Disusun Oleh :
Kelompok 1
Kelas K
DAFTAR ISI
Analisis Pasar
Target Pasar : Target pasar kami adalah Mahasiswa karena
harga yang terjangkau bagi kalangan
mahasiswa serta rasa yang enak yang
membuat Mijon memiliki rasa yang berbeda
dengan mie yang lainnya.
Strategi Pemasaran : Kami melkukan strategi pemasaran
dengan cara memberika variasi baru berupa
terdapat level 1-3 pada produk kai.
Harapan
Adapun harapan kami dalam waktu terdekat adalah dapat
menambah inovasi pada MIJON baik melalui kemasan maupun rasa
sehingga dapat memanjakan lidah para konsumen. Harapan pada jangka
panjang dapat menambah karyawan sehingga memudahkan dalam
membantu baik dalam tahap produksi hingga tahap akhir.
Keuangan
Usaha kami memiliki target untuk setiap bulan penjualan
produk yaitu sekitar 100 produk yang terjual. Produk dijual dengan harga
Rp 8.000. Hasil penjualan MIJON nantinya digunakan untuk membeli
bahan baku produksi dan alat yang digunakan.
1
II. DESKRIPSI USAHA
2
Tabel 1. Tugas Pokok Struktur Organisasi MIJON
No Jabatan Keterangan
2.3 Produk/Jasa
Produk yang ditawarkan pada usaha MIJON ada beberapa level pedas.
Level pedas dimulai dari level 0, level 1, level 2, dan level 3. Produk MIJON ini
dituju untuk kalangan anak muda, utamanya mahasiswa/i yang umumnya sering
mengonsumsi mie. Pemilik dan para pekerja yang bekerja di MIJON ini
berkomitmen untuk selalu menjaga kualitas bahan baku, rasa, dan tampilan
sehingga konsumen yang diharapkan menjadi pelanggan MIJON.
2.4 Inovasi
Inovasi yang dilakukan pada produk MIJON adalah pemberian fun fact
pada kemasan produk. Fun fact ini berisi fakta-fakta unik yang berkaitan dengan
produk, misalkan fakta unik tentang pare maupun tentang mie. Selain untuk
menambah keunikan produk, diharapkan informasi yang ditampilkan pada
kemasan berguna untuk menambah wawasan para konsumen.
2.5 Operasional
3
dilakukan oleh perusahaan MIJON dimulai dari pembelian input-input produksi
seperti tepung terigu, pare, telur, garam, bawang merah, bawang putih, cabai,
dll. Kemudian dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu proses produksi yang
dimulai dengan membersihkan buah pare lalu memotong pare menjadi ukuran
kecil-kecil. Kemudian pare diblender dengan sedikit air. Sediakan 250 gram
tepung terigu pada wadah lalu campurkan jus pare dan 1 butir telur ke dalam
tepung terigu. Uleni hingga berbentuk adonan yang kenyal, lembut, dan tidak
lengket. Bungkus adonan dengan serbet makan, biarkan dalam suhu kamar
selama 30 menit. Bagi adonan menjadi beberapa bagian. Buat adonan menjadi
pipih dengan mesin pembuat mie. Pipihkan adonan dengan arah bukaan di
sebelah atas-bawah. Lakukan berulang hingga adonan lembut dan rata. Adonan
yang sudah pipih diletakkan pada serbet makan yang sudah ditaburi tepung
terigu. Biarkan adonan ini kering selama kurang lebuh 30 menit. Potong adonan
pipih dengan cetakan mie, taburi mie dengan sedikit tepung terigu. Didihkan air
yang sudah diberi garam. Rebus mie ini selama 3-5 menit. Selama menunggu
rebusan mie, tumis bawang putih dan bawang merah. Tambahkan cabai sesuai
dengan level kepedasan. Tambahkan gula dan garam secukupnya. Tiriskan mie
yang sudah matang. Lalu masukkan mie ke dalam tumisan, aduk dan tunggu
hingga matang. Setelah miematang, tunggu agar cukup dingin, sajikan mie ke
dalam mangkok-mangkok.
Perusahaan MIJON sangat memperhatikan kualitas produk yang akan
dipasarkan. Hal itu dilakukan agar konsumen tidak kecewa terhadap produk
yang dipasarkan. Menurut perusahaan MIJON, rasa sangat menentukan respon
konsumen terhadap produk. Sehingga perusahaan MIJON selalu menjaga
kualitas agar rasa, aroma, dan tekstur mie selalu sama. Dengan begitu
konsumen akan memiliki persepsi tentang produk, bahwa produk MIJON
memiliki kualitas yang baik.
4
Dampak yang ditimbulkan dengan keberadaan MIJON ini adalah
membentuk kebiasaan masyarakat mengonsumsi makanan yang lebih sehat.
MIJON yang mengandung pare diharapkan memberikan dampak yang baik bagi
tubuh. Dampak selanjutnya adalah kepada para penjual pare, toko kelontong,
dan toko plastik yang memiliki peran sebagai tempat membeli bahan-bahan baku
yang diperlukan untuk produksi MIJON ini. Apabila perusahaan MIJON sudah
berkembang dan memproduksi dalamjumlah yang banyak, juga dapat
memberikan dampak kepada masyarakat sekitar yaitu mampu menyerap tenaga
kerja sebagai pegawai di perusahaan MIJON.
2.6.3 Analisis Resiko Usaha
Usaha yang dijalankan seringkali mengalami kendala atau menghadapi
resiko yang dapat mempengaruhi keberlangsungan usaha. Berikut ini
merupakan beberapa kendala yang dihadapi oleh perusahaan MIJON yaitu
banyaknya pesaing yang menjual produk mie dengan konsep variasi pedas yang
sama meskipun bahan yang digunakan berbeda. Selain itu, dikarenakan tidak
memakai bahan pengawet apapun, produk MIJON memiliki ketahanan daya
simpan dalam jangka waktu yang pendek.
2.6.4 Strategi Menanggulangi Dampak dan Resiko
Berdasarkan kendala dan resiko yang dihadapi, diperlukan strategi untuk
menanggulangi kendala dan resiko dari produk pesaing sejenis adalah dengan
meningkatkan kualitas serta mempromosikan keunikan yang dimiliki produk
MIJON yakni terbuat dari bahan pare. Selain itu, dalam kemasan juga terdapat
fun fact yang dapat lebih menarik perhatian konsumen. Strategi untuk
menanggulangi kendala daya simpan yakni dengan cara menjual / memasak
mie secara dadakan atau sistem pre order sebelumnya, sehingga mencegah
produk basi ketika sampai di tangan konsumen.
5
III. ANALISA LINGKUNGAN PASAR
6
Desember atau akhir tahun biasanya masyarakattingkat konsumsinya naik.
Sehingga kami menyediakan 250 produk yang akan dijual.
Produk Mijon menetapkan harga dengan menyesuaikan kualitas dan cita rasa
yang diciptakan oleh produk Mijon tersebut,sehingga harga yang ditetapkan akan
sebanding. Harga Mijon ditetapkan dengan perkiraan harga sebesar Rp –Rp ,
sehingga dengan harga yang lebih murah dapat menarik perhatian konsumen.
7
3.7 Tujuan Penjualan dan Pemasaran
Tujuan pemasaran yang ingin dicapai dalam bisnis produk Mijon yaitu
membuat sebuah konsep yang sangat berbeda, dengan citarasa yang khas
dengan harga yang terjangkau. Produk mijn ni diharapkan dapat menarik
konsumen karena produk Nobunaga Sushi menawarkan banyak varian rasa dan
harga yang terjangkau sehingga menjadi daya tariktersendiri bagi perusahaan
Nobunaga Sushi untuk lebih banyak dikenal oleh pelanggan.
Saluran yang dilakukan oleh Mijoni yaitu saluran secara langsung dan
tidak langsung. Saluran secara langsung dilakukan dengan memperkenalkan
produk secara langsung kepada konsumen. Sedangkan, saluran secara tidak
langsung dilakukan dengan cara menggunakan media sosial seperti Instagram,
WhatsApp, Facebook dan Line. Dengan adanya media sosial ini untuk
memperluas jaringan pemasaran produk Mijon.
8
IV. VISI DAN MISI PERUSAHAAN
9
Tabel 2. Kegiatan Usaha Mijon
10
V. RENCANA ANGGARAN
Berikut ini merupakan rincian biaya tetap, biaya variabel, dan biaya operasional
yang dikeluarkan untuk produksi MIJON
Tabel 3. Biaya tetap
Harga Jumlah
No Uraian Satuan
Satuan
1 Pare 8 ons Rp 10000,- Rp 10000,-
2 Tepung terigu 1 kg Rp 8000,- Rp 8000,-
3 Telur 1/4 kg Rp 20000,- Rp 5000,-
4 Minyak sayur 1/2 L Rp 10000,- Rp 5000,-
5 Bawang putih 1 ons Rp 15000,- Rp 1500,-
6 Bawang merah 1 ons Rp 12000,- Rp 1200,-
7 Garam Secukupnya Rp 500,- Rp 200,-
8 Gula Secukupnya Rp 12000,- Rp 500,-
9 Lada 1 bungkus Rp 1000,- Rp 1000,-
2 bungkus 18
10 Kecap Manis Rp 500,- Rp 1000,-
ml
11 Cabai Secukupnya Rp 1000,- Rp 1000,-
Total Rp 35400,-
11
5.1 Analisis Break Event Point (BEP)
= 94.43
= 94 Unit
b. Break Event Point (BEP) Rupiah
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡 (𝑇𝐶)
BEP Rupiah = 𝑄𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑦
755400
= 100
= Rp 7554,-
Berdasarkan data di atas, diketahui BEP unit sebesar 94 unit dan BEP Rupiah
sebesar Rp 7554,- dapat diketahui bahwa produk MIJON akan menperoleh balik
modal dengan menjual minimal produk SUSAN sebanyak 94 unit dan harga
minimal Rp7554,-.
12
LAMPIRAN
13