Anda di halaman 1dari 22

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Pustaka
1. Business Center sebagai Sarana Belajar Praktik Perbankan di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)
Prabandari dan Rasyid (2015: 2) menyebutkan salah satu unit produksi
yang diterapkan di lingkungan Sekolah Menengah Kejuruhan (SMK) adalah
business center. Adapun beberapa fungsi didirikannya Business Center di
lingkungan SMK yaitu:
a. Sebagai wahana pelatihan berbasis produksi bagi peserta didik.
b. Mengembangkan jiwa wirausaha peserta didik.
c. Sebagai sarana praktik langsung untuk peserta didik.
d. Membantu pendanaan untuk pemeliharaan, penambahan fasilitas dan
biaya-biaya operasional pendidikan lainnya.
e. Menambah semangat kebersamaan karena dapat menjadi wahana
peningkat aktivitas produktif peserta didik dan memberi pendapatan
untuk kesejahteraan warga sekolah.
Berdasarkan fungsi di atas, business center dapat berfungsi sebagai tempat untuk
meningkatkan ketrampilan peserta didik SMK. Peserta didik mampu melihat dan
merasakan langsung kondisi lapangan pekerjaan yang sebenarnya. Sari (2016:
348) juga menjelaskan business center merupakan tempat pusat usaha suatu
organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya,
untuk mendapatkan laba. Business center berarti unit usaha yang dapat
dipergunakan sebagai tempat pembelajaran praktik peserta didik (Learning by
Doing). Praktik di Business center diharapkan dapat meningkatkan ketrampilan
peserta didik dalam dunia kerja, sehingga dapat dijadikan pengalaman bagi
peserta didik sebagai modal ketika peserta didik lulus nanti.

12
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

13

Business Center merupakan sarana peserta didik untuk belajar praktik


secara langsung sesuai dengan program keahlian masing-masing di Sekolah.
Salah satunya yaitu peserta didik program keahlian akuntansi. Peserta didik
program keahlian akuntansi tentu membutuhkan praktik yang berhubungan
dengan program keahliannya, yaitu mengelola keuangan. Praktik tersebut dapat
diwujudkan melalui praktik di Bank. Pengertian bank menurut Undang-Undang
Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan (Ismail, 2010: 12) adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-bentuk lainnya
dalam meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai fungsi antara lain:
fungsi yang pertama yaitu penghimpunan dana. Bank menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan. Kedua yaitu penyaluran dana. Penyaluran
dana yang dilakukan bank sebagian besar adalah berbentuk kredit atau pinjaman.
Kredit atau pinjaman yang diberikan oleh bank kepada debitur (peminjam), bank
akan memperoleh balas jasa. Ketiga yaitu pelayanan jasa bank. Pelayanan jasa
bank adalah aktivitas pendukung yang dapat diberikan oleh bank. Pelayanan jasa
bank contohnya adalah jasa pengiriman uang, kliring, save deposit box, surat-
surat berharga, letter of credit, dan lain-lain (Ismail, 2010: 13-14). Berdasarkan
fungsi dari bank tersebut, kegiatan utama bank adalah menghimpun dan
menyalurkan dana kepada masyarakat umum. Hal ini berarti pelayanan utama
yang diberikan bank kepada masyarakat dapat berbentuk pelayanan produk
perbankan. Produk tersebut adalah simpanan untuk menghimpun dana dan
pinjaman untuk menyalurkan dana kepada masyarakat.
Business center sebagai sarana belajar praktik peserta didik dapat
diwujudkan melalui kegiatan pelayanan untuk warga sekolah di SMK. Kegiatan
belajar praktik seperti itu, dilakukan oleh SMK Batik 2 Surakarta. Peserta didik
program keahlian akuntansi mempunyai bentuk business center yang dapat
digunakan untuk belajar praktik peserta didik dan sarana pelayanan di SMK Batik
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

14

2 Surakarta. Bentuk business center tersebut adalah Bank Mini Barokah. Bank
Mini Barokah yang dimiliki oleh SMK Batik 2 Surakarta tentu tidak seperti bank-
bank pada umumnya yang memiliki tempat yang luas, jumlah modal yang besar
dan ruang lingkup yang luas. Tempat, jumlah modal dan ruang lingkup dari Bank
Mini Barokah cukup kecil. Meskipun demikian, pelaksanaan prosedur pelayanan
di Bank Mini Barokah tidak berbeda dengan bank-bank pada umumnya.
Prosedur untuk melakukan transaksi di Bank, umumnya dilakukan pada
bagian teller. Transaksi di Bank Mini Barokah juga dilakukan pada bagian teller.
Kegiatan yang dilakukan pada bagian teller Bank Mini Barokah terangkum dalam
kegiatan pelayanan. Kegiatan pelayanan yang dimaksud adalah melayani nasabah
untuk melakukan transaksi di Bank Mini Barokah. Berdasarkan kegiatan transaksi
tersebut, petugas teller Bank Mini Barokah melakukan kegiatan akuntansi,
misalnya kegiatan pencatatan bukti transaksi dan kegiatan pembuatan laporan
keuangan. Laporan keuangan ini tentu dapat menjadi informasi keuangan yang
dibutuhkan untuk pihak intern maupun pihak ekstern Bank Mini Barokah.

2. Manajemen Pelayanan dan Teknologi Informasi dalam Perbankan


a. Manajemen Pelayanan
Terry (Somad & Priansa, 2014: 44) menjelaskan bahwa manajemen
adalah usaha-usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih
dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain. Stoner dan Freeman
(Somad & Priansa, 2014: 44) juga menjelaskan bahwa menajemen adalah
proses dari perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengawasan
pekerjaan anggota-anggota organisasi penggunaan sumber organisasi yang
ada untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Berdasarkan kedua pengertian
tersebut, dapat dikatakan manajemen pada perusahaan bertujuan untuk
mencapai tujuan organisasi. Hal ini dapat dikaitkan dengan pendapat
Samsudin (2010: 20) bahwa manajemen pada dasarnya adalah upaya
mengatur segala sesuatu untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

15

Upaya yang dimaksud adalah mengatur kinerja perusahaan dalam melayani


kepentingan pelanggan. Kinerja perusahaan dapat diwujudkan melalui
pelayanan yang diberikan oleh karyawan perusahaan terhadap pelanggan.
Pelayanan adalah suatu aktivitas atau serangkaian aktivitas yang
bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba) yang terjadi sebagai akibat
adanya interaksi antara konsumen dengan karyawan atau hal-hal lain yang
disediakan oleh perusahaan pemberi pelayanan (Daryanto & Setyobudi,
2014: 135). Disisi yang lain, menurut Kotler (Daryanto & Setyobudi, 2014:
135) pelayanan adalah setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu
kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya
tidak terikat pada suatu produk secara fisik. Kepuasan pelanggan ini juga
sejalan dengan pengertian kualitas pelayanan yang dikemukakan oleh Kotler
(Rahayuningsih, 2015: 9), kepuasan merupakan perasaan senang atau
kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap
kinerja pemilik pelayanan yang dirasakan oleh seseorang dan harapan-
harapannya (ekspectations). Kotler (2007: 177) mengatakan bahwa
kepuasan merupakan suatu perbandingan antara apa yang dibutuhkan
dengan apa yang diperolehnya. Pernyataan tersebut didukung oleh
McDonald dan Rundle (2008: 175) yang menyatakan, “Customer
satisfaction refers to an attitude or evaluation formed by a customer
comparing pre-purchase expectations of what they would receive from the
product or service to their subjective perceptions of the performance they.”
Terpenuhinya kebutuhan dari jasa yang diberikan dapat menimbulkan
penilaian bahwa harapannya telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhannya.
Hal tersebut berarti kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kinerja pemilik
pelayanan.
Kinerja pemilik pelayanan dapat dilihat ketika pemilik pelayanan
melakukan pelayanan kepada pelanggan mereka. Jika kinerja pemilik
pelayanan baik maka kepuasan pelanggan tentu akan terpenuhi dan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

16

sebaliknya, jika kinerja pemilik pelayanan buruk maka kepuasan pelanggan


tentu tidak akan terpenuhi. Adapun ciri pelayanan baik dan buruk terhadap
pelanggan menurut Wood (2009: 9) antara lain:
1) Pelayanan baik
a) Selalu memperlakukan pelanggan dengan hormat. Hormati
waktu dan privacy pelanggan.
b) Selalu memberikan pelayanan yang konsisten dari hari ke
hari.
c) Pemilik layanan mempunyai batasan dalam menjalin
keakraban dengan pelanggan (tidak sok akrab).
2) Pelayanan buruk
a) Membiarkan pelanggan menungu lama, selalu terlambat
dalam melakukan pelayanan sehingga gagal menghargai
waktu pelanggan.
b) Servis tidak konsisten, kadang bagus kadang jelek.
c) Kurangnya ketrampilan menangani komplain.

Ciri pelayanan yang baik dan buruk di atas merupakan bentuk praktik
pelayanan yang baik dan buruk. Bentuk praktik pelayanan yang baik dan
buruk terhadap pelanggan ini bertujuan agar pemilik pelayanan mengetahui
praktik pelayanan yang baik dan buruk untuk perusahaan yang mereka
miliki. Hal ini bertujuan agar pemilik pelayanan tidak melakukan pelayanan
yang buruk sehingga pemilik pelayanan akan selalu melakukan pelayanan
yang baik. Pelayanan yang baik diperoleh dari kinerja pemilik pelayanan
yang baik, sehingga pelanggan akan merasa puas dengan pelayanan yang
diberikan oleh pemilik pelayanan.
Penjelasan terkait ciri pelayanan yang baik dan buruk di atas sejalan
dengan Daviddow dan Utal (Prastowo, 2012: 244) bahwa pelayanan adalah
usaha apa saja yang mempertinggi kepuasan pelanggan (whatever enhances
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

17

customer satisfaction). Usaha yang dimaksud adalah kegiatan yang


terangkum dalam kegiatan pelayanan yang diberikan kepada pelanggan.
Salah satu contoh kegiatan pelayanan adalah pelayanan yang dilakukan di
bank. Pelayanan yang diberikan oleh bank kepada nasabah tentu harus
diperhatikan karena pelayanan ini berhubungan dengan kepuasan nasabah.

b. Teknologi Informasi dalam pelayanan bank


Petugas teller suatu bank mempunyai tugas untuk melayani secara
langsung nasabah. Petugas teller harus selalu menjaga kinerja dalam
memberikan pelayanan kepada nasabah. Hal ini bertujuan untuk menjaga
kepuasan nasabah terhadap pelayanan yang diberikan oleh petugas bank.
Petugas bank tentu harus mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam
pelayanan bank. Menurut Zania, Hubeis, dan Raharja (2014: 20) hal-hal
yang harus diperhatikan dalam pelayanan bank antara lain:
1) Mutu sumber daya manusia
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang utama
dalam pelayanan bank. Setiap petugas bank harus memiliki jiwa
pelayanan yang baik. Hal ini dikarenakan dengan adanya petugas
bank yang mempunyai jiwa pelayanan yang baik maka nasabah akan
merasa terlayani. Dengan demikian, nasabah akan merasa puas
dengan pelayanan yang diberikan.
2) Kritik dan saran dari nasabah
Kritik dan saran dari nasabah tentu sangat dibutuhkan untuk
pelayanan bank. Kritik dan saran ini nantinya dapat digunakan
dalam melakukan perbaikan pelayanan bank, sehingga pelayanan
yang diberikan nantinya akan semakin baik dengan adanya kritik dan
saran ini.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

18

3) Teknologi pada sistem pelayanan bank


Penggunaan teknologi pada sistem pelayanan bank diharapkan
dapat membantu petugas bank dalam melakukan pelayanan bank.
Sistem yang digunakan pada bank ini dapat membuat pekerjaan
petugas bank lebih mudah dan praktis. Hal ini berarti pelayanan
yang diberikan kepada nasabah akan lebih cepat dan tepat.

Berdasarkan penjelasan di atas, hal yang perlu diperhatikan dalam


pelayanan bank salah satunya adalah teknologi pada sistem pelayanan bank.
Teknologi pada sistem pelayanan bank ini juga sejalan dengan empat
karakteristik pelayanan yang dikemukakan oleh Daryanto dan Setyobudi
(2014: 61). Empat karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
1) Mudah dan cepat
Pola sistem pelayanan harus dibuat sederhana dan mudah
dipahami oleh pelanggan maupun karyawan. Karakteristik mudah dan
cepat ini dapat dilengkapi dengan kecanggihan teknologi yang mudah
dalam penerapannya.
2) Keterbukaan
Membuat pelanggan merasa diperhatikan secara tulus tanpa
pamrih dan terbuka. Pelayanan yang diberikan bersifat konsisten
dengan apa yang disampaikan dengan kenyataan yang ada, sehingga
pelanggan tidak seperti di akal-akali oleh pemilik pelayanan.
3) Perhatian kepada kebutuhan
Pemilik pelayanan harus memperhatikan dan merasakan apa
yang diiinginkan oleh pelanggan. Dalam hal ini berlaku pelayanan
yang diberikan memengaruhi tingkat kepuasan pelanggan.
4) Keakraban
Pelanggan pasti akan merasa puas dan senang apabila dihargai
dan dihormati oleh pemilik pelayanan. Tidak perlu terlalu sok akrab
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

19

dengan pelanggan, cukup perlakukan pelanggan dengan hormat.


Hormat dalam hal ini berarti hormati waktu pelanggan dengan tidak
membuat pelanggan menunggu lama.

Karakteristik mudah dan cepat yang dimaksud adalah kemudahan dan


kecepatan pada sistem pelayanan banknya. Sistem pelayanan bank yang
mudah dan cepat berarti sistem yang dibuat sederhana dan mudah dipahami
oleh petugas bank. Sistem pelayanan bank dapat dilengkapi dengan sistem
berbasis komputer. Sistem berbasis komputer yang dimaksud adalah sistem
yang digunakan dengan memanfaatkan teknologi informasi seperti
komputer. Sistem berbasis komputer ini berarti dapat dilengkapi dengan
kecanggihan teknologi informasi yang mudah dalam penerapan dan
penggunaannya. Hal ini juga sejalan dengan Goodhue (Siregar &
Suryanawa, 2008: 9) yang mengemukakan agar suatu teknologi informasi
dapat memberikan dampak yang positif terhadap kinerja individual, maka
teknologi tersebut harus dimanfaatkan dengan tepat dan harus mempunyai
kecocokan dengan tugas yang didukung.
Teknologi informasi juga harus didukung dengan sarana seperti
komputer atau personal computer (PC) yang memadahi. Hal ini tentu
memengaruhi proses pemanfaatan teknologi informasi pada pelayanan bank
tersebut. Sarana yang mendukung tentu akan memudahkan pengguna
teknologi. Teknologi informasi ini diharapkan dapat menghasilkan kinerja
yang semakin baik, sehingga pelayanan terhadap nasabah akan semakin baik
juga.
Teknologi informasi juga berhubungan dengan sistem informasi
akuntansi. Sistem informasi akuntansi menurut Weygant (Kabuhung, 2013:
340) adalah sistem pengumpulan dan memproses transaksi-transaksi data
dan menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak tertentu.
Boodanar dan Hopwood (Kabuhung, 2013: 340) menyebutkan bahwa sistem
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

20

informasi akuntansi dapat dirancang dengan bantuan teknologi. Sistem


informasi yang dirancang bertujuan untuk merubah data akuntansi menjadi
informasi. Bantuan teknologi informasi merupakan salah satu komponen
sistem informasi akuntansi yang dibutuhkan. Komponen sistem informasi
akuntansi tersebut adalah seperti yang disampaikan oleh Romney dan
Steinbart (Kabuhung, 2013: 340-341) sebagai berikut:
1) Orang-orang yang mengoperasikan sistem.
2) Prosedur dalam mengumpulkan, memproses dan menyimpan data
dalam melaksanakan sistem.
3) Data yang diperlukan dalam melaksanakan sistem.
4) Software yang dipakai untuk memproses data.
5) Infrastruktur teknologi informasi seperti komputer.

Komponen-komponen tersebut diharapkan dapat menghasilkan


informasi laporan akuntansi yang diperlukan oleh pihak terkait. Informasi
juga diharapkan dapat berguna, mudah dipahami dan tepat waktu dalam
penyajiannya. Informasi terkait laporan akuntansi yang dihasilkan oleh
petugas bank bagian teller adalah informasi terkait transaksi kas yang
dilakukan pada bagian teller. Informasi laporan akuntansi tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Menurut Suhayati dan Anggadini (2009: 143), kas adalah uang tunai
yang dapat digunakan sebagai alat bayar atau alat tukar dalam transaksi
keuangan. Informasi terkait kas yaitu laporan penerimaan dan pengeluaran
kas. Penjelasan terkait penerimaan dan pengeluaran kas adalah sebagai
berikut:
1) Penerimaan kas
Pengertian penerimaan kas menurut Jusup (2011: 495) adalah
transaksi yang dicatat kedalam jurnal khusus untuk mencatat
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

21

transaksi penerimaan kas. Penerimaan kas berarti transaksi yang


menyebabkan bertambahnya saldo kas. Penerimaan kas dapat
diakibatkan adanya penjualan tunai, penerimaan kas dari para
debitur yang membayar kewajibannya, dan hasil transaksi lainnya
yang menyebabkan bertambahnya kas. Transaksi penerimaan kas
dapat dicatat dalam laporan penerimaan kas.
2) Pengeluaran kas
Pengertian pengeluaran kas menurut Jusup (2011: 495) adalah
transaksi yang dicatat kedalam jurnal khusus untuk mencatat
transaksi pengeluaran kas. Pengeluaran kas berarti transaksi yang
menyebabkan berkurangnya saldo kas. Penerimaan kas dapat
diakibatkan adanya pembelian tunai, pembayaran utang maupun
hasil transaksi yang menyebabkan berkurangnya kas. Transaksi
pengeluaran kas dicatat dalam laporan pengeluaran kas.

3. Pengembangan Aplikasi dengan Microsoft Access


a. Pengembangan Aplikasi
Pengembangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk membuat
suatu produk melalui beberapa tahap. Beberapa tahap itu diantaranya
perencanaan, pembuatan produk dan uji coba atau evaluasi (Sukmadinata,
2012: 184). Pengembangan dapat berbentuk benda atau perangkat keras
(hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di
laboratorium. Pengembangan bisa juga dapat berbentuk software berupa
program aplikasi komputer, seperti program aplikasi untuk pengolahan data
yang dapat dibuat sebuah aplikasi.
Aplikasi berasal dari kata application yang artinya penerapan, lamaran,
penggunaan. Aplikasi adalah program siap pakai yang dibuat untuk
melaksanakan suatu fungsi bagi pengguna atau aplikasi yang lain dan dapat
digunakan oleh sasaran yang dituju (Puspitasari, 2013: 3-4). Menurut
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

22

Septianasari (2016: 9) aplikasi merupakan software yang berfungsi untuk


melakukan berbagai bentuk pekerjaan atau tugas-tugas tertentu, seperti
penerapan, penggunaan dan penambahan data. Dhanta (Septianasari, 2016: 9)
mengartikan bahwa aplikasi juga berarti software yang dibuat oleh suatu
perusahaan komputer untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu. Tugas-tugas ini
dapat berbentuk Microsoft Office, seperti: Microsoft Word, Microsoft Excel,
Microsoft Power Point, Microsoft Access dan lain-lain. Berdasarkan
pengertian pengembangan dan aplikasi tersebut, pengembangan aplikasi
berarti membuat suatu produk aplikasi dengan bantuan software berupa
program aplikasi. Pembuatan aplikasi ini bertujuan untuk mengerjakan suatu
tugas tertentu sesuai dengan tujuan pembuatan aplikasi yaitu untuk
mempermudah pencatatan transaksi dan pembuatan laporan penerimaan &
pengeluaran kas.

b. Kelayakan Aplikasi
Ibrahim (Albert, Kristanda, Hansun, 2016: 38) mengemukakan bahwa
kelayakan adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat
diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usaha. Tujuan dari kelayakan
adalah dapat melakukan penilaian terhadap suatu gagasan usaha atau produk.
Kelayakan suatu aplikasi dapat diketahui berdasarkan teori Technology
Acceptance Model (TAM).
Teori TAM pertama kali diperkenalkan oleh Davis pada tahun 1989.
TAM adalah teori yang menjelaskan perilaku pengguna komputer yaitu
berlandaskan pada kepercayaan (believe), sikap (attitude), keinginan
(intention), dan hubungan perilaku pengguna (user behavior relationship).
Tujuan TAM adalah untuk menjelaskan faktor-faktor utama dari penggunaan
teknologi yang dapat diterima oleh pengguna (user) (Wibowo, 2008). Tujuan
TAM tersebut didukung pendapat Surendran (2012:177) bahwa, “TAM has
been widely used model to help understand and explain user behavior in an
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

23

information system. The article has explained the technology acceptance


model and the different crucial factors in it”. Hal ini berarti teori TAM
bertujuan untuk mengetahui sikap atau perilaku pengguna teknologi terhadap
penggunaan teknologi yang dipengaruhi beberapa faktor. Faktor-faktor untuk
mengetahui sikap atau perilaku pengguna aplikasi menurut teori Technology
Acceptance Model (TAM) seperti pada gambar 1 di bawah ini:

Kelayakan Aplikasi
Berdasarkan Technology Acceptance Model (TAM)

Persepsi Sikap Terhadap Minat Perilaku


Persepsi Kemudahan Penggunaan
Kemanfaatan Penggunaan Penggunaan Senyatanya
Penggunaan (Attitude Toward (Behavioral
Penggunaan (Perceived Ease
(Usefulness) Using) Intention to Use) (Actual Use)
of Use)

Gambar 1.
Kelayakan Aplikasi Berdasarkan Technology Acceptance Model (TAM)

Penjelasan dari kelayakan aplikasi berdasarkan Technology Acceptance


Model (TAM) adalah sebagai berikut:

1) Persepsi Kemanfaatan Penggunaan (Usefulness)


Persepsi terhadap kemanfaatan (Usefulness) adalah sebagai suatu
ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan
mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya atau dapat
meningkatkan kinerjanya. Dimensi terkait persepsi kemanfaatan
penggunaan meliputi:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

24

a) Kegunaan , meliputi: membuat pekerjaan lebih mudah (make a


job easier), bermanfaat (usefull) dan meningkatkan produktivitas
(increase productivity).
b) Efektifitas, meliputi: meningkatkan efektifitas, mengembangkan
kinerja pekerjaan.

2) Persepsi Kemudahan Penggunaan (Perceived Ease of Use)


Persepsi kemudahan penggunaan (Perceived Ease of Use) adalah
sebagai suatu ukuran seseorang percaya bahwa teknologi dapat dengan
mudah dipahami, digunakan dan dapat mengurangi usaha seseorang
dalam mengerjakan sesuatu. Dimensi terkait kemudahan penggunaan
meliputi:
a) Teknologi sangat mudah dipelajari
b) Teknologi mengerjakan dengan mudah dan sesuai dengan apa
yang diinginkan oleh pengguna
c) Teknologi sangat mudah untuk meningkatkan keterampilan
pengguna
d) Teknologi sangat mudah untuk dioperasikan

3) Sikap Terhadap Penggunaan (Attitude Toward Using)


Sikap terhadap pengguna (Attitude Toward Using) adalah sikap
seseorang terhadap penggunaan sistem, yang berbentuk penerimaan
atau penolakan sebagai dampak dari seseorang menggunakan suatu
teknologi dalam pekerjaannya. Sikap seseorang terdiri atas unsur
kognitif/cara pandang (cognitive), afektif (affective), dan komponen-
komponen yang berkaitan dengan perilaku (behavioral components).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

25

4) Minat Perilaku Penggunaan (Behavioral Intention to Use)


Minat Perilaku Penggunaan (Behavioral Intention to Use) adalah
kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakan suatu teknologi.
Tingkat penggunaan sebuah teknologi pada seseorang dapat diprediksi
dari sikap perhatiannya terhadap teknologi tersebut, misalnya
keinginanan menambah peripheral yang mendukung, motivasi untuk
tetap menggunakan dan keinginan untuk memotivasi pengguna lain.

5) Penggunaan Senyatanya (Actual Use)


Penggunaan Senyatanya (Actual Use) adalah kondisi nyata
penggunaan sistem. Dikonsepkan dalam bentuk pengukuran terhadap
frekuensi dan durasi waktu penggunaan teknologi. Seseorang akan
puas menggunakan sistem jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut
mudah digunakan dan akan meningkatkan produktifitas mereka, yang
tercermin dari kondisi nyata penggunaan.

c. Microsoft Access
Microsoft Access merupakan salah satu Microsoft Office yang secara
khusus untuk pemograman database. Microsoft Access adalah program
aplikasi yang menekankan pada kekuatan proses pengolahan data dan
informasi yang dihasilkan (Westriningsih, 2010: 234). Microsoft Corporation
(2016: 1) menyatakan bahwa “A database is a computer program for storing
information in an easily retrievable form.” Hal ini berarti Microsoft Access
merupakan program aplikasi yang mudah diperoleh. Seluruh komputer atau
laptop yang digunakan oleh pengguna pasti memiliki Microsoft Office yang
didalamnya terdapat Microsoft Access.
Microsoft Access sangat mudah digunakan dalam pembuatan dan
perancangan suatu database. Hal ini di dukung pendapat Haryanto (2011: 2)
bahwa Microsoft Access adalah program aplikasi yang dapat membantu
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

26

membuat sebuah aplikasi database dalam waktu yang relatif singkat.


Biasanya digunakan untuk pembuatan aplikasi-aplikasi yang kecil. Menurut
Taufani (2009:14) dalam mengolah database, Microsoft Access memiliki
sarana atau objek yang dapat mempermudah dalam membangun sebuah
database. Objek-objek tersebut dapat dilihat dalam tabel 1 di bawah ini:

Tabel 1. Objek Microsoft Access


OBJEK FUNGSI
Table Digunakan untuk penyimpanan data.
Query Digunakan untuk menyaring data dengan berbagai kriteria
dan urutan yang diinginkan.
Form Digunakan untuk memasukkan dan mengubah data/informasi
yang ada di dalam suatu database dengan menggunakan
tampilan formulir.
Report Digunakan untuk menampilkan, mencetak data atau
informasi dalam bentuk laporan.
Macro Digunakan untuk membuat rangkaian perintah secara
otomatis yang sifatnya sama dan sering digunakan.

Ada beberapa istilah yang harus diketahui pada saat menggunakan


Microsoft Access yaitu:
1) Table : sekumpulan data yang memiliki topik tertentu. Tabel terdiri
dari berbagai Field dan Record.
2) Field : tempat atau di mana data atau informasi dalam kelompok
yang sama atau sejenis dimasukkan. Field umumnya tersimpan
dalam bentuk kolom secara vertikal pada tabel.
3) Record : merupakan data lengkap dalam jumlah tunggal yang
biasanya tersimpan dalam bentuk baris secara horizontal pada tabel.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

27

B. Kajian Penelitian yang Relevan


1. Penelitian yang dilakukan oleh Hapsari dan Wardati (2011) yang
menghasilkan aplikasi untuk sistem pembayaran iuran sekolah, tabungan
peserta didik dan pelaporan di SMK Negeri Pringkuku. Penggunaan sistem
pembayaran di SMK Negeri Pringkuku bersifat konvensional, sehingga ada
keterlambatan dalam menangani proses pembayaran dan penyajikan laporan
keuangan. Selain itu, tidak jarang juga terjadi kesalahan pelaporan dan
pencatatan.. Sistem baru yang digunakan pada penelitian ini dapat
mengoptimalkan sistem komputer yang ada dalam proses pembayaran iuran
sekolah, tabungan peserta didik dan pelaporan, sehingga dapat mengelola data
dengan baik dan menghasilkan informasi yang lebih mudah dan akurat.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah pembuatan
database untuk pembayaran uang iuran sekolah dan tabungan dengan
menggunakan MySQL dan PHP, sedangkan penelitian ini pembuatan
database untuk pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas bagian teller
Bank Mini Barokah dan hanya menggunakan program aplikasi Microsoft
Access.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Wulandari dan Nugroho (2012) yang
menghasilkan aplikasi untuk data penggajian guru di sekolah dengan
menggunakan Microsoft Access, tampilannya menggunakan Visual Basic 6.0
dan tampilan laporannya menggunakan Crystal Report. Proses penggajian
sering terjadi kesalahan dalam menghitung khususnya dalam hal
penjumlahan. Penelitian ini menggunakan jasa komputer untuk membantu
memudahkan dalam hal sistem penggajian di Sekolah, sehingga dalam
penggajian bisa lebih mudah dan cepat juga menghemat waktu. Perbedaan
penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah perancangan sistem
komputerisasi ditujukan untuk pengelolaan data daftar gaji guru di Sekolah.
Software yang digunakan adalah Microsoft Access dengan tampilan
menggunakan Visual Basic 6.0 dan tampilan laporannya menggunakan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

28

Crystal Report, sedangkan penelitian ini pembuatan database untuk


pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas bagian teller Bank Mini Barokah
dan hanya menggunakan program aplikasi Microsoft Access.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni dan Ardoni (2014) yang
menghasilkan rancangan database pada layanan peminjaman dan
pengembalian buku pada Perpustakaan. Penggunaan sistem manual
menyebabkan lambatnya layanan peminjaman dan pengembalian buku di
Perpustakaan. Perancangan database pada layanan peminjaman dan
pengembalian buku dapat mengontrol data anggota, data buku, data
peminjaman dan data pengembalian buku, sehingga dapat mempercepat dan
mempermudah proses input data, pengolahan data dan proses output.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah penggunaan
Microsoft Access digunakan untuk layanan peminjaman dan pengembalian
buku di Perpustakaan, sedangkan penelitian yang dilakukan saat ini,
penggunaan Microsoft Access digunakan untuk pencatatan penerimaan dan
pengeluaran kas yang terjadi pada bagian teller Bank Mini Barokah SMK
Batik 2 Surakarta.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Kabib (2012) yang menghasilkan sistem
otomatisasi siklus akuntansi yang menunjukkan bahwa basis data dengan
menggunakan Microsoft Access mampu memenuhi kebutuhan dasar basis data
yaitu keandalan dalam menangani data dalam jumlah besar secara cepat, benar
dan nyaman pada penelitian. Pengelolaan basis data menggunakan Microsoft
Access tidak membatasi fleksibilitas pengelolaan basis data sebagai sebuah
kebutuhan. Model yang dikembangkan mampu meningkatkan kecepatan
kerja, keakuratan laporan, kenyamanan kerja serta tampilan model.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah sistem
pengelolaan Microsoft Access digunakan untuk siklus akuntansi di sekolah,
sedangkan penelitian yang dilakukan saat ini, sistem pengelolaan Microsoft
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

29

Access digunakan untuk siklus penerimaan dan pengeluaran kas yang terjadi
di bagian teller Bank Mini Barokah SMK Batik 2 Surakarta.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2014) yang menghasilkan sebuah
basis data dengan menggunakan Microsoft Access yang mampu mendukung
fungsi pembukuan dan pelaporan pada usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM) disektor jasa. Kurangnya pemanfaatan tenologi informasi pada
sistem informasi akuntansi pada UMKM menyebabkan terdapatnya
kesenjangan untuk mengakses informasi keuangan pada UMKM. Basis data
dirancang dengan tujuan mampu menyediakan laporan dan informasi
keuangan yang sesuai dengan siklus akuntansi dan standar minimum dalam
pelaporan keuangan. Basis data juga dirancang untuk memiliki fitur tambahan
yang tidak dimiliki oleh aplikasi basis data lainnya yang sangat bermanfaat
bagi pengambilan keputusan. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang
dilakukan adalah aplikasi ditujukan untuk UMKM sedangkan penelitian yang
dilakukan untuk Bank Mini Barokah di SMK Batik 2 Surakarta.

C. Kerangka Berpikir
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan sekolah dengan
mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik yang berperan menyiapkan
peserta didiknya agar siap untuk bekerja. SMK dapat mendirikan Business Center
yang berdiri sesuai dengan tujuan masing-masing program keahlian di SMK. Fungsi
pokok didirikannya Business Center di lingkungan SMK yaitu sebagai sarana belajar
praktik secara langsung peserta didik sesuai dengan program keahlian masing-masing
di SMK. Kegiatan belajar praktik di Business Center ini diwujudkan dengan kegiatan
pelayanan yang diberikan kepada warga sekolah. Kegiatan di Business Center
tersebut dilakukan oleh SMK Batik 2 Surakarta.
Business Center di SMK Batik 2 Surakarta dimanfaatkan oleh seluruh warga
sekolah untuk kegiatan belajar praktik dan pelayanan. Business Center SMK Batik 2
Surakarta mempunyai beberapa bentuk Business Center sesuai dengan program
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

30

keahlian masing-masing peserta didik. Salah satunya adalah Business Center Bank
Mini Barokah. Business Center Bank Mini merupakan sarana praktik yang dimiliki
program keahlian akuntansi di SMK Batik 2 Surkarta. Fungsi Bank Mini Barokah
adalah sebagai sarana pengenalan kegiatan praktik perbankan dan pelayanan untuk
peserta didik, guru dan karyawan. Peserta didik tentu membutuhkan sarana untuk
mengaplikasikan teori yang mereka dapat kedalam sebuah praktik. Praktik yang
dimaksud adalah melakukan kegiatan akuntansi, misalnya kegiatan pencatatan bukti
transaksi dan kegiatan pembuatan laporan keuangan. Kegiatan ini dapat diwujudkan
melalui praktik perbankan yang dilakukan oleh peserta didik SMK program keahlian
akuntansi.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di Business Center Bank Mini
Barokah SMK Batik 2 Surakarta, kegiatan praktik peserta didik dilakukan melalui
pelayanan pada bagian teller Bank Mini Barokah. Peserta didik belajar praktik
sebagai petugas teller Bank Mini Barokah. Peserta didik belajar melayani nasabah
yang melakukan transaksi melalui teller Bank Mini Barokah. Petugas teller Bank
Mini Barokah adalah petugas yang melayani secara langsung nasabah, sehingga
petugas teller harus melayani nasabah dengan baik sesuai dengan prosedur pelayanan
Bank Mini Barokah. Pelayanan ini dapat diwujudkan dengan pelayanan yang cepat
dan tepat. Bentuk pelayanan yang dilakukan petugas teller adalah melakukan
pencatatan transaksi yang terjadi pada bagian teller Bank Mini Barokah. Pencatatan
transaksi yang dilakukan pada bagian teller Bank Mini Barokah adalah transaksi
penerimaan dan pengeluaran uang. Pencatatan transaksi yang dilakukan oleh petugas
teller harus cepat dan tepat, sehingga petugas teller memberikan pelayanan yang baik
terhadap nasabah Bank Mini. Disisi lain, pencatatan transaksi yang dilakukan petugas
teller Bank Mini masih lambat, sehingga nasabah harus menunggu lama untuk
melakukan transaksi melalui teller Bank Mini. Hal ini dikarenakan pencatatan
transaksi pada bagian teller masih menggunakan sistem manual yaitu mengandalkan
kemampuan manusia dan belum memanfaatkan teknologi secara optimal.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

31

Setiap transaksi pada bagian teller Bank Mini Barokah masih dicatat pada
beberapa buku laporan transaksi yang berbeda. Kelemahan manusia seperti kelelahan,
kurang cermat dan kurang teliti yang dialami petugas teller menyebabkan terjadinya
kesalahan pencatatan transaksi di teller Bank Mini Barokah. Petugas teller harus
mengulang pencatatan dari awal untuk menemukan kesalahan pencatatan pada hari
itu. Penggunaan sistem manual dalam pencatatan transaksi melalui teller Bank Mini
Barokah juga dapat memengaruhi keterlambatan pelayanan dan pelaporan hasil
transaksi di Bank Mini. Hal ini dikarenakan petugas teller harus menulis ulang
dibeberapa buku transaksi, sehingga membutuhkan waktu lama untuk melakukan
proses pencatatan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelayanan bank salah satunya
adalah teknologi pada sistem pelayanan bank. Penggunaan teknologi pada sistem
pelayanan bank diharapkan dapat membantu petugas bank dalam melakukan
pelayanan bank. Sistem yang digunakan pada bank ini dapat membuat pekerjaan
lebih mudah dan praktis, sehingga pelayanan yang diberikan pada nasabah akan lebih
cepat dan tepat. Hal ini berarti sistem pelayanan harus dibuat sederhana dan mudah
dipahami oleh petugas Bank Mini Barokah. Sistem pelayanan bank dapat dilengkapi
kecanggihan teknologi tetapi mudah dalam penerapannya.
Berdasarkan uraian di atas, pelayanan di Bank Mini Barokah membutuhkan
sarana untuk pencatatan transaksi. Sarana ini diharapkan dapat membantu petugas
teller Bank Mini Barokah dalam melakukan pencatatan transaksi di teller Bank Mini
Barokah. Hal ini juga menjadi upaya dalam memberikan pelayanan yang baik untuk
nasabah, oleh karena itu sistem pencatatan transaksi pada bagian teller Bank Mini
perlu dilakukan perubahan. Perubahan itu adalah dari sistem manual menjadi sistem
berbasis komputer.
Sistem berbasis komputer dapat memanfaatkan teknologi agar pelayanan yang
diberikan dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan tepat. Berdasarkan hal tersebut,
pengembangan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pengembangan dengan
memanfaatkan komputer yang dilengkapi dengan software berupa program aplikasi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

32

database yaitu Microsoft Access. Microsoft Access dikembangkan menjadi aplikasi


yang digunakan untuk pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas sebagai
sarana untuk pelayanan bagian teller Bank Mini. Dengan demikian, pengembangan
aplikasi yang dilakukan disebut dengan aplikasi penerimaan dan pengeluaran kas
berbasis Microsoft Access.
Pengembangan aplikasi dengan menggunakan Microsoft Access
dilatarbelakangi adanya manfaat dari Microsoft Access yaitu bersifat praktis, mudah
digunakan dan tidak membutuhkan waktu yang lama dalam pembuatan. Microsoft
Access merupakan software untuk pengelolaan database, sehingga dapat menyimpan
data dalam jumlah banyak. Microsoft Access juga mudah diperoleh, karena hampir
seluruh komputer atau laptop yang digunakan oleh pengguna memiliki software
Microsoft Office yang didalamnya terdapat Microsoft Access.
Pengembangan aplikasi dengan menggunakan Microsoft Access sesuai dengan
fungsi database pada Microsoft Access. Aplikasi dapat membantu pengolahan data
seperti daftar nasabah, data transaksi penerimaan dan pengeluaran uang pada bagian
teller Bank Mini Barokah. Aplikasi juga dapat menghasilkan laporan yang
dibutuhkan oleh petugas teller Bank Mini Barokah. Laporan itu adalah laporan
penerimaan dan pengeluaran kas. Penggunaan aplikasi juga dapat memudahkan dan
mempercepat proses pencatatan transaksi pada bagian teller Bank Mini Barokah,
sehingga dapat mewujudkan pelayanan yang baik di Bank Mini Barokah. Pelayanan
petugas teller Bank Mini Barokah akan dinilai baik oleh nasabah Bank Mini karena
nasabah tidak perlu menunggu lama untuk melakukan transaksi di Bank Mini.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

33
Business Center di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Praktik perbankan

Bank Mini Barokah SMK Batik 2 Surakarta

Kegiatan Bank Mini Barokah

Kegiatan Pelayanan Bank Mini Barokah

Kegiatan Pelayanan Bagian Teller Bank Mini Barokah

Masalah:
Pencatatan transaksi pada bagian teller Bank Mini Barokah secara manual
(masih mengandalkan kemampuan manusia dan setiap transaksi dicatat pada buku
laporan transaksi yang berbeda), sehingga menimbulkan:
1. Kesalahan dalam pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran kas pada
bagian teller Bank Mini Barokah.
2. Waktu pencatatan membutuhkan waktu yang lama.

Dampak:
Keterlambatan pelayanan terhadap nasabah

Perubahan sistem pencatatan transaksi secara manual


ke sistem berbasis komputer pada teller Bank Mini Barokah

Sistem pencatatan bagian teller Bank Mini Barokah dilengkapi teknologi

Manfaat Software Microsoft Access

Solusi:
Aplikasi penerimaan dan pengeluaran kas berbasis Microsoft Access

Harapan:
Pencatatan transaksi dilakukan dengan mudah dan cepat, sehingga pelayanan yang
diberikan kepada nasabah dilakukan lebih cepat dan tepat.

Gambar 2.
Kerangka Berpikir

Anda mungkin juga menyukai