Pemanenan
Tujuan Pengajaran
1. Umum:
Setelah mengikuti matakuliah ini pelajar akan dapat
menentukan jenis tenaga dan mesin peralatan pemanenan
yang layak untuk diterapkan di bidang pertanian
2. Khusus:
Pelajar akan dapat menjelaskan jenis-jenis alat dan mesin
yang dapat dipergunakan untuk pemanenan
Alat dan Mesin Pemanenan
1. Unjuk kerja dan upah dari buruh panen dengan cara tradisional
2. Harga, biaya perawatan, umur, kinerja, dsb, dari setiap mesin
3. Ukuran petakan lahan
4. Tinggi malai padi, kemudahan rontok
5. Tingkat kekeringan dan daya dukung tanah pada saat panen
6. Cara pengumpulan, pengeringan, transportasi, perontokan dan
pengeringan gabah setelah pemotongan
Reaper
Diantara berbagai jenis reaper manual, tipe tarik adalah yang paling ringan dan praktis.
Bila dilengkapi dengan rangka pengumpul, alat ini dapat digunakan untuk mengumpulkan
padi dalam dua tarikan pemotongan. Jika padi ditanam pada baris yang teratur, kinerja
alat ini adalah 1,5 hingga 2 kali sabit. Karena cara pemakaiannya sambil berdiri, maka
kelelahan kerja menjadi lebih ringan dibandingkan dengan menggunakan sabit. Mata pisau
dapat dipergunakan untuk memanen sekitar 0,1 ha tanpa harus diasah.
Ada juga jenis windrower yang dipasangkan di depan traktor tangan, dan digerakkan oleh
mesin traktor tangan tersebut. Pisau pemotongnya dapat berupa tipe rotari atau gunting.
Binder
o Binder bisa memiliki bagian pemotong untuk satu hingga empat alur tanam,
tetapi jenis binder dengan dua alur (lebar potong sekitar 50 cm) lebih populer.
Semua binder memiliki enjin sendiri (self propelled). Padi yang telah dipotong
akan langsung diikat menjadi 1 hinga 2 kg ikatan dankemudian direbahkan ke
satu sisi yang sama. Binder juga dilengkapi dengan alat pengangkat padi, yang
dipergunakan untuk menggangkat padi yang lebah sebelum dipotong.
o Tali pengikatnya dapat terbuat dari bahan sintetis, serat atau jerami, dll.
Tergantung perusahan yang membuatnya. Tali pengikat ini harus ditangani
dengan baik dan tidak boleh basah.
o Ketinggian pemotongan, ukuran ikatan, tingkat kekencangan ikatan dapat
diatur. Biasanya binder dilengkapi dengan dua hingga emapt kecepatan maju,
dan satu atau dua kecepatan mundur. Mesin ini digerakkan oelhe enjin bensin
berpendingan air dengan tenaga 3 hingga 5 hp.
o Bagian pemotong biasanya memiliki pisau tipe cutter bar . Kinerja mesin ini
berkisar antara 40 hingga 80 menit per 10 are. Bila banyak padi yang rebah,
makan kinerjanya pun akan menurun.
Combine harvester
Head-feed type combine harvester
o Mesin panen combine jenis ini dikembangkan di Jepang. Mesin ini hanya
mengumpankan bagian malainya saja dari padi yang dipotong ke bagian
perontok mesin. Gabah hasil perontokan dapat ditampung pada karung atau
tangki penampung gabah sementara. Bagian pemotong dari mesin ini adalah
hampir sama dengan bagian pemotong dari binder, bagian pengikatnya
digantikan dengan bagain perontokan. Jerami, setelah perontokan, bisa
dicacah kecil-kecil sepanjang 5 cm dan ditebar di atas lahan, atau tidak
dicacah, tetapi diikat dan dilemparkan ke satu sisi, untuk kemudian
dikumpulkan untuk kemudian dapat dimanfaatkan untuk hal lain.
o Combine jenis ini tersedia dalam tipe dorong maupun tipe kemudi. Lebar
pemotongan bervariasi dari 60 cm hingga 1,5 meter. Mesin yang digunakan
bervarias dari 7 hingga 30 hp. Karena jauh lebih berat dari pada binder bagian
penggerak majunya dibuat dalam bentuk trak karet (full track rubber belt).
o Kecepatan maju berkisar antara 0,5 hingga 1 m/detik. Dengan
memperhitungkan waktu belok dan waktu pemotongan dengan manual di
bagian pojok lahan, biasanya waktu yang dibutuhkan untuk pemanenan
berkisar 30 hingga 70 menit per 10 are, jika lebar pemotongan 1 m.
Head-feed type combine harvester
Combine harvester
Standard type combine harvester