat

diberikan bonus agar memberikan kepuasan dalam bekerja.

Anda mungkin juga menyukai