Anda di halaman 1dari 31

PENGARUH KEMAMPUAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN

(Studi Pada PT. Sabang Raya Motor Cabang Muara Bungo)

PROPOSAL PENELITIAN

Oleh :

HALIL MARITA
NPM 201006963211010

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

INSTITUT ADMINISTRASI DAN KESEHATAN (IAK)

SETIH SETIO MUARA BUNGO


2023

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... 1

DAFTAR ISI ...................................................................................................... 2

BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................3


1. Latar Belakang Masalah......................................................................... 3

2. Rumusan Masalah ................................................................................ 7

3. Tujuan Penelitian .................................................................................. 7

4. Kegunaan Penelitian .............................................................................. 8


BAB II. KAJIAN PUSTAKA..............................................................................9
2.1 Landasan Teori.................................................................................................9
2.1.1 Sumber Daya Manusia (SDM)................................................................9
2.1.2 Kemampuan Kerja.................................................................................11
2.1.3 Motivasi Kerja.......................................................................................15
2.1.4 Efektivitas Kerja Karyawan..................................................................22
2.2 Penelitian Terdahulu........................................................................................26
2.3 Hipotesis..........................................................................................................29
2.4 Kerangka Berfikir............................................................................................29
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN........................................................................

2
BAB I

PENDAHULUAN

1 LATAR BELAKANG MASALAH

Perusahaan adalah suatu kegiatan bisnis atau organisasi yang bertujuan

menjalankan visi dan misi dalam suatu kelompok. Tujuan perusahaan pada

dasarnya adalah untuk memperoleh suatu keuntungan dari aktivitas suatu

perusahaan, serta berusahan untuk mempertahankan keberadaan dan

kelangsungan perusahaan, sehingga setiap perusahaan dituntut dengan sebaik-

baiknya. Untuk mencapai visi tersebut, setiap perusahaan harus memiliki aspek-

aspek penunjang kinerja perusahaan seperti modal, bahan baku, dan manusia.

Faktoe-faktor ini harus dikelola dengan sangat baik agar tercapainya tujuan

perusahaan.

Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu aspek yang sangat

penting didalam perusahaan, disamping aspke-aspke lainnya, karena hapir seluruh

aktivitas perusahaan dilakukan oleh SDM. SDM dalam suatu organisasi

perusahaan sangat penting kerena memiliki peranan sangat penting dalam

keberlangsungan hidupsebuah organisasi perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa

tercapainya tujuan perusahaan. Sumber daya manusia yang dimaksudnya adalah

orang-orang yang memberikan tenaga, pikiran, bakat, kreativitas dan usahanya

pada perusahaan.

3
Dalam pengelolaan tersebut, sumber daya manusia yang tidak efektif dan

efesien tentu saja akan menghambat tujuan perusahaa, dimana manajemen sumber

daya manusia mempunyai peran fungsi yang sangat penting dalam mengelola

perusahaan. Manajemen yang baik bisa membantu perusahaan guna mendapatkan

keryawan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Hal ini

dimaksudkan agar setiap karyawan bekerja secara efektif dan efisien sesuai

dengan keinginan atau ketetapan yang telah ditentukan. Apabila sebuah organisasi

depat mengelola karyawan dengan baik, besar kemungkinan tujuan organisasi

yang telah ditetapkan dapat mencapai dengan hasil yang memuaskan.

Secara umum, efektivitas dapat diartikan sebagai kemampuan suatu

organisasi untuk melakukan tugas pokoknya sesuai dengan waktu yang telah

ditetapkan. Setiap proses kegiatan dan kelembagaan diarahkan untuk

menghasilkan sesuatu yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan melalui

pemanfaatan yang sebaik-baiknya dengan berbagai sumber yang tersedia.

Efektivitas berasal dari kata efektif, yaitu suatu pekerjaan dikatakan efektif jika

suatu pekerjaan dapat menghasilkan atau mencapai sasaran dan diselesaikan tepat

pada waktunya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan (Cahyono, 2019).

Salah satu factor yang mempengaruhi tercapainya efektivitas kerja

karyawan adalah kemampuan reality (knowledge dan skil) merupakan

kemampuan atau keahlian kerja individu/seseorang dalam melaksanakan dan

menyelesaikan tugas yang ditanggungnya. Jadi kinerja yang optimal selain

didorong oleh kuatnya kemampuan dan motivasi seseorang yang memadai, juga

didukung oleh lingkungan yang kondusif (Cahyono, 2019). Kemampuan kerja

diperlukan kerna dengan adanya kemampuan karyawan masih kurang maksimal

4
dan masih sering terjadi kesalahan dikarenakan pada saat penerimaan karyawan,

perusahaan kurang mempertimbangkan pengalaman kerja.

Hal lain yang mempengaruhi efektivitas kerja adalah dengan

menumbuhkan motivasi kerja. Menurut Hasibuan, motivasi adalah pemberian

daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerjaseseorang agar mereka mau

bekerja sama, bekerja secara efektif atau terintegrasi dengan segala daya upayanya

untuk mencapai kepuasan (Cahyono, 2019). Motivasi merupakan dorongan dalam

diri seseorang yang dapat menyebabkan orang tersebut melakukan tindakan.

Motivasi timbul diakibatkan oleh factor dari dalam dirinya sendiri (factor

intrinsik) dan factor yang dari luar diri (faktor ekstrinsik). motivasi menggerakkan

seseorang dalam mencapai tujuan organisasi. Banyak motif yang mendukung

seseorang termotivasi untuk bekerja.

Motif-motif tersebut dinyatakan sebagai kebutuhan, keinginan atau

dorongan yang muncul dari dalam diri seseorang. Dalam konteks yang ada, istilah

kebutuhan hendaknya jangan dikatikan dengan kondisi yang mendesak atau setiap

keinginan yang mendesak untuk melakukan sesuatu hal. Ada orang yang

termotiviasi mengerjakan sesuatu karena uangnya banyak meskipun pekerjaan

tersebut secara hukum tidak benar. Ada juga yang termotivasi kerena rasa aman

atau keselamatan meskipun bekerja dengan jarak yang jauh. Ada bahkan orang

yang termotivasi bekerja hanya karena pekerjaan tersebut memberikan prestasi

yang tinggi walaupun gajinya sangat kecil misalkan saja untuk mendapatkan

seuah pengakuan.

Di Indonesia, perusahaan sepeda motor banyak berasal dari negeri sakura

jepang. Sebut saja Honda motor company, Suzuki motor corporation, yaman

5
corporation merupakan merek kendaraan roda dua yang mendominasi di

Indonesia dan banyak digunakan di seluruh pelosok daerah. Tidak terkecuali

Muara Bungo.

Pengendara sepeda motor di Muara Bungo semakin hari semakin

meningkat dengan berbagai permintaan jenis dan macamnya. Baik laki-laki

maupun perempuan memiliki selera sepeda motor masing-masing, dari tua

sehingga muda yang memenuhi syarat berkendara pun memilikinya. Salah satu

perusahaan besar jepang yang memproduksi dan memiliki perusahaan cabang di

indonesia yaitu yamaha. Yamaha menciptakan berbagai type dan macam sepeda

motor yang diciptakan dan dirancang sesuai dengan tingkat kebutuhan

pemakainya baik itu tipe sport, standart, bebek, maupun skuter matik. PT Sabang

Raya Motor adalah salah satu perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang

penjualan sepeda motor merek Yamaha. Sabang Raya Motor sebagai perusahaan

otomotif yang sedang berkembang saat ini juga merupakan salah satu produsen

sepeda motor terbesar kedua di Indonesia dan di Muara Bungo khususnya. Selain

berfokus pada penjualan sepeda motor. Sabang Raya Motor juga berfokus pada

pasca pembelian sepeda motor tersebut, yaitu berusa service dan perawatan

berkala. Maka perusahaan juga menyediakan bengkel resminya, seperti yang

diketahui ketika sepeda motor telah dijalankan dan digunakan dalam jangka waktu

yang alam maka sepeda motor memerlukan perawatan mingguan dan bulanan

agar perfoma dan kinerja sepeda motor tersebut dapat tetap baik dan nyaman saat

dikendarai.

Perkembangan mutu sumber daya manusia merupakan hal penting yang

harus dimiliki. Hal ini mengingatkan bahwa perusahaan menginginkan suatu hasil

6
dan manfaat yang baik dan dapat mengikuti perubahan dan perkembangan yang

terjadi dalam perusahaan. Kemampuan dan motivasi kerja merupakan hal yang

berperan penting dalam meningkatkan suatu efektivitas kerja. Karena orang yang

mempunyai kemampuan dan motivasi kerja yang tinggi akan berusaha sekuat

tenaga supaya pekerjaannya dapat berhasil dengan sebaik-baiknya, dan akan

membentuk suatu peningkatan produktivitas kerja.

Berdasarkan uraian dan beberapa fenomena di atas, guna dapat meneliti

lebih lanjut dan mengetahui lebih dalam, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dalam bentuk proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh

Kemampuan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap efektivitas kerja karyawan

(Studi pada PT. Sabang Raya Motor Cabang Muara Bungo )”.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan masalah yang telah dibahas diatas, peneliti dapat

merumuskan masalah sebagai berikut :

1. Apakah ada pengaruh kemampuan kerja terhadap efektivitas kerja

karyawanv pada PT. Sabang Raya Motor?

2. Apakah ada pengaruh motivasi kerja terhadap efektivitas kerja

karyawan pada PT. Sabang Raya Motor ?

3. Apakah ada pengaruh kemampuan kerja dan motivasi kerja secara

simultan terhadap efektivitas kerja karyawan pada PT. Sabang Raya

Motor?

7
1.3 TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini

adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan kerja terhadap efektivitas

kerja karyawan pada PT. Sabang Raya Motor.

2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap efektivitas kerja

karyawan pada PT. Sabang Raya Motor .

3. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan kerja dan motivasi kerja

secara simultan terhadap efektivitas kerja karyawan pada PT. Sabang

Raya Motor.

1.1 KEGUNAAN PENELITIAN

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat dilihat

dari sudut pandang, sebagai berikut :

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini dapat di tetapkan menjadi bahan

masukan/sumbangan pemikiran dan informasi yang berguna dalam

pengembangan Ilmu Administrasi, khususnya administrasi bisnis dan

sosial lainnya.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat di jadikan sumbangan

pemikiran / masukan bagi Pt. Sabang Raya Motor dalam meningkatkan

efektivitas kerja karyawan, serta dapat bermanfaat bagi semua pihak

yang terkalit dengan penelitian ini.

8
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Sumber Daya Manusia (SDM)

2.1.1.1 Definisi Sumber Daya Manusia (SDM)

Pengertian pengembangan sumber daya manusia secara

makro seperti yang diungkapkan hasibuan, yaitu : “Suatu proses

peningkatan kualitas atau kemampuanmanusia dalam rangka

mencapai suatu pembangunan bangsa, sedangkan mikro

pengembangan SDM adalah suatu proses perencanaan pendidikan

dan pelatihan serta pengelolaan tenaga atau karyawan untuk

mencapai hasil optimum. Sekalipun peningkatan sumber daya

aparatur reformasi melalui strategy training-training yang didapat

tidak sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan” (Widodo, 2015).

2.1.1.2 Prinsip Pendekatan Sumber Daya Manusia

Ada tiga prinsip pendekatan sumber daya manusia

sebagaimana dikemukakan Dharma, diantaranya (Widodo, 2015) :

1. Sumber daya manusia merupakan kekayaan yang paling penting

dimiliki oleh organisasi, sedangkan manajemen yang efektif

adalah kunci bagi keberhasilan organisasi tersebut.

9
2. Budaya dan nilai perusahaan, suasana organisasi dan perilaku

manajerial yang berasal dari kultur tersebut akan memberikan

pengaruh yang besar terhadap hasil pencapaian terbaik.

3. Manajemen sumber daya manusia berhubungan dengan integrasi

semua anggota organisasi yang terlibat untuk mencapai tujuan.

Menurut Dharma, prinsip-prinsip umum manejemen yang

berkaitan dengan sumber daya manusia, yaitu (Widodo, 2015) :

1. Adanya pembagian pekerjaan

2. Disiplin

3. Kewenangan dan tanggung jawab

4. Memberikan prioritas kepada kepentingan umum

5. Penggajian pegawai

6. Pusat kewenangan

7. Mekanisme kerja

8. Keamanan

9. Inovasi, pengembangan inisiatif dari pegawai

10. Semangat kebersamaan

2.1.1.3 Tujuan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Menurut Hasibuan, tujuan pengembangan sumber daya

manusia dibagi menjadi lima, diantaranya (Widodo, 2015) :

1. Pengembangan manusia sebagai suatu genus makhluk menjadi

SDM.

2. Pembagian SDM juga berarti pembangunan lingkungan.

10
3. Pembangunan SDM saja tidak cukup, bersama-sama dengan

program Pembangunan SDM. SDM yang ada harus dikelola

dengan sebaik-baiknya.

4. Pembangunan SDM bertujuan menjembatani berbagai gap antar

variable SDM, sehingga terdapat link dan match sepenuhnya antar

variable tersebut.

5. Pembangunan SDM berati pembangunan manusia.

2.1.2 Kemampuan Kerja

2.1.2.1 Definisi Kemampuan

Menurut Robbins dalam Indrawati, Kemampuan (ability)

adalah kapasitas individu melaksanakan berbagai tugas dalam

pekerjaan tertentu. Seluruh kemampuan seorang individu pada

hakekatnya tersusun dari dua perangkat factor yaitu dari

kemampuan intelektual dan fisik (Cahyono, 2019) :

a. Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang diperlukan untuk

menjalankan kegiatan mental.

b. Kemampuan fisik adalah kemampuan yang diperlukan untuk

melaksanakan tugas-tugas yang menuntut stamina, kecekatan,

kekuatan dan keterampilan serupa.

Kemampuan merupakan perwujudan dari pengetahuan dan

keterampilan yang dimilik, serta menunjukkan potensi untuk

melaksakan tugas atau pekerjaan. Maka dari itu, karyawan yang

11
memiliki kemampuan tinggi dapat menunjang tercapainya visi dan

misi organisasi untuk segera maju dan berkembang pesat, guna

mengantisipasi kompetisi global. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

kemampuan merupakan sebuah penilaian terkini atas apa yang

dapat dilakukan seseorang (Cahyono, 2019).

2.1.2.2 Jenis-Jenis Kemampuan

Menurut Moenir jenis-jenis kemampuan terbagi menjadi 3,

yaitu (Cahyono, 2019) :

1. Kemampuan Teknis (Technical skill), merupakan pengetahuan dan

penguasaan kegiatan yang bersangkutan dengan cara proses dan

prosedur yang mengangkut pekerjaan yang alat-alat kerja.

Kemampuan teknis yang di maksud adalah seseorang pegawai

yang mana di dalam perusahaannya harus mampu menguasai

metode kerja yang ada atau yang telah ditugaskan. Artinya bahwa

seorang karyawan yang mempunyai kemampuan teknis yang

meliputi prosedur kerja, metode kerja dan alat-alat yang ada seperti

yang telah dinilai dapat meningkatkan produktivitas kerja

karyawan sehingga lebih maksimal.

2. Kemampuan Bersifat Manusiawi (Human Skill), merupakan

kemampuan untuk bekerja dalam kelompok suasana diman

organisasi merasa aman dan bebas untuk menyampaikan masalah.

Kemampuan bersifat menusiawi yang dimaksud adalah kemampan

yang dimiliki oleh karyawan dalam bekerja, bisa kelompok kerja

ataupun tim kerja yang bekerja sama dengan sesame rekan kerja

12
lainya. Hal ini penting sekali kerena kemampuan dalam

berkomunikasi dapat mengeluarkan ide maupun saran dari orang

lain yang dapat menjadi factor keberhasilan melaksanakan tugas

yang baik dan tercapainya produktivitas kerja yang maksimal.

3. Kemampuan Konseptual (Conceptual Skill), merupakan

kemampuan untuk memahani kompleksitas perusahaan dan

penyesuaian bidang gerak dari unit masing-masing ke dalam

bidang operasional dalam memahami tugas, fungsi serta tanggung

jawabnya sebagai seorang pegawai/karyawan. Adapun kemampuan

bagi seorang karyawan yang bertugas menjadu decision maker atau

pengambilan keputusan dalam menganalisis dan merumuskan

tugas-tugas yang di embannya. Dengan kemampuan ini maka

pekerjaan dapat berjalan dengan baik karena dapat memilih

prioritas-prioritas pekerjaan mana yang harus didahulukan.

2.1.2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan

Menurut Michael Zwell dalam wibowo, mengungkapkan

bahwa terdapat beberapa factor yang dapat mempengaruhi

kemampuan seseorang karyawan, yaitu sebagai berikut (Cahyono,

2019) :

1. Keyakinan dan nilai-nilai

2. Keterampilan

3. Pengalaman

4. Karakteristik kepribadian

5. Motivasi

13
6. Isu emosional

Menurut Davis yang dikutip Mangkunegara, faktor-faktor

yang mempengaruhi kemampuan adalah faktor pengetahuan

(kownledge) dan faktor keterampilan (skill) (Cahyono, 2019) :

1. Pengetahuan (kownledge), yaitu informasi yang telah diprotes dan

diorganisasikan untuk memperoleh pemahaman, pembelajaran dan

pengaman yang terakumulasi sehingga bisa diaplikasikan ke dalam

pekerjaan pegawai itu sendiri.

2. Keterampilan (skill) adalah kemampuan pegawai untuk

menyelesaikan pekerjaan dengan efektif dan efesien secara teknis

pelaksanaan kerja tertentu yang berkaitan dengan tugas individu

dalam suatu organisasi.

2.1.2.4 Indikator Kemampuan Kerja

Menurut Robbin dalam penelitian Raharjo, Paramita &

Warso, indikator kemampuan kerja diantaranya sebagai berikut

(Cahyono, 2019) :

1. Pengetahuan (knowledge) merupakan fondasi yang mana akan

membangun keterampilan dan kemampuan. Pengetahuan

terorganisasi dari informasi, fakta, prinsip atau prosedur yang jika

diterapkan membuat kinerja yang memadai dari pekerjaan.

2. Pelatihan (training) merupakan proses pendidikan jangka pendek

yang menggunakan prosedur sistematis dan terorganisir sehingga

14
tenaga kerja non manajerial mempelajari pengetahuan dan

keterampilan teknis untuk tujuan tertentu.

3. Pengalaman (experience) merupakan tingkat penguasaan

pengetahuan serta keterampilan seseorang dalam pekerjaannya

yang dapat diukur dari masa kerja dan tingkat pengetahuan serta

keterampilan yang dimiliki

4. Keterampilan (skill) merupakan kemampuan seseorang dalam

menguasai pekerjaan, penguasaan alat dan menggunakan mesin

tanpa kesulitan.

5. Kesanggupan kerja merupakan kondisi dimana seorang karyawan

merasa mampu menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.

2.1.3 Motivasi Kerja

2.1.3.1 Definisi Motivasi Kerja

Menurut Hasibuan, Motivasi berasal dari kata latin movere

yang berarti dorongan atau pemberian daya penggerak yang

menciptakan kegairahan bekerja seseorang agar mereka mau

bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya

upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi (motivation) dalam

manajemen hanya ditunjukkan pada sumber daya manusia

umumnya dan bawahan khususnya. Pentingnya motivasi karena

motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan

mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan

antusias mencapai hasil yang optimal. Sedangkan menurut Azwar,

motivasi adalah rangsangan, dorongan ataupun pembangkit tenaga

15
yang memiliki seseorang atau sekelompok masyarakat yang mau

berbuat dan bekerja sama secara optimal dalam melaksanakan

sesuatu yang telah direncanakan untuk mecapai tujuan yang telah

ditetapkan (Cahyono, 2019).

Berdasarkan uraian yang diatas dapat disimpulkan bahwa

motivasi kerja merupakan suatu faktor yang menggerakkan dan

mendorong seseorang untuk melakukan suaru aktivitas tertentu.

Oleh karena itu, motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktoe

pendorong perilaku seseorang agar mau bekerja secara produktif

serta dapat mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.

2.1.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja

Menurut Sustrisno, ada 2 faktor yang mempengaruhi

motivasi kerja, yang dibagi menjadi faktor internal dan faktor

eksternal yang berasal dari karyawan diantaranya (Cahyono, 2019):

1. Faktor Internal

a. Keingunan untuk hidup, merupakan impian setiap manusia yang

hidup di muka bumi ini. Unutk mempertahankan hidup, irang mau

mengerjakan apa saja, apakah pekerjaan itu baik atau jelek, apakah

halal atau haram dan sebagainya.

b. Keinginan untuk dapat memiliki, misalkan saja keinginan untuk

dapat memiliki benda dapat mendorong seseorang untuk mau

melakukan pekerjaan apa saja. Hal ini banyak kita alami dalam

kehidupan kita sehari-hari, bahwa keinginan yang keras untuk dapat

memiliki itu dapat mendorong oeang mau bekerja.

16
c. Keinginan untuk memperoleh penghargaan. Seseorang mau bekerja

disebabkan adanya keinginan untuk diakui, dihormati oleh orang

lain. Untuk memperoleh status social yang lebih tinggi, orang mau

mengeluarkan uangnya, untuk memperoleh uang itu pun ia harus

bekerja keras. Jadi, harga diri, nama baik, kehormatan yang ingin

dimiliki itu harus diperankan sendiri, mungkin dengan bekerja keras

memperbaiki nasib, sebab status untuk diakui seorang terhormat

tidak mungkin diperoleh bila yang berangkutan termasuk pemalas.

Tidak mau bekerja, dan sebagainya.

d. Keinginan untuk memperoleh pengakuan. Keinginan untuk

memperoleh pengakuan itu dapat meliputi hal-hal : adanya

penghargaan terdapat prestasi, adanya hubungan kerja yang

harmonis dan kompak, pimpinan yang adil dan bijaksana,

perusahaan tempat bekerja dihargai oleh masyarakat, dan keinginan

untuk berkuasa.

e. Keinginan untuk berkuasa. Keinginan untuk berkuasa akan

mendorong seseorang untuk bekerja. Kadang-kadang keinginan

untuk berkuasa ini dipenuhi dengan cara-cara tidak terpuji, namun

cara-cara yng dilakukannya itu masih termasuk bekerja juga.

2. Faktor Eksternal

a. Kondisi lingkungan kerja, merupakan keseluruhan sarana dan

prasana kerja yang ada disekitar karyawan yang sedang melakukan

pekerjaan yang dapat memengaruhi pelaksanaan pekerjaan, seperti :

tempat kerja, fasilitas, dan alat bantu pekerjaan, kebersihan,

17
pencahayaan, ketenangan, termasuk juga hubungan kerja antar

orang-orang yang ada ditempat tersebut.

b. Kompetensi yang memadai. Kompensasi merupakan sumber

penghasilan utama bagi karyawan untuk menghidupi diri beserta

keluarganya. Kompensasi yang memadai merupakan alat motivasi

yang paling ampuh bagi perusahaan untuk mendorong para

karyawan bekerja dengan baik.

c. Supervise yang baik. Fungsi supervise dalam suatu perusahaan

adalah memberikan pengarahan, membimbing kerja para karyawan

agar dapat melaksanakan kerja dengan baik tanpa membuat

kesalahan.

d. Adanya jaminan pekerjaan. Setiap orang akan mau bekerja mati-

matian mengorbankan apa yang ada pada dirinya untuk perusahaan,

demi karir yang bagus. Mereka bukan untuk hari ini saja, tetapi

untuk kedepannya demi keberlangsungan hidup.

e. Status dan tanggung jawab. Starus atau kedudukan dalam jabatan

tertentu merupakan dambaan setiap karyawan dalam bekerja.

Mereka bukan hanya mengharapkan kompentensi semata, tetapi

pada satu masa mereka juga berharap akan dapat kesempatan

menduduki jabatan dalam suatu perusahaan. Dengan menduduki

jabatan, orang akan merasa dirinya dipercayai, diberi tanggung

jawab, dan kewenangan yang besar untuk melakukan suatu

kegiatan.

18
f. Peraturan yang fleksibel. Bagi perusahaan biasanya sudah ditetapkan

sistem dan prosedur kerja yang harus dipatuhi oleh seluruh

karyawan. Siste, dan prosedur kerja ini dapat kita sebut dengan

peraturan yang belaku dan bersifat mengatur dan melindungi para

karyawan. Semua ini merupakan aturan main yang mengatur

hubungan kerja antar karyawan dengan perusahaan, termasuk hak

dan kewajiban para karyawan, pemberian kompensasi, promosi,

mutasi dan sebagainya.

2.1.3.3 Tujuan Motivasi

Dalam pemberian motivasi seluruh perusahaan mempunyai

kesamaan tujuan untuk merangsang dan mendorong individu agar

bekerja lebih giat, efesien dan efektif dalam rangka mencapai tujuan

perusahaan. Menurut Purwanto, tujuan motivasi adalah untuk

menggerakkan atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dan

kemauannya untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh

hasil atau mencapai tujuan tertentu. Sedangkan Hasibuan,

mengemukakan bahwa ada beberapa tujuan yang dapat diperoleh

dari pemberian motivasi, yaitu (Cahyono, 2019) :

1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan

2. Meningkatkan prestasi kerja karyawan

3. Meningkatkan kedislipinan karyawan

4. Mempertahankan kestabilan perusahaan

5. Mengefektifkan pengadaan karyawan

6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik

19
7. Meningkatkan loyalitas, kreatifitas dan partisipasi

8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan

9. Meningkatkan rasa tanggung jawab keryawan terhadap tugas

10. Meningkatkan efesiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dinyatakan bahwa

tingkah laku individu dalam suatu organisasi pada dasarnya

berorientasi pada tugas. Maksudnya, tingkah laku karyawan yang

biasanya di dorong oleh keinginan untuk mecapai tujuan harus

selalu diamati, diawasi, dan diarahkan dalam kerangka pelaksanaan

tugas dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

2.1.3.4 Indikator Motivasi Kerja

Menurut Frederick Herzberg dalam Notostmodjo, indikator

motivasi kerja terbagi menjadi 6, yaitu (Cahyono, 2019) :

1. Prestasi (Achievenment)

Setiap orang tentu menginginkan keberhasilan dalam tugas

yang dilaksanakan. Pencapaian prestasi kerja atau keberhasilan

dalam melakukan sesuatu pekerjaan akan menggerakkan yang

bersangkutan untuk melakukan tugas-tugas berikutnya.

2. Pengakuan (Recognition)

Pengakuan terhadap prestasi merupakan alat motivasi uang

ampuh, bahkan bisa melebihi kepuasan yang bersumber dari

pemberian kompensasi. Sumber pengakuan dapat berasal dari

atasan, manajemen, klien, kolega, professional atau public. Oleh

karena itu seseorang yang memperoleh pengakuan dapat

20
meningkatkan semangat karyawan itu dalam bekerja. Pengakuan

dapat berupa pujian, tanggapan pada tugas yang dilakukan dengan

baik atau kenaikan gaji khusus.

3. Pekerjaan Itu Sendiri (The Woek It Self)

Pekerjaan atau tugas yang telah memberikan perasaan

kepuasan dalam mencapai sesuatu dan tugas yang memberikan

tantangan bagi pegawai merupakan faktor motivasi. Suatu tugas

akan disenangi oleh seseorang bila pekerjaan itu sesuai dengan

keterampilan dan kemampuannya. Karyawan cerderung menyukai

pekerjaan yang bersifatnya menarik dan bukan rutin. Melalui

teknik tersebut pekerjaan dapat menjadi sarana motivasi pegawai

dan membuat pekerjaan itu menjadi menarik, serta dapat membuat

tempat kerja jadi lebih menantang.

4. Tanggung Jawab (Responsibility)

Setiap orang yang bekerja pada suatu perusahaan ingin

dipercaya memegang jabatan dan tanggung jawab serta

kewenangan yang lebih besar dari yang diperoleh. Tanggung jawab

bukan saja atas pekerjaan yang baik, tetapi juga tanggung jawab

berupa kepercayaan yang diberikan orang sebagai suatu potensi.

Setiap orang ingin diikutsertakan dan ingin diakui sebagai orang

yang mempunyai potensi dan pengakuan ini akan menimbulkan

rasa percaya diri dan siap memikul tanggung jawab yang lebih

besar.

21
5. Kemajuan (Advancement)

Peluang untuk maju merupakan pengembangan potensi

dairi seorang karyawan dalam melakukan pekerjaan. Setiap

karyawan tentunya menghendaki kemajuan atau perubahan dalam

pekerjaannya yang tidak hanya dalam hal jenis pekerjaan yang

berbeda atau bervariasi, tetapi juga posisi yang lebih baik. Seitap

karyawan menginginkan promosi kejenjang yang lebih tinggi serta

mendapatkan peluang untuk meningkatkan pengalamanya dalam

bekerja. Hal ini tentu menjadi motivasi yang kuat untuk karyawan

bekerja lebih giat lagi.

6. Pengembangan Potensi Individu (The Possibilty of Growth)

Kemungkinan pertumbuhan ini bukan saja peningkatan

seseorang didalam organisasi, tetapi juga situasi dimana seseorang

itu dapat meningkatkan keterampilan dan keahliannya, misalkan

mempelajari keahlian baru atau memperoleh wawasan baru,

misalkan melalui pelatihan khusus.

2.1.4 Efektivitas kerja karyawan

2.1.4.1 Definisi Efektivitas Kerja Karyawan

Pada dasarnya pengertian efektivitas yang umum

menunjukkan pada taraf tercapainya hasil, sering atau senantiasa

dikaitkan dengan pengertian efisien, meskipun sebenarnya ada

perbedaan diantara keduanya. Efektivitas menekankan pada hasil yang

dicapai, sedangkan efisiensi lebih melihat pada bagaimana cara

22
mencapai hasil yang dicapai itu dengan membandinkan antara input

dan outputnya (Luh et al., 2013).

Istilah efektif (Effective) berarti berhasil ditaati,

mengesahkan, mujarab, dan mujur atau paling tepat adalah berhasil

dengan baik. Jika seseorang dapat bekerja dengan baik maka i adapt

dikatakan bekerja secara efektif. Efektivitas menyangkut banyak hal,

oleh karena itu efektivitas kerja karyawan dapat dikatakn sebagai

penyelesaian pekerjaan dengan tepat waktu yang dilakukan oleh

karyawan sesuai dengan peraturan-peraturan dan praktik-praktik yang

digunakan perusahaan dengan menggunakan sumber daya dan sarana

tertentu untuk mencapai tujuan (Lut et al., 2013).

Menurut Siagian dalam Misnawati, efektivitas adalah

pemanfaatan sumber daya, sasaranan dan prasarana dalam jumlah

tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan

sejumlah barang atas jasa kegiatan yang dijalankan. Efektivitas

menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang

ditetaokan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran berarti

makin tinggi efektivitas kerja pada organisasi baik swasta maupn

pemerintah maka sasarannya tertuju pada proses pelaksanaan dan

tingkat keberhasilan yang dilakukan oleh para karyawan itu sendiri

(Firmansyah & Ramadhani, 2018).

2.1.4.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Efektivitas Kerja Karyawan

Menurut Richard M. Street, ada 4 faktor yang

mempengaruhi efektivitas kerja, yaitu sebagai berikut (Ambia, 2018) :

23
1. Karakteristik Organisasi

Karakteristik organisasi mempengaruhi efektivitas kerja, karena

karakteristik organisasi ini menggambarkan struktur yang harus dilalui

Oleh karyawan dalam melakukan pekerjaannya. Karakteristik dari

organisasi terdiri struktur dan teknologi organisasi yang dapat

mempengaruhi segi-segi tertentu dari efektivitas dengan berbagai cara.

Yang dimaksud struktur organisasi adalah cara menempatkan manusia

sebagai bagian dari pada suatu hubungan yang relatif tetap yang akan

menentukan pola-pola interaksi dan tingkah laku yang berorientasi

pada tugas, sedangkan yang dimaksud teknologi adalah mekanisme

sueatu organisasi untuk mengubah masukan mentah menjadi keluaran.

2. Karakteristik Lingkungan

Karakteristik lingkungan ini secara keseluruhan berada dalam

lingkungan organisasi seperti peralatan, perlemgkapan, hubungan

diantara pegawai dan kondisi kerja. Ciri lingkungan ini selalu

mengamati perubahan artinya memiliki sifat ketidakpastian karena

selalu terjadi proses dinamisasi.

3. Karakteristik Pekerja

Pada kenyataannya para anggota merupakan faktor pengaruh yang

paling penting karena perilaku merekalah yang dalam jangka tertentu

akan memperlancar merintangi tercapainya tujuan organisasi. Pekerja

meruoakan sumber daya yang langsung berhubungan dengan

24
pengelolaan sumber daya yang ada di dalam organisasi, oleh sebab itu

perilaku pekerja sangata berpengaruh terhadap pencapaian tujuan.

4. Karakteristik Kebijaksanaan dan Praktek Manajemen

Praktek manajemen adalah strategi dan mekanisme kerja yang

merancang dalam mengkondisikan semua hal ada didalam organisasi.

Kebijakan dan praktek manajemen ini harus memperhatikan juga

unsur manajemen sebagai individu yang memiliki perbedaan bukan

hanya mementingkan strategi, pencarian dan pemanfaatan sumber

daya dan menciptakan lingkungan prestasi, proses komunikasi,

kepemimpinan, dan pengambilan keputusan yang bijaksana, adaptasi

terhadap perubahan lingkungan dan inovasi organisasi. Dengan makin

rumitnya proses teknologi dan perkembangannya lingkungan maka

peranan manjemen dalam mengkoordinasi orang dan proses demi

keberhasilan organisasi semakin rumit.

2.1.4.3 Indikator Efektivitas Kerja

Menurut Hasibuan, indikator efektivitas kerja terbagi

menjadi 3, yaitu (Febriani, 2022) :

1. Kuantitas Kerja, merupakan volume kerja yang dihasilkan dibawah

kondisi normal. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya beban kerja dan

keadaan yang didapat atau dijalaninya selama bekerja

2. Kualitas Kerja, merupakan sikap yang ditunjukkan oleh karyawan

beberapa hasil kerja dalam bentuk kerapihan, ketelitian, dan

keterkaitan hasil dengan tidak menghasilkan volume pekerjaan

didalam mengerjakan pekerjaan.

25
3. Pemanfaatan Waktu, yaitu penggunaan masa kerja yang disesuaikan

dengan kebijakan perusahaan agar pekerjaan selesai tepat pada waktu

yang ditetapkan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Untuk memperkuat hasil dalam penelitian ini, disini penulis

mencamtumkan lima hasil penelitian yang memiliki hasil yang relevan

yang ditampilkan sebagai berikut :

Tabel 2.2

Penelitian Terdahulu

Nama

No Penelitian Judul Penelitian Persamaan Perbedaan Hasil penelitian

(Tahun)

1 Dwi Pengaruh 1. Variabel 1. Variabel Hasil penelitian Menunjukkan

Cahyono Kemampuan dan Kemampua kinerja bahwa kemampuan dan motivasi

(2019) Motivasi Kerja n karyawan kerja secara parsial dan simultan

terhadap Kinerja 2. Variabel 2. Lokasi berpengaruh positif dan signifikan

karyawan pada Motivasi penelitian terhadap kinerja karyawan pada

PT. Trans Kerja PT. Trans Sumatera Agung (Dealer

Sumatera Agung 3. Analisi Mobil Suzuki ).

(Dealer Mobil data regersi

Suzuki ) berganda

26
2 Sri Khairani Pengaruh 1. Variabel 1. Variabel Hasil penelitian menunjukkan

(2018) Kemampuan dan Kemampua Pengalaman bahwa terdapat pengaruh positif

Pengalaman n Kerja dan signifikan antara variable

Kerja Terhadap 2. Analisis 2. Variabel kemampuan kerja dan pengalaman

Kinerja data regresi Kinerja kerja terhadap variable terikat

Karyawan pada berganda Karyawan kinerja karyawan.

PT. Trans 3. Lokasi

Sumatera Agung Penelitian

Medan

3 Aditya Pengaruh 1. Variabel 1. Variabel Hasil penelitian menunjukkan

Racham, Kemampuan dan Kemampua Kinerja bahwa variable kemampuan dan

Zulfina Motivasi Kerja n Karyawan motivasi kerja berpengaruh positif

Adriani, terhadap Kinerja 2. Variabel 2. Lokasi dan signifikan terhadap kinerja

Dwi Karyawan PT. Motivasi Penelitian karyawan PT. Nusantara Card

Kurniawan Nusantara Card Kerja Semesta (NCS) Cabang Jambi.

(202 Semesta (NCS) 3. Analisi

Cabang Jambi data regresi

berganda

4 Alan Pengaruh 1. Variabel 1. Variabel Hasil penelitian menunjukkan

Hidayat Kemampuan dan Kemampua Kinerja bahwa kemampuan tidak

Setiawan, Motivasi Kerja n Karyawan berpengaruh signifikan terhadap

Hotlan terhadap Kinerja 2. Variabel 2. Lokasi kinerja karyawan, sedangkan

27
Siagian Karyawan pada Motivasi Penelitian motivasi kerja berpengaruh

(2017) CV. Sinar Agung Kerja signifikan terhadap kinerja

3. Penelitian karyawan, dan juga kemampuan

Kuantitatif berpengaruh signifikan terhadap

4. Analisis motivasi kerja.

data regresi

berganda

5 Ni Luh Pengaruh 1. Variabel 1. Variabel Hasil penelitian menunjukkan

Bakti Motivasi dan Motivasi Disiplin bahwa adanya pengaruh motivasi

Mesha Disiplin terhadap 2. Variabel 2. Populasi dan disiplin terhadap efektivitas

Murti, Efektivitas Kerja Efektivitas 3. Lokasi kerja karyawan baik secara

Kusdi Karyawan (Studi Kerja Penelitian simultan maupun parsial

Rahardjo, pada karyawan Karyawan

Muhammad PT.PLN (Persero) 3.Penelitian

Faisal Riza Distribusi Jawa Kuantitatif

(2013) Timur Area 4. Analisis

Pelayanan dan data regresi

Jaringan Malang berganda

Sumber : Data diolah, 2023

2.3 Hipotesis

28
Hipotesis adalah suatu jawaban sementara atau jawaban yang

belum final yang masih perlu dibuktikan kebenarannya, sehingga dapat

ditemukan suatu jawaban atau pendapat (Pasolong, 2013).

H1 : Kemampuan kerja berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja

karyawan pada PT. Sabang Raya Motor secara parsial.

H2 : Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap efektivitas kerja

karyawan pada PT. Sabang Raya Motor secara parsial.

H3 : Kemampuan kerja dan motivasi kerja berpengaruh signifikan

terhadap efektivitas kerja karyawan pada PT. Sabang Raya Motor

secara simultan.

2.4 Kerangka Pemikiran

Kerangka berpikir adalah sebuah gambaran berupa konsep yang

didalamnya menjelaskan tentang hubungan antara satu variable dengan

variable lainnya. Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah

sebagaimana digambarkan dalam bagan berikut :

29
Kemampuan Kerja (X1)
(Robbin dalam Raharjo, Paramita &
Warso)
1. Pengetahuan (Knowledge)
2. Pelatihan (Training) H1
3. Pengalaman (Experience)
4. Keterampilan (Skill)
5. Kesanggupan Kerja
Efektivitas Kerja Karyawan (Y)

(Hasibuan)

1. Kuantitas Kerja

2. kualitas Kerja
Motivasi Kerja (X2)
(Frederick Herzberg dalam 3. Pemanfaatan Waktu
Notoatmodjo)
H2
1. Prestasi (Achievenment)
2. Pengakuan (Recognition)
3. Pekerjaan Itu Sendiri
4. Tanggung Jawab (Responsibility)
5. Kemajuan (Advancement)
6. Pengembangan Potensi Individu
( The Possibility Of Growth)

H3
Sumber : data diolah, 2023

Gambar 2.1

Kerangka Berfikir

Keterangan :

= Pengujuan Variabel Secara Parsial

------- = Pengujuan Variabel Secara Simultan

30
31

Anda mungkin juga menyukai