DOSEN PENGAMPU :
Sahade, S.Pd., M.Pd.
DISUSUN OLEH :
NAMA : RAHMAWATI
NIM : 220902501008
KELAS : A
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kesempatan kepada
saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa” tepat
waktu.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.
Rahmawati
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB I.............................................................................................................................5
PENDAHULUAN.........................................................................................................5
A. Latar Belakang....................................................................................................5
B. Rumusan Masalah...............................................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................................6
BAB II...........................................................................................................................7
KAJIAN TEORI............................................................................................................7
A. Teori Akuntansi..................................................................................................7
BAB III........................................................................................................................10
PEMBAHASAN..........................................................................................................10
A. Siklus Akuntansi...............................................................................................10
B. Bukti Transaksi.................................................................................................12
C. Jurnal Umum....................................................................................................13
D. Posting ke Buku Besar......................................................................................15
E. Neraca Saldo.....................................................................................................17
F. Laporan Keuangan............................................................................................20
BAB IV........................................................................................................................32
PENUTUP...................................................................................................................32
A. Kesimpulan.......................................................................................................32
B. Saran.................................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................34
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan jasa adalah suatu perusahaan yang kegiatan usahanya
ditujukan untuk memperoleh pendapatan ataupun penghasilan melalui
pelayanan jasa-jasa tertentu. Perusahaan jasa merupakan suatu tempat
berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor-faktor produksi
untuk menghasilkan suatu jasa. Jasa tidak dapat dilihat. dirasa, diraba,
didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Jasa tidak mengenal persediaan
atau penyimpanan produk yang telah dihasilkan. Jasa dihasilkan dan
dikonsumsi secara bersamaan. Jasa didesain khusus yang memiliki berbagai
jenis, tipe untuk kebutuhan pelanggan, sebagaimana pada jasa ekpedisi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang diatas,
maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah Siklus Akuntansi Pada Perusahaan Jasa ?
2. Apa Saja Contoh Bukti Transaksi Pada Perusahaan Jasa ?
3. Bagaimana Langkah-Langkah Membuat Jurnal Umum ?
4. Bagaimana Cara Posting Ke Buku Besar ?
5. Bagaimana Cara Menyusun Neraca Saldo Untuk Perusahaan Jasa ?
6. Bagaimana Cara Menyusun Laporan Keuangan Untuk Perusahaan
Jasa?
7. Bagaimana Tahap Akhir Penyusunan Laporan Keuangan ?
C. Tujuan
Sehubungan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, penulis
melakukan pembahasan dengan maksud :
1. Untuk Mengetahui Siklus Akuntansi Pada Perusahaan Jasa.
2. Untuk Mengetahui Contoh Bukti Transaksi Pada Perusahaan Jasa.
3. Untuk Mengetahui Langkah-Langkah Membuat Jurnal Umum.
4. Untuk Mengetahui Cara Posting Ke Buku Besar.
5. Untuk Mengetahui Cara Membuat Neraca Saldo Untuk Perusahaan
Jasa.
6. Untuk Mengetahui Cara Membuat Laporan Keuangan.
7. Untuk Mengetahui Tahapan Akhir Penyusunan Laporan Keuangan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Teori Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas,
mengolah, dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan
dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang
menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu
keputusan serta tujuan lainnya.
PEMBAHASAN
A. Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi adalah proses penyusunan suatu laporan keuangan yang
dapat dipertanggung jawabkan dan diterima. Pada umumnya, siklus akuntansi
selalu dimulai dari transaksi sampai pada pembuatan laporan keuangan
perusahaan. Dilanjutkan dengan adanya saldo yang ditutup dengan jurnal
penutup atau sampai pada jurnal pembalik.
Menurut (Hery, 2015:66) "Siklus akuntansi (accounting cycle) adalah
proses ATIKA akuntansi yang diawali dengan menganalisis dan menjurnal
transaksi dan yang diakhiri dengan membuat laporan keuangan".
B. Bukti Transaksi
Bukti transaksi adalah suatu bukti yang tertulis dari setiap kegiatan
transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan. Manfaat dari bukti transaksi
yaitu sebagai bukti tertulis dari transaksi yang sudah dilakukan untuk
menghindari terjadinya permasalahan di kemudian hari. Transaksi terbagi
menjadi dua macam, yaitu :
1. Bukti Transaksi Internal
Bukti transaksi internal merupakan suatu bukti pencatatan dari setiap
transaksi yang terjadi di dalam perusahaan dan untuk internal perusahaan.
Berikut adalah macam-macam bukti internal :
a. Bukti kas masuk, bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara
tunai.
b. Bukti kas keluar, bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang
tunai, misalnya untuk membayar gaji, utang, dan lain-lain.
c. Memo, bukti pencatatan antar bagian atau manajer dengan bagi-bagi
yang ada di lingkungan perusahaan.
2. Bukti Transaksi Eksternal
Bukti transaksi eksternal merupakan suatu bukti pencatatan dari setiap
transaksi yang terjadi antara perusahaan dengan pihak luar perusahaan.
Berikut adalah macam-macam bukti eksternal :
a. Faktur (Invoice), bukti transaksi pembelian atau penjualan secara kredit.
b. Kwitansi, bukti transaksi penerimaan uang atas pembayaran suatu hal
yang dilakukan secara tunai atau kontan.
c. Nota, bukti transaksi yang diberikan oleh penjual kepada pembeli
sebagai bukti pembelian tunai.
d. Nota debit, bukti transaksi yang dibuat oleh perusahaan untuk dikirim
kepada pihak di luar perusahaan karena ada suatu barang atau jasa yang
tidak sesuai dengan pesanan/pembelian atau rusak.
e. Nota kredit, bukti pemberitahuan atau penghitungan yang dikirim suatu
perusahaan kepada pelanggannya bahwa akunnya telah dikredit
sejumlah tertentu.
f. Cek, surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di
bank agar bank tersebut membayar sejumlah uang kepada pihak yang
disebut oleh pemilik rekening bank.
g. Bilyet giro, surat perintah dari nasabah bank kepada bank yang
bersangkutan untuk memindah bukukan sejumlah uang dari rekeningnya
ke rekening penerima yang namanya disebut dalam bilyet giro pada
bank yang sama atau bank yang lain.
h. Rekening koran, bukti mutasi kas di bank yang disusun oleh bank untuk
para nasabahnya dan digunakan sebagai dasar penyesuaian pencatatan
antara saldo kas menurut perusahaan dan saldo kas menurut bank.
i. Bukti setoran bank, bukti transaksi dari setiap nasabah saat melakukan
setoran di bank.
C. Jurnal Umum
Jurnal Umum adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat seluruh
transaksi keuangan perusahaan. Jurnal Umum digunakan untuk mencatat
transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat ke-4 jurnal seperti jurnal
penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, dan jurnal pengeluaran
kas.
Prosedur jurnal umum dibagi atas beberapa macam:
1. Setiap lembar jurnal harus diberi nomor halaman untuk memudahkan
penelusuran transaksi dari perkiraan ke jurnal.
2. Tahun pembuatan jurnal harus dicantumkan pada awal lembar
jurnal sebelah kiri atas.
3. Tanggal dan bulan dicatat pada kolom “Tanggal“ dan harus berurutan
sesuai dengan transaksinya.
4. Perkiraan yang didebit ditulis menepi kekiri pada kolom uraian.
5. Perkiraan yang dikredit ditulis menepi kekanan pada kolom uraian.
6. Jumlah yang didebet ditulis pada kolom debit.
7. Jumlah yang dikredit ditulis pada kolom kredit.
8. Untuk setiap jurnal dibuat garis penutup yang memisahkannya
dengan jurnal lain.
9. Kolom referensi akan berguna sebagai referensi silang.
Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau
dipindahkan ke Buku Besar secara berkala.
Akun no.111
Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2005 1 Saldo - 9.140
Des 2 Pembayaran JU 1 800 8.340
3 Penerimaan JU 1 2.400
10.740
Uang
4 Pembelian JU 1
10.500 240
Kendaraan
5 Hasil Jasa JU 1 1.300 1.540
6 Pembayaran JU 1
80 1.460
Iklan
7 Pembayaran JU 1
450 1.010
Gaji
8 Pengambilan JU 1
50 960
(prive)
E. Neraca Saldo
Neraca Saldo (Trial Balance) adalah daftar yang dipersiapkan untuk
melihat kesamaan atau menguji keseimbangan antara jumlah debit dan kredit
pada akun-akun yang ada dibuku besar. Neraca Saldo memuat ringkasan dari
akun transaksi beserta saldonya yang berguna sebagai dasar untuk
menyiapkan laporan keuangan atau sebagai bahan evaluasi.
Fungsi neraca saldo, yaitu :
1. Fungsi Persiapan, Merupakan fungsi untuk mempersiapkan
pembuatan laporan akhir keuangan pada suatu perusahaan baik
perusahaan barang atau jasa.
2. Fungsi Pencatatan, Merupakan fungsi utama dari penerapan ilmu
akuntansi dalam penyajian data pada perusahaan baik perusahaan
barang atau jasa.
3. Fungsi Koreksi, Merupakan laporan keuangan yang berguna
sebagai bahan evaluasi sebelum pembuatannya.
4. Fungsi Monitoring, Selain berfungsi sebagai informasi juga dapat
berfungsi sebagai informasi juga dapat berfungsi sebagai
monitoring keuangan dalam perusahaan barang atau jasa.
Manfaat / kegunaan neraca saldo, yaitu :
1. Sebagai ringkasan dari akun-akun pada buku besar. Neraca saldo
bermanfaat / berguna untuk memberikan informasi yang valid
untuk menyusun laba rugi laporan, ekuitas laporan dan neraca.
2. Neraca saldo bermanfaat / berguna untuk menguji keseimbangan
jumlah debit dan kredit yang ada dalam buku besar serta
membuktikan akurasi perhitungan dalam sistem pembukuan yang
berjalan pada setiap tahunan operasi perusahaan.
Secara garis besar, neraca memiliki dua format bentuk penyusunan yaitu
format staffel (report form) dan format scontro (account form). Dalam neraca
saldo, formulir neraca saldo yang berbentuk sederhana biasanya disajikan
dalam bentuk empat kolom yang terdiri dari kolom nomor akun, kolom nama
akun, kolom debit dan kolom kredit.
Ada perbedaan yang mendasar pada praktek penyusunan neraca saldo
pada format staffel (report form) dan format scontro (account form), yaitu
pada tahapan langkahnya tergantung pada format apa yang digunakan
sebelumnya pada akun buku besar.
Jika akun pada buku besar menggunakan bentuk staffel (report form)
maka dapat langsung menyusunnya berdasarkan pada kutipan jumlah saldo
yang telah tersedia pada tiap akun karena bentuk staffel (report form)
menyajikan saldo tiap akun yang dapat diketahui setiap saat. Berbeda dengan
akun buku besar bentuk scontro (account form)/ bentuk T, saldo yang ada
pada akun besar harus dihitung terlebihd dahulu sebelum disusun pada neraca
saldo.
Berikut contoh prosedur menyusun neraca saldo bentuk staffel.
Dari bagan diatas dapat dilihat bahwa akun buku besar bentuk staffel
(report form) lebih sederhana jika digunakan untuk membuat neraca saldo
karena hanya tinggal mengutip saja.
Sedikit berbeda dengan akun buku besar bentuk skontro atau bentuk akun
T yang harus dihitung secara matematis terlebih dahulu sebelum dibuat dalam
neraca saldo.
Berikut siklus akuntansi untuk penyajian neraca saldo bentuk scontro
(account form)/ bentuk akun T.
Dari bagan diatas langkah membuat neraca saldo bentuk scontro (account
form)/ bentuk akun T, sebagai berikut:
Langkah pertama
Menjumlahkan kolom debit/ kolom kredit yang memiliki dua atau lebih
pendebitan atau pengkreditan. Untuk akun yang jumlah pendebitan atau
pengkreditannya hanya satu maka penjumlahan tidak perlu dilakukan.
Langkah kedua
Untuk menhitung saldo debit atau saldo kredit hal yang dilakukan yaitu
menghitung selisih antara jumlah debit dengan jumlah kredit.
Langkah ketiga
Memindahkan saldo debit atau saldo kredit ke masing-masing kolom
debit atau kolom kredit yang ada pada neraca saldo.
F. Laporan Keuangan
Informasi perkembangan suatu perusahaan, berupa ringkasan keuangan,
perlu disusun untuk diinformasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Informasi berupa ringkasan perkembangan keuangan suatu perusahaan ini
dinamakan Laporan Keuangan. Laporan Keuangan adalah catatan informasi
keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat
digunakan untuk menggambarkan kinerja suatu perusahaan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi :
Neraca
Laporan laba rugi.
Laporan perubahan ekuitas.
Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa
laporan arus kas atau laporan arus dana.
Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan
bagian integral dari laporan keuangan.
Laporan laba rugi dapat dibuat dengan mengambil data pada kertas
kerja di kolom laba rugi. Saldo pendapatan diambil dari kolom kredit.
Sementara saldo beban diambil dari kolom debet.
2. Neraca
Neraca (balance sheet) memberikan gambaran mengenai posisi
keuangan perusahaan. Neraca merupakan suatu daftar berisikan susunan harta,
kewajiban, dan modal suatu perusahaan pada saat tertentu.
Neraca disusun menurut aturan atau urutan tertentu. Pada bagian harta,
akun-akun harta disusun menurut likuiditas masing-masing akun tersebut atau
kemudahan akun tersebut menjadi kas. Pada bagian kewajiban, akun-akun
kewajiban disusun menurut urutan jatuh tempo atau akun tersebut dilunasi.
Pada bagian modal, akun-akun modal disusun menurut kekekalan atau lama
akun tersebut bertahan dalam neraca.
Neraca merupakan suatu gambaran keuangan perusahaan pada satu
saat, biasanya pada hari terakhir bulan atau tahun. Satu sisi neraca
menunjukkan nilai semua aktiva yang dimiliki perusahaan, dan sisi yang lain
menunjukkan sumber-sumber dana untuk memperoleh aktiva tersebut. Amin
Widjaja Tunggal (1997 : 17) dalam bukunya “Akuntansi Untuk Perusahaan
Kecil dan Menengah” menyatakan Neraca sebagai suatu gambaran posisi
keuangan suatu badan usaha pada saat tertentu yang lazimnya disajikan dalam
bentuk, aktiva, hutang dan modal.
Posisi keuangan disusun berdasarkan saldo perkiraan buku besar
sebagai hasil atas berlangsungnya transaksi-transaksi yang berkaitan dengan
kegiatan usaha sepanjang masa tertentu yang diolah sedemikian rupa,
sehingga pengolahan data transaksi kegiatan usaha tersebut tidak saja dicatat
secara historis, tetapi juga harus memenuhi prinsip-prinsip akuntansi.
Secara umum neraca terdiri atas aktiva atau kekayaan (assets),
kewajiban-kewajiban (liabilities) dan modal (capital) yang menerangkan
posisi keuangan suatu usaha sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi. Adapun
pembagian pos-pos dalam neraca sebagai berikut :
a. Aktiva
Aktiva adalah saldo debet (debit balances) yang berisi segala sesuatu
yang dimiliki oleh perusahaan (Gill dan Chatton, 2003 : 4). Aktiva
terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Aktiva lancar, yaitu segala assets atau aktiva yang dapat diubah
menjadi uang tunai (kas) selama setahun.
2. Aktiva tetap, yaitu sering disebut aktiva jangka panjang, berupa
barang-permanen, seperti bangunan dan peralatan utama.
b. Kewajiban
Kewajiban (liabilities) adalah segala sesuatu yang harus dibayarkan
kepada kreditur, kewajiban merupakan hutang perusahaan kepada
pihak lain. Kewajiban terbagi menjadi dua, yaitu (Gill dan Chatton,
2003 : 10)
1. Kewajiban lancar atau kewajiban jangka pendek, yaitu : jumlah
seluruh uang yang dipinjam oleh perusahaan yang harus
dikembalikan (jatuh tempo) dalam waktu setahun.
2. Kewajiban jangka panjang, yaitu segala kewajiban seperti hipotek,
surat obligasi, pinjaman bersyarat, dan sebagainya dan dilunasi
dalam waktu lebih dari setahun sejak tanggal pinjaman.
c. Modal
Modal adalah hak pemilik atas kekayaan perusahaan dan merupakan
sisa dari jumlah kekayaan setelah dikurangi kewajiban-kewajiban
(Amin Widjadja Tunggal, 1997 : 20).
Pada neraca dapat kita temukan 2 bentuk : (1) bentuk akun T atau
skontro. (2) bentuk akun laporan atau staffel. Contoh Neraca :
Bentuk Skontro :
Bentuk Staffle :
Langkah-langkah pembuatan Neraca :
Sumber data untuk membuat neraca dapat diambil dari kertas kerja. Saldo
harta dapat diambil dari kolom neraca sebelah debetsaldo kewajiban dapat diambil
dari kolom neraca sebelah kredit. Saldo modal dapat diambil dari laporan perubahan
modal (modal akhir).
Jadi unsur yang termasuk di dalam laporan perubahan modal terdiri dari
Investasi awal atau modal awal, laba-rugi selama periode yang bersangkutan, prive
penarikan modal oleh pemilik dan modal akhir, semoga informasi akuntansi ini dapat
bermanfaat.
Jurnal yang dibuat pada akhir tahun untuk menutup semua akun rekening
yang bersifat sementara yang dibuat pada akhir periode akuntansi dengan
tujuan untuk memindahkan atau menutup saldo Akun sementara/nominal.
Akun nominal terdiri dari pendapatan dan biaya. Dalam pembuatan Jurnal
Penutup, perlu dibuka Akun baru yaitu Akun Ikhtisar Laba Rugi yang
digunakan untuk menampung pemindahan saldo Akun nominal.
Pada neraca saldo setelah penyesuaian, akun biaya posisinya di sisi debet.
Pada jurnal penutup, pindahkan posisi biaya di debit ke kredit. Maka jurnal
penutup pada tahap ini adalah:
Biaya Rp xxx
Untuk memperoleh nilai laba/rugi (ikhtisar laba rugi) pada tahap ini,
terlebih dahulu kurangkan hasil penutupan rekening pendapatan dan biaya
pada neraca saldo setelah penyesuaian = laba/rugi. Laba jika pendapatan >
biaya. Rugi jika pendapatan < biaya, sehingga jurnal penutup untuk tahap ini
adalah:
Modal Rp xxx
Modal Rp XXX
Untuk menutup akun prive yang bersaldo debit pada neraca saldo setelah
penyesuaian, posisikan akun prive tersebut di kredit :
Modal Rp xxx
Prive Rp xxx
1. Nama Perusahaan
3. Tanggal pembuatan
3. Kolom 3 : Debit
4. Kolom 4: Kredit
Kode
Nama Akun Debit Kredit
Akun
Jumlah
Utang … Rp XXX
Utang … Rp XXX
Beban … Rp XXX
Kas … Rp XXX
Pendapatan … Rp XXX
Utang … Rp XXX
Pendapatan … Rp XXX
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perlu Anda ingat bahwa akuntansi merupakan suatu proses dari tiga
aktivitas. Ketiga aktivitas itu adalah: pengidentifikasian (identifying),
pencatatan (recording), dan pengkomunikasian (communicating) peristiwa-
peristiwa ekonomi dari suatu organisasi bisnis dan non bisnis untuk
kepentingan pemakai (user) informasi. Peristiwa-peristiwa ekonomi yang
dimaksud adalah transaksi keuangan yaitu setiap kejadian di dalam
organisasi yang menyebabkan bertambah, berkurang, dan/atau berubahnya
susunan kekayaan, kewajiban, dan modal (ekuitas) organisasi yang
bersangkutan. Aktivitas pengidentifikasian merupakan upaya untuk
menyeleksi dan mengukur peristiwa-peristiwa yang relevan dengan kegiatan
ekonomi perusahaan. Menyeleksi berarti memilah dan memilih peristiwa
yang relevan dengan kegiatan ekonomi perusahaan, sedangkan mengukur
berarti menghitung dan menentukan nilainya dalam satuan uang, misalnya
rupiah. Aktivitas pencatatan merupakan upaya untuk merekam peristiwa-
peristiwa ekonomi tersebut dalam sebuah catatan permanen dari aktivitas
ekonomi organisasi sebagai sumber informasi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.
DAFTAR PUSTAKA
Jusup, & Al, H. (2011). Dasar-Dasar Akuntansi. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi.