Anda di halaman 1dari 21

4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Literature

Minyak kelapa berdasarkan kandungan asam lemaknya digolongkan ke


dalam minyak asam laurat, karena kandungan asam lauratnya paling besar jika
dibandingkan asam lemak lainya.Minyak kelapa yang belum dimurnikan
mengandung sejumlah kecil komponen bukan minyak, misalnya gum dan sterol
serta asam lemak bebas.Sterol bersifat tidak bewarna, tidak berbau, stabil dan
berfungsi sebagai penstabil dalam minyak.Zat warna alamiah yang terdapat pada
minyak kelapa adalah karoten yang merupakan hidrokarbon tidak jenuh dan tidak
stabil pada suhu tinggi.Pada pengolahan minyak menggunakan uap panas maka
warna kuning yang disebabkan oleh karoten yang mengalami degradasi (Ketaren,
2008).

Minyak kelapa pada umumnya dibagi menjadi dua kategori yaitu minyak
komersial yang telah di Refined,Deodorized,Bleached (RBD) DAN Minyak
kelapa murni.Minyak kelapa komersial terbuat dari kopra (Daging kelapa yang
dijemur dibawah sinar matahari ).Sesuai kondisinya,bahan ini relatife kotor dan
mengandung bahan asing yang mempengaruhi hasil akhirnya.Bahan asing ini bisa
berupa jamur,tanah,sampah dan kotoran lainnya (Gani,et al.,2005).

Minyak kelapa murni dibuat dari kelapa yang segar tanpa pemanasan dan
bahan kimia,Selain itu,tidak melalui tahap pemurnianm,pemucatan dan
penghilang aroma.biasanya,kelapa yang digunakan bukan kelapa hibrida,tetapi
kepala dalam atau kelapa liar sehingga kandungannya masih utuh dan tahan
terhadap ketengikan (Sutarmi dan Rozaline,2005).

2.2 Minyak Kelapa

Minyak kelapa merupakan salah satu jenis minyak makan yang telah lama
dikenal dandikonsumsi masyarakat, dibuat dari daging buah kelapa dengan cara
ekstraksi. Pemanfaatanminyak buah kelapa terutama sebagai minyak goreng untuk
5

makanan atau bahan baku pembuatan produk seperti sabun, margarine, kosmetika,
obat-obatan dan lain-lain. MenurutSNI 01-2902-1992 tentang Mutu dan Cara Uji
Minyak Kelapa, minyak kelapa adalah minyak yang diperoleh dengan cara
mengepres kopra yang telah dikeringkan atau hasil ekstraksi bungkil kopra.

Minyak kelapa berdasarkan kandungan asam lemak digolongkan ke dalam


minyak asam laurat, karena kandungan asam lauratnya paling besar jika
dibandingkan dengan asam lemak lainnya. Berdasarkan tingkat
ketidakjenuhannya yang dinyatakan dengan bilangan Iod (iodine value), maka
minyak kelapa dapat dimasukkan ke dalam golongan non drying oils, karena
bilangan iod minyak tersebut berkisar antara 7,5-10,5. Komposisiasam lemak
minyak kelapa dapat dilihat pada tabel 2.1.Tabel tersebut dapat dilihat bahwa
asam lemak jenuh minyak kelapa kurang dari 90%.

Gambar 2.1 Minyak Kelapa


(Sumber : Laras,2009)
6

Asam Lemak Rumus Kimia Jumlah (%)

Asam Lemak Jenuh :


Asam Laurat C11H23COOH 44,0-52,0
Asam Miristat C13H27COOH 44,0-52,0
Asam Palmitat C15H31COOH 7,5-10,5
Asam Kaprilat C7H17COOH 5,5-9,5
Asam Kaprat C9H19COOH 4,5-9,5
Asam Stearat C17H35COOH 1,0-3,0
Asam Kaproat C5H11COOH 0,0-0,8
Asam Arachidat C19H39COOH 0,0-0,4

Asam Lemak Tidak Jenuh :


Asam Oleat C17H33COOH 5,0-8,0
Asam Linoleat C17H31COOH 1,5-2,5
Asam Palmitoleat C15H29COOH 0,0-1,3

Tabel 2.1 Komposisi Asam Lemak Minyak Kelapa


(Sumber : Laras,2009)

Pembuatan minyak kelapa ini bisa kita lakukan dengan dua cara, yaitu cara
kering dan cara basah. Cara kering kita lakukan melalui pembuatan kopra,
selanjutnya kita pres sampai minyaknya keluar. Sedangkan untuk pembuatan
minyak kelapa dengan cara basah ini ada beberapa cara, antara lain cara
pemanasan (tradisional), cara fermentasi, dan cara pancingan.

2.3 Teknologi Pengolahan Minyak Kelapa

Minyak kelapa banyak digunakan sebagai minyak goreng atau sebagai


bahan baku industri. Kandungan minyak pada daging buah kelapa sekitar 34,7%.
Pengolahan minyak kelapa diklasifikasikan ke dalam dua cara, yaitu proses kering
dan basah, sedangkan proses kering tanpa melalui penyantanan. Pengolahan
7

minyak kelapa dengan proses basah telah lama dilakukan secara tradisional.
Minyak yang dihasilkan dari pengolahan ini dapat langsung dikonsumsi, namun
minyaknya memiliki daya tahan simpan yang kurang baik karena kadar airnya
relative tinggi.

Pengolahan minyak kelapa dengan proses kering menggunakan bahan


baku kopra umumnya dikerjakan dalam skala pabrik. Minyak kelapa kasar yang
dihasilkan dari kopra umumnya tidak layak dikonsumsi langsung, karena kadar
asam lemak bebas tinggi, warna coklat tua dan berbau tengik. Untuk perbaikan
mutu minyak kelapa kasar menjadi minyak goreng layak konsumsi perlu
dilakukan proses pemurnian yang meliputi proses netralisasi dan deodorisasi,
yang berfungsi menghilangkan bau menyengat, merubah warna minyak menjadi
kuning muda/tidak berwarna dan menurunkan kadar asam lemak bebas.

2.3.1 Proses kering

Produksi minyak kelapa dengan proses kering dilakukan dengan


mengkonversi daging buah kelapa menjadi kopra terlebih dahulu. Pengolahan
minyak kelapa dengan proses kering terdiri atas beberapa tahap, yaitu
pembersihan dan penghancuran, pemanasan/pengkondisian, ekstraksi minyak,
penyaringan, dan pemurnian. Proses ini memerlukan investasi yang cukup besar
untuk pembelian alat dan mesin.

1) Pembersihan dan penghancuran

Kopra dibersihkan dari kotoran dan bahan-bahan asing, kemudain


dihancurkan/ dicacah menjadi serbuk kasar.

2) Pemanasan/pengkondisian

Kopra yang telah dihancurkan dan memiliki kandungan air 5-6%,


kemudian dipanaskan pada suhu sekitar 104°C selama kurang lebih 30 menit
sampai diperoleh panas yang seragam. Setelah proses pemanasan, kadar air kopra
berkurang menjadi sekitar 3%. Proses pemanasan akan memudahkan pengeluaran
8

minyak dari kopra, karena minyakm akan lebih mudah mengalir yang disebabkan
oleh menurunnya viskositas.

3) Ekstraksi minyak

Ekstraksi minyak dari kopra dilakukan dengan cara pengepresan


menggunakan expeller pada tekanan tinggi. Panas selama pengepresan
dipertahankan pada suhu 93-102°C agar minyak yang dihasilkan berwarna terang
serta dapat memberikan hasil yang baik dalam proses ekstraksi.

4) Penyaringan

Penyaringan minyak kelapa hasil ekstraksi umumnya dilakukan dalam dua


tahap yaitu :1) penyaringan dengan ayakan (screen) untuk menghilangkan
partikel-partikel yang ebrukuran relatif besar, dan 2) penyaringan dengan filter
press untuk menghilangkan padatan halus dari minyak. Tekanan yang digunakan
pada penyaringan dengan filter press mencapai 60 psi.

5) Pemurnian Minyak

Minyak kelapa yang diperoleh dari kopra bermutu baik berwarna jernih,
kandungan asam lemak bebas rendah, serta memiliki aroma yang baik.Pemurnian
minyak kelapa umumnya dilakukan pada minyak yang diperoleh dari kopra yang
bermutu rendah.Minyak ini memiliki warna gelap dan keruh, kandungan asam
lemak bebas, posfatida, dan gum tinggi, serta memiliki bau yang tidak
dikehendaki. Proses pemurnian minyak terdiri atas netralisasi, bleaching, dan
deodorasi, sebagai berikut :

 Netralisasi dengan menambahkan alkali seperti KOH dan NaOH


untuk menghilangkan kandungan asam lemak bebas.
 Bleaching dilakukan dengan menambahkan bahan penyerap warna
(absorben) agar dihasilkan minyak yang jernih dan bening, biasanya
menggunakan arang aktif.
9

 Deodorasi dilakukan engan mengalirkan uap air panas ke dalam


minyak untuk menguapkan/menghilangkan senyawa yang
menyebabkan bau yang tidak dikehendaki.
6) Pengemasan

Minyak yang telah bersih, jernih, dan tidak berbau dikemas dalam kaleng,
botol plastik atau botol kaca.

2.3.2 Proses Basah

1) Cara Tradisional

Cara tradisional ini sangat sederhana, dan dapat dilakukan dengan


menggunakan peralatan yang ada di dapur keluarga. Pada cara ini, mula-mula
dilakukan ekstraksi santan dan kelapa parut. Kemudian santan dipanaskan untuk
menguapkan air dan menggumpalkan bagian bukan minyak dengan cara
penyaringan. Minyak yang masih terdapat pada blondo selanjutnya diperas untuk
mengeluarkan sisa minyak.

2) Cara Fermentasi
Cara fermentasi agak berbeda dari cara basah tradisional. Pada cara ini,
santan didiamkan selama ±3 jam untuk memisahkan skim dank rim. Krim yang
dihasilkan kemudian difermentasi selama 24-26 jam untuk memudahkan
penggumpalan bagian bukan minyak (terutama protein) pada waktu
pemanasan.Mikroba yang berkembang selama fermentasi terutama mikroba
penghasil asam.Asam yang dihasilkan menyebabkan protein santan mengalami
penggumpalan dan mudah dipisahkan padasaat pemanasan. Selama proses
fermentasi, air dipisahkan dari minyak. Selanjutnya minyak dipanaskan dalam
waktu singkat untuk menghilangkan kandungan air kemudian disaring.
10

2.4 Jenis-jenis Alat Pengepress Minyak


2.4.1 Alat Press Hidrolik
Mesin press hidrolik adalah mesin press yang bekerja berdasarkan teori
hukum paskal yakni memanfaatkan tekanan yang diberikan pada cairan untuk
menekan atau membentuk. Komponen utama pada mesin ini adalah piston,
silinder, pipa hidrolik dan beberapa komponen pendukung lainnya.
Cara kerja mesin press hidrolik menggunakan sistem pompa hidrolik yang
mengandalkan kinerja pompa hidrolik untuk melakukan penekanan pada bidang
press dan benda yang akan di kecilkan volumenya.

Gambar 2.2 Mesin Press Hidrolik


(Sumber : Sulaiman,2008)

2.4.2 Alat Press Minyak biji-bijian


Merupakan sebuah peralatan yang memiliki kegunaan untuk mengolah
minyak dari biji-bijian.dalam membuat minyak pada biji-bijian pun memang
sangat mudah dilakukan jika diproses dengan peralatan usaha yang tepat.peralatan
ini memang bias diandalkan untuk melancarkan produksi minyak dari biji-
bijian.dalam penggunaannya peralatan ini mampu mengambil minyak dari aneka
macam biji diantaranya biji bunga matahari,kacang,wijen,wonut dan aneka jenis
bahan yang lain.proses pemerasan minyak ini dilakukan dengan cepat dengan
hasil pemerasan yang maksimal.
11

Gambar 2.4 Alat press biji-bijian


(Sumber : AliexPress)

2.4.3 Alat Press Minyak Kelapa Sawit


Mesin Press Kelapa Sawit merupakan alat yang biasa digunakan
dalam proses pemisahan minyak di mesin digester. Worm Screw (Kempa Ulir) di
mesin Screw Press adalah salah satu komponen utama pada mesin pengekstraksi
CPO (Crude Palm Oil) / minyak mentah sawit dari Tandan Buah Segar. Pabrik
Minyak Kelapa Sawit memproses bahan baku berupa Buah Sawit atau sering
disebut Tandan Buah Segar (TBS) menjadi minyak kelapa sawit CPO (Crude
Palm Oil) dan inti sawit ( Palm Kernel).

Screw press Pabrik Kelapa Sawit berfungsi untuk mempress buah sawit.
Kapasitas Screw Press ada : P10 , P15, P20 , bahkan ada merk tertentu sampai
P30. Supaya hasil press baik, maka harus dijaga kondisi banyak sparepart di
dalam mesin screw press atau Kempa Ulir Sawit misalnya: worm screw, press
cage, dll
12

Gambar 2.5 Alat press minyak kelapa sawit


(Sumber : AliexPress)

2.5 Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam perancangan mesin


Dalam pelaksanaan perencanaan perancangan mesin diperlukan usaha
yang sungguh-sungguh untuk menunjang keberhasilan suatu perancangan.
Selanjutnya diperlukan juga dasar-dasar perancangan serta pengalaman, sehingga
dapat di hasilkan rancangan mesin yang berkualitas dan dapat memenuhi standar
pasar yang telah ditentukan. Hal ini semua diperlukan mengingat banyak sekali
faktor yang harus dipertimbangkan, baik dari segi fungsi, kegunaan, konstruksi,
efesiensi serta dari segi keamanan.

2.5.1 Kriteria perancangan mesin


Meskipun kriteria yang digunakan oleh seorang perancang mesin adalah
banyak, namun semuanya tertuju pada kriteria berikut ini:
1. Function (fungsi/pemakaian)
2. Safety (keamanan)
3. Reliability (dapat dihandalkan)
4. Cost (biaya)
5. Manufacturability (dapat diproduksi)
6. Marketability (dapat dipasarkan)
Kriteria, pertimbangan dan prosedur tambahan yang dimasukkan dalam
program secara khusus masalah keamanan produk, kegagalan pemakaian
(malfunction) suatu produk.
13

Beberapa pertimbangan dan prosedur penting itu adalah:


1. Pengembangan dan penggunaan suatu system rancang ulang secara khusus
menegaskan analisa kegagalan, mempertimbangkan keamanan, dan
memenuhi standar dan pemerintahan.
2. Pengembangan daftar ragam operasi dan pemeriksaan penggunaan produk
dalam setiap mode/ragam.
3. Identifikasi lingkungan pemakaian produk, termasuk memperkirakan
pemakaian, menduga penyalahgunaan, dan fungsi yang diharapkan.
4. Penggunaan teori desain spesifik yang menegaskan kegagalan atau analisa
kegagalan pemakaian dan mempertimbangkan keamanan dalam setiap
ragam operasi.

2.5.2 Prosedur Umum dalam Perancangan mesin


Dalam perancangan komponen mesin di sisni tidak ada aturan yang baku.
Masalah perancangan mungkin bisa diselesaikan dengan banyak cara.
Jadi, prosedur umum untuk menyelesaikan masalah perancangan adalah
sebagai berikut:
1. Mengenali kebutuhan/tujuan . Pertama adalah membuat pernyataan yang
lengkap dari masalah perancangan, menunjukkan kebutuhan/tujuan,
maksud/usulan dari mesin yang dirancang.
2. Mekanisme. Pilih mekanisme atau kelompok mekanisme yang mungkin.
3. Analisis gaya. Tentukan gaya aksi pada setiap bagian mesin dan energi
yang ditransmisikan pada setiap bagian mesin.
4. Pemilihan material. Pilih material yang paling sesuai untuk setiap bagian
dari mesin.
5. Rancang elemen-elemen (ukuran dan tegangan). Tentukan bentuk dan
ukuran bagian mesin dengan mempertimbangkan gaya aksi pada elemen
mesin dan tegangan yang diijinkan untuk material yang digunakan.
6. Modifikasi. Merubah/memodifikasi ukuran berdasarkan pengalaman
produksi yang lalu. Pertimbangan ini biasanya untuk menghemat biaya
produksi.
14

7. Gambar detail. Menggambar secara detail setiap komponen dan perakitan


mesin dengan spesifikasi lengkap untuk proses produksi.
8. Produksi. Komponen bagian mesin seperti tercantum dalam gambar detail
diproduksi di workshop.

Gambar 2.1 Diagram alir


(Sumber : www.matadunia.id)

2.5.3 Pertimbangan Umum dalam Perancangan mesin


Berikut adalah pertimbangan umum dalam perancangan sebuah komponen
mesin,yaitu :

1. Jenis beban dan tegangan-tegangan yang bekerja pada komponen mesin.


2. Gerak dari bagian-bagian atau kinematika dari mesin.
3. Pemilihan material.
4. Bentuk dan ukuran part.
5. Tahan gesekan dan pelumasan.
6. Segi ketepatan dan ekonomi.
7. Penggunaan standar part.
15

8. Keamanan operasi.
9. Fasilitas workshop (bengkel).
10. Jumlah mesin untuk produksi.
11. Biaya Konstruksi.
12. Perakitan (assembling).

2.5.4 Standar, kode, dan peraturan pemerintah dalam desain Elemen mesin
dan mesinnya
Pembatas desain disediakan oleh organisasi pemasaran dan manajemen
insinyurinsinyur termasuk standar, kode, dan peraturan-peraturan pemerintah,baik
dalam dan luar negeri.
 Standar adalah didefinisikan sebagai kriteria, aturan, prinsip, atau
gambaran yang dipertimbangkan oleh seorang ahli, sebagai dasar
perbandingan atau keputusan atau sebagai model yang diakui.
 Kode adalah koleksi sistematis dari hukum yang ada pada suatu negara
atau aturanaturan yang berhubungan dengan subyek yang diberikan.
 Peraturan pemerintah adalan peraturan-peraturan yang berkembang
sebagai hasil perundang-undangan untuk mengontrol beberapa area
kegiatan.

2.6 Bagian-bagian utama alat press minyak kelapa sistem manual

2.6.1 ScrewPress

Screw press adalah jenis mesin press di mana ram didorong ke atas dan ke
bawah oleh sekrup. Poros sekrup dapat digerakkan oleh pegangan atau roda.Ia
bekerja dengan menggunakan sekrup kasar untuk mengubah rotasi pegangan atau
roda penggerak menjadi gerakan kecil ke bawah dengan kekuatan yang lebih
besar. Pegangan di atas kepala biasanya menggunakan bola sebagai
timbangan.Bobot membantu menjaga momentum dan daya dorong alat agar lebih
mudah dioperasikan.
16

Mesin screw press pertama kali ditemukan dan digunakan oleh orang
Romawi pada abad pertama M. Itu digunakan terutama dalam produksi anggur
dan minyak zaitun. Screwpress juga digunakan pada mesin cetak Gutenberg pada
pertengahan abad ke-15.

Gambar 2.2 Screw Press


( Sumber :Perencanaan)

2.6.2 Hopper

Hoppertempat masuknya kopra kelapa yang akan di press. Hopper ini akan
dirancang sesuai kebutuhan seperti pada gambar 2.3 dengan kapasitas
menampung kopra dan gerak luncur kopra kedalam screwpress nantinya.

Gambar 2.3Hopper
( Sumber : Perencanaan)
17

2.6.3 Rangka

Rangka adalah bagian terpenting dalam sebuah kontruksi yaitu sebagai


penahan mesin, rangka juga berfungsi untuk menempatkan bagian-bagian dari
mesin tang lain sehingga saling berhubungan dan untuk itu rangka harus tahan
terhadap beban

Gambar 2.4 Rangka


( Sumber : Perencanaan )

2.6.4 Cassing

Cassing berfungsi sebagai penutup komponen agar minyak tidak keluar


pada saat proses terjadinya pengepresan minyak.

Gambar 2.5 Cassing


( Sumber : Perencanaan )
18

2.6.5 Pasak
Menurut Sularso dan Kiyokatsu Suga (1997:25), pasak adalah suatu
elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan bagian-bagian mesin seperti roda
gigi, puli, sprocket, dan kopling pada poros. Pasak yang digunakan dalam
pembuatan mesin press minyak ini adalah pasak benam. Pasak benam mempunyai
penampang segi empat dimana terdapat bentuk prismatic dan tirus yang kadang-
kadang diberi kepala untuk mempermudah pencabutannya.

Gambar 2.6 Pasak


( Sumber : Elemen Mesin PDEC. Bandung )

a. Menentukan gaya Tangensial

Akibatmomen punter pada poros, maka akan tibul gaya tangensial pada
permukaan silinder dan besarnya gaya tangensial munurut Sularso dan Kiyokatsu
Suga (1997:25),dapat dihitung dengan persamaan :

𝑇
F=(𝛼/2) ……………………………….……………………………. ( 2.1 )

Dimana : F = Gaya tangensial (Kg)

T = Momen punter (Kg.mm)

D₂ = Diameter poros (mm)

b. Menentukan Tegangan geser

Sularso dan Kiyokatsu Suga (1997:25), menyatakan bahwa tegangan geser


dapat terjadi :
19

𝐹
𝜏k = 𝑏 𝑥 𝐼……………………………………………….………..….. ( 2.2 )

Dimana : 𝜏k = Gaya tangensial (Kg)

F = Momen punter (Kg.mm)

bxI = Diameter poros (mm)

c. Menentukan Tegangan Geser yang diizinkan

MenurutSularso dan Kiyokatsu Suga elemen mesin (1997:25), tegangan


geser yang diizinkan dapat dihitung :

𝐹
𝜏ka = 𝑏.𝐼 ……………………………………………………………… ( 2.3 )

Dimana : 𝜏ka = Gaya tangensial (Kg/mm²)

I = Panjang pasak

Sfk₂ = Beban dikenakan tumbukan ringan

Persamaan yang digunakan untuk menghitung harga tekanan permukaan


yang diperlukan adalah sebagai berikut ( Sularso dan Kiyokatsu Suga elemen
mesin 1997 ).

𝐹
𝑃𝑎 = 𝐼 (𝑡₁𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑡₂) …………………………..………………………… ( 2.4 )

Dimana : 𝑃𝑎 = Harga tekanan permukaan yang diizinkan (kg)


F = Gaya tangensial (kg)
I = Panjang pasak (mm)
t₁ = Kedalaman alur pasak pada poros (mm)
t₂ = Kedalaman alur pasak pada naf (mm)
20

2.7 Komponen-komponen pendukung

2.7.1 Baut dan mur

Baut berupa batang berulir spiral yang digunakan sebagai pengikat seperti
halnya pasak dan sekrup,Baut digunakan untuk menyambung sambungan yang
dapat dilepaskan. Mur dan baut merupakan alat pengikat yang sangat penting
dalam suatu rangkaian alat/mesin. Jenis mur dan baut beraneka ragam, sehingga
penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan, gambaran baut dan mur dapat
dilihat pada gambar 2.6. pemakaian mur dan baut pada kontsruksi mesin
umumnya digunakan untuk mengikat beberapa komponen,antara lain :

o Pengikat pada bantalan.


o Pengikat pada dudukan motor.

Menurut R . S. Khurmi dan J . K. Gupta ( 1882 : 77 ) untuk menghitung


tegangan geser yang diterima pada setiap baut dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan :


𝜏𝑔 = ………………………………………………………………… (
A

2.1 )

Dimana :𝜏𝑔 = Tegangan geser yang terjadi ( kg / mm² )

F¹ = Gaya yang terjadi pada baut ( kg )

A = Luas penampang ( mm² )


21

Gambar 2.6 Macam-macam mur dan baut


( Sumber : www.murdanibaut.com )

2.7.2 Tuas pemutar

Sebagai pemutar untuk mempermudah pengepressan minyak kelapa kopra,


oleh karena itu digunakan tuas dengan bentuk relative mudah digunakan oleh
seorang operator mesin.

Gambar 2.7 Tuas pemutar


( Sumber : Perencanaan )
22
23

2.5 Bagian-bagian utama alat Pengepress Kopra Kelapa

2.5.1 Poros

Menurut Sularso dan Kiyokatsu Suga (1997),Poros berperan meneruskan


daya bersama-sama dengan putaran.Pada umumnya poros meneruskan daya
melalui sabuk,roda gigi dan rantai,dengan demikian poros menerima beban puntir
dan lentur yang bekerja sendiri atau berupa gabungan satu dengan yang lain.

Ada beberapa macam jenis poros,diantaranya yaitu :

1. Poros Transmisi
Poros Transmisi mendapat beban puntir murni atau beban puntir dan
lentur.Poros Transmisi berfungsi untuk meneruskan daya dari salah satu
elemen ke elemen yang lain melalui kopling.

2. Spindel
Spindel merupakan poros transmisi yang relative pendek,seperti poros
utama pada mesin perkakas dimana beban utamanya berupa
puntiran.Syarat yang harus dipenuhi oleh poros ini adalah deformasinya
harus kecil dan bentuk serta ukuranya harus teliti.
3. Gandar
Poros Gandar dipasang pada roda-roda kereta api barang,sehingga tidak
mendapat beban punter,terkadang poros gandar tidak boleh
berputar.Gandar hanya mendapat beban lentur,kecuali digerakkan oleh
penggerak mula yang memungkinkan mengalami beban puntir.
24

Anda mungkin juga menyukai