DOSEN PENGAMPU:
EKO NARTO UTOMO ST., SE., MM
P1: Pasar
P4 P3 P2: Perusahaan
P3: Persaingan aspek
eksternal lainnya
P4: Perubahan
P1 P2 P4
P4
Manaj. Pemasaran
LAYAK/TIDAK LAYAK
Manaj. Keuangan
INOVASI
Lingk. & Masyarakat
Ketent. Pemerintah
Ilmu-ilmu Dasar
Ahli Teknik
MEMBUAT DESAIN
BISNIS PENDAHULUAN
KELAYAKAN
STUDI
ANALISIS DAN
PENGUMPULAN
INTERPRETASI
DATA
DATA
PENYUSUNAN LAPORAN
MENARIK KESIMPULAN STUDI KELAYAKAN
DAN REKOMENDASI BISNIS
Sumber: Suliyanto (2010: 7)
LANJUTAN ...
Penemuan ide bisnis; munculnya peluang bisnis
yang bersumber dari bacaan, hasil pengamatan,
informasi dari orang lain, media massa, atau
pengalaman.
Melakukan studi pendahuluan; gambaran umum
dari peluang bisnis, prospek dan kendala. Jika
berdasarkan studi pendahuluan menemui kendala
yang besar tidak perlu dilanjutkan tapi bila memiliki
prospek yang baik maka proses dilanjutkan dengan
tahap berikutnya.
LANJUTAN ...
Membuat desain studi kelayakan; menentukan aspek-
aspek yang akan diteliti, responden, teknik
pengumpulan data, penyusunan kuesioner, alat
analisis data, penyusunan anggaran, penentuan
desain laporan akhir
Pengumpulan data; melalui observasi, wawancara,
maupun kuesioner. Sumber data dapat berupa data
primer atau sekunder.
Analisis dan interpretasi data; dengan menggunakan
analisis kualitatif atau kuantitatif
LANJUTAN ...
Menarik kesimpulan dan rekomendasi; hasil analisis
data untuk memutuskan layak atau tidak layak
berdasarkan setiap aspek yang diteliti. Rekomendasi
memberikan arahan dan petunjuk tentang tindak
lanjut ide bisnis yang akan dijalankan.
Penyusunan laporan SKB; disesuaikan dengan
pihak-pihak yang akan menggunakan SKB, anggaran
penyusunan laporan juga harus dipertimbangkan.
Suliyanto (2010: 7)
DESAIN STUDI KELAYAKAN
MEMBUAT DESAIN STUDI KELAYAKAN
ASPEK KEUANGAN
ASPEK
TEKNIS/OPERASI
HASIL STUDI
ASPEK MANAJEMEN
DAN ORGANISASI
ASPEK
EKONOMI/SOSIAL
ASPEK AMDAL
Sumber: Kasmir dan Jakfar (2014: 18)
SISTEMATIKA STUDI KELAYAKAN BISNIS
• Inovasi teknologi
• Pencarian langsung (direct search)
• Analisis pemakai akhir
• Metode kreatif
• Aliansi
• Akuisisi
• Lisensi
TEKNIK PENJARINGAN GAGASAN
Kelebihan
Memiliki kebebasan dalam bergerak
Pajak rendah karena pemerintah tidak
memungut pajak, tetapi hanya kepada pemilik
Penguasaan sepenuhnya terhadap keuntungan
Rahasia perusahaan terjamin
Motivasi usaha yang tinggi
LANJUTAN ...
Pengambilan keputusan dengan cepat
Penanganan aspek hukum yang minimal
Kekurangan
Mengandung tanggung jawab hukum dan
keuangan yang terbatas
Keterbatasan kemampuan keuangan
Keterbatasan kemampuan manajerial
Kontinuitas kerja karyawan terbatas
Suliyanto (2010: 17)
FIRMA
Fa. merupakan perserikatan beberapa pengusaha
swasta menjadi satu kesatuan untuk mengelola
usaha bersama (Indriyo).
Merupakan persekutuan untuk menjalankan
perusahaan dengan memakai nama bersama. Jadi,
ada beberapa orang bersekutu dengan aktif
mengelola sekaligus memiliki perusahaan
(Manullang).
Suliyanto (2010: 18)
KETENTUAN-KETENTUAN TENTANG FIRMA
TANDA DAFTAR
PERUSAHAAN
IZIN-IZIN LAINNYA
NPWP
IZIN DOMISILI
DOKUMEN-DOKUMEN DALAM ASPEK HUKUM
BUKTI DIRI
IMB
SUMBER DATA DALAM MENGANALISIS ASPEK
HUKUM STUDI KELAYAKAN BISNIS
KONSUMEN
PENGECER
PRODUSEN
3 PEDAGANG BESAR 4
4&5 AGEN
Sumber: Sunyoto (2014: 78), diolah
SALURAN DISTRIBUSI BARANG INDUSTRI
1
PRODUSEN
DISTRIBUTOR
PEMAKAI
2
INDUSTRI
4
3&4 AGEN 3
PROSES
A Bahan PRODUKSI
Produk B
KEMEMPUAN BREAK
PERUSAHAAN EVENT POINT
UNTUK (BEP)
PENGADAAN
Pengepul C 95 70 25 Ton/bln
2 Kedelai hitam
Pengepul D 90 60 30 Ton/bln
2000 -5 85 -425 25
2001 -4 90 -360 16
2002 -3 94 -282 9
2003 -2 98 -196 4
2004 -1 104 -104 1
2005 0 108 0 0
2006 1 114 114 1
2007 2 116 232 4
2008 3 118 354 9
2009 4 122 488 16
2010 5 126 630 25
JUMLAH 0 1175 451 110
LANJUTAN ...
•
Berdasarkan tabel dapat diketahui:
n = 11 Σ Y = 1175
Σ XY = 451 Σ X2 = 110 sehingga trend least
squaer-nya adalah:
a = = = 106,818→b = = = 4,100
Y = a + b X → Y = 106,818 + 4,100(6)
= 131,418 unit
ANALISIS DERET WAKTU REGRESI SEDERHANA
Penjualan
Tahun X XY
(Y)
2006 1.100 0 0 1.210.000 0
2007 1.250 1 1 1. 562.500 1.250
2008 1.380 2 4 1.904.400 2.760
2009 1.420 3 9 2.016.400 4.260
2010 1.500 4 16 2.250.000 6.000
2011 1.580 5 25 2.496.400 7.900
2012
2012 1.640
1.640 66 36
36 2.689.600
2.689.600 9.840
9.840
Jumlah
Jumlah 9.870
9.870 21
21 91
91 14.129.300
14.129.300 32.010
32.010
LANJUTAN ...
•
= 3 dan = 1.410
b = = = 85,71
a = - b. = 1.410 – 85,71(3) = 1.152,87
Perkiraan penjualan untuk tahun 2013 (tahun ke 7 dan
ke 8) adalah:
1.152,87 + 85,71(7) = 1.752,84
1.152,87 + 85,71(8) = 1.838,55
ANALISIS KORELASI
n xy ( X )( Y )
rxy
n X X ( n Y 2 ( Y ) 2
2 2
Y = = 53
Jadi laboratorium yang akan dibangun terletak pada
koordinat (60;53)
SUMBER DATA
Data Primer
1) Data tentang faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam
pemilihan lokasi bisnis
2) Data tentang faktor-faktor yang mempengaruhi luas produksi,
yaitu jumlah bahan dasar, rencana kapasitas mesin, rencana
jumlah tenaga kerja, besarnya permintaan, dan lain-lain.
3) Data tentang faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam
pemilihan mesin, peralatan, dan tegnologi.
4) Layout, data tentang jenis produk, jenis proses produksi, dan
volume produksi.
Suliyanto (2010: 139)
LANJUTAN ...
Data sekunder:
Data tentang spesifikasi peralatan dan teknologi
yang akan digunakan, profil masyarakat, profil
daerah, dan literatur yang berkaitan dengan
penentuan lokasi bisnis, penentuan luas produksi,
pemilihan mesin, peralatan, teknologi, dan
penentuan layout.
Suliyanto (2010: 140)
RESPONDEN/NARASUMBER
•
Seorang pebisnis menginginkan uangnya setelah
tahun ke 6 adalah sebesar RP 4.500.000,- dengan
suku bunga 11%. Berapa modal yang harus
ditanamkan?
Jawab:
= = Rp 2.406.417,112
Fahmi (2014: 177)
METODE RETURN ON INVESTMENT (ROI)
Payback Period =
Suliyanto (2010: 196)
LANJUTAN ...
•
Perusahaan mengeluarkan investasi sebesar Rp 100 juta. Kas
masuk bersih tahunan yang diharapkan adalah sebesar Rp 47
juta. Berapa Payback Period investasi tersebut ?
Payback Period = = 2,128 tahun
Berikut penghitungan sisa hari:
0, 128 X 365 hari = 46,72 hari
46,72 : 30 hari = 1,56 bulan
0,56 X 30 hari = 16,8 hari (17 hari)
Berarti investasi akan kembali dalam waktu 2 thn 1 bln 17 hari
Akumulasi kas masuk (0) terletak antara tahun kedua dan ketiga
sehingga PP akan berada di antara tahun-tahun tsb.
LANJUTAN ...
•
Waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan proceeds
tahun ke tiga adalah:
X 1 tahun = 0,80 tahun
PP dari investasi tersebut adalah 2,8 tahun
0,80 X 365 = 292 hari
292 : 30 hari = 9,73 bulan
0,73 X 30 hari = 21,90 hari (22 hari).
Suliyanto (2010: 197)
AVERAGE RATE OF RETURN (ARR)
•
Merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian
bunga dengan cara membandingkan antara rata-rata laba
setelah pajak (EAT) dengan rata-rata investasi. Rumus:
ARR =
Rata-rata EAT =
Rata-rata Investasi =
Kasmir & Jakfar (2014:102)
LANJUTAN.... CONTOH SOAL
Investasi untuk SPBU senilai 5.000.000.000 dimana 1000.000.000
merupakan modal kerja. Umur ekonomis 5 tahun disusutkan dengan
metode garis lurus tanpa nilai sisa. Pengembalian tingkat bunga yang
diinginkan (cost of capital) adalah 20%. Perkiraan laba setelah pajak
(EAT) selama 5 tahun adalah: 950 juta, 1.100 juta, 1.250 juta, 1.400
juta, dan 1.650 juta.
No Tahun EAT Penyusutan Kas Bersih Discount PV Kas
(Proceeds) Factor 20% bersih
1 2004 950.000 800.000 1.750.000 0,833 1.457.750
2 2005 1.100.000 800.000 1.900.000 0,694 1.318.600
3 2006 1.250.000 800.000 2.050.000 0,579 1,186.340
4 2007 1.400.000 800.000 2.200.000 0,482 1.061.060
5 2008 1.650.000 800.000 2.450.000 0,402 984.660
Jumlah PV Kas Bersih 6.008.600
LANJUTAN ...
•
Dari kasus di atas bisa dicari ARRnya dengan mencari
rata-rata EATnya lebih dulu.
Rata-rata EAT = = 1.270 juta
Rata-rata Investasi = = 2.500 juta
ARR = = 50,8% (51%)
Kasmir dan Jakfar (2014: 103)
METODE NET PRESENT VALUE (NPV)
Merupakan metode yang dilakukan dengan cara
membandingkan nilai sekarang dari aliran kas masuk
bersih (proceeds) dengan nilai sekarang dari biaya
pengeluaran suatu investasi (outlays).
Jika NPV positif berarti investasi akan memberikan
hasil yang lebih tinggi dari rate of return minimum yang
diinginkan, maka investasi layak dilanjutkan.
Jika NPV negatif maka investasi sebaiknya ditolak.
Suliyanto (2010: 200)
LANJUTAN ...
•
NPV : Rp 2.475.000.000
PERHITUNGAN PRESENT VALUE DENGAN KAS BERBEDA PER TAHUN
No Tahun EAT Penyusutan Kas Bersih D F PV Kas
(Proceed) 20% Bersih
1 2004 950.000 800.000 1.750.000 0,833 1.457.750
2 2005 1.100.000 800.000 1.900.000 0,694 1.318.600
3 2006 1.250.000 800.000 2.050.000 0,579 1.186.950
4 2007 1.400.000 800.000 2.200.000 0,482 1.060.400
5 2008 1.650.000 800.000 2.450.000 0,402 984.900
Jumlah PV Kas Bersih 6.008.600
.
MANAJEMEN
PLANNING TUJUAN
ORGANIZING ORGANISASI
ACTUATING ATAU
CONTROLLING PERUSAHAAN
ANALISIS PEKERJAAN
PROYEKSI PROYEKSI
PENJUALAN KEBUTUHAN
TENAGA KERJA
PROYEKSI
PRODUKSI
WORK FORCE ANALYSIS (WFA)
Metode ini digunakan untuk menentukan kebutuhan tenaga
kerja pada bagian yang satuan kerjanya mudah diukur
dengan menghitung Work Load Analysis + %absensi +
%turnover.
Contoh kasus:
Dik.: Rencana produksi sepatu 25.000 pasang/bulan,
pembuatan tiap pasang memerlukan waktu 4 jam, karyawan
kerja 8 jam/hari dan 25 hari/bulan, tingkat absensi 5% dan
tingkat turnover 2%. Berapa jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan bila perusahaan memberlakukan sistem kerja
tiga shift?
LANJUTAN ...
Work load = 25.000 X 4 jam = 100.000 jam
Absensi = 100.000 X 5% = 5.000 jam
Turnover= 100.000 X 2% = 2.000 jam
Tenaga yang dibutuhkan adalah
= (100.000 + 5.000 + 2.000) : 200 jam
= 535 orang.
(tiga shift: 535: 3 = 178,3 orang)
Harga
(P) bersedia membayar D D1 : Kurva Permintaan
S1 S S1 : Kurva Penawaran
D E : Titik Equilibrium
A E AED : Consumer Surplus
AES : Producer Surplus
S bersedia dibayar D1
O B Kuantitas (Q)
LANJUTAN ....
Contoh kasus pasar mobil
Permintaan : Qd = 200 – 10 P (Qd, Qs = ribu unit per tahun)
Penawaran : Qs = -40 + 5P (P = puluhan juta per unit)
Equilibrium : Qd = Qs
200 – 10P = -40 + 5P
240 = 5P
P = 16
Qd = 200 – 10 (6) = 40 keseimbangan terjadi pada saat harga
Qs = - 50 + 5(16) = 40 mobil Rp 160.000 per unit, dan jumlah
penawaran 40.000 unit pertahun
LANJUTAN ...