Anda di halaman 1dari 30

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Lokasi

Magang adalah mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa semester 7

pada program studi S1 Akuntansi, pada kesempatan ini penulis memilih tempat

magang di PT. Mayasari Bakti yang beralamat di Jalan Raya Bogor No.71 KM

24 RT 2/RW7, Susukan, Kecamatan Pasar Rebo, Kota Jakarta Timur. Alasan

pemilihan tempat magang ini didasarkan dari beberapa hal, yaitu:

Pertama, menurut rekomendasi dari Mahasiswa di UHAMKA,

mengemukakan bahwa PT Mayasari Bakti membutuhkan tenaga kerja bantuan di

bidang pencatatan administrasi keuangan guna membantu bagian keuangan

dalam proses penginputan kas. Hal ini diperkuat saat penulis melakukan survey

pada lokasi magang. Karena memang benar PT. Mayasari Bakti ini

membutuhkan tenaga bantuan.

Hal Kedua yang menjadi alasan adalah penulis ingin menerapkan ilmu yang

telah didapat pada saat kuliah di program studi S1 akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas UHAMKA. Penjelasan diatas merupakan alasan utama

bagi penulis dalam pemilihan tempat magang atau Praktek Kerja lapangan,

dimana memang benar PT. Mayasari Bakti ini membutuhkan tenaga bantuan. PT.

Mayasari Bakti merupakan perusahaan swasta nasional yang berperan aktif

memberikan layanan jasa Transportasi umum.

Sejak didirikan pada 24 September 1969 di kota TASIKMALAYA sampai

1
saat ini PT. MAYASARI BAKTI menjadi perusahaan transportasi swasta

terbesar di JABODETABEK. Penulispun senantiasa menunjukkan dedikasi yang

tinggi dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia serta pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sumbangan untuk meningkatkan daya

saing bangsa menghadapi persaingan global.

Dalam kegiatan magang mahasiswa memilih PT Mayasari Bakti karena

mahasiswa tertarik untuk mempelajari Laporan Keuangan dibidang Akuntansi

pencatatan keuangan yang ada di PT. MAYASARI BAKTI. Didalam kegiatan

magang ini mahasiswa diharapkan memperoleh pengalaman kerja dan

kesempatan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah.

Dalam penyusunan laporan kegiatan magang ini, mahasiswa menggunakan

beberapa metode yaitu pengamatan secara langsung, wawancara dengan pihak

perusahaan, dokumentasi, dan melakukan penelitian-penelitian lainnya. Melalui

kegiatan magang ini diharapkan adanya suatu kecocokan materi yang telah di

pelajari mahasiswa di bangku kuliah dengan pelaksanaan kegiatan sesungguhnya

di dunia kerja, maka dari itu penulis memilih judul :“Prosedur Penerimaan Kas

Bagian Kasir Di PT Mayasari Bakti.”.

1.1 Tujuan magang

1. Untuk mengetahui langsung dalam kegiatan yang ada di PT. Mayasari Bakti.

2. Untuk mengetahui langsung dalam kegiatan bidang pencatatan administrasi

keuangan guna membantu bagian keuangan dalam proses penginputan kas

di bagian kasir

3. Untuk mengetahui langsung dalam kegiatan penginputan data di PT.

2
Mayasari Bakti.

4. Untuk mengetahui langsung dalam kegiatan penginputan data karyawan.

1.2 Manfaat Magang

1.2.1 Manfaat Bagi Mahasiswa

1. Sebagai pelaksanaan mata kuliah wajib kerja praktek lapangan.

2. Dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu teoris yang selama ini didapat

diperkuliahan.

3. Mendapat pengalaman nyata dari dunia kerja sekaligus memperluas wawasan

mahasiswa tentang dunia kerja yang sesungguhnya.

4. Mengembangkan diri dalam dalam bidang keilmuan.

5. Menambah dan meningkatkan keterampilan serta keahlian dibidang praktek.

1.2.2 Manfaat Bagi Perusahaan

1. Mendapat masukan dari peserta magang dalam memecahkan masalah yang

dihadapi oleh perusahaan tersebut sesuai dengan bidang keilmuan pencatatan

laporan keuangan yang dimiliki mahasiswa.

2. Sebagai salah satu sarana pertimbangan bagi perusahaan dalam hal penilaian

kualitas mahasiswa yang pada akhirnya berhubungan pada penerimaan

tenaga kerja baru.

3. Manfaat Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Prof. Dr.Hamka

4. Terjalinnya kerjasama “bilateral” antara Universitas dengan perusahaan.

5. Universitas akan dapat meningkatkan kualitas lulusannya melalui

pengalaman kerja magang.

3
6. Universitas yang akan dikenal di dunia industri.

7. Program magang ini dapat mempercepat waktu penyesuaian hasil lulusan

program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UHAMKA dalam

memasuki dunia kerja.

1.3 Target Magang

Kegiatan yang menjadi target dasar keingin tahuan mahasiswa tentang

kegiatan operasional yang ada ditempat pelaksanaan magang. Target magang

yang ingin dicapai oleh penulis sebagai berikut:

1. Terlibat langsung dalam kegiatan harian pada bagian pencatatan penerimaan

kas di PT Mayasari Bakti.

2. Terlibat langsung dalam persiapan dokumen pada PT. Mayasari Bakti.

3. Terlibat langsung dalam kegiatan operasional, senam pagi, do’a bersama dan

briefing PT Mayasari Bakti.

4. Memiliki bekal pengalaman untuk terjun langsung di dunia kerja.

5. Mengetahui seperti apa tahapan-tahapan penginputan data dank as yang

dilakukan oleh PT. Mayasari Bakti.

6. Mengetahui ruang lingkup yang ada pada PT. Mayasari Bakti

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

1.3.1 Tempat Pelaksanaan

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada :

Tempat : PT. MAYASARI BAKTI

Alamat : Jalan Raya Bogor No.71 KM 24 RT 2/RW 7, Susukan,

Kecamatan Pasar Rebo Kota Jakarta Timur

4
1.3.2 Waktu Pelaksanaan

Berdasarkan keputusan dari Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka yaitu

dengan adanya pelaksanaan magang pada setiap masing-masing program studi

dan fakultas bahwasannya lama waktu yang diberikan pada program studi

khususnya akuntansi S1 waktu yang disediakan untuk mahasiswa adalah 2 bulan

dalam masa kerja.

Kegiatan penelitian pembelajaran mengenai ruang lingkup dunia kerja yang

dilaksanakan pada tanggal sebagai berikut:

Waktu Pelaksanaan : 16 September 2019 - 16 November 2019

Jam Kerja : 08.00 s/d 17.00 WIB

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Beberapa Pengertian Pokok

2. 1. 1 Pengertian Prosedur

Menurut Mulyadi (2016:4),menyatakan bahwa:

“Prosedur adalah suatu kegiatan yang terdiri dari suatu urutan kegiatan

klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih,

yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan

yang terjadi berulang-ulang”.

Menurut Evita P.Purnamasari (2015:3), menyatakan bahwa:

“Prosedur adalah prosedur kerja yang dibuat secara detail dan terperinci

bagi semua karyawan untuk melaksanakan kerja sebaik-sebaiknya sesuai dengan

misi, visi dan tujuan suatu lembaga, instansi, atau perusahaan”.

Menurut Arini T.Soemohadiwidjojo (2014:90), menyatakan bahwa:

“Standar Operating Procedure (SOP), atau disebut juga sebagai prosedur

adalah dokumen yang lebih jelas dan rinci untuk menjabarkan metode yang

digunakan dalam mengimplementasikan dan melaksanakan kebijakan dan

aktivitas organisasi seperti yang ditetapkan dalam prdoman. Pada, dasarnya

prosedur merupakan instruksi tertulis sebagai pedoman dalam menyelesaikan

sebuah tugas rutin atau tugas yang berulang dengan cara yang efektif dan efesien,

untuk menghindari terjadinya variasi atau penyimpangan yang dapat

mempengaruhi kinerja organisasi secara keseluruhan”.

6
2.1.2 Fungsi Prosedur

Fungsi teks prosedur adalah untuk membantu seseorang dalam memahami

bagaimana cara melakukan sesuatu secara tepat, sehingga tujuan dapat

tercapai secara efesien dan efektif. Atau bisa juga untuk seseorang supaya

dapat memahami cara atau langkah-langkah dalam membuat sesuatu secara

tepat dan juga benar. Fungsi ini dapat dikatakan juga sebagai tujuan teks

prosedur.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

prosedur merupakan prosedur kerja yang tersusun yang melibatkan

beberapa departemen yang saling berhubungan dan diperlukan dalam

pelaksanaan terhadap suatu bagian dari sistem, guna mengenai transaksi

perusahaan yang terjadi berulang-ulang dan untuk menghindari terjadinya

penyimpangan dalam menjalankan visi dan misi serta tujuan sebuah

instansi, lembaga atau perusahaan.

2.1.3 Ciri – Ciri Prosedur Secara Umum

Prosedur memiliki beberapa ciri, yang dimana ciri umumnya sebagai berikut ini:

1. Adanya tujuan dari melaksanakan aktivitas atau langkah-langkah prosedur.

2. Adanya bahan yang diperlukan jika prosedur tersebut bertujuan untuk

membuat suatu produk atau untuk melakukan aktivitas.

3. Adanya langkah-langkah yang detail mengenai proses suatu pengerjaan

secara berurutan.

4. Adanya batasan aturan yang harus dipatuhi dalam proses.

7
2.1.4 Pengertian Penerimaan Kas

Menurut Ardiyos, menyatakan bahwa:

“Pengertian cash receipt (Penerimaan Kas) adalah semua bagian (items)

dari mana perusahaan menerima aliran kas masuk selama periode keuangan

tertentu. Komponen yang paling umum yang termasuk ke dalam penerimaan kas

adalah penjualan tunai, pengumpulan piutang dan penerimaan kas lainnya.”

Penerimaan kas perusahaan berasal dari dua sumber utama, yakni

penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari penjualan kredit.

Secara Umum penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh perusahaan baik

berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat

segera digunakan, yang berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan

tunai, pelunasan piutang atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas

perusahaan.

2.1.5 Pengertian Kasir

Kasir adalah seseorang yang mengurusi dan menyimpan hasil pembayaran

terutama uang, dan memasukkannya ke dalam mesin kasir.

Profesi kasir adalah seseorang yang pekerjaanya menerima uang

pembayaran (setoran) dan melakukan penginputan pembayaran ke dalam

komputer kasir. Selain itu tugas kasir juga melakukan perhitungan jumlah

pendapatan (setoran) per hari, per minggu dan per bulan.

2. 2 Kajian Pustaka

2.2.1 Karakteristik Prosedur

Menurut Ibid (Rasto,2015:53) prosedur yang baik dan direncanakan harus

8
memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Efisien

Prosedur dikatakan efisien jika mencapai hasil yang diinginkandengan

menggunakan waktu, upaya, dan peralatan yang minimum. Nilai output lebih

besar dari input.

2. Efektif

Prosedur dikatakan efektif jika dapat mencapai tujuan perkerjaanyang telah

ditetapkan.

3. Sederhana

Prosedur harus sederhana sehingga mudah dipahami dandiikuti.Prosedur

perlu didesain sedemikian rupa sehingga cocokdengan persyaratan organisasi.

4. Konsisten

Prosedur harus memiliki hasil yang konsisten untuk setiap waktu.Jika

tidak, kehandalan prosedur dipertanyakan. Prosedur yang konsisten memiliki

jumlah kesalahan yang minimum

5. Fleksibel

Prosedur harus didefinisikan dengan baik dan terstruktur. Prosedur

seharunya tidak begitu kaku sehingga tidak menerima ide-ideinovatif.Prosedur

harus cukup fleksibel dengan perubahan organisasi. Prosedur harus fleksibel

jika dihadapkan pada masalah yang luar biasa.

6. Diterima

Prosedur harus dapat diterima oleh para pengguna.Oleh karena

itu,prosedur harus dirancang dengan memperhatikan unsur sumber daya

9
manusia.

2.2.2 Manfaat Prosedur

Menurut Ardiyos (2016 : 487) suatu prosedur dapat memberikan beberapa

manfaat diantaranya :

1. Lebih memudahkan dalam langkah-langkah kegiatan yang akandatang.

2. Mengubah pekerjaan yang berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas,

sehingga menyederhanakan pelaksanaan dan untuk selanjutnya mengerjakan

yang perlunyasaja.

3. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi

oleh seluruh

4. pelaksana.

5. Membantu dalam usaha meningkatkan produktifitas kerja yang efektif dan

efisien.

6. Mencegah terjadinya penyimpangan dan memudahkan dalam pengawasan,

bila terjadi penyimpangan akan dapat segera diadakan perbaikan-perbaikan

sepanjang dalam tugas dan fungsinya masing-masing.

Suatu prosedur dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Lebih memudahkan dalam menentukan langkah-langkah kegiatan dimasa

yang akan datang.

2. Mengubah pekerjaan berulang-ulang menjadi rutin dan terbatas, sehingga

menyederhanakan pelaksanaan dan untuk selanjutnya mengerjakan yang

seperlunya saja.

3. Melalui prosedur data tersebut, dikumpulkan dan disampaikan kepada yang

10
memerlukan. Dengan demikian, prosedur akuntansi akan terlihat bekerja

sebagai aliran hukum berikut distribusi dan pelaksana pekerjaan oleh

masing-masing bagian yang terlibat.

2.2.3 Definisi Kas

Kas (cash) merupakan suatu harta kekayaan perusahaan yang memiliki sifat

sangat likuid dan berjangka pendek yang dapat atau bisa dipergunakan dengan

bebas untuk kegiatan atau aktivitas operasional perusahaan.

Kas ini juga bisa diartikan sebagai aktiva perusahaan yang berbentuk uang

tunai (uang kertas, uang logam, wesel, cek, serta lainnya) yang dipegang

perusahaan tersebut atau juga disimpan di Bank serta bisa digunakan untuk

kegiatan atau aktivitas umum perusahaan.

Pengertian kas menurut para ahli:

Pengertian kas menurut Dwi Martani (2015:180), menyatakan bahwa:

“Kas ini merupakan suatu aset keuangan yang paling likuid yang

dipergunakan untuk aktivitas atau kegiatan operasional perusahaan serta juga

membayar kewajiban perusahaan.”

Pengertian kas menurut Rudianto (2015:188), menyatakan bahwa:

“Kas ini merupakan suatu alat pertukaran yang dimiliki oleh sebuah

perusahaan serta siap untuk digunakan didalam transaksi perusahaan tiap kali

diperlukan.”

Pengertian kas menurut, Dwi Martani dkk (2015:180) menyatakan bahwa:

“Kas ini merupakan suatu alat pertukaran yang dimiliki oleh suatu

perusahaan serta juga siap untuk digunakan dalam transaksi perusahaan tiap kali

11
diperlukan.”

Pengertian kas menurut Thomas Sumarsan (2015:1), menyatakan bahwa:

“Kas ini merupakan aset lancar yang bersifat sangat likuid serta juga

dapat digunakan secara langsung untuk keperluan operasional suatu perusahaan.”

Pengertian kas menurut Rizal Effendi (2015:191), menyatakan bahwa:

“Kas ini merupakan segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau juga

bukan) yang dapat atau bisa digunakan ialah sebagai alat pembayaran atau juga

alat pelunasan kewajiban.”

2.2.4 Fungsi Kas

1. Sebagai alat tukar atau alat bayar dalam jumlah besar/kecil.

2. Alat yang diterima sebagai setoran oleh bank sebesar nilai nominalnya.

3. Kas juga digunakan untuk investasi baru dalam aktiva tetap

2.2.5 Macam-Macam Kas

1. Petty Cash (Kas Kecil)

Petty cash adalah kas dalam bentuk uang tunai yang disiapkan oleh

perusahaan untuk membayar berbagai pengeluaran yang nilainya relatif kecil dan

tidak ekonomis bila membayarnya dengan cek.

2. Kas di Bank

Kas di Bank adalah uang yang disimpan oleh perusahaan di rekening Bank

tertentu yang jumlahnya relatif besar dan membutuhkan keamanan yang lebih

baik. Dalam hal ini, kas di Bank selalu berhubungan dengan rekening koran

perusahaan di Bank tersebut.

12
3. Pelaporan Kas

Pelaporan kas dapat dilakukan secara langsung. Namun, pada pelaksanaanya

dapat terjadi beberapa masalah, diantaranya:

 Cash Equivalents; disebut juga dengan setara kas, yaitu kelompok aset

perusahaan yang jangka waktunya kurang dari tiga bulan.

 Restricted Cash; kas yang dipisahkan khusus untuk membayar kewajiban di

masa mendatang yang nilainya cukup besar.

 Bank Overdrafts: rekening negatif yang terjadi karena nasabah menulis cek

yang melebihi jumlah dana yang ada di rekeningnya dan dianggap sebagai

utang sehingga dapat dilaporkan sebagai suatu ekspansi kredit.

13
BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

3.1 Sejarah Perusahaan

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tahun 1969 Pemda DKI Jakarta mengadakan penertiban perusahaan

Angkutan Dalam Kota DKI Jakarta yang dulunya terdiri dari berbagai macam

perusahaan antara lain Ikarus, Perjan PPD, PO. Solo Bone, Koperasi Angkutan

Jakarta, PO. Bakti, Rabur (ex. Proyek Asian Games dan Ganefo) dan lain-lain

dengan trayek yang tidak teratur.

Dalam rangka penertiban perusahaan angkutan kota tersebut, Pemda

Provinsi DKI Jakarta menerima bantuan dari USAID Amerika dengan syarat

bantuan yaitu tidak kelola oleh Pemda DKI Jakarta. Akan tetapi diberikan kepada

perusahaan angkutan swasta yang memenuhi seleksi dan telah ditentukan oleh

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pada saat itu PO. Bakti memiliki 10 (sepuluh)

bus tua Merk Dodge dan dari sekitar 30 (tiga puluh) perusahaan yang

mengajukan permohonan, maka PO. Bakti memperoleh persetujuan selaku

pengelola usaha bus kota bersama dengan 12 (dua belas) perusahaan bus kota

lainnya.

Pada saat itu, perusahaan yang lolos seleksi diwajibkan membentuk

perusahaan berbentuk badan hukum Perseroan Terbatas. Dengan sigap Pendiri

(Bapak dan Ibu) membentuk Perseroan Terbatas yang bertempat di Kantor Wakil

Notaris Riono Ruslam di Tasikmalaya dengan Akte No.10 tanggal 24 September

14
1969 dengan nama PT. Bakti, namun Departemen Kehakiman saat itu menolak

karena nama PT. Bakti telah dimiliki oleh orang lain. Akhirnya, pendiri

mengusulkan nama PT. Mayasari Bakti (konon berasal dari kumpulan nama

keluarga) dan Departemen Kehakiman menyetujui nama perusahaan menjadi PT.

Mayasari Bakti.

Setelah itu, perusahaan harus memenuhi syarat diperiksanya kantor

kepemilikan pool. Pendiri dengan segera mengontrak tanah berikut rumah

sebagai kantor sementara yang bertempat di Pisangan Timur Jl. By Pass

Jembatan - Jatinegara. Rumah itu difungsikan sebagai kantor sekaligus lokasi

training calon karyawan PT. Mayasari Bakti dan dibimbing oleh Drs. Ido

Sianturi dari Bank Bumi Daya yang diperbantukan kepada Dinas LLAJR.

a. Masa Pengembangan

Pada tahun 1971-1973 Gubernur Provinsi DKI Jakarta Ali Sadikin membuat

program untuk angkutan di Jakarta yang terdiri dari bus kota, taksi, kereta api

tetapi oplet atau mikrolet dihapuskan. Pada tahun 1970 untuk pertama kalinya

dari Tim Penyalur Kendaraan Bermotor secara bertahap mulai mengeluarkan 15

(lima belas) bus merk Dodge kemudian menjadi 50 (lima puluh) unit bus merk

Dodge pada Juli 1971.

Saat itu pendiri merasa kesulitan untuk menyimpan bus sejumlah 50 unit di

pool karena jumlahnya yang tidak sedikit dan di parkir di pinggir jalan By Pass

yang rawan dari keselamatan, pengamanan dan pengoperasian kendaraan.

Akhirnya, Pendiri dengan mudah mendapat sewa tempat di Jl. Mayjen.

Sutoyo - Cililitan seluas 2.000 m² dan dengan bantuan dari Bank tanah tersebut

15
dapat dibeli dari pemilik Pak Ritongga, SH. Kemudian pada tahun 1973

bertambah bus USAID sebanyak 25 unit dan tahun 1974 bertambah 25 unit

sehingga seluruhnya bantuan USAID Amerika berjumlah 100 unit dan secara

bertahap menambah sendiri armada menjadi 150 unit.

Selanjutnya, kendala yang timbul adalah trayek yang diberikan hanya dari

Bekasi – Pulo Gadung dan dari Pulo Gadung ke Lapangan Banteng. Atas kerja

keras Pendiri mencari trayek tambahan kemudian bertambah lagi trayek dari Pulo

Gadung ke Blok M.

b. Masa Krisis Pertama Bus Kota

TAHUN 1976

Akibat tidak ada kenaikan tarif bus kota maka terjadi tunggakan setoran

pengembalian hutang investasi bus kepada bank. Saat itu, pembayaran setoran

pengembalian kredit investasi dengan cara daily payment atau pembayaran

harian ke Bank Bumi Daya lewat Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta.

JUNI, 1977

Pendiri berinisiatif membuat kontrak pembelian 100 unit chasis bus

Mercedes Benz dari PT. Permorin selaku Dealer Mercedes Benz. Padahal saat itu

keuangan tidak memadai tetapi dengan tekad yang kuat Pendiri menandatangani

kontrak pembelian 100 unit chasis mobil Mercedes Benz dari PT. Permorin dan

diserahkan secara bertahap dengan harga kurs Dollar Rp. 425,- per-USD. Pada

bulan November 1977 PT. Permorin sangat terkejut karena pemerintah dalam hal

ini Bank Indonesia mendevaluasi kurs USD dari Rp. 425,- per-USD menjadi Rp.

16
675,- per-USD. Sehingga PT. Permorin beresiko menderita kerugian sedangkan

pihak PT. Mayasari Bakti diuntungkan.

NOVEMBER, 1978

Saat itu pemerintah pusat mengeluarkan peraturan dimana para penunggak

angsuran bus bantuan dari USAID Amerika akan diambil alih oleh pemerintah

pusat melalui Departemen Perhubungan. Akhirnya, seluruh perusahaan bus kota

yang menunggak digabung menjadi satu ke dalam Perusahan Angkutan Jakarta

PPD kecuali tiga perusahaan bus kota swasta yang salah satu diantaranya adalah

PT. Mayasari Bakti.

Setelah melakukan pembahasan antara pemerintah pusat dengan tiga

perusahaan swasta lainnya, akhirnya tersisa satu perusahaan swasta yaitu PT.

Mayasari Bakti yang sesuai dengan usulan dari Direktur Pendapatan Non Pajak,

Departemen Keuangan serta ditanda tangani oleh Menteri Keuangan, PT.

Mayasari Bakti tidak diambil alih oleh pemerintah. Hal ini disebabkan meskipun

PT Mayasari Bakti masih memiliki hutang tetapi hutangnya sesuai jadwal dan

tidak memiliki tunggakan pembayaran. Sejak saat itu, bus kota yang beroperasi

hanya ada dua perusahan yaitu bus kota swasta PT. Mayasari Bakti dan

Perusahaan Jakarta PPD.

TAHUN 1981-1983

Saat masa negosiasi ini, Pendiri bersiap untuk mencari jalan keluar karena

khawatir PT. Mayasari Bakti akan diambil alih oleh pemerintah. Sehingga saat

itu sebagai porto folio plan, Pendiri membentuk perusahaan PT. Mayasari Utama

dan Primajasa Perdana Raya sekaligus mengajukan izin usaha angkutan Bus

17
Kota Express dan Bus AC di dalam Kota Jakarta. Akhirnya, atas bantuan Bank

Bapindo Pendiri membeli tanah untuk pool seluas + 22.500 m² dari Rido

Muhamad (pemilik perusahaan gelas yang bangkrut) di Cijantung Jl. Raya Bogor

Km.24 No.71 - Jakarta Timur.

c. Masa Kejayaan

TAHUN 1987

Managing Director mengajukan merk bus HINO Diesel dan mendapat

dukungan positif dari Pendiri. Secara intensif diadakan pertemuan antara PT.

Mayasari Bakti dengan HINO Motor Indonesia maupun Presiden HINO

Manufacturing dari Jepang.

TAHUN 1988

Pendiri mengajukan pembelian 100 unit bus HINO melalui kredit investasi

dari Bapindo dan selanjutnya tahun 1992 bertambah lagi sebanyak 50 unit bus

HINO dengan fasilitas yang sama dari Bank Bapindo. Pembiayaan kredit

investasi dibiayai oleh bank 70% dan 30% dibiayai dengan dana sendiri. Secara

bertahap maka izin perluasan bus kota PT. Mayasari Bakti mencapai 1.479 unit.

TAHUN 1990

Pendiri mendirikan perusahaan taksi PT. Mayakencana Raya dan izin

sebanyak 600 unit. Dalam jangka tiga tahun semua izin direalisasikan. Atas

pengarahan Managing Director, Pendiri membeli 600 unit sedan taksi merk

NISSAN. Pembelian sedan taksi NISSAN dibayar dari Bank Bapindo 70% dan

30% dibiayai dengan dana sendiri.

TAHUN 1994

18
Di tahun ini muncul berbagai perusahaan baru bus kota seperti Bianglala,

Steady Safe, Koperasi Himpurna dan Koperasi ARH. Sedangkan PT. Pahala

Kencana diberi izin oleh DLLAJ dan mendapat persetujuan dari PT. Mayasari

Bakti sehingga perusahaan bus yang bergabung dengan PT. Mayasari Bakti

adalah KSO Himpurna dan izin PT. Pahala Kencana.

Di karenakan PT. Mayasari Bakti memiliki banyak trayek dari Bekasi

sampai Jakarta yang antara lain Bekasi - Kota, Bekasi - Blok M, Bekasi – Senen

dan lain-lain, untuk itu PT. Mayasari Bakti menambah pool bus. Akhirnya

Pendiri membeli sebidang tanah sawah di Jl. Raya Teuku Umar Km.44 Cibitung

- Bekasi seluas + 20.000 m².

Selain itu juga, Managing Director membeli tanah sawah lagi di Bekasi

yang berlokasi di seberang pool bus yang ada seluas + 16.000 m² dan sekarang

sebagian dipakai untuk pool II Bekasi sekaligus dealer PT. Hudaya Maju

Mandiri.

TAHUN 2000

Managing Director atas persetujuan Pendiri, mendirikan holding company

dengan nama PT. Mayasari Bakti Utama dengan maksud untuk menampung

kegiatan operasional Mayasari Group.

TAHUN 2005

Pendiri mendirikan perusahaan taksi dengan nama PT. Resik dan PT. Sabila,

akan tetapi yang keluar izinnya hanya PT. Sabila sebanyak 300 unit dari Provinsi

Banten.

19
TAHUN 2005 s/d SEKARANG

Saat ini PT. Mayasari Bakti menyediakan sarana transportasi bagi

masyarakat Jakarta, Tangerang, Depok dan Bekasi. Seiring waktu berjalan,

perusahaan merambah bisnis usaha dengan melayani wilayah Parahyangan antara

lain :

No. Wilayah Nama Bus

1 Bandung Primajasa

Primajasa & Karunia

2 Garut Bakti

3 Tasikmalaya Primajasa & Doa Ibu

4 Banjarsari Doa Ibu

Cahaya Bakti Utama

5 Sumedang (CBU)

Maya Gapura Indah

6 Sukabumi (MGI)

Sumber : Data PT. Mayasari Bakti, 2018

3.1.2 Visi & Misi PT MAYASARI BAKTI

Visi : “Menjadi perusahaan angkutan umum yang terpercaya dan terkemuka

di Indonesia”.

20
Tujuan :

1. Jenis perusahaan yang ingin diwujudkan;

2. Menetapkan arah yang dituju oleh setiap karyawan;

3. Memberdayakan karyawan.

Misi : “Meningkatkan dan menyelenggarakan angkutan umum berkelanjutan

kepada masyarakat melalui pelayanan bernuansa religius yang

memungkinkan PT. Mayasari Bakti hidup dan berkembang”.

Tujuan :

1. Menjelaskan kerja organisasi secara ringkas dan nyata;

2. Mudah dimengerti oleh setiap karyawan;

3. Berorientasi pada pelanggan, memfokuskan pada jasa angkutan.

3.1.3 Jasa Pengelolaan Perusahaan

a. ETHOS KERJA

1. Kerja itu : Aktivitas kehidupan yang diabdikan kepada Tuhan Yang Maha

Esa.

2. Kerja Itu : Ibadah. Kerja adalah, Pengabdianku, aku sanggup bekerja serius.

3. Kerja itu : Amanah. Yang harus dipertanggung jawabkan proses dan

hasilnya.

4. Kerja itu : Rahmat. Yang harus disyukuri.

5. Kerja itu : Sehat. Sehat Rohani dan sehat Jasmani.

6. Kerja itu : Mulia. Aku sanggup bekerja sempurna.

7. Kerja itu :Kehormatan. Kerja adalah kewajibanku, aku sanggup bekerja

unggul.

21
8. Kerja itu : Seni. Sanggup bekerja kreatif dan inisiatif.

Sampai dengan saat ini PT. Mayasari Bakti memiliki 4 (empat) Depo, antara lain

Total Bus
No. Nama Lokasi
(unit)

1 Depo A Klender 56

2 Depo B Cijantung 367

3 Depo C Cibitung 309

Jumlah 732

Sumber : Data PT. Mayasari Bakti, 2016

Sebagai perusahaan yang melayani pengguna jasa angkutan, PT. Mayasari

Bakti memiliki sekitar 42 trayek yang melayani masyarakat disekitar Jakarta,

Depok, Tangerang dan Bekasi. Dari 42 trayek tersebut dilayani 384 unit Patas

AC, 205 unit dilayani Non AC dan 87 unit dilayani APTB serta Articulated

Busway sebanyak 56 unit. PT. Mayasari Bakti memiliki 2.823 orang karyawan

dari ke-3 (tiga) Depo diatas dengan beberapa jam kerja sesuai dengan bagiannya,

yaitu:

22
Jam Kerja (WIB)
No. Bagian
Shift 1 Shift 2

04.30 - 20.00 -
1 Operasi
09.00 00.00

08.00 - 18.00 -
2 Teknik
16.00 02.00

Personalia & 08.00 -


3 -
Accounting 16.00

04.00 - 13.0 -
4 Lapangan (checker)
13.00 22.00

Sumber : Data PT. Mayasari Bakti, 2016

Perlu diketahui pula bahwa di dalam melakukan kegiatan usaha, PT. Mayasari

Bakti memiliki 2 (dua) sistem operasional yang dilakukan, antara lain :

1. Sistem Wajib Angkut

Dimana para awak bus menyetorkan pendapatan yang diterima sesuai dengan

target yang telah digariskan perusahaan. Sistem ini menggunakan target per-

rit.

2. Sistem Komisi

Dimana awak bus menyetorkan pendapatan yang diterima sesuai dengan

jumlah penumpang yang dibawa dengan perhitungan yang telah ditetapkan.

b. Sekilas Peristiwa

Pemerintah Daerah DKI Jakarta pada tahun 2003 memiliki program kerja

baru yang difokuskan pada sistem transportasi di wilayah Jakarta yaitu dengan

23
membuat Mass Rapid Transit (MRT) berupa monorail, subway dan busway.

Namun, konsep yang sudah siap untuk dijalankan saat itu setelah dilakukannya

study banding ke Bogota – Columbia adalah konsep busway. Pembahasan

program tersebut melibatkan semua perusahaan bus kota termasuk PT. Mayasari

Bakti.

TAHUN 2003-2004

Adalah awal dimulainya koridor 1 (Blok M – Kota). Akan tetapi setelah

melalui analisa dan pengkajian dari konsultan, akhirnya PT. Mayasari Bakti tidak

ambil bagian dalam proyek busway koridor 1 (Blok M – Kota) dikarenakan

trayek PT. Mayasari Bakti tidak ada yang bersinggungan 100% tetapi hanya

mencapai persinggungan 70%.

TAHUN 2005

Pembahasan kelanjutan koridor 2 dan 3, semua angkutan bus kota yang

bersinggungan trayeknya diatas 50% diikutsertakan dalam proyek busway

koridor 2 dan 3, sehingga PT. Mayasari pada koridor tersebut memperoleh 65

unit bus Transjakarta dengan merk Daewoo berbahan bakar gas dan transmisi

automatic.

 Investasi di koridor 2 dan koridor 3 adalah 65 bus x Rp. 1.350.000.000,- =

Rp. 87.750.000.000,- (delapan puluh tujuh milyar tujuh ratus lima puluh juta

rupiah). Dari investasi tersebut 70% dibiayai oleh Bank Muamalat sebesar

Rp. 61.425.000.000,- (enam puluh satu milyar empat ratus dua puluh lima

juta rupiah), sedangkan 30% dibiayai dengan dana sendiri dari PT. Mayasari

Bakti sebesar Rp. 26.325.000.000,-

24
 Pembahasan lanjutan untuk koridor 4,5,6 dan 7, PT. Mayasari Bakti

mendapat bagian sebanyak 18 unit bus Transjakarta untuk koridor 4 dan 6

sedangkan koridor 5 dan 7 PT. Mayasari Bakti mendapat bagian sebanyak 20

unit single bus dan 10 articulated bus (bus gandeng).

 Pada koridor 4,5,6 dan 7 investasi 38 unit single bus @ Rp. 1.350.000.000,- =

51.300.000.000,- (lima puluh satu milyar tiga ratus juta rupiah). Sedangkan

koridor 5 dan 7 ditambah investasi 10 articulated bus @ Rp. 3.600.000.000,-

= Rp. 36.000.000.000,- (tiga puluh enam milyar rupiah).

 Total investasi bus Transjakarta di koridor 4,5,6 dan 7 adalah :

 Rp. 51.300.000.000,- + Rp. 36.000.000.000 = Rp. 87.300.000.000,-. Dari

investasi tersebut dibiayai oleh Bank Muamalat sebesar 70% x Rp.

87.300.000.000.,- = Rp. 61.110.000.000,-. Sedangkan investasi dengan dana

sendiri dari PT. Mayasari Bakti yaitu 30% sebesar 30% x Rp.

87.300.000.000,- = Rp. 26.190.000.000,-

TAHUN 2006-2007

Total investasi PT. Mayasari Bakti pada bus Transjakarta untuk koridor

2,3,4,5,6 dan 7 sebesar = Rp. 175.050.000.000,- (seratus tujuh puluh lima milyar

lima puluh juta rupiah). Dari jumlah investasi tersebut dibiayai oleh Bank

Muamalat 70% = Rp. 122.535.000.000,- (seratus dua puluh dua milyar lima ratus

tiga puluh lima juta rupiah). Sedangkan investasi dengan dana sendiri dari PT.

Mayasari Bakti sebesar 30% = Rp. 52.515.000.000,- (lima puluh milyar lima

ratus lima belas juta rupiah).

25
TAHUN 2009

PT Mayasari Bakti mengadakan peremajaan bus kota patas merk HINO

sebanyak 100 unit @ Rp. 700.000.000,- = Rp. 70.000.000.000,- (tujuh puluh

milyar rupiah). Total investasi PT. Mayasari Bakti di bus Transjakarta dan di bus

kota dalam kurun waktu tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 adalah = Rp.

255.050.000.000,- (dua ratus lima puluh lima milyar lima puluh juta rupiah).

TAHUN 2010

Sesuai keputusan analisa konsultan dari Pemda DKI Jakarta, maka pada

tahun 2010 - 2011 PT. Mayasari Bakti mendapat bagian di koridor 9 dan 10

sebanyak 56 (lima puluh enam) unit Single Bus. Investasi yang dibutuhkan untuk

56 unit Single Bus @ Rp. 1.350.000.000,- = Rp.75.600.000.000,-.

TAHUN 2015

PT Mayasari Bakti mengikuti lelang pengadaan 51 unit Articulated Bus

merk SCANIA yang diselenggarakan oleh PT. Transportasi Jakarta bersama

dengan operator bus lainnya yaitu Perum Damri dan Perum PPD. Setelah tahap

seleksi administrasi oleh tim PT. Transportasi Jakarta maka lelang pengadaan 51

unit Articulated Bus merk SCANIA dimenangkan oleh PT. Mayasari Bakti.

Sejak saat itu, PT. Mayasari Bakti melakukan penandatanganan kesepakatan

pembelian bus seharga Rp 4.675.000.000,- per unit bus x 51 unit = Rp

238.425.000.000,- dan menyiapkan berbagai persiapan lainnya bersama PT.

United Tractors selaku APM SCANIA.

Sesuai dengan kontrak kerjasama, maka ditetapkan Pool Klender sebagai

tempat penyimpanan dan perawatan 51 unit Articulated Bus. PT. Mayasari Bakti

26
juga melakukan berbagai persiapan teknis lainnya seperti perekrutan SDM dan

pelaksanaan training bertahap khusus untuk pramudi, tenaga mekanik dan

checker. Perbaikan sarana dan prasarana pada Pool Klender juga dilakukan mulai

dari tahap merenovasi bangunan kantor dan bengkel, pembenahan lahan parkir

bus dan merelokasi pos keamanan. Tahapan perbaikan tersebut relative ringan

dikarenakan PT. Mayasari Bakti hanya memaksimalkan aset yang sudah ada.

c. Fasilitas

Kantor Pusat Gerbang Masuk & Keluar Bus

Lapangan Parkir Bus Bengkel

27
Kantin Ruang Makan Karyawan

3.2 Struktur Organisasi

3.2.1 Penjelasan gambar struktur organisasi

PT MAYASARI BAKTI dipimpinan oleh Komisaris yang dibantu oleh

Direktur, Manager Keuangan dan Administrasi , Staff Ahli, Devisi I (Marketing

dan Operasional), dan Devisi II (Marketing dan Operasional). Secara umum,

struktur organisasi PT. Multi Area Desentralisasi Pembangunan:

1. Komisaris

Tugas utama Komisaris yaitu melakukan pengawasan terhadap kebijakan

direksi dalam menjalankan perusahaan serta memberi nasihat kepada direksi,

komisaris wajib berkomitmen utuk menyediakan waktu dan melaksanakan

seluruh tugas komisaris secara bertanggungjawab.

2. Direktur

Secara umum tugas Direktur adalah mengkoodinir, mengatur, dan

mengawasi plaksanaan pekerjaanbdalam lingkungan bagianyasesuai dengan

garis-garis yang diberikan oleh pimpinan perusahaan/komisaris prusahaan. Tugas

28
lainnya yaitu Mengkoodinir, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan

Manager yang menjadi bawahannya.

3. Manager Keuangan danAdministrasi

Manager Keuangan dan Administrasi mengatur dan mengawasi setiap

pengeluaran pada PT Multi Area Desentralisasi Pembangunan (Madep), setiap

pengeluaran bagi penyediaan bahanbaku dan bahan pemasukan hasil kontrak

kerja.Serta mengatur dan menyerahkan gajikaryawan.

1. Staff Ahli

Tugas Staff Ahli pada PT Madep yaitu membantu Pimpinan Proyek,Team

Leader dan Tenaga Ahli f\dalam melaksanakan dan mengendalikan pelaksanaan

pekerjaan fisik, Mengkoodinir pengawas lapangan terhadap pelaksaan

pengawasan pekerjaan fisik serta Mengevaluasi kemajuan pekerjaan setiap

harinya.

2. Devisi

Bertanggung jawab kepada Kepala Bagian atau atasan masing–masing atas

kelancaran kerja dalam mencapai target yang telah ditentukan.

Bagian Devisi terbagi atas:

a. Marketing

Melakukan tugas yang diberikan oleh pimpinan dan melakukan pengawasan

terhadap kinerja bahawahannya.

b. Operasional

Meningkatkan system operasional, proses dan kebijakan dalam mendukung

visi dan misi prusahaan.

29
3.2 Bisnis Utama Perusahaan

Diperlukan usaha secara terus menerus untuk melayani masyarakat dan

mengurangi kemacetan khususnya di wilayah DKI Jakarta. PT Mayasari Bakti

memberikan layanan dalam :

1. Adanya kerjasama antara PT Mayasari Bakti dan pemerintah dalam

memberikan layanan jasa transportasi di Jakarta.

2. Membantu pemerintah dalam mengurangi kemacetan di DKI Jakarta.

3. Memberikan modal transportasi darat untuk masyarakat menjalani segala

macam aktivitasnya.

4. Melakukan perubahan ke arah yang lebih baik dengan mengutamakan

kenyamanan penumpang.

Kebijakan pemerintah dalam melakukan perubahan transportasi di DKI

Jakarta secara menyeluruh dan terintegrasi. PT Mayasari Bakti memberikan

bantuan baik kepada pemerintah dan masyarakat dalam :

1. Pengadaan bus untuk Transjakarta.

2. Melakukan perubahan untuk transportasi di DKI Jakarta agar lebih naik.

3. Memberikan pelayanan transportasi kepada masyarakat DKI Jakarta.

30

Anda mungkin juga menyukai