TESIS
OLEH :
NPM : 211174038
KELAS : MM 74
MAGISTER MANAGEMEN
PENDAHULUAN
Di Indonesia bank terbagi menjadi dua yaitu bank konvesional dan bank yang berbasis
syariah. Dengan salah satu perbedaan ialah dari sistem operasionalnya. Perbankan merupakan
salah satu faktor penting dalam suatu perekonomian negara. Secara sederhana, bank merupakan
lembaga keuangan yang memiliki dua fungsi utama yaitu mengumpulkan dana dari masyarakat
dan menyalurkanya kembali dalam bentuk pinjaman. Lingkungan bisnis yang semakin pesat
membuat persaingan semakin ketat, baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun
non jasa bersaing untuk bertahan dan mendapatkan keuntungan. Dimana orang yang terlibat
dalam dunia bisnis tersebut, ingin memberikan yang terbaik kepada orang lain. Dengan
nasabah terhadap apa yang diharapkannya dengan membeli dan menggunakan suatu
produk jasa bank. Harapan itu lantas dibandingkan dengan persepsinya terhadap kualitas
yang diterimanya dengan menggunakan produk jasa itu. Jika harapannya lebih tinggi dari
pada kualitas produk jasa, nasabah akan merasa tidak puas. Sebaliknya, jika harapannya
sama dengan atau lebih rendah dari pada kualitas produk jasa, maka nasabah akan merasa
puas.
Menurut Sugiarthi et al., (2014), kepuasan pelanggan/nasabah pada bidang jasa adalah
reaksi emosional jangka pendek pelanggan terhadap kinerja jasa tertentu, tingkat kepuasan
pelanggan dapat terjadi setelah mengalami apakah jasa yang mereka harapkan terpenuhi
atau terlampaui. Apabila pelanggan yang merasa kecewa, kurang puas setelah menerima
pelayanan, maka akan menimbulkan masalah bagi penyedia jasa, apabila pelanggan merasa
gembira dan senang setelah menerima pelayanan yang diberikan ,maka akan menimbulkan
untuk menentukan apakah seorang karyawan melakukan pekerjaannya sesuai dengan tugas
atau sekelompok orang atau unit kerja organisasi atau perusahaan”.Evaluasi Kinerja adalah
suatu metode dan proses penilaian dan pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok orang
atau unit-unit kerja dalam suatu perusahaan atau organisasi sesuai dengan standar kinerja
Evaluasi kinerja pelayanan frontliner merupakan hal yang harus dilakukan oleh
Bank Rakyat Indonesia untuk dapat bersaing dengan kompetitornya. Kualitas kinerja
pelayanan frontliner dapat dilihat dari tingkat harapan dan kinerja yang dirasakan oleh
nasabah terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh Bank Rakyat Indonesia. Kepuasan
nasabah banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kualitas pelayanan
frontliner.
(Henry Simamora, 2006:338). Selama ini banyak perusahaan yang masih menggunakan
sistem penilaian kinerja tradisional. Sistem penilaian kinerja tradisional ini merupakan sistem
yang hanya mengukur kinerja dengan menekankan pada aspek keuangan saja. Aspek keuangan
ini sangat mudah dilakukan sehingga kinerja karyawan yang diukur hanya berkaitan dengan
keuangan saja.
Percayanya para nasabah terhadap perusahaan PT. Bank Rakyat Indonesia merupakan hal
yang sangat baik. Hubungan tersebut haruslah tetap dijaga baik nasabah prioritas maupun
kepada nasabah tetap terjaga. Kepuasan para nasabah ini menentukan bagaimana sudut pandang
proses bisnis internal bisa tercapai yang didalamnya indikator-indikator pelayanan yang telah
memiliki standar dan produk yang memuaskan para nasabah (Alimudin, A., & Yoga, 2015)
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk adalah salah satu perbankan badan usaha milik negara
(BUMN) ternama di Indonesia. Untuk mengukur penilaian kinerja, perusahaan ini menggunakan
Banyak metode yang dapat dilakukan untuk melakukan penilaian kinerja salah satunya dengan
menggunakan metode Balanced Scorecard. (Kaplan & Norton, 2000) mengemukakan bahwa
Balanced Scorecard terdiri dari dua kata yaitu balanced dan scorecard. Dimana balanced
menunjukkan bahwa kinerja karyawan diukur secara seimbang dipandang dari sudut pandang
keuangan dan non-keuangan. Scorecard yaitu kartu untuk mencatat skor hasil kinerja karyawan
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul
penelitian “Evaluasi Kinerja Pelayanan Pt Bank Rakyat Indonesia Unit Sukajadi Berbasis
Kualitas Pelayanan”.
Beberapa masalah yang dihadapi oleh pihak Bank BRI Unit Sukajadi antara lain adalah:
1. Ketatnya persaingan di bidang perbankan dalam lingkup wilayah kerja Bank BRI unit
Sukajadi mendorong agar Bank BRI unit Sukajadi dapat meingkatkan kinerja dan kualitas
baik produk maupun pelayanan yang diberikan kepada nasabah agar dapat bersaing dalam
lingkungan persainganya.
2. Adanya keluhan dari nasabah akan fasilitas dan kualitas pelayanan yang diberikan PT.
3. Adanya keluhan dari nasabah akan mempengaruhi proses bisnis internal PT. Bank Rakyat
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini
2. Bagaimana penilaian kinerja kantor Bank Rakyat Indonesia Cabang Binjai apabila
3. Bagaimana penilaian kinerja kantor Bank Rakyat Indonesia Cabang Binjai apabila
4. 4. Bagaimana penilaian kinerja kantor Bank Rakyat Indonesia Cabang Binjai apabila
Objek dalam penelitian ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia yaitu menilai kinerja dari aspek
keuangan dan non keuangan. Aspek keuangan diukur dengan hanya menggunakan Return on
Asset (ROA) dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Pada perspektif pelanggan hanya diteliti 10
orang responden karena hanya untuk mengetahui respon nasabah kepada PT. Bank Rakyat
Indonesia Unit Sukajadi. Pada proses bisnis internal diukur melalui mutu layanan dan diperoleh
melalui respon pelanggan juga, sedangkan pada perspektif pertumbuhan dan pembelajaran ini
diteliti pada karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Sukajadi bagian frontliner.
1. Untuk mengetahui penilaian kinerja Bank Rakyat Indonesia Unit Sukajadi apabila
2. Untuk mengetahui penilaian kinerja Bank Rakyat Indonesia Unit Sukajadi apabila
4. Untuk mengetahui penilaian kinerja Bank Rakyat Indonesia Unit Sukajadi apabila
Menurut UU No. 10 Tahun 1998 di definisikan Bank adalah badan usaha yang
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Adapun menurut Kasmir (2014) bank
dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta
memberikan jasa bank lainnya. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bank
adalah badan usaha yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit serta
Menurut (Safwan et al., 2014) kinerja ialah suatu prestasi yang didapatkan oleh
perusahaan atau individu pada tingkatan tertentu dimana karyawan dapat memenuhi
2017) kinerja merupakan adalah seseorang atau kelompok yang bersedia melakukan
sesuatu kegiatan dengan sempurna sesuai tanggung jawabnya dengan hasil yang
memuaskan.
Kinerja merupakan seorang karyawan yang mempunyai kemampuan dalam
melakukan suatu pekerjaan yang sesuai dengan peran dalam organisasi dan kemudian
akan di evaluasi (Tewal et al., 2015). Kinerja merupakan suatu proses yang dilakukan
oleh sejumlah orang di dalam perusahaan dalam upaya untuk menciptakan suatu produk
Dari beberapa pengertian diatas pada dasarnya kinerja adalah suatu pekerjaan
yang dilakukan sesuai dengan tujuannya. Dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja itu
merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang pada suatu organisasi dengan
memiliki sasaran dan tujuan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan serta dapat
dinilai. Pada setiap instansi ataupun organisasi pasti mempunyai kinerja yang dapat
Menurut (Gibson, 2003) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ada tiga yaitu:
(Saragih. F, 2013)
penyajian produk atau jasa sesuai dengan selera, harapan dan kebutuhan konsumen. Jika
konsumen maka kualitas pelayanan perusahaan tersebut baik. Pelayanan yang baik
tersebut akan memberikan dorongan kepada konsumen untuk melakukan pembelian
memuaskan.
adalah keinginan para staf dan karyawan untuk membantu para pelanggan dan
Menurut Fandy Tjiptono (2000:85) ada berbagai macam faktor yang dapat
meliputi.
1. Produksi dan konsumsi yag terjadi secara simultan atau bersamaan, sehingga
dari perusahaan.
antara lain janji yang terlalu berlebihan, informasi yang diberikan kurang
pelanggan.
6. Perluasan atau penganbangan jasa secara berlebihan seing menimbulkan
masalah sehingga pelayanan terhadap jasa yang sudah ada malah menjadi
kurang optimal atau timbul masalah seputar standar kualitas pelayanan jasa.
Menurut Endar Sugiarto (1999:70) beberapa hal yang berkaitan dengan pelayanan bank menjadi
1. Letak dan lokasi bank yang kurang menarik perhatian calon nasabah bank karena lokasi
jauh dari kegiatan ekonomi, adanya kesulitan untuk mencapai bank tersebut, terlalu jauh
masuk ke bangunan yang sangat besar, dan lingkungan yang tidak nyaman dan aman.
2. Tempat parkir yang tidak memadai untuk menampung kendaraan nasabah dan tidak
3. Bentuk bangunan bank yang tidak memberikan citra dan kebanggaan tersendiri bagi
nasabah, karena itu beberapa bank menciptakan citra melalui arsitektur bangunanya
sehingga seseorang melihat bangunan tersebut akan mengingat nama bank tersebut.
4. Ruang publik atau tempat pelayanan yang tidak memberikan kesan lapang, ruang publik
meliputi meja kerja costumer service, manager on duty, counter teller, kursi tunggu
nasabah dan lain-lain. Nasabah yang menunggu sebaikya dapat duduk dengan nyaman
sambil membaca majalah-majalah yang disediakan dengan suasan yang segar dan sejuk
yang diperoleh oleh perusahaan, menurut Wijaya (2011:23) kualitas pelayanan yang baik penting
a. Membangun rintangan masuk bagi pesaing Kekuatan pada kualitas pelayanan dapat
menimbulkan pelanggan tidak mau berpindah kepada kompetitor sehingga kompetitor sulit
perusahaan akan membuat pelanggan merasa nyaman dengan perusahaan sehingga timbul
loyalitas pelanggan karena mereka merasakan kepuasan dengan pelayanan yang diberikan
nilai lebih terhadap produk dasar yang ditawarkan, sehingga dengan tipe produk yang sama tapi
perusahaan memiliki nilai tambah yang luar biasa dimata pelanggan yang membuat mereka rela
membayar lebih untuk suatu pelayanan yang sesuai dengan yang mereka dapatkan.
d. Biaya pemasaran yang lebih rendah Kepuasan yang disampaikan oleh pelanggan
merupakan suatu bentuk iklan yang terbaik bagi perusahaan, referensi dari pelanggan terhadap
keluarga, kerabat atau kenalan mereka mengenai peusahaan yang bersangkutan akan labih
berpengaruh disbanding iklan dalam bentuk lain. Sebaliknya, ketidakpuasan yang disampaikan
ketidakpuasan nasabah yang disebabkan oleh adanya potensi kerugian finansial pada nasabah
yang diduga karena kesalahan atau kelalaian bank. Seorang petugas Customer Service dituntut
Handling).
Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2014) berikut ini adalah beberapa hal penting yang
a. Empati kepada penyampai keluhan (empathy) Empati merupakan hal yang sangat
penting dalam penanganan keluhan karena dapat merasakan apa yang dirasakan oleh nasabah.
Empati dapat ditunjukan dengan menyediakan lebih banyak waktu untuk mendengarkan
keluhannya.
dibutuhkan dalam menangani keluhan. Kecepatan dan ketepatan memberikan tanggapan dapat
ketidakpuasan nasabah.
maka selaku pihak bank seharusnya selalu menyampaikan permintaan maaf ketika
layanan untuk menyikapi bahwa pengeluh telah mendapat masalah dan upaya apa yang dapat
dilakukan untuk mencegah agar kejadian yang sama terjadi pada masa yang akan datang.
layanan dengan penyampai keluhan. Perhatian merupakan sebuah dimensi yang kompleks karena
tergantung pada kepercayaan pada orang, bukan pada prosedur. Komunikasi antar pengeluh
dengan pihak pemberi layanan merupakan sebuah konstruksi kunci pada kebanyakan situasi
Pengukuran Kualitas Pelayanan Pada hakikatnya pengukuran kualitas suatu jasa atau produk hampir
sama dengan pengukuran kepuasan konsumen, yaitu ditentukan oleh variabel harapan (expected
performance) dan kinerja yang dirasakan (perceived performance). Untuk dapat mengelola jasa atau
produk dengan baik dan berkualitas, maka perusahaan harus mengenal dan memperhatikan lima
kesenjangan (gap) yang berkaitan dengan sebab kegagalan perusahaan. Parasuraman, Zeithaml, dan
Berry (1985:15) mengemukakan lima gap tersebut sebagai berikut: a. Gap antara harapan konsumen dan
persepsi manajemen Manajemen tidak selalu dapat merasakan apa yang diinginkan para konsumen
secara cepat. Terjadinya kesenjangan ini umumnya disebabkan 21 karena kurang efektifnya komunikasi
antara bawahan dengan atasan, kurangnya riset pemasaran dan tidak dimanfaatkannya riset pemasaran,
serta terlalu banyak tingkat manajemen. b. Gap antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa
Manajemen mampu merasakan secara tepat apa yang diinginkan oleh para konsumen, tetapi pihak
manajemen tersebut tidak menyusun suatu standar kinerja tertentu. c. Gap antara spesifikasi kualitas
jasa atau produk dan cara penyampaiannya Karyawan perusahaan kurang dilatih atau bekerja melampaui
batas dan tidak dapat atau tidak mau memenuhi standar atau mereka dihadapkan pada standar-standar
yang bertentangan. d. Gap antara penyampaian jasa atau produk dan komunikasi eksternal Harapan
konsumen dipengaruhi oleh pernyataan-pernyataan yang dibuat oleh wakil (representative) dan iklan
perusahaan. Kesenjangan ini sering terjadi karena tidk memadainya komunikasi horizontal dan adanya
kecenderungan untuk memberikan janji yang berlebihan. e. Gap antara jasa atau produk yang dirasakan
dan yang diharapkan Kesenjangan ini terjadi bila konsumen mengukur kinerja atau prestasi perusahaan
dengan cara yang berlainan dan salah dalam mempersepsikan kualitas jasa atau produk tersebut
Penelitian yang dilakukan Pontoh, Kawet, & Tumbuan (2014), yang meneliti tentang
Kualitas Layanan, Citra Perusahaan Dan Kepercayaan Pengaruhnya Terhadap
Kepuasan Nasabah Bank BRI Cabang Manado . Hasil penelitian menunjukan secara
simultan kualitas layanan, citra perusahaan dan kepercayaan berpengaruh terhadap
kepuasan nasabah, secara parsial citra perusahaan tidak berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan nasabah sedangkan kualitas layanan dan kepercayaan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah.Penelitian yang
dilakukan Sanistasya (2015), yang meneliti tentang Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Kepuasan Nasabah dan Loyalitas Nasabah Tabungan Britama Pada PT.
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Cabang Samarinda. Hasil penelitian
Menunjukkan bahwa kualitas pelayan berpengaruh positif terhadap kepuasan nasabah
dan Loyalitas nasabah.Penelitian yang dilakukan Bolang et al
(2015), yang meneliti tentang Peran pelayanan teller dan customer service terhadap
kepuasan pelanggan pada Bank BRI Unit Kerombasan Cabang Manado. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa Kualitas pelayanan yang diberikan berada pada kategori
baik dan sangat baik melalui keramahan, cara berbicara dan kesiapan para Teller
dan Customer Service untuk melayani nasabah sehingga menciptakan suasana yang
nyaman dalam proses transaksi di bank BRI Unit Karombasan.
Penelitian yang dilakukan Marlius (2017), yang meneliti tentang Pengaruh
Dimensi Kualitas Pelayanan Website Akademikterhadap Kepuasan
MahasiswapadaSTIE “KBP”
. Hasil penelitian
menemukan: Variabel tangible,
variabel
reliability
,
variabel
responsibility
,
variabel
assurance
,
variabel
emphaty
berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan mahasiswa, dan
variabel
tangible
,
reliability
,
responsibility
),
assurance
, dan
emphaty
secara bersama
-
sama berpengaruh signifikan terhadap
kepuasan mahasiswa pada
website
akademik Sekol
ah Tinggi Ilmu Ekonomi
“KBP’
.
Penelitian yang dilakukan
Harun (2015)
, yang meneliti tentang
Pengaruh atribut pr
oduk dan kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan
loyalitas nasabah simpedes pada BRI unit Kantor Cabang Palu.
Hasilnya
menunjukkan bahwa: Atribut produk memiliki pengaruh signifikan terhadap
kepuasan pelanggan; Kualitas layanan memiliki pengaruh signifik
an terhadap
kepuasan pelanggan; Atribut produk memiliki pengaruh yang tidak signifikan
terhadap loyalitas pelanggan; kualitas layanan memiliki pengaruh yang tidak
signifikan terhadap loyalitas pelanggan kepuasan pelanggan memiliki
pengaruh signifikan terha
dap kesetiaan mereka
Hipotesis
H1
=
Diduga bukti Fisik berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah
H2
=
Diduga kehandalan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah
H3=
Diduga tanggapan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap
kepuasan nasabah
H4=
Diduga jaminan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
nasabah
Kepuasan Nasabah
...(
Marlius
,
Putriani
)
ISSN:
2556
-
2278
116
H5
=
Diduga empati berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan
nasabah
H6
=
Diduga
bukti fisik, kehandalan, daya tangg
ap , jaminan, dan empati
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan nasabah
.