Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS PENGARUH GAJI, INSENTIF DAN

LINGKUNGAN KERJATERHADAP KINERJA KARYAWAN


PADA BMT BINA INSAN MANDIRI KOTA TUBAN

SEMINAR PROPOSAL MANJEMEN

Diajukan kepada
Jurusan Manajemen
Institut Teknologi & Bisnis Asia (ITB) Malang
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Manajemen

Oleh :
FITRI NURKHOLIFAH
NIM. 19101244

Program Studi
Manajemen

JURUSAN MANAJEMEN
INSTITUT TEKNOLOGI & BISNIS ASIA (ITB)
MALANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangan zaman banyak orang yang


membutuhkan dan memanfaatkan apa yang sudah ada di
dalam lingkungan sekitar. Karena banyak orang membutuhkan
apapun yang dapat di jangkau dengan cepat dan mudah,
seperti contoh, banyak sekarang cabang-cabang usaha guna
dapat mengembangkan usaha masyarakat. tak hanya dikota
saja, namun sekarang sudah banyak di perdesaan. Banyak
yang membuka bidang usaha guna mengembangkan usaha
produktif, investasi dalam meningkatkan kualitas ekonomi
mikro, dan kepada usaha-usaha kecil, serta mendorong
kegiatan menabung, dan juga menyimpan keuangan. Karena di
perdesaan banyak masyarakat yang ingin membuka usaha dan
butuh modal yang lumayan banyak. Dengan demikan
masyarakat bisa meminjam uang untuk membuka usaha
barunya. Tidak hanya langsung meminjam, masyarakat juga
memilah badan keuangan yang bisa meminjami dengan bunga
yang tidak cukup besar. Maka dari itu , masyakarakat lebih
memilih badan keuangan yang berbasis syariah, dengan semua
yang diberi dan didapat mengandung unsur syariah , jadi
apapun bentuknya tidak menyalahi aturan syariah.

Salah satu badan usaha yang menyejahterakan


anggota dan masyarakat pada umumnya , yang berbasis
syariah yaitu BMT Bina Insan Mandiri. Yang memiliki 30 cabang
di jawa timur khusunya di kota tuban jawa timur. BMT ( Baitul
Maal wa Tamwil), yaitu Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang
beroprasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah. BMT Bina Insan
Mandiri memiki

Perusahaan merupakan organisasi yang menghimpun


orang-orang yang disebut karyawan atau pegawai untuk
menjalankan semua kegiatan produksi perusahaan
(Utami,2012). Adapun Salah satu faktor terpenting dalam
keberhasilan maupun kesukses.an sebuah perusahaan BMT
yaitu dari (SDM) sumber daya manusia nya, Sumber daya
manusia tersebut dapat diartikan sebagai karyawan pengelola,
pelaksana dan pemegang di suatu perusahaan yang sudah
dipercaya oleh perusahan dalam melaksanakan serta
mengemban tugas dari kegiatan yang ada di perusahaan
tersebut. oleh karena itu peran sumber daya manusia sangat
penting dalam peningkatan kesejahteraan perusahaan,
terutama pada karyawannya. karyawan adalah faktor utama
peningkatan kinerja karyawan pada perusahaan, maka itu
karyawan harus dikelola dengan baik agar menghasilkan
produk berkualitas dan sesuai yang diinginkan oleh perusahaan
(Hatta dan Rachbini, 2015). Menurut Mellsya Pusparani (2021)
perusahaan itu sangat penting dalam organisasi karena akan
meningkatkan ektifitas dalam sebuah organisasi, kinerja juga
sangat penting untuk manjer karena akan mencerminkan
keberhasilan dalam mengelola sebuah organisasi dan sumber
daya manusianya. Hasibun (2016) menjelaskan kinerja yaitu
hasil kerja yang dicapai seorang dalam melaksankan tugas
yang dibebankan atas dasar kecakapan,pengalaman,
kesunguhan serta waktu. karena kinerja merupakan factor yang
mendukung untuk keseluruhan yang ada diperusahaan.
Sedangkan menurut Moeheriono (2012) Kinerja merupakan
gambaran tingkat pencapaian dan pelaksanaan suatu program
kegiatan dalam mewujudkan sasaran tujuan, visi, misi didalam
organisasi yang didasarkan melalui perencanaan strategi
organisasi. Suatu perusahaan selalu menginginkan keryawan
kerja yang sungguh sunguh sesuai kemampuan yang dimiliki
karyawan guna menghaslkan kerja yang baik. Tanpa adanya
kinerja yang baik suatu perusahaan tidak akan bisa
menghasilkan visi misi yang diingkan perusahaan. jadi
meningkatkan kinerja karyawan sangat penting. Adapun Kinerja
karyawan dapat ditingkatkan melalui beberapa faktor yang bisa
mempengaruhi kinerja karaywan yaitu gaji dan insentif, dan
lingkungan kerja

Perusahaan akan mempunyai kesempatan yang baik


untuk bertahan, maju dan sukses jika mempunyai karyawan
yang tepat, sehingga membutuhkan usaha yang terus-menerus
untuk mencari, memilih, dan melatih calon karyawan yang
bekerja di BMT Bina Insan Mandiri . agar mendapatkan sumber
daya manusia (SDM) yang ulet dan kompetisi dibidang apapun
dan Sebaliknya, karyawan juga membutuhkan perusahaan
sebagai tempat untuk mencari nafkah guna memenuhi
kebutuhannya . Maka dari itu karyawan perlu mendapatkan gaji
yang layak dan tepat untuk menysejahterakan kluarganya dan
masa depan keluarganya. Maka dari itu gaji sangat
mempengaruhi kehidupan sendiri

Masalah gaji yakni masalah manajemen kepegawaian


yang paling kompleks dan merupakan salah satu aspek yang
sangat berarti, baik dari karyawan maupun bagi perusahan.
Gaji yang layak akan membawa dampak seorang pegawai
bekerja dengan dedikasi yang baik, dan sebaliknya apabila gaji
yang tidak layak tentu akan membawa dampak juga kepadaa
pegawai, menjadi kurang berdedikasi. Kualitas kerja bisa
ditingkatkan melalui gaji. Menurut Subianto (2016) Gaji dapat
memotovasi karyawan dalam rangka meningkatkan kinerja
mereka untuk meningkatkan kinerja dan merangsang para
karyawan untuk peran aktif dalam peran pencapaian tujuan
perusahaan. Sedangkan menurut Kadarsiman (2016) Gaji
adalah sebagai pembyaran yang diterima karyawan diberikan
dalam bentuk uang secara tunai atau berupa natura untuk
pelaksanaan pekerjaannya. Seperti di BMT Insan Mandiri ketika
perusahaan menaikan gaji karyawan dengan itu karyawan akan
lebih semangat dalam bekerja. Dan itu akan meningkatkan
kinerja karyawan. Maka menaikan gaji sangat berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Hal ini searah dengan penelitian
Nurhidayah (2018) yang mengemukakan bahwa gaji sangat
berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan Selain gaji
adapun yang mempengaruhi positif terhadap kinerja karyawan
adalah dengan pemberian insentif meskipun sama-sama
berupa imbalan, insentif juga harus dibedakan dengan gaji.
Gaji merupakan hak pokok yang dimiliki karyawan
sedangkan insentif merupakan imbalan lebih yang diberikan
kepada karyawan. Sebagai kompensasi khusus yang diberikan
perusahaan kepada karyawan di luar gaji utama untuk
memotivasi karyawan agar semakin giat dan terus berusaha
meningkatkan semangat, prestasi, dan kinerja di perusahaan,
insentif biasanya bonus yang dikejar-kejar mayoritas seluruh
pekerja karena mendapatkan tambahan, selain hak pokok yang
dimiliki karyawan yaitu gaji. Jelas bahwa tujuan utama atau
fokus utama insentif adalah untuk memotivasi karyawan serta
membuat karyawan merasa lebih dihargai.

Insentif merupakan indikator yang dipicu dapat


meningkatkan kinerja karyawan. Menrurut Divani (2015) insentif
sebagai sarana motivasi untuk mendorong pegawai agar
kinerjanya optimal, sebagai bentuk pengasilan tambahan diluar
gaji atau upah yang telah dientukan. sedangkan menurut
Nafrizal et al (2012) Insentif merupakan pemberian ragsagan
kepada karyawan yang memiliki tujuan dapat mendorong
karyawan dalam bertindak untuk tujuan perusahaan Atas
pemberian yang di berikan perusahaan kepada karyawan untuk
memotivasi kerja yang tinggi, semangat dalam mengerjakan
tugas dan tanggung jawab perusahaan guna meningkatkan
kinerja karyawan pada perusahaan. Insentif bisa diartikan balas
jasa diluar gaji yang diberikan kepada karyawan sebagai
imbalan hasil kerja agar karyawan mau bekerja lebih baik dan
mampu mencapai tingkat kinerja yang tinggi. Anggriawan, dkk
(2015). kinerja karyawan memiliki pandangan seperti karyawan
melakukan metode kerja seperti keadaan hari ini harus lebih
baik dari keadaaan hari kemarin, dan memiliki taraf kehidupan
hari ini lebih baik dari hari keamrin, agar dapat memenui target .
seprti halnya di BMT Bina Insan Mandiri banyak karyawan yang
mengebu-ngebu menyelesaikan tugas bulanan agar target
tercapai, biasanya tugas di dalam BMT Bina Insan Mandiri yaitu
menarik uang yang di pinjamkan oleh bmt agar nasabah
membayar tagihan sesuai tanggal yang di tentukan BMT Bina
Insan Mandiri, dan tugasnya mencari nasabah agar menabung
di BMT Bina Insan Mandiri. harapan karyawan mengebu tugas
tersebut agar bisa mendapatkan insentif. Jadi pemberian
insentif terhadap karywan itu sangat berpengaruh terhadap
kinerja karyawan.

Selain Gaji dan Insentif, Lingkungan kerja juga


berpengaruh besar kepada kinerja seorang karyawan. Karena
suatu kondisi lingkugan kerja bisa dikatakan baik, dan sesuai
ketika karyawan yang berada didalam lingkungan kerja tersebut
dapat melakukan keseluruhan pekerjaannya yang diinginkan
perusahan, dengan kegiatan secara optimal dan apa yang
dilakukan itu merasa aman, damai, tentram dan tentunya
nyaman. Menurut Sofyan (2013) Lingkungan kerja adalah
sesuatu yang ada disekitar karyawan yang bisa
memepengaruhi dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas
serta tanggung jawab yang diberikan kepada karywan.
Lingkungan bisa di artikan sebagai alat perkakas yang
dihadapi, seperti lingkungan sekitar dimana seorang bekerja ,
metode kerjanya, akan menjadi pengaruh kinerjanya baik
sebagai perorangan maupun kelompok Afandi (2018 ; 66) ada
juga yang berpendapat Lingkungan kerja adalah suatu tempat
kerja adalah suatu tempat kelompok yang didalamnya terdapat
fasilitas pendukung untuk mencapai tujuan perusahaan yang
sesuai visi misi perusahaan Sedarmayanti (2017). Penyesuaian
lingkungkan kerja itu biasanya berdampak kepada kinerja
keryawan, karena, ketika keadaan didalam lingkungan kerja
mendukung itu akan membawa kinerja karyawan yang baik,
dan menghasilkan pekerjaan yang maksimal (berdampak baik)
kepada kinerja karyawan, begitupun sebaliknya ketika keadaan
lingkungan sekitar tidak mendukung itu juga akan membawa
(dampak buruk) kepada kinerja karyawan, mungkin bisa jadi
karyawan tidak nyaman berada di dalam lingkungan sekitar jadi
kinerjanya bisa menurun. Atas dasar karyawan bermalas-
malasan menegrjakan tugas sehingga tidak memungkinkan
bisa mencapai pekerjaan yang dingingkan perusahan .
Lingkungan kerja di dalamnya ada dua kondisi yaitu dengan
keadaan kondisi fisik dan keadaan kondisi non fisik, dari
kedua belah pihak itu
haruas seimbang dari konisi fisik dengan kondsi non fisik
sehingga bisa mancapai pekerajaan yang optimal. Ada banyak
factor lingkungan kerja yang mempengaruhi kinerja karyawan.
Adapun pengaruh :

a) Patner kerja,

Patner kerja merupakan lingkungan kerja non fisik. Patner


kerja ialah kedua belah pihak yang mau dan bisa diajak
kontribusi atau Kerjasama dalam melakukan suatu
pekerjaan. Jika didalam lingkungan kerja patner kerjanya
tidak sejalan, seferkuensi dan tidak bisa diajak kerjasama
maka ketika seorang karyawan satu melakukan suatu
pekerjaan akan terhambat dan tidak bisa mencapai target
yang akan dicapai. Dan apabila patner kerjanya sejalan dan
bisa diajak kerjasama mampu mengantarkan di titik
pencapaian (mencapai target) perusahaan.

b) Suasana Lingkungan

Suasana Lingkungan merupakan lingkungan kerja kondisi


fisik jadi Lingkungan ialah tempat tinggal (rumah) kerja
seorang karyawan agar tebentuk dengan kondusif seperti
dengan menerapkan pola hidup bersih di lingkungan kerja,
mengatur tata letak atau dekorasi yang ada di dalam ruang
kerja, pencahayaan atau penerang yang ada di dalam
tempat kerja, keamanan yang ada di dalam tempat kerja jadi
asemua itu mempengaruhi akan kinerja karyawan dengan
kenyamnan membuat karyawan betah dengan keadaan
sekitar menjadikan semangat dalam berkerja sehingga
kinerja karyawan bisa menigkat.

c) fasilitas kerja

fasilitas kerja merupakan lingkungan kerja kondisi fisik yang


biasanya diberikan perusahaan kepada karyawan
merupakan lingkungan kerja non fisik, itu juga sangat
berpengaruh kepada karyawan karena menjadi
keberlangsungan seorang karyawan mengerjakan suatu
pekrjaan atau kelancaran dalam menjalankan tugas secara
efisien dan hasil yang optimal. ketika fasilitas di dalam
perusahaan kurang terpenuhi maka akan menunda waktu
jalannya pekerjaan.

Salah satu tugas manajemen sumber daya manusia adalah


mengolah dan mengatur unsur manusia secara baik agar
mendapat tenaga kerja yang baik dan puas akan
pekerjaannya. Namun peran manusia dapat mempermudah
perkara keberlangsungan dan kelancaran tugas. Jadi
fasilitas kerja adalah segala sesuatu yang merupakan
sarana untuk membantu dan mempermudah melakukan
segala aktivitas dan kegiatan. Maka dari itu perusahaan
harus menyediakan fasilitas yang lengkap karena
peningkatan kinerja karyawan dapat di tunjang dengan
adanya fasilitas yang lengkap dan terpenuhi.

Oleh karena itu lingkungan kerja harus seimbang baik


lingkungan kerja kondisi fisik maupun kondisi non fisik karena
dua kondisi ini sangat berpegaruh terhadap kinerja karyawan.
Adapun, Patner kerja, lingkungan bersih, lingkungan nyaman,
fasilitas yang diberikan perusahaan terpenuhi itu juga
mempengaruhi akan semangat karyawan dalam melakukan
tugasnya. Serta giat dan bisa mengerjakan pekerjaanya dengan
tenang, nyaman dan semua bisa dilakukan dengan senang hati.
Iklas. Dan tentunya semua target yang akan di capai itu bisa di
kerjakan sesuai harapaan perusahaan. seperti halnya di BMT
Bina Insan Mandiri ketika di dalam peusahaan ruangan kerja
yang di tempati bersih, patner kerja care dan mudah di ajak
kerja sama , serta faasilitas mendukung menjadikan karyawan
memiliki jiwa semangat karyawan semakin membara serta
dapat meneyelesaikan tugasnya. Jadi lingkungan kerjapun juga
sangat mempengaruhi kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil penelitian informasi yang didapat


peneliti bahwa di perusahan BMT Bina Insan Mandiri kota tuban
karyawan mengalami kenaikan kinerja pada saat melakukan
penarikan tagihan kepada nasabah sesuai target waktu yang
ditentukan. Dan saat melakukan lembur closingan akhir bulan ,
closigan merupakan proses pengakhiran transaksi atau
penutupan keuangan yang dilakukan setiap akhir bulan. Pada
saat melakukan closingan karyawan BMT Bina Insan Mandiri
kinerjanya sangat baik, dalam melakukan tugas dan
pekerjaanya. Yang menjadikan semangat kerja, dan sangat
aktif saat kerja yaitu pengaruh gaji, insentif dan lingkungan
kerja yang membuat kinerja karyawan BMT Bina Insan Mandiri
Kota Tuban itu selalu mencapai target yang di capai. Dari hasil
yang peneliti lihat karena di BMT Bina Insan Mandiri Kota
Tuban gaji selalu diberikan tepat waktu, insentif itu selalu di
berikan ketika karyawan mencapai target, dan juga lingkungan
kerja yang bersih, tentram asrih yang membuat karyawan BMT
Bina Insan Mandiri betah di lingkungan kerjanya. Berbagai cara
yang sudah dilakukan dan malakukan manajemen perubahan
agar kinerja karyawan BMT Bina Insan Mandiri selalu
meningkat kinerjanya. Seperti tidak akan diberikan insentif
kepada karyawan ketika pekerjaan tidak mencapai target
perusahan. Jadi semua karyawan berlomba-lomba utuk
mendapatkan insentif tersebut untuk menambang penghasilan
karyawan.

Setelah melakukan observasi dari sini bisa diketahui


bahawa, akibat meningkatknya kinerja karyawan disebabkan
karena di perusahaan BMT Bina Insan Mandiri Kota Tuban
pada kebutuhan dan keinginan karyawan terpenuhi dari segi
gaji, insentif serta lingkungan kerja yang mendukung. Dari sini
penulis dapat menyimpulkan bahwa gaji, pemberian insentif
dan lingkungan kerja sangat berpengaruh terhadap kinerja
karyawan BMT Bina Insan Mandiri Palang.

Dari gambaran latar belakang diatas peran perusahaan


dalam pengajian dan pemberian insentif sangatlah penting
untuk memotivasi karyawan agar tetap semangat, ulet dan teliti
dalam bekerja sehingga meningkatkan kinerja karyawan yang
cukup baik. Sama dengan peran perusahaan menerapkan
lingkungan
kerja yang nyaman, bersih, dan damai pada BMT Bina Insan
Mandiri sangatlah penting untuk meningkatkan kinerja
karyawannya. Dari latar belakang tersebut penulis tertarik
dengan mengangkat judul "Analisis Gaji Dan Insentif
Terhadap Kinerja Kerja Karyawan pada BMT Bina Insan
Mandiri Kota Tuban”

1.2 Rumusan masalah :

Permasalahan itu biasnaya muncul yang berkaitan


dengan kinerja karyawan yaitu Adapun dalam penentuan gaji,
insentif karyawan yang biasanya tidak sesuai yang diberikan
sehigga banyak karyawan yang menunda pekrjaannya, selain
itu juga masalah lingkungan kerja banyak karyawan yang tidak
nyaman dengan keadaan lingkungan kerja sekitar membuat
karyawan menjadi kurang giat dalam melakukan pekerjaan.
Berdasarkan latar belakang diatas yang sudah diuraikan . maka
permasalahan yang dapat peneliti ambil adalah :

1. Apakah berpengaruh gaji terhadap kinerja karywan BMT


Bina Insan Mandiri Kota Tuban?

2. Apakah Insentif berperngaruh terhadap kinerja karyawan


BMT Bina Insan Mandiri Kota Tuban?

3. Apakah lingkungan kerja akan berpengaruh terhadap


kinerja kerja karyawan pada BMT Bina Insan Mandiri Kota
Tuban?

1.3 Tujuan masalah ;

Maka dari rumusan masalah peneliti meliliki tujuan masalah :


1. Untuk mengetahui pengaruh gaji terhadap kinerja
karyawan BMT Bina Insan Mandiri Kota Tuban

2. Untuk mengetahui pengaruh insentif terhadap kinerja


karyawan BMT Bina Insan Mandiri Kota Tuban
3. Untuk mengetahui pengaruh Lingkungan kerja terhadap
kinerja karyawan BMT Bina Insan Mandiri Kota Tuban

1.4 Batasan Masalah :

Karena semua penelitian memiliki keterbatasan dana,


waktu, tenaga, serta teori teori agar peneliti bisa melakukan
penelitian lebih mendalam, maka tidak semua masalah yang
ada diperusahaan akan di teiti dan tidak keluar dari apa yang
akan penulis teliti. Dari itu variable yang akan penulis teliti yaitu
:

1. Variabel kinerja yang akan peneliti teliti adalah kinerja


karyawan secara kuantitas dan kualitas.

2. Variabel Gaji yang akan di teliti mengenai seberapa besar


pengaruh gaji terhadap kinerja karyawan

3. Variabel Insentif yang akan di teliti mengenai presepsi


karyawan mengenai tingkat kepuasan atas pemberian
insentif serta pengaruh pemebrian insentif terhadap kinerja
karyawan.

4. Di dalam lingkungan kerja yang akan di teliti mengenai


pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

1.5 Manfaat Peneltian :

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan


pada perusahaan dalam hal gaji, pemberian insentif serta
membangun lingkungan kerja yang baik,nyaman dalam
upaya peningkatan motivasi kerja karyawan. Dan juga
mendapatkan karyawan yang mampu membawa
perusahaan berkembang dan maju.
2. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan


kepada penulis khususnya yang terkait dalam semangat
kerja agar penulis pada saat melakukan pekerjaan
mencapai target perusaahan dan bisa mendapatkan hasil
yang optimal,dan memberikan manfaat ilmu yang diteliti
serta memperoleh gambaran yang lebih rinci mengenai
program pemberdaayaan karyawan dalam perusahaan.

3. Bagi Pihak Lain

Sebagai tambahan pengetahuan, wawasan, serta referensi


bagi yang ingin mengembangkan penelitian ini khususnya
dapat memberikan input dalam pengembangan ilmu,
terutama dalam mata kuliah Manajemen SDM.

Anda mungkin juga menyukai