Anda di halaman 1dari 17

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Sampel Penelitian


Sampel pada penelitian ini menggunakan data primer dengan menggunakan
metode pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebar kuesioner secara
online menggunakan google form. Kriteria untuk responden yang dipiih dalam
penelitian ini adalah mahasiswa/i Universitas Gunadarma, Fakultas Ekonomi,
Jurusan Manajemen, Angkatan 2019.

4.2 Analisis Deskriptif Responden


Analisis deskriptif dalam penelitian ini meliputi kateristik responden, yaitu
jenis kelamin, usia, pendapatan perbulan serta apakah penah membeli dan
menggunakan sepatu ventela tersebut. Karakteristik tersebut diharapkan dapat
memberi gambaran tentang keadaaan responden. Deskripsi karakteristik reponden
disajikan sebagai berikut.
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Responden Presentase (%)


(orang)

Laki - laki 50 50%

Perempuan 50 50%

Jumlah 100 100%

Sumber : Diolah dari kuesioner 2022

26
27

JENIS KELAMIN
Laki-Laki Perempuan

50% 50%

Gambar 4.1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : Diolah dari kuesioner 2022

Berdasarkan Tabel 4.1 dan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa


responden berjenis kelamin laki -laki berjumlah 50 orang (50%) dan
responden berjenis kelamin perempuan berjumlah 50 orang (50%). Analisis
yang di dapat dari peminat sepatu ventela bahwa laki – laki dan perempuan
sama-sama memiliki minat ketertarikan nya dengan sepatu ventela karena
memiliki konsep modern.

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Responden Presentase (%)


(orang)
< 20 26 26%
20 - 25 74 74%
26 - 30 0 0%

> 30 0 0%
Jumlah 100 100%

Sumber : Diolah dari kuesioner 2022


28

BERDASARKAN USIA
<20 20-25 26-30 >30

0%
26%

74%

Gambar 4.2
Responden Berdasarkan Usia
Sumber : Diolah dari kuesioner 2022

Berdasarkan Tabel 4.2 dan Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa


responden yang berusia kurang dari 20 tahun sebanyak 26 orang (26%), usia
20 sampai 25 tahun sebanyak 74 orang (74%), usia 26 sampai 30 tahun dan
usia lebih dari 30 tahun tidak ada. Dari analisis yang di dapat peminat sepatu
ventela berdasarkan usia lebih dominan peminat berusia 20 sampai 25 tahun
dibandingkan usia kurang dari 20 tahun, karena mahasiswa manajemen
memiliki usia 20 sampai 25 tahun.

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan


Tabel 4.3
Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan
Pendapatan Perbulan Jumlah Responden (orang) Presentase (%)
Belum ada pendapatan 65 65%
<2.000.000 15 15%
2.000.000 – 3.000.000 10 10%
3.000.000 – 4.000.000 6 6%
>4.000.000 4 4%
Jumlah 100 100%
Sumber : Diolah dari kuesioner 2022
29

BERDASARKAN PENDAPATAN PERBULAN


belum ada pendapatan <2.000.000 2.000.000-3.000.000
3.000.000-4.000.000 >4.000.000

6%4%
10%

15%
65%

Gambar 4.3
Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan
Sumber : Diolah dari kuesioner 2022

Berdasarkan Tabel 4.3 dan Gambar 4.3 dapat dilihat responden yang
belum memiliki pendapatan perbulan berjumlah 65 orang (65%), pendapatan
kurang dari Rp. 2.000.000 berjumlah 15 orang (15%), pendapatan Rp.
2.000.000 sampai Rp. 3.000.000 berjumlah 10 orang (10%), pendapatan Rp.
3.000.000 sampai Rp. 4.000.000 berjumlah 6 orang (6%) dan pendapatan
lebih dari Rp. 4.000.000 berjumlah 4 orang (4%). Jadi, mungkin responden
yang memiliki jumlah pendapatan lebih besar di bandingkan yang lain lebih
memilih sepatu dengan merk lebih ternama dibandingkan brand lokal ventela
itu sendiri.

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pernah Menggunakan


Tabel 4.4
Responden Berdasarkan Pernah Menggunakan
Pernah Menggunakan Jumlah Responden (orang) Presentase (%)
Ya 100 100%
Tidak 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber : Diolah dari kuesioner 2022
30

BERDASARKAN PERNAH
MENGGUNAKAN
YA TIDAK

0%

100%

Gambar 4.4
Responden Berdasarkan Pernah Menggunakan
Sumber : Diolah dari kuesioner 2022

Berdasarkan Tabel 4.4 dan Gambar 4.4, dapat dilihat responden yang
pernah menggunakan sepatu ventela sebanyak 100 orang (100%), sedangkan
yang tidak menggunakan sepatu ventela tidak ada (0%). Analisa yang di dapat
bahwa mahasiswa banyak yang menggunakan sepatu ventela di kampus
khusunya jurusan manajemen.

4.3 Uji Instrumen


Uji Instrumen dilakukan untuk mengetahui baik dan layaknya hasil penelitian
yang dilakukan. Dalam penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner, kemudian
diukur melalui uji validitas dan uji reliabilitas.

4.3.1 Uji Validitas


Pada uji instrumen dengan menggunakan data responden sejumlah 30
responden yaitu dilakukan dengan membandingkan antara r hitung dan r
tabel. Apabila r hitung lebih besar dari > r tabel maka item pernyataan tersebut
dikatakan valid, namum apabila r hitung lebih kecil dari nilai < r tabel maka
item pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. Hasil uji validitas dapat
dilihat pada tabel berikut.
31

Tabel 4.5
Hasil Uji Validitas
Variabel Butir r hitung r tabel Keterangan
Pertanyaan

1 0,811 0,1966 Valid

2 0,890 0,1966 Valid


Kualitas Produk 3 0,816 0,1966 Valid
(X1)
4 0,875 0,1966 Valid

5 0,725 0,1966 Valid

Sumber : Hasil olah data SPSS 23,2022

Variabel Butir r hitung r tabel Keterangan


Pertanyaan

1 0,777 0,1966 Valid

Harga (X2) 2 0,801 0,1966 Valid

3 0.832 0,1966 Valid

4 0,775 0,1966 Valid

Sumber : Hasil olah data SPSS 23,2022

Variabel Butir r hitung r tabel Keterangan


Pertanyaan

1 0,632 0,1966 Valid

2 0,697 0,1966 Valid


Keputusan 3 0,621 0,1966 Valid
Pembelian (Y)
4 0,774 0,1966 Valid

5 0,745 0,1966 Valid

Sumber : Hasil olah data SPSS 23,2022

Pada Tabel 4.5 terlihat pada kolom r hitung yang menyajikan hasil
pengolahan data responden tentang kolerasi total dari setiap item pertanyaan
32

kuesioner. Masing masing hasil r hitung setiap instrumen lebih besar dari r
tabel. Hal ini menandakan semua item pertanyaan pada kuesioner dikatakan
valid sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

4.3.2 Uji Reliabilitas


Pada uji instrumen ini dengan menggunakan 30 responden dan diolah
dengan program SPSS. Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui
konsistensi dan kestabilan suatu alat ukur. Apabila nilai Cronbach’s Alpha
lebih besar dari pada > 0,6 maka item pernyataan tersebut dinyatakan reliabel.
Namun jika lebih kecil dari pada < 0,6 dinyatakan tidak reliabel. Diperoleh
data sebagai berikut.
Tabel 4.6
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s Nilai Keterangan
Alpha Reliabel

Kualitas Produk (X1) 0,878 0,60 Reliabel

Harga (X2) 0,800 0,60 Reliabel

Keputusan Pembelian (Y) 0,709 0,60 Reliabel

Sumber : Hasil olah data SPSS 23,2022

Pada Tabel 4.6 tersebut tertera nilai Cronbach’s Alpha. Sesuai dengan
kategori skala reliabilitas pada tabel di atas, maka instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini memiliki kehandalan atau tingkat reliabilitas yang lebih
besar dari 0,6 sehingga dapat digunakan sebagai instrumen penelitian.

4.4 Uji Asumsi Klasik


Pada pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil
estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala
heteroskedastisitas, gejala multikolinearitas, gejala autokolerasi, dan gejala
normalitas.
33

4.4.1 Uji Normalitas


Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah
data penelitian memiliki distribusi yang normal atau tidak. Uji normalitas
diujikan dengan membuat residual pada seluruh variabel yang diteliti. Uji ini
menggunakan teknik analisis Kolmogorov- Smirnov dengan nilai signifikansi
5% atau 0,05. Apabila nilai hasil uji signifikansi lebih dari 0,05 maka data
tersebut memiliki distribusi normal. Sebaliknya, apabila nilai hasil uji
signifikansi kurang dari 0,05 maka data tersebut tidak berdistribusi normal.
Berikut data disajikan hasil uji normalitas pada tabel 4.7

Tabel 4.7
Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.55552022
Most Extreme Differences Absolute .075
Positive .056
Negative -.075
Test Statistic .075
Asymp. Sig. (2-tailed)
.182c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.


c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Hasil olah data SPSS 23,2022

Hasil uji normalitas menunjukkan nilai signifikan lebih dari 0,05 yaitu
sebesar 0,182 sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi
normal.
34

4.4.2. Uji Multikolinearitas


Pembuktian ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilakukan
dengan cara menghitung VIF (Variance inflation Factor). Jika VIF lebih
besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas, namun bila lebih kecil dari 10
tidak terjadi multikolinearitas. Berikut hasil uji multikolinearitas.

Tabel 4.8
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa

Collinearity Statistics

Model Tolerance VIF

1 kualitas produk .489 2.044

harga
.489 2.044

a. Dependent Variable: keputusan pembelian

Sumber : Hasil olah data SPSS 23,2022

Berdasarkan Tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa nilai Tolerance


variabel Kualitas Produk (X1) adalah 0,489 dengan nilai VIF sebesar 2.044
dan nilai Tolerance variabel Harga (X2) sebesar 0,489 dengan nilai VIF
sebesar 2.044. Maka dari itu keduanya dapat disimpulkan memiliki nilai
tolerance > 0,1 dan VIF < 10. Sehingga dapat ditarik kesimpulan keseluruhan
variabel tidak terjadi multikolinearitas.

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas


Pada regresi linier nilai residual tidak boleh ada hubungan dengan
variabel independen. Hal ini bisa di identifikasikan dengan cara menghitung
korelasi rank Spearman antara residual dengan seluruh variabel independen.
Dasar analisis nya adalah jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang
ada membentuk pola tertentu yang teratur, sedangkan jika tidak ada pola yang
35

jelas, serta titik – titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y,
maka terjadi heteroskedastisitas.
Jadi Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari sebuah residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Berikut hasil uji heteroskedastisitas.

Gambar 4.5
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Hasil olah data SPSS 23,2022

Berdasarkan gambar 4.5 diatas menunjukkan bahwa tidak ada pola


yang jelas serta titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada
sumbu Y, maka disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada
data tersebut.

4.5 Analisis Regresi Linier Berganda


Analisis regresi linear berganda adalah metode analisis penelitian yang
melibatkan satu variabel terikat yang diperkirakan berhubungan dengan satu atau
lebih variabel bebas. Di dalam penelitian ini, analisis digunakan untuk mengetahui
variabel manakah yang paling berpengaruh pada keputusan pembelian (Y), kualitas
produk (X1) dan harga (X2).
36

Maka data yang digunakan biasa nya berskala interval atau ratio untuk
memprediksi apakah nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen
mengalami kenaikan atau penurunan. Karena tujuan analisis regresi linear berganda
adalah untuk memprediksi jika nilai variabel tak bebas apabila nilai variabel
bebasnya diketahui. Disamping itu juga untuk dapat mengetahui bagaimanakah
arah hubungan variabel tak bebas dengan variabel – variabel bebas lainnya. Berikut
disajikan hasil uji regresi linear berganda:

Tabel 4.9
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 2.946 1.495 1.971 .052

kualitas produk .292 .095 .314 3.091 .003


harga .638 .142 .455 4.476 .000
a. Dependent Variable: keputusan pembelian

Sumber : Hasil olah data SPSS 23,2022

Hasil Uji Regresi Linier Berganda pada penelitian ini diperoleh sebagai berikut:

Y = 2.946 + 0.292X1 + 0.638X2

Keterangan :

Keputusan Pembelian :Y
Konstanta : 2.946
Koefisien Regresi Kualitas Produk : 0.292
Koefisien Regresi Harga : 0.638
Kualitas Produk : X1
Harga : X2
37

Berdasarkan persamaan tersebut, konstanta sebesar 2.946 yang berarti jika


kualitas produk dan harga bernilai nol, ini berarti besarnya keputusan pembelian
sepatu ventela akan meningkat sebesar 2.946. Koefisien (β)X1 sebesar 0.292
menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan kualitas produk maka akan
terjadi peningkatan keputusan pembelian. Koefisien (β)X2 sebesar 0.638
menunjukkan bahwa setiap penambahan satu satuan harga maka akan terjadi
peningkatan keputusan pembelian.

4.6 Uji Hipotesis


Pengujian hipotesis dalam penelitian ini bertujuan untuk membuktikan
pengaruh keputusan pembelian produk sepatu Ventela. Selain itu pengujian
hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel independen pada
variabel dependen menggunakan uji F dan pada tahap kedua dilakukan uji secara
parsial untuk melihat kebermaknaan masing-masing variabel independen dalam
model regresi yang diperoleh menggunakan uji t. Berikut penjelasan hasil uji
hipotesis:

4.6.1 Uji Parsial (Uji t)


Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara
individual dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Kriteria uji t adalah
apabila nilai t hitung > t tabel dan nilai signifikansi kurang dari 0.05 maka
variabel bebas yang diteliti berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.
Berikut disajikan hasil uji t :
Tabel 4.10
Hasil Uji Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 2.946 1.495 1.971 .052

kualitas produk .292 .095 .314 3.091 .003


harga .638 .142 .455 4.476 .000
a. Dependent Variable: keputusan pembelian

Sumber : Hasil olah data SPSS 23,2022


38

Berdasarkan tabel berikut penjelasan hasil uji t untuk masing-masing


variabel independen:
1. Kualitas Produk
Hasil statistik uji t untuk variabel kualitas produk diperoleh nilai t-
hitung sebesar 3,091 dengan nilai signifikansi sebesar 0,003 lebih kecil dari
0,05 dan koefisien regresi memiliki nilai sebesar 0,292 maka hipotesis yang
menyatakan bahwa “kualitas produk (X1) berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian (Y)” terbukti.
2. Harga
Hasil statistik uji t untuk variabel harga diperoleh nilai t-hitung sebesar
4,476 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 dan
koefisien regresi memiliki nilai sebesar 0,638 maka hipotesis yang
menyatakan bahwa “harga (X2) berpengaruh terhadap keputusan pembelian
(Y)” terbukti.

4.6.2 Uji Simultan (Uji F)


Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh seluruh variable
independen secara bersama-sama terhadap variable dependen. Kriteria uji F
adalah apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka variable bebas secara
bersama-sama berpengaruh terhadap variable terikat. Berikut disajikan hasil
uji F.
Tabel 4.11
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 672.702 2 336.351 50.463 .000b


Residual 646.538 97 6.665
Total 1319.240 99
a. Dependent Variable: keputusan pembelian
b. Predictors: (Constant), harga, kualitas produk

Sumber : Hasil olah data SPSS 23,2022


39

Dari hasil pengujian diperoleh nilai F hitung sebesar 50,463 dengan


signifikansi sebesar 0,000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang
menyatakan “kualitas produk dan harga secara simultan berpengaruh positif
pada keputusan pembelian sepatu ventela” terbukti.

4.6.3. Koefisien Determinasi (R2)


Koefisien Determinasi (R2 ) Koefisien determinasi bertujuan untuk
mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah 0 < R² < 1. Apabila
nilai koefisien determinasi (R²) semakin mendekati angka 1, maka model
regresi dianggap semakin baik karena variabel independen yang dipakai
dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependennya dan
sebaliknya apabila nilai (R²) diperoleh mendekati 0 maka hubungan variabel
independen terhadap variabel dependen semakin lemah. Berikut disajikan
hasil analisis koefisien determinasi.

Tabel 4.12
Hasil Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .714a .510 .500 2.582

a. Predictors: (Constant), harga, kualitas produk

b. Dependent Variable: keputusan pembelian

Sumber : Hasil olah data SPSS 23,2022

Hasil pengujian yang tertulis pada tabel 4.12 dapat terlihat bahwa angka
R yang dihasilkan sebesar 0,714. Hal ini menunjukkan bahwa analisis
koefisien determinasi (R2) pada penelitian ini diperoleh hasil R Square
sebesar 0,510. Hal tersebut menunjukkan bahwa keputusan pembelian
dipengaruhi oleh variabel kualitas produk dan harga sebesar 51,0%,
sedangkan sisanya sebesar 49% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
termasuk dalam penelitian.
40

4.7 Rangkuman Hasil Penelitian


Keseluruhan hasil penelitian mengenai Pengaruh Kualitas Produk dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Brand Lokal Sepatu Ventela sebagai berikut.

Tabel 4.13
Rangkuman Hasil Penelitian

Uji Instrumen Hasil

Berdasarkan hasil uji validitas pada tabel 4.5


menunjukkan dari 14 pertanyaan yang diajukan
kepada 100 responden dapat diketahui bahwa semua
Uji Validitas telah valid. Hal ini diketahui dari nilai r tabel yang
bernilai lebih dari 0,1966.

Hasil uji reliabilitas diketahui bahwa pernyataan


variabel independen yaitu kualitas produk dan harga
terhadap variabel dependen keputusan pembelian
Uji Reliabilitas memiliki nilai Cronbach’s Alpha > 0,60. Maka dapat
ditarik kesimpulan semua pernyataan dari masing
masing variabel adalah reliabel.

Uji Asumsi Klasik Hasil

Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 4.7 dapat


diketahui bahwa nilai angka yang signifikan yang
berarti menunjukkan bahwa normal. Maka dapat
Uji Normalitas disimpulkan bahwa layak dipakai karena distribusi
normal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-


masing variabel memiliki nilai tolerance > 0,1 dan
VIF < 10. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
Uji Multikolinearitas
41

keseluruhan variabel tidak terjadi multikolinearitas


sehingga model regresi layak digunakan.

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dapat


dilihat pada gambar 4.5 menunjukkan titik-titik
tersebut menyebar diatas angka 0 pada sumbu Y. Ini
Uji Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa model regresi ini tidak terjadi
heteroskedastisitas atau terjadinya
heteroskedastisitas.

Analisis Regresi Linear Hasil


Berganda

Hasil uji regresi linear berganda dalam penelitian ini


menghasilkan persamaan :

Y = 2,946 + 0,292 X1 + 0,638 X2

Hasil uji regresi linear berganda menunjukkan


Analisis Regresi Linear
bahwa nilai konstanta dan variabel kualitas produk
Berganda
dan harga berpengaruh secara positif terhadap
keputusan pembelian.

Uji Hipotesis Hasil

Berdasarkan hasil penelitian secara parsial (uji t)


nilai variabel kualitas produk memiliki nilai
signifikan sebesar 0,003 < 0,05 dan juga variabel
Uji t (Uji Parsial) harga dengan nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05
maka persepsi kualitas produk dan harga
berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Hasil uji F menunjukkan bahwa hasil pengujian


diperoleh nilai F hitung sebesar 50.463 dengan
signifikansi sebesar 0,000. Sehingga dapat
42

Uji F (Uji Simultan) disimpulkan bahwa hipotesis yang menyatakan


kualitas produk dan harga secara simultan
berpengaruh positif pada keputusan pembelian
sepatu ventela.

Anda mungkin juga menyukai