f. Aeroponik
Aeroponics adalah sistem hidroponik tanpa media tanam, namun
menggunakan kabut larutan hara yang kaya oksigen dan disemprotkan pada
zona perakaran tanaman. Perakaran tanaman diletakkan menggantung di
udara dalam kondisi gelap, dan secara periodik disemprotkan larutan hara.
Teknologi ini memerlukan ketergantungan terhadap ketersediaan energi
listrik yang lebih besar.
Sistem aeroponik memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh sistem
hidroponik lainnya, yaitu tanaman lebih mudah menyerap nutrisi karena
[MODULPRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYATANAMAN 2018
berukuran molekul kecil (Trubus, 2013). Beberapa faktor penting yang harus
diperhatikan dalam budidaya aeroponik antara lain unsur hara, suplai oksigen,
dan suplai air. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kualitas unsur
hara dalam budidaya aeroponik adalah Electrical Conductivity (EC). Nilai EC
dalam larutan mempengaruhi metabolisme tanaman, yaitu dalam hal
kecepatan fotosintesis, aktivitas enzim, dan potensi penyerapan ion-ion oleh
akar.
2. Kultur Substrat
Kultur substrat atau sistem substrat merupakan salah satu sistem dalam
hidroponik yang menggunakan media padatan selain tanah sebagai pembantu
pertumbuhan tanaman. Bahan media yang dipilih memiliki fleksibilitas yang
tinggi, gembur, dapat menyimpan dan meneruskan air dengan baik, serta memiliki
aerasi yang cukup. Di samping itu, juga harus bebas dari berbagai jenis racun,
pestisida, penyakit, dan mikroorganisme yang berbahaya bagi tanaman.
Kemampuan media hidroponik sistem substrat bergantung pada ukuran partikel,
bentuk dan porositasnya sehingga perlu adanya penyesuaian dengan jenis
hidroponik yang akan digunakan. Beberapa tipe sistem substrat meliputi:
a. Bag culture
Bag culture adalah budidaya tanaman
tanpa tanah menggunakan kantong plastik
(polybag) yang diisi dengan media tanam.
Irigasi tetes biasanya digunakan dalam
sistem ini. Sistem bag culture ini
[MODULPRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYATANAMAN 2018
disarankan digunakan bagi pemula dalam mempelajari teknologi hidroponik,
sebab sistem ini tidak berisiko tinggi dalam budidaya tanaman. Berbagai
media tanam dalam bag culture dapat terbagi atas media substrat bahan
organik dan media substrat bahan anorganik.
b. Verticulture
Vertikultur adalah sistem budidaya
pertanian yang dilakukan secara vertikal
atau bertingkat, baik indoor maupun
outdoor. Sistem budidaya pertanian secara
vertikal atau bertingkat ini merupakan
konsep penghijauan yang cocok untuk
daerah perkotaan dan lahan terbatas (Lukman, 2017). Tanaman yang akan
ditanam sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan memiliki nilai
ekonomis tinggi, berumur pendek, dan berakar pendek. Tanaman sayuran
yang sering dibudidayakan secara vertikultur antara lain selada, kangkung,
bayam, pokcoy, caisim, katuk, kemangi, tomat, pare, kacang panjang,
mentimun dan tanaman sayuran daun lainnya.
2. Sistem Tertutup
Kebalikan dari hidroponik sistem terbuka, dalam sistem tertutup air atau
larutan nutrisi dapat dimanfaatkan kembali setelah digunakan untuk mengairi
tanaman. Pemanfaatan air atau larutan nutrisi yang berulang kali dilakukan
dengan cara resirkulasi. Resirkulasi merupakan sistem irigasi untuk mendaur
ulang air atau larutan nutrisi agar bias digunakan kembali. Contoh hidroponik
sistem tertutup adalah nutrient film technique (NFT).
Tata Cara Penanaman Hidroponik
Langkah pertama pada kegiatan penanaman hidroponik adalah penyemaian.
Media tanam yaitu rockwool dipotong menjadi persegi, kemudian dibasahi
menggunakan air dan diletakkan di dalam nampan berisi air (macak-macak).
Benih (sayur-sayuran) ditanam di atas rockwool, 1-2 benih setiap potongan
rockwool. Selanjutnya taruh di tempat yang terkena cahaya matahari. Lakukan
pengecekan secara berkala sampai tumbuh sekitar empat helai daun. Setelah
tumbuh sekitar empat helai daun, langkah kedua adalah pemindahan bibit ke
sistem. Bibit dipindahkan ke net pot terlebih dahulu, kemudian ke sistem.
Langkah terakhir adalah perawatan tanaman dengan cara pengecekan nutrisi dan
pH setiap hari. Perawatan system juga diperlukan untuk memastikan sirkulasi
lancar dan tanaman mendapat oksigen.
[MODULPRAKTIKUM]
DASAR BUDIDAYATANAMAN 2018
Langkah-langkah penanaman dengan metode hidroponik dapat dilihat pada
diagram alur di bawah.
Pemilihan benih berkualitas
↓
Penyemaian
↓
Persiapan media tanam
↓
Penanaman di green house
↓
Pemupukan
↓
Perawatan tanaman
↓
Perawatan instalasi