Anda di halaman 1dari 15

4.

1Hasil Analisis Data


4.1.1 Analisis Karakteristik Responden
Karakteristik responden digunakan untuk mengetahui keragaman dari responden
berdasarkan jenis kelamin, usia, tahun angkatan dan program studi. Hal tersebut
diharapkan dapat memberikan gambaran yang cukup jelas mengenai kondisi dari
responden dan kaitannya dengan masalah dan tujuan penelitian tersebut.
Berdasarkan Jenis Kelamin Keragaman responden berdasarkan jenis kelamin dapat
ditunjukkan pada tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Laki-laki 84 25,8 25,8 25,8
Perempuan 242 74,2 74,2 100,0
Total 326 100,0 100,0
Sumber : Data diolah, 2023
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin responden pada tabel 4.1 tersebut, terlihat
bahwa responden laki-laki sebanyak 84 orang dengan presentase sebesar 25,8% dan
responden perempuan yaitu sebanyak 242 orang dengan presentase sebesar 74,2%.
Sebagian besar responden yang ada adalah responden berjenis kelamin perempuan yaitu
sebesar 74,2%.
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia

Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Valid < 21 Tahun 80 24,5 24,5 24,5
21-24 Tahun 233 71,5 71,5 96,0
> 24 Tahun 13 4,0 4,0 100,0
Total 326 100,0 100,0
Sumber : Data diolah, 2023
Berdasarkan karakteristik usia pada tabel 4.2 tersebut, terlihat bahwa responden berusia
<21 tahun sebanyak 80 orang dengan presentase sebesar 24,5%, responden berusia 21-
24 tahun yaitu sebanyak 233 orang dengan presentase sebesar 71,5%, responden berusia
>24 tahun sebanyak 13 orang dengan presentase sebesar 4,0%. Sebagian besar
responden yang ada adalah responden berusia 21-24 tahun yaitu sebesar 71,5%.
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Tahun Angakatan

Tahun Angkatan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid 2019 218 66,9 66,9 66,9
2020 62 19,0 19,0 85,9
2021 46 14,1 14,1 100,0
Total 326 100,0 100,0
Sumber : Data diolah, 2023

Berdasarkan karakteristik tahun angkatan pada tabel 4.3 tersebut, terlihat bahwa
responden tahun angkatan 2019 sebanyak 219 orang dengan presentase sebesar 66,9%,
responden tahun angkatan 2020 sebanyak 62 orang dengan presentase sebesar 19%,
responden tahun angkatan 2021 sebanyak 46 orang dengan presentase sebesar 14,1%,
Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Program Studi

Program Studi
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Vali Akuntansi 222 68,1 68,1 68,1
d Ekonomi Pembangunan 38 11,7 11,7 79,8
Keuangan dan Perbankan 10 3,1 3,1 82,8
Management 56 17,2 17,2 100,0
Total 326 100,0 100,0
Sumber: Data diolah, 2023
Berdasarkan karakteristik Program Studi pada tabel 4.4 tersebut, terlihat bahwa
responden program studi Akuntansi sebanyak 222 orang dengan persentase 68,1%,
responden program studi Ekonomi Pembangunan sebanyak 38 orang dengan persentase
11,7%, responden program studi Keuangan Perbankan sebanyak 10 orang dengan
persentase 3,1%, responden program studi Management sebanyak 56 orang dengan
persentase 17,2%, Sebagian besar responden berada pada program studi Akuntansi
sebanyak 222 orang dengan persentase 68,1%.

4.1.2 Analisis Deskriptif


Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan suatu informasi mengenai
karakteristik terkait dengan variabel-variabel dalam penelitian yang dilihat dari mean
(rata-rata), standard deviation (standar deviasi), maksimum dan minimum (Ghozali,
2013). Berikut ini merupakan ringkasan hasil analisis deskriptif dari 4 variabel
independen yaitu Financial Knowledge (X1), Financial Attitude (X2), Locus of Control
(X3), Financial Self Efficacy (X4) dan variabel dependen Financial Management
Behavior (Y). Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 326 responden. Deskripsi
dari variabel-variabel penelitian ditunjukan oleh Tabel berikut ini:
Tabel 4.5 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Financial Knowledge 326 10 40 35,16 3,423
Financial Attitude 326 10 40 35,79 3,641
Locus of control 326 9 36 32,23 3,362
Financial Self Efficacy 326 6 24 21,50 2,379
Financial Management 326 13 52 45,07 4,249
Behavior
Valid N (listwise) 326
Sumber: Data diolah, 2023
Berdasarkan hasil perhitungan statistik deskriptif pada tabel diatas dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Hasil data deskriptif pada variabel Financial Management Behavior nilai rata-rata
besarnya Financial Management Behavior 45,07 lebih besar dengan standar deviasi
4,249 yang menunjukan sebaran data homogen.
2. Diketahui Rata-rata Financial Knowledge adalah 3,641 lebih besar dari standar
deviasi pada 3,423 artinya sebaran data homogen.
3. Diketahui Rata-rata Financial Attitude adalah 35,79 lebih besar dari standar deviasi
pada 3,641 artinya sebaran data homogen
4. Diketahui Rata-rata Locus of control adalah 32,23 lebih besar dari standar deviasi
pada 3,362 artinya sebaran data homogen
5. Diketahui Rata-rata Financial Self Efficacy adalah 21,50 lebih besar dari standar
deviasi pada 2,379 artinya sebaran data homogen

4.1.1.1 Hasil Uji Validitas


Pada pelaksanaan penelitian ini, peneliti telah membagikan kuesioner yang
melibatkan responden sejumlah 326 orang. Berikut tersaji hasil uji validitas pada
seluruh poin pernyataan bersumber Financial Knowledge (X1), Financial Attitude (X2),
Locus of control (X3) Financial Self Efficacy (X4). Dasar pengambilan keputusan untuk
uji validitas dilihat melalui nilai r tabel dan signifikansinya. “Jika nilai r hitung > r
tabel, maka artinya ada korelasi antar variabel yang dihubungkan. Sebaliknya jika r
hitung < r tabel, maka artinya tidak ada korelasi antar variabel yang dihubungkan.”
Diketahui jumlah sampel yaitu 326 dengan signifikansi 5% df=n-4 pada
pendistribusian nilai r tabel product moment. Sehingga temuan nilai r tabel yakni
sebesar df=326-4 = 0,092 Dibawah ini hasil pengujian validitas untuk tiap-tiap variabel
dalam pola penelitian ini :
Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Financial Knowledge
Pernyataan Nilai r hitung Nilai r table Kesimpulan
Pernyataan 1 0,539 0,092 valid
Pernyataan 2 0,554 0,092 valid
Pernyataan 3 0,584 0,092 valid
Pernyataan 4 0,600 0,092 valid
Pernyataan 5 0,595 0,092 valid
Pernyataan 6 0,592 0,092 valid
Pernyataan 7 0,656 0,092 valid
Pernyataan 8 0,629 0,092 valid
Pernyataan 9 0,580 0,092 valid
Pernyataan 10 0,589 0,092 valid
Sumber: Data diolah, 2023
Berdasarkan hasil tersaji dalam tabel 4.6 “hasil koefisien korelasi setiap
pernyataan dalam variabel Financial Knowledge (X1) lebih besar dari nilai r tabel 0,092
sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner Financial Knowledge valid”.
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Financial Attitude
Pernyataan Nilai r hitung Nilai r table Kesimpulan
Pernyataan 1 0,567 0,092 valid
Pernyataan 2 0,575 0,092 valid
Pernyataan 3 0,624 0,092 valid
Pernyataan 4 0,672 0,092 valid
Pernyataan 5 0,614 0,092 valid
Pernyataan 6 0,645 0,092 valid
Pernyataan 7 0,703 0,092 valid
Pernyataan 8 0,617 0,092 valid
Pernyataan 9 0,568 0,092 valid
Pernyataan 10 0,608 0,092 valid
Sumber: Data diolah, 2023
Berdasarkan hasil tersaji dalam tabel 4.7 “hasil koefisien korelasi setiap
pernyataan dalam variabel Financial Attitude (X2) lebih besar dari nilai r tabel 0,092
sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner Financial Attitude valid”.
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Locus of control
Pernyataan Nilai r hitung Nilai r table Kesimpulan
Pernyataan 1 0,575 0,092 valid
Pernyataan 2 0,652 0,092 valid
Pernyataan 3 0,702 0,092 valid
Pernyataan 4 0,663 0,092 valid
Pernyataan 5 0,708 0,092 valid
Pernyataan 6 0,616 0,092 valid
Pernyataan 7 0,662 0,092 valid
Pernyataan 8 0,659 0,092 valid
Pernyataan 9 0,595 0,092 valid
Sumber: Data diolah, 2023
Berdasarkan hasil tersaji dalam tabel 4.8 “hasil koefisien korelasi setiap
pernyataan dalam variabel Locus of control (X3) lebih besar dari nilai r tabel 0,092
sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner Locus of control valid”.
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Financial Self Efficacy
Pernyataan Nilai r hitung Nilai r table Kesimpulan
Pernyataan 1 0,638 0,092 valid
Pernyataan 2 0,696 0,092 valid
Pernyataan 3 0,653 0,092 valid
Pernyataan 4 0,716 0,092 valid
Pernyataan 5 0,719 0,092 valid
Pernyataan 6 0,588 0,092 valid
Sumber: Data diolah, 2023
Berdasarkan hasil tersaji dalam tabel 4.9 “hasil koefisien korelasi setiap
pernyataan dalam variabel Financial Self Efficacy (X4) lebih besar dari nilai r tabel 0,092
sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner Financial Management Behavior
valid”.
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Financial Management Behavior
Pernyataan Nilai r hitung Nilai r table Kesimpulan
Pernyataan 1 0,359 0,092 valid
Pernyataan 2 0,559 0,092 valid
Pernyataan 3 0,447 0,092 valid
Pernyataan 4 0,595 0,092 valid
Pernyataan 5 0,559 0,092 valid
Pernyataan 6 0,610 0,092 valid
Pernyataan 7 0,611 0,092 valid
Pernyataan 8 0,618 0,092 valid
Pernyataan 9 0,636 0,092 valid
Pernyataan 10 0,644 0,092 valid
Pernyataan 11 0,449 0,092 valid
Pernyataan 12 0,528 0,092 valid
Pernyataan 13 0,532 0,092 valid
Sumber: Data diolah, 2023
Berdasarkan hasil tersaji dalam tabel 4.9 “hasil koefisien korelasi setiap
pernyataan dalam variabel Financial Management Behavior (Y) lebih besar dari nilai r
tabel 0,092 sehingga semua butir pernyataan dalam kuesioner Financial Management
Behavior valid”.

4.1.1.2 Hasil Uji Reliabilitas


Pelaksanaan uji reliabilitas cukup pada pernyataan yang sesuai dengan uji
validitas, sehingga bila belum sesuai terhadap syarat uji validitas maka: “tidak perlu
dilanjutnkan pengujian reliabilitas”. Dasar dari putusan yang digunakan pada uji
reliabilitas meliputi :
a) “jika nilai cronbach alpha > 0,60 maka kuesioner dinyatakan reliabel atau
konsisten”, dan
b) “jika nilai cronbach alpha < 0,60 maka kuesioner dinyatakan tidak reliabel atau
tidak konsisten”
Tersaji hasil pengujian pada seluruh butir pernyataan valid:

Tabel 4.10 Uji Reliabilitas


Variabel Nilai Cronbach Reliabel Kesimpulan
Alpha
Financial Knowledge 0,788 0,60 Reliabel
Financial Attitude 0,815 0,60 Reliabel
Locus of control 0,826 0,60 Reliabel
Financial Self Efficacy 0,747 0,60 Reliabel
Financial Management Behavior 0,792 0,60 Reliabel
Sumber: Data diolah, 2023
dari tabel 4.10 tersaji hasil dari pengujian reabilitas terhadap tiap variable dengan nilai
>0,60, artinya data reliabel. “Jika nilai reliabel kurang dari 0,60 (<0,60) maka nilainya
kurang baik, artinya alat ukur yang digunakan tidak reliable”.
4.1.1.3 Hasil Analisis Regresi Berganda
Pelaksanaan penelitian dengan penggunaan analisis regresi linier berganda
dengan tujuannya berupa mengetahui gambaran tentang pengaruh Financial
Knowledge, Financial Attitude, Locus of control terhadap Financial Management
Behavior. Hasil analisis regresi tersaji pada table 4.11
Tabel 4.11 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) 10,908 2,111 5,166 ,000
Financial Knowladge ,278 ,062 ,224 4,463 ,000
Financial Attitude ,320 ,068 ,274 4,714 ,000
Locus of control ,146 ,075 ,116 1,954 ,002
Financial Self Efficacy ,382 ,101 ,214 3,799 ,000
a. Dependent Variable: Financial Management Behavior
Sumber: Data diolah, 2023
Berdasarkan tersaji pada tabel 4.11 diketahui bahwa hasil dari analisis regresi linear
berganda yakni:
Y =0,278 X1 + 0,320 X2 + 0,146 X3+ 0,382 X4
dari persamaan tersebut, maka penjelasannya ialah:
a) “Konstanta (a) = 10,908 menampilkan nilai konstan, Koefisien positif
mengandung arti bahwa pengaruh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam
model regresi memiliki hubungan berbanding searah dengan Financial
Management Behavior.
b) “Koefisien X1(b1) = 0,278 menunjukkan bahwa variabel Financial Knowledge
(X1) berpengaruh positif terhadap Financial Management Behavior (Y). Artinya
jika Financial Knowledge (X1) ditingkatkan maka variabel Financial
Management Behavior (Y) akan menurun sebesar 0,278”.
c) “Koefisien X2(b2) = 0,320, menunjukkan bahwa variabel Financial Attitude (X2)
berpengaruh positif terhadap Financial Management Behavior (Y). Artinya jika
variabel Financial Attitude (X2) ditingkatkan maka variabel Financial
Management Behavior (Y) akan meningkat sebesar 0,320”.
d) “Koefisien X3(b3) = 0,146, menunjukkan bahwa variabel Locus of control (X3)
berpengaruh positif terhadap Financial Management Behavior (Y). Artinya jika
variabel Locus of control (X3) ditingkatkan maka variabel Financial
Management Behavior (Y) akan meningkat sebesar 0,146”.
e) “Koefisien X4(b4) = 0,382, menunjukkan bahwa variabel Financial Self Efficacy
(X3) berpengaruh positif terhadap Financial Management Behavior (Y). Artinya
jika variabel Financial Self Efficacy (X3) ditingkatkan maka variabel Financial
Management Behavior (Y) akan meningkat sebesar 0,382”.

4.1.1.4 Hasil Uji Hipotesis


Pelaksanaan pengujian hipotesis dengan analisis determinasi, serta uji signifikansi
koefisien regresi parsial (uji t).
a) Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) merupakan suatu nilai (nilai proporsi) yang mengukur
seberapa besar kemampuan variabel-variabel bebas yang digunakan dalam persamaan
regresi, dalam menerangkan variasi variabel tidak bebas. Nilai koefisien determinasi
berkisar antara 0 dan 1. Nilai koefisien determinasi R2 yang kecil (mendekati nol) berati
kemampuan variabel- variabel tidak bebas secara simultan dalam menerangkan variasi
variabel tidak bebas amat terbatas. Nilai koefisien determinasi R2 yang mendekati satu
berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi-variabel bebas.
Tabel 4.12 Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 0,676 0,548 0,451 3,149
Predictors: (Constant), Locus of control, Financial Attitude, Financial Knowledgea

Sumber: Data diolah, 2023


Berdasarkan pada tabel 4.12, terlihat yakni “nilai koefisien determinasi R2
terletak pada kolom R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar R2 =
0,919 nilai tersebut berarti Financial Knowledge (X1), Financial Attitude (X2), Locus
of control (X3) Financial Self Efficacy (X4) secara bersama-sama mempengaruhi
Financial Management Behavior (Y) sebesar 54,8% sisanya sebesar 45,2%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar model penelitian”.
b) Uji Secara Parsial (Uji t)
Adapun nilai t tabel untuk signifikansi 5% adalah =a/2;n-k-1 atau df, 0,05/2;-
326-4-1 atau 0,025;321 = 1,967. Berdasarkan nilai signifikansi, hasil regresi
linear maka secara parsial dinyatakan bahwa :
1) Nilai signifikansi variabel Financial Knowledge (X1) yaitu sebesar 0,000 <
0,05 artinya Financial Knowledge (X1) secara parsial memiliki keterkaitan
positif dan signifikan pada Financial Management Behavior (Y).
2) Nilai Signifikansi Financial Attitude (X2) sebesar 0,000 > 0,05 artinya
Financial Attitude (X2) secara parsial tidak memiliki keterkaitan positif dan
signifikan pada Financial Management Behavior (Y).
3) Nilai Signifikansi Locus of control (X3) sebesar 0,002 < 0,05 artinya Locus of
control (X3) secara parsial memiliki keterkaitan positif dan signifikan pada
Financial Management Behavior (Y).
4) Nilai Signifikansi Financial Self Efficacy (X4) sebesar 0,000 > 0,05 artinya
Financial Self Efficacy (X4) secara parsial memiliki keterkaitan positif dan
signifikan pada Financial Management Behavior (Y).

Berdasarkan nilai t hitung, hasil uji parsial menyatakan bahwa:


1) Nilai pada t-hitung Financial Knowledge (X1) yaitu sebesar 4,463 > 1,967
artinya Financial Knowledge memiliki keterkaitan negatif dan signifikan pada
Financial Management Behavior (Y).
2) Nilai pada t-hitung Financial Attitude (X2) sebesar 4,714 > 1,967 artinya
Financial Attitude memiliki keterkaitan positif dan signifikan pada Financial
Management Behavior (Y).
3) Nilai pada t-hitung Locus of control (X3) sebesar 1,954 < 1,967 artinya Locus
of control memiliki keterkaitan positif dan signifikan pada Financial
Management Behavior (Y).
4) Nilai pada t-hitung Financial Self Efficacy (X4) sebesar 1,3,799 > 1,967
artinya Financial Self Efficacy (X4) memiliki keterkaitan positif dan
signifikan pada Financial Management Behavior (Y).

4.1.2 Hasil Uji Asumsi Klasik


Pengujian ini dilakukan dengan hasil yang baik agar tidak melanggar asumsi
klasik, maka harus menguji terlebih dahulu seluruh data yang dibutuhkan dalam
penelitian. Tujuan pengujian asumsi klasik untuk menguji dan mengetahui model
regresi yang akan digunakan dalam penelitian ini apakah layak atau tidak. Agar
sebuah data dikatakan layak digunakan terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi
yaitu data tersebut harus terdistribusi secara normal dan tidak mengandung
autokorelasi, multikolonieritas serta heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Untuk itu,
perlu terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik sebelum melakukan pengujian
regresi linier berganda yang terdiri :
4.1.2.1 Hasil Uji Normalitas
Pengujian normalitas digunakan untuk menganalisis dalam suatu regresi,
variabel independen dan variabel dependen atau keduanya terdistribusi secara
normal. Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi dianggap baik
apabila distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini,
pengujian normalitas menggunakan teknik analisis KolmogorovSmirnov (1-Sample
K-S). Dengan digunakan nya uji KolmogorovSmirnov sebagai dasar pengambilan
keputusan adalah ketika nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > yang artinya data terdistribusi
secara normal. Hasil dari pengujian normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.13
dibawah:
Tabel 4.13
Hasil Uji Normalitas dengan Kolmogrov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 326
a,b
Normal Parameters Mean 0E-7
Std. Deviation 3,12973593
Most Extreme Absolute ,062
Differences Positive ,040
Negative -,062
Kolmogorov-Smirnov Z 1,118
Asymp. Sig. (2-tailed) ,164
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Data diolah, 2023
Berdasarkan Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov
yang ditunjukkan dari uji normalitas adalah 1,118 dengan nilai signifikansi dari
Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,164. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05.
Oleh karena itu dapat disimpulkan model regresi memenuhi asumsi normalitas.
4.1.2.2 Uji Multikolinearitas
Dilakukannya pengujian multikolineritas untuk mencari tau apakah terdapat
korelasi antara variabel independen dalam sebuah model regresi berganda. Suatu
model regresi dikatakan baik ketika, tidak terjadi korelasi secara kuat antar variabel
independent, apabila terjadi korelasi maka dinamakan terdapat problem
multikolinieritas. Dalam model regresi, untuk mendeteksi adanya problem
multikolinieritas dapat dengan melihat nilai VIF dimana harus di bawah nilai 10.
Apabila hasil regresi nilai VIF menunjukkan nilai diatas 10 maka di antara variabel
bebas tersebut diindikasikan terdapat multikolinieritas. Berikut ini merupakan hasil
perhitungan menggunakan pengujian regresi berganda untuk mencari tau nilai VIF
dalam model regresi yang digunakan pada penelitian ini dengan bantuan statistical
software SPSS:
Tabel 4.14
Nilai Variance Inflation Factor (VIF)
Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF
Financial Knowledge 0,669 1,494
Financial Attitude 0,501 1,997
Locus of control 0,483 2,072
Financial Self Efficacy 0,533 1,877
a. Dependent Variable : Financial Management Behavior
Sumber : Data diolah, 2021
Hasil uji multikolonieritas yang terdapat pada tabel 4.14 menunjukkan bahwa tidak
terdapat Variance Inflation Factor (VIF) yang melebihi nilai 10 pada model regresi.
Kemudian pada nilai Tolarance juga terlihat bahwa tidak ada variabel independen
yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,10 yang berarti bahwa tidak ada korelasi
antar variabel independen yang nilainya lebih besar dari 95%. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas yang terjadi antar variabel
independen dalam model regresi.
4.1.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model


regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varians dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain
tetap, maka disebut homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Jika
varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedasitas Ghozali (2011).

Pada uji heteroskedastisitas penelitian ini mengunakan metode Glejser yaitu


dilakukan dengan meregresikan semua variabel independent terhadap nilai mutlak
errornya. Jika terdapat pengaruh variabel independen yang signifikan terhadap
nilai mutlak errornya maka dalam model terdapat masalah heteroskedatisitas
(Suliyanto, 2011). Dasar keputusan: Jika nilai signifikansi (Sig) antara variabel
independen dengan absolut residual lebih besar dari 0,05 maka tidak terjadi
masalah heterokedastisitas. Atau sebagai berikut :
a) Jika nilai Sig>0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas
b) Jika nilai Sig<0,05 maka terjadi Heteroskedastisitas

Tabel 4.8
Uji Heteroskedastisitas

Variabel Sig Keterangan


Financial Knowledge 0,538 Tidak Terjadi heteroskedastisitas
Financial Attitude 0,680 Tidak Terjadi heteroskedastisitas
Locus of control 0,551 Tidak Terjadi heteroskedastisitas
Financial Self Efficacy 0,803 Tidak Terjadi heteroskedastisitas
Sumber: Data diolah, 2023
Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan bahwa pengujian ini dengan menggunakan
Uji Glejser pada variabel Financial Knowledge (X1), Financial Attitude (X2), Locus of
control (X3) Financial Self Efficacy (X4) memiliki nilai signifikansi lebih besar daripada
0,05. Sesuai dengan dasar pengambilan keputusannya yang menyatakan nilai
signifikansi lebih besar dari 0,05 dapat diartikan tidak terjadi heteroskedastisitas.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.2 Pembahasan Hasil Pengujian
4.2.1 Pengaruh Financial Knowledge terhadap Financial Management Behavior
Berdasarkan hasil uji hipotesis yakni Financial Knowledge (X1) yaitu 0,000 <
0,05 dan nilai t-hitung variabel Financial Knowledge sebesar 4,463 > 1,967 maka
intisarinya bahwa memiliki pengaruhsignifikan antara Financial Knowledge pada
Financial Management Behavior. Artinya semakin tinggi Financial Knowledge maka
semakin tinggi pula Financial Management Behavior.
4.2.2 Pengaruh Financial Attitude terhadap Financial Management Behavior
Berdasarkan hasil uji hipotesis, yakni Financial Attitude (X2) 0,000 > 0,05 dan
nilai t-hitung Financial Attitude (X2) 4,714 < 1,967 maka disimpulkan bahwa
Financial Attitude berpengaruh terhadap Financial Management Behavior secara
statistik. Artinya semakin tinggi Financial Attiude maka semakin tinggi pula Financial
Management Behavior.
4.2.3 Pengaruh Locus of control terhadap Financial Management Behavior
Berdasarkan hasil uji hipotesis yakni Locus of control (X3) yaitu 0,002 < 0,05
dan nilai t-hitung variabel Locus of control sebesar 1,9554 < 1,967 maka intisarinya
bahwa Locus of control memiliki keterkaitan positif dan signifikan pada Financial
Management Behavior. Artinya semakin tinggi Locus of control maka semakin tinggi
pula Financial Management Behavior.
4.2.4 Pengaruh Locus of control terhadap Financial Management Behavior
Berdasarkan hasil uji hipotesis yakni Financial Self Efficacy (X4) yaitu 0,000 >
0,05 dan nilai t-hitung variabel Financial Self Efficacy (X4) sebesar 3,799 > 1,967
maka intisarinya bahwa Locus of control memiliki keterkaitan positif dan signifikan
pada Financial Management Behavior. Artinya semakin tinggi Financial Self Efficacy
maka semakin tinggi pula Financial Management Behavior.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
Setelah melalui tahap beberapa tahap yang telah dilakukan yaitu pengumpulan data,
pengolahan data dan analisis data didapatkan hasil analisis terkait pengaruh Financial
Knowledge, Financial Attitude, Locus of control dan Financial Self Efficacy terhadap
Financial Management Behavior sebagai berikut:
1. Financial Knowledge berpengaruh positif dan signifikan terhadap Financial
Management Behavior Di Kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Riau angkatan 2019- 2021. Artinya semakin tinggi
Financial Knowledge maka semakin tinggi pula Financial Management Behavior.
2. Financial Attitude berpengaruh dan signifikan terhadap Financial Management
Behavior Di Kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Riau angkatan 2019-2021. Artinya semakin tinggi Financial
Attitude maka semakin tinggi pula Financial Management Behavior.
3. Locus of control berpengaruh positif dan signifikan terhadap Financial
Management Behavior Di Kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Riau angkatan 2019-2021. Artinya semakin tinggi
Locus of control maka semakin tinggi pula Financial Management Behavior.
4. Financial Self Efficacy berpengaruh positif dan signifikan terhadap Financial
Management Behavior Di Kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Riau angkatan 2019-2021. Artinya semakin tinggi
Financial Self Efficacy maka semakin tinggi pula Financial Management
Behavior.

5.2 Keterbatasan Penelitian


1. Dalam penelitian ini hanya menggunakan 4 variabel independen, yaitu Financial
Knowledge, Financial Attitude, Locus of control dan Financial Self Efficacy
Sedangkan masih banyak faktor lain yang mempengaruhi Financial
Management Behavior.
2. Dalam penelitian ini hanya menggunakan data dari Di Kalangan mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Riau angkatan 2019-
2021, sehingga hasil yang didapatkan belum menyeluruh.

5.3 Saran
1. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan jumlah variabel
independen karena dalam mempengaruhi Financial Management Behavior pada
penelitian ini hanya sebesar 54,8% sisanya sebesar 45,2% dipengaruhi oleh
variabel lainnya di luar model penelitian ini.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan agar sampel yang digunakan tidak hanya Di
Kalangan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Riau angkatan 2019-2021.

Anda mungkin juga menyukai