PENDAHULUAN
Magang adalah mata kuliah yang wajib ditempuh oleh mahasiswa semester 7
pada program studi S1 Akuntansi, pada kesempatan ini penulis memilih tempat
magang di PT. Mayasari Bakti yang beralamat di Jalan Raya Bogor No.71 KM
dalam proses penginputan kas. Hal ini diperkuat saat penulis melakukan survey
pada lokasi magang. Karena memang benar PT. Mayasari Bakti ini
Hal Kedua yang menjadi alasan adalah penulis ingin menerapkan ilmu yang
telah didapat pada saat kuliah di program studi S1 akuntansi Fakultas Ekonomi
bagi penulis dalam pemilihan tempat magang atau Praktek Kerja lapangan,
dimana memang benar PT. Mayasari Bakti ini membutuhkan tenaga bantuan. PT.
1
saat ini PT. MAYASARI BAKTI menjadi perusahaan transportasi swasta
kegiatan magang ini diharapkan adanya suatu kecocokan materi yang telah di
di dunia kerja, maka dari itu penulis memilih judul :“Prosedur Penerimaan Kas
1. Untuk mengetahui langsung dalam kegiatan yang ada di PT. Mayasari Bakti.
di bagian kasir
2
Mayasari Bakti.
diperkuliahan.
2. Sebagai salah satu sarana pertimbangan bagi perusahaan dalam hal penilaian
Prof. Dr.Hamka
3
6. Universitas yang akan dikenal di dunia industri.
3. Terlibat langsung dalam kegiatan operasional, senam pagi, do’a bersama dan
4
1.3.2 Waktu Pelaksanaan
dan fakultas bahwasannya lama waktu yang diberikan pada program studi
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1. 1 Pengertian Prosedur
“Prosedur adalah suatu kegiatan yang terdiri dari suatu urutan kegiatan
klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih,
“Prosedur adalah prosedur kerja yang dibuat secara detail dan terperinci
adalah dokumen yang lebih jelas dan rinci untuk menjabarkan metode yang
sebuah tugas rutin atau tugas yang berulang dengan cara yang efektif dan efesien,
6
2.1.2 Fungsi Prosedur
tercapai secara efesien dan efektif. Atau bisa juga untuk seseorang supaya
tepat dan juga benar. Fungsi ini dapat dikatakan juga sebagai tujuan teks
prosedur.
Prosedur memiliki beberapa ciri, yang dimana ciri umumnya sebagai berikut ini:
secara berurutan.
7
2.1.4 Pengertian Penerimaan Kas
dari mana perusahaan menerima aliran kas masuk selama periode keuangan
tertentu. Komponen yang paling umum yang termasuk ke dalam penerimaan kas
penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari penjualan kredit.
Secara Umum penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh perusahaan baik
berupa uang tunai maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat
tunai, pelunasan piutang atau transaksi lainnya yang dapat menambah kas
perusahaan.
komputer kasir. Selain itu tugas kasir juga melakukan perhitungan jumlah
2. 2 Kajian Pustaka
8
memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Efisien
menggunakan waktu, upaya, dan peralatan yang minimum. Nilai output lebih
2. Efektif
ditetapkan.
3. Sederhana
4. Konsisten
5. Fleksibel
6. Diterima
9
manusia.
manfaat diantaranya :
yang perlunyasaja.
3. Adanya suatu petunjuk atau program kerja yang jelas dan harus dipatuhi
oleh seluruh
4. pelaksana.
efisien.
seperlunya saja.
10
memerlukan. Dengan demikian, prosedur akuntansi akan terlihat bekerja
Kas (cash) merupakan suatu harta kekayaan perusahaan yang memiliki sifat
sangat likuid dan berjangka pendek yang dapat atau bisa dipergunakan dengan
Kas ini juga bisa diartikan sebagai aktiva perusahaan yang berbentuk uang
tunai (uang kertas, uang logam, wesel, cek, serta lainnya) yang dipegang
perusahaan tersebut atau juga disimpan di Bank serta bisa digunakan untuk
“Kas ini merupakan suatu aset keuangan yang paling likuid yang
“Kas ini merupakan suatu alat pertukaran yang dimiliki oleh sebuah
perusahaan serta siap untuk digunakan didalam transaksi perusahaan tiap kali
diperlukan.”
“Kas ini merupakan suatu alat pertukaran yang dimiliki oleh suatu
perusahaan serta juga siap untuk digunakan dalam transaksi perusahaan tiap kali
11
diperlukan.”
“Kas ini merupakan aset lancar yang bersifat sangat likuid serta juga
“Kas ini merupakan segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau juga
bukan) yang dapat atau bisa digunakan ialah sebagai alat pembayaran atau juga
2. Alat yang diterima sebagai setoran oleh bank sebesar nilai nominalnya.
Petty cash adalah kas dalam bentuk uang tunai yang disiapkan oleh
perusahaan untuk membayar berbagai pengeluaran yang nilainya relatif kecil dan
2. Kas di Bank
Kas di Bank adalah uang yang disimpan oleh perusahaan di rekening Bank
tertentu yang jumlahnya relatif besar dan membutuhkan keamanan yang lebih
baik. Dalam hal ini, kas di Bank selalu berhubungan dengan rekening koran
12
3. Pelaporan Kas
Cash Equivalents; disebut juga dengan setara kas, yaitu kelompok aset
Bank Overdrafts: rekening negatif yang terjadi karena nasabah menulis cek
yang melebihi jumlah dana yang ada di rekeningnya dan dianggap sebagai
13
BAB III
Angkutan Dalam Kota DKI Jakarta yang dulunya terdiri dari berbagai macam
perusahaan antara lain Ikarus, Perjan PPD, PO. Solo Bone, Koperasi Angkutan
Jakarta, PO. Bakti, Rabur (ex. Proyek Asian Games dan Ganefo) dan lain-lain
Provinsi DKI Jakarta menerima bantuan dari USAID Amerika dengan syarat
bantuan yaitu tidak kelola oleh Pemda DKI Jakarta. Akan tetapi diberikan kepada
perusahaan angkutan swasta yang memenuhi seleksi dan telah ditentukan oleh
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pada saat itu PO. Bakti memiliki 10 (sepuluh)
bus tua Merk Dodge dan dari sekitar 30 (tiga puluh) perusahaan yang
pengelola usaha bus kota bersama dengan 12 (dua belas) perusahaan bus kota
lainnya.
(Bapak dan Ibu) membentuk Perseroan Terbatas yang bertempat di Kantor Wakil
14
1969 dengan nama PT. Bakti, namun Departemen Kehakiman saat itu menolak
karena nama PT. Bakti telah dimiliki oleh orang lain. Akhirnya, pendiri
mengusulkan nama PT. Mayasari Bakti (konon berasal dari kumpulan nama
Mayasari Bakti.
training calon karyawan PT. Mayasari Bakti dan dibimbing oleh Drs. Ido
Sianturi dari Bank Bumi Daya yang diperbantukan kepada Dinas LLAJR.
a. Masa Pengembangan
Pada tahun 1971-1973 Gubernur Provinsi DKI Jakarta Ali Sadikin membuat
program untuk angkutan di Jakarta yang terdiri dari bus kota, taksi, kereta api
tetapi oplet atau mikrolet dihapuskan. Pada tahun 1970 untuk pertama kalinya
(lima belas) bus merk Dodge kemudian menjadi 50 (lima puluh) unit bus merk
Saat itu pendiri merasa kesulitan untuk menyimpan bus sejumlah 50 unit di
pool karena jumlahnya yang tidak sedikit dan di parkir di pinggir jalan By Pass
Sutoyo - Cililitan seluas 2.000 m² dan dengan bantuan dari Bank tanah tersebut
15
dapat dibeli dari pemilik Pak Ritongga, SH. Kemudian pada tahun 1973
bertambah bus USAID sebanyak 25 unit dan tahun 1974 bertambah 25 unit
sehingga seluruhnya bantuan USAID Amerika berjumlah 100 unit dan secara
Selanjutnya, kendala yang timbul adalah trayek yang diberikan hanya dari
Bekasi – Pulo Gadung dan dari Pulo Gadung ke Lapangan Banteng. Atas kerja
keras Pendiri mencari trayek tambahan kemudian bertambah lagi trayek dari Pulo
Gadung ke Blok M.
TAHUN 1976
Akibat tidak ada kenaikan tarif bus kota maka terjadi tunggakan setoran
pengembalian hutang investasi bus kepada bank. Saat itu, pembayaran setoran
harian ke Bank Bumi Daya lewat Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta.
JUNI, 1977
Mercedes Benz dari PT. Permorin selaku Dealer Mercedes Benz. Padahal saat itu
keuangan tidak memadai tetapi dengan tekad yang kuat Pendiri menandatangani
kontrak pembelian 100 unit chasis mobil Mercedes Benz dari PT. Permorin dan
diserahkan secara bertahap dengan harga kurs Dollar Rp. 425,- per-USD. Pada
bulan November 1977 PT. Permorin sangat terkejut karena pemerintah dalam hal
ini Bank Indonesia mendevaluasi kurs USD dari Rp. 425,- per-USD menjadi Rp.
16
675,- per-USD. Sehingga PT. Permorin beresiko menderita kerugian sedangkan
NOVEMBER, 1978
angsuran bus bantuan dari USAID Amerika akan diambil alih oleh pemerintah
PPD kecuali tiga perusahaan bus kota swasta yang salah satu diantaranya adalah
perusahaan swasta lainnya, akhirnya tersisa satu perusahaan swasta yaitu PT.
Mayasari Bakti yang sesuai dengan usulan dari Direktur Pendapatan Non Pajak,
Mayasari Bakti tidak diambil alih oleh pemerintah. Hal ini disebabkan meskipun
PT Mayasari Bakti masih memiliki hutang tetapi hutangnya sesuai jadwal dan
tidak memiliki tunggakan pembayaran. Sejak saat itu, bus kota yang beroperasi
hanya ada dua perusahan yaitu bus kota swasta PT. Mayasari Bakti dan
TAHUN 1981-1983
Saat masa negosiasi ini, Pendiri bersiap untuk mencari jalan keluar karena
khawatir PT. Mayasari Bakti akan diambil alih oleh pemerintah. Sehingga saat
itu sebagai porto folio plan, Pendiri membentuk perusahaan PT. Mayasari Utama
dan Primajasa Perdana Raya sekaligus mengajukan izin usaha angkutan Bus
17
Kota Express dan Bus AC di dalam Kota Jakarta. Akhirnya, atas bantuan Bank
Bapindo Pendiri membeli tanah untuk pool seluas + 22.500 m² dari Rido
Muhamad (pemilik perusahaan gelas yang bangkrut) di Cijantung Jl. Raya Bogor
c. Masa Kejayaan
TAHUN 1987
dukungan positif dari Pendiri. Secara intensif diadakan pertemuan antara PT.
TAHUN 1988
Pendiri mengajukan pembelian 100 unit bus HINO melalui kredit investasi
dari Bapindo dan selanjutnya tahun 1992 bertambah lagi sebanyak 50 unit bus
HINO dengan fasilitas yang sama dari Bank Bapindo. Pembiayaan kredit
investasi dibiayai oleh bank 70% dan 30% dibiayai dengan dana sendiri. Secara
bertahap maka izin perluasan bus kota PT. Mayasari Bakti mencapai 1.479 unit.
TAHUN 1990
sebanyak 600 unit. Dalam jangka tiga tahun semua izin direalisasikan. Atas
pengarahan Managing Director, Pendiri membeli 600 unit sedan taksi merk
NISSAN. Pembelian sedan taksi NISSAN dibayar dari Bank Bapindo 70% dan
TAHUN 1994
18
Di tahun ini muncul berbagai perusahaan baru bus kota seperti Bianglala,
Steady Safe, Koperasi Himpurna dan Koperasi ARH. Sedangkan PT. Pahala
Kencana diberi izin oleh DLLAJ dan mendapat persetujuan dari PT. Mayasari
Bakti sehingga perusahaan bus yang bergabung dengan PT. Mayasari Bakti
sampai Jakarta yang antara lain Bekasi - Kota, Bekasi - Blok M, Bekasi – Senen
dan lain-lain, untuk itu PT. Mayasari Bakti menambah pool bus. Akhirnya
Pendiri membeli sebidang tanah sawah di Jl. Raya Teuku Umar Km.44 Cibitung
Selain itu juga, Managing Director membeli tanah sawah lagi di Bekasi
yang berlokasi di seberang pool bus yang ada seluas + 16.000 m² dan sekarang
sebagian dipakai untuk pool II Bekasi sekaligus dealer PT. Hudaya Maju
Mandiri.
TAHUN 2000
dengan nama PT. Mayasari Bakti Utama dengan maksud untuk menampung
TAHUN 2005
Pendiri mendirikan perusahaan taksi dengan nama PT. Resik dan PT. Sabila,
akan tetapi yang keluar izinnya hanya PT. Sabila sebanyak 300 unit dari Provinsi
Banten.
19
TAHUN 2005 s/d SEKARANG
lain :
1 Bandung Primajasa
2 Garut Bakti
5 Sumedang (CBU)
6 Sukabumi (MGI)
di Indonesia”.
20
Tujuan :
3. Memberdayakan karyawan.
Tujuan :
a. ETHOS KERJA
1. Kerja itu : Aktivitas kehidupan yang diabdikan kepada Tuhan Yang Maha
Esa.
2. Kerja Itu : Ibadah. Kerja adalah, Pengabdianku, aku sanggup bekerja serius.
hasilnya.
unggul.
21
8. Kerja itu : Seni. Sanggup bekerja kreatif dan inisiatif.
Sampai dengan saat ini PT. Mayasari Bakti memiliki 4 (empat) Depo, antara lain
Total Bus
No. Nama Lokasi
(unit)
1 Depo A Klender 56
Jumlah 732
Depok, Tangerang dan Bekasi. Dari 42 trayek tersebut dilayani 384 unit Patas
AC, 205 unit dilayani Non AC dan 87 unit dilayani APTB serta Articulated
Busway sebanyak 56 unit. PT. Mayasari Bakti memiliki 2.823 orang karyawan
dari ke-3 (tiga) Depo diatas dengan beberapa jam kerja sesuai dengan bagiannya,
yaitu:
22
Jam Kerja (WIB)
No. Bagian
Shift 1 Shift 2
04.30 - 20.00 -
1 Operasi
09.00 00.00
08.00 - 18.00 -
2 Teknik
16.00 02.00
04.00 - 13.0 -
4 Lapangan (checker)
13.00 22.00
Perlu diketahui pula bahwa di dalam melakukan kegiatan usaha, PT. Mayasari
Dimana para awak bus menyetorkan pendapatan yang diterima sesuai dengan
target yang telah digariskan perusahaan. Sistem ini menggunakan target per-
rit.
2. Sistem Komisi
b. Sekilas Peristiwa
Pemerintah Daerah DKI Jakarta pada tahun 2003 memiliki program kerja
baru yang difokuskan pada sistem transportasi di wilayah Jakarta yaitu dengan
23
membuat Mass Rapid Transit (MRT) berupa monorail, subway dan busway.
Namun, konsep yang sudah siap untuk dijalankan saat itu setelah dilakukannya
program tersebut melibatkan semua perusahaan bus kota termasuk PT. Mayasari
Bakti.
TAHUN 2003-2004
melalui analisa dan pengkajian dari konsultan, akhirnya PT. Mayasari Bakti tidak
trayek PT. Mayasari Bakti tidak ada yang bersinggungan 100% tetapi hanya
TAHUN 2005
unit bus Transjakarta dengan merk Daewoo berbahan bakar gas dan transmisi
automatic.
Rp. 87.750.000.000,- (delapan puluh tujuh milyar tujuh ratus lima puluh juta
rupiah). Dari investasi tersebut 70% dibiayai oleh Bank Muamalat sebesar
Rp. 61.425.000.000,- (enam puluh satu milyar empat ratus dua puluh lima
juta rupiah), sedangkan 30% dibiayai dengan dana sendiri dari PT. Mayasari
24
Pembahasan lanjutan untuk koridor 4,5,6 dan 7, PT. Mayasari Bakti
Pada koridor 4,5,6 dan 7 investasi 38 unit single bus @ Rp. 1.350.000.000,- =
51.300.000.000,- (lima puluh satu milyar tiga ratus juta rupiah). Sedangkan
sendiri dari PT. Mayasari Bakti yaitu 30% sebesar 30% x Rp.
TAHUN 2006-2007
Total investasi PT. Mayasari Bakti pada bus Transjakarta untuk koridor
2,3,4,5,6 dan 7 sebesar = Rp. 175.050.000.000,- (seratus tujuh puluh lima milyar
lima puluh juta rupiah). Dari jumlah investasi tersebut dibiayai oleh Bank
Muamalat 70% = Rp. 122.535.000.000,- (seratus dua puluh dua milyar lima ratus
tiga puluh lima juta rupiah). Sedangkan investasi dengan dana sendiri dari PT.
Mayasari Bakti sebesar 30% = Rp. 52.515.000.000,- (lima puluh milyar lima
25
TAHUN 2009
milyar rupiah). Total investasi PT. Mayasari Bakti di bus Transjakarta dan di bus
kota dalam kurun waktu tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 adalah = Rp.
255.050.000.000,- (dua ratus lima puluh lima milyar lima puluh juta rupiah).
TAHUN 2010
Sesuai keputusan analisa konsultan dari Pemda DKI Jakarta, maka pada
tahun 2010 - 2011 PT. Mayasari Bakti mendapat bagian di koridor 9 dan 10
sebanyak 56 (lima puluh enam) unit Single Bus. Investasi yang dibutuhkan untuk
TAHUN 2015
dengan operator bus lainnya yaitu Perum Damri dan Perum PPD. Setelah tahap
seleksi administrasi oleh tim PT. Transportasi Jakarta maka lelang pengadaan 51
unit Articulated Bus merk SCANIA dimenangkan oleh PT. Mayasari Bakti.
tempat penyimpanan dan perawatan 51 unit Articulated Bus. PT. Mayasari Bakti
26
juga melakukan berbagai persiapan teknis lainnya seperti perekrutan SDM dan
checker. Perbaikan sarana dan prasarana pada Pool Klender juga dilakukan mulai
dari tahap merenovasi bangunan kantor dan bengkel, pembenahan lahan parkir
bus dan merelokasi pos keamanan. Tahapan perbaikan tersebut relative ringan
dikarenakan PT. Mayasari Bakti hanya memaksimalkan aset yang sudah ada.
c. Fasilitas
27
Kantin Ruang Makan Karyawan
1. Komisaris
2. Direktur
28
lainnya yaitu Mengkoodinir, mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan
1. Staff Ahli
harinya.
2. Devisi
a. Marketing
b. Operasional
29
3.2 Bisnis Utama Perusahaan
macam aktivitasnya.
kenyamanan penumpang.
30