Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH

SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA

Tugas ini Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Strategi dan Media Pembelajaran Bidang Studi Akuntansi

DOSEN PENGAMPU :
Sahade, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :

NAMA : RAHMAWATI
NIM : 220902501008
KELAS : A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan kesempatan kepada
saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa” tepat
waktu.

Makalah berjudul “Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa” disusun guna memenuhi


tugas dosen pada mata kuliah Strategi dan Media Pembelajaran Bidang Studi
Akuntansi di Universitas Negeri Makassar. Selain itu, saya juga berharap agar
makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa.

Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah


Strategi dan Media Pembelajaran Bidang Studi Akuntansi. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang
ditekuni penulis.

Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 14 November 2023

Rahmawati
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2

DAFTAR ISI.................................................................................................................3

BAB I.............................................................................................................................5

PENDAHULUAN.........................................................................................................5

A. Latar Belakang....................................................................................................5

B. Rumusan Masalah...............................................................................................5

C. Tujuan.................................................................................................................6

BAB II...........................................................................................................................7

KAJIAN TEORI............................................................................................................7

A. Teori Akuntansi..................................................................................................7

B. Pengertian Siklus Akuntansi...............................................................................7

C. Tahapan Siklus Akuntansi..................................................................................8

D. Akuntansi Perusahaan Jasa.................................................................................9

BAB III........................................................................................................................10

PEMBAHASAN..........................................................................................................10

A. Siklus Akuntansi...............................................................................................10

B. Bukti Transaksi.................................................................................................12

C. Jurnal Umum....................................................................................................13
D. Posting ke Buku Besar......................................................................................15

E. Neraca Saldo.....................................................................................................17

F. Laporan Keuangan............................................................................................20

G. Tahap Akhir Penyusunan Laporan Keuangan..............................................27

BAB IV........................................................................................................................32

PENUTUP...................................................................................................................32

A. Kesimpulan.......................................................................................................32

B. Saran.................................................................................................................33

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................34
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan jasa adalah suatu perusahaan yang kegiatan usahanya
ditujukan untuk memperoleh pendapatan ataupun penghasilan melalui
pelayanan jasa-jasa tertentu. Perusahaan jasa merupakan suatu tempat
berlangsungnya proses produksi yang menggabungkan faktor-faktor produksi
untuk menghasilkan suatu jasa. Jasa tidak dapat dilihat. dirasa, diraba,
didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Jasa tidak mengenal persediaan
atau penyimpanan produk yang telah dihasilkan. Jasa dihasilkan dan
dikonsumsi secara bersamaan. Jasa didesain khusus yang memiliki berbagai
jenis, tipe untuk kebutuhan pelanggan, sebagaimana pada jasa ekpedisi.

Pada perkembangan dunia usaha yang pesat khususnya perusahaan di


bidang jasa, semakin banyak masalah-masalah yang dihadapi oleh pemimpin
perusahaan ataupun pihak manajemen. Oleh karena itu, memungkinkan
seseorang pemimpin mengawasi seluruh jalannya operasional perusahaan
secara langsung dan terus menerus, agar pihak manajemen perusahaan dapat
melakukan tugasnya dengan baik serta mewujudkan sistem informasi yang
dapat bekerja untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh perusahaan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang diatas,
maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah Siklus Akuntansi Pada Perusahaan Jasa ?
2. Apa Saja Contoh Bukti Transaksi Pada Perusahaan Jasa ?
3. Bagaimana Langkah-Langkah Membuat Jurnal Umum ?
4. Bagaimana Cara Posting Ke Buku Besar ?
5. Bagaimana Cara Menyusun Neraca Saldo Untuk Perusahaan Jasa ?
6. Bagaimana Cara Menyusun Laporan Keuangan Untuk Perusahaan
Jasa?
7. Bagaimana Tahap Akhir Penyusunan Laporan Keuangan ?

C. Tujuan
Sehubungan dengan latar belakang dan rumusan masalah diatas, penulis
melakukan pembahasan dengan maksud :
1. Untuk Mengetahui Siklus Akuntansi Pada Perusahaan Jasa.
2. Untuk Mengetahui Contoh Bukti Transaksi Pada Perusahaan Jasa.
3. Untuk Mengetahui Langkah-Langkah Membuat Jurnal Umum.
4. Untuk Mengetahui Cara Posting Ke Buku Besar.
5. Untuk Mengetahui Cara Membuat Neraca Saldo Untuk Perusahaan
Jasa.
6. Untuk Mengetahui Cara Membuat Laporan Keuangan.
7. Untuk Mengetahui Tahapan Akhir Penyusunan Laporan Keuangan.
BAB II

KAJIAN TEORI
A. Teori Akuntansi
Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas,
mengolah, dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan
dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang
menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu
keputusan serta tujuan lainnya.

Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila


diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia adalah menghitung atau
mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan
bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai
bahasa bisnis.

Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian


mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak
dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di
dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah

Menurut Hery (2013:6) "Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sebuah


informasi yang memberikan laporan kepada para pengguna informasi
akuntansi atau kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan (stakeholders)
terhadap hasil kinerja dan kondisi keuangan perusahaan."
B. Pengertian Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi merupakan suatu proses akuntansi sistematis dan
bertahap yang dilakukan dengan tujuan untuk memproses berbagai bukti
transaksi keuangan dan mengolahnya menjadi sebuah laporan atau informasi
akuntansi pada sebuah entitas dalam suatu periode waktu tertentu.

Menurut pendapat Dina Fitria (2014:28) yang dimaksud dengan siklus


akuntansi adalah sebuah tahapan kegiatan akuntansi yang meliputi pencatatan,
pengelompokan, peringkasan data keuangan yang sudah diproses sebelumnya
dan pelaporan yang dimulai saat terjadinya transaksi dalam sebuah entitas.
Sementara itu, Rahman Pura (2013:18) menjelaskan bahwa siklus akuntansi
adalah rangkaian kegiatan dan tahapan akuntansi yang dilakukan secara
sistematis mulai dari pencatatan akuntansi hingga penutupan pembukuan.

C. Tahapan Siklus Akuntansi


Tahapan-tahapan dalam proses penyelesaian siklus akuntansi, secara lebih
rinci dalam siklus akuntansi dapat diurutkan sebagai berikut :

1. Mula-mula dokumen pendukung transaksi dianalisis dan informasi yang


terkandung dalam dokumen tersebut dicatat dalam jurnal.
2. Lalu data akuntansi yang ada dalam jurnal di posting ke buku besar.
3. Seluruh saldo akhir yang terdapat pada masing-masing buku besar akun
"didaftar" (dipindahkan) ke neraca saldo untuk membuktikan kecocokan
antara keseluruhan nilai akun yang bersaldo normal kredit
4. Menganalisis data penyesuaian dan membuat ayat jurnal penyesuaian.
5. Memposting data jurnal penyesuaian ke masing-masing buku besar akun
yang terkait.
6. Dengan menggunakan pilihan (optimal) bantuan neraca lajur sebagai
kertas kerja (work sheet), neraca saldo setelah penyesuaian (adjust trial
balance) dan laporan keuangan diarsipkan.
7. Membuat ayat jurnal penutup (closing entries).
8. Memposting data jurnal penutup ke masing-masing buku besar akun
yang terkait.
9. Menyiapkan neraca saldo setelah penutupan (post-closing trial
balance).
10. Membuat ayat jurnal pembalik (reversing entries).

D. Akuntansi Perusahaan Jasa


Menurut (Aisyah, 2018:1) menjelaskan bahwa " Perusahaan Jasa adalah
perusahaan yang kegiatan utamanya menyediakan berbagai pelayanan seperti
kemudahan, keamanan, atau kenikmatan kepada anggota masyarakat yang
memerlukannya. Perusahaan jasa memiliki beberapa karakteristik diantaranya
sebagai berikut:

1. Kegiatan utamanya menjual Jasa.


2. Tidak terwujud dan bersifat abstrak.
3. Tidak menyediakan produk dalam bentuk fisik.
4. Jenis dan kualitas layanannya berbeda-beda."

Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa perusahaan jasa merupakan


perusahaan yang memproduksi suatu produk yang tidak terwujud atau
menyediakan jasa kepada masyarakat yang bertujuan untuk memperoleh
keuntungan.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Siklus Akuntansi
Siklus akuntansi adalah proses penyusunan suatu laporan keuangan yang
dapat dipertanggung jawabkan dan diterima. Pada umumnya, siklus akuntansi
selalu dimulai dari transaksi sampai pada pembuatan laporan keuangan
perusahaan. Dilanjutkan dengan adanya saldo yang ditutup dengan jurnal
penutup atau sampai pada jurnal pembalik.
Menurut (Hery, 2015:66) "Siklus akuntansi (accounting cycle) adalah
proses ATIKA akuntansi yang diawali dengan menganalisis dan menjurnal
transaksi dan yang diakhiri dengan membuat laporan keuangan".

Ada tiga tahap dalam siklus akuntansi, yaitu :

1. Tahap Pencatatan (Recording Phase)


Transaksi perusahaan jasa merupakan informasi awal yang harus dicatat
dan diolah sebagai dasar untuk membuat laporan keuangan. Adapun langkah-
langkah yang ditempuh dalam tahap pencatatan perusahaan jasa, meliputi :
a. Menyiapkan sumber dokumen/bukti transaksi.
b. Dari sumber transaksi tersebut kemudian dilakukan Analisa ke Jurnal
Umum.
c. Setelah Analisa ke jurnal umum kemudian diposting ke dalam buku
besar.
2. Tahap Pengikhtisaran (Sumarizing Phase)
Setelah tahap pencatatan diatas telah selesai dikerjakan, maka langkah
selanjutnya adalah tahap pengikhtisaran. Adapun urutan dari tahap
pengikhtisaran adalah sebagai berikut :
a. Menyusun neraca saldo. Data neraca saldo berasal dari saldo sementara
buku besar. Neraca saldo ini dibuat sebagai langkah awal untuk
menyusun kertas kerja.
b. Ayat jurnal penyesuaian. Terkadang sewaktu perusahaan melakukan
pencatatan ke dalam laporan, ada akun-akun yang belum sempat
tercatat. Disinilah pencatatan dilakukan untuk mengetahui saldo akun
riil dan nominal dengan sebenarnya.
c. Kertas kerja. Kertas kerja adalah alat bantu untuk membuat laporan
keuangan dari transaksi yang terjadi di dalam perusahaan selama satu
periode akuntansi.
d. Setelah menyusun kertas kerja, langkah selanjutnya adalah jurnal
Penutup. Jurnal penutup ini untuk menutup akun-akun nominal, prive,
dan ikhtisar laba-rugi supaya tidak terjadi perhitungan ulang terhadap
transaksi di periode berikutnya.
e. Neraca saldo setelah penutupan. Tujuan pembuatan neraca saldo setelah
penutupan ini adalah untuk menentukan apakah akun buku besar telah
seimbang untuk memulai kegiatan pada periode tertentu, langkah ini
berhubungan pembalikan ayat penyesuainan tertentu (Jurnal Pembalik).
3. Tahap Pelaporan
Tahap pelaporan ini merupakan tahap yang paling akhir dalam proses
akuntansi. Adapun yang terdapat dalam tahap pelaporan ini adalah : Laporan
Keuangan. Laporan keuangan memiliki unsur-unsur yaitu:
a. Laporan laba-rugi, berisi seluruh akun nominal yaitu pendapatan dan
beban. Dari perhitungan antara pendapatan dan beban akun di peroleh
laba atau rugi perusahaan. Akun nominal biasa disebut akun sementara.
b. Laporan perubahan modal, memiliki unsur-unsur yaitu modal awal, sisa
laba atau rugi perusahaan, prive,dan modal akhir perusahaan
mempengaruhi posisi modal.
c. Neraca, laporan yang berisi tentang posisi harta, utang, dan modal
perusahaan pada saat tertentu. Neraca memuat akun rill perusahaan.

B. Bukti Transaksi
Bukti transaksi adalah suatu bukti yang tertulis dari setiap kegiatan
transaksi yang terjadi pada suatu perusahaan. Manfaat dari bukti transaksi
yaitu sebagai bukti tertulis dari transaksi yang sudah dilakukan untuk
menghindari terjadinya permasalahan di kemudian hari. Transaksi terbagi
menjadi dua macam, yaitu :
1. Bukti Transaksi Internal
Bukti transaksi internal merupakan suatu bukti pencatatan dari setiap
transaksi yang terjadi di dalam perusahaan dan untuk internal perusahaan.
Berikut adalah macam-macam bukti internal :
a. Bukti kas masuk, bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara
tunai.
b. Bukti kas keluar, bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang
tunai, misalnya untuk membayar gaji, utang, dan lain-lain.
c. Memo, bukti pencatatan antar bagian atau manajer dengan bagi-bagi
yang ada di lingkungan perusahaan.
2. Bukti Transaksi Eksternal
Bukti transaksi eksternal merupakan suatu bukti pencatatan dari setiap
transaksi yang terjadi antara perusahaan dengan pihak luar perusahaan.
Berikut adalah macam-macam bukti eksternal :
a. Faktur (Invoice), bukti transaksi pembelian atau penjualan secara kredit.
b. Kwitansi, bukti transaksi penerimaan uang atas pembayaran suatu hal
yang dilakukan secara tunai atau kontan.
c. Nota, bukti transaksi yang diberikan oleh penjual kepada pembeli
sebagai bukti pembelian tunai.
d. Nota debit, bukti transaksi yang dibuat oleh perusahaan untuk dikirim
kepada pihak di luar perusahaan karena ada suatu barang atau jasa yang
tidak sesuai dengan pesanan/pembelian atau rusak.
e. Nota kredit, bukti pemberitahuan atau penghitungan yang dikirim suatu
perusahaan kepada pelanggannya bahwa akunnya telah dikredit
sejumlah tertentu.
f. Cek, surat perintah yang dibuat oleh pihak yang mempunyai rekening di
bank agar bank tersebut membayar sejumlah uang kepada pihak yang
disebut oleh pemilik rekening bank.
g. Bilyet giro, surat perintah dari nasabah bank kepada bank yang
bersangkutan untuk memindah bukukan sejumlah uang dari rekeningnya
ke rekening penerima yang namanya disebut dalam bilyet giro pada
bank yang sama atau bank yang lain.
h. Rekening koran, bukti mutasi kas di bank yang disusun oleh bank untuk
para nasabahnya dan digunakan sebagai dasar penyesuaian pencatatan
antara saldo kas menurut perusahaan dan saldo kas menurut bank.
i. Bukti setoran bank, bukti transaksi dari setiap nasabah saat melakukan
setoran di bank.

C. Jurnal Umum
Jurnal Umum adalah buku jurnal yang digunakan untuk mencatat seluruh
transaksi keuangan perusahaan. Jurnal Umum digunakan untuk mencatat
transaksi-transaksi yang tidak dapat dicatat ke-4 jurnal seperti jurnal
penjualan, jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, dan jurnal pengeluaran
kas.
Prosedur jurnal umum dibagi atas beberapa macam:
1. Setiap lembar jurnal harus diberi nomor halaman untuk memudahkan
penelusuran transaksi dari perkiraan ke jurnal.
2. Tahun pembuatan jurnal harus dicantumkan pada awal lembar
jurnal sebelah kiri atas.
3. Tanggal dan bulan dicatat pada kolom “Tanggal“ dan harus berurutan
sesuai dengan transaksinya.
4. Perkiraan yang didebit ditulis menepi kekiri pada kolom uraian.
5. Perkiraan yang dikredit ditulis menepi kekanan pada kolom uraian.
6. Jumlah yang didebet ditulis pada kolom debit.
7. Jumlah yang dikredit ditulis pada kolom kredit.
8. Untuk setiap jurnal dibuat garis penutup yang memisahkannya
dengan jurnal lain.
9. Kolom referensi akan berguna sebagai referensi silang.

Jurnal Umum memiliki 5 fungsi penting yaitu :

a. Fungsi Historis : pencatatan setiap transaksi dilakukan berdasarkan


tanggal terjadinya transaksi.
b. Fungsi Pencatatan : Jurnal Umum digunakan untuk mencatat setiap
transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Tiap perubahan kekayaan,
modal, biaya dan pendapatan harus terlebih dahulu dicatat kedalam
jurnal umum.
c. Fungsi Analisis : pencatatan dalam jurnal umum merupakan hasil
analisis transaksi berupa pendebitan dan pengkreditan akun yang
terpengaruh.
d. Fungsi Instruksi : jurnal umum berfungsi memberikan perintah atau
petunjuk dalam proses memasukan data ke buku besar.
e. Fungsi Informatif : memberikan informasi mengenai semua transaksi
yang dilakukan dengan disertai keterangan-keterangan.

Ada beberapa manfaat jurnal umum yang bisa didapatkan oleh


suatu perusahaan, yaitu :
1. Untuk mendapatkan informasi tentang terjadinya pertambahan atau
pengurangan suatu perkiraan.
2. Untuk mengetahui jumlah yang sudah diposting ke perkiraan yang tepat
pada buku besar sesuai nomor perkiraannya dengan membuat tanda
referensi.
3. Mengetahui jumlah yang di debit dan di kredit seimbang (Balance).

D. Posting ke Buku Besar


Proses akuntansi sesudah penjurnalan adalah pencatatan ke buku besar.
Proses pemindahan informasi transaksi dari jurnal ke buku besar disebut
posting atau pengakuan. Posting merupakan suatu proses memindahkan
informasi akuntansi seperti pencatatan atau pengelompokan nama-nama akun
ke dalam bagian yang sesuai dari jurnal kedalam buku besar.
Posting dilakukan untuk mendapatkan suatu gambaran pengaruh transaksi
terhadap setiap akun aset, kewajiban, ataupun ekuitas. Diakhir periode Jumlah
saldo dari setiap akun akan diringkas untuk penyusunan neraca saldo dan
laporan keuangan. Langkah-langkah memposting adalah :
1. Catatlah saldo awal buku besar dari neraca awal. Akun yang ada di sisi
debit neraca dicatat sebagai saldo awal debit akun buku besar dan akun
yang ada di sisi kredit neraca dicatat sebagai saldo awal kredit akun
buku besar.
2. Masukan tanggal transaksi yang tertera dibuku jurnal ke kolom tanggal
untuk masing-masing akun.
3. Masukkanlah jumlah rupiah yang di debit maupun yang di kredit ke
masing-masing akun sesuai debit dan kreditnya.
4. Catatlah keterangan yang sesingkat mungkin di kolom keterangan
masing-masing akun.
5. Masukkan nomor halaman yang ada di buku jurnal ke kolom ref
masing-masing akun.
6. Sebagai tandingan nomor 5, masukkan nomor-nomor akun di kolom ref
pada buku jurnal. Langkah terakhir ini digunakan untuk menandai
bahwa jurnal benar-benar telah diakunkan.

Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan diposting atau
dipindahkan ke Buku Besar secara berkala.

Akun kas (dalam ribuan)

Akun no.111

Saldo
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
Debet Kredit
2005 1 Saldo - 9.140
Des 2 Pembayaran JU 1 800 8.340
3 Penerimaan JU 1 2.400
10.740
Uang
4 Pembelian JU 1
10.500 240
Kendaraan
5 Hasil Jasa JU 1 1.300 1.540
6 Pembayaran JU 1
80 1.460
Iklan
7 Pembayaran JU 1
450 1.010
Gaji
8 Pengambilan JU 1
50 960
(prive)
E. Neraca Saldo
Neraca Saldo (Trial Balance) adalah daftar yang dipersiapkan untuk
melihat kesamaan atau menguji keseimbangan antara jumlah debit dan kredit
pada akun-akun yang ada dibuku besar. Neraca Saldo memuat ringkasan dari
akun transaksi beserta saldonya yang berguna sebagai dasar untuk
menyiapkan laporan keuangan atau sebagai bahan evaluasi.
Fungsi neraca saldo, yaitu :
1. Fungsi Persiapan, Merupakan fungsi untuk mempersiapkan
pembuatan laporan akhir keuangan pada suatu perusahaan baik
perusahaan barang atau jasa.
2. Fungsi Pencatatan, Merupakan fungsi utama dari penerapan ilmu
akuntansi dalam penyajian data pada perusahaan baik perusahaan
barang atau jasa.
3. Fungsi Koreksi, Merupakan laporan keuangan yang berguna
sebagai bahan evaluasi sebelum pembuatannya.
4. Fungsi Monitoring, Selain berfungsi sebagai informasi juga dapat
berfungsi sebagai informasi juga dapat berfungsi sebagai
monitoring keuangan dalam perusahaan barang atau jasa.
Manfaat / kegunaan neraca saldo, yaitu :
1. Sebagai ringkasan dari akun-akun pada buku besar. Neraca saldo
bermanfaat / berguna untuk memberikan informasi yang valid
untuk menyusun laba rugi laporan, ekuitas laporan dan neraca.
2. Neraca saldo bermanfaat / berguna untuk menguji keseimbangan
jumlah debit dan kredit yang ada dalam buku besar serta
membuktikan akurasi perhitungan dalam sistem pembukuan yang
berjalan pada setiap tahunan operasi perusahaan.
Secara garis besar, neraca memiliki dua format bentuk penyusunan yaitu
format staffel (report form) dan format scontro (account form). Dalam neraca
saldo, formulir neraca saldo yang berbentuk sederhana biasanya disajikan
dalam bentuk empat kolom yang terdiri dari kolom nomor akun, kolom nama
akun, kolom debit dan kolom kredit.
Ada perbedaan yang mendasar pada praktek penyusunan neraca saldo
pada format staffel (report form) dan format scontro (account form), yaitu
pada tahapan langkahnya tergantung pada format apa yang digunakan
sebelumnya pada akun buku besar.
Jika akun pada buku besar menggunakan bentuk staffel (report form)
maka dapat langsung menyusunnya berdasarkan pada kutipan jumlah saldo
yang telah tersedia pada tiap akun karena bentuk staffel (report form)
menyajikan saldo tiap akun yang dapat diketahui setiap saat. Berbeda dengan
akun buku besar bentuk scontro (account form)/ bentuk T, saldo yang ada
pada akun besar harus dihitung terlebihd dahulu sebelum disusun pada neraca
saldo.
Berikut contoh prosedur menyusun neraca saldo bentuk staffel.
Dari bagan diatas dapat dilihat bahwa akun buku besar bentuk staffel
(report form) lebih sederhana jika digunakan untuk membuat neraca saldo
karena hanya tinggal mengutip saja.
Sedikit berbeda dengan akun buku besar bentuk skontro atau bentuk akun
T yang harus dihitung secara matematis terlebih dahulu sebelum dibuat dalam
neraca saldo.
Berikut siklus akuntansi untuk penyajian neraca saldo bentuk scontro
(account form)/ bentuk akun T.
Dari bagan diatas langkah membuat neraca saldo bentuk scontro (account
form)/ bentuk akun T, sebagai berikut:
 Langkah pertama
Menjumlahkan kolom debit/ kolom kredit yang memiliki dua atau lebih
pendebitan atau pengkreditan. Untuk akun yang jumlah pendebitan atau
pengkreditannya hanya satu maka penjumlahan tidak perlu dilakukan.
 Langkah kedua
Untuk menhitung saldo debit atau saldo kredit hal yang dilakukan yaitu
menghitung selisih antara jumlah debit dengan jumlah kredit.
 Langkah ketiga
Memindahkan saldo debit atau saldo kredit ke masing-masing kolom
debit atau kolom kredit yang ada pada neraca saldo.

F. Laporan Keuangan
Informasi perkembangan suatu perusahaan, berupa ringkasan keuangan,
perlu disusun untuk diinformasikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Informasi berupa ringkasan perkembangan keuangan suatu perusahaan ini
dinamakan Laporan Keuangan. Laporan Keuangan adalah catatan informasi
keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat
digunakan untuk menggambarkan kinerja suatu perusahaan. Laporan
keuangan yang lengkap biasanya meliputi :

 Neraca
 Laporan laba rugi.
 Laporan perubahan ekuitas.
 Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa
laporan arus kas atau laporan arus dana.
 Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan
bagian integral dari laporan keuangan.

Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi


keuangan adalah aktiva, kewajiban,dan ekuitas. Sedangkan unsur yang
berkaitan dengan pengukuran kinereja dalam laporan laba rugi adalah
penghasilan dan beban. Laporan posisi keuangan biasanya mencerminkan
berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca.

Berikut adalah tujuan dari pembuatan laporan keuangan :

 Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai


aktiva, kewajiban, serta modal suatu perusahaan.
 Memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan
dalam aktiva neto suatu perusahaan yang yimbul akibat dari kegiatan
usaha dalam rangka memperoleh laba.
 Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan
laba.
 Memberikan informasi lainnya mengenai perubahan dalam aktiva
dan kewajiban suatu perusahaan seperti informasi mengenai
pembiayaan dan nvestasi.
 Mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain berkenaan dengan
laporan keuangan tetapi relevan untuk kebutuhan pemakai laporan
keuangan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang
dianut perusahaan.

Bentuk atau Macam Laporan Keuangan

Ada tiga laporan keuangan dasar yang biasa digunakan untuk


menggambarkan kondisi keuangan dan kinerja perusahaan : Neraca, Laporan
Laba Rugi dan laporan Laporan Perubahan Modal. Neraca menggambarkan
mengenai aktiva, utang dan ekuitas para pemilik perusahaan untuk tanggal
tertentu, sedangkan laporan laba rugi menggambarkan pendapatan bersih dari
kegiatan operasi perusahaan selama periode tertentu. Laporan Modal
menyajikan informasi mengenai perubahan modal perusahaan karena operasi
perusahaan pada suatu periode akuntansi tertentu.

1. Laporan Laba Rugi


Laporan laba rugi (income statement) adalah laporan berisikan
informasi mengenai seluruh hasil operasi (pendapatan) dan pengeluaran beban
(beban usaha) dalam kegiatan produksi guna memperoleh laba pada suatu
periode tertentu.
Langkah-langkah dalam pembuatan Laporan Laba Rugi adalah dapat
disusun dengan 2 langkah :

1) Langkah Tunggal (single step)


Pada tahap ini, semua pendapatan dijumlahkan dari atas ke bawah
menjadi satu kelompok kemudian dikurangi dengan jumlah seluruh
beban dalam periode tersebut.
2) Langkah Ganda (multiple step)
Pada sistem ini kelompok pendapatan dipisahkan menjadi 2
kelompok : (1) pendapatan operasional dan (2) pendapatan non
operasional. Sementara beban dipisahkan menjadi beban operasional
dan beban non operasional, kemudian jumlah dari pendapatan dan
beban dikurangi.

Perhatikan hal-hal berikut dalam membuat laporan keuangan laba rugi :

1) Menulis nama pada baris pertama


2) Manulis nama laporan
3) Manulis periode laporan
4) Menampilkan pendapatan dibagian atas dan beban di bagian bawah

Laporan laba rugi dapat dibuat dengan mengambil data pada kertas
kerja di kolom laba rugi. Saldo pendapatan diambil dari kolom kredit.
Sementara saldo beban diambil dari kolom debet.

2. Neraca
Neraca (balance sheet) memberikan gambaran mengenai posisi
keuangan perusahaan. Neraca merupakan suatu daftar berisikan susunan harta,
kewajiban, dan modal suatu perusahaan pada saat tertentu.
Neraca disusun menurut aturan atau urutan tertentu. Pada bagian harta,
akun-akun harta disusun menurut likuiditas masing-masing akun tersebut atau
kemudahan akun tersebut menjadi kas. Pada bagian kewajiban, akun-akun
kewajiban disusun menurut urutan jatuh tempo atau akun tersebut dilunasi.
Pada bagian modal, akun-akun modal disusun menurut kekekalan atau lama
akun tersebut bertahan dalam neraca.
Neraca merupakan suatu gambaran keuangan perusahaan pada satu
saat, biasanya pada hari terakhir bulan atau tahun. Satu sisi neraca
menunjukkan nilai semua aktiva yang dimiliki perusahaan, dan sisi yang lain
menunjukkan sumber-sumber dana untuk memperoleh aktiva tersebut. Amin
Widjaja Tunggal (1997 : 17) dalam bukunya “Akuntansi Untuk Perusahaan
Kecil dan Menengah” menyatakan Neraca sebagai suatu gambaran posisi
keuangan suatu badan usaha pada saat tertentu yang lazimnya disajikan dalam
bentuk, aktiva, hutang dan modal.
Posisi keuangan disusun berdasarkan saldo perkiraan buku besar
sebagai hasil atas berlangsungnya transaksi-transaksi yang berkaitan dengan
kegiatan usaha sepanjang masa tertentu yang diolah sedemikian rupa,
sehingga pengolahan data transaksi kegiatan usaha tersebut tidak saja dicatat
secara historis, tetapi juga harus memenuhi prinsip-prinsip akuntansi.
Secara umum neraca terdiri atas aktiva atau kekayaan (assets),
kewajiban-kewajiban (liabilities) dan modal (capital) yang menerangkan
posisi keuangan suatu usaha sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi. Adapun
pembagian pos-pos dalam neraca sebagai berikut :
a. Aktiva
Aktiva adalah saldo debet (debit balances) yang berisi segala sesuatu
yang dimiliki oleh perusahaan (Gill dan Chatton, 2003 : 4). Aktiva
terbagi menjadi dua, yaitu :
1. Aktiva lancar, yaitu segala assets atau aktiva yang dapat diubah
menjadi uang tunai (kas) selama setahun.
2. Aktiva tetap, yaitu sering disebut aktiva jangka panjang, berupa
barang-permanen, seperti bangunan dan peralatan utama.

b. Kewajiban
Kewajiban (liabilities) adalah segala sesuatu yang harus dibayarkan
kepada kreditur, kewajiban merupakan hutang perusahaan kepada
pihak lain. Kewajiban terbagi menjadi dua, yaitu (Gill dan Chatton,
2003 : 10)
1. Kewajiban lancar atau kewajiban jangka pendek, yaitu : jumlah
seluruh uang yang dipinjam oleh perusahaan yang harus
dikembalikan (jatuh tempo) dalam waktu setahun.
2. Kewajiban jangka panjang, yaitu segala kewajiban seperti hipotek,
surat obligasi, pinjaman bersyarat, dan sebagainya dan dilunasi
dalam waktu lebih dari setahun sejak tanggal pinjaman.
c. Modal
Modal adalah hak pemilik atas kekayaan perusahaan dan merupakan
sisa dari jumlah kekayaan setelah dikurangi kewajiban-kewajiban
(Amin Widjadja Tunggal, 1997 : 20).
Pada neraca dapat kita temukan 2 bentuk : (1) bentuk akun T atau
skontro. (2) bentuk akun laporan atau staffel. Contoh Neraca :
Bentuk Skontro :

Bentuk Staffle :
Langkah-langkah pembuatan Neraca :

a. Menulis nama Perusahaan


b. Menulis nama laporan
c. Menulis periode laporan
d. Menulis susunan neraca

Sumber data untuk membuat neraca dapat diambil dari kertas kerja. Saldo
harta dapat diambil dari kolom neraca sebelah debetsaldo kewajiban dapat diambil
dari kolom neraca sebelah kredit. Saldo modal dapat diambil dari laporan perubahan
modal (modal akhir).

3. Laporan Perubahan Modal


Laporan perubahan modal (statement of owner’s equity) melaporkan
perubahan atas modal pemilik perusahaan pada suatu periode akuntansi.

Di dalam laporan perubahan modal terdapat beberapa komponen diataranya :

1. Modal awal : Keseluruhan dana yang di investasikan kedalam perusahan yang


digunakan untuk menunjang pengoperasian perusahan pada saat awal
perusahan tersebut baru berdiri atau posisi modal awal perusahan pada awal
bulan pada tahun yang bersangkutan.
2. Laba / rugi : Selisih dari bersih antara total pendapatan dengan total biaya.
3. Prive : Penarikan sejumlah dana oleh pemilik perusahan yang digunakan
untuk keperluan di luar kegiatan / operasional perusahaan atau yang
digunakan untuk keperluan pribadi.
4. Modal akhir : Keseluruhan dana yang merupakan hasil akhir dari penambahan
modal awal ditambah dengan laba ( jika mengalami keuntungan ) atau
pengurangan modal awal dikurangi rugi usaha ( Jika mengalami kerugian )
kemudian dikurangi dengan total prive dan hasil merupakan modal akhir.

Jadi unsur yang termasuk di dalam laporan perubahan modal terdiri dari
Investasi awal atau modal awal, laba-rugi selama periode yang bersangkutan, prive
penarikan modal oleh pemilik dan modal akhir, semoga informasi akuntansi ini dapat
bermanfaat.

Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat laporan perubahan modal :

1. Menulis nama perusahaan pada baris pertama


2. Menulis jenis laporan
3. Menulis periode laporan
4. Menampilkan modal awal ditambah dengan investasi tambahan laba bersih
5. Mengurangkan dengan rugi bersih (kalau perusahaan mengalami kerugian)
6. Mengurangkan dengan prive
7. Hasil akhir dari seluruh proses ini adalah modal akhir perusahaan
G. Tahap Akhir Penyusunan Laporan Keuangan
1. Jurnal Penutup (closing entry)

Jurnal yang dibuat pada akhir tahun untuk menutup semua akun rekening
yang bersifat sementara yang dibuat pada akhir periode akuntansi dengan
tujuan untuk memindahkan atau menutup saldo Akun sementara/nominal.
Akun nominal terdiri dari pendapatan dan biaya. Dalam pembuatan Jurnal
Penutup, perlu dibuka Akun baru yaitu Akun Ikhtisar Laba Rugi yang
digunakan untuk menampung pemindahan saldo Akun nominal.

Rekening sementara adalah rekening-rekening yang berlaku hanya untuk


satu periode akuntansi, meliputi semua rekening yang dicantumkan di laba
rugi dan prive.

Tujuan Jurnal Penutup, yaitu :

 Menentukan laba atau rugi.


 Memisahkan pendapatan/biaya antar tahun buku.
 Mendapatkan neraca akhir.
 Memisahkan perangkat pembukuan (berkas atau file) antar tahun
buku.
 Menutup saldo yang terdapat pada smeua rekening.
 Agar saldo rekening modal menunjukkan jumlah yang sesuai
dengan keadaan pada akhir periode.

Pada saat membuat Jurnal Penutup, beberapa langkah yang harus


dilakukan sebagai berikut :

Menutup Akun Pendapatan dengan memindahkan saldo setiap Akun


Pendapatan ke Akun Ikhtisar Laba Rugi.
Pada neraca saldo setelah penyesuaian, akun pendapatan posisinya di sisi
kredit. Pada jurnal penutup, pindahkan posisi pendapatan di kredit ke debit.
Maka jurnal penutup pada tahap ini adalah:

Pendapatan ……………..* Rp xxx

Ikhtisar Laba/Rugi Rp xxx

segala jenis pendapatan

Menutup Akun Biaya dengan memindahkan saldo setiap Akun Biaya ke


Akun Ikhtisar Laba Rugi.

Pada neraca saldo setelah penyesuaian, akun biaya posisinya di sisi debet.
Pada jurnal penutup, pindahkan posisi biaya di debit ke kredit. Maka jurnal
penutup pada tahap ini adalah:

Ikhtisar Laba/Rugi Rp xxx

Biaya Rp xxx

segala jenis biaya termasuk depresiasi/penyusutan dan kerugian piutang

Menutup Akun Laba Rugi dengan memindahkan saldo Akun tersebut ke


Akun Modal.

Untuk memperoleh nilai laba/rugi (ikhtisar laba rugi) pada tahap ini,
terlebih dahulu kurangkan hasil penutupan rekening pendapatan dan biaya
pada neraca saldo setelah penyesuaian = laba/rugi. Laba jika pendapatan >
biaya. Rugi jika pendapatan < biaya, sehingga jurnal penutup untuk tahap ini
adalah:

Jika perusahaan mendapatkan Laba:


Ikhtisar Laba/Rugi Rp xxx

Modal Rp xxx

Jika perusahaan mengalami kerugian :

Modal Rp XXX

Ikhtisar Laba/Rugi Rp XXX

Menutup Akun Prive (jika ada) dengan memindahkan saldo Akun


tersebut ke Akun Modal.

Untuk menutup akun prive yang bersaldo debit pada neraca saldo setelah
penyesuaian, posisikan akun prive tersebut di kredit :

Modal Rp xxx

Prive Rp xxx

2. Neraca Saldo Setelah Penutupan Buku (post closing trial balance)

Suatu bentuk neraca saldo yang digunakan untuk memuat semua


rekening yang tidak mengalami penutupan buku yaitu saldo-saldo dari
akun-akun riil, akun yang ada pada neraca akhir periode akuntansi. Akun-
akun riil ( harta, utang dan modal ) yang jumlahnya diambil dari saldo –
saldo akun buku besar dan akun nominal ( pendapatan, beban ) dan prive.

Bentuk neraca saldo setelah penutupan sebagai berikut :

1. Nama Perusahaan

2. Judul yaitu Neraca Saldo Setelah Penutupan

3. Tanggal pembuatan

Setelah judul dibuat maka membuat kolom-kolom sebanyak 4 kolom


yang berisi :
1. Kolom 1 : Kode Akun

2. Kolom 2 : Nama Akun

3. Kolom 3 : Debit

4. Kolom 4: Kredit

Kode
Nama Akun Debit Kredit
Akun

Jumlah

3. Jurnal Penyesuaian Kembali / Jurnal Pembalik (Reversing Entries)

Sistem akuntansi menganut prinsip konsistensi. Itulah mengapa untuk


menghindari kesalahan-kesalahan pencatatan pada periode berikutnya,
maka perlu dibuat jurnal ayat pembalik. Ayat jurnal pembalik dibuat untuk
membalik ayat jurnal penyesuaian tertentu sebagaimana telah dibuat pada
periode sebelumnya. Dan biasanya, ayat jurnal pembalik dibuat pada awal
periode untuk mengembalikan akun-akun yang timbul pada akhir periode
sebelumnya, sebagai akibat dari ayat jurnal penyesuaian tertentu.

Jurnal pembalik tidak merupakan keharusan, tetapi merupakan system


untuk memudahkan dalam pencatatan pada awal periode berikutnya.
Beikut adalah hal-hal yang memerlukan ayat jurnal pembalik.

Beban yang masih harus dibayar, contoh Beban Gaji.


Beban … Rp XXX

Utang … Rp XXX

Beban dibayar dimuka, contoh Beban Asuransi.

Utang … Rp XXX

Beban … Rp XXX

Pendapatan yang masih harus diterima, contoh Pendapatan Sewa.

Kas … Rp XXX

Pendapatan … Rp XXX

Pendapatan diterima dimuka, contoh Pendapatan Sewa.

Utang … Rp XXX

Pendapatan … Rp XXX

BAB IV

PENUTUP
A. Kesimpulan
Perlu Anda ingat bahwa akuntansi merupakan suatu proses dari tiga
aktivitas. Ketiga aktivitas itu adalah: pengidentifikasian (identifying),
pencatatan (recording), dan pengkomunikasian (communicating) peristiwa-
peristiwa ekonomi dari suatu organisasi bisnis dan non bisnis untuk
kepentingan pemakai (user) informasi. Peristiwa-peristiwa ekonomi yang
dimaksud adalah transaksi keuangan yaitu setiap kejadian di dalam
organisasi yang menyebabkan bertambah, berkurang, dan/atau berubahnya
susunan kekayaan, kewajiban, dan modal (ekuitas) organisasi yang
bersangkutan. Aktivitas pengidentifikasian merupakan upaya untuk
menyeleksi dan mengukur peristiwa-peristiwa yang relevan dengan kegiatan
ekonomi perusahaan. Menyeleksi berarti memilah dan memilih peristiwa
yang relevan dengan kegiatan ekonomi perusahaan, sedangkan mengukur
berarti menghitung dan menentukan nilainya dalam satuan uang, misalnya
rupiah. Aktivitas pencatatan merupakan upaya untuk merekam peristiwa-
peristiwa ekonomi tersebut dalam sebuah catatan permanen dari aktivitas
ekonomi organisasi sebagai sumber informasi bagi pihak-pihak yang
berkepentingan.

Perusahaan jasa adalah suatu usaha atau lembaga yang kegiatannya


dibidang jasa. Siklus Akuntansi meliputi tahap pencatatan, pengikhtisaran
dan pelaporan. Jurnal adalah alat untuk mencatat transaksi perusahaan yang
dilakukan secara kronologis (berdasarkan urutan waktu) dengan
menunjukkan akun yang harus didebet dan dikredit beserta jumlahnya
masing-masing. Jurnal merupakan catatan pertama setelah adanya bukti
transaksi sebelum dilakukan pencatatan dalam buku besar, sehingga jurnal
sering dikatakan sebagai “the book of original entry”. Buku besar merupakan
hasil dari analisis transaksi setelah jurnal. Buku besar adalah kumpulan dari
akun–akun yang saling berhubungan dan merupakan suatu kesatuan,
misalnya pada semua akun yang digunakan dalam pembukuan sebuah
perusahaan. Neraca Saldo adalah semua transaksi yang terjadi selama
periode berjalan diposting yang berguna untuk memverivikasikan bahwa
saldo debit dan saldo kredit jumlahnya sama dan saldo rekening yang ada
diambil langsung dari saldo rekening buku besar yang belum dilakukan
penyesuaian.
B. Saran
Diakhir penyusunan makalah ini diharapkan kepada pembaca agar lebih
memahami dan mengetahui mengenai siklus akuntansi untuk perusahaan jasa,
dimana didalamnya terdapat jurnal umum, buku besar neraca saldo, laporan
keuangan beserta tahap akhir penyusunan laporan keuangan.

DAFTAR PUSTAKA

Jusup, & Al, H. (2011). Dasar-Dasar Akuntansi. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi.

Machmud, A. (1993). Pengantar Akuntansi I. Jakarta: Gunadarma.

Mulyati. (1999). Siklus Akuntansi untuk Tingkat 1 SMK . Jakarta: Yudistira.

Ristanti, E. (1999). Akuntansi untuk SMU Kelas 1. Bandung: Grafindo.


Simangunsong, M. P. (2005). Pengantar Akuntansi 1. Jakarta: FE UI.

Sugiri , S., & Riyono, B. A. (2018). Akuntansi Pengantar I. Yogyakarta: Sekolah


Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.

Anda mungkin juga menyukai