Anda di halaman 1dari 18

BISNIS PLAN

MIJON (MIE IJO MENYEHATKAN)


Produsen Makanan
Malang, Oktober 2019

Disusun Oleh :

1. Faiza Khusnia Fitri 175040200111062


2. Ulya Khoirun Nisa’ 175040200111103
3. Efi Zulfita Muzakiyah 175040201111022
4. Laksamana Adi Rama Putra S. 175040207111143
5.Taufik Wijaya 175040207111215

Kelompok 1
Kelas K
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .......................................................................................................... i


DAFTAR TABEL .................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ..............................................................................................iii
........................................................................................................................... iv
I. RINGKASAN EKSEKUTIF ................................................................................ 1
II. DESKRIPSI USAHA ........................................................................................ 2
2.1 Sejarah Unit Usaha .................................................................................... 2
2.2 Organisasi dan Manajemen........................................................................ 2
2.3 Produk/Jasa ............................................................................................... 3
2.4 Inovasi........................................................................................................ 3
2.5 Operasional ................................................................................................ 3
2.6 Analisa Dampak Lingkungan dan Resiko Usaha ........................................ 4
III. ANALISA LINGKUNGAN PASAR ................................................................... 6
3.1 Target Pasar .............................................................................................. 6
3.2 Target atau Segmen Pasar yang Dituju ...................................................... 6
3.3 Tren Perkembangan Pasar ........................................................................ 6
3.4 Proyeksi Penjualan..................................................................................... 6
3.5 Strategi Pemasaran.................................................................................... 7
3.6 Analisis Pesaing ......................................................................................... 7
3.7 Tujuan Penjualan dan Pemasaran ............................................................. 8
3.8 Saluran Pemasaran.................................................................................... 8
IV. VISI DAN MISI PERUSAHAAN ...................................................................... 9
4.1 Pernyataan Visi .......................................................................................... 9
4.2 Pernyataan Misi ......................................................................................... 9
4.3 Tujuan/ sasaran ......................................................................................... 9
4.4 Rencana Aksi ............................................................................................. 9
V. RENCANA ANGGARAN ............................................................................ 11
5.1 Analisis Break Event Point (BEP) ............................................................. 12
LAMPIRAN ........................................................................................................ 13
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Tugas Pokok Struktur Organisasi MIJON ............................................... 3
Tabel 2. Kegiatan Usaha Mijon .......................................................................... 10
Tabel 3. Biaya tetap ........................................................................................... 11
Tabel 4. Biaya variabel ...................................................................................... 11
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi MIJON ................................................................ 2
MIJON (MIE IJO MENYEHATKAN)
I. RINGKASAN EKSEKUTIF
Unit Usaha
Nama Unit Usaha : Ijons Company
Bentuk Unit Usaha : Industri Rumahan
Alamat : Malang
Tahun Pendirian : 2019
Produk/Service : Mijon (Mie Ijo Menyehatkan) Dibuat dengan
bahan dasar buah pare

Analisis Pasar
Target Pasar : Target pasar kami adalah Mahasiswa karena
harga yang terjangkau bagi kalangan
mahasiswa serta rasa yang enak yang
membuat Mijon memiliki rasa yang berbeda
dengan mie yang lainnya.
Strategi Pemasaran : Kami melkukan strategi pemasaran
dengan cara memberika variasi baru berupa
terdapat level 1-3 pada produk kai.
Harapan
Adapun harapan kami dalam waktu terdekat adalah dapat
menambah inovasi pada MIJON baik melalui kemasan maupun rasa
sehingga dapat memanjakan lidah para konsumen. Harapan pada jangka
panjang dapat menambah karyawan sehingga memudahkan dalam
membantu baik dalam tahap produksi hingga tahap akhir.
Keuangan
Usaha kami memiliki target untuk setiap bulan penjualan
produk yaitu sekitar 100 produk yang terjual. Produk dijual dengan harga
Rp 8.000. Hasil penjualan MIJON nantinya digunakan untuk membeli
bahan baku produksi dan alat yang digunakan.

1
II. DESKRIPSI USAHA

2.1 Sejarah Unit Usaha

Usaha MIJON atau Mi Ijo Menyehatkan ini didirikan sekitar bulan


September 2019 yang diprakarsai oleh 5 anggota kelompok yaitu Faiza
Khusnia Fitri, Ulya Khoirun Nisa’, Efi Zulfita Muzakiyah, Laksmana Adi Rama
P.S., dan Taufik Wijaya. Awal mula terbentuknya ide MIJON ini dikarenakan
ingin membuat produk makanan sehat yang dapat dinikmati oleh semua
kalangan umur. Selain itu, saat ini masyarakat terutama anak muda sangat
menyukai produk mie sebagai makanan yang mudah disajikan dan disantap,
maka penggagas menginginkan produk makanan yang sehat berbahan sayuran
pare. Diharapkan dengan kolaborasi mie dan pare ini dapat menjadi produk
makanan yang digemari oleh masyarakat juga dapat memberikan manfaat bagi
tubuh dan ingin meningkatkan citra pare di mata masyarakat yang selama ini
sering dihindari karena rasanya yang pahit. Dengan adanya keinginan yang
kuat untuk membuat produk tersebut, kemudian dilakukan beberapa kali uji
coba produk untuk mengetahui rasa yang akan dihasilkan. Setelah melakukan
beberapa kali uji coba, didapatkan hasil mie yang sesuai dengan lidah
masyarakat. Sehingga saat ini terbentuklah mie pare dengan nama produknya
yaitu MIJON.

2.2 Organisasi dan Manajemen


2.1.1 Struktur Organisasi
Suatu perusahaan pasti terdiri dari beberapa anggota bagian yang ikut
serta aktif bekerja sesuai dengan bidangnya agar tercapai sesuatu yang
diinginkan oleh perusahaan, yang dapat digambarkan melalui struktur organisasi
dari MIJON.

Pemilik (Taufik Wijaya)

Manajer Keuangan Manajer Produksi Manajer


(Ulya Khoirun Nisa’) (Faiza Khusnia Fitri, Efi Zulfita Pemasaran
Muzakkiyah (Laksmana Adi R.)

Gambar 1. Struktur Organisasi MIJON

2.1.2 Tugas Pokok dari Struktur Organisasi

2
Tabel 1. Tugas Pokok Struktur Organisasi MIJON
No Jabatan Keterangan

1 Pemilik Memonitori segala kegiatan yang


berhubungan dengan produksi,
pemasaran, dan keuangan
2 Manajer Keuangan Mengatur segala kegiatan yang berkaitan
dengan pengaturan pengeluaran
mengenai pembelian bahan baku dan
pembukuan uang yang masuk ke dalam
perusahaan
3 Manajer Produksi Mengatur segala kegiatan yang
berhubungan dengan menghasilkan
produk. Mengatur bagaimana agar
produksi dapat berjalan dengan efisien
dan efektif.
4 Manajer Pemasaran Mengatur bagaimana cara
mempromosikan produk kepada calon
konsumen dan menentukan tempat yang
cocok untuk digunakan sebagai tempat
berjualan

2.3 Produk/Jasa

Produk yang ditawarkan pada usaha MIJON ada beberapa level pedas.
Level pedas dimulai dari level 0, level 1, level 2, dan level 3. Produk MIJON ini
dituju untuk kalangan anak muda, utamanya mahasiswa/i yang umumnya sering
mengonsumsi mie. Pemilik dan para pekerja yang bekerja di MIJON ini
berkomitmen untuk selalu menjaga kualitas bahan baku, rasa, dan tampilan
sehingga konsumen yang diharapkan menjadi pelanggan MIJON.
2.4 Inovasi
Inovasi yang dilakukan pada produk MIJON adalah pemberian fun fact
pada kemasan produk. Fun fact ini berisi fakta-fakta unik yang berkaitan dengan
produk, misalkan fakta unik tentang pare maupun tentang mie. Selain untuk
menambah keunikan produk, diharapkan informasi yang ditampilkan pada
kemasan berguna untuk menambah wawasan para konsumen.
2.5 Operasional

Proses produksi dimulai dari pemasokan bahan baku yang dibutuhkan


untuk memulai produksi sampai dengan kegiatan produksi yang akhirnya
menghasilkan sebuah produk yang diinginkan. Kegiatan operasional yang

3
dilakukan oleh perusahaan MIJON dimulai dari pembelian input-input produksi
seperti tepung terigu, pare, telur, garam, bawang merah, bawang putih, cabai,
dll. Kemudian dilanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu proses produksi yang
dimulai dengan membersihkan buah pare lalu memotong pare menjadi ukuran
kecil-kecil. Kemudian pare diblender dengan sedikit air. Sediakan 250 gram
tepung terigu pada wadah lalu campurkan jus pare dan 1 butir telur ke dalam
tepung terigu. Uleni hingga berbentuk adonan yang kenyal, lembut, dan tidak
lengket. Bungkus adonan dengan serbet makan, biarkan dalam suhu kamar
selama 30 menit. Bagi adonan menjadi beberapa bagian. Buat adonan menjadi
pipih dengan mesin pembuat mie. Pipihkan adonan dengan arah bukaan di
sebelah atas-bawah. Lakukan berulang hingga adonan lembut dan rata. Adonan
yang sudah pipih diletakkan pada serbet makan yang sudah ditaburi tepung
terigu. Biarkan adonan ini kering selama kurang lebuh 30 menit. Potong adonan
pipih dengan cetakan mie, taburi mie dengan sedikit tepung terigu. Didihkan air
yang sudah diberi garam. Rebus mie ini selama 3-5 menit. Selama menunggu
rebusan mie, tumis bawang putih dan bawang merah. Tambahkan cabai sesuai
dengan level kepedasan. Tambahkan gula dan garam secukupnya. Tiriskan mie
yang sudah matang. Lalu masukkan mie ke dalam tumisan, aduk dan tunggu
hingga matang. Setelah miematang, tunggu agar cukup dingin, sajikan mie ke
dalam mangkok-mangkok.
Perusahaan MIJON sangat memperhatikan kualitas produk yang akan
dipasarkan. Hal itu dilakukan agar konsumen tidak kecewa terhadap produk
yang dipasarkan. Menurut perusahaan MIJON, rasa sangat menentukan respon
konsumen terhadap produk. Sehingga perusahaan MIJON selalu menjaga
kualitas agar rasa, aroma, dan tekstur mie selalu sama. Dengan begitu
konsumen akan memiliki persepsi tentang produk, bahwa produk MIJON
memiliki kualitas yang baik.

2.6 Analisa Dampak Lingkungan dan Resiko Usaha

2.6.1 Analisis Dampak Lingkungan


Produk MIJON memiliki dampak terhadap lingkungan. Dampak yang
ditimbulkan adalah bertambahnya sampah plastik yang digunakan sebagai
wadah MIJON tersebut. Sehingga diharapkan bagi konsumen untuk membuang
sampah pada tempat yang seharusnya agar mengurangi dampak yang tidak baik
terhadap lingkungan.

2.6.2 Analisis Dampak Kepada Masyarakat

4
Dampak yang ditimbulkan dengan keberadaan MIJON ini adalah
membentuk kebiasaan masyarakat mengonsumsi makanan yang lebih sehat.
MIJON yang mengandung pare diharapkan memberikan dampak yang baik bagi
tubuh. Dampak selanjutnya adalah kepada para penjual pare, toko kelontong,
dan toko plastik yang memiliki peran sebagai tempat membeli bahan-bahan baku
yang diperlukan untuk produksi MIJON ini. Apabila perusahaan MIJON sudah
berkembang dan memproduksi dalamjumlah yang banyak, juga dapat
memberikan dampak kepada masyarakat sekitar yaitu mampu menyerap tenaga
kerja sebagai pegawai di perusahaan MIJON.
2.6.3 Analisis Resiko Usaha
Usaha yang dijalankan seringkali mengalami kendala atau menghadapi
resiko yang dapat mempengaruhi keberlangsungan usaha. Berikut ini
merupakan beberapa kendala yang dihadapi oleh perusahaan MIJON yaitu
banyaknya pesaing yang menjual produk mie dengan konsep variasi pedas yang
sama meskipun bahan yang digunakan berbeda. Selain itu, dikarenakan tidak
memakai bahan pengawet apapun, produk MIJON memiliki ketahanan daya
simpan dalam jangka waktu yang pendek.
2.6.4 Strategi Menanggulangi Dampak dan Resiko
Berdasarkan kendala dan resiko yang dihadapi, diperlukan strategi untuk
menanggulangi kendala dan resiko dari produk pesaing sejenis adalah dengan
meningkatkan kualitas serta mempromosikan keunikan yang dimiliki produk
MIJON yakni terbuat dari bahan pare. Selain itu, dalam kemasan juga terdapat
fun fact yang dapat lebih menarik perhatian konsumen. Strategi untuk
menanggulangi kendala daya simpan yakni dengan cara menjual / memasak
mie secara dadakan atau sistem pre order sebelumnya, sehingga mencegah
produk basi ketika sampai di tangan konsumen.

5
III. ANALISA LINGKUNGAN PASAR

3.1 Target Pasar


Target pasar merupakan sebuah kelompok konsumen yang menjadi
sasaran pendekatan pasar dalam usaha agar mau membeli produk yang
dipasarkan. Untuk menentukan target pasar perusahaan harus menilai secara
hati-hati segmen mana yang harus dituju sehingga target pasar untuk Mijon
adalah anak muda hingga kalangan mahasiswa yang mempunyai selera
terhadap mie dengan harga terjangkau serta rasa yang enak yang membuat
Mijon berbeda dengan mie yang lainnya.

3.2 Target atau Segmen Pasar yang Dituju

Segmentasi target pasar digunakan untuk membantu perusahaan lebih


memahami kebutuhan basi dalam pelanggan tertentu. Dalam pemasaran produk
Mijon, segmentasi yang ditargetkan jika dilihat dari segi geografisnya dipasarkan
di daerah yang mempunyai lingkungan yang ramai, dekat dengan universitas
maupun tempat wisata yang ada di kota Malang. Dari segi demografi konsumen
yang dituju adalah masyarakat umum khususnya siswa dan mahasiswa yang
berumur sekitar 7 - 24 tahun pada kondisi ekonomi dari menengah bawah hingga
atas, sebagai salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan mereka dan memberi
kepuasan dalam pemenuhan keinginan konsumen dan dari segi psikografisnya
konsumen akan memperoleh banyak manfaat yaitu memudahkan konsumen
membeli kebutuhan hidupnya, produk dapat memberi kepuasan konsumen, dan
harga terjangkau serta memiliki rasa yang enak serta khasiat yang bermanfaat.

3.3 Tren Perkembangan Pasar

Produk Mijon memiliki tren perkembangan pasar yang baik, karena


produk Mijon diproduksi dengan berbagai varian menu yang tersedia serta
menggunakan bahan-bahan yang halal serta harga yang standart. Serta produk
Mijon memiliki daya tarik konsumen yang tinggi dan keunggulan cita rasa yang
khas.

3.4 Proyeksi Penjualan


Adapun rencana penjualan produk MIJON akan berbeda-beda setiap
pejualannya. Bergantung pada kondisi masyarakat pada sekitar bulannya. Untuk
bulan November kami akan menjual sebanyak 200 produk. Sedangkan pada
Bulan Desember akan menjual sekitar 250 produk. Hal ini karena pada Bulan

6
Desember atau akhir tahun biasanya masyarakattingkat konsumsinya naik.
Sehingga kami menyediakan 250 produk yang akan dijual.

3.5 Strategi Pemasaran


3.5.1 Pengembangan Produk
Rencana pengembangan produk Mijon adalah jika perkembangannya
pesat tingkat promosinya di tingkatkan lagi, karena produk Mijon memiliki ciri
khas mie yang higienis serta bersih. Produk Mijon ini dikembangakan dengan
beberapa menu varian tingkat kepedasan yaitu level 1 - 3.

3.5.2 Pengembangan Wilayah Pemasaran

3.5.3 Kegiatan Promosi

Produk Mijon melakukan promosi melalui media sosial yang kebanyakan


digunakan oleh masyarakat saat ini, yaitu melalalui aplikasi LINE dan Instragam.
Promosi dengan menggunakan aplikasi LINE ini berguna untuk menyebar pesan
singkat tentang produk Mijon kepada khalayak pengguna aplikasi LINE.
Sedangkan aplikasi Instragam untuk memperkenalkan produk Mijon berupa
gambar produk, deskripsi produk, dan pesanan online. Kelebihan menggunakan
media sosial sebagai media promosi yaitu dapat meminimalisir biaya yang
dikeluarkan. Selain itu, promosi juga dilakukan melalui mulut ke mulut yang
dilakukan oleh bagian pemasaran produk Mijon ini.

3.5.3 Strategi Penetapan Harga

Produk Mijon menetapkan harga dengan menyesuaikan kualitas dan cita rasa
yang diciptakan oleh produk Mijon tersebut,sehingga harga yang ditetapkan akan
sebanding. Harga Mijon ditetapkan dengan perkiraan harga sebesar Rp –Rp ,
sehingga dengan harga yang lebih murah dapat menarik perhatian konsumen.

3.6 Analisis Pesaing

Produk - produk yang berpotensi menjadi pesaing bagi produk kami


adalah Mie Ayam Solo dan Mie Pedas seperti Mie Setan, Gacoan, dan Djoedes.
Kedua perusahaan ini merupakan perusahaan yang sudah berhasil melakukan
positioning di masyarakat sehingga konsumen selalu ingat kedua merek tersebut
ketika disebutkan kategori makanan mie.

7
3.7 Tujuan Penjualan dan Pemasaran

Tujuan pemasaran yang ingin dicapai dalam bisnis produk Mijon yaitu
membuat sebuah konsep yang sangat berbeda, dengan citarasa yang khas
dengan harga yang terjangkau. Produk mijn ni diharapkan dapat menarik
konsumen karena produk Nobunaga Sushi menawarkan banyak varian rasa dan
harga yang terjangkau sehingga menjadi daya tariktersendiri bagi perusahaan
Nobunaga Sushi untuk lebih banyak dikenal oleh pelanggan.

3.8 Saluran Pemasaran

Saluran yang dilakukan oleh Mijoni yaitu saluran secara langsung dan
tidak langsung. Saluran secara langsung dilakukan dengan memperkenalkan
produk secara langsung kepada konsumen. Sedangkan, saluran secara tidak
langsung dilakukan dengan cara menggunakan media sosial seperti Instagram,
WhatsApp, Facebook dan Line. Dengan adanya media sosial ini untuk
memperluas jaringan pemasaran produk Mijon.

8
IV. VISI DAN MISI PERUSAHAAN

4.1 Pernyataan Visi

Menjadikan mijon sebagai makanan sehat dan mandiri, berkualitas yang


dapat bersaing dipasar tanpa mengurangi kandungan nutrisi yang terdapat pada
buah pare.

4.2 Pernyataan Misi

a. Mengembangkan suatu usaha yang sudah ada dengan mengembangkan


dan memperbarui produk tersebut dengan lebih sehat dan berkualitas
b. Mengutamakan kualitas dalam hal apapun yang dilakukan (pelayanan)
dan disajikan (makanan).
c. Mengembangkan inovasi-inovasi baik dalam produk maupun pelayanan.
d. Menumbuhkan ketrampilan dan pengetahuan guna mencapai performa
operasional yang maksimall.
e. Mengembangkan usaha di beberapa tempat yang strategis untuk
pemasaran

4.3 Tujuan/ sasaran


a. Memperoleh suatu keuntungan dan pendapatan dari usaha mandiri yang
didirikan untuk mengsejahterakan pemilik dan tenaga kerja.
b. Mengajak masyarakat untuk hidup sehat dengan produk cemilan yang
kami tawarkan.
c. Memperoleh kepercayaan yang optimal dari konsumen, sehingga dengan
adanya kepercayaan yang diberikan diharapkan usaha yang telah
dijalankan dapat lebih berkembang.
d. Memperluas jaringan agar memiliki informasi yang luas serta
mempermudah proses pemasaran.

4.4 Rencana Aksi

Rencana pengembangan Mijon selama setahun kedepan orientasi


utamanya adalah pengembangan usaha dan memperluas pemasaran. Hal ini
bertujuan agar Mijon dapat lebih dikenal dan disukai oleh masyarakat umum
untuk semua kalangan. Harapannya agar Mijon tidak hanya melakukan
penjualan di stand saja namun juga dapat bekerja sama dengan gofood ataupun
grabfood untuk dapat memperluas konsumen yang dapat menikmati produk
kami.

9
Tabel 2. Kegiatan Usaha Mijon

Milestone Waktu Penyelesaian Person in Charge


Pengembangan Produk 6 bulan Taufik
Perluasan Pasar 2 bulan Laksmana
Pengembangan 2 bulan Ulya
Kemasan
Pengembangan Desain 2 bulan Faiza
Perekrutan Karyawan 6 bulan Efi

10
V. RENCANA ANGGARAN
Berikut ini merupakan rincian biaya tetap, biaya variabel, dan biaya operasional
yang dikeluarkan untuk produksi MIJON
Tabel 3. Biaya tetap

No Uraian Satuan Harga Satuan Jumlah


1 Gas elpiji (3 kg) 1 Rp 20000,- Rp 20000,-
2 Pisau 2 Rp 10000,- Rp 20000,-
3 Talenan 1 Rp 15000.- Rp 15000,-
4 Panci 1 Rp 25000,- Rp 25000,-
5 Baskom 3 Rp 5000,- Rp 15000,-
6 Kompor 1 Rp 150000,- Rp 150000,-
7 Alat pemotong mie 1 Rp 150000,- Rp 150000,-
8 Blender 1 Rp 300000,- Rp 300000,-
9 Sendok 5 Rp 2000,- Rp 10000,-
10 Saringan 1 Rp 15000,- Rp 15000,-
Total Rp 720000,-

Tabel 4. Biaya variabel

Harga Jumlah
No Uraian Satuan
Satuan
1 Pare 8 ons Rp 10000,- Rp 10000,-
2 Tepung terigu 1 kg Rp 8000,- Rp 8000,-
3 Telur 1/4 kg Rp 20000,- Rp 5000,-
4 Minyak sayur 1/2 L Rp 10000,- Rp 5000,-
5 Bawang putih 1 ons Rp 15000,- Rp 1500,-
6 Bawang merah 1 ons Rp 12000,- Rp 1200,-
7 Garam Secukupnya Rp 500,- Rp 200,-
8 Gula Secukupnya Rp 12000,- Rp 500,-
9 Lada 1 bungkus Rp 1000,- Rp 1000,-
2 bungkus 18
10 Kecap Manis Rp 500,- Rp 1000,-
ml
11 Cabai Secukupnya Rp 1000,- Rp 1000,-
Total Rp 35400,-

11
5.1 Analisis Break Event Point (BEP)

Analisis BEP dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah produk MIJON


yang harus terjual dan berapa harga yang harus ditetapkan agar modal yang
telah dikeluarkan dapat kembali atau tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu
dilakukan perhitungan BEP unit dan BEP rupiah. Berikut perhitungannya :
a. Break Event Point (BEP) Unit
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡 (𝑇𝐶)
BEP unit = 𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝐽𝑢𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑟 𝑈𝑛𝑖𝑡
755400
= 8000

= 94.43
= 94 Unit
b. Break Event Point (BEP) Rupiah
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑜𝑠𝑡 (𝑇𝐶)
BEP Rupiah = 𝑄𝑢𝑎𝑛𝑡𝑖𝑡𝑦
755400
= 100

= Rp 7554,-
Berdasarkan data di atas, diketahui BEP unit sebesar 94 unit dan BEP Rupiah
sebesar Rp 7554,- dapat diketahui bahwa produk MIJON akan menperoleh balik
modal dengan menjual minimal produk SUSAN sebanyak 94 unit dan harga
minimal Rp7554,-.

12
LAMPIRAN

13

Anda mungkin juga menyukai