Anda di halaman 1dari 18

72

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif yaitu

penelitian dengan menggunakan pendekatan ilmiah terhadap pengaruh

pendapatan. Pendekatan ini berangkat dari data yang diproses menjadi

informasi dan membuktikan teori, sehingga dapat menjadi bahan bagi

penelitian. Pemrosesan data mentah menjadi informasi bermanfaat inilah

yang merupakan jantung dari analisis kuantitatif.

Penelitian kuantitatif ini menggunakan metode survei, data-data

yang diperoleh dari kuisioner di lapangan diolah menjadi angka-angka.

Kemudian angka-angka tersebut diolah menggunakan metode statistik

dengan bantuan program SPSS/SEM untuk mengetahui hasil olah data

yang diinginkan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Provinsi Gorontalo yang objek

penelitian adalah UMKM Binaan Bank Indonesia yang tersebar di Kota

Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, Kabupaten Bone Bolango, Kabupaten

Boalemo, Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Gorontalo Utara.

Penelitian di awali dari pengambilan data, Validasi data, Analisis data

dan Penyusunan laporan Penelitian membutuhkan waktu selama 1 – 2


73

Bulan. Rencana akan di mulai Bulan Mei tahun 2022 sampai Juni tahun

2022.

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subjek penelitian yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2003). Populasi penelitian ialah jumlah

keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Populasi

dalam penelitian ini yaitu pelaku UMKM Binaan Bank Indonesia

Provinsi Gorontalo.

Arikunto (2006) menyatakan bahwa: “Sampel adalah sebagian

atau wakil dari populasi yang akan diteiti”. Pengambilan sampel

dilakukan dengan nonprobability sampling, dimana setiap anggota

populasi tidak memiliki peluang yang sama untuk dijadikan anggota

sampel. Teknik pengambilan ini dilakukan secara accidental sampling

yaitu pengambilan sampel berdasarkan faktor spontanitas. Dalam hal ini

siapa saja pelaku usaha yang ditemui di jalan, maka orang tersebut akan

dijadikan sampel (responden).

Responden penelitian ini berjumlah 50 orang mengacu pada

konsep teorema batas sentral yang manyatakan bahwa sampel yang besar

(n ≥ 30) akan menyebar secara normal dan pertimbangan bahwa uji rata-

rata sampel berjumlah minimal 30 orang. (Setiadi dalam Taufik, 2004).


74

Koleksi data diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada sampel atau

individu yang memenuhi kriteria tertentu yang telah ditetapkan.

Kriterianya adalah masuk dalam kurasi UMKM binaan Bank Indonesia

Provinsi Gorontalo. Kuisioner ini diberikan secara langsung kepada

responden bagi daerah yang dijangkau oleh responden sedangkan untuk

wilayah yang jauh seperti Kabupaten Pohuwato, Kabupaten Boalemo dan

Kabupaten Gorontalo Utara menggunakan Isian Google Form atau

wawancara via. Telpon.

D. Defenisi Operasional Variabel

Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai

dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya

(Sugiyomo, 2010). Definisi operasional variabel didasarkan pada satu

atau lebih refrensi yang disertai dengan alasan penggunaan definisi

tersebut. Variabel-variabel yang diteliti adalah variabel independen yaitu

Modal (X1), Teknologi (X2), Pelatihan (X3), dan Promosi (X4)

sedangkan variabel dependen yaitu Pendapatan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) (Y). Definis operasional yang digunakan dalam

penelitian ini :
75

Tabel 4.1
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Indikator Pengukuran
Modal (X1) Modal juga merupakan suatu - Jumlah modal yang Skala
kekayaan yang dimiliki oleh digunakan untuk usaha Likert
pemilik usaha baik dalam - Asal modal yang
bentuk barang maupun uang digunakan untuk usaha
guna memperoleh (Kredit Perbankan,
keuntungan dimasa yang Bantuan dan Modal
akan datang (Riyanto sendiri)
(2015:78) - Asset Usaha
- Angsuran Kredit
Modal Pinjaman

Teknologi Teknologi sebagai - Internet Skala


(X2) keseluruhan metode yang - Peralatan Produksi Likert
secara rasional mengarah dan - Digital Payment
memiliki ciri efisien dalam - Komputer/Digital
setiap kegiatan manusia.
(Jacques Ellul dalam Zainal
Arifin dkk, 2012)
Pelatihan Pelatihan dalah serangkaian - Pendidikan pemilik Dummy
(X3) aktivitas individu dalam usaha intensitas Variabel
meningkatkan keahlian dan mengikuti pelatihan
pengetahuan secara - Keterampilan
sistematis sehingga mampu berhubungan dengan
memiliki kinerja yang usaha
profesional di bidangnya. - Literasi Keuangan
(Widodo, 2015:82) - Marketing digital
- Peningkatan Kualitas
Produk
Promosi (X4) promosi sebagai suatu - Media yang digunakan Skala
kegiatan yang dilakukan oleh untuk promosi Likert
perusahaan untuk - Biaya melakukan
mengkomunikasikan manfaat promosi
dari produknya dan untuk
meyakinkan konsumen agar
membeli (Philip Kotler,
2009)
Pendapatan pendapatan adalah sejumlah - Besar pendapatan Skala
(Y) penghasilan yang diperoleh perhari Likert
masyarakat atas prestasi - Besar pendapatan
kerjanya dalam periode perbulan
tertentu, baik harian,
mingguan, bulanan maupun
tahunan (Sukirno,2006)
Sumber : Jurnal Pelatihan Terdahulu , 2020
76

E. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

1. Modal (X1)

Tabel 4.2
Kisi-kisi Instrumen Variabel Modal (X1)
No Variabel Indikator Nomor Butir Jumlah
Butir
1. Modal (X1) 1) Asal Modal Usaha 1,2,3,6,7,8,17 7
2) Jumlah Modal 4,5,12,13 4
3) Angsuran Kredit 15,16 2
Modal Pinjaman
4) Asset Usaha 9,10,11,14 4

Jumah 17

2. Teknologi (X2)

Tabel 4.3
Kisi-kisi Instrumen Variabel Teknologi (X2)
No Variabel Indikator Nomor Jumlah
Butir Butir
1. Teknologi 1) Internet 1,9 2
(X2) 2) Peralatan Produksi 2,3 2
3) Digital Payment 6,7,8 3
4) Komputer/Digital 4,5 2

Jumah 9

3. Pelatihan (X3)
77

Tabel 4.4
Kisi-kisi Instrumen Variabel Pelatihan (X3)
No Variabel Indikator Nomor Jumlah
Butir Butir
1. Pelatihan (X3) 1) Pendidikan 1 1
2) Keterampilan 3,10 2
3) Literasi Keuangan 5,11 2
4) Marketing digital 6,7,8,9 4
5) Peningkatan 2,4 2
Kualitas Produk

Jumah 11

4. Promosi (X4)

Tabel 4.5
Kisi-kisi Instrumen Variabel Promosi (X4)
No Variabel Indikator Nomor Jumlah
Butir Butir
1. Promosi (X4) 1) Media Promosi 1,2,3,4,5 6
2) Biaya Promosi 6 1

Jumah 7

5. Pendapatan (Y)
78

Tabel 4.6
Kisi-kisi Instrumen Variabel Pendapatan (Y)
No Variabel Indikator Nomor Jumlah
Butir Butir
1. Pendapatan 1) Pendapatan Perhari 2 1
(Y) 2) Pendapatan 1,3,4 3
Perbulan

Jumah 4

F. Metode Pengumpulan Data

Menurut (Sugiyono, 2018:224) Teknik pengumpulan data

merupakan langkah utama dalam penelitian, karena tujua utama dari

penelitian adalah mendaatkan data, jika peneliti tidak mengetahui teknik

pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapat data yang

memenuhi standar. Untuk memperoleh data yang diperhatikan maka

penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Angket (Questionnaire) angket merupakan pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi kesepakatan pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawabnya. Angket ini merupakan teknik

pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti

variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari

responden.

2. Wawancara adalah suatu percakapan antara dua orang atau lebih

dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Wawancara

digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila ingin


79

melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal

haldari responden yang akan lebih mendalam dan jumlah

respondennya sedikit/kecil.

3. Dokumentasi adalah untuk memperoleh data langsung dari tempat

penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan,

laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan

penelitian.

4. Studi kepustakaan Teknik ini merupakan suatu cara dalam

mendapatkan kelengkapan data yang dibutuhkan seperti dari buku,

jurnal, artikel dan dari penelitian - penelitian sebelumnya yang

berhubungan dengan topik penelitian ini.

G. Jenis dan Sumber Data

1. Sumber Data Primer

Data primer dalam penelitian ini data yang diperoleh melalui

proses wawancara dan pengisian angket atau kuesioner.

2. Sumber data Sekunder

Adapun sumber data sekunder yang dimaksud adalah sumber data

yang didapat dari buku-buku atau pustaka, Artikel yang

berhubungan dengan topik bahasan ini serta hasil penelitian

terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain, laporan keuangan

atau bukti laporan historis.


80

H. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrument (Arikunto,2006). Dengan

menggunakan Corrected Item-Total Correlation item pertanyaan dapat

dikatakan valid jika lebih besar dari 0,195. Dengan standar rumus

sebagai berikut:

r xy=¿ N ∑ xy−¿ ¿¿¿

r xy = Koefisien validitas item yang dicari


X = Skor responden untuk tiap item
Y = total skor tiap rsponden dari seluruh item
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑ Y² = Jumlah kuadrat masing-masing skor Y
∑ X² = Jumlah kuadrat masing-masing skor X
N = Jumlah subyek.

Pengambilan keputusan bahwa setiap indikator valid apabila

nilai rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel. Untuk menentukan nilai

rhitung dibantu dengan program SPSS 20.

2. Uji Reliabilitas

Hasil penelitian yang reliabel adalah jika terdapat kesamaan

data dalam waktu yang berbeda. Keandalan suatu instrument


81

menunjukkan hasil pengukuran dari suatu instrument yang tidak

mengandung bias atau bebas dari kesalahan pengukuran (error free),

sehingga menjamin suatu pengukuran yang konsisten dan stabil (tidak

berubah) dalam kurun waktu dan berbagai item atau titik (point) dalam

instrument (Puguh S, 2009). Pengujian reliabilitas dapat dilakukan

dengan rumus Alfa Cronbach, rumus dari Alfa Cronbach, yaitu:

[ ][ ]
k
∑2
σb
r= 1− 2
k−1 σt

Dimana :
r = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ σb2 = jumlah varian butir
σt2 = varians total

Menurut Uma Sekaran (2011), pengambilan keputusan untuk

uji realiabilitas sebagai berikut :

a. Cronbach Alpha < 0,6 = reliabilitas buruk


b. Cronbach Alpha 0,6 - 0,79 = reliabilitas diterima
c. Cronbach Alpha 0,8 = reliabilitas baik

Hasil pengujian dikatakan reliabel apabila nila r = Cronbach Alpha ≥

0,6. Dimana penguji reliabilitas menggunakan SPSS 20.

I. Uji Persyaratan Analisis Data

1. Uji Normalitas
82

Menurut Riduwan (2012, hlm.132), Uji normalitas data

dilakukan untuk melihat tingkat kenormalan data yang digunakan

apakah data berdistribusi normal atau tidak,. Tingkat kenormalan

data sangat penting, karena dengan data yang terdistribusi normal,

maka data tersebut dianggap dapat mewakili populasi. Cara

mendeteksinya adalah dengan melihat penyebaran data pada

sumber diagonal pada grafik normal P-P Plot of Regression

Standardized Residual sebagai dasar pengambilan keputusannya,

jika menyebar sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka

residual pada model regresi tersebut terdistribusi secara normal.

Jika dari hasil grafik dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar

sekitar garis dan mengikuti garis diagonal, maka residual pada

model regresi terdistribusi secara normal. Rumus yang digunakan

dalam uji normalitas yaitu Chi-Kuadrat (𝑥 2 ).

( fo−fe )2
X =∑
2
fe

Keterangan :
X2 = Nilai Chi-kuadrat
Fo = frekuensi yang diobservasi (frekuensi empiris)
Fe = frekuensi yang digarapkan (frekuensi teoritis)
Jika x2 hitung > x2 tabel artinya distribusi data tidak normal
Jika x2 hitung < x2 tabel artinya data berdistribusi normal

2. Uji Multikolinearitas
83

Uji multikolinearitas merupakan bentuk pengujian untuk

asumsi dalam analisis regresi berganda. Asumsi multikolinearitas

menyatakan bahwa variabel independen harus terbebas dari gejala

multikolinearitas. Gejala multikolinearitas adalah gejala korelasi

antar variabel independen. Gejala ini ditunjukkan dengan korelasi

yang signifikan antar variabel independen. Metode yang

digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas, dalam

penelitian ini dengan menggunakan tolerance dan VIF (variance

inflation factor) (Santosa dkk,2005).

Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang

terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai

tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF (karena VIF =

1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolonieritas yang tinggi.

Nilai cut off yang dipakai oleh nilai tolerance 0,10 atau sama

dengan nilai nilai VIF di atas 10. Apabila terdapat variabel bebas

memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari

10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas

antar variabel bebas dalam model regresinya.

3. Uji Heteroskedastisitas

Salah satu asumsi pada fungsi regresi adalah apabila

variasi faktor pengganggu selalu sama pada data pengamatan

yang satu dengan data pengamatan yang lain (M.Firdaus,2004).


84

Jika ciri ini dipenuhi, berarti variasi faktor pengganggu pada

kelompok data tersebut bersifat homoskedastis. Jika asumsi

tersebut tidak dapat dipenuhi maka dapat dikatakan terjadi

penyimpangan. Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah

dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual

data yang ada. Model regresi yang baik adalah yang tidak

mengalami gejala heteroskedastisitas. Pengujian

heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan teknik

Scatterplot sebagai berikut.

Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau

tidak terjadi heterokedastisitas. Salah satu cara untuk mendeteksi

ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot

(ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Apabila pada grafik

scatterplot tidak ada pola yang jelas, serta titik–titik menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model

regresi.

4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah model regresi

adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).

Salah satu metode analisis untuk mendeteksi ada tidaknya


85

autokorelasi adalah dengan melakukan pengujian nilai durbin

watson (DW test).

J. Teknik Analisis Data

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Penelitian ini menggunakan analisis Regresi linear

berganda. Analisis regresi berganda digunakan untuk

meramalkan perubahan variabel satu disebabkan oleh variabel

yang lain dan dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik

(model matematika). Dalam hal ini regresi dilakukan untuk

menentukan besarnya Pendapatan (Y) yang disebabkan oleh

Modal (X1), Teknologi (X2), Pelatihan (X3) dan Promosi (X4).

Adapun spesifikasi persamaan Analisis regresi berganda dalam

penelitian adalah sebagai berikut (Irawan, 2006)

Y =α + β 1 X 1+ β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + e

dimana :
Y = Pendapatan
Α = Konstanta
β1, β2, β3, β4 = Koefisien regresi
X1 = Modal
X2 = Teknologi
X4 = Pelatihan
X1 = Promosi
E = Eror term/Variabel penggangu

2. Uji Hipotesis
86

Untuk mengetahui hipotesis yang diajukan terbukti atau

tidak, maka digunakan perhitungan uji stastistik dengan

penetapan tingkat kepercayaan.

a. Uji Simultan (Uji F)

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui

apakah secara bersama-sama (simultan) variabel bebas

memiliki pengaruh atau tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen atau terikat. Salah satu cara melakukan

uji F adalah dengan membandingkan nilai F hasil

perhitungan dengan nilai F tabel. Bila nilai F hitung lebih

besar daripada nilai F , maka hipotesis alternatif yang


tabel

menyatakan bahwa semua variabel independen secara

simultan memengaruhi variabel dependen. Signifikansi

model regresi secara simultan diuji dengan melihat nilai

signifikansi (sig) dimana jika nilai sig dibawah 0,05 maka

variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen. Bilangan F dapat dicari dengan menggunakan

rumus :
2
R / ( k−1 )
F hitung=
( 1−R2 ) / ( n−k )

Jika F hitung > F tabel (a, k-1, n-k)H0 maka ditolak

Jika F hitung < F tabel (a, k-1, n-k)H0 maka dterima

Rumusan Hipotesis:
87

- H0 : β1 = 0 artinya variabel Modal ( X 1), Teknologi

(X2 ), Pelatihan (X3 ), Promosi (X4) secara simultan

tidak berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan

UMKM (Y).

- Ha : β1 ≠ 0 artinya variabel Modal ( X 1), Teknologi

(X2 ), Pelatihan (X3 ) dan Promosi (X4) secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap

Pendapatan UMKM (Y).

b. Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t digunakan untuk mengetahui apakah masing-

masing variabel bebas secara parsial memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap variabel terikat. (Asnawawi, 2011).

Rumus Uji t sebagai berikut :

r √ n−2
t=
√1−r 2
Dimana :
r = Korelasi parsial yang ditemukan
n = jumlah sampel
t = t hitung yang selanjutnya dikonsultansikan dengan t tabel

pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Salah satu cara melakukan

uji t adalah dengan membandingkan nilai hasil uji statistik t dengan


88

nilai t . Apabila nilai statistik t


tabel hasil perhitungannya lebih tinggi

dibandingkan nilai t , hipotesis diterima yang berarti ada


tabel

pengaruh yang signifikan oleh variabel bebas terhadap variabel

terikat .

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen atau variabel penjelas secara individual dalam

menerangkan variabel dependen. Apabila nilai probabilitas

signifikansinya lebih kecil dari 0.05 (5 %) maka suatu variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variable independen.

Hipotesis diterima jika taraf signifikan > 0,05 dan hipotesis ditolak

jika taraf signifikan < 0,05. Uji t dilakukan untuk menguji secara

parsial apakah variabel Modal (X1 ), Teknologi (X2 ), Pelatihan

(X3 ), Promosi (X4) , secara parsial atau masing-masing

berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan UMKM (Y).

Rumusan Hipotesis:

- H0 : β1 = 0 artinya variabel Modal ( X1), Teknologi (X2 ),

Pelatihan (X3 ), Promosi (X4) secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan UMKM (Y).

- Ha : β1 ≠ 0 artinya variabel Modal ( X1), Teknologi (X2 ),

Pelatihan (X3 ) dan Promosi (X4) secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap Pendapatan UMKM (Y).

c. Uji Koefisien Determinasi (R2 )


89

Koefisien determinasi merupakan besaran yang

menunjukkan besarnya variasi variabel dependen yang dapat

dijelaskan oleh variabel independennya. Dengan kata lain,

koefisien determinasi ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh

variabel-variabel bebas dalam menerangkan variabel terikatnya.

Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien

korelasi yang dikalikan dengan 100%. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui seberapa besar variabel X mempunyai sumbangan atau

ikut menentukan variabel Y, yakni dapat ditentukan dengan rumus:

KP = 𝑟 2 x 100%

Keterangan:

KP = nilai koefisien determinasi

𝑟2 = nilai koefisien korelasi

Anda mungkin juga menyukai