Anda di halaman 1dari 18

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang

mudah dibaca dan diinterprestasikan. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk

menganalisis Pengaruh Harga, Promosi, dan Kualitas terhadap keputusan

pembelian pada produk alkohol One med yang dijual oleh CV. Global Surya

Medica.

4.1.1 Gambaran Umum Responden

a. Umur Responden

Tabel 4.1
Umur Responden
Umur

Cumulative
Umur Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20-25 th 21 22,6 22,6 22,6
26-30 th 20 21,5 21,5 44,1
31-35 th 6 6,5 6,5 50,5
36-40 th 12 12,9 12,9 63,4
41-45 th 10 10,8 10,8 74,2
> 45 th 24 25,8 25,8 100,0
Total 93 100,0 100,0

Sumber : Data primer yang diolah, 2007

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa umur

responden cukup bervariasi. Pengguna produk One med berdasarkan

kelompok umur yang terbanyak pada kelompok umur diatas 45 tahun

33
34

yaitu sebesar 24 (25,8%). Kemudian pada kelompok umur antara 20-

25 tahun sebanyak 21 (22,6%) responden, kelompok umur 26-30 tahun

sebanyak 20 (21,5%) responden, kelompok umur 36-40 tahun

sebanyak 12 (12,9%) responden, kelompok umur 41-45 tahun

sebanyak 10 (10,8%) responden dan yang terakhir kelompok umur 31-

35 tahun sebanyak 6 (6,5%) responden. Pada kelompok umur diatas 45

tahun menjadi kelompok umur terbanyak pengguna produk One med

karena kelompok ini mempunyai rentang umur yang panjang. Selain

itu pada kelompok umur ini mulai rentan dengan penyakit, sehingga

mereka banyak menggunakan alat-alat kesehatan seperti tensimeter,

alat injeksi, tes gula darah dan sebagainya. Sedangkan pada kelompok

umur terkecil adalah usia 31-35 tahun. Hal ini terjadi dimungkinkan

karena pada usia ini tidak banyak membutuhkan alat kesehatan.

b. Jenis Kelamin

Tabel 4.2
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin

Cumulative
Jenis kelamin Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Perempuan 63 67,7 67,7 67,7
Laki-laki 30 32,3 32,3 100,0
Total 93 100,0 100,0

Sumber : Data primer yang diolah, 2007

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pengguna

produk One med yang terbanyak adalah dari konsumen yang berjenis

kelamin perempuan yaitu sebanyak 63 (67,7%) responden. Pada jenis

kelamin perempuan menjadi pengguna produk alat kesehatan One med


35

terbanyak pihak perempuan yang sebagian besar juga sebagai ibu

rumah tangga merupakan pihak yang paling perduli dengan kesehatan

rumah tangga, selain itu pembelian alat kesehatan juga banyak

dilakukan oleh bidan-bidan swasta yang membuka praktek di rumah

mereka sendiri.

c.Pendapatan

Tabel 4.3
Pendapatan Responden
Pendapatan

Valid Cumulative
Pendapatan Frequency Percent Percent Percent
Valid < Rp. 1.000.000,00 11 11,8 11,8 11,8
Rp. 1.000.000,00 - Rp. 1.490.000,00 48 51,6 51,6 63,4
Rp. 1.500.000,00 - Rp. 1.990.000,00 12 12,9 12,9 76,3
> Rp. 2.000.000,00 22 23,7 23,7 100,0
Total 93 100,0 100,0

Sumber : Data primer yang diolah, 2007

Berdsarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pendapatan

responden yang menggunakan produk One med yang terbesar adalah

antara Rp. 1.000.000 – Rp. 1.490.000 yaitu sebanyak 48 (51,6%)

responden. Kelompok ini menjadi pengguna produk One med terbesar

karena produk alat kesehatan One med harganya cukup terjangkau bagi

mereka yang sebagian besar bekerja di sektor swasta. Kemudian yang

berpendapatan diatas Rp. 2.000,000 sebanyak 22 (23,7%) responden,

responden yang berpendapatan antara Rp. 1.500.000,00 – Rp.

1.990.000,00 sebanyak 12 (12,9%) dan yang terakhir yang

berpendapatan dibawah Rp. 1.000.000 yaitu sebanyak 11 (11,8%)

responden.
36

d. Pendidikan

Tabel 4.4
Pendidikan Responden
Pendidikan

Cumulative
Pendidikan Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SLTP 20 21,5 21,5 21,5
SLTA 43 46,2 46,2 67,7
DIII 23 24,7 24,7 92,5
SI 7 7,5 7,5 100,0
Total 93 100,0 100,0

Sumber : Data primer yang diolah, 2007

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pendidikan

responden pengguna produk One med yang terbesar adalah SLTA

yaitu sebanyak 43 (46,2%) responden. Kemudian yang berpendidikan

D III yaitu sebanyak 23 (24,7%) responden, yang berpendidikan SLTP

yaitu sebanyak 20 (21,5%) responden dan yang terakhir yang

berpendidikan S-1 yaitu sebanyak 7 (7,5%) responden.

e.Pekerjaan

Tabel 4.5
Pekerjaan Responden
Pekerjaan

Cumulative
Pekerjaan Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Swasta 60 64,5 64,5 64,5
TNI/POLRI 7 7,5 7,5 72,0
PNS 26 28,0 28,0 100,0
Total 93 100,0 100,0

Sumber : Data primer yang diolah, 2007

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pekerjaan

responden yang terbesar adalah di sektor swasta yaitu sebanyak 60

(64,5%) responden. Kelompok ini menjadi responden terbesar karena


37

sektor swasta yang mereka geluti bermacam-maam dari bidan swasta,

karyawan swasta sampai orang-orang yang berwiraswasta sendiri.

Kemudian responden yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil

sebanyak 26 (28,0%) dan yang terakhir berprofesi sebagai TNI/POLRI

yaitu sebanyak 7 (7,5%) responden

4.1.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas dalam penelitian ini digunakan untuk menguji

kevalidan kuesioner. Validitas menunjukkan sejauhmana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. (Azwar,

2003). Suatu angket dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu angket

mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket

tersebut.

Pada tabel 4.1, dijelaskan mengenai validitas instrumen

penelitian. Dengan bantuan program SPSS diperoleh angka r hitung

(korelasi Pearson). Suatu item kuesioner dikatakan valid jika r hitung

(korelasi Pearson) lebih besar dari r tabel, atau jika nilai probabilitas

(signifikansi) dari r hitung (korelasi product moment) lebih kecil α =

0,05. r tabel pada penelitian ini dapat di hitung dengan rumus df = N-

K-1 (93 – 4 – 1 = 88) dengan hasil 0,207. Dari Tabel 4.1 terlihat

seluruh nilai r hitung lebih besar dari 0,207. Sehingga dapat dikatakan

butir pertanyaan instrumen penelitian valid.


38

Tabel 4.6
Hasil Uji Validitas

Variabel Nilai r hitung Kesimpulan


1. Harga (X1):
Item X1_1 0, 6282 Valid
Item X1_2 0, 3740 Valid
Item X1_3 0, 6730 Valid
2. Promosi (X2) :
Item X2_1 0, 3628 Valid
Item X2_2 0, 4781 Valid
Item X2_3 0, 5022 Valid
3. Kualitas (X3) :
Item X3_1 0, 4382 Valid
Item X3_2 0, 5337 Valid
Item X3_3 0, 4371 Valid
4. Keputusan Pembelian (Y) :
Item Y_1 0, 3476 Valid
Item Y_2 0, 7235 Valid
Item Y_3 0, 5202 Valid
Item Y_4 0, 4201 Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2007

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa semua

indikator pada masing-masing variabel nilai r hitungnya lebih besar

dari r tabel yaitu 0,207 sehingga dapat dikatakan bahwa semua

pertanyaan instrumen adalah valid.

b. Uji Reliabilitas

Uji konsistensi internal (uji reliabilitas) dilakukan dengan

menghitung koefisien (Cronbach) alpha dari masing-masing instrumen

dalam satu variabel. Instrumen yang dipakai dalam variabel tersebut

dikatakan andal (reliabel) bila memiliki koefisien Cronbach alpha lebih

dari 0,60 (Nunnaly dalam Imam Ghozali, 2001).


39

Tabel 4.7
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Variabel Cronbach alpha


1. Harga 0, 7279
2. Promosi 0, 6311
3. Kualitas 0, 6574
4. Keputusan pembelian 0, 7861
Sumber : Data primer yang diolah, 2007

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat diketahui bahwa semua variabel

bebas memiliki nilai yang lebih sebesar dari 0,60. Berhubung dari masing-

masing variabel tersebut didapatkan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari

0,60 maka instrumen penelitian ini dapat dikatakan handal (reliabel) untuk

digunakan sebagai alat ukur.

4.1.3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi

normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data

normal atau mendekati normal. Untuk menguji apakah distribusi normal

atau tidak dengan melakukan analisis grafik, yaitu dengan melihat normal

probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi

normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan

ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Berdasarkan hasil

uji normalitas diperoleh hasil sebagai berikut :


40

Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas

Normal P-P Plot of Regression Standardized Resi


Dependent Variable: Y
1.00

.75
E x p e c te d C u m P r o b

.50

.25

0.00
0.00 .25 .50 .75 1.00

Observed Cum Prob

Sumber: Data sekunder diolah, 2007

4.1.4 Uji Asumsi Klasik

Uji penyimpangan asumsi klasik adalah untuk menguji model analisa yang

digunakan. Karena dengan metode regresi berganda akan menghasilkan

persamaan yang baik apabila memenuhi pengujian sebagai berikut :

1. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas terjadi apabila tidak adanya kesamaan deviasi

standar nilai variabel dependen pada setiap variabel independen. Bila terjadi

heterodastisitas, akan mengakibatkan varians koefisien regresi menjadi

minimum dan confident interval menyempit sehingga hasil uji signifikansi

statistik tidak valid lagi. Pengujian terhadap asumsi klasik


41

heteroskedastisitas menggunakan grafik antara nilai prediksi yang diperoleh

dari model regresi dengan kuadrat dari masing-masing residual. Jika titik-

titik dari grafik tidak menunjukkan pola tertentu atau bersifat acak, maka

dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas. Dari grafik yang

diperoleh pada data penelitian yang diolah, terlihat bahwa titik-titik tidak

menunjukkan pola tertentu atau acak sehingga tidak terjadi

heteroskendastisitas. Grafik Scatterplot untuk uji heteroskedastisitas tiap-

tiap tahun pada persamaan dapat dilihat pada gambar berikut dibawah ini.

Gambar 4.2
Hasil Uji Heteroskedasitas
Scatterplot
Dependent Variable: Y
3
Regression Studentized Residual

-1

-2

-3
-2 -1 0 1 2 3

Regression Standardized Predicted Value

2. Uji Multikolinearitas

Dari hasil pengujian multikolinieritas yang dilakukan diperoleh hasil

tidak terdapat variabel independen yang memiliki hubungan linier yang

sempurna, karena hasil pengujian menunjukkan nilai Tolerance kurang 1

dan nilai VIF di bawah 10. Hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat

pada tabel 4.3 berikut :


42

Tabel 4.8
Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Independen Tolerance VIF

1. Harga Produk 0,255 3,929


2. Promosi 0,258 3,875
3. Kualitas 0,617 1,620
Sumber: Data sekunder diolah, 2007

Berdasarkan tabel di atas diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat

multikolinieritas dalam data yang digunakan dalam penelitian ini, hal

tersebut dibuktikan dengan nilai tolerance mendekati 1 dan tidak ada yang

lebih dari 1, sementara untuk nilai VIF dibawah 10 sehingga dapat

dilakukan pengujian selanjutnya.

4.1.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis regresi berganda yaitu persamaan regresi yang melibatkan 2 (dua)

variabel atau lebih (Gujarati, 1995). Regresi berganda digunakan untuk

mengetahui besarnya pengaruh perubahan dari suatu variabel independen

terhadap variabel dependen.

Setelah dilakukan pengolahan data dengan bantuan program SPSS 10,

maka didapatkan hasil seperti pada Tabel 4.4 berikut ini :


43

Tabel 4.9

Hasil Regresi Berganda


Coefficientsa

Standardi
zed
Unstandardized Coefficien
Coefficients ts
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13,646 2,359 5,784 ,000
X1 -,504 ,112 -,452 -4,507 ,000
X2 ,405 ,110 ,365 3,669 ,000
X3 ,151 ,071 ,137 2,122 ,037
a. Dependent Variable: Y

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2007

Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 4.4 diatas dapat dibuat

persamaan sebagai berikut :

Y = -0,452X1 + 0,365X2 + 0,137X3

Dari persamaan di atas, hasil yang dapat diterangkan sebagai berikut :

1. 1 : -0,452

Angka tersebut menujukkan koefisien untuk variabel Harga. Angka sebesar

-0,452 menunjukkan bahwa tanda negatif berakibat bila harga produk turun,

maka permintaan konsumen terhadap produk alkohol One med akan

mengalami kenaikan.

2. 2 : 0,365

Angka tersebut menujukkan koefisien untuk variabel Promosi. Angka sebesar

0,365 mengindikasikan bahwa tanda positif berarti apabila manajemen


44

perusahaan meningkatkan promosi maka pembelian terhadap produk alkohol

One med akan mengalami kenaikan.

3. 3 : 0,137

Angka tersebut menujukkan koefisien untuk variabel Kualitas. Angka sebesar

0,137 mengindikasikan bahwa tanda positif berarti apabila manajemen

perusahaan meningkatkan kualitas produk maka pembelian terhadap produk

alkohol One med akan mengalami kenaikan.

4.1.6 Pengujian Terhadap Koefisien Regresi Secara Parsial (Uji t-test)

1. Uji t Variabel Harga (X1) terhadap Keputusan

Pembelian (Y).

Berdasarkan pada Tabel 4.4 bahwa t-hitung hasilnya adalah -4,507

dan t-tabel sebesar -1,662 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000,

berdasarkan hasil perhitungan tersebut dimana t-tabel = 1,662 dan t-hitung =

-4,507 berarti t-hitung > t-tabel. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

ada pengaruh antara variabel Harga (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y).

Hal tersebut dapat dilihat pada gambar berikut dibawah ini :

Gambar 4.3
Hasil Daerah Penerimaan Hipotesis Pertama

Daerah
penolakan Ho

-4,507 -1,662 0
45

Variabel Harga Produk merupakan salah satu unsur dalam Permintaan.

Berdasarakan hasil penelitian, dengan turunnya harga produk alkohol One med

maka akan diikuti dengan kenaikan pembelian terhadap produk alkohol One med.

Hal ini mengakibatkan masyarakat merasa bahwa produk alkohol One med

mempunyai harga yang rendah dibandingkan dengan produk-produk lain sejenis

dengan mutu yang tetap baik.

2. Uji t Variabel Promosi (X2) terhadap Keputusan

Pembelian (Y).

Berdasarkan pada Tabel 4.4 bahwa t-hitung hasilnya adalah 3,669 dan

t-tabel sebesar 1,662 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000, berdasarkan

hasil perhitungan tersebut, dimana t-tabel = 1,662 dan t-hitung = 3,669

berarti t-hitung > t-tabel, maka Hipotesis diterima. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif antara variabel Promosi (X 2)

terhadap Keputusan Pembelian (Y). ). Hal tersebut dapat dilihat pada gambar

berikut dibawah ini :

Gambar 4.4
Hasil Daerah Penerimaan Hipotesis Kedua
46

0 1,662 3,669

Promosi adalah salah satu variabel dalam Permintaan. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa semakin tingginya nilai koefisien Promosi mengakibatkan

pembelian terhadap produk alkohol One med juga tinggi. Sesuai dengan hasil

penelitian tersebut variabel promosi berpengaruh secara positif terhadap

keputusan pembelian, hal ini mengindikasikan bahwa dengan promosi yang

dilakukan secara efektif oleh CV. Global Surya Medica maka akan meningkatkan

permintaan produk alkohol One med oleh masyarakat.

3. Uji t Variabel Kualitas (X3) terhadap Keputusan Pembelian (Y).

Berdasarkan pada Tabel 4.4 bahwa diperoleh t-hitung pada pengaruh

variabel kuaitas (X3) terhadap keputusan pembelian (Y) adalah 2,122 dan

t-tabel sebesar 1,662 dengan nilai signifikansi sebesar 0,037, berdasarkan

hasil perhitungan tersebut, dimana t-tabel = 1,662 dan t-hitung = 2,122

berarti t-hitung > t-tabel, maka hipotesis pada penelitian ini dapat diterima.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang positif

kualitas (X3) terhadap keputusan pembelian (Y). Hal tersebut dapat dilihat pada

gambar berikut dibawah ini :


47

Gambar 4.5
Hasil Daerah Penerimaan Hipotesis Ketiga

0 1,662 2,122

Kualitas adalah salah satu unsur dalam keputusan pembelian oleh

konsumen. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa adanya pengaruh

yang positif dari kualitas terhadap keputusan pembelian, hal ini

mengindikasikan bahwa semakin tingginya nilai koefisien kualitas mengakibatkan

semakin tinggi pula pembelian akan produk alkohol One med. Sesuai dengan hasil

penelitian tersebut kualitas berpengaruh secara positif terhadap keputusan

pembelian, hal ini menunjukkan bahwa produk alkohol On med harus dapat

menjaga kualitasnya sehingga dapat berakibat pada naiknya pembelian produk

alkohol One med oleh masyarakat, yaitu masyarakat merasa yakin menggunakan.

4.1.7 Pengujian Terhadap Koefisien Regresi Secara Simultan (uji F statistik)

Test hipotesis Uji F secara bersama variabel harga (X 1), promosi (X 2),

kuaitas (X 3) dan distribusi (X 4) terhadap keputusan pembelian (Y) maka

didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.10
Hasil Pengujian Secara Simultan
48

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 136,410 3 45,470 100,579 ,000a
Residual 40,235 89 ,452
Total 176,645 92
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1
b. Dependent Variable: Y

Sumber: Data sekunder diolah, 2007

Berdasarkan Tabel 4.5. dapat diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 100,579,

nilai tersebut lebih besar dari Ftabel yaitu sebesar 3,942. Karena nilai Fhitung > Ftabel

maka dapat dikatakan ada pengaruh yang signifikan secara simultan variabel

harga, promosi, kualitas dan distribusi terhadap keputusan pembelian (Y). Hasil

tersebut juga diperkuat dengan melihat nilai p value < 0,05. Dimana nilai p value

yang diperoleh adalah sebesar 0,000, karena nilai p value < 0,05, maka dapat

dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan variabel

harga, promosi dan kualitas terhadap permintaan (Y). Hal tersebut dapat dilihat

pada gambar berikut dibawah ini :

Gambar 4.7
Hasil Daerah Penerimaan Hipotesis Kelima

Daerah
penolakan Ho
Daerah
penerimaan Ho

0 F
49

3,942 100,579

Pengujian hipotesis ini merupakan pengujian hipotesis secara simultan (uji

F), artinya semua variabel yang terdiri dari harga, promosi dan kualitas secara

simultan atau bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk

alkohol One med. Dengan demikian apabila harga, promosi dan kualitas

ditingkatkan maka akan berpengaruh terhadap pembelian akan produk alkohol

One med.

4.1.8 Pengujian Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya pengaruh harga, promosi, kualitas dan

disatribusi terhadap keputusan pembelian produk alat kesehatan One med dalam

bentuk prosentase maka digunakan pula pengujian koefisien Determinasi (R2).

Berikut disajikan nilai koefisien Determinasi.

Tabel 4.11
Nilai Koefisien Determinasi

Model Summary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 ,879a ,772 ,765 ,67
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1

Sumber : Data primer yang diolah, 2007

Pada Tabel 4.6, menunjukkan besarnya koefisien determinasi atau R 2

sebesar 0,772 atau 77,2 persen. Dapat diartikan bahwa 77,2 persen keputusan
50

pembelian akan produk alkohol One med pada model penelitian dipengaruhi oleh

variabel harga, promosi dan kualitas. Sedangkan sisanya 22,8 persen (100% –

77,2%) dipengaruhi oleh variabel lain misalnya pelayanan, aksestabilitas

pendapatan konsumen, saluan distribusi dan sebagainya.

Hasil penelitian ini menunjukkan betapa pentingnya produk alkohol One

med dalam menentukan harga yang kompetitif di pasar dalam persaingan alat-alat

kesehatan sejenis, melakukan promosi yang efektif dan tepat sasaran agar produk

alkohol One med dengan mudah dapat dikenal di masyarakat, menjaga kualitas

produk untuk menjaga kepercayaan masyarakat dalam menggunakan produk

alkohol One med. Drucker dalam Hurley dan Estelami (1988) menegaskan bahwa

aset perusahaan yang terpenting adalah pelanggan dan jika mereka puas maka

perusahaan dapat mengalami pertumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai