Anda di halaman 1dari 81

MARI BELAJAR

BISNIS
Pendidikan Kewirausahaan untuk
Sekolah Menengah Kejuruan dan
Lembaga Pelatihan Kejuruan dan Teknis

MODUL 6
Bagaimana Mengelola
Sebuah Usaha?
MARI BELAJAR BISNIS

Hak cipta @International Training Centre, ILO 1996

Publikasi ini dilindungi hak cipta sesuai Protokol 2 Konvensi tentang Hak Cipta Internasional. Permohonan
wewenang untuk menggandakan, menerjemahkan atau menyadur sebagian atau seluruh materinya harus dikirim ke
International Training Centre, ILO. Permohonan dapat diajukan ke pusat pelatihan ini. Meskipun demikian,
penggandaan kutipan- kutipan singkat dapat dilakukan tanpa harus memperoleh izin, dengan syarat sumbernya
harus disebutkan.

Mengetahui tentang Bisnis

ISBN 92-0949-342-9
Diterbitkan pertama kali pada tahun 1996
Edisi kedua tahun 2000
Edisi ketiga 2002
Edisi keempat 2004
Edisi yang direvisi 2005

Istilah-istilah yang digunakan dalam buku-buku terbitan International Training Centre ILO yang sesuai dengan aturan
PBB, serta penyajian materi-materi yang terkandung di dalamnya adalah bukan merupakan pendapat International
Training Centre mengenai status hukum suatu negara, daerah, atau wilayah atau otoritas manapun, atau tentang
batas- batas negara/daerah tersebut. Tanggung jawab atas pendapat-pendapat yang disampaikan dalam artikel,
penelitian maupun kontribusi lain yang telah ditanda-tangani merupakan tanggung jawab dari masing-masing
penulisnya, dan penerbitan buku ini bukan merupakan bentuk persetujuan dari International Training Centre atas
pendapat-pendapat yang disampaikan didalamnya.

Publikasi dan katalog atau daftar buku-buku terbitan terbaru International Training Centre dapat diperoleh di alamat
berikut ini:

Publications
International Training Centre, ILO
Viale Maestri del Lavoro 10
10127, Turin, Italy
Tel: +39 11 693-6693
Fax: +39 11 693-6352
E-mail: MDP@itcilo.it
http://www.itcilo.it/english/publications/index.htm

2
MODUL 6

Bagaimana Mengelola Sebuah


Usaha?
ALOKASI WAKTU : 16 jam

Tujuan modul:
€ Peserta memahami prosedur yang diperlukan untuk mengelola
sebuah usaha

Cakupan Modul:
Halaman

1. Memilih pasar yang sesuai 4


2. Memilih lokasi usaha 26
3. Bentuk Legal Kepemilikan Bisnis 36
4. Dana yang dibutuhkan untuk memulai Usaha 44
5. Memperoleh Dana untuk memulai Usaha 53
6. Menjalankan Usaha 69
I TOPIK 1: Memilih Pasar Yang Sesuai

II ALOKASI WAKTU: 2 jam

III TUJUAN:
• Peserta memahami prosedur mengidentifikasi pasar yang sesuai untuk suatu bisnis.

IV DASAR PEMIKIRAN:
• Sebuah usaha akan mempunyai peluang besar untuk berhasil apabila didasari pada
barang atau jasa yang akan dibeli konsumen dalam jumlah yang cukup besar untuk
menghasilkan laba. Dengan kata lain, untuk menjalankan usaha yang berhasil dan
menguntungkan, harus ada pasar dengan permintaan yang memadai terhadap barang
dan jasa tersebut.
• Banyak kegagalan usaha kecil yang jika dilacak bersumber pada masalah penentuan
jenis barang dan pasar. Antusiasme seorang calon wirausaha sering menyebabkan ia
melupakan konsep bisnis yang paling mendasar: "Tujuan utama bisnis adalah
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen". Sebelum mulai mengoperasikan
suatu usaha, kita perlu menentukan apakah sudah ada pasar untuk barang atau jasa
tertentu.
• Tujuan dari topik ini adalah untuk membahas elemen-elemen pasar dan
mengidentifikasi karakteristik yang perlu diketahui tentang konsumen yang ada di
sebuah pasar. Penelitian pasar akan memberikan jawaban sampai seberapa besar
seorang wirausaha dapat mengambil pangsa pasar dari produk atau jasa yang akan
ditawarkan. Hal ini sangat penting khususnya ketika seorang wirausaha merencanakan
untuk memulai bisnis, karena semua keputusan yang berhubungan dengan kebutuhan
akan ruang usaha, peralatan dan bahan material atau barang jadi yang dibeli, pegawai
yang akan diangkat dan lain- lainnya, tergantung pada perkiraan realistis tentang
pasar di mana usaha tersebut akan ditawarkan.

V KEGIATAN:
1. Minta peserta membaca HANDOUT 1. Adakan diskusi dalam kelas tentang 11
pertanyaan yang ada di lembar TRANSPARANSI 1. Sebagai pertanyaan terakhir,
tanyalah: "Mengapa seorang wirausaha perlu memiliki pemahaman yang luas
mengenai kebutuhan konsumen sebelum memulai bisnis mereka?"
2. Perlihatkan TRANSPARANSI 2 lalu bahas jawaban-jawaban yang diberikan atas
kelima pertanyaan tersebut. Bagilah peserta pelatihan menjadi beberapa kelompok
dan mintalah mereka mengidentifikasi "5 Pertanyaan (5 W’s)" tentang pasar untuk
usaha seperti bengkel mobil, toko roti, toko pakaian, toko biasa, toko buku, dan toko
penjual barang-barang kerajinan tangan. Mintalah setiap kelompok memberikan
laporan tentang hasil temuan mereka kepada peserta lain di kelas tersebut.
3. Gunakan LEMBAR KERJA 1 sebagai contoh seseorang yang memulai usaha
tanpa melakukan penelitian pasar. Mintalah peserta membahas pertanyaan-
pertanyaan berikut ini:
1. Mengapa usaha bahan bangunan Frans Koy gagal?
2. Apa yang seharusnya dilakukan Frans Koy sebelum memulai usahanya?
4. Berdasarkan studi kasus Frans Koy, tekankan tentang perlunya melakukan penelitian
pasar sebelum memulai suatu usaha. Mintalah peserta membaca HAND¬OUT 2 dan 3
sebagai dasar untuk mengadakan diskusi.
5. Diskusikan HANDOUT 4, 5, 6 dengan para peserta dan jelaskan mengapa
perencanaan penjualan itu penting, dan beberapa kemungkinan tentang strategi
penjualan.
6. Bagikan LEMBAR KERJA 2 dan bagilah peserta ke dalam beberapa kelompok.
Mintalah mereka melakukan perencanaan penjualan berdasarkan survei pasar yang
digambarkan dalam Lembar Kerja. Kemudian minta mereka mempresentasikan
rencana penjualan mereka dan mendiskusikan hasil kerja mereka.
HANDOUT 1 MODUL 6: Topik 1

Informasi Tentang Pasar

1. Apakah pasar itu?


Untuk sebuah usaha, pasar adalah seluruh orang yang ada di sebuah wilayah geografis
tertentu yang membutuhkan barang atau jasa, serta bersedia dan mampu membelinya.
Setiap usaha menjual beberapa jenis barang atau jasa untuk masyarakat. Calon
konsumen dapat digambarkan sebagai:
a. Orang yang membutuhkan atau menginginkan barang atau jasa.
b. Orang yang mampu membeli barang atau jasa.
c. Orang yang ingin membeli barang atau jasa.
Kita perlu mempertimbangkan persaingan yang ada. Jika ada beberapa pesaing yang
melayani pasar yang sama, maka kita perlu mengetahui apakah pasar tersebut cukup
besar untuk menerima usaha baru. Kita juga perlu mengetahui seberapa besar perbedaan
antara barang atau jasa tersebut dengan barang atau jasa para pesaing.

2. Apa yang perlu diketahui seorang wirausaha tentang calon konsumen?


a. Mengenal konsumen: pasar dapat dibagi menjadi beberapa kelompok pembeli
berskala besar atau beberapa karakteristik tertentu seperti berdasarkan usia, jenis
kelamin, status perkawinan dan keluarga, pekerjaan, penghasilan dan trend masing-
masing karateristik tersebut.
b. Mengetahui apa yang diinginkan konsumen: dengan membagi pasar menjadi
beberapa kelompok, seorang wirausaha dapat dengan mudah mengetahui barang
atau jasa apa yang diinginkan atau dibutuhkan masing-masing kelompok.
c. Mengetahui di mana konsumen melakukan pembelian: seorang wirausaha perlu
mengetahui di mana konsumen yang ada di pasar mereka melakukan pembelian dan
menentukan faktor-faktor apa saja yang membuat mereka beralih dan membeli dari
tempat lain.
d. Mengetahui kapan konsumen melakukan pembelian: dengan mengetahui frekuensi
konsumen melakukan pembelian (setiap hari, setiap minggu, bulan, tahun atau
kadang- kadang), seorang wirausaha dapat menetapkan jam kerja yang sesuai,
kapan harus memasang iklan dan berapa jumlah barang yang akan dijual pada saat-
saat tertentu sepanjang tahun tersebut.
e. Mengetahui cara konsumen melakukan pembelian: dengan mengetahui cara
konsumen membayar barang dan jasa, seorang wirausaha dapat menentukan
kebijakan menjual secara kredit dan penetapan harga yang sesuai untuk bisnis
tersebut.

3. Di mana kita dapat memperoleh informasi tentang konsumen?


Informasi tentang konsumen dapat diperoleh dari asosiasi-asosiasi dagang atau
pengusaha (publikasi), KADIN (kamar dagang dan industri), Departemen Pemerintah (Dinas
Perdagangan Daerah), koran dan majalah, dan dengan melakukan penelitian sendiri,
yaitu dengan mengadakan survei pasar di masyarakat setempat.
4. Apakah konsep pemasaran itu?
Salah satu hal terpenting yang perlu dilakukan para pemilik usaha kecil adalah memahami
dan menyusun program-program pemasaran untuk menjual barang dan jasa mereka.
Program- program pemasaran modern biasanya disusun berdasarkan “konsep pemasaran”
dan kinerja pemasaran di mana pemilik usaha perlu memfokuskan upaya-upaya
mereka untuk mengidentifikasi, memenuhi, serta menindak-lanjuti kebutuhan para
konsumen – yang semua ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Pemasaran
didasarkan pada fakta bahwa: (a) semua kebijakan dan kegiatan usaha perlu diarahkan
untuk memenuhi kebutuhan konsumen, dan (b) volume penjualan yang menguntungkan
lebih baik dari volume penjualan yang besar.
Ketika menerapkan konsep pemasaran ini, usaha kecil perlu:
a. mengetahui kebutuhan konsumen mereka (penelitian pasar);
b. menganalisis keunggulan kompetitif mereka (strategi pemasaran);
c. memilih pasar-pasar mana yang akan dilayani (target pemasaran); dan
d. mengetahui cara memenuhi kebutuhan-kebutuhan pasar tersebut (marketing mix).

5. Apakah penelitian pasar itu?


Penelitian pasar berskala kecil yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada
konsumen dan/atau calon konsumen, dapat membantu seorang wirausaha memahami masalah
dan ketidak-puasan para konsumen serta apa yang dibutuhkan seorang wirausaha untuk
mengatasi masalah itu, atau barang dan jasa baru apa yang dapat ditawarkan dengan
sukses.
Penelitian pasar juga diperlukan untuk mengidentifikasikan kecenderungan masyarakat
yang dapat mempengaruhi tingkat penjualan dan laba. Kecenderungan masyarakat,
perkembangan hukum, dan kondisi perekonomian setempat perlu dipantau agar dapat
mengidentifikasi masalah dan peluang yang ada. Di samping itu, kegiatan yang dilakukan
pesaing juga perlu dipantau; pesaing dapat saja bergabung atau meninggalkan pasar
tersebut. Sebagai contoh, kita perlu mengetahui strategi--strategi yang diterapkan para
pesaing, yaitu bagaimana cara mereka bersaing?

6. Apakah strategi pemasaran itu?


Strategi pemasaran mencakup upaya mengidentifikasi kelompok-kelompok konsumen
(target pasar) yang dapat dilayani usaha kecil dengan cara yang lebih baik dari pesaing,
serta upaya untuk membuat tawaran produk, harga, distribusi, promosi serta layanan untuk
target pasar melalui pengelolaan bauran pemasaran (marketing mix). Idealnya, strategi ini
harus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang tidak dapat dipenuhi di pasar
tersebut dan yang merepresentasikan kemungkinan skala usaha dan laba yang memadai.
Tentu saja usaha kecil tidak dapat memenuhi segala kebutuhan masyarakat. Untuk itu,
mereka harus mampu menganalisis pasar dan kemampuannya sendiri agar dapat
difokuskan pada pasar yang ditargetkannya.

7. Apakah target pasar itu?


Pemilik usaha kecil punya sumber daya yang terbatas untuk membiayai kegiatan
pemasaran. Memfokuskan upaya-upaya pemasaran mereka pada satu atau dua segmen
pasar yang utama merupakan basis dari target pemasaran mereka. Cara-cara utama untuk
menggolongkan pasar adalah:
a. Pembagian secara geografis: melayani kebutuhan konsumen di wilayah geografis
tertentu (misalnya, toko di sebelah mungkin memasang iklan hanya untuk mereka
yang tinggal dalam radius satu setengah kilometer dari toko tersebut).
b. Pembagian menurut konsumen: mengidentifikasi kelompok-kelompok masyarakat
yang kemungkinan besar akan membeli barang tersebut sebelum mencoba menarik
perhatian konsumen baru.
8. Apakah Bauran Pemasaran itu?
Bauran Pemasaran digunakan untuk menjelaskan bagaimana pemilik usaha dapat
menggabungkan keempat bidang berikut ini menjadi satu program pemasaran yang
bersifat menyeluruh.
a. Barang atau Jasa (Produk): strategi produk yang efektif untuk usaha kecil mencakup
konsentrasi pada sedikit jenis barang atau jasa, mengembangkan barang atau jasa
yang sangat khusus, atau menyediakan paket barang atau jasa yang memiliki
sejumlah layanan yang berbeda.
b. Promosi: bidang pemasaran ini mencakup pemasangan iklan, keahlian menjual, dan
kegiatan-kegiatan promosi lainnya. Secara umum, keahlian menjual adalah hal yang
wajib dilakukan untuk usaha kecil karena kemampuan mereka yang terbatas untuk
memasang iklan secara besar--besaran.
c. Tempat/Distribusi (Place): produsen dan pedagang grosir harus menentukan cara
yang tepat untuk mendistribusikan barang-barang mereka. Umumnya, produsen
berskala kecil bekerja melalui distributor atau agen yang sudah mapan. Pedagang
eceran berskala kecil perlu mempertimbangkan faktor biaya dan arus barang sebagai
dua faktor penting dalam memilih lokasi bisnis. Dengan kata lain, lokasi yang tidak
terlalu mahal dan biaya pengiriman arus barang yang rendah, berarti mengeluarkan
biaya yang lebih besar untuk iklan supaya dapat meningkatkan arus barang.
d. Harga (Price): menentukan besarnya harga dan/atau kebijakan harga (termasuk
pemberian kredit) merupakan faktor penting yang mempengaruhi total penghasilan.
Secara umum, harga yang lebih tinggi berarti volume yang rendah dan demikian pula
sebaliknya. Namun, usaha kecil sering menerapkan harga yang lebih tinggi karena
mereka menawarkan layanan yang bersifat pribadi.
Sifat barang/jasa juga penting dalam menentukan lokasi. Apabila sebagian besar
pembelian dilakukan untuk membeli barang-barang ringan (misalnya soda atau permen),
maka dibutuhkan arus barang dan kelayakan yang sangat tinggi. Di sisi lain, lokasi kurang
penting untuk barang/ jasa yang dicari sendiri oleh konsumen (misalnya barang-barang
pasokan untuk hotel).

9. Bagaimana cara mengevaluasi kinerja pemasaran?


Setelah menentukan program pemasaran, pemilik usaha perlu mengevaluasi keputusan-
-keputusan mereka. Standar kinerja perlu ditetapkan agar hasilnya dapat dievaluasi
berdasarkan standar-standar tersebut. Data yang tepat tentang norma industri dan kinerja
di masa lalu merupakan dasar untuk membandingkan kinerja saat ini. Pemilik usaha perlu
mengevaluasi kinerja pemasaran mereka minimal tiga bulan sekali.
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan yang penting:
 Apakah bisnis telah berjalan seoptimal mungkin untuk berorientasi pada konsumen?
 Apakah pegawai sudah memastikan terpenuhinya kebutuhan konsumen dan
konsumen sudah merasa puas dan ingin kembali lagi?
 Bisakah konsumen mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan harga bersaing?

10. Bagaimana cara menganalisis kelayakan barang atau jasa?


Konsumen membeli barang atau jasa untuk kebutuhan pribadi mereka dan bukan untuk
mencari untung. Konsumen membeli untuk memuaskan diri mereka atau untuk memenuhi
keinginan dan kebutuhan keluarga mereka. Konsumen membeli barang atau jasa karena
mereka ingin memenuhi kebutuhan mereka sendiri. Konsumen termotivasi untuk membeli
atas dasar dua alasan pokok berikut ini:
 Alasan emosional: gengsi dalam hal penampilan diri, pencapaian sosial, ambisi,
kebersihan, hiburan, dan banyak waktu senggang.
 Kebutuhan rasional: daya tahan, kegunaan ekonomis, harga ekonomis, praktis,
pengoperasiannya efisien, dan kegunaannya dapat diandalkan.
Para psikolog menyatakan, perilaku konsumen dalam membeli pertama-tama dimaksudkan
untuk memenuhi kebutuhan pokok tertentu. Kebutuhan-kebutuhan yang sangat pokok ini
mencakup kebutuhan akan sandang, pangan dan papan. Mereka yang hanya memiliki
sumber daya keuangan yang sedikit membutuhkan barang dan jasa yang terbaik sesuai
dengan uang yang mereka miliki. Terbaik dalam hal jumlahnya, kualitas, dan dapat
diandalkan.
Banyak konsumen tidak mau mengakui bahwa barang dan jasa yang mereka beli adalah
untuk memenuhi kebutuhan emosional mereka. Namun sebagian besar ahli jiwa percaya
bahwa gengsi dalam hal penampilan pribadi adalah motif untuk membeli yang bersifat
emosional. Biasanya, motif-motif tertentu lebih rasional dibandingkan dengan motif-motif
yang lain. Dikarenakan masyarakat menganggap diri mereka sebagai individu yang
rasional, mereka cenderung memberi alasan mengapa mereka melakukan pembelian
dengan cara yang sangat logis. Untuk mencapai sukses dalam memasarkan barang atau
jasa, seorang wirausaha perlu mengetahui apa motif konsumen membeli barang atau
jasa tersebut.

11. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pasar konsumen?


Pasar konsumen tengah mengalami perubahan secara konstan. Sebagian besar faktor
berikut ini telah mendorong terjadinya perubahan-perubahan perilaku konsumen selama
beberapa tahun belakangan ini.
 Perubahan populasi, seperti perubahan distribusi pendapatan berdasarkan usia, termasuk
peningkatan daya beli secara keseluruhan dan jumlah uang yang digunakan untuk
membeli “barang-barang mewah”:
 Perubahan gaya hidup dan perilaku.
 Persentase tenaga kerja perempuan yang lebih tinggi.
 Waktu senggang yang lebih banyak.
 Maraknya pembelian secara kredit.
 Meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah dan atas dan tenaga kerja terampil.
 Tingkat pendidikan masyarakat yang lebih tinggi secara keseluruhan.
 Tingkat inflasi yang tinggi.
 Perubahan teknologi (telepon seluler/handphone).
Seorang wirausaha perlu mengamati perubahan-perubahan perilaku konsumen ini.
Seorang wirausaha mungkin perlu mengubah atau memperbaiki kebijakan dan prosedur
pemasaran mereka. Meramalkan perubahan pasar adalah tugas yang sangat penting
tetapi sulit dilakukan. Informasi tentang pasar harus dikumpulkan dan dianalisis secara
terus-menerus.
TRANSPARANSI MODUL 6: Topik 1

Pertanyaan-Pertanyaan
Yang Terkait Dengan Informasi Pasar

1. Apakah pasar itu?


2. Apa yang perlu diketahui seorang
wirausaha tentang calon konsumen?
3. Di mana kita dapat memperoleh
informasi tentang konsumen?
4. Apakah konsep pemasaran itu?
5. Apakah penelitian pasar itu?
6. Apakah strategi pemasaran itu?
7. Apakah target pemasaran itu?
8. Apakah bauran pemasaran itu?
9. Bagaimana cara mengevaluasi
kinerja pemasaran?
10. Bagaimana cara menganalisis kelayakan
barang atau jasa?
11. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
pasar konsumen?
TRANSPARANSI MODUL 6: Topik 1

Lima Kata Tanya Tentang Pasar (5 W)

"Lima kata tanya (5 W)"


adalah kerangka acuan
yang
dapat digunakan seorang wirausaha untuk
mengumpulkan data tentang potensi pasar agar
lebih memahami dan memprediksi perilaku
para pembeli.

Ingat : ada lima kata tanya (yaitu Siapa / Who,


Apa /What, Kapan / When, Di mana / Where
dan Mengapa / Why) yang memiliki faktor dan
elemen tertentu untuk setiap kata tanya
tersebut.
Pertanyaan Faktor Elemen

1. Siapa Konsumen saya Demografis  Populasi: jumlah,


? (Who) pertumbuhan, penurunan,
pergerakan (keluar
masuk), usia (rata-rata,
kecenderungan), status
perkawinan (jumlah,
kecenderungan)
 Pendidikan: jumlah sekolah
(semua level), tingkat
pendidikan (rata-rata,
kecenderungan).
 Struktur keluarga: jumlah,
komposisi, kecenderungan.
 Perekonomian: tingkat
penghasilan individu,
kepemilikan (lahan,
tempat tinggal, mobil,
modal).
 Perumahan: usia, permulaan,
pola kepemilikan, jumlah
unit yang disewakan,
kecenderungan.

2. Apa yang mereka Barang atau jasa  Penelitian pasar (formal)


butuhkan?  Observasi secara informal.
(What)
 Siklus bisnis
3. Kapan mereka Waktu
 Siklus barang
membeli? (When)
 Siklus konsumen

4. Dimana mereka membeli?  Pasar


Lokasi
(Where)  Tenaga kerja anda
 Transportasi
 Lokasi yang cocok
(factor- faktor pribadi)

5. Mengapa mereka membeli? Permintaan yang  Minat masyarakat


(Why) efektif
 Daya beli masyarakat
 Kebiasaan dan
kecenderungan untuk
membeli
Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?

HANDOUT 1 MODUL 6: Topik 1

Mengenali Pesaing Anda

Menganalisa Persaingan
Dalam membuka usaha baru, kita perlu mempertimbangkan persaingan yang ada, namun kita
tidak perlu mengambil risiko bila kompetisi yang ada terlalu keras. Lebih baik kita memilih jenis
usaha lain apabila persaingan yang ada sudah terlalu tajam. Anda harus mengenal pesaing
maupun konsumen Anda. Hasil usaha akan dicapai setelah mengalahkan pesaing anda.
Cara terbaik melakukannya adalah dengan mengetahui siapa pesaing Anda dan sistem
pengoperasian mereka. Sayangnya, banyak wirausaha yang tidak pernah berupaya
mengetahui pesaing mereka sampai segala sesuatunya sudah menjadi bubur. Untuk
mengetahui pesaing mereka, langkah-langkah ini perlu diambil oleh para wirausaha.

Langkah 1: Mengidentifikasi pesaing Anda


A. Pesaing Langsung: buatlah daftar semua pesaing Anda berdasarkan nama, alamat dan
jenis usaha mereka.
B. Pesaing Tak Langsung: buatlah daftar nama, alamat dan jenis usaha semua perusahaan
yang menyediakan barang dan/atau jasa, walaupun tidak persis sama, yang dapat digunakan
sebagai pengganti barang dan/atau jasa yang Anda tawarkan.

Langkah 2: Menganalisis usaha yang baru berdiri dan yang gagal


A. Buatlah daftar usaha yang sudah berdiri selama dua tahun terakhir.
B. Buatlah daftar usaha yang gulung tikar selama dua tahun terakhir.
C. Analisis alasan di balik kegagalan usaha tersebut selama dua tahun terakhir ini. Faktor
atau serangkaian faktor apa yang menciptakan optimisme bisnis-bisnis baru yang sukses?
Faktor atau serangkaian faktor apa yang ada dalam usaha yang gagal?

Langkah 3: Menganalisis usaha yang sudah ada


A. Perkirakan total penjualan dan laba setiap pesaing Anda.
B. Nilailah pesaing Anda dalam hal harga, mutu barang atau jasa, fasilitas, promosi dan
penjualan.
 Berapa harga yang mereka tawarkan? Bagaimana mutu barang dagangan mereka?
Berapa besar biaya yang mereka gunakan untuk memasang iklan?
 Layanan ekstra apa saja yang mereka tawarkan? Apakah kondisi penjualan mereka
bersifat fleksibel? Apakah kantor mereka berlokasi di daerah yang mahal, sedang atau
murah?
 Apakah proses dan peralatan produksi mereka tergolong modern? Apakah pekerja mereka
sudah sangat terlatih? Apakah pekerja mereka diberi upah yang tinggi?
C. Perhatikan apakah ada kaitan antara perusahaan-perusahaan yang sukses dengan
sistem pengoperasian yang mereka terapkan? Yaitu, apakah perusahaan-perusahaan itu
memiliki kesamaan dalam metoda penetapan harga, penjualan dan/atau produksi?
Analisis yang menyeluruh terhadap metoda-metoda pengoperasian berdasarkan total
penjualan dan laba perusahaan mereka, akan menghasilkan informasi penting.

13
Langkah 4: Membandingkan pengelolaan bisnis yang Anda usulkan dengan pesaing Anda
A. Sebutkan keunggulan barang dan/atau jasa Anda dalam hal harga, kinerja, mutu, daya
tahan, dan visibilitasnya bila dibandingkan dengan pesaing Anda.
B. Jelaskan mengapa metoda pengoperasian bisnis Anda akan lebih berhasil bila
dibandingkan dengan pesaing Anda.
C. Jika Anda ingin beroperasi dengan cara yang sama dengan usaha yang lain, maka Anda
perlu menjelaskan mengapa:
1. Potensi pasar cukup besar untuk membantu Anda dan perusahaan-perusahaan lain secara
menguntungkan; atau
2. Pasar tidak dapat membantu semua pesaing, namun bisnis Anda akan menjadi bisnis
yang lebih efisien dan/atau efektif.
D. Jika Anda ingin beroperasi dengan cara yang berbeda dari pesaing, maka Anda perlu
menjelaskan mengapa perusahaan lain tidak menggunakan cara ini. Apakah bisnis-bisnis lain
tidak mengetahui peluang ini? Atau apakah mereka sudah mengetahui hal yang belum
Anda ketahui?
Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?

LEMBAR KERJA 1 MODUL 6: Topik 2

Usaha Bahan Bangunan "Frans


Koy"

Frans Koy adalah seorang guru muda yang tinggal di sebuah kota kecil. Setelah pindah ke kota
itu, Frans Koy bergaul dengan banyak orang karena ia memang suka bergaul dan sering ikut
dalam kegiatan-kegiatan masyarakat di kota itu. Frans Koy ingin memperoleh uang lebih dan
untuk itu, ia ingin membuka suatu usaha. Istrinya mendorong Frans untuk mencoba cara lain
yang dapat menghasilkan pemasukan yang lebih besar dari sekadar mengajar.
Frans Koy mendengar melalui seorang temannya bahwa ada stok bahan bangunan yang dijual
di kota lain. Pemilik toko bahan bangunan tersebut telah meninggal dunia. Dengan berbekal
uang Rp 20 juta, Frans Koy ingin membeli beberapa bahan bangunan. Sambil melihat
kemungkinan- kemungkinan yang ada di kotanya, ia lalu menyewa sebuah toko kosong yang
terletak di antara dua toko eceran. Salah satu toko ini adalah toko pakan hewan, sedangkan
toko yang satu lagi adalah toko bahan bangunan yang sudah lama berdiri dan dimiliki oleh
seorang wirausaha separoh baya yang pintar. Walaupun seorang bankir setempat telah
menyarankan Frans Koy agar tidak meninggalkan pekerjaannya sebagai guru, ia berkeras
untuk tetap meninggalkan pekerjaannya dan mengambil tabungannya sebesarnya Rp 50 juta
dan mulai menjalankan bisnis bahan bangunannya.
Wirausaha lain di kota itu merasa toko bahan bangunan baru itu tidak akan mampu meraih
sukses. Salah seorang pengecer lokal mengatakan bahwa kota kecil itu tidak mampu
menyediakan pasar yang cukup untuk dua toko bahan bangunan.
Setelah membuka tokonya, Frans Koy memasang papan promosi di jendela tokonya: "Buka
dari jam 6 pagi sampai 10 malam. Juga dapat dihubungi di luar jam kerja:" Frans Koy mengira
dengan cara seperti ini ia dapat bersaing dengan toko bahan bangunan yang sudah berdiri
lama di sebelah tokonya.
Selama hari kerja, toko bahan bangunan Frans Koy adalah satu-satunya toko di kota itu yang
tetap buka sesudah jam 6 sore. Jam kerja toko Frans Koy lama, namun tidak menghasilkan
banyak penjualan.
Konsumen yang tertarik pada Frans Koy hanya segelintir orang yang menggunakan fasilitas
kredit untuk membeli barang dari toko baru tersebut dan bukan membayar tunai. Tak lama
kemudian Frans Koy mendapati stok barangnya menipis, namun ia tidak punya uang untuk
membeli stok baru, dan ia tidak dapat meminjam uang agar bisnisnya tetap bertahan.
Akibat persaingannya dengan toko bahan bangunan lama yang terletak di sebelahnya, bisnis
Frans Koy hanya mampu bertahan selama delapan belas bulan. Tidak pernah ada peluang
untuk meraih sukses. Pasar untuk barang-barang bahan bangunan di kota itu terlalu kecil untuk
mendukung dua toko bahan bangunan. Bahkan manajer terbaik sekalipun tidak mampu
membuat toko Frans Koy sukses. Ia menyesal karena tidak meneliti segala sesuatunya lebih
seksama sebelum mulai menjalankan bisnis tersebut. Mungkin gaji guru tidak terlalu buruk.

Pertanyaan diskusi:
1. Mengapa bisnis bahan bangunan Frans Koy gagal?
2. Apa yang seharusnya dilakukan Frans Koy sebelum memulai bisnisnya?
15
Mengadakan Penelitian Pasar

Anda mungkin memiliki barang atau jasa yang sangat cocok untuk ditawarkan kepada
masyarakat. Namun salah satu kunci keberhasilan atau kegagalan suatu bisnis adalah
mengetahui apakah ada cukup konsumen yang bersedia membeli barang atau jasa Anda
secara teratur. Harga barang atau jasa tersebut harus dapat menghasilkan margin keuntungan
yang memadai, agar bisnis Anda dapat terus bertahan atau bahkan lebih berkembang lagi.
Sebelum menanamkan modal untuk usaha, Anda perlu mengetahui apakah ada pasar yang
belum terpenuhi kebutuhannya.
Pertanyaan-pertanyaan berikut ini perlu dijawab untuk mengetahui apakah pesaing Anda
sedang beroperasi di bidang usaha yang Anda usulkan.
 Apakah pasar sedang berkembang dengan tingkat pertumbuhan yang memungkinkan hadirnya
sebuah usaha baru?
 Saat pasar sedang mengalami penurunan, bagaimana Anda dapat merebut pangsa pasar
dari pesaing Anda?
 Seberapa besar perbedaan antara barang atau jasa Anda dengan apa yang dimiliki
pesaing Anda?
 Apakah Anda sudah mengetahui segmen pasar mana yang perlu dilayani?

Langkah-langkah yang perlu diambil dalam melaksanakan survei pasar


Pelaksanaan survei pasar melibatkan langkah-langkah berikut ini:
1. Menetapkan tujuan diadakannya survei pasar dan informasi apa yang diperlukan.
2. Menyusun informasi rinci tentang survei pasar misalnya:
 Sumber informasi
 Waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk mengadakan penelitian tersebut
 Metodologi yang akan diterapkan untuk mengumpulkan informasi
 Menyusun rencana aksi
3. Memilih sampel dan menetapkan kontak serta kunjungan apa yang perlu dilakukan.
4. Menyusun kuesioner dan rencana untuk mengadakan wawancara survei.
5. Mengumpulkan dan menganalisis data.
6. Menyusun laporan tentang hasil temuan.

Bagi seorang wirausaha baru, masalah besar yang akan mereka hadapi dalam mengadakan
survei pasar adalah mereka tidak mengetahui sumber dan kontak tertentu untuk memperoleh
informasi.
Sumber Informasi
Sumber informasi dapat dibagi menjadi:
1. Sumber Data Primer: informasi yang berasal dari hasil kontak dengan mereka yang
terlibat langsung dalam kegiatan terkait. Untuk survei barang-barang perabotan, misalnya,
informasi yang diperoleh dari para produsen atau pedagang grosir perabotan akan menjadi
sumber data yang utama.
2. Sumber Data Sekunder: data yang sudah ada dan dapat digunakan dalam investigasi.
Informasi ini mungkin tidak dikumpulkan untuk tujuan tertentu. Informasi ini dapat diperoleh
dari asosiasi dagang/produsen atau data-data yang sudah dipublikasikan.

Petunjuk Mengadakan Survei Pasar


Petunjuk-petunjuk berikut ini dapat digunakan untuk membantu seorang wirausaha mengadakan
survei pasar secara efektif dan sistematis.
 Prasangka yang bersifat pribadi dapat menimbulkan faktor yang negatif dalam
mengumpulkan informasi dari berbagai pihak.
 Bersikaplah sabar dan teguh dalam mengumpulkan informasi selama survei berlangsung.
 Jangan berikan informasi kepada orang lain.
 Catatlah informasi segera setelah Anda mengunjungi seseorang. Hindari menulis atau
melihat kertas-kertas Anda saat mewawancarai seseorang.
 Urutan pertanyaan, keterlibatan, dan komitmen untuk memperoleh informasi adalah faktor-
faktor penting dalam mencapai survei pasar yang berhasil.
 Cara terbaik mendekati pesaing Anda adalah dengan mengunjungi mereka sebagai calon
konsumen. Anda dapat menunjukkan minat Anda untuk membantu menjual produk-produk
mereka.
Setelah survei selesai dilaksanakan, laporan rinci tentang hasil temuan Anda perlu disusun
dalam bentuk tulisan. Laporan tentang survei pasar ini dapat membantu Anda menilai kelayakan
pemasaran produk Anda. Laporan ini juga dapat dijadikan dokumen yang penting untuk
meyakinkan lembaga- lembaga keuangan tentang pemahaman Anda mengenai pasar
tersebut.
MARI BELAJAR BISNIS

HANDOUT 3 MODUL 6: Topik 1

Menyusun Rencana Penjualan

Bagian yang penting dalam laporan penelitian pasar adalah menyusun rencana penjualan.
Seorang wirausaha harus punya bayangan atau gambaran nyata tentang berapa banyak
produk atau jasa yang dapat dijual dalam jangka pendek. Untuk itu, berdasarkan temuan survei
pasar ia menyiapkan rencana penjualan bulanan secara umum untuk 12 bulan ke depan. Bila
usaha tersebut menawarkan beberapa produk atau pelayanan dengan harga beragam,
perkiraan ini harus dibuat untuk masing- masing produk atau layanan secara tersendiri. Namun,
seorang penjual eceran atau seorang penjual grosir dengan produk berjumlah besar akan
membuat rencana penjualan untuk kelompok-kelompok utama produk dengan suatu harga
rata-rata.
Suatu rencana penjualan memiliki tiga elemen: kuantitas produk yang harus terjual, harga
produk dan jumlah harga dikalikan kuantitas, dan harga dari turnover. Turn¬over adalah jumlah
yang diterima usaha tersebut dari penjualan selama satu bulan (turnover bulanan) atau selama
satu tahun (turnover tahunan), atau jumlah barang/jasa yang paling laku terjual dan paling
sering dibeli oleh pelanggan.

Rencana Penjualan Perusahaan XYZ


Tahun …………..

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Produk1
Harga/Unit
Turnover

Rencana penjualan juga mencerminkan variasi musiman dalam bisnis, misalnya suatu restoran
di pantai akan mendapatkan lebih banyak konsumen di musim kemarau daripada musim hujan,
atau suatu toko penjahit yang menjual seragam sekolah akan menjual produknya paling banyak
ketika tahun ajaran baru dimulai.
Dari rencana penjualan, seorang wirausaha akan mengetahui kapan ia membutuhkan bahan mentah
atau barang dan berapa uang yang ia harapkan untuk didapatkan setiap bulannya. Seorang
wirausaha yang sudah lama melakukan bisnis akan memahami dari pengalamannya
bagaimana bisnis berjalan sepanjang tahun. Namun, suatu survei pasar harus dilakukan secara
teratur, terutama ketika rencana penjualan tidak tercapai atau sang wirausaha akan
mengembangkan bisnisnya dan menawarkan produk baru.
Seseorang yang akan memulai bisnis baru harus benar-benar memperhatikan survei pasar
karena ia harus mengetahui dengan pasti bahwa produk atau jasa tersebut dapat terjual dalam
jumlah dan dengan harga yang ditetapkan.

18
Ingat :
 Kelangsungan usaha tersebut bergantung pada penjualan.
 Penjualan hanya dapat diperkirakan sampai tingkat tertentu, bahkan sesudah melakukan
penghitungan dengan baik.
 Ketepatan penghitungan tergantung kualitas data yang digunakan.
 Informasi yang disediakan oleh peneliti pasar tidak selalu tepat, jadi beberapa skenario
yang berbeda harus diperhitungkan dalam perencanaan.
 Sikap pemain lain dan masuknya pemain baru dalam pasar tetap menjadi risiko setiap
usaha. Pengaruh-pengaruh semacam itu sangat sulit untuk dihitung/diteliti, namun sangat
penting dalam suksesnya suatu usaha.
 Dengan kalkulasi yang baik/penelitian pasar seorang wirausaha dapat mengurangi risiko
memulai suatu usaha. Namun, memulai suatu usaha akan selalu menjadi suatu risiko
karena tidak semua pengaruh dapat diperkirakan.

Contoh Pembuatan Rencana Penjualan


Sembari sekolah di sebuah SMK, Amirall Ghaprank menjalankan bisnis pembibitan dan
penjualan Anggrek di Batu, Malang, Jawa Timur. Hasil penjualannya selama ini sangat
memuaskan karena di samping Batu sebagai daerah tujuan wisata, kondisi geografis daerah
itu sangat mendukung, sehingga risiko pembibitan dan kerugian bisa dihindari.
Harga penjualan “anggrek bulan” sebesar Rp 50.000 per buah, dan “anggrek panda” sebesar
Rp
100.000. Berdasarkan penjualan tahun sebelumnya, Ghaprank membuat dua skenario:
 Sebanyak 50.000 buah bunga “anggrek bulan” dan pangsa pasar Ghaprank sebesar 10
persen
 Sebanyak 40.000 buah bunga “anggrek panda” dan pangsa pasar Ghaprank sebesar 5
persen.

Sedangkan kecenderungan penjualan dapat diperkirakan sebagai berikut :

Jenis Anggrek Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Anggrek Bulan 15% 9% 10% 2% 8% 6% 6% 10% 6% 4% 2% 22%
Anggrek Panda 20% 7% 8% 5% 8% 5% 6% 8% 6% 3% 5% 19%

Dengan toleransi kesalahan/margin error 10% (Optimistis +10%, dan Pesimistis -10%), rencana
penjualan dan turnover usaha Ghaprank dapat diuraikan sebagai berikut :
20 RENCANA PENJUALAN M
AR
I
DENGAN ASUMSI PANGSA PASAR (MARKET SHARE) 10% BE
LA
JA
R
BI
Anggrek Bulan SN
Market Share : 10% X 50.000 = 5.000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ag t Sep Okt Nov Des Jumlah
Deskripsi
15% 9% 10% 2% 8% 6% 6% 10% 6% 4% 2% 22% 100%
Penjualan 750 450 500 100 400 300 300 500 300 200 100 1,100 5.000

Harga/unit 5.00 0 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000 5.000
Turn over yang
diharap kan 3.750 .000 2.250 .000 2.500 .000 500 .000 2.000 .000 1.500 .000 1.500 .000 2.500 .000 1.500 .000 1.000 .000 500 .000 5.500 .000 25,000,000
-10% margin error 3.375 .000 2.025 .000 2.250 .000 450 .000 1.800 .000 1.350 .000 1.350 .000 2.250 .000 1.350 .000 900 .000 450 .000 4.950 .000 22,500,000
+10% margin error 4.125 .000 2.475 .000 2.750 .000 550 .000 2.200 .000 1.650 .000 1.650 .000 2.750 .000 1.650 .000 1.100 .000 550 .000 6.050 .000 27,500,00 0

Anggrek Panda
Market Share : 5% X 40.000 = 2.000
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ag t Sep Okt Nov Des Jumlah
Deskripsi
20% 7% 8% 5% 8% 5% 6% 8% 6% 3% 5% 19% 100%
Penjualan 400 140 160 100 160 100 120 160 120 60 100 380 2.000
Harga/unit 10 .000 10 .000 10 .000 10 .000 10 .000 10 .000 10 .000 10 .000 10 .000 10 .000 10 .000 10 .000
Turnover yang
4.000 .000 1.400 .000 1.600 .000 1.000 .000 1.600 .000 1.000 .000 1.200 .000 1.600 .000 1.200 .000 600 .000 1.000 .000 3.800 .000 20 .000 .000
diharap kan
- 10% margin error 3.600 .000 1.260 .000 1.440 .000 900 .000 1.440 .000 900 .000 1.080 .000 1.440 .000 1.080 .000 540 .000 900 .000 3.420 .000 18 .000 .000
+ 10% margin mrror 4.400 .000 1.540 .000 1.760 .000 1.100 .000 1.760 .000 1.100 .000 1.320 .000 1.760 .000 1.320 .000 660 .000 1.100 .000 4.180 .000 22 .000 .00 0

Perkiraan Turnover tahunan dapat dihitung sebagai berikut :


Turnover Anggrek Bulan 22.500.000 s.d 27.500.000
Turnover Anggrek Panda 18.000.000 s.d 22.000.000
Turnover Keseluruhan 40.500.000 s.d 49.500.000
Jadi perkiraan penjualan / rencana penjualan untuk tahun depan berkisar Rp 405. 00.000 sampai Rp 49 .500.000 per tahun
Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?

LEMBAR KERJA MODUL 6: Topik 1

Mengembangkan Rencana
Penjualan
Hendra baru saja lulus dari lembaga pelatihan kejuruan. Di sana, ia belajar menjahit.
Temannya, Ika, bekerja sebagai pramuniaga di sebuah butik. Dengan berbekal kemampuan
penjualan dan pengalaman bisnis Ika, serta keterampilan teknis Hendra, mereka merasa bisa
menjadi suatu tim yang bagus untuk membuka sebuah toko jahit. Keduanya sedang
mempertimbangkan bekerja mandiri sebagai pilihan karier, bukan hanya karena mereka sudah
mengambil kelas pelatihan kewirausahaan, namun juga karena mereka menemukan suatu
kesempatan yang baik: sebuah sekolah baru akan dibuka di daerah pinggiran kota berukuran
sedang yang sedang berkembang pesat, yang berjarak sekitar 70 kilometer dari ibu kota.
Karena mereka berdua tinggal di kota tersebut sebelum pelatihan, mereka mengetahui bisnis-
bisnis lokal dan situasi di sana dengan cukup baik dan mereka menyadari bahwa pada saat ini
belum ada toko seragam di pinggiran kota tersebut, sementara seragam merupakan suatu
keharusan di tiap sekolah.
Karena peluang tersebut, mereka sangat tertarik untuk memeriksa apakah ada pasar yang
sesuai untuk membuka suatu toko baru.
Gagasan bisnis mereka adalah membeli seragam yang diproduksi secara massal di pabrik di
ibukota, menyesuaikan seragam ini dengan kebutuhan sekolah tersebut, dan menjualnya di
toko mereka sendiri. Mereka mau menjual seragam ini dalam suatu paket yang akan mencakup
semua yang dibutuhkan: jaket, celana panjang/rok, kemeja, kaus kaki, sepatu, dasi, dan lain-
lain. Dengan mempertimbangkan harga yang ditawarkan oleh pesaing mereka, mereka telah
menghitung bahwa harga dari setiap paket seragam adalah Rp 500.000 (untuk laki-laki dan
perempuan).
Sekolah tersebut baru-baru ini mengumumkan prasyarat untuk seragam. Ika dan Hendra sudah
mencoba memproduksi seragam tersebut sesuai dengan prasyarat dan telah menunjukkan
produk mereka kepada pejabat sekolah yang bertanggung jawab perihal seragam. Pejabat
tersebut cukup puas dengan hasil kerja mereka dan berjanji untuk mengikutsertakan bisnis Ika
dan Hendra dalam daftar toko yang direkomendasikan sekolah yang akan dibagikan kepada
orang tua.
Walaupun situasi ini nampaknya menjanjikan, Ika dan Hendra memutuskan untuk melakukan
penelitian pasar dengan dibantu oleh seorang konsultan bisnis untuk melihat apakah ada pasar
yang sesuai untuk memulai suatu usaha. Penelitian mereka menghasilkan informasi sebagai berikut.
Ada tiga toko lain di kota tersebut yang juga menawarkan seragam dan dapat dimasukkan juga
ke dalam daftar toko yang direkomendasikan sekolah. Dibanding dengan toko-toko lain itu, Ika
dan Hendra melihat keuntungan kompetitif bisnis mereka sebagai berikut:
 Lokasi: Mereka mengharapkan bahwa keuntungan pertama mereka adalah lokasi. Tidak
ada toko lain di pinggiran kota tersebut dan dalam radius 3 km dari sekolah.
 Toko Serba Ada: Tidak ada toko lain yang menawarkan seragam dan sepatu yang
disyaratkan sekolah baru tersebut dalam satu paket. Namun demikian, begitu toko Ika dan

21
Hendra dan sekolah baru tersebut dibuka, toko-toko lain kemungkinan akan cepat
beradaptasi dengan situasi baru tersebut.
MARI BELAJAR BISNIS

 Harga dan Kompetisi: Ika dan Hendra berpikir bahwa mereka bisa memberikan harga
bersaing dengan para saingan mereka dengan harga Rp 500.000 tersebut. Namun
mereka harus mempertimbangkan bahwa saingan mereka mungkin akan dapat
mengurangi harga karena kompetisi yang semakin tinggi. Jadi Hendra dan Ika mencari
tahu di mana dan dengan harga berapa para saingan mereka membeli bahan bakunya.
Kompetisi dalam bisnis seragam sekolah/ permak tidak begitu tinggi karena konsumen
nampaknya lebih menyukai toko-toko yang berlokasi dekat sekolah atau ke rumah mereka.
Hendra dan Ika berasumsi bahwa pemilik toko lain di kota tersebut cukup puas dengan
pangsa pasar (market shares) mereka karena mereka sedikit sekali melakukan kegiatan
pemasaran dan periklanan. Semua toko tersebut telah melakukan bisnis selama beberapa
tahun, menawarkan harga yang mirip, dan melayani sekolah yang lain. Namun sebagaimana
yang telah ditunjukkan penelitian mereka, satu pesaing mungkin dapat menawarkan harga
yang lebih rendah, karena ia membeli bahan bakunya lebih murah dari Hendra dan Ika,
tapi ia berlokasi cukup jauh dari sekolah, sekitar 7 km dan menggunakan kain berkualitas
rendah. Sejauh ini, tidak ada bisnis lain yang nampaknya menyadari peluang tersebut.
Sekolah Dasar baru di pinggiran kota itu akan mulai dengan 250 murid. Perkiraan resmi dari
pemerintah menyatakan bahwa selama 4 tahun pertama sekolah itu secara bertahap akan
meningkatkan jumlah muridnya menjadi 1.000 dan kemudian akan tetap pada tingkat itu. Setiap
murid yang masuk ke sekolah tersebut akan membeli seragam baru.
Melalui survei berbasis kuesioner, Ika dan Hendra dapat mengumpulkan informasi lebih banyak
tentang konsumen potensial mereka. Mereka melakukan pengumpulan pendapat dari orang tua
250 murid di pinggiran kota itu yang akan mulai belajar di sekolah baru tersebut. Hasilnya
menunjukkan bahwa 70 persen dari orang tua anak-anak ini menyukai gagasan paket seragam
dengan harga Rp 500.000 yang cukup kompetitif dari toko yang dekat dan mereka akan
mempertimbangkan untuk membelinya. Sekitar 20 persen menyatakan bahwa mereka belum
memikirkan untuk membeli seragam sekolah. Sisanya menjawab bahwa mereka akan mencari
harga yang paling murah dan rela melakukan perjalanan yang jauh untuk menghemat uang.
Lebih jauh lagi melalui wawancara dengan pemilik toko di kota-kota lain yang menjual paket
seragam dan juga dengan menggunakan data statistik, Ika dan Hendra dapat menghitung
berapa seragam sekolah yang biasanya dibeli. Setidaknya satu paket seragam diperlukan
setiap tahunnya untuk setiap anak karena anak-anak usia SD cepat sekali tumbuh. Kira-kira
separuh dari para pemilik toko yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka
memperhitungkan satu seragam per anak per tahun, sementara separuh lagi lebih
optimistis dan menyatakan mereka biasanya memperhitungkan angka rata-rata 1,5 paket
seragam untuk setiap anak SD. Melalui data statistik, Ika dan Hendra dapat memperkirakan
distribusi penjualan paket seragam selama satu tahun (Lihat Tabel 1).
Sebagai tambahan, mereka menerima angka-angka yang menarik dari asosiasi penjahit, yang
baru saja dipublikasikan. Asosiasi tersebut memperkirakan bahwa untuk tiap 100 penduduk,
ada rata- rata 8 permintaan permak pakaian. Sementara harga rata-rata permak pakaian yang
digunakan oleh asosiasi tersebut adalah Rp 30.000.
Daerah dimana toko Hendra dan Ika akan dibuka memiliki populasi sekitar 8.000 penduduk.
Asosiasi tersebut juga memberikan angka rata-rata distribusi penjualan pelayanan permak
setiap tahunnya. ini juga terdapat dalam tabel 1.
Karena survei tersebut dilakukan dari sampel representatif dan data statistik, sehingga tidak
akan mencerminkan semua variasi kemungkinan yang akan terjadi, maka diperkirakan ada
kemungkinan salah 10 persen dari semua angka yang disediakan.

22
Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?

Penjualan Rata-Rata Seragam / Pelayanan Permak Pakaian Selama Satu Tahun

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sept Okt Nov Des
Seragam 10% 2% 9% 2% 2% 13% 40% 10% 3% 2% 2% 5%
Bisnis Permak 8% 8% 10% 8% 8% 11% 6% 8% 6% 9% 7% 11%

Kerjakan :
1. Buatlah perkiraan penjualan bagi bisnis Ika dan Hendra (penjualan paket seragam dan
permak pakaian) dengan angka-angka yang sudah diberikan. Apakah Anda dapat
membuat perencanaan penjualan yang optimistis dan yang lebih pesimistis untuk tahun
pertama bisnis tersebut.
2. Apakah kesulitan utama bisnis mereka? Apakah keadaan-keadaan lain yang mungkin
mempengaruhi penjualan mereka yang tidak bisa dihitung dan tetap menjadi risiko.
Bagaimana turnover yang diharapkan untuk didapatkan selama 4 tahun pertama bisnis
mereka?

23
24 RENCANA PENJUALAN DENGAN ASUMSI PANGSA PASAR (MARKET SHARE) 70% BISNIS SERAGAM DAN SATU M
AR
PAKET SERAGAM DIJUAL KEPADA SATU MURID I
BE
LA
JA
Turnover per tahun: Rp 87.500.000 (-10% margin error: Rp 78.750.000; +10% margin error: Rp 96.250.000) R
BI
SN

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AG T SEP OKT NOV DES JUMLAH
Persen 10% 2% 9% 2% 2% 13% 40% 10% 3% 2% 2% 5%
Turnover yang 8.750.000 1.750.000 7.875.000 1.750.000 1.750.000 11.365.000 35.000.000 8.750.000 2.625.000 1.750.000 1.750.000 4.375.000 87.500.000
diharapkan
-10% margin error 7.875.000 1.575.000 7.087.500 1.575.000 1.575.000 10.237.500 31.500.000 7.875.000 2.362.500 1.575.000 1.575.000 3.937.500 78. 750.000
+10% margin error 9.625.000 1.925.000 9.112.500 1.925.000 1.925.000 12.512.500 38.500.000 9.625.000 2.887.500 1.925.000 1.925.000 4.812.500 96.250.000

RENCANA PENJUALAN DENGAN ASUMSI PANGSA PASAR (MARKET SHARE) 90% DAN 1,5 SERAGAM PER MURID
Skenario sangat optimistis memperkitakan 20% orang tua yang belum terpikir untuk membeli seragam sekolah akan memutuskan untuk membeli di toko Hendra dan
Ika.
Terlebih lagi, menurut “pemilik toko yang optimistis”, penjualan 1,5 seragam dapat diasumsikan, sehingga penjualan berikut mungkin akan dicapai:

Turnover Tahunan: Rp 151.875.000 (-10% margin error : Rp 185.625.000; +10% margin error: Rp 168.750.000 )
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES JUMLAH
Persen 10% 2% 9% 2% 2% 13% 40% 10% 3% 2% 2% 5%
Turnover yang 16.875.000 3.375.000 15.187.500 3.375.000 3.375.000 21.937.500 67.500.000 16.875.000 5.062.500 3.375.000 3.375.000 8.437.500 168.750.000
diharapkan

-10% margin error 15.187.500 3.037.500 13.668.750 3.037.500 3.037.500 19.743.750 60.750.000 15.187.500 4.556.250 3.037.500 3.037.500 7.593.750 151.875.000
+10% margin error 18.562.500 3.712.500 16.706.250 3.712.500 3.712.500 24.131.250 74.250.000 18.562.500 5.568.750 3.712.500 3.712.500 9.281.250 185.625.000

PELAYANAN PERMAK
Turnover Tahunan: Rp 19.200.000 (-10% margin error Rp 17.280.000; +10% margin error Rp 21.120.000)
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES JUMLAH
Persen 9% 8% 9% 8% 9% 8% 8% 6% 8% 8% 9% 10%
Turnover yang 1.728 .000 1.536 .000 1.728 .000 1.536 .000 1.728 .000 1.536 .000 1.536 .000 1.152 .000 1.536 .000 1.536 .000 1.728 .000 1.920 .000 19 .200 . 000
diharapkan
-10 % margin er ror 1.555 .200 1.382 .400 1.555 .200 1.382 .400 1.555 .200 1.382 .400 1.382 .400 1.036 .800 1.382 .400 1.382 .400 1.555 .200 1.728 .000 17 .280 . 000

+10 % margin error 1.900 .800 1.689 .600 1.900 .800 1.689 .600 1.900 .800 1.689 .600 1.689 .600 1.267 .200 1.689 .600 1.689 .600 1.900 .800 2.120 .000 21 .120 . 000
Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?

Perkiraan turnover tahunan untuk tahun pertama


Perkiraan penjualan tahunan bagi bisnis dengan asumsi 70% pangsa pasar dan 1 paket seragam
dijual per murid (tahun pertama)
Turnover: Rp 78.750.000-96.250.000
Bisnis Permak: Rp 17.280.000-21.120.000

Turnover Total: Rp 96.030.000-117.370.000

Perkiraan penjualan tahunan untuk bisnis dengan asumsi 90% pangsa pasar dan 1,5 paket
seragam dijual per murid (tahun pertama)
Turnover: Rp 151.800.000-168.750.000
Bisnis Permak: Rp 17.280.000-21.120.000

Turnover Total: Rp 169.080.000-189.870.000

Penjualan Seragam
Selama empat tahun, turnover tahunan bisnis seragam Hendra dan Ika nampaknya akan
meningkat dengan kuat karena jumlah siswa di sekolah meningkat setiap tahunnya. Bila
dihitung berdasarkan turnover tahun pertama, turnover tahunan bisnis seragam pada tahun ke
empat diperkirakan menjadi 4 kali lebih tinggi.

25
I TOPIK 2: Memilih Lokasi

II ALOKASI WAKTU: 2

jam III

TUJUAN:
• Peserta dapat mengidentifikasi faktor-faktor utama apa saja yang perlu
dipertimbangkan ketika memilih lokasi bisnis.

IV DASAR PEMIKIRAN:
• Memilih lokasi bisnis adalah salah satu faktor yang sangat penting yang akan
menentukan keberhasilan atau kegagalan sebuah usaha kecil dan itu merupakan
salah satu fokus utama seorang wirausaha. Dalam banyak kasus, seorang wirausaha
hanya melihat papan tanda yang menunjukkan lokasi bisnis terdekat yang kosong.
• Peserta harus mengetahui informasi dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengambil
keputusan yang tepat dalam memilih lokasi bisnis. Perlu diingat bahwa lokasi yang
bagus bisa membuat usaha kecil sekalipun mampu bertahan, dan lokasi yang buruk
bisa membuat usaha, yang terencana dengan baik sekalipun, gulung tikar. Ada dua
faktor utama dalam memilih lokasi bisnis:
• Memilih komunitas tertentu dan
• Memilih tempat khusus di komunitas tersebut.

V KEGIATAN:
1. Mintalah peserta membaca HANDOUT 1. Gunakan TRANSPARANSI 1 untuk
membahas faktor-faktor umum yang penting dalam memilih lokasi bisnis.
2. Bila waktu masih ada, mintalah peserta berlatih memberi respon secara verbal (diskusi
di dalam kelas) atau menulis laporan pendek untuk mempertahankan atau
menolak pernyataan berikut ini: Lokasi tidak penting karena orang bersedia pergi
jauh untuk membeli barang atau jasa yang sangat mereka butuhkan.
3. Mintalah peserta latihan membaca dan membahas HANDOUT 2. Gunakan
TRANSPARANSI 2 untuk membahas faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih
lokasi tertentu.
4. Mintalah peserta membaca LEMBAR KERJA 1. Bentuklah peserta menjadi
beberapa kelompok kecil untuk membahas pertanyaan: “Lokasi mana yang anda
anggap terbaik dari segi bisnis. Embong atau Susan? Mengapa?” Adakan diskusi di
dalam kelas untuk membahas tanggapan mereka.
5. Berikan tugas kepada peserta sebagai pekerjaan rumah.
 Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok.
 Setiap kelompok memilih salah satu kegiatan bisnis yang akan dijalankan (bengkel
las, toko bahan makanan, bengkel sepeda motor, salon kecantikan, dll).
 Mintalah kelompok mengadakan penelitian di lingkungan mereka untuk
menentukan lokasi mana yang terbaik untuk bisnis tersebut.
 Mintalah masing-masing kelompok menyampaikan hasil temuan mereka di dalam
kelas.
 Kelompok tersebut harus menyebutkan faktor positif dan negatif dari lokasi tersebut.
HANDOUT 1 MODUL 6: Topik 2

Menentukan Lokasi
Usaha
Memilih lokasi usaha adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan
keberhasilan atau kegagalan usaha kecil. Dalam banyak hal, seorang wirausaha kecil hanya
melihat papan tanda yang menunjukkan lokasi bisnis terdekat yang kosong. Untuk
meningkatkan peluang sukses, pertimbangan dan penelitian perlu dilakukan dalam memilih
lokasi. Perlu diingat bahwa lokasi yang baik bisa membuat usaha kecil mampu bertahan, tapi
lokasi yang buruk bisa membuat usaha yang terencana baik sekalipun bisa gulung tikar.
Analisis tentang lokasi merupakan proses terus menerus yang dilakukan sepanjang kehidupan
usaha tersebut. Beberapa faktor seperti perubahan masyarakat, perubahan kebiasaan
konsumen dalam membeli sesuatu, metode transportasi baru, dan arah pertumbuhan
masyarakat, dapat memberi dampak yang merugikan bagi kecocokan lokasi usaha. Ada dua
aspek utama dalam memilih lokasi bisnis, yaitu:
(1) Memilih komunitas tertentu. dan
(2) Memilih lokasi tertentu di dalam komunitas tersebut.

Pentingnya Lokasi Usaha


Bagi beberapa jenis usaha, lokasi merupakan faktor yang lebih penting dibanding usaha lain.
Toko- toko eceran dan penyedia jasa membutuhkan lokasi yang tepat. Di samping itu, toko
pakaian, binatu dan pusat-pusat layanan semuanya tergantung pada besarnya lalu lintas
konsumen untuk dapat terus beroperasi. Jenis-jenis usaha ini harus berlokasi di dekat
konsumen agar berhasil.
Sedangkan untuk bisnis eceran dan jasa yang lain serta sebagian besar bisnis grosir, lokasi
bukanlah faktor yang penting dalam menarik konsumen. Toko eceran yang menjual barang-
barang berbiaya tinggi seperti furnitur dan peralatan rumah tangga perlu menarik perhatian
konsumen. Perusahaan penyedia jasa seperti kantor akuntansi dan perpajakan serta bisnis
grosir dapat ditempatkan di lokasi yang “terpencil” namun tetap mendapatkan hasil penjualan
yang tinggi. Konsumen akan meluangkan waktu untuk mencari barang atau jasa yang
ditawarkan oleh bisnis-bisnis tersebut.
Manufaktur, konstruksi, dan beberapa jasa lainnya tidak perlu menarik konsumen melalui lokasi
kantor mereka. Jenis-jenis perusahaan ini dapat memperoleh konsumen melalui penjualan
pribadi atau iklan. Lokasi bisnis-bisnis ini dapat dipilih berdasarkan biaya, dampak lingkungan,
atau pasokan bahan mentah.

Perekonomian, masyarakat dan kompetisi adalah faktor-faktor penting yang perlu


dipertimbangkan ketika memilih lokasi bisnis. Faktor-faktor ini juga dapat membantu seorang
wirausaha untuk memilih kota yang sesuai untuk lokasi bisnis.
Faktor-faktor Umum dalam Memilih Lokasi Usaha
Perekonomian
Masalah utama dalam memilih lingkungan masyarakat di mana kita akan membuka usaha kecil
adalah basis perekonomian masyarakat tersebut. Mengapa mereka tinggal di daerah itu?
Bagaimana standar kehidupan mereka? Mengapa bisnis-bisnis lain berlokasi di daerah
tersebut? Penelitian perlu dilakukan tentang industri-industri yang ada di daerah itu. Apakah 80
persen masyarakat di sana bekerja di salah satu industri atau bisnis-bisnis lain yang ada di
sana? Atau apakah mereka menjalankan berbagai jenis usaha? Apakah industri berjalan secara
sehat di daerah tersebut? Apakah kegiatan bisnis di lingkungan masyarakat tersebut bersifat
musiman? Apakah perusahaan keluar masuk dalam lingkungan masyarakat tersebut? Anda
perlu meneliti dampak jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini terhadap bisnis anda.
Jumlah penghasilan masyarakat di suatu daerah akan menentukan tingkat permintaan akan
barang dan jasa. Oleh karena itu, seorang wirausaha perlu mengumpulkan informasi tentang
penghasilan di daerah yang mereka pilih. Pertanyaan-pertanyaan khusus mencakup: seberapa
besar rata-rata penghasilan keluarga? Bagaimana tingkat penghasilan di daerah tersebut
(rendah, menengah, atau tinggi)? Bagaimana kecenderungan pekerjaan/ pengangguran di sana?
Faktor-faktor ekonomi yang penting lainnya adalah jalan raya dan akses ke kereta api.

Penduduk
Seorang wirausaha perlu mengidentifikasi kelompok-kelompok masyarakat yang akan menjadi
konsumen mereka. Sebagai contoh, jika Anda tertarik membuka sebuah toko kaset, maka Anda
perlu mengetahui di mana ada jumlah penduduk yang paling banyak remajanya karena mereka
adalah golongan masyarakat yang akan membeli banyak kaset. Faktor-faktor penduduk lainnya
antara lain adalah seberapa mapan daerah tersebut? Apakah masyarakat di sana keluar masuk
secara regular? Apakah penduduk di sana sedang mengalami suatu perkembangan atau
kemunduran? Jika daerah tersebut berkembang pesat, maka kemungkinan besar jumlah
keluarga muda di sana juga sangat besar. Semua faktor ini perlu dipertimbangkan dalam
menentukan lokasi bisnis.

Persaingan
Anda perlu mempelajari pesaing Anda dengan mengumpulkan informasi tentang keunggulan
dan kelemahan mereka. Anda perlu mengetahui berapa banyak saingan Anda dan di mana saja
lokasi mereka. Anda juga harus mengetahui berapa banyak usaha yang serupa dengan bisnis
Anda atau bisnis yang sudah gulung tikar selama dua tahun terakhir ini. Persaingan tak
langsung dalam bisnis yang menyediakan jenis barang dan jasa yang serupa juga perlu
dipelajari.
Ada tiga kondisi yang menguntungkan dalam membuka perusahaan baru. Pertama, tidak ada
pesaing di daerah tersebut. Kedua, bisnis pesaing dikelola dengan buruk. Ketiga, semakin banyak
permintaan konsumen akan produk Anda.
Faktor-faktor lokasi utama yang akan dikaji untuk setiap jenis bisnis mencakup: ketentuan
sewa- beli, persaingan, lahan parkir, dan biaya pengoperasian di lokasi tersebut. Di samping
faktor-faktor utama ini, ada beberapa pertanyaan khusus yang juga perlu dijawab. Tergantung
apakah Anda sedang merencanakan untuk membuka toko eceran, pabrik, bisnis grosir, atau
layanan jasa.
Lokasi Menurut Jenis Usaha
Perusahaan Eceran
Fasilitas parkir dan akses ke jalan utama menjadi masalah yang penting bagi sebagian besar
pengecer. Toko eceran di pusat-pusat perbelanjaan punya masalah parkir yang minim.
Pengecer perlu mempertimbangkan jenis-jenis usaha yang ada di tempat tersebut. Sebagai
contoh, beberapa penelitian telah membuktikan bahwa toko pakaian tidak boleh terletak di
sebelah bengkel.
Jumlah orang yang lalu lalang di sebuah lokasi bisnis juga penting bagi seorang pengecer.
Sebagai contoh, pengecer perlu bertanya, “apakah pejalan kaki yang melewati lokasi ini sedang
menuju angkutan umum atau bioskop setempat? Orang-orang yang sedang bergegas ke
sebuah bioskop kemungkinan besar tidak akan berhenti untuk membeli sesuatu.

Perusahaan grosir
Perusahaan grosir membeli produk dari pabrik dalam jumlah besar lalu menjual produk tersebut
ke pengecer dalam jumlah yang lebih kecil. Ada dua faktor penting yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih lokasi grosiran. Salah satu faktor tersebut adalah tersedianya layanan
transportasi yang baik, termasuk kereta api dan jalan raya. Sedangkan faktor utama lainnya
adalah fasilitas-fasilitas tetap seperti gedung, perlengkapan tak bergerak dan sarana umum.
Tanpa berbagai fasilitas ini, pedagang grosir mungkin tidak dapat memelihara persediaannya
agar tetap besar untuk memenuhi kebutuhan para konsumen. Sebagian besar kota besar
punya undang-undang penetapan zona yang membatasi lokasi untuk perusahaan grosir.
Undang-undang ini perlu diketahui. Perusahaan grosir juga harus berada sedekat mungkin
dengan konsumen mereka.

Perusahaan Jasa
Berlokasi di dekat pusat perbelanjaan yang besar biasanya dianggap ideal untuk perusahaan
penyedia jasa. Namun servis TV, binatu, dokter gigi, servis sepatu atau fasilitas perawatan anak
tidak perlu berlokasi di tempat-tempat yang membutuhkan biaya sewa yang tinggi. Konsumen
mau pergi jauh mencari jasa yang baik. Tempat-tempat ini bisa terletak di lokasi yang sedikit
°terpencil”. Tapi, di antara perusahaan jasa, ada perbedaan penting dalam soal lokasi yang
lebih baik. Sebagai contoh, binatu yang terletak di dekat toko bahan makanan dan apotek
biasanya merupakan pilihan yang tepat. Namun, lokasi tersebut mungkin tidak cocok untuk
dokter gigi yang tidak membutuhkan lalu lintas yang padat dan tingkat kenyamanan yang
dibutuhkan binatu.

Perusahaan Manufaktur
Tempat yang cocok untuk pabrik berbeda dengan perusahaan pengecer, pedagang grosir dan
perusahaan jasa. Sewaktu akan membuka pabrik, periksalah fasilitas transportasi serta jarak
dari bahan baku. Lokasi yang dekat dengan konsumen, fasilitas yang tepat, dan undang-
undang tentang penetapan zona adalah faktor-faktor yang penting. Sambil mempelajari faktor-
faktor umum dan khusus dari lokasi bisnis, pertimbangkan kebutuhan lokasi di masa
mendatang maupun sekarang.

Prosedur Pemilihan Lokasi Khusus


Prosedur-prosedur berikut ini direkomendasikan sewaktu memilih lokasi usaha:
1. Buatlah daftar faktor-faktor yang anda anggap “perlu” dipertimbangkan sewaktu
memilih lokasi usaha. Buatlah juga daftar faktor-faktor yang “diinginkan” namun tidak
penting.
2. Carilah semua lokasi yang mungkin cocok dengan daftar faktor-faktor Anda di lingkungan
masyarakat tersebut.
3. Kunjungi lokasi-lokasi tersebut untuk memperoleh gambaran tentang keadaannya secara
umum dan coretlah lokasi-lokasi yang ternyata tidak cocok dengan kebutuhan Anda.
Kurangi jumlahnya hingga 2 atau 3 lokasi yang tampak cocok.
4. Kunjungi lagi lokasi-lokasi tersebut dan gunakan daftar periksa (checklist) untuk
membandingkan lokasi-lokasi tersebut dengan faktor-faktor yang telah Anda identifikasi.
Pertimbangkan faktor- faktor yang sangat penting untuk mencapai keberhasilan bisnis
Anda.
5. Kembalilah ke lokasi-lokasi tersebut beberapa kali sepanjang siang dan malam untuk
memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kecocokan masing-masing lokasi
tersebut.
6. Hitunglah lalu lintas di setiap lokasi. Hitunglah jumlah mobil dan pejalan kaki yang
melewati masing-masing lokasi tersebut pada waktu-waktu tertentu untuk menghitung
jumlah calon konsumen.
7. Mintalah pendapat konsultan yang berpengalaman dan masyarakat bisnis di daerah
tersebut untuk membantu Anda memutuskan satu lokasi yang paling cocok.
8. Analisisi semua fakta dan pendapat yang telah Anda kumpulkan sebelum mengambil
keputusan akhir yang terkait dengan lokasi bisnis Anda.
TRANSPARANSI MODUL 6: Topik 2
1

Pentingnya Lokasi Usaha

1. Mengapa lokasi penting untuk keberhasilan usaha?


2. Ada dua aspek utama dalam memilih lokasi:
a. Memilih lingkungan masyarakat tertentu
b. Memilih lokasi tertentu di lingkungan masyarakat tersebut.
3. Mengapa lokasi lebih penting untuk sebagian usaha
ketimbang bisnis lainnya?
4. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan sewaktu memilih
lokasi :
a. Perekonomian
b. Penduduk
c. Persaingan
5. Faktor-faktor lokasi berdasarkan jenis bisnis
a. Perusahaan eceran
b. Perusahaan grosir
c. Perusahaan jasa
d. Perusahaan manufaktur
TRANSPARANSI MODUL 6: Topik 2

Memilih Lokasi Khusus

• Buatlah daftar faktor-faktor lokasi


"penting" dan "diinginkan".
• Masukkan tempat-tempat potensial yang
cocok dengan faktor-faktor lokasi.
• Kunjungi lokasi-lokasi tersebut, dan pilih
2 atau 3 lokasi terbaik.
• Bandingkan lokasi dengan faktor-faktor
lokasi yang "penting" dan "diinginkan".
• Kunjungi lokasi-lokasi tersebut beberapa
kali sepanjang siang dan malam, lalu
hitunglah lalu lintas yang ada.
• Mintalah bantuan dari masyarakat bisnis dan
konsultan berpengalaman.
• Analisis semua fakta dan pendapat.
• Buatlah keputusan akhir tentang lokasi usaha.
Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?

HANDOUT 2 MODUL 6: Topik 2

Pertimbangan-Pertimbangan Pemilihan
Lokasi Khusus

Lalu lintas (merupkan calon konsumen) dan kemudahan akses lebih penting bagi sebagian
usaha ketimbang bisnis yang lain. Pikirkan tentang cara melakukan penjualan ke konsumen
Anda; jenis bisnis apa yang mereka harapkan dari Anda? Apa yang sangat penting untuk
mereka? Anda perlu membandingkan keunggulan dan kelemahan dari masing-masing lokasi
untuk bisnis Anda.
Anggaplah Anda sudah mengidentifikasi lokasi atau daerah perbelanjaan yang paling cocok
untuk bisnis Anda. Kini, Anda siap mulai melihat lokasi-lokasi tersebut di daerah-¬daerah ini.
Perhatian utama Anda adalah pada pola lalu lintas dan kemudahan akses konsumen ke lokasi
Anda. Anda perlu memiliki sejumlah konsumen yang baik di daerah-daerah yang Anda
targetkan; tugas selanjutnya adalah mencari lokasi terbaik di setiap daerah.
Di kawasan bisnis yang ada di pusat kota dan pinggiran kota, toko-toko eceran kecil tergantung
pada lalu lintas perdagangan yang dihasilkan toko-toko besar. Toko-toko besar dan kecil
sejenisnya perlu menarik bisnis dari lalu lintas perdagangan yang ada. Hal yang sama juga
berlaku untuk restoran dan usaha lain yang tergantung pada pembeli yang mengambil
keputusan menurut kata hati mereka, sesuai tingkat kenyamanan mereka. Jika Anda membuka
salah satu dari usaha seperti ini, maka semakin banyak dana yang Anda keluarkan untuk
mendapatkan lokasi yang bagus, semakin sedikit pula dana yang harus Anda keluarkan untuk
memasang iklan.
Pelajari arus lalu lintas, khususnya di sekitar pusat-pusat perbelanjaan dan toko-toko besar.
Catatlah jalan-jalan satu arah, lebar jalan dan tempat parkir. Carilah kondisi lalu lintas jalan
yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
Setelah mempersempit pilihan lokasi Anda, tentukan seberapa penting lalu lintas jalan untuk
keberhasilan bisnis Anda. Tergantung seberapa penting lalu lintas jalan, Anda mungkin perlu
mempertimbangkan faktor-faktor berikut ini.
Angkutan umum mungkin penting untuk konsumen maupun pekerja. Berikan perhatian khusus
pada lokasi di dekat atau sekitar terminal angkutan umum.
Tersedianya tempat parkir adalah hal yang penting bagi mereka yang berkendaraan. Biaya dan
akses ke tempat parkir merupakan pertimbangan yang paling penting. Ingat, lokasi harus
memungkinkan konsumen berhenti dan melakukan pembelian dengan mudah. Menentukan
lokasi bisnis Anda di jalan yang sibuk tidak akan menguntungkan apabila konsumen Anda tidak
dapat memarkir mobil mereka.
Jarak dari daerah pemukiman atau daerah bisnis lainnya merupakan hal yang penting bagi
sebagian usaha.
Kemacetan lalu lintas dapat membuat sebagian orang menghindari persimpangan atau pusat
perbelanjaan. Jika lalu lintas di sekitar bisnis terlalu padat, maka penjualan akan berkurang.
Bahu jalan di mana lokasi bisnis berada mungkin merupakan hal yang penting. Penelitian yang
dilakukan terhadap lokasi-lokasi bengkel juga berlaku untuk usaha lain yang menjual barang
33
dagangan kepada konsumen yang melewati jalan tersebut. Masyarakat ingin membeli sesuatu
dalam perjalanan ke atau dari rumah mereka. Sebagai contoh, koran dan bensin dibeli sewaktu
berangkat ke kantor, sedangkan makanan dibeli dan cucian diambil sewaktu pulang. Apabila
penjualan Anda lebih baik di siang hari, maka sediakan makanan selama jam sibuk di siang hari
di bahu jalan yang membawa lalu lintas pulang.
Lebar jalan mungkin penting. Lebar jalan menunjukkan seberapa baik jalan yang ada. Secara
umum, semakin lebar jalan, semakin baik pula lokasi tersebut. Jalan utama adalah lokasi yang
lebih baik dari jalan "kecil" karena lebih banyak calon konsumen yang mengambil jalan utama
setiap harinya. Jalan yang lebih lebar juga lebih mudah bagi konsumen. Ingat. pikirkan calon
konsumen mungkin terburu-buru: Apakah kemacetan lalu lintas akan terjadi karena mobil-mobil
diparkir secara berjajar?
Daerah dari lokasi bisnis Anda mungkin merupakan hal yang penting. Lokasi di sudut jalan
mungkin akan lebih sering dilihat oleh pengguna jalan dibandingkan apabila lokasi usaha di
tengah sebuah gedung , karena lokasi di sudut lebih mudah terlihat dari persimpangan jalan.
Namun, harga sewanya biasanya lebih mahal.
Tetangga dapat membantu Anda bila Anda memilih lokasi yang tepat. Toko-toko di sekitar Anda
mungkin memasang banyak iklan untuk meningkatkan penjualan mereka. Sebagian pemilik
usaha mungkin menyisihkan sebagian dana promosi mereka untuk membiayai asosiasi
merchan yang mempromosikan daerah perbelanjaan tertentu. Untuk itu, pandai-pandailah
memilih tetangga.
LEMBAR KERJA MODUL 6: Topik 2

Memilih Lokasi Usaha

Embong dan Susan sama-sama memiliki rencana untuk membuka usaha mereka sendiri.
Mereka membahas keputusan mereka untuk menjadi seorang wirausaha.
Embong memutuskan membuka bisnis di kota asalnya karena ia telah menetap di sana
sepanjang hidupnya dan telah mengenal sebagian besar penduduk di sana, sehingga mereka
semua menyukai Embong. Di kota tersebut sudah ada toko koperasi dan toko Teluk Bayur. Tapi
Embong merasa mampu mengoperasikan bisnisnya dengan baik. Toko Koperasi dan Teluk
telah lama menjalankan bisnis mereka. Mereka telah banyak menghasilkan penjualan.
Kota asal Embong tidak begitu besar. Banyak orang yang tinggal di sana berdagang ikan dan
hasil buruan. Sebagian dari mereka bekerja paruh waktu di lembaga-lembaga pemerintahan.
Sedangkan sebagian lagi bekerja di luar kota, terutama di lokasi-lokasi konstruksi dan
pertambangan. Mereka hanya pulang selama satu minggu atau dua minggu, empat atau lima
kali setahun.
Kota asal Embong hanya dapat dijangkau oleh kapal atau pesawat. Pasokan untuk Toko Teluk
dan Koperasi dikirim ke kota itu dengan pesawat kecil selama musim kemarau. Sebagian suplai
dikirim selama musim hujan, tapi volumenya tidak banyak. Embong berpendapat kota ini
mampu menerima tiga buah toko karena penduduk kota itu cukup banyak.
Di sisi lain, Susan memutuskan mendirikan usahanya di sebuah kota kecil yang jaraknya agak
jauh dari tempat tinggalnya. Susan tidak mengenal banyak orang di kota tersebut, tapi ia tetap
merasa yakin bisnisnya akan berjalan dengan baik dan meraih sukses di sana.
Kota di mana Susan memutuskan untuk membuka tokonya sudah memiliki sebuah toko serba
ada. Itu adalah satu-satunya toko di kota tersebut. Masyarakat di kota itu banyak melakukan
perburuan dan memancing ikan dan mereka juga mempunyai beberapa lokasi kamp untuk
wisatawan. Ada sebuah pertambangan yang terletak beberapa mil dari kota kecil itu, dan
banyak penduduk kota yang bekerja dan tinggal di lokasi pertambangan tersebut selama hari
kerja dan pulang ke rumah mereka di akhir pekan. Ada juga beberapa lokasi penebangan hutan
di sekitar kota tersebut. Banyak orang bekerja sebagai penebang pohon. Kayu yang dipotong
diangkut keluar pabrik menggunakan truk yang melewati jalan yang ada di kota tersebut. Susan
berpendapat bahwa karena mereka bekerja sepanjang tahun, maka ada peluang yang lebih
baik untuk memperoleh keberhasilan bisnis di kota tersebut. la memperkirakan ada cukup
orang yang dapat membuat kedua toko sibuk sepanjang tahun. Susan berpikir bahwa dengan
menawarkan jenis barang dagangan yang tepat, ia akan meraih sukses bila ia membangun
tokonya di kota ini.

Pertanyaan diskusi:
Lokasi mana yang Anda pikir terbaik dari segi bisnis. Toko Embong
atau Susan? Mengapa?
I TOPIK 3: Bentuk Legal Kepemilikan
Usaha

II ALOKASI WAKTU: 2 Jam

III TUJUAN:
• Peserta latihan memahami empat jenis kepemilikan usaha serta keunggulan dan
kekurangannya.

IV DASAR PEMIKIRAN:
A. Salah satu keputusan pertama yang harus diambil pemilik usaha kecil adalah
menentukan bentuk perusahaan/kepemilikan usaha yang sah. Namun keputusan awal ini
bisa jadi bukan merupakan keputusan akhir. Di samping perkembangan usaha yang
dapat mengubah pengoperasiannya dari waktu ke waktu, kondisi keuangan dan
perpajakan juga dapat mengubah keunggulan dan kekurangan berbagai bentuk
kepemilikan usaha yang sah.
B. Ada banyak sekali perusahaan resmi yang diatur dalam salah satu dari keempat
bentuk kepemilikan sah berikut ini: kepemilikan tunggal, kemitraan, perseroan
terbatas, dan koperasi. Peserta latihan perlu memiliki pengetahuan dasar tentang
segala bentuk kepemilikan bisnis sah yang ada serta mengetahui keunggulan dan
kekurangan dari masing- masing bentuk kepemilikan tersebut. Nasehat hukum yang
sesuai perlu diperoleh sebelum menentukan bentuk hukum mana yang akan dipilih.
C. Topik ini akan mengidentifikasi keunggulan dan kelemahan masing-masing dari
keempat bentuk kepemilikan usaha yang sah berdasarkan enam bidang yang terkait
dengan usaha:

 biaya dan prosedur hukum yang diperlukan untuk memulai usaha,


 kewajiban pemilik,
 kelangsungan usaha,
 pengelolaan bisnis,
 modal tambahan, dan
 pajak.

V. KEGIATAN:
1. Minta peserta latihan membaca HANDOUT 1. Perlihatkan TRANSPARANSI 1
untuk membahas delapan (8) pertanyaan utama tentang kepemilikan usaha.
Perlihatkan TRANSPARANSI 2 dan mintalah peserta latihan membahas keunggulan
dan kekurangan masing-masing bentuk kepemilikan bisnis yang sah tersebut.
Mintalah peserta latihan membaca informasi di LEMBAR KERJA 1. Dan mintalah
mereka menjawab pertanyaan- pertanyaan berikut ini:
(a) Bentuk kepemilikan usaha mana yang akan Anda pilih bila Anda Napitulu?
(b) Informasi tambahan apa yang dibutuhkan Napitulu untuk mengambil keputusan
yang tepat tentang bentuk kepemilikan sah yang paling sesuai untuk usahanya?
(c) Berikan alasan-alasan mengapa Anda memilih bentuk kepemilikan usaha tersebut ?
Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?

HANDOUT 1 MODUL 6: Topik 3

Pertanyaan-Pertanyaan tentang
Bentuk Kepemilikan Usaha

1. Ada berapa pemilik dalam perusahaan dengan kepemilikan tunggal, kemitraan,


perseroan terbatas, dan koperasi?
a. Hanya ada seorang pemilik dalam perusahaan dengan kepemilikan tunggal.
b. Ada dua orang pemilik atau lebih dalam kemitraan.
c. Perseroan terbatas adalah gabungan beberapa orang pemegang saham atau pemilik yang
diizinkan oleh pemerintah. Perseroan terbatas berwenang mengadakan transaksi
bisnis dengan cara yang sama sebagai satu kesatuan.
d. Koperasi adalah sekelompok masyarakat yang mengoperasikan sebuah usaha melalui
organisasi yang dimiliki bersama dan dijalankan secara demokratis.

2. Berapa besar biaya dan prosedur hukum untuk memulai keempat jenis kepemilikan
usaha?
a. Kepemilikan Tunggal. Syarat-syaratnya adalah mengetahui (a) apakah perizinan
dibutuhkan untuk bisnis tertentu. (b) apakah perlu membayar pajak atau biaya
perizinan. Dikarenakan oleh pembatasan tertentu, kepemilikan tunggal adalah bisnis
yang paling mudah dijalankan dan biasanya biaya awalnya rendah.
b. Kemitraan. Biaya untuk rnengatur kemitraan biasanya rendah. Di samping perizinan
yang diperlukan, dianjurkan untuk menyusun secara tertulis sebuah perjanjian
kemitraan yang disebut Anggaran Dasar Kemitraan oleh pengacara yang berwenang.
Anggaran Dasar Kemitraan ini perlu mengatur ketentuan-ketentuan berikut ini:
 Pembagian laba atau rugi
 Kompensasi untuk setiap mitra
 Distribusi aset bila kemitraan dibubarkan
 Masa pengoperasian kemitraan
 Tugas masing-masing mitra
c. Perseroan terbatas. Lebih sulit mendirikan sebuah perseroan terbatas ketimbang dua
jenis kepemilikan bisnis yang terdahulu, dan biasanya dana yang dibutuhkan lebih
besar. Namun, jenis kepemilikan usaha ini biasanya lebih mudah untuk memperoleh
modal tambahan. Di samping menggunakan aset perusahaan sebagai jaminan, perseroan
terbatas dapat menjual saham tambahan untuk menambah modal usahanya.
d. Koperasi. Tidak dibutuhkan biaya besar untuk mendaftarkan sebuah koperasi.
Perjanjian koperasi secara tertulis dibutuhkan dan harus dilaporkan ke pejabat
pemerintah yang berwenang.

3. Mengapa konsultasi dengan pengacara atau notaris perlu dilakukan sewaktu membuka
usaha baru?
Segala bentuk kepemilikan yang sah harus dibahas dengan pengacara atau dengan
notaris yang berkompeten sebelum diambil keputusan tentang bentuk kepemilikan bisnis
yang akan dipilih, karena :
 Pengacara atau notaris perlu mengetahui informasi sebanyak mungkin tentang bisnis
terkait dan (para) pemiliknya, termasuk kondisi keuangan pribadi dari (para) pemiliknya
agar dapat memberikan rekomendasi yang tepat.

37
 Beberapa bentuk kepemilikan usaha, yaitu kemitraan dan perorangan, apabila pada
suatu hari terdapat kerugian yang besar sehingga aset perusahaan tidak mencukupi
untuk membayar, maka pertanggungjawaban pemilik tidak terbatas pada harta
perusahaan. Dengan kata lain, harta pribadi akan digunakan pula untuk membayar
utang tersebut (pertanggung jawaban tidak terbatas).
 Perlu ada kesepakatan dan kejelasan tentang hak atas perusahaan, dalam hal ini
pembagian keuntungan, goodwill, merek dan hal-hal lain yang akan diterima oleh
masing- masing anggota, khususnya pada bentuk kepemilikan kemitraan.
 Perlu ada legalisasi tentang masa perjanjian, masa pendirian atau pembentukan
usaha khususnya pada bentuk kemitraan, serta hal-hal lain apabila suatu ketika
perusahaan harus dibubarkan.

4. Kewajiban apa yang terkait dengan keempat jenis kepemilikan usaha?


a. Kepemilikan tunggal. Pemiliknya bertanggung-jawab secara pribadi atas segala
utang usaha. Bila perlu, kewajiban ini mencakup semua properti dan aset pribadi sang
pemilik.
b. Kemitraan. Semua anggota kemitraan bertanggung jawab penuh atas semua uutang
usaha tanpa memandang seberapa besar investasi pribadi yang mereka tanam dalam
bisnis tersebut, dan kewajiban ini mencakup semua properti dan aset pribadi. Semua
anggota kemitraan juga wajib dan bertanggung-jawab atas tindakan mitra-mitra lain
yang terkait dengan kewajiban bisnis.
c. Perseroan Terbatas. Para pemegang saham dan pemilik perusahaan hanya
bertanggung- jawab atas jumlah yang sesuai dengan jumlah investasi mereka.
Sementara pemegang saham dapat kehilangan modal yang mereka tanamkan dalam
bisnis tersebut, mereka tidak dapat dipaksa membayar utang perusahaan dengan
dana tambahan yang berasal dari dana pribadi mereka.
d. Koperasi. Setiap anggota koperasi bertanggung-jawab penuh atas utang koperasi.

5. Bagaimana kepemilikan sah dapat mempengaruhi kelangsungan usaha?


a. Kepemilikan tunggal. Bisnis dihentikan bila pemilik meninggal dunia atau sudah tidak
mampu lagi melanjutkan usahanya.
b. Kemitraan. Kemitraan dihentikan bila salah satu mitranya meninggal dunia, tidak
mampu atau mengundurkan diri, kecuali mitra-mitra usaha yang lain membeli modal
mitra yang sudah meninggal dunia, tidak mampu atau mengundurkan diri tersebut.
c. Perseroan Terbatas. Jenis perusahaan ini memiliki kelangsungan usaha yang bersifat
terpisah dan terus-menerus, dan tidak akan bubar bila ada pemegang saham yang
meninggal dunia atau sahamnya dijual ke pihak lain.
d. Koperasi. Koperasi memiliki kelangsungan usahanya sendiri.

6. Bagaimana struktur hukum dapat mempengaruhi pengelolaan usaha?


a. Kepemilikan tunggal. Pemilik dapat mengoperasikan bisnisnya dengan cara yang ia
inginkan sepanjang tidak melanggar hukum. Apabila semua keputusan manajemen diambil
oleh satu orang, maka ini mungkin tidak menguntungkan.
b. Kemitraan. Dalam kemitraan yang bersifat umum, biasanya setiap mitra punya peran
yang sama dalam manajemen, kecuali jika mereka berbagi tugas di antara mereka.
Dalam hal manajemen, kombinasi antara kemampuan dan pengetahuan mereka
dapat menghasilkan keuntungan bagi kemitraan ini bila dibandingkan kepemilikan
tunggal. Namun ketidak-sepahaman dapat terjadi dalam pembagian tugas
manajemen.
c. Perseroan terbatas. Ketentuan hukum harus dipatuhi secara ketat sesuai peraturan
perusahaan. Pegawai perseroan terbatas harus menyerahkan dokumen khusus.
yang disebut Anggaran Dasar Perusahaan ke pemerintah, membayar pajak awal dan
iuran dokumentasi, serta mengadakan rapat-rapat resmi untuk mengatasi berbagai hal
yang terkait dengan pengoperasian dan pengaturan bisnis.
d. Koperasi. Manajemen koperasi dipilih oleh para anggota koperasi.

7. Bagaimana struktur hukum dapat mempengaruhi pajak ?


a. Kepemilikan tunggal. Pajak penghasilan pribadi harus dibayar atas semua
keuntungan usaha.
b. Kemitraan. Pajak penghasilan pribadi harus dibayar oleh semua mitra berdasarkan
proporsi keuntungan usaha milik masing-masing.
c. Perseroan terbatas. Perseroan terbatas dibebani pajak dua kali. Pertama, pajak atas
jumlah keuntungan bisnis. Kemudian pemilik juga diminta membayar pajak atas
deviden yang mungkin mereka peroleh.
d. Koperasi. Tergantung peraturan pemerintah, pajak dapat dibayar oleh koperasi.

Catatan tambahan :
Bentuk bisnis kemitraan di Indonesia, pada umumnya dibedakan menjadi dua, yaitu CV dan
Firma.
 Firma adalah persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua orang atau lebih dengan
nama bersama dengan tanggung jawab masing-masing anggota firma tidak terbatas
 CV (Commanditer Vennotschap) adalah persekutuan untuk menjalankan usaha antara dua
orang atau lebih dengan nama bersama di mana di dalamnya terdapat dua macam
anggota, yaitu anggota pasif dan anggota aktif.

Anggota aktif memiliki tanggung jawab tidak terbatas sampai dengan harta pribadi, sedangkan
tanggung jawab anggota pasif hanya terbatas pada sejumlah modal yang diitanamkan. Yang
dimaksud dengan anggota aktif adalah anggota CV yang di samping menanamkan modal, juga
ikut serta secara aktif mengelola usaha tersebut. Sedangkan anggota pasif adalah anggota
dari CV yang hanya menanamkan modalnya saja. Mereka tidak ikut serta secara aktif
mengelola usaha tersebut.
TRANSPARANSI MODUL 6: Topik 3

Pertanyaan tentang Kepemilikan Bisnis

1. Berapa banyak pemilik dalam kepemilikan


tunggal, kemitraan, perseroan terbatas,
dan koperasi?
2. Berapa besar biaya dan prosedur hukum
untuk membuka keempat jenis kepemilikan
usaha?
3. Mengapa konsultasi dengan pengacara perlu
dilakukan sewaktu membuka usaha baru?
4. Kewajiban apa yang terkait dengan keempat
jenis kepemilikan usaha?
5. Bagaimana kepemilikan sah dapat
mempengaruhi kelangsungan usaha?
6. Bagaimana struktur hukum dapat
mempengaruhi pengelolaan
usaha?
7. Bagaimana struktur hukum dapat
mempengaruhi pajak?
8. Bagaimana struktur hukum dapat
mempengaruhi kondisi kerja?
TRANSPARANSI MODUL 6: Topik 3
2

Keunggulan dan Kekurangan


Bentuk-Bentuk Kepemilikan Usaha

BENTUKKEPEMILIKAN KEUNGGULAN KEKURANGAN


Kepemilikan Tunggal 1. Biaya murah 1. Kewajiban tidak
untuk membuka terbatas
2. usaha 2. Kelangsungan usaha
3. Peraturan sedikit kurang
Kontrol bisnis 3. Sulit menambah modal
dilakukan secara 4. Bertanggung-jawab
4. langsung atas semua keputusan
Persyaratan modal yang diambil
5. kerja ringan
6. Keuntungan pajak
Pemilik menerima
semua laba
Kemitraan 1. Mudah dibentuk 1. Kewajiban tidak
2. Biaya murah terbatas
untuk membuka 2. Kelangsungan usaha
3. usaha kurang
Ada beberapa 3. Wewenang bersama
4. sumber modal 4. Sulit menambah
tambahan
5. 5. modal
Pengelolaan bersama
Sulit mencari mitra yang
Keuntungan pajak sesuai

Perseroan Terbatas 1. Kewajiban terbatas 1. Diatur secara ketat


2. Manajemen dapat 2. Bentuk perusahaan
dispesialisasikan yang paling mahal
3. Kepemilikan dapat pengaturannya
dialihkan 3. Izin terbatas
4. Keberadaan usaha 4. Dibutuhkan
yang terus-menerus pembukuan yang luas
5. Badan usaha yang sah 5. Biaya pajak relatif
6. Keuntungan pajak tinggi karena pajak
potensial ganda (pajak
perusahaan dan pajak
7. Mudah menambah Pemegang saham)
modal
Koperasi 1. Sarana untuk 1. Sulit memperoleh
memperdayakan anggota koperasi
anggotanya yang memenuhi
syarat
2. Saling membantu 2. Kontribusi anggota
3. Struktur organisasi untuk koperasi tidak
membantu semua seimbang
anggota 3. Wewenang bersama
4. Risiko ditanggung 4. Jumlah anggota
bersama perempuan dan laki-
5. Lebih mudah laki terkadang tidak
menambah modal seimbang
6. Kombinasi
keterampilan pribadi
Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?

LEMBAR KERJA MODUL 6: Topik 3

Mengelola Usaha

Napitulu sudah tinggal di sebuah lingkungan masyarakat kecil selama sepuluh tahun terakhir
pada sebuah kota kecil di Sulawesi. Kota kecil ini dihuni oleh 275 orang penduduk dan terletak
di pinggir sebuah danau yang besar. Berburu binatang dan memancing adalah kegiatan yang
sering dilakukan di daerah ini. Jalan tua yang dibangun di kota ini terlalu sempit dan
permukaannya tidak rata. Hujan selama musim hujan dan pancaroba membuat beberapa
bagian jalan ini tidak dapat dilalui. Sebuah jalan baru kini tengah dibangun menuju daerah ini
dan diperkirakan akan rampung dalam empat bulan.
Dikarenakan jalan baru tersebut hampir selesai dibangun, terpikir oleh Napitulu untuk membuka
sebuah toko perlengkapan turis. Turis akan dapat dengan mudah menjangkau daerah tersebut.
Mereka tentu ingin menikmati peluang memancing dan berburu hewan di sana.
Napitulu telah mempertimbangkan untung rugi dari metoda yang ia gunakan untuk mengurus
bisnisnya secara legal. Ia telah mempertimbangkan untuk menjadi pemilik tunggal usaha
tersebut karena ia ingin menjadi seorang bos. Ia telah menabung Rp 42 juta dan dapat
meminjam uang yang cukup untuk membuka sebuah usaha kecil.
Kemitraan juga menarik perhatiannya. Satu atau dua orang mitra dapat menyediakan dana
tambahan untuk membuka bisnis yang lebih besar. Kemungkinan lain adalah membuka sebuah
perseroan terbatas dan menjual saham. Jumlah dana yang tersedia akan jauh lebih besar dan
ia tidak punya utang yang harus dilunasi. Ia juga akan memiliki dana yang cukup untuk
memasang iklan. Napitulu telah berbincang-bincang dengan beberapa orang di lingkungan
masyarakat tersebut untuk mengetahui apakah mereka tertarik untuk membuka sebuah
perseroan terbatas. Jumlah dana yang tersedia untuk membuka bisnis akan lebih besar
daripada mendirikan sebuah kepemilikan tunggal atau kemitraan. Di samping itu. jumlah
masyarakat yang akan menerima manfaat dari usaha ini akan jauh lebih besar.

Pertanyaan
1. Jika Anda Napitulu, bentuk kepemilikan usaha mana yang akan Anda pilih?
2. Informasi tambahan apa yang diperlukan Napitulu untuk mengambil keputusan yang tepat
tentang bentuk kepemilikan sah yang terbaik untuk bisnisnya?
3. Berikan alasan-alasan mengapa Anda memilih bentuk usaha tersebut ?

43
I TOPIK 4: Dana yang Dibutuhkan untuk
Memulai Usaha

II ALOKASI WAKTU: 3

Jam III

TUJUAN:
• Peserta dapat membedakan antara pembiayaan pra-operasi dan pembiayaan awal
operasi
dan untuk memperkirakan uang yang dibutuhkan untuk memulai suatu usaha.

IV DASAR PEMIKIRAN:
• Mendirikan suatu usaha membutuhkan sejumlah uang yang harus dikeluarkan
sebelum perusahaan memperoleh pendapatan dari penjualan. Seringkali seorang
calon wirausaha membuat perkiraan biaya yang terlalu rendah karena ia hanya
menghitung pengeluaran yang terkait dengan barang investasi seperti mesin,
peralatan, mobil dan lain-lain. Mereka tidak sadar bahwa pada minggu¬minggu atau
bulan-bulan pertama operasi usaha (perdagangan, manufaktur, atau penyedia jasa),
penghasilan dari penjualan tidak akan cukup untuk menutup biaya untuk menjalankan
usaha. Ini dapat menyebabkan masalah likuiditas, di mana si wirausaha tidak dapat
membayar gaji atau pemasoknya.
• Uang yang dibutuhkan untuk modal awal biasanya lebih tinggi dari apa yang dimiliki
oleh seorang calon wirausaha. Karena kekurangannya harus dicari dari sumber-
sumber lain, sangatlah penting untuk mengetahui berapa uang yang dibutuhkan.

V KEGIATAN:
1. Minta para peserta membaca HANDOUT 1 untuk mendapatkan informasi dan
penjelasan tentang perbedaan pembiayaan pra-operasi dan pembiayaan awal operasi
dan faktor- faktor yang menentukan lamanya periode awal operasi.
2. Gunakan TRANSPARANSI I dan minta para peserta menentukan apakah suatu
pembiayaan adalah pembiayaan pra-operasi atau jenis pembiayaan lain. Diskusikan
masing-masing pembiayaan dengan peserta.
3. Minta para peserta membaca LEMBAR KERJA 1 dan bagi mereka ke dalam empat-
lima kelompok untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Pastikan para
peserta mengerti kapan periode pra-operasi selesai dan periode pembiayaan awal
dimulai. Minta setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja mereka.
HANDOUT 1 MODUL 6: Topik 4

Memperkirakan Modal
Awal

Orang yang memulai usaha, khususnya kaum muda, biasanya mengetahui bahwa mereka
membutuhkan dana untuk membeli mesin, atau peralatan untuk usaha tersebut. Namun,
seringkali mereka tidak menyadari bahwa ada pembiayaan lain yang harus dikeluarkan
sebelum mereka benar-benar dapat memulai bisnis mereka. Misalnya, biaya instalasi mesin dan
pelatihan pegawai dapat saja menjadi bagian terbesar dan total biaya mesin. Biaya perijinan
dan asuransi juga seringkali terlupakan dalam penghitungan modal investasi.
Kebutuhan akan modal kerja juga seringkali diperhitungkan lebih rendah dari yang seharusnya.
Banyak wirausaha berpikir bahwa mereka akan segera dibayar cepat. Ini sering terjadi dalam
kegiatan usaha perdagangan atau penjualan. Seorang pemilik toko harus punya stok barang
karena ia harus segera menggantikan setiap barang yang terjual. Namun, kadang-kadang
konsumen meminta kredit untuk pembelian partai besar dan terkadang pembayarannya tidak
tepat waktu.
Dalam kegiatan manufaktur, modal kerja harus mencakup periode yang lebih lama dan ini bisa
berlangsung selama berbulan-bulan. Bila modal kerja diperkirakan lebih rendah dari kebutuhan,
dapat saja seorang wirausaha yang memiliki suatu bisnis yang sedang berkembang
kekurangan uang untuk membayar gaji, misalnya, atau memperbaharui stok, atau (dalam kasus
terburuk) untuk membayar cicilan bank.
Bila seseorang ingin memulai suatu usaha, ia harus tahu berapa uang yang dibutuhkan dalam
proses awal pembiayaan bisnis sebelum usaha tersebut menghasilkan uang. Uang ini
dinamakan Modal Awal. Modal awal ini digunakan untuk dua hal:
• Pembiayaan pra-operasi atau modal investasi
• Pembiayaan awal operasi atau modal kerja
Pembiayaan pra-operasi adalah uang yang harus dibayarkan seseorang yang sedang memulai
bisnis sebelum usaha itu mulai beroperasi (perdagangan, manufaktur atau pembuatan barang,
atau penyediaan jasa). Yang yang dibutuhkan untuk pembayaran semacam ini disebut sebagai
modal investasi.
Membeli tanah, membuat bengkel atau tempat kerja, membeli mesin, mebel kantor, dan lain-
lain, semuanya adalah pembiayaan pra-operasi, demikian juga dengan pembayaran biaya untuk
mengurus status hukum usaha tersebut, sambungan air, listrik, dan telepon, publisitas dan iklan
sebelum bisnis dibuka, dan lain sebagainya.
Pembiayaan awal operasi akan terjadi ketika bisnis tersebut mulai beroperasi, misalnya untuk
menutup biaya pengeluaran langsung, sampai usaha tersebut sudah bisa menghasilkan
pendapatan. Pada umumnya, dalam kegiatan perdagangan, periode awal ini bisa berlangsung
selama kurang dari satu bulan, sementara untuk kegiatan manufaktur, jangka waktu antara
tanggal produksi (waktu pembuatan produk, waktu barang berada dalam sistem distribusi,
misalnya penyimpanan barang dalam pabrik, pengiriman ke penjual grosir atau pengecer atau
kepada konsumen), dan penerimaan pembayaran uang secara tunai atau transfer bank dapat
berlangsung selama beberapa bulan.
Pengeluaran selama periode ini disebut sebagai pembiayaan awal operasi atau modal kerja.
Perbedaan antara kedua kategori pembiayaan ini tergantung dari saat pembayaran itu
dilakukan: apakah sebelum usaha itu mulai beroperasi atau sesudahnya.
Modal awal bagi suatu usaha baru adalah penjumlahan dari modal investasi dan modal
kerja. Jumlah total dari modal awal adalah indikator bagi calon seorang wirausaha berapa
uang yang perlu mereka investasikan dari sumber mereka sendiri dan berapa yang harus
mereka pinjam.
Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?

LEMBAR KERJA MODUL 6: Topik 4

1
Dana Yang Harus
Dipenuhi Sebagai
Modal Awal

Pembayaran Pra Operasi Operasi Awal Lain-Lain


Pendaftaran usaha
Gaji pegawai untuk bulan pertama
Biaya arsitek untuk merancang tempat kerja
Membeli mesin
Membeli bahan baku
Membeli barang jadi
Iklan pembukaan bisnis
Akuisisi tanah di kawasan industri
Pembangunan villa
Gaji bulan pertama pemilik usaha
Peralatan kantor
Pembelian truk bekas
Konsultan untuk penelitian investasi
Penyewaan tempat usaha
Membeli stok bahan /barang dagangan
Asuransi kebakaran
Asuransi kesehatan pegawai
Mobil pribadi untuk isteri pemilik
Promosi penjualan
Peralatan komputer
Bahan bangunan untuk tempat kerja
Biaya sekolah anak pegawai
Instalasi telepon
Tagihan telepon pertama
Penggantian stok barang
Perjalanan mengungjungi pemasok mesin
Asuransi mobil tahun pertama
Biaya pemeliharaan truk
Bunga utang
Membayar utang kepada teman

47
TRANSPARANSI MODUL 6: Topik 4

Dana Yang Harus


Dipenuhi Sebagai
Modal Awal
Pembayaran Pra Operasi Operasi Awal Lain-Lain

Pendaftaran usaha
Gaji pegawai untuk bulan pertama V
Biaya arsitek yang merancang tempat kerja V
Membeli mesin
Membeli bahan baku V V
Membeli barang jadi
Iklan pembukaan bisnis V
Akuisisi tanah di kawasan industri V
Pembangunan villa V
Gaji bulan pertama pemilik usaha V
Peralatan kantor V
Pembelian truk bekas
Konsultan untuk penelitian investasi V
Penyewaan tempat usaha
Membeli stok bahan /barang dagangan V
Asuransi kebakaran
Asuransi kesehatan pegawai V
Mobil pribadi untuk isteri pemilik V V
Promosi penjualan V
Peralatan komputer
Bahan bangunan untuk tempat kerja V
Biaya sekolah anak pegawai V V
Instalasi telepon V
Tagihan telepon pertama
Penggantian stok barang
Perjalanan mengunjungi pemasok mesin
Asuransi mobil tahun pertama V V
Biaya pemeliharaan truk V
Bunga utang V
Membayar utang kepada teman V V
V
V

V V
Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?

LEMBAR KERJA 2 MODUL 6: Topik 4

Memulai Usaha Toko Kue dan


Snack

Josepine adalah lulusan Sekolah Kejuruan Jurusan Tata Boga. Ia telah bekerja selama
beberapa tahun disebuah toko pastri dan kue kering yang memproduksi sendiri pastri dan kue-
kue keringnya untuk para pelanggan yang tinggal dan bekerja di lingkungan sekitarnya. Toko ini
juga menyediakan kue kering, kue manis, dan pastri untuk resepsi pernikahan, ulang tahun, dan
acara-acara sosial lainnya sampai ke rumah pelanggannya.
Josepine telah belajar membuat pastri, mulai dari bahan mentah dan campurannya untuk
berbagai macam produk, persiapan dan proses pemasakan, demikian juga dengan bekerja di
toko dan berhubungan dengan para pelanggan. Dia menikmati gaji yang cukup lumayan
sebesar Rp 3 juta.
Namun, Josepine selalu berkeinginan untuk memiliki toko kue sendiri pada suatu hari nanti.
Untuk itu, dia selalu menabung sebanyak mungkin uang yang dapat dia simpan. Dia juga telah
membuat daftar mesin dan peralatan yang dia butuhkan untuk memulai tokonya. Dia juga telah
melakukan survei harga. Barang yang paling mahal adalah oven listrik yang harganya Rp 10
juta; kemudian dia juga membutuhkan mesin penggiling adonan (Rp 3 juta), beberapa timbangan
(Rp 500 ribu), mangkok, piring, toples, kotak,dan peralatan tangan (Rp. 2.000.000), perabot
untuk bekerja seperti meja dan rak--rak (Rp 1,1 juta), dan sebuah kulkas besar (Rp 5 juta) yang
juga dapat menampung kue-kue sampai tiga hari sejak dibuat. Dia juga harus melengkapi
ruangan dengan lemari pajang, beberapa rak, dan mesin kasir (Rp 1,5 juta).
Dia juga memerlukan sebuah kantor kecil untuk dirinya sendiri dan untuk pegawainya sebuah
ruang istirahat kecil. Perabot bekas untuk kedua ruangan ini dirasakan akan menghabiskan
sampai Rp 1 juta.
Kini, dia telah memiliki kemungkinan untuk menyewa sebuah toko yang cocok bagi usahanya di
sebuah wilayah kota dengan populasi kaum menengah yang berpotensi menjadi pelanggan.
Toko tersebut baru akan kosong 2 bulan mendatang. Setelah melakukan penelitian pasar, dia
memutuskan untuk memulai usahanya sendiri dan menyewa toko tersebut dengan tarif Rp 800
ribu sebulan.
Sekarang tibalah saat yang cukup menyibukkan Josepine karena dia harus memfinalisasi
rencananya, menghitung investasi, mengerjakan sejumlah hal penting. Dia juga akan meminjam
uang ke bank, karena dari perhitungannya dia hanya dapat menutupi 30 persen dari
kebutuhannya. Kemudian dia harus mendaftarkan usahanya dengan biaya Rp 100 ribu, dan
memesan mesin dan peralatan yang dapat diantarkan dalam waktu 3 bulan. Untuk melakukan
itu semua, Josepine telah berhenti bekerja sebulan sebelum dia dapat mulai mengisi tokonya.
Air, listrik, dan sambungan telepon harus didaftarkan dahulu memakai namanya dan dia harus
membayar Rp 150 ribu untuk semuanya. Dia juga harus mengasuransikan rumah dengan biaya
Rp 1 juta untuk satu tahun.
Josepine harus menyeleksi pegawainya –dua orang perempuan untuk membuat kue dan satu
anak magang. Dia telah memutuskan untuk mempekerjakan mereka ketika dia sudah dapat
masuk ke toko. Gaji bulanan untuk semua pegawainya adalah Rp 700 ribu. Dia ingin bisa
49
MARI BELAJAR BISNIS
melatih pegawainya pada saat menunggu pesanan mesinnya datang dan pemasangannya,
yang dapat memakan waktu satu minggu. Biaya instalasi diperkirakan Rp 200 ribu. Karena
Josepine juga akan menjalankan usaha

50
katering, dia harus membeli mobil bekas seharga Rp 40 juta dan menyewa seorang supir
dengan gaji Rp 500 ribu sebulan. Asuransi mobilnya untuk satu tahun Rp 1 juta. Sebelum
memulai usahanya, Josepine berencana memasang publikasi dan iklan dan dia sudah memperoleh
tawaran untuk semua paket iklan dari sebuah agensi seharga Rp 1,8 juta.
Pembukaan toko ini seharusnya dimulai dua minggu setelah semua peralatan selesai dipasang.
Selama masa dua minggu ini Josepine akan membuat berbagai macam kue dan pastri sebagai
bahan latihan untuk para pekerjanya, yang disesuaikan dengan kondisi ketika toko beroperasi
nantinya. Bahan-bahan baku untuk satu minggu produksi diperkirakan Rp 900 ribu, sedangkan
untuk biaya-biaya lainnya seperti air, listrik, telepon, bensin untuk mobil, dan lain sebagainya
diperkirakan Rp 300 ribu. Untuk amannya Josepine akan menyiapkan bahan untuk produksi
dua minggu.
Josepine berpikir bahwa setelah dibuka, toko ini akan mampu menjual sampai 60 persen
produksi sehari-hari, dan 40 persen lainnya akan terjual melalui layanan katering untuk
pelanggan yang dapat membayar dalam waktu dua minggu. Dia memperkirakan bahwa jasa
kateringnya ini akan dimulai sekitar sebulan setelah tokonya dibuka.
Josepine harus mengetahui pembayaran-pembayaran masa sebelum operasi dan investasi operasi
awalnya untuk menghitung kebutuhan modalnya dan membuat rencana bisnisnya secara
keseluruhan.
Buatlah jadwal kerja lengkap dengan target-target penting untuk berbagai hal, selama
masa pra operasi dan masa awal operasi, sekaligus jangka waktunya.
Gambarkanlah tabel untuk tahap pra-operasi dan sebuah tabel lagi untuk tahap awal
operasi dan hitunglah jumlah pembayaran yang dibutuhkan.
Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?

TRANSPARANSI MODUL 6: Topik 4


2

Dana Pra-Operasi (Modal investasi)

Investasi Spesifikasi Jumlah

Mesin-Mesin
Oven Listrik 10,000,000
Mesin Penggiling Adonan 3,000,000
Timbangan 500,000
Peralatan Genggam 2,000,000
Kulkas Besar 5,000,000
Mesin Kasir 1,500,000
Meja dan Rak-rak Bahan kayu jati 1,100,000
Perabot kantor Bahan kayu jati 1,000,000
Instalasi mesin Instalasi siap pakai 200,000
Sewa Tempat Per bulan 800,000
Mobil Bekas, colt pickup 40,000,000
Asuransi Mobil tahun pertama Per tahun 1,000,000
Sambungan listrik, Air, Phone 1300 Watt, air PDAM, 150,000
Telp. Kabel
Jumlah 68.050.000

51
TRANSPARANSI MODUL 6: Topik 4

Dana Operasional Awal (modal kerja)

PEMBAYARAN Satuan Mingguan/ Jumlah


Bulanan Operasi Awal

Gaji Sopir bulan pertama Per bulan 500,000


Stok Bahan baku Per bulan 3,600,000
Asuransi Rumah Per tahun 1,000,000
Perijinan SIUP 100,000
Pelatihan pegawai Per paket 900,000
Gaji Bulan pertama Per bulan 700,000
Gaji pemilik Per bulan 3,000,000
Lain-lain 300,000
Jumlah 10.100.000
I TOPIK 5: Mendapatkan Dana untuk
Memulai Usaha

II ALOKASI WAKTU: 5

Jam III

TUJUAN:
• Peserta dapat mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan berbagai sumber modal
untuk
membuka sebuah usaha.

IV DASAR PEMIKIRAN:
• Banyak calon pemilik usaha kecil memiliki ide dan rencana bisnis yang bagus. Namun,
mereka mungkin mendapati bahwa modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha tidak
tersedia. Akibatnya, banyak usaha kecil tidak jadi beroperasi. Peserta perlu
mengetahui jenis dana yang tersedia untuk calon pemilik usaha. Perlu ditekankan
bahwa persiapan dan perencanaan yang bagus dapat meningkatkan peluang untuk
memperoleh modal yang dibutuhkan.
• Seorang wirausaha hampir dapat dipastikan akan menanamkan sejumlah dana pribadi
mereka untuk bisnis ini. Namun, ada juga sebagian modal yang diperlukan untuk mulai
usaha tersebut diperoleh melalui kredit. Topik ini akan mengidentifikasi sumber-
sumber modal awal yang potensial dan menawarkan usulan-usulan yang terkait
dengan persiapan yang perlu dilakukan untuk memperoleh pinjaman atau kredit.

V KEGIATAN:
1. Mintalah peserta latihan membaca LEMBAR KERJA 1 untuk mengetahui jumlah
modal yang dibutuhkan guna memulai suatu usaha. Perlihatkan TRANSPARANSI 1
dan mintalah peserta latihan membahas ke-6 pertanyaan yang ada. Mintalah peserta
membuat daftar apa saja yang dibutuhkan seorang pemberi pinjaman, menurut
pendapat mereka sendiri, sebelum mereka bersedia memberikan pinjaman uang untuk
sebuah usaha. Catatan ini dapat ditulis di papan tulis dan dibahas di dalam kelas.
Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok dan mintalah mereka melakukan studi
kasus di akhir LEMBAR KERJA 1. Mereka mungkin membutuhkan satu minggu untuk
menyelesaikan tugas ini.
2. Mintalah peserta latihan membaca HANDOUT 1 sebagai informasi latar belakang.
Dengan menggunakan TRANSPARANSI 2, adakan diskusi di kelas untuk membahas
sumber-sumber pendanaan untuk memulai usaha kecil dan prosedur untuk
mendapatkan pinjaman.
3. Gunakan TRANSPARANSI 3 untuk mendiskusikan kreteria evaluasi sumber-
sumber pinjaman.
4. Gunakan TRANSPARANSI 4 untuk membahas aplikasi pinjaman dari sudut pandang
pemberi pinjaman.
5. Untuk mengkaji modal dan pendanaan utang, perlihatkan TRANSPARANSI 5 lalu bahaslah
kelebihan dan kekurangan dari beberapa jenis pendanaan.
6. Undanglah seorang pejabat bank yang menangani pemberian pinjaman untuk
menyampaikan ceramah di depan kelas. Sebelum kunjungan tersebut, mintalah
peserta menyusun pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada pejabat bank
tersebut. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat dikirimkan sebelumnya ke pembicara
tamu sebagai
panduan presentasinya atau digunakan sebagai dasar untuk mengadakan sesi tanya
jawab selama kunjungan tersebut. Bidang--bidang utama dan pertanyaan tersebut
mencakup:
A. Faktor-faktor paling penting apa saja dalam surat permohonan pinjaman usaha
kecil yang diinginkan pejabat bank pemberi pinjaman?
B. Seberapa penting bagi pemohon pinjaman untuk memiliki modal atau modal
sendiri untuk membuka usaha baru?
C. Apakah beberapa jenis usaha mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk
memperoleh pinjaman awal ketimbang jenis usaha yang lain? Jika ya, apakah
perbedaan tersebut disebabkan oleh jumlah dana yang dibutuhkan untuk
membuka bisnis atau oleh tingkat keberhasilannya?
D. Bagaimana cara seseorang untuk memperoleh modal sendiri, taruhlah ia tidak
dapat menyimpan uang dari penghasilannya sekarang?
E. Apa saja yang penting yang menjadi pertimbangan pemohon ketika memilih bank
untuk mendapatkan pinjaman?
F. Seberapa besar peringkat (rating) kredit pribadi pemohon mempengaruhi
keputusan pejabat bank untuk memberikan kredit usaha kecil?
HANDOUT 1 MODUL 6: Topik 5

Pertanyaan-Pertanyaan tentang Cara Memperoleh


Modal

1. Dapatkah seluruh modal yang dibutuhkan berasal dari pinjaman?


a. Hampir semua lembaga pemberi pinjaman mengharuskan seorang wirausaha
menyediakan sejumlah besar uang yang dibutuhkan untuk memulai suatu usaha. Besarnya
dana tersebut tergantung dari kondisi pasar dan perekonomian. Namun ada juga
beberapa lembaga pemberi pinjaman atau perorangan yang bersedia mengambil
risiko keuangan untuk suatu bisnis bila pemiliknya tidak memiliki uang yang
ditanamkan dalam perusahaan tersebut.
b. Dana yang dimasukkan pemilik ke dalam usaha tersebut disebut modal pemilik atau
modal sendiri. Ini adalah investasi pemilik dalam bisnis tersebut. Modal yang berasal dari
pinjaman disebut kredit atau utang.
c. Pemberi kredit perlu mengetahui apakah pemilik usaha tersebut memiliki komitmen
dan keterlibatan pribadi. Komitmen pribadi ini mencakup waktu, energi, dan dana yang
hendak dikontribusikan sang pemilik untuk usaha tersebut.

2. Di mana modal sendiri dapat diperoleh?


a. Tabungan pribadi
b. Teman dan keluarga
c. Mitra. Pemilik dapat membentuk sebuah kemitraan dengan satu orang atau lebih
untuk memperoleh modal modal sendiri untuk mulai mengoperasikan bisnis tersebut.
d. Perusahaan. Adalah mungkin untuk bergabung ke dalam bisnis tersebut dan menjual
saham untuk menambah modal sendiri.

3. Di mana kita dapat memperoleh kredit atau utang?


a. Bank
b. Lembaga-lembaga keuangan
c. Lembaga-lembaga pemerintah
d. Kredit perdagangan. Pemasok menyediakan kredit untuk membeli peralatan,
persediaan dan lain-lain, sehingga usaha tersebut dapat menghasilkan penjualan sebelum
pembayaran jatuh tempo.
e. Lembaga-lembaga keuangan mikro.

4. Bagaimana cara meningkatkan peluang untuk memperoleh pinjaman, terutama


bagi wirausaha perempuan?
Seorang wirausaha tidak dapat memastikan bahwa mereka akan memperoleh pinjaman
piring dan peralatan makan. Anda juga perlu membeli atau menyewa gedung; membayar
izin usaha dan izin membuka restoran. serta biaya mencetak menu.
5. Apa yang disebut 4C untuk Kredit
a. Seorang bankir atau pejabat yang bertugas memberikan pinjaman akan
mempertimbangkan 4C kredit sewaktu mengevaluasi pemohon pinjaman:
 Character (Karakter) : perilaku pemohon terhadap kredit akan diteliti, termasuk
catatan masa lalu mereka dalam memenuhi kewajiban-kewajiban mereka
 Capacity (Kapasitas) : Penghasilan pemohon akan diteliti untuk mengetahui
kemampuannya membayar pinjaman tersebut
 Capital (Modal) : keuangan pribadi pemohon akan diteliti termasuk tabungan dan
harta atau properti pribadi yang lain
 Conditions (Kondisi) : Kondisi perekonomian masyarakat. negara dan daerah
akan mempengaruhi ketersediaan pinjaman
b. Calon pemilik usaha harus menunjukkan bahwa mereka memiliki stategi usaha dan
rencana aksi yang akan mengarah pada keberhasilan usaha.
c. Pemberi pinjaman ingin memastikan bahwa calon pemilik usaha memiliki pengalaman
atau pengetahuan di bidang usaha yang diusulkan.
d. Untuk menambah modal sendiri dan memperoleh pembiayaan kredit, sangat
diperlukan rencana yang realistis dan sudah diteliti dengan baik.
e. Seorang wirausaha perempuan perlu diberi informasi, kontak, dan peralatan yang
penting untuk mempermudah akses mereka dalam memperoleh kredit.

6. Biaya operasi: biaya pengoperasian suatu usaha tetap dibutuhkan sampai ada laba yang
cukup untuk menjaga kelangsungan usaha. Contoh biaya pengoperasian antara lain
adalah biaya untuk persediaan, pasokan, pemasangan iklan, pembayaran upah, pajak,
perbaikan dan perlengkapan, asuransi, sewa bulanan, dan utilitas. Setelah restoran
dibuka, Anda perlu mengeluarkan biaya pengoperasian secara teratur. Anda perlu
membeli makanan, membayar upah tukang masak dan pelayan secara rutin, membayar
pajak penjualan, membayar sewa bulanan, dan banyak lagi. Adalah penting untuk
mengetahui seberapa besar dana yang dibutuhkan setiap bulan untuk mengoperasikan
bisnis.

7. Pengeluaran pribadi: pengeluaran ini mencakup biaya-biaya yang diperlukan untuk


kelangsungan hidup Anda. Anda memerlukan uang untuk menutup pengeluaran pribadi,
seperti untuk membayar sewa atau hipotek, pangan, transportasi, asuransi, sandang,
utilitas, tagihan medis dan hiburan.
Banyak usaha yang baru berdiri tidak dapat langsung memperoleh keuntungan; bisnis
mungkin membutuhkan waktu satu sampai tiga tahun untuk dapat memperoleh
keuntungan. Anda harus merencanakan semua pengeluaran ini. Mungkin ada orang yang
membuka bisnis baru sambil bekerja di tempat lain, atau pasangan mereka mungkin
memperoleh upah dengan bekerja tetap di tempat lain. Ini akan membantu mengurangi
dana yang dibutuhkan untuk membiayai bisnis tersebut.
Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?

LEMBAR KERJA MODUL 6: Topik 5

Studi Kasus

Seorang perempuan yang baru lulus sekolah kejuruan memiliki


kemahiran yang sangat tinggi dalam menggunakan dan
menerapkan teknologi komputer. Ia ingin membuka warnet (warung
internet) di dekat sekolahnya di mana para murid bisa saling
bertemu, bergaul, dan menggunakan lima buah komputer yang
ingin ia beli untuk warnet tersebut. Ia butuh modal untuk membuka
usaha itu. Jika Anda menjadi dia, bagaimana Anda merespon
pertanyaan-pertanyaan berikut yang terkait dengan cara
memperoleh modal?
1. Seberapa besar biaya yang dibutuhkan untuk membeli lima
buah komputer untuk warnet?
2. Bagaimana ia dapat memperoleh kredit dari toko komputer?
3. Di mana ia dapat memperoleh pinjaman untuk:
(a). Modal sendiri?
(b). Pembiayaan utang?
4. Jika ia harus meminjam ke bank, bagaimana cara
meningkatkan peluangnya untuk memperoleh pinjaman?
5. Seberapa besar modal yang ia butuhkan untuk membiayai
warnet?
6. Cari tahu bagaimana prosedur untuk pengajuan pinjaman di
a. Bank
b. Lembaga keuangan lainnya

57
TRANSPARANSI MODUL 6: Topik 5

1. Dapatkah seluruh modal yang dibutuhkan berasal


dari pinjaman?
2. Di mana kita dapat meminjam modal sendiri?
3. Di mana kita dapat memperoleh kredit atau
pembiayaan utang?
4. Bagaimana kita dapat meningkatkan peluang untuk
memperoleh pinjaman?
5. Apakah yang dimaksud dengan 4C untuk kredit?
6. Bagaimana modal tersebut digunakan?
 Biaya pra-operasi
 Biaya pengoperasian awal
 Pengeluaran pribadi
Modul 6: Bagaimana Mengelola Sebuah Usaha?

HANDOUT 2 MODUL 6: Topik 5

Sumber-sumber Pembiayaan Usaha

Banyak wirausaha potensial yang memiliki ide dan rencana bisnis yang menjanjikan. Namun,
modal yang dibutuhkan untuk merealisasikan rencana-rencana mereka mungkin tidak selalu
tersedia. Akibatnya, banyak usaha kecil yang prospektif akhirnya tidak terwujud. Pemilik usaha
kecil perlu menginvestasikan sejumlah dana pribadinya untuk membuka usaha mereka. Tapi,
dengan persiapan dan perencanaan yang tepat, pembiayaan dapat diperoleh dari sumber-
sumber lain. Kedua sumber keuangan yang utama untuk membuka usaha adalah modal sendiri
dan utang dari lembaga--lembaga pemberi pinjaman.

1. Pembiayaan Modal
Sumber utama pembiayaan modal bagi kebanyakan wirausaha adalah tabungan pribadi.
Para ahli keuangan mengatakan bahwa setengah dari uang yang dibutuhkan untuk
membuka satu usaha kecil harus berasal dari pemilik. Ini berarti para pemilik di masa
mendatang harus bekerja dan menabung dulu sebelum memiliki dana yang cukup untuk
membuka sebuah usaha.
Sumber pembiayaan modal populer lainnya adalah dana yang berasal dari sumber-sumber
lain seperti keluarga, teman, modal ventura, dan perusahaan. Namun, ada beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan. Misalnya, apakah mereka ingin terlibat dalam pengoperasian
bisnis tersebut? Apa yang akan terjadi bila bisnis tersebut tidak berhasil? Apakah ini akan
merusak hubungan Anda?
Sumber pembiayaan modal juga dapat diperoleh dengan menjual sebagian dari usaha
tersebut kepada salah satu mitra atau lebih. Dengan mitra menanamkan uang mereka,
biasanya lebih mudah untuk menambah jumlah dana yang dibutuhkan. Namun, para mitra
ini harus dapat bekerja sama dan ini tidaklah mudah. Karena banyak orang yang membuka
bisnis sendiri ingin mengambil keputusan-keputusan mereka sendiri, maka kemitraan
bukanlah ide yang tepat.

2. Meminjam dari Lembaga Pemberi Pinjaman


Apabila sumber-sumber modal sendiri tidak cukup, seorang wirausaha punya pilihan lain,
yaitu meminjam dari sumber-sumber lain. Para pemberi pinjaman biasanya akan memberi
pinjaman kepada orang yang mereka kenal dan percaya. Para pemberi pinjaman biasanya
bersikap hati- hati dan tidak akan memberi pinjaman jika risikonya terlalu tinggi. Mereka
tidak mau kehilangan uang untuk usaha-usaha yang gagal. Oleh karena itu, sebagian
besar dari pemberi pinjaman akan mengkaji rencana bisnis tersebut secara seksama.
Rencana ini harus menguraikan bagaimana bisnis ini beroperasi, seberapa besar dana
yang dibutuhkan, dan bagaimana dana ini digunakan, serta pada titik mana bisnis ini akan
meraih keuntungan.
Sebagian besar masyarakat terpikir tentang bank bila ingin meminjam uang. Namun, untuk
usaha-usaha kecil, meminjam uang dari bank tidak selalu mudah. Bank hanya
meminjamkan dana bila risiko bisnis tersebut sangat rendah. Biasanya mereka hanya
meminjamkan uang kepada pelanggan yang sudah mereka kenal. Bila ada seseorang
yang ingin meminjam uang di kemudian hari, maka ia mungkin perlu segera menjalin
hubungan pribadi yang baik dengan bankir lokal.

3. Pertimbangan-pertimbangan Ketika Mengajukan Permohonan Pinjaman Usaha


Lembaga-lembaga pemberi pinjaman menerapkan prosedur yang berbeda-beda yang
59
MARI BELAJAR BISNIS

harus dipatuhi pemohon pinjaman. Walaupun berbagai lembaga ini ingin membantu calon
peminjam,

60
mereka harus memastikan pinjamannya akan dilunasi seperti yang disepakati pihak
peminjam. Adalah penting untuk memahami beberapa faktor berikut ini sebagai bahan
pertimbangan sewaktu menilai permohonan pinjaman.
 Jenis pinjaman: jangka pendek (hingga satu tahun) atau jangka panjang (lebih dari
satu tahun).
 Tujuan pinjaman: adalah penting untuk memastikan bahwa pemohon tidak akan
menanamkan dana tersebut untuk bisnis ilegal, tidak didukung kebijakan pemerintah
atau tidak memberi keuntungan bagi masyarakat.
 Nilai kredit dan integritas peminjam. Apakah peminjam dapat dipercaya?
 Kemampuan: profil bisnis dari pemohon adalah indikator kemampuan seorang
wirausaha untuk mengoperasikan proyek dengan keahlian profesional dan efektivitas.
Karakteristik kemampuan dapat membantu pemberi pinjaman untuk memahami
apakah peminjam mampu menggunakan pinjaman sesuai tujuan yang diinginkan.
 Masa pelunasan: masa pelunasan adalah syarat yang sangat penting dari sisi
peminjam maupun pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman perlu mengetahui apakah
masa pelunasan yang ditawarkan peminjam realistis atau tidak. Pemberi pinjaman
dapat memastikan hal ini melalui proyeksi statistik dan finansial dan memberi usulan
kepada pemohon tentang masa pelunasan yang realistis, serta informasi rinci
lainnya, misalnya tentang jumlah angsuran bulanan.
 Jaminan: jaminan untuk pinjaman tersebut harus dapat diterima pemberi pinjaman.
Walaupun semua persyaratan telah terpenuhi, namun pemberi pinjaman dapat
menolak pemberian pinjaman tersebut bila persyaratan sekuritas dan ketentuan yang
diperlukan pihak bank tidak memadai. Hal ini biasanya terjadi bila mengajukan
permohonan pinjaman untuk yang pertama kalinya.
 Penjamin: sebagian pemberi pinjaman meminta sekuritas dalam bentuk properti tak
bergerak serta aset dan jaminan yang nyata dari teman-teman.
 Rencana usaha: ini adalah sarana utama yang digunakan lembaga pemberi pinjaman
manapun untuk memutuskan apakah pemohon pinjaman layak diberi pinjaman.
Rencana usaha memperlihatkan apakah sebuah usaha dapat berjalan atau tidak.
Pemohon pinjaman mungkin akan meminta tenaga ahlinya untuk menyusun rencana
usaha guna membuktikan bahwa pinjaman yang diminta layak dipertimbangkan oleh
lembaga pemberi pinjaman. Kreditur selalu menilai rencana usaha yang diberikan
pemohon dan mengambil kesimpulannya sendiri atau menyusun studi kelayakannya
guna menilai kelangsungan usaha yang diusulkan tersebut. Aspek yang sangat penting
adalah biaya yang dibutuhkan dan arus kasnya. Arus kas serta proyeksi keuangan
dan statistik akan memperlihatkan apakah proyek tersebut dapat menghasilkan uang
yang lebih banyak daripada ongkosnya. Hasil- hasil ini akan menunjukkan kepada
pihak pemberi pinjaman apakah pinjaman tersebut aman dan pihak peminjam mampu
melunasi utangnya sesuai persyaratan yang ditentukan.
 Pelanggan lembaga pemberi pinjaman punya peluang yang lebih besar sewaktu
mengajukan permohonan pinjaman usaha untuk modal kerja. Bank akan mempelajari
catatan keuangan konsumen tersebut di masa lalu dan catatan-catatan keuangan ini
dapat membantu pihak bank untuk memutuskan tindakan apa yang perlu diambil.
Apabila pelanggan ingin membuka sebuah usaha, maka prosedur--prosedurnya nyaris
sama dengan prosedur yang diterapkan terhadap pemohon baru. Dengan menyimpan
catatan-catatan keuangan tertulis tersebut, seorang wirausaha akan memiliki bukti
tertulis tentang riwayat usahanya di masa lalu.

Ada beberapa sumber keuangan yang tersedia untuk para wirausaha. Biasanya.
keputusan penting yang perlu diambil adalah menentukan sumber keuangan mana yang
paling cocok dengan kebutuhan mereka saat ini. Pemilihan sumber keuangan yang tepat
untuk memenuhi kebutuhan mereka biasanya memiliki dampak yang besar terhadap masa
depan usaha mereka.
Menerima pinjaman bank jangka pendek di saat membutuhkan pinjaman jangka panjang dapat
menimbulkan krisis. Menjual sebagian dari usaha tersebut untuk menambah modal yang
seharusnya dipinjam mungkin sangat mahal. Sedangkan pemberian kredit yang
berlebihan, mungkin mahal dan dapat menghambat pengoperasian perusahaan.
Ada banyak peluang terjadinya kesalahan dalam memilih sumber permodalan. Namun,
pilihan yang tepat dapat menyediakan modal yang diperlukan dan membebaskan seorang
wirausaha dari biaya dan risiko yang tak perlu atau kemungkinan hilangnya kontrol atas
usaha mereka.

4. Kriteria penilaian sumber pinjaman


Untuk menentukan sumber yang paling tepat untuk menambah modal yang diperlukan
dalam situasi tertentu, kita perlu mempertimbangkan lima pertanyaan berikut ini.
 Apa manfaat pinjaman bila dibandingkan dengan biayanya? (biaya)
 Sumber pinjaman mana yang memiliki tingkat risiko usaha terkecil? (risiko)
 Apakah persyaratan yang ditetapkan sumber pinjaman dapat mengurangi fleksibilitas
seorang wirausaha dalam mencari modal tambahan atau dalam menggunakan modal
yang diperoleh dari pengoperasian menurut penilaian pemilik? (fleksibilitas)
 Apakah kontrol pemilik atas usaha tersebut dapat terpengaruh secara negatif? Apakah
hilangnya kontrol tersebut dapat mencegah seorang wirausaha untuk mengambil
keputusan pengoperasian demi kepentingan terbaik dari usaha tersebut? (kontrol)
 Sumber-sumber keuangan mana yang tersedia untuk usaha tersebut? (ketersediaan)

Biaya. Biaya pinjaman biasanya diukur dari dampaknya terhadap pendapatan pemilik sekarang,
dan bukan oleh pengeluaran yang lebih besar dari usaha tersebut. Misalnya, apakah
perusahaan akan memutuskan mengajukan pinjaman sebesar Rp 200 juta dengan bunga
10 persen atau menjual 25 persen sahamnya untuk memperoleh tambahan modal Rp 200
juta. Jika meminjam ke bank, perusahaan itu diharapkan membayar bunga Rp 20 juta per
tahun atas pinjaman tersebut dan ini akan mengurangi total penghasilan bersihnya sebesar
Rp 20 juta, tidak termasuk pajak. Apabila usaha ini diperkirakan memperoleh keuntungan
sebesar Rp 300 juta, maka pengeluaran bunganya akan memotong keuntungan tersebut
menjadi Rp 280 juta.
Sedangkan untuk alternatif modal sendiri, penghasilan bersihnya tetap Rp 300 juta karena
tidak ada pengeluaran untuk bunga. Namun, hanya Rp 225 juta yang akan diterima para
pemilik karena yang Rp 75 juta (Rp 300 juta x 25%) merupakan partisipasi para pemegang
saham yang baru. Oleh karena itu, penghasilan bisnis dalam alternatif modal sendiri akan
lebih tinggi, tapi partisipasi para pemilik yang ada lebih rendah.
Setiap sumber modal memiliki biayanya sendiri. Sumber dana internal, seperti dana yang
diperoleh dari penjualan atau likuidasi aset dapat menimbulkan kerugian penghasilan akibat
hilangnya persediaan atau biaya pengoperasian yang lebih besar bila mesin harus dijual untuk
memperoleh dana. Dalam mengambil suatu keputusan adalah penting untuk
mempertimbangkan semua biaya terkait dengan setiap sumber pembiayaan.

Risiko. Ada beberapa jenis risiko yang terkait dengan upaya penambahan modal.
Pemanfaatan kredit dagang dapat menimbulkan ketidakpuasan pemasok dan mungkin
akan merugikan posisi kredit Anda. Karena uang pinjaman harus dikembalikan bersama
bunganya, maka modal utang adalah utang atas arus kas usaha tersebut yang harus
dipenuhi guna menghindari kelalaian. Kelalaian dapat mengakibatkan adanya beberapa
tindakan seperti hilangnya jaminan atau kebangkrutan. Sumber dana satu-satunya yang tidak
menimbulkan risiko terhadap usaha adalah modal sendiri, karena investor modal sendiri, dan
bukan usaha tersebut, adalah pihak yang menanggung risikonya.

Fleksibilitas. Ketergantungan penuh pada laba untuk memenuhi kebutuhan modal dapat
mengakibatkan suatu usaha terlalu berhati-hati dalam menambah kredit atau membeli
persediaannya. Pembatasan-pembatasan ini dapat menimbulkan kerugian penjualan.
Pemakaian kredit dagang sebagai sumber permodalan utama dapat membuat suatu bisnis
sangat tergantung
pada beberapa pemasok dan tidak dapat memperoleh keuntungan dari harga yang lebih
tinggi dari pemasok lain.

Kontrol. Pemakaian dana internal dan kredit dagang kemungkinan besar akan berdampak
pada pengendalian usaha oleh pemilik yang ada. Investor modal sendiri biasanya memiliki
hak untuk mengawasi pengoperasian bisnis tersebut. Pemberi pinjaman biasanya tidak
ikut berpartisipasi dalam urusan bisnis dan tidak berhak secara hukum untuk memberikan
suara dalam urusan perseroan terbatas, yang umumnya dilakukan pemegang saham.

Ketersediaan. Biasanya suatu usaha mungkin dibatasi oleh kemampuannya untuk


menambah modal akibat terbatasnya ketersediaan sumber dana yang sesuai. Tanpa
memandang sumber dana yang dianggap paling sesuai, usaha tersebut hanya memiliki
akses ke sumber-sumber keuangan yang ada.

Menimbang faktor-faktor penilaian. Setiap sumber permodalan yang dipertimbangkan


perlu dievaluasi dalam hal biaya, risiko, fleksibilitas, pengawasan dan ketersediaannya.
Sumber-sumber mana yang paling penting? Mana yang paling kurang penting? Jawaban
atas pertanyaan- pertanyaan ini tergantung situasi yang ada. Dalam banyak hal, ketersediaan
mungkin merupakan hal yang paling penting. Namun dalam hal lain, biaya mungkin faktor
yang penting. Keputusan hanya dapat diambil melalui penilaian yang seksama dari sang
pemilik setelah mengumpulkan dan menganalisis semua faktor terkait.

5. Pertimbangan pemberi pinjaman


Seringkali pejabat bank yang bertugas memberikan pinjaman menolak permohonan
pinjaman atau menurunkan jumlah pinjaman yang disetujui. Hal terpenting dalam benak
pemberi pinjaman adalah pertanyaan: “apakah perusahaan ini mampu membayar kembali
pinjaman yang akan diberikan?” Pemberi pinjaman dapat menolak pinjaman bila pemilik
menyusun permohonan pinjaman yang dibuat secara serampangan atau karena tertekan.
Akibatnya, petugas pemberi pinjaman mencium adanya ketidak-stabilan dan kurangnya
perencanaan dalam keterangan yang diberikan pemilik tentang usahanya. Apabila
permohonan pinjaman dan seorang wirausaha ternyata ditolak, maka pemohon pinjaman
harus menerima penolakan tersebut dengan lapang dada dan berupaya menghapus
kelemahannya, sebelum kembali mengajukan permohonan pinjaman di masa mendatang.

Pertanyaan-pertanyaan tentang Pinjaman


Pemberi pinjaman memerlukan jawaban atas beberapa pertanyaan terkait untuk mengetahui apakah
peminjam mampu membayar kembali pinjaman tersebut. Salah satu dari pertanyaan tersebut adalah
“Bagaimana peminjam menggunakan dana tersebut?”
Apa jenis pinjamannya? Sebelum mengajukan permohonan pinjaman, tentukan terlebih dahulu
jenis pinjaman apa yang dibutuhkan. Suatu perusahaan biasanya menggunakan empat jenis dana
pinjaman dalam pengoperasiannya. Jenis pinjaman tersebut tergantung pada tujuan pengajuan
pinjaman tersebut.

 Kredit perdagangan. Jenis dana ini tidak dipinjam. Ini adalah dana yang Anda pinjam dari
pemasok bila Anda diperbolehkan mengambil barang persediaan dengan rekening
terbuka. Kemampuan Anda membayar utang dapat dibuktikan melalui catatan pembayaran
kredit Anda di masa lalu.
 Kredit jangka pendek. Bank dan pemberi pinjaman lain menyediakan jenis dana ini untuk
membeli persediaan atas beberapa alasan tertentu, misalnya membeli persediaan untuk musim
penjualan berikutnya. Pinjaman-pinjaman seperti ini mudah dicairkan karena mereka
menghasilkan uang dari penjualan. Kredit jangka pendek harus dilunasi dalam waktu
kurang dari satu tahun.
 Kredit jangka panjang. Pinjaman untuk jangka waktu lebih dari satu tahun digunakan
untuk ekspansi atau memodernisasi usaha. Pinjaman-pinjaman ini dilunasi melalui
akumulasi keuntungan. Biasanya pinjaman jenis ini berupa hipotik atau surat utang.
 Dana modal. Jenis dana ini tidak untuk dilunasi. Investor menyediakan uang kas untuk
usaha tersebut dengan imbalan kepemilikan saham dalam perusahaan tersebut.

Banyak pemilik tidak mengetahui perbedaan keempat jenis dana tersebut. Perlu diingat
bahwa dana yang dipinjam untuk tujuan yang bersifat sementara harus digunakan untuk
bidang- bidang usaha yang menghasilkan keuntungan dan akan dilunasi dari
pengoperasian usaha tersebut. Dana modal sendiri adalah dana yang akan tetap dalam
bisnis tersebut dan menambah aset bersih sang pemilik.

Apakah penjualan memadai? Apakah pinjaman yang diminta adalah untuk meningkatkan
volume penjualan, membeli stok barang tambahan dengan volume besar yang mungkin
punya potensi yang Iebih besar, atau untuk sekadar menciptakan citra baru perusahaan
melalui kampanye iklan secara keseluruhan?
Bagaimana posisi piutang bisnis tersebut? Piutang adalah dana yang belum diterima d a
n sudah berlangsung lama. Akibatnya, apakah usaha tersebut membutuhkan uang untuk
menutup tagihan tertunggak itu?
Apakah marjin keuntungan memadai? Apakah ada banyak transaksi tapi
keuntungannya minim? Ini mungkin menunjukkan bahwa pengeluaran usaha tersebut
tidak terkendali. Apakah pasar tidak memadai? Bagaimana rencana pelunasan utang?
Apakah perkiraan tentang pemasukan dan pengeluaran kas realistis?
Pemberi pinjaman akan mengkaji secara seksama arus kas usaha tersebut untuk
menentukan apakah pemilik menyediakan uang kas yang cukup untuk memenuhi
kewajiban-kewajibannya. Pemberi pinjaman juga perlu memastikan bahwa uang kas yang
dibutuhkan untuk modal kerja tidak akan digunakan usaha itu untuk bagian modal yang
lain, sehingga mengurangi uang kas yang tersedia.
MARI BELAJAR BISNIS

TRANSPARANSI 64
MODUL 6: Topik 5

Sumber Pembiayaan Usaha

Pembiayaan Modal
 Tabungan pribadi
 Pinjaman keluarga dan teman-teman
 Mengajak seorang mitra atau lebih

Meminjam dari lembaga-lembaga


pemberi pinjaman
Pertimbangan dalam memohon pinjaman
usaha
 Jenis pinjaman
 Tujuan pinjaman
 Nilai kredit dan integritas
 Kemampuan
 Masa pembayaran
 Keamanan
 Penjamin
 Fleksibilitas proyek
 Status konsumen di bank

64
Kriteria untuk Mengevaluasi Sumber Pinjaman

 Biaya
 Risiko
 Fleksibilitas
 Kontrol
 Ketersediaan
 Menimbang kriteria evaluasi
MARI BELAJAR BISNIS

TRANSPARANSI MODUL 6: Topik 5

Pertimbangan Pemberi Pinjaman

1. Mampukah perusahaan membayar kembali


pinjaman tersebut?
2. Bagaimana cara ia membayar pinjaman tersebut?
3. Bagaimana cara peminjam menggunakan
pinjaman tersebut?
4. Apa jenis dana yang dibutuhkan?
 Kredit perdagangan
 Kredit jangka pendek
 Kredit jangka panjang
 Pembiayaan modal
5. Apakah penjualan perusahaan tersebut cukup
besar untuk memperoleh keuntungan agar dapat
membayar kembali pinjaman tersebut?

66
TRANSPARANSI MODUL 6: Topik 5
5

Pembiayaan
Modal Dan
Utang

JENIS DANA KEUNGGULAN KEKURANGAN

Modal Pemilik
 Semua laba disimpan  Peluang rugi
Menggunakan
Tabungan Pribadi  Mengurangi jumlah utang.  Membutuhkan
 Risiko kerugian pengorbanan pribadi
 Memberi motivasi  Hilangnya laba
untuk mencapai akibat pemakaian
sukses tabungan untuk
investasi lain
 Memperlihatkan niat baik
kepada pemberi
pinjaman potensial

Mengajak teman-  Membawa masuk uang  Kehilangan sebagian


teman dan keluarga kas yang lebih banyak laba
 Dapat meminjam dana  Kehilangan sebagian
yang lebih besar kepemilikan usaha
 Risiko keuangan ditanggung
bersama

Membentuk  Sumber dana kas  Risikonya adalah


Kemitraan mudah didapat bisa merusak
 Kurangnya tekanan hubungan pribadi
atau pembatasan  Dapat mendorong
 Pengaturan dilakukan keterlibatan usaha
secara informal yang tidak
diinginkan
JENIS DANA KEUNGGULAN KEKURANGAN

Membentuk  Jumlah dana kas  Kehilangan sebagian


Perseroan Terbatas bertambah besar laba
 Risiko keuangan ditanggung  Kehilangan sebagian
bersama kontrol dan
 Kewajiban legal berkurang kepemilikan usaha
 Tabungan pajak

Mendirikan  Kurang mampu  Laba dibagi bersama


Koperasi mengkombinasikan sumber  Pengambilan
keuangan keputusan
 Risiko keuangan ditanggung keuangan dilakukan
bersama bersama

Bekerjasama  Didirikan untuk  Mendorong


dengan lembaga- membantu usaha-usaha perluasan usaha
lembaga keuangan kecil
 Menyediakan pinjaman

HUTANG  Relatif mudah didapat  Biaya bunga tinggi


Segala bentuk  Kontrol dan kepemilikan  Risikonya laba di
usaha dapat masa mendatang
Pinjaman dipertahankan tidak mencakup
 Dapat dibayar kembali pembayaran
dalam jangka waktu yang utang
lebih lama  Mudah disalahguna-
 Dapat menyimpan uang kan dan digunakan
secara berlebihan
 Biaya dapat
 Informasi keuangan
mengurangi pajak
rahasia harus dibagi
 Inflasi memungkinkan kepada orang lain
pembayaran utang
 Pemberi pinjaman
dengan biaya yang lebih
dapat menerapkan
murah
pembatasan atau
restriksi terhadap
peminjam
I TOPIK 6: Menjalankan Usaha

II ALOKASI WAKTU: 2

Jam III

TUJUAN:
• Peserta dapat mengetahui keunggulan dan kekurangan dari pembelian usaha yang
sudah berjalan dibandingkan membuka bisnis baru.

IV DASAR PEMIKIRAN:
• Seorang wirausaha kemungkinan dihadapkan pada pilihan apakah mereka akan membuka
usaha baru atau membeli usaha yang sudah berjalan. Peserta perlu mengetahui
keunggulan dan kekurangan kedua alternatif ini untuk menjadi seorang wirausaha.

V KEGIATAN:
1. Mintalah peserta membaca dan membahas HANDOUT 1. Gunakan TRANSPARANSI 1
untuk membahas keunggulan dan kekurangan membeli usaha yang sudah berjalan.
2. Gunakan TRANSPARANSI 2 untuk membahas keunggulan dan kekurangan membuka
usaha baru.
3. Gunakan TRANSPARANSI 3 untuk membahas keuntungan dan kerugian menjadi
pemegang waralaba.
4. Bagilah peserta latihan menjadi empat kelompok. Mintalah mereka membahas:
a. Keunggulan membuka restoran baru.
b. Kelemahan membuka restoran baru.
c. Keunggulan membeli restoran yang sudah ada.
d. Kelemahan membeli restoran yang sudah ada.
e. Keuntungan membuka restoran baru dengan sistem waralaba.
f. Kerugian membuka restoran baru dengan sistem waralaba.
Mintalah masing-masing kelompok menyajikan keunggulan atau kelemahan masing-
masing pilihan, yaitu membuka restoran baru atau membeli restoran yang sudah ada
kepada peserta lain di dalam kelas.
5. Minta peserta untuk membaca HANDOUT 2, ajak mereka berdiskusi tentang beberapa
prinsip usaha yang penting.
HANDOUT 1 MODUL 6: Topik 6

Membeli Usaha yang Sudah Ada


vs
Membuka Usaha Baru

1. Membeli Bisnis Yang Sudah Berjalan


Jika seseorang belum pernah punya usaha. membeli dan mengoperasikan bisnis yang
sudah berjalan dapat memberi banyak keuntungan, misalnya, sudah tersedianya
konsumen dan prosedur bisnis, pekerja terampil, persediaan, dan tempat usaha, serta
reputasi di pasaran.
Ada banyak pertanyaan yang perlu diajukan seorang calon wirausaha tentang bisnis yang
akan dijual:
 Mengapa saya ingin membeli usaha tersebut?
 Mengapa pemiliknya ingin menjualnya?
 Apakah bisnis itu mempunyai masa depan yang bagus dengan kondisi yang ada dan
bagaimana cara pengoperasiannya?
 Apakah saya akan senang mengoperasikan bisnis ini?
 Apakah saya punya keterampilan?

Pertanyaan tentang harga adalah pertanyaan yang sulit. Pertimbangkan apakah harganya
sudah sesuai dengan apa yang Anda inginkan.
 Apakah harganya sudah termasuk lahan dan bangunan?
 Apakah sudah termasuk saham, perabotan, dan peralatannya?
 Apakah Anda membeli nama usaha tersebut dan hak untuk menggunakan nama
tersebut selama-lamanya?
 Apakah Anda membayar pemilik bisnis tersebut supaya ia tidak mendirikan usaha lain
di dekat lokasi itu?

Ada beberapa cara untuk menentukan harga sebuah usaha. Dengan membandingkan
bisnis- bisnis serupa, Anda akan memperoleh “gambaran” tentang harga yang patut
dibayarkan. Namun, berapapun jumlah yang Anda bayarkan, jumlah tersebut merupakan
investasi Anda untuk bisnis baru tersebut.

2. Membuka Usaha Baru


Sebagian besar masyarakat yang ingin menjadi seorang wirausaha menganggap
pendekatan terbaik adalah dengan membuka usaha baru mereka sendiri dan bukan
membeli bisnis yang sudah berjalan. Pendekatan ini memberi tingkat kepuasan yang besar
kepada pemilik bisnis. Ini juga berarti mengambil risiko yang relatif tinggi dibandingkan
membeli bisnis yang sudah ada.
Membuka usaha baru berarti mengalokasikan banyak waktu untuk menyusun perencanaan
dan meneliti potensi pasar bagi barang atau jasa yang akan ditawarkan bisnis baru
tersebut.
3. Menjadi Pemegang Waralaba
Waralaba adalah suatu sistem di mana seorang pemilik waralaba mengembangkan dan
melaksanakan suatu bisnis yang ia tawarkan untuk direplika oleh pemegang waralaba.
Pemegang waralaba membuka suatu usaha dengan memanfaatkan gagasan bisnis pemilik
waralaba dengan membayarkan sejumlah uang. Ia kemudian akan mendapatkan pelatihan,
konsep pemasaran, merek, dan produk serta jasa itu sendiri. Ia juga mendapat jaminan
bahwa tidak akan ada pemegang wiralaba lain dari pemberi waralaba tersebut yang
mempunyai hak untuk berbisnis di wilayah yang sama.
Semua elemen ini ditetapkan dalam suatu kontrak waralaba yang mengikat kedua belah
pihak. Wiralaba mengurangi risiko karena produknya sudah dikenal dengan baik oleh
masyarakat; namun di pihak lain hal ini mengurangi kapasitas pengambilan keputusan
kewirausahaan dan mengecilkan marjin keuntungan karena ada biaya atau beberapa
persen dan hasil penjualan harus dibayarkan kepada pemilik waralaba.
MARI BELAJAR BISNIS

TRANSPARANSI 72
MODUL 6: Topik 6

Keunggulan dan Kekurangan dari


Usaha yang Sudah Berjalan

Keunggulan Kekurangan
• Risiko minim • Barang atau jasa
• Kebebasan pribadi mungkin sedang
yang besar mengalami kemunduran
• Arus kas sudah ada di pasaran
• Hubungan dengan • Potensi pertumbuhan
pemasok dan terbatas
bank sudah • Utang atau saham
terjalin mungkin terlalu
• Barang atau jasa tinggi
sudah mapan, • Barang dagangan
dengan adanya mungkin sudah
konsumen, metoda usang
pengoperasian, • Penjual mungkin
staf dan nama menyembunyikan alasan
perusahaan menjual perusahaannya:
• Lokasi mungkin bisnis mungkin sedang
sangat mengalami kemunduran
strategis dalam beberapa tahun
terakhir ini
• Reputasi usaha di
lokasi itu mungkin
buruk.
• Lokasinya mungkin
tidak strategis

72
TRANSPARANSI MODUL 6: Topik 6

Keunggulan dan
Kekurangan Membuka
Usaha Baru

Keunggulan Kekurangan
• Pengeluaran dan • Risiko mendirikan
biaya pengoperasian perusahaan baru cukup
awalnya lebih besar
rendah • Membutuhkan
• Kebebasan pribadi perencanaan
lebih besar pribadi dan bisnis
• Kemampuan untuk yang signifikan
masuk ke pasar baru • Konsumen mungkin
dan harus dicari dulu dan
memperkenalkan harus menjalin
produk baru hubungan baik
• Kemampuan untuk dengan konsumen
mengubah praktek • Persaingan ketat
bisnis atau dengan bisnis-
mengganti arah bisnis yang sudah
bisnis dengan ada
cepat • Mungkin sulit mencari
• Pengoperasian sumber dana untuk
bisnis baru dapat masa pengoperasian
diterapkan sejak awal yang panjang
awal
Keuntungan dan Kerugian Menjadi
Pemegang Waralaba

Keunggulan Kekurangan
• Mengurangi • Lebih sedikit kekuasaan
risiko pada tahap pengambilan keputusan
awal kewirausahaan
• Biaya investasi • Biaya waralaba
awal diketahui mengurangi
dengan jelas keuntungan
• Pengenalan pasar • Tidak mungkin
yang baik akan memperkenalkan
barang atau jasa produk baru dari
• Konsep pemasaran pemasok lain
yang sudah terbukti
• Ketergantungan
yang tinggi kepada
pemilik waralaba

Anda mungkin juga menyukai