KEWIRAUSAHAAN
Oleh :
Tim Dosen Kewirausahaan
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2019
PEDOMAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A. DESKRIPSI SINGKAT
Setelah menempuh mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman dan
penjiwaan tentang kewirausahaan sehingga terdorong motivasinya untuk berwirausaha. Cara
yang dilakukan adalah mengajak mahasiswa untuk terjun langsung dalam merancang
sebuah usaha berbasis kebutuhan masyarakat.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
C. PETUNJUK PRAKTIKUM
MINGGU
TANGGAL KEGIATAN PRAKTIKUM
KE
1. Penyampaian konsep PKM-K dan Identifikasi
III
peluang usaha
IV 2. Ide Usaha
V 3. Presentasi Rancangan Usaha
VI 4. Kuliah Tamu
VII 5. Business Model Canvas
VIII 6. Market Test
IX 7. Evaluasi Market Test
X 8. Evaluasi produk dan operasional
XI 9. Evaluasi pemasaran
XII 10. Penganggaran biaya
XIII 11. Penyelesaian Proposal
XIV 12. UAP
MATERI 1
IDE DAN RANCANGAN USAHA
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Geografis
Pembagian segmen pasar secara geografis merupakan pengelompokan pelanggan yang
didasarkan pada lokasi/daerah pelanggan berada. Contoh segmentasi berdasarkan geografis
adalah sebagai berikut :
a. Sementasi wilayah, misal calon pelanggan yang berada pada suatu kota, provinsi, atau
negara
b. Daerah berdasar kepadatan penduduk, misal calon pelanggan di kota-kota besar di
Indonesia
c. Iklim, misal daerah tropis, sub-tropis, dataran rendah, atau pegunungan
2. Demografis
Pembagian segmen yang berhubungan dengan kependudukan. Pembagian segmen pasar
dapat menggunakan beberapa kriteria sebagai berikut :
a. Usia
b. Jenis kelamin
c. Tipe keluarga (single, keluarga kecil, keluarga besar, single parent)
d. Pendapatan
e. Pekerjaan (profesional, tenaga administratif, pengusaha, purnawirawan, pengangguran)
f. Pendidikan
g. Agama
h. Ras/kebudayaan
3. Psikografis
Pembagian segmen berdasarkan ciri-ciri kepribadian pelanggan. Pembagian segmen pasar
dapat menggunakan beberapa kriteria sebagai berikut :
a. Gaya hidup (sport, elit, sosialita, urban, pedesaan)
b. Kelas sosial
c. Kepribadian
Ada lima cara/ pola yang dapat dilakukan dalam memilih segmen untuk pasar sasaran,
antara lain (Kotler, 1984) :
1. Memusatkan perhatian pada satu segmen tunggal
Pelaku usaha dapat memutuskan untuk melayani hanya satu segmen pasar. Sebagai contoh,
hanya melayani segmen pelanggan dengan tingkat pendapatan tinggi. Pemilihan segmen ini
meberikan konsekuensi bahwa produk/jasa yang ditawarkan harus memiliki kualitas premium
atau penggunaannya dapat meningkatkan prestige.
2. Mengkhususkan diri pada sebuah keinginan pelanggan
Pelaku usaha meng-khususkan segmen pasar yang akan dilayani, contohnya perusahaan
memproduksi obat batuk untuk segala usia
3. Mengkhususkan diri pada sesuah kelompok pelanggan
Pelaku usaha dapat memutuskan untuk menetapkan segmen pada kelompok tertentu.
Contohnya, perusahaan memproduksi obat batuk yang dibutuhkan oleh kelompok usia
tertentu.
4. Melayani beberapa segmen yang tidak berhubungan
Pelaku usaha memutuskan untuk melayani beberapa segmen pasar yang mempunyai
hubungan yang tidak banyak selain bahwa masing-masing memberikan suatu kesempatan
yang menarik secara individu. Misal produk aqua melayani pelanggan rumah tangga,
pelajar/mahasiswa, hingga pencinta sport.
5. Meliputi seluruh keseluruhan pasar
Di sini perusahaan dapat melayani seluruh segmen pasarnya. Misalnya gojek yang
memberikan jasa transportasi untuk masyarakat dengan latar belakang pendidikan, usia,
jenis kelamin, dan pendapatan yang berbeda.
Daftar Pustaka
Kotler, Philips. 1984. Marketing Management.
Hulgard, Lars (2010). Discourses of Social Entrepreneurship-Variation of The Same Theme?
EMES European Research Network.
B. Rancangan Tugas
Kelompok:
Anggota Kelompok:
Deskripsi rencana Produk/Jasa (sebutkan keunggulan produk anda, jika produk sejenis telah ada di
pasaran) :
A. TINJAUAN PUSTAKA
2) Value Preposition
Value preposition menggambarkan bagaimana pelanggan/pelanggan dapat beralih dari satu
perusahaan ke perusahaan lain melalui produk/jasa yang ditawarkan. Produk/jasa tersebut
harus memiliki keunggulan berbeda dengan perusahaan kompetitornya. Berikut beberapa
hal yang berkontribusi dalam menciptakan value preposition (Ostewalder dan Pigneur,
2010) :
1) Ketebaruan, yaitu menciptakan produk baru yang belum pernah ada dan memiliki
keunikan
2) Performance, yaitu meningkatkan kinerja suatu produk/jasa yang ada
3) Customization, yaitu menyesuaikan produk/jasa sesuai dengan kebutuhan
pelanggan saat ini agar produk/jasa memiliki nilai lebih
4) Getting the job done, yaitu produk/jasa dapat membantu pelanggan menyelesaikan
pekerjaannya
5) Design, produk yang ditawarkan memiliki disain yang menarik
6) Price, yaitu perusahaan dapat menawarkan produk/jasa dengan harga yang lebih
murah dibanding pesaingnya.
7) Cost reduction, yaitu perusahaaan dapat memberikan nilai melalui pengurangan
biaya yang perlu dikeluarkan oleh pelanggan untuk mendapatkan produk/jasa
8) Risk reduction, yaitu produk/jasa memiliki garansi jika terjadi kerusakan atau
ketidakpuasan pelanggan
9) Accessibility, yaitu produk dapat dengan mudah digunakan oleh semua orang
3) Channels
Channel menggambarkan bagaimana perusahaan dapat menjalin komunikasi dengan
pelanggan dalam menyampaikan value preposition-nya. Berikut beberapa fungsi channel
(Ostewalder dan Pigneur, 2010) :
1) Meningkatkan kesadaran pelanggan terhadap produk/jasa yang ditawarkan
2) Membantu pelanggan dalam mengevaluasi nilai yang ditawarkan perusahaan
3) Memberikan proposisi nilai perusahaan kepada pelanggan
4) Memberikan layanan pendukung pasca pembelian
4) Customer Relationship
Customer relationship merupakan cara-cara yang digunakan untuk berkomunikasi dengan
pelanggan, yang dibangun sesuai dengan customer segment karena setiap segmentasi
memiliki ciri yang berbeda. Terdapat 6 cara dalam menjalin hubungan yang baik dengan
pelanggan (Ostewalder dan Pigneur, 2010) :
1) Personal assistant, yaitu komunikasi yang terjadi antara pelanggan dengan petugas
pelayanan selama proses penjualan atau setelah pembelian selesai
2) Dedicated Personal Assistant, yaitu menugaskan orang khusus dalam melayani
pelanggan secara individual
3) Self Service, yaitu perusahaan menyediakan sarana yang diperlukan oleh
pelanggan dalam membantu dirinya sendiri
4) Automated service, yaitu hubungan yang menggabungkan proses layanan mandiri
dengan layanan otomatis
5) Communities, yaitu perusahaan membangun hubungna antar sesama pelanggan
untuk membentuk sebuah komunitas untuk saling bertukar pikiran dalam
mengetahui keinginan pelanggan
6) Co-creation, yaitu perusahaan membangun hubungan dengan konsumen untuk
menciptakan value preposition yang baru
5) Key Activities
Key activities menggambarkan aktivitas penting yang dilakukan oleh perusahaan agar
bisnis dapat berjalan dengan baik. Key activities dapat dikategorikan menjadi 3 bagian,
yaitu (Ostewalder dan Pigneur, 2010) :
1) Produksi, berupa aktivitas yang berhubungan dengan perancangan, pembuatan,
dan pengiriman produk/jasa.
2) Pemecahan masalah, yaitu aktivitas operasi yang biasanya muncul pada
perusahaan konsultan, rumah sakit, organisasi penyedia jasa.
3) Jaringan/platform, yaitu tempat atau wadah bertemunya dua atau lebih segmen
pasar untuk saling berinteraksi/transaksi atau membangun network.
6) Key Resources
Key resources merupakan asset atau sumber daya penting yang dibutuhkan agar sebuah
bisnis dapat berjalan dengan baik. Key resources dikategorikan menjadi 4 bagian, yaitu
(Ostewalder dan Pigneur, 2010):
1) Fisik, meliputi gedung, tanah, kendaraan, perlengkapan
2) Intelektual, meliputi hak paten, merek, HAKI
3) SDM, khususnya SDM yang bertugas pada aktivitas kritis bisnis
4) Keuangan, meliputi modal ataupun perputaran uang yang terjadi di perusahaan
7) Key Partners
Key Partnership merupakan sumber daya yang diperlukan oleh organisasi untuk
mewujudkan proposisi nilai, tetapi tidak dimiliki oleh organisasi tersebut. Pemanfaatan Key
Partnership oleh perusahaan dapat berbentuk outsourcing, joint venture, joint operation,
atau aliansi strategis. Biasanya perusahaan membentuk aliansi untuk mengurangi
terjadinya risiko atau meningkatkan daya saingnya dari competitor.
8) Cost Structure
Cost Structure adalah komposisi biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkannilai produk/jasa
yang akan diberikan kepada pelanggan. Struktur biaya yang efisien, menjadi kunci
besarnya laba yang diperoleh organisasi.
9) Revenue Stream
Revenue stream merupakan arus pendapatan yang menampilkan perolehan perusahaan
dari setiap segmen konsumen. Pendapatan dapat dihasilkan melalui beberapa cara
(Ostewalder dan Pigneur, 2010):
1) Usage Fee, yaitu pendapatan yang diperoleh dari menjual produk/jasa kepada
pelanggan
2) Subcription Fee, yaitu pendapatan dari menjual jasa secara terus menerus
3) Renting/leasing, yaitu pendapatan dari hasil penyewaan atau pemberian hak
eksklusif kepada orang lain untuk menggunakan asset perusahaan
4) Licencing, yaitu pendapatan yang diperoleh melalui pemberian hak intelektual
perusahaan kepada orang lain
5) Brocages Fee, yaitu pendapatan yang diterima dari layanan perantara antara
penjual dan pembeli
B. RANCANGAN TUGAS
1. Carilah contoh mengenai Business Model Canvas (BMC) di internet lalu diskusikan model
kanvas untuk bisnis kelompok anda.
2. Isilah poin-poin penting bisnis kelompok anda pada lembar kerja yang telah disediakan.
3. Buatlah powerpoint kemudian presentasikan BMC yang kelompok anda buat pada minggu
selanjutnya (TM4).
4. Cetaklah BMC kelompok anda pada kertas ukuran A3 dan kumpulkan pada TM5.
TM 3 - LEMBAR KERJA KELOMPOK
Nama Kelompok :
TM 3 - INDIKATOR PENILAIAN
1 Kelengkapan identifikasi 40
2 Alur berpikir 30
TOTAL
TM 3 - RUBRIK PENILAIAN
No Kriteria Penilaian Indikator Nilai
1 Kelengkapan Identifikasi Komponen BMC telah dicantumkan dengan 90
(setiap komponen bernilai lengkap
10 poin) Komponen BMC tidak dicantumkan dengan 0 - 80
lengkap
2 Alur Berpikir Komponen BMC logis dan dapat dengan 81 – 90
mudah direalisasikan
Komponen BMC logis namun sulit untuk 66– 80
direalisasikan
Komponen BMC tidak logis/tidak koheren
antara value yang ditawarkan dengan 50 - 65
komponen lain
3 Value Preposition Value produk/jasa yang ditawarkan memiliki 81 – 90
keunikan dibanding produk/jasa sejenis yang
telah ada
Value produk/jasa yang ditawarkan sama
65 - 80
dengan produk/jasa sejenis yang telah ada
MATERI 3
KELAYAKAN TEKNIS USAHA
A. TINJAUAN PUSTAKA
Tujuan evaluasi aspek teknis adalah untuk mengetahui apakah dari segi pembangunan
usaha dan segi operasional, bisnis yang dikaji layak dilaksanakan. Aspek teknis harus
dipertimbangkan dan diperhitungkan secara tepat karena kesalahan dalam penentuan aspek ini
dapat mengakibatkan kegagalan perusahaan. Selain itu, faktor teknis produksi mempunyai
pengaruh besar terhadap keberhasilan usaha dalam memasarkan hasil produksinya, karena
dapat mempengaruhi harga, mutu, pengadaan bahan baku. Evaluasi aspek teknis mencakup
hal-hal sebagai berikut :
1. Lokasi
Pemilihan lokasi pabrik secara langsung dapat mempengaruhi kelancaran kegiatan
usaha karena berhubungan erat dengan masalah pemasaran hasil produksi dan biaya
pengadaan bahan baku. Oleh karena itu, faktor lokasi pabrik harus diperhitungkan dan
dipertimbangkan secara tepat baik dari segi ekonomi maupun teknis. Penentuan lokasi bagi
usaha dengan bidang produksi dan jasa akan berbeda. Indikator paling umum untuk
menentukan lokasi adalah sebagai berikut :
a. Ketersediaan bahan baku
Pemilihan lokasi pabrik yang dekat dengan sumber bahan baku dilakukan dengan
pertimbangan (1) kemudahan dalam pengangkutan, (2) harga bahan baku, (3) volume
bahan baku, dan (4) daya tahan bahan baku terhadap kerusakan. Dilihat dari biaya
pengangkutan bahan baku, apabila jumlah bahan baku yang diangkut jauh lebih besar
daripada bahan jadi sebagai akibat proses produksi, lokasi usaha yang dekat dengan
bahan baku menjadi lebih menguntungkan.
b. Daerah pemasaran
Lokasi usaha yang dekat pasar mempunyai keunggulan dalam pelayanan terhadap
konsumen yang dapat dilakukan dengan lebih cepat, ongkos angkut barang yang lebih
murah dan volume penjualan yang dapat ditingkatkan. Namun demikian seringkali suatu
usaha yang memerlukan berada dekat daerah pemasaran harus berjauhan dengan
sumber bahan baku. Letak pasar menjadi pertimbangan utama jika hal yang ditawaran
oleh perusahaan adalah jasa atau produk yang mudah rusak, atau produk yang
harus mudah dijangkau oleh pelanggan.
c. Ketersediaan tenaga kerja
Ketersediaan tenaga kerja dilihat dari segi kualitas maupun kuantitas. Bisnis yang
membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah relatif besar (padat karya) sebaiknya berlokasi
dekat dengan pemukiman penduduk, sementara bisnis yang perlu memanfaatkan
keahlian penduduk setempat seperti craft, hendaknya berlokasi dekat dengan tenaga
kerja yang mempunyai keahlian tersebut.
d. Kedekatan dengan key partner
Selain tigafaktor sebelumnya, perusahaan juga dapat mempertimbangkan kedekatan
dengan key partner sebagai faktor utama dalam memilih lokasi. Pertimbangan ini penting
bagi perusahaan yang bergerak dijasa, khususnya perusahaan yang bergerak di bidang
teknologi dan sistem informasi.
2. Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi adalah jumlah produk/jasa yang seharusnya diproduksi untuk
mencapai keuntungan yang optimal, dengan mengkombinasikan faktor eksternal (market
share) yang mungkin dapat diraih dan faktor internal yaitu usaha pemasaran yang akan
dilakukan serta variabel-variabel teknis yang berkaitan langsung dengan proses produksi.
Dalam penentuan kapasitas produksi, terdapat pertimbangan dari berbagai aspek agar
keputusan yang diambil tepat, antara lain :
1) Permintaan yang telah diketahui terlebih dahulu dengan melihat pangsa pasar pesaing
dan memprediksi bagian pangsa pasar yang dapat diraih.
2) Kemampuan finansial dan manajemen, jumlah dana yang tersedia, baik untuk biaya
investasi maupun modal kerja dari usaha yang direncanakan.
3) Kapasitas mesin-mesin yang tersedia, perusahaan dapat menentukan kapasitas produksi
dengan memaksimalkan kapasitas terpasang mesin atau fasilitas yang akan digunakan.
4) Suplai bahan baku, bagi perusahaan yang beroperasi based on raw material problem¸
maka kapasitas produksi dapat ditentukan berdasarkan kuantitas dan kualitas bahan baku
yang diserap.
Pada perusahaan jasa, kapasitas digambarkan oleh jumlah pelanggan yang dapat
dilayani per periode. Hal ini akan mempengaruhi fasilitas, luas ruangan, atau jumlah tenaga
kerja yang dibutuhkan untuk melayani pelanggan. Sementara kapasitas pada perusahaan
berbasis sistem informasi dapat berbentuk platform penyimpanan. Penentuan kapasitas ini
berpengaruh terhadap dana karena untuk memiliki kapasitas penyimpanan tersebut
perusahaan harus menyewa dari perusahaan penyedia cloud.
4. Fasilitas Produksi
Penentuan dan pemilihan fasilitas dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi dan
teknis, yaitu berhubungan dengan biaya yang akan dikeluarkan untuk pengadaan dan
penggunaan alat tersebut dan pertimbangan yang berhubungan dengan fungsi dan kapasitas
fasilitas yang digunakan.
5. Perencanaan Tenaga Kerja
Jenis, keahlian dan jumlah tenaga yang dibutuhkan merupakan bagian dari
perencanaan produksi. Tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan menjadi hal
yang penting agar rencana produksi berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
Daftar Pustaka
Ibrahim, Yacob. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. PT Rineka Cipta. Jakarta.
Studi Kelayakan Proyek, Edisi Empat, Suad Husnan dan Suwarsono Muhammad, UPP AMP
YKPN, Okt 2000
TM – 5 LEMBAR KERJA KELOMPOK
Usaha sebagai produsen (barang)
Kelompok :
Perusahaan Dagang/jasa
No Kriteria Penilaian Bobot (%) Nilai Nilai Akhir
1 Lokasi usaha 25
2 Kapasitas operasional 20
3 Diagram alir 25
4 Fasilitas 15
5 Kebutuhan tenaga kerja 15
TOTAL
TM 5 - RUBRIK PENILAIAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
Evaluasi produk dan peluang yang ada di pasaran menjadi masukan yang sangat
penting, terlebih untuk produk yang masih tergolong baru di pasaran sehingga memerlukan
banyak perbaikan dan penyempurnaan untuk dapat bersaing di pasaran. Sebelum produk baru
diluncurkan ke pasar, perlu dilakukan beberapa tahapan, yaitu concept test, prototype test, pre
test market, market test dan launch (Mahajan dkk, 1988).
Tahap pengujian konsep berkaitan dengan penilaian reaksi konsumen terhadap konsep
produk baru, mengidentifikasi atribut penting, dan menentukan ukuran potensial pasar. Di tahap
pengujian prototipe, konsumen potensial mengevaluasi prototipe dari produk baru. Tahap uji
pasar adalah evaluasi dengan peluncuran produk yang terbatas dan merupakan tahap akhir
sebelum komersialisasi skala penuh. Pada tahap uji pasar, produk yang diluncurkan
perusahaan dinilai kinerjanya oleh pelanggan sehingga perusahaan mendapat gambaran
penerimaan pelanggan terhadap produk tersebut (Bhuiyan, 2011). Akhirnya, tahap peluncuran
termasuk memprediksi penjualan masa depan dari produk baru dengan menggunakan data
penjualan awal.
Saat memutuskan untuk membeli suatu produk, umumnya pelanggan akan
mempertimbangkan beberapa aspek seperti mutu, fungsi produk, kegunaan, dan harga. Dengan
semakin beragamnya produk yang tersedia di pasar maka harga dan kegunaan produk tidak
lagi menjadi faktor penting dalam membeli suatu produk. Pelanggan akan menilai produk secara
keseluruhan dan keputusan pembelian lebih terhadap apa yang pelanggan ketahui dan rasakan
terhadap produk tersebut (Wardayanti et al, 2015).
Semakin banyak uji pasar yang dilakukan sebelum produk diluncurkan, maka
kemungkinan produk dapat terjual akan semakin besar. Dengan melakukan uji pasar, maka
perusahaan selanjutnya dapat memperoleh informasi sebagai berikut :
- Proyeksi permintaan produk/jasa
Hasil pengujian pasar dapat digunakan untuk memperkirakan permintaan produk/jasa di
masa yang akan datang
- Siapa konsumen yang paling potensial
Perusahaan dapat melihat siapa saja yang memberikan penilaian yang positif terhadap
produk
- Dimana dan bagaimana konsumen akan membeli produk
Informasi ini dapat digunakan untuk menentukan cara distribusi dan saluran pemasaran
yang paling efektif
- Berapa harga yang mau dibayarkan oleh konsumen terhadap produk
Informasi ini berguna bagi penetapan harga produk yang kompetitif sehingga perusahaan
dapat menentukan profit yang paling realistis
- Positioning produk terhadap produk pesaing
Hasil pengujian pasar dapat berupa penilaian produk relative terhadap produk pesaing.
Informasi ini berguna untuk menentukan/menyempurnakan keunggulan produk anda
dibandingkan produk pesaing.
DAFTAR PUSTAKA
Bhuiyan , N. 2011. A framework for successful new product development. Journal of Industrial
Engineering and Management. Vol 4 No.4, pp. 746-770.
Mahajan, Vijay and Wind, Jerry., (1988). New product forecasting models: Direction for research
and implementation. International Journal of Forecasting 4:341–358.
Stevanus T. C. 2015. Analisa Proses dan Evaluasi Pengembangan Produk Baru (New Product
Development) pada UD Raja Maritim. AGORA Vol. 3, No. 1 pp. 285-292.
Vermeulen, B. 2003. Simple Market Testing. Article.
https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact
=8&ved=0ahUKEwir8Jm21q_XAhVMv5QKHTPxBPcQFggnMAA&url=http%3A%2F%2
Fwww.corp21.com%2Fdownload%2FMarketTesting030803.pdf&usg=AOvVaw2tP0hz-
b-HjRXEKn9OT_se.
Wardayanti, Ari., Virda H. L., Arinda S. P., dan Yuniaristanto. 2015. Tren Riset dan Publikasi
Proses Evaluasi Produk Baru : Studi Kasus Artikel SCOPUS. Artikel Ilmiah.
http://idec.industri.ft.uns.ac.id/storage/app/media/panduan/ID042.pdf.
B. RANCANGAN TUGAS
1. Carilah referensi lain mengenai pengujian pasar (market test)!
2. Lakukanlah uji pasar bagi produk/jasa usaha anda dengan ketentuan sebagai berikut !
a. Jumlah responden
Target pasar mahasiswa : min 12 orang
Target pasar non mahasiswa : min 6 orang
b. Minta pendapat konsumen/pelanggan potensial terhadap prototipe produk/jasa usaha
anda! Gunakan metode penilaian prototipe yang sesuai dengan jenis usaha anda !
c. Mintalah konsumen/pelanggan potensial mengisi kuesioner yang telah disiapkan!
Berikan produk pembanding yang sejenis(minimal 2 produk)! Tentukan
posisi/keunggulan produk/jasa anda dibandingkan pesaing!
d. Tanyakan apakah konsumen/pelanggan potensial mau membeli produk/jasa anda
dengan harga yang ditawarkan! Jika jawabannya adalah TIDAK, tanyakan alasannya
beserta harga yang dianggap pantas terhadap produk/jasa anda!
e. Lakukan survei terhadap produk pesaing yang sejenis! Bandingkan harga awal yang
anda tawarkan, harga yang dianggap pantas oleh konsumen, dan harga rata-rata produk
pesaing! Simpulkan apakah harga produk anda kompetitif di pasaran.
f. Simpan seluruhdokumentasi yang digunakan dalam uji pasar (foto, video, kuisioner, dll
baik responden, prototipe, dan produk pembanding)
3. Buatlah laporan hasil uji pasar dengan format sebagai berikut (dikumpulkan saat TM8) :
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Tujuan
II. METODE PELAKSANAAN
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Karakteristik Responden (Usia, Jenis Kelamin, Pekerjaan)
3.2 Penilaian Prototipe Produk
3.3. Posisi Produk dibanding Pesaing
3.4 Penerimaan konsumen potensial terhadap harga yang ditawarkan
3.5. Competitive Price
3.6. Implikasi Perbaikan
IV. KESIMPULAN
LAMPIRAN : DOKUMENTASI
4. Buatlah power point hasil survei kelompok anda dan presentasikan pada TM8
C. Contoh Kuisioner
Nama responden :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Produk Produk
Produk
NO ATRIBUT PRODUK Pembanding Pembanding
Perusahaan
I II
1 Rasa
2 Aroma
3 Warna
4 Penampilan
5 Porsi
6 Kebersihan (higinitas)
Produk Produk
Produk
NO ATRIBUT PRODUK Pembanding Pembanding
Perusahaan
I II
1 Kesesuaian fungsi
2 Daya tahan
konstruksi/rancangan/material
3 Variasi produk (ukuran/warna/dll)
4 Tampilan produk
5 Keamanan disain/material yang
digunakan
3. Kuesioner pengujian produk berupa jasa
Nama responden :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Produk Produk
Produk
NO ATRIBUT PRODUK Pembanding Pembanding
Perusahaan
I II
1 Kemudahan menjangkau lokasi
2 Fasilitas yang diperoleh
3 Kenyamanan
4 Kecepatan respon
5 Kemudahan prosedur pelayanan
Produk Produk
Produk
NO ATRIBUT PRODUK Pembanding Pembanding
Perusahaan
I II
1 Kemudahan penggunaan
2 Ussability(kegunaan)
3 Tampilan interface
4 Keunikan sistem/aplikasi
TM 6 - INDIKATOR PENILAIAN