Oleh: Irvandra Kalismaya, Filsafat dan Sosiologi Pendidikan, FIP, Universitas Negeri Yogyakarta
irvandrakalismaya@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan aspirasi pendidikan masyarakat dan faktor
pendukung serta penghambatnya, tepatnya pada masyarakat daerah terpencil Desa Bugelan, Kismantoro,
Wonogiri. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa aspirasi pendidikan masyarakat Desa Bugelan adalah dapat menempuh pendidikan
setinggi-tingginya, berharap memperoleh pekerjaan dan kehidupan yang lebih layak serta berusaha untuk
mewujudkannya. Faktor pendukungnya adalah faktor keluarga yang berupa dukungan finansial dan moral
berupa motivasi atau bimbingan, serta pengaruh teman sebaya dan bantuan dari pihak lain. Sedangkan
faktor penghambatnya adalah faktor keluarga yang tidak memiliki aspirasi yang sama dengan aspirasi
pendidikan anak, faktor ekonomi yang menunjukkan sebagian besar masyarakat masih tergolong ekonomi
lemah, faktor geografis karena akses dari dan menuju ke Desa Bugelan yang sulit dan faktor lingkungan
yaitu sulitnya mendapatkan informasi tentang jenjang pendidikan yang diinginkan.
Abstract
This research aim to describe the educational aspirations and enabling and inhibiting factors,
precisely in remote areas rural communities Bugelan, Kismantoro, Wonogiri. Data collection technique
using observation, interviews and documentation. Data analysis technique using data reduction, data
presentation and conclusion. The results showed that the aspirations of the people is can reached as high
as possible they can, so they can get a better job and better live. The supporting factors are family, the
form is financial support and moral support, and also influence of close friends and help from others.
While the inhibiting factors are the differences between parent aspirations and kid aspirations, economic
factor wich shows that most people in Bugelan are classified into weak economy, geografic factor because
of adversity acces and from Bugelan, and also the difficulty of information about higher educational stage
that they want.
Pendidikan merupakan hal yang tidak pemerintah pada daerah perkotaan yang
bisa lepas dari kehidupan manusia. Karena di notabene lebih mudah dijangkau. Harian
mana ada kehidupan manusia pasti ada kompas 8 Juni 2015, juga menyebutkan
Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan tertentu. Sebagian masalah pendidikan yang
terencana untuk mewujudkan suasana belajar ada di daerah terpencil antara lain kurangnya
dan proses pembelajaran agar peserta didik sarana dan prasarana pendidikan seperti
pendidikan, selama masa awal kemerdekaan sekolah dasar negeri yaitu SD N 1 Bugelan,
menghadapi berbagai macam masalah yang 1(satu) sekolah menengah pertama satu atap
secara umum di Indonesia antara lain adalah, dengan SD N 1 Bugelan. Desa Bugelan,
relevansi pendidikan, efektifitas dan efisiensi merupakan salah satu desa yang masih
merupakan hal yang selalu menjadi fokus dibuktikan dengan ditetapkannya Sekolah
dari pemerintah dalam upaya mewujudkan Dasar Negeri yang ada di desa tersebut
salah satu tujuan nasional yaitu, sebagai salah satu sekolah daerah terpencil
pemerintah di daerah terpencil dalam bidang sekolah daerah terpencil berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Wonogiri Jawa Tengah
Aspirasi Pendidikan Masyarakat… (Irvandra Kalismaya) 250
nomor 289 tahun 2015 tentang penetapan dengan pendidikan, aspirasi merupakan
satuan pendidikan dalam daerah khusus di kesadaran akan pentingnya pendidikan,
wilayah Kabupaten Wonogiri tahun 2015. harapan atau keinginan seseorang untuk
Dalam surat keputusan tersebut dinyatakan menempuh pendidikan sesuai dengan yang
bahwa SD N 2 Bugelan yang berada di diharapkannya dan usaha dalam
Dusun Setren Desa Bugelan termasuk ke mewujudkan harapannya tersebut. Aspirasi
dalam satuan pendidikan yang berada di pendidikan pada masyarakat tersebut
daerah khusus Berbagai masalah pendidikan berpengaruh terhadap penyelenggaraan
daerah terpencil yang telah diungkapkan pendidikan di Indonesia terutama pada
diatas, dipengaruhi oleh berbagai masalah daerah terpencil. Keberadaan aspirasi
eksternal diluar sistem pendidikan tersebut. pendidikan pada masyarakat di daerah
Masalah-masalah eksternal yang dimaksud terpencil menunjukkan bahwa sebenarnya
antara lain, perkembangan IPTEK. masyarakat daerah terpencil juga memiliki
Perkembangan IPTEK dibagi menjadi tiga kesadaran dan kepedulian terhadap
aspek yaitu, perkembangan ilmu pendidikan. Hal ini yang membuat
pengetahuan, perkembangan tekhnologi dan masyarakat daerah terpencil berminat untuk
perkembangan seni. Masalah eksternal yang bersekolah dengan keterbatasan yang ada.
kedua yaitu laju pertumbuhan penduduk Begitu juga sebaliknya apabila aspirasi
yang pesat. Laju pertumbuhan penduduk pendidikan pada masyarakat terpencil masih
yang pesat akan menyebabkan kurang, partisipasi pendidikan di daerah
perkembangan masalah pemerataan, terpencil juga akan berkurang.
misalnya jumlah anak usia sekolah akan Berdasarkan pernyataan di atas,
semakin besar atau banyak, jika daya aspirasi berpengaruh terhadap
tampung sekolah tidak bertambah maka berkembangnya masalah pendidikan, tidak
secara otomatis sebagian dari mereka tidak terkecuali di daerah terpencil. Maka dari itu
akan terlayani dalam bidang pendidikan. peneliti tertarik untuk mengkaji bagaimana
Masalah eksternal yang ketiga yaitu, aspirasi pendidikan pada masyarakat di Desa
keterbelakangan budaya dan sarana Bugelan, Kecamatan Kismantoro, Kabupaten
kehidupan. Masyarakat yang umumnya Wonogiri yang masih tergolong dalam
berada di daerah terpencil dengan ekonomi daerah terpencil.
lemah dan kurang terdidik akan mengalami
keterbelakangan budaya dan sarana
kehidupan. Masalah eksternal yang terakhir
adalah aspirasi masyarakat. Kaitannya
251 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 3 Vol.VI Tahun 2017
tua dengan harapan dapat meningkatkan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik
taraf hidup keluarga. setelah cita-citanya tercapai. Hasrat
b. Hasrat Masyarakat Desa Bugelan terhadap tersebut timbul karena kebanyakan
Cita-cita dalam Pendidikan masyarakat Desa Bugelan masih
Hasrat pada masyarakat Desa tergolong dalam ekonomi lemah dan harus
Bugelan dapat dilihat dari adanya harapan pergi ke kota besar untuk mendapatkan
masyarakat Desa Bugelan setelah pekerjaan yang terkesan seadanya. Maka
nantinya cita-citanya tercapai. Dari cita- dari itu masyarakat Desa Bugelan
cita yang ingin memperoleh pendidikan berhasrat untuk memiliki pekerjaan yang
yang lebih tinggi, masyarakat Desa layak dan kehidupan yang lebih baik
Bugelan memiliki harapan untuk dapat setelah cita-citanya tercapai.
mempunyai kehidupan yang lebih baik, c. Ketetapan Hati Masyarakat Desa Bugelan
agar mudah mendapat pekerjaan dan dari Cita-cita dan Hasratnya terhadap
mendapatkan pekerjaan yang layak. Pendidikan.
Masyarakat Desa Bugelan menganggap Ketetapan hati merupakan bagaimana
bahwa nantinya jika memperoleh individu menganggap cita-citanya begitu
pendidikan yang lebih tinggi akan penting untuk diwujudkan. Penting atau
mendapatkan kehidupan dan pekerjaan tidaknya cita-cita tersebut, dapat diketahui
yang lebih layak. Harapan tersebut sangat dari bagaimana individu memperjuangkan
wajar mengingat di zaman sekarang ini dan mengusahakan cita-citanya untuk
pendidikan sangat penting bagi kehidupan dapat ia capai. Ketetapan hati masyarakat
manusia untuk menjadi manusia yang Desa Bugelan dapat dilihat dari keyakinan
mandiri. Pendidikan juga dapat dijadikan masyarakat Desa Bugelan untuk dapat
sarana sebagai mengangkat derajat dan mencapai cita-citanya dalam pendidikan.
ekonomi manusia. Semakin tinggi Masyarakat Desa Bugelan cukup yakin
pendidikan seseorang, maka kemungkinan akan dapat mewujudkan cita-citanya
besar akan lebih mudah mendapatkan dalam pendidikan. Tidak hanya keyakinan
pekerjaan dan penghasilan yang lebih saja, tetapi juga berusaha agar dapat
baik. Pendidikan yang tinggi juga dapat mewujudkan cita-cita. Usaha masyarakat
dijadikan dasar seseorang untuk Desa Bugelan dilakukan sesuai dengan
membangun usaha atau berwirausaha. Jadi porsinya, yaitu porsi sebagai orang tua
dapat diketahui bahwa hasrat dari dan porsi sebagai anak. Sebagai orang tua
masyarakat Desa Bugelan adalah yaitu berusaha untuk membiayai anak
memperoleh kehidupan yang lebih baik, untuk dapat terus bersekolah dan
mudah mendapatkan pekerjaan dan memenuhi sarana dan prasarana
Aspirasi Pendidikan Masyarakat… (Irvandra Kalismaya) 254
pendukung sekolah. Selain itu juga yang dibahas salah satunya adalah tentang
memotivasi anak agar terus semangat pengurusan surat keterangan tidak mampu
untuk sekolah. Sebagai anak yaitu yang dikeluarkan oleh pemerintah desa.
berusaha untuk belajar yang rajin agar Surat tersebut dapat digunakan sebagai
dapat lulus dari sekolahnya yang sekarang persyaratan untuk mendapatkan beasiswa
dan diterima di sekolah atau perguruan pendidikan. Selain itu juga dapat sebagai
tinggi yang diinginkan. Jadi dapat persyaratan mendapatkan bantuan sosial dari
diketahui bahwa ketetapan hati pemerintah sehingga membantu ekonomi
masyarakat Desa Bugelan adalah yakin masyarakat kurang mampu. Media
akan dapat mencapai cita-cita dalam penyampaian aspirasi pendidikan masyarakat
pendidikan dan berusaha supaya cita- juga dilakukan melalui komite sekolah.
citanya tersebut tercapai. Menurut keterangan Bapak WR, beliau
Berdasarkan pembahasan hasil selaku anggota komite di salah satu sekolah
penelitian tersebut dapat ditarik yang ada di Desa Bugelan berkali-kali telah
kesimpulan bahwa aspirasi pendidikan menyampaikan kepada pihak sekolah untuk
masyarakat Desa Bugelan adalah dapat dapat memperbaiki sarana dan prasarana
menempuh pendidikan setinggi-tingginya sekolah dengan mengajukan bantuan kepada
yang mereka inginkan dan berharap dinas terkait. Selain itu juga Bapak WR
memperoleh pekerjaan dan kehidupan mengusulkan agar guru yang berstatus
yang lebih layak serta berusaha sebisa pegawai negeri sipil jumlahnya dapat
mungkin untuk mewujudkannya dengan ditambah. Hal tersebut berhubungan dengan
berusaha sesuai dengan porsi masing- kualitas pendidik yang ada di sekolah di
masing sebagai orang tua dan anak supaya lingkup Desa Bugelan. Dengan kualitas
anak dapat memperoleh pendidikan pendidik dan sarana prasarana sekolah yang
setinggi-tingginya atau lebih tinggi dari baik maka diharapkan kegiatan belajar
orang tua sehingga mudah mendapatkan mengajar dapat berjalan dengan maksimal
pekerjaan yang layak untuk meningkatkan sehingga mampu menyiapkan peserta didik
taraf hidup keluarga. untuk dapat melanjutkan pendidikan ke
jenjang yang lebih tinggi.
Penyampaian Aspirasi Pendidikan
Masyarakat Desa Bugelan Faktor Pendukung Aspirasi Pendidikan
Penyampaian aspirasi pendidikan pada Masyarakat Desa Bugelan
masyarakat dilakukan dalam rapat desa di Berkaitan dengan usaha untuk
balai Desa Bugelan. Pada rapat tersebut hal mewujudkan aspirasi pendidikan tentunya
255 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 3 Vol.VI Tahun 2017
dipengaruhi oleh faktor pendukung dan mengingatkan anak untuk selalu rajin dan
faktor penghambat aspirasi pendidikan. bersungguh-sungguh. Motivasi atau
Banyak faktor yang dapat menjadi faktor pengertian orang tua terhadap anak juga
pendukung aspirasi pendidikan. Untuk sangat penting mengingat anak usia sekolah
masyarakat Desa Bugelan, faktor yang masih sangat memerlukan bimbingan dari
mendukung aspirasi pendidikannya dapat orang tua dalam kehidupannya tak terkecuali
dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor dalam pendidikan seperti contoh untuk
orang tua atau keluarga dan faktor memilih sekolah yang baik. Faktor
lingkungan. Dari keterangan narasumber, pendukung aspirasi pendidikan masyarakat
banyak yang mengatakan bahwa faktor Desa Bugelan yang lain adalah faktor dari
pendukung aspirasi pendidikannya adalah teman sebaya yang menginginkan sekolah
faktor orang tua. Orang tua yang memiliki hingga jenjang tertentu sehingga memotivasi
aspirasi pendidikan terhadap anaknya selalu anak untuk dapat sekolah sampai jenjang
memberikan dukungan kepada anak. yang sama dengan temannya. Sangat wajar
Dukungan tersebut dapat berupa dukungan apabila anak sangat menginginkan jenjang
secara finansial dengan memenuhi biaya pendidikan tertentu yang sama dengan teman
sekolah hingga sarana dan prasarana yang sebayanya karena pada usia sekolah, anak-
mendukung aktifitas sekolah. Dukungan anak lebih sering berkumpul dengan teman
finansial menjadi sangat krusial dalam usaha sebaya dan ingin melakukan sesuatu secara
mewujudkan aspirasi pendidikan. Orang tua bersama-sama dalam segala hal tidak
dengan ekonomi yang tergolong mampu terkecuali dalam pendidikan. Keinginan
tentunya akan lebih mudah dalam menempuh jenjang pendidikan yang sama
mewujudkan aspirasinya. Berlaku sebaliknya dengan teman sebaya dapat juga
dengan orang tua dengan ekonomi yang menunjukkan kompetisi positif antar anak di
tergolong kurang mampu. Keadaan ekonomi dalam pendidikan. Kompetisi tersebut tentu
orang tua juga akan berpengaruh terhadap sangat memacu anak untuk dapat menempuh
aspirasi pendidikan anak. Aspirasi jenjang pendidikan yang paling tidak sama
pendidikan anak akan lebih mudah dicapai dengan teman sebayanya.
apabila orang tua memiliki ekonomi yang Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor
tergolong mampu. Sedangkan keadaan pendukung aspirasi pendidikan Masyarakat
ekonomi yang kurang mampu akan Desa Bugelan adalah faktor keluarga yang
menyulitkan anak untuk dapat mewujudkan berupa dukungan finansial dan moral yang
aspirasinya. Selain itu juga berupa motivasi berupa motivasi atau bimbingan, serta faktor
atau memberikan pengertian kepada anak pengaruh teman sebaya dan bantuan dari
akan pentingnya pendidikan dan
Aspirasi Pendidikan Masyarakat… (Irvandra Kalismaya) 256
pihak lain yaitu bantuan dari pemerintah ekonomi tersebut yang membuat masyarakat
maupun sekolah. kesulitan untuk dapat menempuh pendidikan
tinggi mengingat biaya pendidikan yang
Faktor Penghambat Aspirasi Pendidikan
semakin hari semakin mahal dan juga
pada Masyarakat Desa Bugelan
kehidupan di kota besar yang semakin hari
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
semakin mahal juga. Hanya golongan
menemukan faktor penghambat aspirasi
tertentu saja yang mampu memperoleh
pendidikan masyarakat Desa Bugelan adalah
pendidikan tinggi.
adanya perbedaan aspirasi antara orang tua
Faktor penghambat selanjutnya
dan anak. Hal ini ditemukan pada aspirasi
adalah faktor geografis. Desa Bugelan
Bapak WR dan Aspirasi anaknya yaitu WS.
merupaka desa yang lokasinya sangat jauh
Aspirasi pendidikan WR terhadap anak
dari perkotaan. Keadaan geografis desa yang
menginginkan anaknya untuk meneruskan
berupa bukit-bukit dan lereng-lereng
pendidikan sampai jenjang perkuliahan.
membuatnya sangat sulit untuk diakses.
Tetapi ternyata aspirasi pendidikan WS
Untuk dapat meneruskan ke jenjang SMA
menginginkan untuk dapat meneruskan ke
atau SMK, masyarakat harus menempuh
jenjang SMK supaya dapat langsung bekerja.
perjalanan sekitar 30 sampai dengan 60
Apabila orang tua bersikeras untuk
menit atau sekitar 15 km untuk mencapai
menyekolahkan anak hingga jenjang
pusat kecamatan atau harus menuju ke
perguruan tinggi, tentunya akan menghambat
sekolah yang berada di provinsi lain yaitu
aspirasi pendidikan anak. Tetapi juga apabila
Provinsi Jawa Timur yang memerlukan
anak tidak berminat meneruskan ke jenjang
perjalanan sekitar 30 sampai dengan 45
perguruan tinggi dan lebih memilih ke
menit. Kondisi itu diperparah dengan tidak
jenjang SMK supaya langsung bekerja, dapat
adanya kendaraan umum dari dan menuju
dipastikan aspirasi pendidikan orang tua
Desa Bugelan. Jauh dan sulitnya perjalanan
terhadap anak akan sulit untuk dicapai.
yang ditempuh membuat orang tua
Faktor penghambat yang lain adalah
mengeluarkan biaya lebih untuk biaya
kondisi ekonomi. Tidak mengherankan
transportasi anak untuk bersekolah. Maka
apabila kondisi ekonomi menjadi faktor
dari itu hanya masyarakat tertentu saja yang
utama yang menghambat tercapainya
memiliki kendaraan pribadi seperti sepeda
aspirasi pendidikan pada masyarakat Desa
motor yang mampu mengakses pendidikan
Bugelan. Sebagian besar masyarakat Desa
yang lebih tinggi. Kondisi itu lah yang
Bugelan berprofesi menjadi petani dan
menghambat aspirasi pendidikan masyarakat
tergolong dalam ekonomi lemah. Kondisi
Desa Bugelan. Faktor lain yang menghambat
257 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 3 Vol.VI Tahun 2017
baik karena dari apa yang disampaikan oleh Kismantoro. Dengan dibangunnya sekolah
Bapak WR bahwa hanya 3 sampai 4 guru tersebut, masyarakat Desa Bugelan yang
saja yang berstatus pegawai negeri. Hal ini notabene mengalami kesulitan akses
menunjukkan sekolah dasar yang ada masih pendidikan karena kendala geografis dan
kekurangan tenaga pendidik yang lebih baik. transportasi dapat terakomodir dengan
Kebijakan pendidikan dari daerah adanya SMP N 4 Satu Atap di Desa Bugelan.
yang berkaitan dengan daerah terpencil Desa Selain itu juga dapat membantu
Bugelan adalah Keputusan Bupati Wonogiri memfasilitasi aspirasi pendidikan masyarakat
nomor 289 Tahun 2015 tentang Penetapan Desa Bugelan untuk dapat menempuh
Satuan Pendidikan dalam Daerah Khusus di jenjang pendidikan yang diinginkan. Dengan
Wilayah Kabupaten Wonogiri Tahun 2015. demikian masyarakat Desa Bugelan
Keputusan tersebut berisi rekomendasi yang diharapkan dapat menempuh pendidikan
diajukan oleh Bupati Wonogiri bahwa serendah-rendahnya adalah sampai jenjang
sekolah-sekolah yang disebutkan dalam surat sekolah menengah pertama.
keputusan tersebut merupakan sekolah yang Kebijakan pemerintah berkaitan
termasuk ke dalam daerah khusus. dengan daerah terpencil dalam Peraturan
Keputusan Bupati yang menunjuk keempat Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41
sekolah di Desa Bugelan sebagai sekolah Tahun 2009 tentang tunjangan profesi guru
dalam daerah khusus memang tepat. Akan dan dosen, tunjangan khusus guru dan dosen
tetapi harus ada upaya lain agar dapat serta tunjangan kehormatan professor dan
memajukan pendidikan di Desa Bugelan. Keputusan Bupati Wonogiri nomor 289
Diantaranya adalah dengan lebih Tahun 2015 tentang Penetapan Satuan
memperhatikan sarana dan prasarana sekolah Pendidikan dalam Daerah Khusus di
yang ada di Desa Bugelan. Wilayah Kabupaten Wonogiri Tahun 2015
kurang begitu relevan dengan aspirasi
Relevansi Kebijakan Pendidikan dengan
pendidikan masyarakat Desa Bugelan. Hal
Aspirasi Pendidikan Masyarakat
ini karena kebijakan tersebut lebih
Kebijakan pendidikan yang ada di
menyangkut masalah kesejahteraan pendidik
Desa Bugelan yang berkaitan dengan daerah
dari pada peningkatan kualitas pendidik.
terpencil semestinya dapat mengakomodir
Padahal aspirasi pendidikan masyarakat
aspirasi pendidikan masyarakat daerah
Desa Bugelan adalah dapat menempuh
terpencil seperti masyarakat Desa Bugelan.
pendidikan setinggi apa yang mereka
Dalam hal ini pemerintah Kabupaten
inginkan sehingga hal yang harus
Wonogiri sudah mengakomodir dengan cara
diperhatikan adalah aspek pemerataan
mambangun SMP N 4 Satu Atap
pendidikan dengan cara memberikan
Aspirasi Pendidikan Masyarakat… (Irvandra Kalismaya) 260
beasiswa pendidikan penuh khusus untuk pendidikan anak, faktor ekonomi yang
peserta didik yang bertempat tinggal di menunjukkan sebagian besar masyarakat
daerah terpencil seperti Desa Bugelan. masih tergolong ekonomi lemah, faktor
geografis karena akses dari dan menuju ke
SIMPULAN DAN SARAN Desa Bugelan yang sulit dan faktor
Simpulan lingkungan yaitu sulitnya mendapatkan
Berdasarkan penelitian yang telah informasi tentang jenjang pendidikan yang
dilakukan menganai aspirasi pendidikan diinginkan.
pada masyarakat daerah terpencil di Desa Kebijakan pendidikan yang berkaitan
Bugelan, maka dapat diperoleh kesimpulan dengan daerah terpencil dan telah
sebagai berikut: diimplementasikan di Desa Bugelan yaitu
Aspirasi pendidikan masyarakat Desa Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Bugelan yang meliputi cita-cita, hasrat dan Nomor 41 Tahun 2009 tentang tunjangan
ketetapan hati adalah dapat menempuh profesi guru dan dosen, tunjangan khusus
pendidikan setinggi-tingginya yang mereka guru dan dosen serta tunjangan kehormatan
inginkan dan berharap memperoleh professor dan Keputusan Bupati Wonogiri
pekerjaan dan kehidupan yang lebih layak nomor 289 Tahun 2015 tentang Penetapan
serta berusaha sebisa mungkin untuk Satuan Pendidikan dalam Daerah Khusus di
mewujudkannya. Aspirasi tersebut Wilayah Kabupaten Wonogiri Tahun 2015
merupakan aspirasi pendidikan dari orang belum dapat menanggulangi isu-isu
tua terhadap pendidikan anak maupun pendidikan di Desa Bugelan yaitu kualitas
aspirasi pendidikan anak itu sendiri. Media pendidik, sarana dan prasarana, dan
penyampaian aspirasi dilakukan melalui pemerataan pendidikan.
rapat desa dan melalui komite sekolah. Kebijakan pemerintah berkaitan
Faktor pendukung aspirasi dengan daerah terpencil dalam Peraturan
pendidikan Masyarakat Desa Bugelan adalah Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41
faktor keluarga yang berupa dukungan Tahun 2009 tentang tunjangan profesi guru
finansial dan moral yang berupa motivasi dan dosen, tunjangan khusus guru dan dosen
atau bimbingan, serta pengaruh teman serta tunjangan kehormatan professor dan
sebaya dan bantuan dari pihak lain. Keputusan Bupati Wonogiri nomor 289
Faktor penghambat aspirasi Tahun 2015 tentang Penetapan Satuan
pendidikan masyarakat Desa Bugelan adalah Pendidikan dalam Daerah Khusus di
faktor orang tua atau keluarga yang tidak Wilayah Kabupaten Wonogiri Tahun 2015
memiliki aspirasi yang sama dengan aspirasi kurang begitu relevan dengan aspirasi
261 Jurnal Kebijakan Pendidikan Edisi 3 Vol.VI Tahun 2017
pendidikan masyarakat. Akan tetapi Dimyati & Mudjiono. (1999). Belajar dan
dibangunnya SMP N 4 Satu Atap Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Burhan Bungin. (2010). Penelitian Miles dan Huberman. (2007). Analisis Data
Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kualitatif. Jakarta: UI Press.
Kebijakan Publik dan Ilmu Sosial Mohamad Mustari. (2012). Pengantar
Lainnya. Jakarta: Kencana Prenama Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
Media Group. Laksbang Pressindo.
Dali Gulo. (1982). Kamus Psikologi.
Bandung: Penerbit Tonis.
Aspirasi Pendidikan Masyarakat… (Irvandra Kalismaya) 262