Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian lapangan ( field research ) yaitu suatu

penelitian yang dilakukan secara sistematis, mengangkat data yang terdapat

dilapangan. Penelitian ini memakai metode kuantitatif, metode penelitian

kuantitatif merupakan metode penelitian yang berdasarkan dalam filsafat

positivisme dipakai untuk meneliti populasi dan sampel tertentu, penelitian

ini memakai angka-angka yang dijumlahkan menjadi data yang kemudian di

analisis. Metode ini menggunakan data penelitian berupa angka-angka dan

analisis menggunakan statistik.1

B. Sumber Data

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh atau yang dikumpulkan

langsung dilapangan oleh yang bersangkutan yang memerlukannya. 2 Data

primer untuk penelitian ini yaitu kuesioner yang diberikan dan diisi oleh

pemilik kios Pasar Kito Tradisional Kota Palembang.

1
Sugiono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Method),Bandung: Alfabeta, 2017, hlm.11.
2
Iqbal Hasan, MM,”Pokok-Pokok Metodologi Penelitian”,Cet. Pertama,Jakarta: Ghlmia
Indonesia, 2002, hlm.82.
2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber eksternal

dan internal.3 Dalam penelitian ini penulis mendapatkan data dari

perpustakaan, buku-buku literatur dan data sekunder yang didapat dari

jurnal-jurnal penelitian terdahulu.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terduru dari obyek atau

subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan setlah itu ditarik kesimpulannya. 4

Populasi bukan hanya sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek

yang di pelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki

oleh subyek atau obyek itu. Jumlah dalam populasi penelitian ini tidak

diketahui.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi, sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang terdapat dalam populasi tersebut. 5 Tujuan

penentuan sampel yaitu untuk memperoleh keterangan mengenai objek

penelitian dengan cara mengamati hanya sebagian dari populasi, suatu

redaksi terhadap jumlah objek penelitian. Penentuan sampel juga ditujukan

untuk menarik generalisasi dari hasil penyelidikan. Jadi sampel ialah wakil

3
Ibid,.hlm.82.
4
Sugiono,”Metode Penelitian Kuantitatif”,(Mix Method),Bandung: Alfabeta, 2017,
hlm.119.
5
Ibid, hlm.120.
yang telah dipilih untuk mewakili populasi yang ada. Dengan sampel ini

maka proses penelitian akan lebih mudah dan sederhana.

Sampel dalam penelitian ini dilakukan secara nonprobability sampling

yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau

kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel.6 Cara yang digunakan untuk pengambilan sampel ini

menggunakan accidential sampling. Accidential sampling merupakan

teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang

secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan

sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok

sebagai sumber data.7

Cara menghitung sampel dalam populasi tidak diketahui

menggunakan rumus sebagai berikut.

Menurut Wibisono dalam menghitung rumus sampel pada populasi

yang tidak diketahui adalah sebagai berikut8:

N= ( ZaE/2 )²
N= ( 1,96
0,20 )

N = 96 Responden

Keterangan :

6
Sugiyono,(Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2014), hlm 84.
7
Sugiyono,(Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2014), hlm 85.
8
Sugiyono,(Metode Penelitian Kuantitatif, Bandung: ALFABETA, 2018)
N = Ukuran Sampel

Za/2 = Nilai standar daftar luar normal standar bagaimana tingkat

kepercayaan (a) 95%

E = Tingkat ketetapan yang digunakan dengan mengemukakan

besarnya eror maksimum secara 20%

Setelah dilakukan perhitungan menggunakan rumus tersebut, maka

didapatkan hasil sampel yaitu 96 konsumen atau dapat dibulatkan

menjadi 100 responden.

D. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional merupakan unsur-unsur dari sebuah penelitian

yang dari sebelum penelitian menjelaskan bagaimana untuk mengukur

suatu variabel. Sehingga dengan variabel operasional tersebut mampu

menunjukkan indikator-indikator yang menjadi pendukung dari variabel-

variabel penelitian ini. Definisi operasionalnya sebagai berikut :

Tabel.3.1

Definisi Operasional

Variabel Definisi Indikator Skala

Penelitian Operasional Pengukuran

Literasi literasi keuangan 1. Pengetahuan Diukur

Keuangan adalah umum tentang melalui

(X1) (Chen pengetahuan dan keuangan kuesioner

H, Volpe R kemampuan 2. Tabungan dengan

P, 1998) pengelolaan menggunakan


keuangan 3. Pinjaman skala ordinal

individu untuk 4. Asuransi

mengambil 5. Investasi

keputusan

keuangan saat ini

dan masa depan.

Modal modal usaha 1. Struktur Diukur

Usaha (X2) adalah bagian Permodalan : melalui

(Kartika penting dalam Modal Sendiri kuesioner

Putri,Dkk, perusahaan yang dan Modal dengan

2014) biasanya berupa Pinjaman menggunakan

sejumlah uang 2. Pemanfaatan skala ordinal

atau barang yang modal tambahan

digunakan untuk 3. Hambatan dalam

menjalankan mengaksus

usaha. modal eksternal

4. Keadaan usaha

setelah

menambahkan

modal

Teknologi teknologi 1. Teknologi Diukur

(X3) (Tri merupakan suatu membantu melalui

Utari, Putu rancangan atau efektifitas kuesioner


Martini, desain melalui produksi dengan

2014) proses atau 2. Jumlah besarnya menggunakan

tahapan yang teknologi yang skala ordinal

memiliki nilai digunakan

tambah untuk 3. Teknologi

menghasilkan meningkatkan

suatu produk dan produksi dan

memiliki ciri pendapatan

efesiensi dalam 4. Teknologi

setiap kegiatan membantu

manusia keberlangsungan

usaha

Kinerja Kinerja adalah 1. Pertumbuhan Diukur

UMKM (Y) keberhasilan penjualan melalui

(Minuzu, personel, tim, 2. Pertumbuhan kuesioner

2010) atau unit modal dengan

organisasi dalam 3. Penambahan menggunakan

mewujudkan tenaga kerja skala ordinal

sasaran strategik setiap tahun

yang telah 4. Pertumbuhan

ditetapkan pasar dan

sebelumnya pemasaran

dengan perilaku 5. Pertumbuhan


yang diharapkan. keuntungan

(laba usaha)

E. Metode Pengumpulan Data

Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu dengan

langkah-langkah yang sisematis, metode adalah suatu kerja yang sistematik.

Metode pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan standar

guna memperoleh data kuantitatif. Data yang digunakan penulis untuk

mencapai tujuan dalam penelitian ini menggunakan metode-metode berikut :

1. Kuesioner

Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang

memungkinkan analisis mempelajari sikap-sikap. Keyakinan, perilaku,

dan karakteristik beberapa orang utama dalam organisasi yang bisa

terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.

Kuesioner juga berupa angket yang merupakan sebuah daftar pertanyaan

yang harus diisi atau dijawab oleh responden. Kuesioner yang digunakan

tertutup, dimana responden hanya memilih jawaban yang sudah

disediakan. Di dalam kuesioner ini berisi tentang pernyataan-pernyataan

untuk para pemilik toko di Pasar Kito Tradisional Kota Palembang yang

berkaitan dengan pengaruh literasi keuangan, modal usaha dan teknologi

terhadap kinerja UMKM.

2. Observasi
Observasi merupakan cara pengumpulan data dengan cara melakukan

pencatatan secara cermat dan sistematik. Dalam observasi ini peneliti

menggunakan jenis penelitian dengan non partisipasi. Dimana penelitian

tidak terlibat langsung sebagai peserta dan bukan bagian dari kelompok

yang diteliti. Observasi yang dilakukan peneliti ialah observasi non

partisipatif. Peneliti mendatangi lokasi penelitian tetapi tidak ikut terlibat

dalam aktivitas yang dilakukan UMKM di Pasar Kito Tradisional Kota

Palembang.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan mencari data mengenai hlm-hlm atau

variabel berupa catatan, buku-buku, surat kavar, majalah dapat juga

berbentuk file yang tersimpan di server serta data yang tersimpan website. 9

Data yang diperoleh dari dokumentasi penyebaran kuesioner yang diisi

oleh para pemilik toko di Pasar Kito Tradisional Kota Palembang.

F. Skala Pengukuran

Skala pengukuran adalah kesepakatan yang digunakan sebagai acuan

untuk menentukan panjang pendeknya interval yang terdapat dalam

indikator atau alat ukur, sehingga jika alat ukur tersebut digunakan dalam

pengukuran menghasilkan data kuantitatif. Pada penelitian ini

menggunakan skala likert yang merupakan skala pengukuran untuk

mengukur variabel dengan indikator variabel. Lalu indikator tersebut

dijadikan sebagai titik tolak pengukuan. Peneliti menggunakan


9
Suharsimi Arikunto,”Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik”,Jakarta Rineka
Cipta 2006, hlm.21.
pengukuran 5 skala likerts karena peneliti ingin mendapatkan jawaban

yang pasti dari pertanyaan yang diberikan dan agar sesuai dengan batasan-

batasan yang diperoleh peneliti.10

Tabel. 3.2

Skala Likerts

Bobot Kategori

5 Sangat Setuju

4 Setuju

3 Kurang Setuju

2 Tidak Setuju

1 Sangat Tidak Setuju

G. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kevaliditasan suatu instrument. Suatu instrument memiliki validasi yang

tinggi dan sebaliknya. Hasil penelitian yang valid akan terdapat kesamaan

antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada

objek yang diteliti.11 Pengujian ini dilakukan dengan teknik pengumpulan


10
Ibid, hlm.93.
11
Sugiyono,”Metode Penelitian Kuantitatif”,(Mix Method),Bandung: Alfabeta, 2017,
hlm.168.
skor, kemudian skor tersebut diolah dengan Coefficient Correlation

Pearson dalam SPSS dengan ketentuan jika nilai signifikansi (P Value) <

0,05, maka tidak terjadi hubungan yang signifikan. Sedangkan apabila

nilai signifikan (P Value) > 0,05, maka terjadi hubungan yang signifikan.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliablitas adalah suatu nilai yang menunjukan konsistensi suatu

alat pengukuran di dalam mengukr gejala yang sama. Hasil penelitian yang

reliable, bila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. 12 Untuk

uji reliabilitas digunakan metode Teknik perhitungan relibilitas yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu metode internal consistency

reliability dengan menggunakan koefisien reliabilitas alpha Cronbach (α),

hlm ini sesuai dengan tujuan test yang bermaksud menguji konsistensi

item-item dalam instrument penelitian. Menghitung nilai reliabilitas

digunakan rumus sebagai berikut :

Metode alpha Cronbach (α) diukur berdasarkan skala alpha Cronbach

(α) dari 0,00 sampai 1,00. Apabila nilai alpha 0.6 atau lebih maka

dikatakan item tersebut memberikan tingkat reliabel yang cukup,

sebaliknya apabila nilai dibawah 0,6 maka dikatakan item tersebut kurang

reliabel. Setelah mendapatkan nilai reliabilits instrument (r hitung), maka

nilai tersebut dibandingkan dengan jumlah responden dan taraf nyata. Bila

r hitung ≥ dari r tabel, maka instrument tersebut dikatakan reliabel,

sebaliknya jika r hitung < dari r tabel maka instrument tersebut dikatakan

tidak reliabel.
12
Ibid.
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh literasi keuangan, modal

usaha dan teknologi terhadap kinerja UMKM. Oleh karena itu data

oenelitian ini menggunakan SPSS. Regresi dilakukan terhafap tiga

variabel yaitu tiga variable bebas (independen) dan satu variabel terikat

(dependen)

1. Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk menguji pengaruh

lebih dari satu variabel independen terhadap variabel dependen. Persamaan

dari regresi linier berganda sebagai berikut :13

Y = ɑ + b1X1+b2X2+b3X3+e

Dimana :

Y = Kinerja UMKM

ɑ = Konstanta

b1X1 = Literasi Keuangan

b2X2 = Modal Usaha

b3X3 = Teknologi

e = Standar Eror

2. Uji Asumsi Klasik

Alat uji yang digunakan adalah uji asumsi klasik yaitu untuk

mengetahui apakah terdapat masalah di dalam data regresi. Uji asumsi

13
Agung Abdul Rasul, ”Praktik Statistik Ekonomi Dan Bisnis”, Jakarta : Mitra Wicana
Media, 2010, hlm.134.
klasik yang digunakan untuk mengukur bagaimana pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat (Y), maka peneliti menggunakan analisis

regresi untuk membandingkan dua variabel atau lebih yang bisa

dipertanggungjawabkan, maka asumsi-asumsi berikut harus dipenuhi.

Apabila data regresi sudah melewati empat pengujian dalam uji asumsi

klasik ini yaitu:

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertugas untuk mengetahui distribusi data dalam

variabel yang akan digunakan dalam penelitian dn sebaiknya dilakukan

sebelum data diolah berdasarkan model penelitian.14 Untuk menguji

lebih akurat maka diperlukan alat analisis dan SPSS. Uji normalitas

dapat dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov.

Dimana data dapat dikatakan berdistribusi normal jika nilai Asymp.

Sign(2-tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal, jika nilai Asymp.

Sign(2-tailed) < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal.

b. Uji Multikolineritas

Uji Multikolineritas dimaksudkan apakah model regresi ditemukan

adanya kolerasi antara variabel bebas (idenpendent). Apabila terjadi

kolerasi antara variabel bebas, maka terdapat problem Multikolineritas

pada model regresi tersebut. Pedoman suatu model regresi yang bebas

Multikolineritas adalah koefisien antara variabel independen haruslah

lemah dibawah 0,05 jika korelasi kuat maka terjadi Multikolineritas.15

14
Sutrisno Hadi, “Metode Research”, Yogyakarta: Andi, 2002, hlm.207.
15
Ibid, hlm. 207.
Multikolineritas dapat dilhat dari tolerance dan lawannya VIF

(Variance Inflation Factor), jika nilai VIF kurang dari 4 maka tidak

terjadi Multikolineritas.

3. Uji Hipotesis

a. Uji F atau Uji Simultan

Uji F atau uji Simultan adalah tahap awal dalam mengidentifikasi

model regresi yang diestimasi layak atau tidak layak. Yang digunakan

untuk menjelaskan pengaruh variabel-Variabel bebas terhadap variabel

terikat Nama uji ini disebut sebagai uji F karena mengikuti distribusi F

yang kriteria pengujiannya seperti One Way anova.16

Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel dengan

menggunakan hipotesis statistik. Pengambilan keputusan didasarkan

pada nilai probalitas yang didapatkan dari hasil pengolahan data

melaluiprogram SPSS berikut:

a. Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak

b. Jika probalitas > 0,05 maka Ho diterima

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah :

Jika F hitung > F tabel maka Ho ditolah dan Ha diterima (signifikan)

Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak

signifikan).

c. Uji T atau Uji Parsial

16
Irawan Soehartono, ”Metode Penelitian Sosial Cet.ke-4”, Bandung : Remaja Rosda
Karya, 2000, hlm. 86.
Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen

secara parsial terhadap variabel idenpendent.17 Uji hipotesis parsial

juga didasarkan pada niali probabilitas yag didapatkan dari

pengolahan SPSS pada tabel coefficients kolom sig atau Signficance

yaitu:

a. Jika probabilitas > 0,05 maka Ha diterima

b. Jika probabilitas < o,05 maka H0 ditolak

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan

adalah :

Jika t hitung > t tabel maka Ho di tolak dan Ha diterima (signifikan)

Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak

signifikan).

d. Koefisien Determinasi (R²)

Pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah anata 0 sampai 1. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-

variabel independen memberikan hamper semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi-variasi dependen18.

17
Ibid,.hlm 90.
18
Sugiyono, (Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: ALFABETA,
2004), hlm 88

Anda mungkin juga menyukai