Anda di halaman 1dari 27

BAB IV

PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

Pasar Kito Tradisional merupakan kompleks pertokoan atau kios

yang menjual berbagai produk kerajinan khas Palembang. Pasar Kito

Tradisional ini ada di komples Ramayana Ilir Barat Permai, Jalan Letkol

Iskandar, Kecamatan Bukit Kecil Kota Palembang.

Toko atau kios di Pasar Kito Tradisional menjual oleh-oleh khas

Palembang seperti sauvernir gantungan kunci, dompet, tas, baju, tempat

tissue, miniatur ampera, miniatur rumah limas, hingga songket dan lain

sebagainya. Untuk sauvernir yang banya diminati adalah seperti gantungan

kunci, dompet dan miniatur jembatan ampera, miniatur boneka yang

mengenakan pakaian khas Palembang dan lain-lain. Untuk harga beragam,

seperti untuk sauvernir tempat lipstik dengan bahan songket mulai

Rp.7.500 lalu tempat tisu dari bahan songket mulai Rp.25.000, gantungan

kunci per lusin Rp.35.000 dan sebagainya. Lalu untuk kerajinan khas

Palembang seperti songket, jumputan, tajung, belongso harganya mulai

ratusan ribu hingga jutaan.

Peminat di Pasar Kito ini Tradisional pun tidak hanya dari luar

kota, namun juga ada dari luar negeri seperti Malaysia dan Singapur.

Mereka mengatakan bahwa kerajinan yang ada di Pasar Kito sangatlah

unik.
Di Pasar Kito Tradisional ini juga ada pihak pengelola atau pihak

manajemennya yang berada persis dibelakang Pasar ini. Kemudian di

Pasar Kito Tradisional ini juga dilengkapi dengan penjagaan yang cukup

ketat salah satunya adalah adanya CCTV ditiap sudut pasar. Sehingga

pihak manajemn dapat memantau pasar settiap saat agar terciptanya

kondisi pasar yang aman dan kondusif.

Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data dengan cara

observasi langsung ke Pasar dengan melakukan pembagian kuesioner

sekaligus wawancara dengan pemilik kios atau sentra yang ada di Pasar

Kito Tradisional Kota Palembang. Para pemilik kios atau sentra juga

sangat kooperatif dalam penelitian yang dilakukan. Berikut adalah gambar

peneliti melakukan pembagian kuesioner untuk keperluan data penelitian.

Gambar.4.1
Pambagian Kuesioner

Sumber : Pengelolah data primer, 2021


Gambar.4.2
Pembagian Kuesioner

Sumber : Pengelolah data primer, 2021

Gambar.4.3
Pembagian Kuesioner

Sumber : Pengelolah data primer, 2021


B. Karakteristik Responden

a. Karasteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin

Pada penelitian ini menajikan informasi mengenai keadaan umum

responden berdasarkan jenis kelamin. Adapun besarnya persentase antara

responden laki-laki dan perempuan disaksikan pada tabel berikut.

Tabel.4.1
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi (Orang) %
Laki-Laki 39 40,6%

Perempuan 57 59,4%

Jumlah 96 100%

Sumber : Pengelolah data primer, 2021

Berdasarkan tabel 4.1, hasil identifikasi keadaan umum menurut

jenis kelamin menunjukkan 57 responden (59,4%) adalah wanita.

Sedangkan laki-laki sebanyak 39 responden (40,6%). Sebagai responden

dalam penelitian ini kesimpulannya mayoritas yang menjadi responden

yaitu wanita.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Data lain yang disajikan mengenai keadaan umum responden

adalah usia. Besarnya persentase berdasarkan kisaran umur responden

disajikan pada tabel dibawah ini:


Tabel.4.2
Usia

Usia Frekuensi (orang) %


<20 tahun 9 09,4

20-29 33 34,3

30-39 27 28,2

40-49 21 21,8

>50 6 06,3

Jumlah 96 100

Sumber : Pengelolah data primer, 2021

Berdasarkan tabel 4.2 hasil identifikasi keadaan umum responden

berdasarkan umur paling banyak dikisaran umur antara 20-29 tahun yaitu

berjumlah 33 responden (34,3%), kisaran umur 30-39 tahun berjumlah 27

responden (28,2%), kemudian pada kisaran 40-49 tahun yaitu berjumlah

21 responden (21,8%) dan kisaran umur <20 tahun berjumlah 9 responden

(09,4%). Sedangkan jumlah yang paling sedikit yaitu kisaran umur >50

tahun yang berjumlah 6 responden (06,3%).

c. Karasteristik Responden berdasarkan Lama Usaha

Bagian ini menyajikan informasi mengenai data keadaan umum

responden berdasarkan lama usaha. Adapun besarnya persentase

berdasarkan lama usaha disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini:


Tabel.4.3
Lama Usaha
Lama Usaha Frekuensi (Orang) %
<1 Tahun 0 0

1-5 10 10,4

5-10 23 23,9

10-15 28 29,3

>15 35 36,4

Jumlah 96 100

Sumber : Pengelolah data primer, 2021

Berdasarkan tabel 4.3, hasil identifikasi lama usaha menunjukan 35

responden (36,4%) yaitu kisaran >15 tahun paling banyak. Sebanyak 28

responden (29,3%) yaitu kisaran antara 10-15 dan 23 responden (23,9%)

yaitu kisaran antara 5-10 tahun. Kemudian kisaran 10 respondem (10,4%)

antara 1-5 tahun dan 0 responden untuk lama usaha <1 tahun.

d. Karakteristik responden berdasarkan pendapatan

Bagian ini menyajikan informasi mengenai data keadaan umum

responden berdasarkan lama usaha. Adapun besarnya persentase

berdasarkan lama usaha disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini:

Tabel.4.4
Pendapatan
Pendapatan Frekuensi (orang) %

< 50 juta 19 19,7


50 juta – 500 juta 45 47

500 juta – 1 milyar 27 28,1

>1 milyar 5 05,2

Jumlah 96 100

Sumber : Pengelolah data primer, 2021

Berdasarkan karakteristik pendapatan responden pada tabel 4.4

menunjukkan bahwa, karakteristik responden dengan pendapatan pertahun

kurang dari Rp.50 juta sebanyak 19 orang (19,7%), responden dengan

pendapatan Rp.50 juta – Rp.500 juta sebanyak 45 orang (47%), responden

dengan pendapatan pertahun Rp.500 juta – Rp.1 milyar sebanyak 27 orang

(28,1%) dan responden dengan pendapatan lebih dari Rp.1 milyar

sebanyak 5 orang (05,2%).

C. Analisis Statistik

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dan

realibilitas alat ukur. Uji coba ini dilakukan kepada para responden di

Pasar Kito Tradisional Kota Palembang. Uji validitas digunakan untuk

mengetahui seberapa cermat suatu kuesioner melakukan fungsi ukurnya.

Pada penelitian ini, pengukuran validitas dilakukan menggunakan analisis

faktor dengan bantuan program SPSS 20. Jumlah sampel yang digunakan

untuk uji validitas adalah 96 orang.


Tabel.4.5
Hasil Uji Validitas Variabel Literasi Keuangan
No Item Pernyataan Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
1 0,789 0,182 Valid

2 0,585 0,182 Valid

3 0,858 0,182 Valid

4 0,751 0,182 Valid

5 0,793 0,182 Valid

Sumber : Pengelolah data primer, 2021

Tabel. 4.6
Hasil Uji Validitas Variabel Modal Usaha
No Item Pernyataan Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
1 0,768 0,167 Valid

2 0,616 0,167 Valid

3 0,832 0,167 Valid

4 0,728 0,167 Valid

5 0,733 0,167 Valid

Sumber : Pengelolah data primer, 2021

Tabel. 4.7
Hasil Uji Validitas Variabel Teknologi
No Item Pernyataan Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
1 0,683 0,167 Valid

2 0,615 0,167 Valid

3 0,818 0,167 Valid


4 0,713 0,167 Valid

Sumber : Pengelolah data primer, 2021

Tabel. 4.8
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja UMKM
No Item Pernyataan Nilai rhitung Nilai rtabel Keterangan
1 0,774 0,167 Valid

2 0,584 0,167 Valid

3 0,833 0,167 Valid

4 0,732 0,167 Valid

5 0,783 0,167 Valid

Sumber : Pengelolah data primer, 2021

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r

tabel dengan tingkat 5% yaitu 0,167, jadi nilai r hitung harus lebih besar

dari 0,167 agar instrument tersebut bisa dinyatakan valid.

Berdasarkan tabel 4.7 memperlihatkan seluruh item pernyataan

memiliki nilai R Hitung lebih besar dari pada R tabel 0,167. Sehingga

setiap variabel pada uji validitas dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas instrument dapat dilihat dari besarnya nilai

cronbach alpha pada masing-masing variabel. kreteria yang digunakan

yaitu teknik cronbach alpha> 0,06. Sehingga apabila diperoleh nilai

cronbach alphalebih besar dari 0,06, maka dapat dinyatakan reliabel.


Tabel. 4.9
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
Variabel Minimal Nilai Keterangan
nilai Cronhbach’s
cronhbach’s Alpha
Alpha
Literasi Keuangan (X1) 0,60 0,747 Reliabel

Modal Usaha (X2) 0,60 0,728 Reliiabel

Teknologi (X3) 0,60 0,651 Reliabel

Kinerja UMKM (Y) 0,60 0,736 Reliabel

Sumber : Pengelolah data primer, 2021

Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa seluruh variabel memiliki

cronbach alfa lebih dari > 0,60. Dengan demikian, variabel literasi

keuangan, modal usaha, teknologi dan kinerja UMKM dapat dikatakan

reliabel dan instrument yang diajukan dalam penelitian ini layak dijadikan

alat pengumpulan data.

3. Uji Asumsi Klasik

Berdasarkan hasil pengujian segala penyimpangan klasik terhadap

data penelitian sebagai berikut :

a. Uji Normalitas

Normalitas data merupakan hal yang penting karena dengan data

tersebut dianggap dapat mewakili populasi. Persamaan regresi dikatakan

baik jika mempunyai data variabel bebas dan data variabel terikat
berdistribusi mendekati normal atau normal sama sekali. Uji normalitas

dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov. Dimana

data dapat dikatakan berdistribusi normal jika nilai Asymp. Sign(2-tailed)

> 0,05 maka data berdistribusi normal, jika nilai Asymp. Sign(2-tailed) <

0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

Tabel. 4.10
Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Studentized
Deleted
Residual

N 96
Normal Parameters a,b
Mean ,0004341
Std. Deviation 1,01933538
Most Extreme Differences Absolute ,090
Positive ,054
Negative -,090
Test Statistic ,090
Asymp. Sig. (2-tailed) ,165c

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Pengelolah data primer, 2021

Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 4.10 dengan

menggunakan metode one sampel komogrov-smirnov menunjukkan

bahwa nilai residual dari hasil uji normalitas dengan menggunakan

kolomogrov smirnov didapatkan hasil nilas asymp. Sig(2-tailed) sebesar

0,165 lebih besar dari 0,05 maka data ini berdistribusi normal.
b. Uji Multikolineritas

Uji multikolineritas dilakukan untuk melihat terdapat gangguan

atau tidak terhadap data di mana multikoliberitas terjadi apabila ada

kolerasi antar variabel independen. Dengan demikian uji ini dilakukan

agar data yang harus terbebas dari gangguan multikolineritas. Uji ini

dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dengan

ketentuan harus berada dibawah <10, hal ini dijelaskan sebagai berikut.

Tabel. 4.11
Hasil Uji Multikolineritas

Coefficientsa
Standardiz
ed
Unstandardized Coefficient Collinearity
Coefficients s Statistics

Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF

1(Constant) 4,431 3,958 1,120 ,266

Literasi
,135 ,149 ,083 ,903 ,370 ,938 1,067
Keuangan

Modal Usaha ,476 ,074 ,585 6,410 ,000 ,960 1,041

Teknologi ,275 ,132 ,189 2,078 ,041 ,963 1,039

a. Dependent Variable: Kinerja UMKM


Sumber : Pengelolah data primer, 2021

Berdasarkan hasil perhitungan yang ada pada tabel 4.11 hasil uji

multikolineritas menunjukan bahwa X1 mempunyai nilai tolerance sebesar 0,938

dan nilai VIF sebesar 1,067, nilai X2 mempunyai nilai tolerance sebesar 0,960

dan nilai VIF sebesar 1,041, X3 mempunyai nilai tolerance sebesar 0,963 dan
nilai VIF sebesar 1,039 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

multikolineritas pada variabel independen terhadap variabel dependen.

c. Regresi Linier Berganda

Dengan regresi berganda dapat diketahui terdapat tidaknya

pengaruh antara literasi keuangan, modal usaha dan teknologi terhadap

kinerja UMKM. Regresi berganda ini digunakan untuk menguji kebenaran

hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.regresi berganda juga berguna

unutk meramalkan pengaruh dua variabel predictor atau lebih terhadap

satu variabel kriterium atau untuk membuktikan ada atau tidaknya

hubungan fungsional antara dua variabel bebas (X) atau lebih dengan

sebuah variabel terikat (Y).

Tabel. 4.12
Hasil Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant)
4,431 3,958 1,120 ,266

Literasi
,135 ,149 ,083 ,903 ,370
Keuangan

Modal Usaha
,476 ,074 ,585 6,410 ,000

Teknologi
,275 ,132 ,189 2,078 ,041

a. Dependent Variable: Kinerja UMKM


Sumber : Pengelolah data primer, 2021
D

Dari hasil regresi linear berganda yang diteliti formulasi persamaan

regresi berganda adalah sebagai berikut :

Y=a+b1X1+b2X2+b3X3=e

Y=4,431 + 0,135X1 + 0,476X2 + 0,275X3

Berdasarkan perhitungan persamaan regresi linear berganda pada

tabel 4.12 dapat menunjukan bahwa :

1. Nilai konstanta a memiliki arti bahwa ketika literasi keuangan

(X1), modal usaha (X2) dan Teknologi (X3) bernilai nol atau

Kinerja UMKM (Y) tidak dipengaruhi oleh ketiga variabel X,

maka rata-rata kinerja UMKM bernilai 4,431.

2. Koefisien X1 sebesar 0,135 berarti bahwa setiap terjadi

peningkatan variabel X1 (Literasi Keuangan) sebesat 1% maka

Kinerja UMKM meningkat sebesar 0,135 (13,5%) atau

sebaliknya jika terjadi penurunan variabel X1 (Literasi

Keuangan) sebesar 1% maka kinerja UMKM menurun sebesar

13,5 (13,5%).
3. Koefisien X2 sebesar 0,476 berarti bahwa setiap terjadi

peningkatan variabel X2 (Modal Usaha) sebesat 1% maka

Kinerja UMKM meningkat sebesar 0,476 (47,6%) atau

sebaliknya jika terjadi penurunan variabel X2 (Modal Usaha)

sebesar 1% maka kinerja UMKM menurun sebesar 0,476

(47,6%).

4. Koefisien X3 sebesar 0,275 berarti bahwa setiap terjadi

peningkatan variabel X3 (Teknologi) sebesat 1% maka Kinerja

UMKM meningkat sebesar 0,275 (27,5%) atau sebaliknya jika

terjadi penurunan variabel X3 (Teknologi) sebesar 1% maka

kinerja UMKM menurun sebesar 0,275 (27,5%).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Literasi Keuangan,

Modal Usaha dan Teknologi berpengaruh terhadap Kinerja UMKM.

4. Uji Hipotesis

a. Uji T atau Uji Parsial

Uji t dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh

masing-masing variabel indenpenden (literasi keuangan, modal usaha

dan teknologi) secara individual dalam menerangkan variabel dependen

(kinerja UMKM). Derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05.

Tabel. 4.13
Hasil Uji T

Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant)
4,431 3,958 1,120 ,266

Literasi
,135 ,149 ,083 ,903 ,370
Keuangan

Modal Usaha
,476 ,074 ,585 6,410 ,000

Teknologi
,275 ,132 ,189 2,078 ,041

a. Dependent Variable: Kinerja UMKM


Sumber : Pengelolah data primer, 2021

Adapun hasil perhitungan dari tabel 4.13 menunjukkan besarnya

angka ttabel dengan ketentuan α = 0,05 dan dk = (n-2) atau (96-2) = 94

sehingga diperoleh nilai 1,661. Maka hal ini dapat diketahui pengaruh

masing-masing variabel sebagai berikut :

1. Variabel Literasi Keuangan (X1)

T hitung untuk variabel literasi keuangan signifikansi sebesar

0,370 > 0,05 dan Variabel X1 mempunyai t hitung yaitu 0,903 dengan t

tabel = 1,661. Jadi t hitung < t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel X1 (literasi keuangan) tidak memiliki kontribusi terhadap Y

(Kinerja UMKM). Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel literasi

keuangan secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

kinerja UMKM.

2. Variabel Modal Usaha (X2)


T hitung untuk variabel modal usaha signifikansi sebesar 0,00 <

0,05 dan Variabel X2 mempunyai t hitung yaitu 6,410 dengan t tabel =

1,661. Jadi t hitung > t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

X2 (modal usaha) memiliki kontribusi terhadap Y (kinerja UMKM). Jadi

dapat disimpulkan bahwa variabel modal usaha secara parsial memiliki

pengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM.

3. Variabel Teknologi (X3)

T hitung untuk variabel teknologi signifikansi sebesar 0,41 > 0,05

dan Variabel X3 mempunyai t hitung yaitu 2,078 dengan t tabel = 1,661.

Jadi t hitung > t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X3

(teknologi) memiliki kontribusi terhadap Y (kinerja UMKM). Jadi dapat

disimpulkan bahwa variabel teknologi secara parsial memiliki pengaruh

positif signifikan terhadap kinerja UMKM.

b. Uji F atau Uji Simultan

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependennya. Untuk melakukan uji F,

hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. Apabila F hitung > F tabel,

maka H1, H2 dan H3 diterima dan H0 ditolak yang artinya variabel

indenpenden secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Tabel. 4.14
Hasil Uji F
ANOVAa

P Sum of Mean
Model Squares Df Square F Sig.

1 Regression 69,673 3 23,224 16,362 ,000b

Residual 107,877 76 1,419

Total 177,550 79

a. Dependent Variable: Kinerja UMKM


a. Predictors: (Constant), Teknologi, Modal Usaha, Literasi Keuangan
Sumber : Pengelolah data primer, 2021

Berdasarkan tabel 4.14 diperoleh nilai F hitung = 16,362,

sedangkan f tabel untuk tarif nyata (α) sebesar 5% serta df1 = k-1 dan df2

= n-k yaitu df1 = 3 dan df2 = 92 adalah sebesar 2,70. Dari hasil uji F juga

diketahui bahwa nilai signifikan (sig) yang muncul sebesar 0,000 yang

berarti sig F (0,000) ≤ α (0,05), hal tersebut menunjukkan terdapat

signifikan yang terjadi pada pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel independen antara lain

Literasi Keuangan (X1), Modal Usaha (X2) dan Teknologi (X3) secara

simultan dan signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen kinerja

UMKM (Y). Kemudian Ha yaitu Ada Pengaruh Literasi Keuangan, Modal

Usaha dan Teknologi secara simultan terhadap Kinerja UMKM diterima

dan Ho ditolak yang artinya variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Maka dengan kata lain


variabel-variabel independen mampu menjelaskan besarnya variabel

dependen Kinerja UMKM.

b. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Analisis determinasi digunakan untuk mengetahui presentasi

pengaruh variabel independen secara serentak terhadap dependent. Dalam

penelitian ini dapat terlihat pada tabel dibawah ini :

Tabel.4.15
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 ,535a ,286 ,762 1,47617

a. Predictors: (Constant), Teknologi, Modal Usaha, Literasi Keuangan


b. Dependent Variable: Kinerja UMKM

Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui hasil uji determinasi pada

output model sumary dari analisis regresi berganda tepatnya kolom

Adjusted R Square sebesar 0,762. Jadi ini artinya pengaruh literasi

keuangan (X1), Modal Usaha (X2), dan Teknologi (X3) terhadap Kinerja

UMKM (Y) yaitu sebesar 76,2%. Sedangkan sisanya 23,8% dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam variabel penelitian atau tidak

termasuk dalam model regresi.

D. Pembahasan

1. Pengaruh Literasi Keuangan Terhadap Kinerja UMKM

The Association of Chartered Certified Accountants merumuskan

bahwa literasi keuangan mencakup pengetahuan mengenai konsep


keuangan, kemampuan memahami komunikasi mengenai konsep

keuangan, kecakapan mengelola keuangan pribadi/perusahaan dan

kemampuan melakukan keputusan dalam situasi tertentu.1

T hitung untuk variabel literasi keuangan signifikansi sebesar

0,370 > 0,05 dan mempunyai t hitung yaitu 0,903 dengan t tabel = 1,661.

Jadi t hitung < t tabel sehingga variabel X1 (literasi keuangan) tidak

memiliki kontribusi terhadap Y (Kinerja UMKM). Jadi dapat disimpulkan

bahwa variabel literasi keuangan secara parsial tidak memiliki pengaruh

signifikan terhadap kinerja UMKM.

Hal ini menunjukkan ketidaksesuaian dengan hipotesis penelitian

dan penelitian sebelumnya oleh Dwitya Aribawa (2016) yang menyatakan

bahwa literasi keuangan berpengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM.

Secara teoristis apabila tingkat literasi keuangan seorang pemilik usaha

semakin tinggi, maka kinerja yang dapat dicapai oleh usaha tersebut akan

semakin meningkat.

Literasi keuangan juga mempengaruhi cara berpikir seseorang

terhadap kondiisi keuangan serta mempengaruhi pengambilan keputusan

yang strategis dalam hal keuangan dan pengelolaan yang lebih baik bagi

pemilik usaha.

Masih banyak pemilik UMKM didaerah ini yang belum

sepenuhnya memahami tentang literasi keuangan, menurut data terbaru

yang dipaparkan oleh OJK mengungkapkan bahwa hanya responden dari


1
Dwitya Aribawa,“Pengaruh Literasi keuangan Terhadap Kinerja dan Keberlangsungan
UMKM di Jawa Tengah”, Jurnal Siasat Bisnis Vol.20 No.1, 2016, hal.2
sektor perbankanlah yang memiliki literasi keuangan yang tinggi

dibandingan sektor-sektor lain.2 Jadi dapat disimpulkan bahwa masih

banyak UMKM yang tidak menjalankan atau menggunakan literasi

keuangan dengan baik untuk menjalankan usahanya.

2. Pengaruh Modal Usaha terhadap Kinerja UMKM

Modal usaha adalah factor produksi yang memiliki pengaruh kuat

dalam mendapatkan produktivitas ataupun output, secara luas modal

merupakan pendorong besar untuk meningkatkan investasi baik secara

langsung pada proses produksi maupun dalam prasarana produksi,

sehingga mampu mendorong kenaikan produktivitas dan output.3

Berdasarkan tabel coefficients untuk variabel modal usaha

mempunyai nili t hitung yaitu sebesar 6,410 dengan t tabel = 1,661 dengan

signifikansi sebesar 0,00 < 0,05 sehingga H2 ini berarti diterima secara

parsial modal usaha berpengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM. Jadi

t hitung > t tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel X2 (modal

usaha) memiliki kontribusi terhadap Y (kinerja UMKM).

Hasil ini menunjukan kesesuaian dengan hipotesis penelitian yang

menyatakan bahwa modal usaha berpengaruh terhadap kinerja UMKM.

Hasil ini juga sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya. Berdasarkan

penelitian terdahulu yang diteliti oleh Djamila Abbas (2018) menunjukkan

bahwa modal usaha berpengaruh signifikan terhadap kinerja UMKM.

2
Ibid
3
Husein Umar, “Riset Pemasaran dan Perilaku Konsume”, Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama, 2000), hal. 17.
Pengaruh modal usaha terhadap sebuah bisnis atau usaha

keberadaannya menjadi pondasi awal yang akan dibangun. Besar kecilnya

modal akan mempengaruhi terhadap perkembangan usaha dalam

pencapaian pendapatan.

Apalagi ditambah dengan masa pandemi Covid-19 yang terjadi

saat ini membuat efektivitas penjualan menjadi terganggu, yang

dibutuhkan dari sekian persoalan oleh hampir keseluruhan pemilik

UMKM adalah Modal Usaha.

Dalam mewujudkan peningkatan dan pengembang kinerja sektor

UMKM, modal adalah hal mutlak yang diperlukan, semakin tinggi modal

maka semakin meningkat kinerja usaha dan sebaliknya kinerja usaha akan

mengalami penurunan apabila modal yang didapatkan rendah.

3. Pengaruh Teknologi terhadap Kinerja UMKM

Menurut Roger teknologi merupakan suatu rancangan atau desain

untuk alat bantu tindakan yang mengurangi ketidakpastian dengan

hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu hasil yang diinginkan. 4

Sedangkan menurut pendapat dari Jacques Ellul mendefinisikan teknologi

sebagai keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki

ciri efisiensi dalam setiap kegiatan manusia.5

T hitung untuk variabel teknologi signifikansi sebesar 0,41 > 0,05

dan variabel X3 mempunyai t hitung yaitu 2,078 dengan t tabel = 1,661.

Jadi t hitung lebih besar dari t tabel sehingga variabel X3 (teknologi)


4
Fatah Syukur NC, “Teknologi Pendidikan”, Semarang : Rasai Media Group, 2008, hal.
117.
5
Ibid, hal. 205.
memiliki kontribusi terhadap Y (kinerja UMKM). Jadi dapat disimpulkan

bahwa variabel teknologi secara parsial memiliki pengaruh positif

signifikan terhadap kinerja UMKM.

Hal ini menunjukkan kesesuaian penelitian dengan hipotesis

penelitian yang menyatakan bahwa teknologi berpengaruh terhadap

Kinerja UMKM. Hal ini juga sejalan dengan penelitian sebelumnya.

Berdasarkan penelitian terdahulu yang diteliti oleh Ika Apriwiyanti (2019)

yang menyatakan bahwa teknologi berpengaruh signifikan terhadap

kinerja UMKM.

Di Era industri 4.0 ini teknologi mempunyai peranan yang sangat

penting untuk menunjang kemudahan kinerja UMKM. Jika pelaku

UMKM menggunakan teknologi yang canggih akan mempercepat

produksi barang dan penjualan yang akan memaksimalkan keuntungan

yang didapat. Salah satu teknologi yang sangat digencarkan oleh pemilik

UMKM saat masa pandemi Covid-19 ini adalah teknologi informasi atau

digital. Pemerintah juga mendorong untuk para pelaku UMKM agar go

digital karena peluang promosi dan penjualan yang sangat besar.

Teknologi informasi atau digital ini membantuk pemilik UMKM

dalam memasarkan produknya secara online serta meningatkan

penjualannya yang dapat menyasar pasar yang lebih luas. Hal inilah yang

mampu memberikan dampak terhadap kinerja UMKM.

4. Pengaruh Literasi Keuangan, Modal Usaha dan Teknologi

terhadap Kinerja UMKM


Dalam hasil perhitungan pada tabel 4.14 diperoleh nilai F hitung =

16,362 lebih besar dari F tabel = 2,70 dan signifikansi 0,00 < 0,05 dapat

disimpulkan bahwa variabel independen antara lain Literasi Keuangan

(X1), Modal Usaha (X2) dan Teknologi (X3) secara simultam dam

signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen kinerja UMKM (Y).

Berdasarkan hasil uji regresi berganda, diketahui bahwa variabel literasi

keuangan, modal usaha dan teknologi berpengaruh secara bersama-sama

atau simultan dan signifikan terhadap kinerja UMKM di Pasar Kito

Tradisional Kota Palembang.

Sedangkan dari hasil uji koefisien determinasi (R1) diperoleh nilai

koefisien determinasi (R2) sebesar 0,762. Jadi pengaruh variabel

independen terhadap varibel dependent yaitu sebesar 76,2% sedangkan

sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam variabel

penelitian ini. Semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini berasal

dari lingkuangan internal. Hasil nilai koefisien sebesar 76,2%

mununjukkan bahwa ada faktor lain tampaknya memiliki kemampuan

dalam menjelaskan variabel kinerja UMKM.

Setelah mengetahui literasi keuangan, memperoleh modal usaha

dan penggunaan teknologi banyak usaha yang telah dapat menjalankan

usahanya dengan kinerja maksimal. Kondisi perokonomian yang sempat

jatuh pada awal pandemi Covid-19 berangsur membaik dan meningkat

dari pada sebelumnya. Kinerja UMKM pun perlahan telah dirasa sesuai

dengan target yang diinginkan oleh pelaku UMKM. Banyak hal yang
didapat apabila pelaku usaha menerapkan literasi keuangan dengan baik,

kemudian mendapat bantuan modal usaha atau pinjaman oleh pemerintah

pada saat pandemi ini dan memanfaatkan teknologi yang maju pesat pada

zaman modern saat ini.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Analisis terhadap data yang diperoleh dalam melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Literasi Keuangan, Modal Usaha dan Teknologi

Terhadap Kinerja UMKM (Studi Kasus : Pasar Kito Tradisional Kota

Palembang)” maka kesimpulan dari penelitian ini adalah :

1. Dari analisis secara parsial bahwa dapat dilihat dari nilai T hitung untuk

variabel literasi keuangan signifikansi sebesar 0,370 > 0,05 dan t hitung

yaitu 0,903 dengan t tabel = 1,661. Jadi t hitung < t tabel sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel literasi keuangan tidak berpengaruh

terhadap Y (Kinerja UMKM) pada Pasar Kito Tradisional Kota

Palembang.

2. T hitung untuk variabel modal usaha signifikansi sebesar 0,00 < 0,05

dan t hitung yaitu 6,410 dengan t tabel = 1,661. Jadi t hitung > t tabel

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel modal usaha berpengaruh

terhadap Y (kinerja UMKM). T hitung untuk variabel modal usaha

secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Y (Kinerja UMKM)

pada Pasar Kito Tradisional Kota Palembang.

3. T hitung untuk variabel teknologi signifikansi sebesar 0,41 > 0,05 dan t

hitung yaitu 2,078 dengan t tabel = 1,661. Jadi t hitung > t tabel

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel teknologi berpengaruh

terhadap Y (kinerja UMKM). T hitung untuk variabel teknologi secara


parsial berpengaruh positif signifikan terhadap Y (Kinerja UMKM)

pada Pasar Kito Tradisional Kota Palembang.

4. Pengaruh literasi keuangan, modal usaha dan teknologi secara simultan

terhadap perkembangan UMKM. Nilai F hitung = 16,362 > F tabel =

2,70 dan signifikansi 0,00 < 0,05 dapat disimpulkan bahwa variabel

independen antara lain literasi keuangan, modal usaha dan teknologi

secara simultan dam signifikan berpengaruh terhadap variabel

dependen kinerja UMKM pada Pasar Kito Tradisional Kota

Palembang. Sedangkan, dari hasil analisis menunjukkan bahwa hasil

uji koefisien determinasi (R2) hanya sebesar 0,392. Jadi pengaruh

literasi keuangan, modal usaha dan teknologi terhadap kinerja UMKM

yaitu sebesar 39,2% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak termasuk dalam variabel penelitian.

B. Saran

1. Bagi pemilik UMKM untuk dapat menggunakan literasi keuangan

dengan lebih baik lagi agar terciptanya kondisi usaha yang lebih baik.

2. Diharapkan kepada pemerintah daerah untuk ikut berpartisipasi

mengawasi dan memberikan pelatihan usaha terhadap UMKM

khususnya pada Pasar Kito Tradisional Kota Palembang.

3. Penulis berharap agar dilakukan penelitian sejenis dengan variabel-

variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja UMKM khususnya di

Kota Palembang.

Anda mungkin juga menyukai