Anda di halaman 1dari 28

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Responden

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keputusan pembelian

masyarakat di Pasar Sampangan Baru Semarang. Populasi dalam penelitian

ini yaitu pengunjung pasar sampangan baru di kota Semarang. Teknik

sampel yang peneliti gunakan yaitu Convenience Sampling.

Menurut Anandya dan Suprihhadi (2005) Convenience sampling

adalah teknik pengambilan sampel yang mengambil elemen-elemen

temudah saja. Pemilihan elemen ini bergantung pada penilaian peneliti atau

responden sehingga peneliti bebas menentukan elemen yang paling mudah.

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 100 responden.

Berikut ini data penyebaran kuesioner yang dilakukan oleh peneliti :

Tabel 4.1
Penyebaran Kuesioner
Keterangan Jumlah
Kuesioner yang disebar 100
Kuesioner yang kembali 100
Kuesioner yang tidak kembali 0
Presentase kesioner yang kembali dan diisi dengan
100 %
lengkap
Sumber : Data primer yang di olah, 2021

Berdasarkan tabel 4.1 di atas, jumlah kuesioner yang disebar

berjumlah 100 eksemplar, dengan 100 eksemplar yang kembali. Sehingga

data kuesioner yang diolah yaitu 100 kuesioner atau 100 %.

48
Pengunjung pasar yang menjadi sampel penelitian akan di

deskripsikan berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, pendapatan dan

intensitas belanja. Deskripsi ini digunakan untuk mengetahui identitas

secara umum pengunjung pasar sampangan baru Semarang. Oleh karena

itu, 100 responden yang digunakan pada penelitian ini sudah dianggap

mewakili seluruh pengunjung pasar sampangan baru di kota Semarang.

4.1.1 Deskripsi Responden Berdasarkan jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini dibedakan

ke dalam kategori laki-laki dan perempuan. Dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2
Jenis kelamin responden
No Kategori jenis kelamin Jumlah Presentase
1 Laki-laki 35 35 %
2 Perempuan 65 65 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : data primer yang diolah,2021

Dari tabel di atas dapat diketahui pengunjung pasar yang menjadi

responden sebanyak 65 atau 65% responden berjenis kelamin perempuan

dan 35 responden adalah laki-laki atau 35%. Hal ini dikarenakan aktivitas

belanja di pasar lebih sering dilakukan oleh perempuan dibanding dengan

laki-laki.

4.1.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Usia

Dalam pengolahan data, diperoleh data responden berdasarkan usia

yang dibagi ke dalam beberapa kategori. Dapat dilihat di tabel 4.3

Tabel 4.3
Usia Responden
No Usia Jumlah Presentase

49
1 18 – 20 tahun 8 8%
2 21 – 25 tahun 11 11 %
3 26 – 30 tahun 33 33 %
4 >30 tahun 48 48 %
Jumlah 100 100 %
Sumber : data primer yang diolah, 2021

Berdasarkan data tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas

usia responden yaitu di atas 30 tahun yang berjumlah 48 reponden atau

48%. Hal ini menunjukkan usia di atas 30 tahun adalah usia yang produktif

dalam melakukan aktivitas , dalam hal ini belanja di pasar.

4.1.2. Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan

Data responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4.4

Tabel 4.4
Pekerjaan Resp onden
No Pekerjaan Jumlah Presentase
1 Pelajar 4 4%
2 PNS/TNI/POLRI 8 8%
3 Pegawai Swasta 30 30%
4 Wirausaha 58 358%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa responden tertinggi

memiliki pekerjaan sebagai wirausaha yang berjumlah 58 reponden atau

58%. Selanjutnya reponden dengan pekerjaan sebagai pegawai swasta

berjumlah 30 atau 30% . Hal ini bisa di tafsirkan bahwa responden yang

bekerja sebagai wirausaha dan pegawai swasta lebih memilih belanja di

pasar dikarenakan beberapa hal dan salah satunya adalah barang yang

mereka butuhkan terdapat di pasar.

4.1.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan

50
Dalam pengolahan data, diperoleh data responden berdasarkan

pendapatan yang dapat dilihat pada tabel 4.5

Tabel 4.5
Pendapatan Responden
No Tingkat Pendapatan Jumlah Pesentase
1 < 1 Juta 8 8%
2 1-3 Juta 70 70%
3 >3 Juta 22 22%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa responden tertinggi

memiliki pendapatan yang berkisar antara 1 sampai dengan 3 juta rupiah

yang berjumlah 70 responden atau 70%. Hal tersebut membuat peneliti

berasumsi bahwa responden memiliki pendapatan antara 1–3 juta lebih

sering berbelanja di pasar dikarenakan harga yang ada di pasar ekonomis

dan dapat terjangkau dengan pendapatan yang mereka miliki.

4.1.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Intensitas Belanja

Dalam pengelompokan berdasarkan intensitas belanja, dibagi menjadi

beberapa kelompok, antara lain 1-3 kali, 3-6 kali, dan lebih dari 6 kali,

dimana intensitas tersebut berada dalam rentang 1 bulan. Dalam pengolahan

data, diperoleh data responden berdasarkan intensitas belanja yang dapat

dilihat pada tabel 4.6

Tabel 4.6
Intensitas Belanja Responden
No Intensitas Belanja Jumlah Pesentase
1 1- 2 Kali 11 11%
2 3-6 Kali 48 48%
3 >6 Kali 41 41%
Jumlah 100 100%
Sumber : Data primer yang diolah, 2021

51
Berdasarkan data pada tabel 4.6, responden dengan intensitas belanja

paling banyak yaitu dalam rentang waktu 3-6 kali sebanyak 48 responden

atau 48 %. Hal ini dapat menjadi asumsi bahwa responden pada penelitian

ini telah sering berkunjung ke pasar sampangan baru sehingga data yang

didapatkan valid dan kredibel.

4.2 Deskripsi Variabel

Deskripsi variabel digunakan sebagai gambaran terhadap respon dari

responden terhadap setiap indikator-indikator pertanyaan maupun

pernyataan yang diajukan di dalam kuesioner. Variabel-variabelnya antara

lain Keputusan Pembelian (Y), Keragaman Produk (X1), Persepsi Harga

(X2), Fasilitas (X3), dan Lokasi (X4). Untuk pengolahan data menggunakan

aplikasi SPSS versi 16.0.

a. Variabel Keputusan Pembelian

Tabel 4.7
Deskripsi Variabel Keputusan Pembelian (Y)
No Variabel Indikator Valid Mea Media Mod Min Max
n n e
Y1 100 3,50 4,00 4 1 5
Y2 100 3,65 4,00 4 1 5
Keputusan
1 Y3 100 3,41 4,00 4 1 5
Pembelian
Y4 100 3,57 4,00 4 1 5
Y5 100 4,09 4,00 4 1 5
Rata-rata 3,64
Sumber : data primer yang diolah, 2021

Dilihat secara umum, banyak responden yang memberikan nilai positif

terhadap indikator-indikator keputusan pembelian. Hasil nila mean pada

variabel keputusan pembelian sebesar 3,64, sedangkan nilai yang sering

52
muncul mode yaitu 4 yang menunjukkan bahwa sebagian besar responden

memberikan penilaian setuju terhadap pernyataan pada indikator-indikator

yang ada di kuesioner. Pada indikator Y5 memiliki nilai mean tertinggi

dengan nilai sebasar 4,09. Hal tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar

responden setuju dengan pernyataan pada indikator Y5 yang menyatakan

bahwa responden merasa puas setelah berbelanja di pasar Sampangan Baru.

Sedangkan jawaban terendah indikator keputusan pembelian terdapat pada

Y3 yaitu memilih pasar sampangan baru untuk pemilihan belanja kebutuhan

sehari-hari. Dalam hal ini responden beranggapan bahwa mereka berbelanja

tidak hanya di pasar sampangan baru untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari.

b. Variabel Keragaman Produk

Tabel 4.8
Deskripsi Variabel Keragaman Produk (X1)
No Variabel Indikator Valid Mea Media Mod Min Max
n n e
X1.1 100 3,70 4,00 4 1 5
Keragaman X1.2 100 3,44 4,00 4 1 5
1
Produk X1.3 100 3,44 4,00 4 1 5
X1.4 100 3,48 4,00 4 1 5
Rata-rata 3,51
Sumber : Data primer yang diolah, 2021

Berdasarkan statistik di atas dapat diketahui bahwa hasil nilai mean

sebesar 3,51, sedangkan nilai yang sering muncul yaitu 4 yang

menunjukkan bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian setuju

terhadap pernyataan pada indikator-indikator keragaman produk yang ada di

53
kuesioner. Pada indikator X1.1 memiliki nilai mean tertinggi daripada

indikator X1 lainnya yaitu sebesar 3,70. Hal tersebut membuktikan bahwa

indikator X1.1 yang menyatakan bahwa produk yang tersedia di pasar

Sampangan Baru beraneka ragam jenis disetujui oleh sebagian besar

responden. Sedangkan pada indikator X1.2 dan X1.3 memiliki nilai mean

terendah, yang menunjukkan bahwa sebagian responden tidak setuju dengan

pernyataan pada indikator X1.2 dan X1.3 tentang keberagaman jenis dan

kuantitas dari produk yang dijual di pasar Sampangan Baru.

c. Variabel Persepsi Harga

Tabel 4.9
Deskripsi Variabel Persepsi Harga (X2)
No Variabel Indikator Valid Mea Media Mod Min Max
n n e
X2.1 100 3,62 4,00 4 2 5
Persepsi
1 X2.2 100 3,63 4,00 4 1 5
Harga
X2.3 100 3,50 4,00 4 1 5
Rata-rata 3,58
Sumber : Data primer yang diolah, 2021

Dari statistik di atas, dapat dilihat bahwa indikator-indikator persepsi

harga memiliki respon yang positif dari responden. Sebagian dari responden

menyatakan mereka setuju dengan pernyataan pada indikator-indikator

persepsi harga. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai yang sering muncul

yaitu 4 pada masing-masing indikator persepsi harga. Nilai mean tertinggi

terdapat pada indikator X 2.2 sebesar 3,63 dengan pernyataan bahwa harga

dari produk yang terdapat di pasar sampangan baru sebanding dengan

54
manfaat yang diterima oleh responden. Dapat dikatakan bahwa pernyataan

tersebut menjadi alasan utama pengunjung membeli produk di pasar

sampangan baru. Sedangkan nilai terendah terdapat pada indikator X2.3

yaitu sebesar 3,50, yang menunjukkan bahwa beberapa responden tidak

setuju dengan penyataan pada indikator X2.3 yaitu “produk yang ada di

pasar Sampangan Baru mampu bersaing dengan tempat perbelanjaan lain”.

Dapat diasumsikan bahwa beberapa responden merasa bahwa produk dari

tempat perbelanjaan lain ada yang lebih unggul daripada produk yang ada di

pasar Sampangan Baru.

d. Variabel Fasilitas

Tabel 4.10
Deskripsi Variabel Fasilitas (X3)
No Variabel Indikator Valid Mea Media Mod Min Max
n n e
X3.1 100 3,73 4,00 4 1 5
X3.2 100 3,47 4,00 4 1 5
1 Fasilitas
X3.3 100 2,99 4,00 2 1 5
X3.4 100 3,21 4,00 4 1 5
Rata-rata 3,35
Sumber : Data primer yang diolah, 2021

Berdasarkan statistik di atas, dapat diketahui hasil nilai mean pada

variabel fasilitas sebesar 3,35 dengan nilai jawaban responden yang sering

muncul yaitu 4 yang menunjukkan bahwa sebagian responden setuju dengan

pernyataan yang diajukan dalam setiap indikator-indikator yang terdapat di

kuesioner. Pada indikator X3.1 memiliki nilai mean tertinggi dibandingkan

dengan nilai mean indikator X3 lainnya yaitu sebesar 3,77, hal tersebut

menunjukkan bahwa responden menyetujui pertanyaan indikator X3.1

55
bahwa akses jalan di dalam pasar Sampangan Baru sudah memadai.

Sedangkan pada indikator X3.3 memiliki nilai mean terendah yaitu sebesar

2,99 dengan nilai mode yaitu skor 2 (dua). Hal tersebut menandakan bahwa

sebagian responden merasa tidak setuju dengan pernyataan yang ada pada

indikator X3.3 yaitu tentang tempat toilet yang bersih di pasar Sampangan

Baru. Sehingga dapat diartikan bahwa kebersihan toilet di pasar Sampangan

Baru masih kurang.

e. Variabel Lokasi

Tabel 4.11
Deskripsi Variabel Lokasi (X4)
No Variabel Indikator Valid Mea Media Mod Min Max
n n e
X4.1 100 3,85 4,00 4 2 5
X4.2 100 3,68 4,00 4 1 5
1 Lokasi
X4.3 100 3,63 4,00 4 1 5
X4.4 100 3,60 4,00 4 1 5
Rata-rata 3,69
Sumber : Data primer yang diolah, 2021

Berdasarkan statistik di atas, dapat diketahui hasil nilai mean pada

variabel lokasi sebesar 3,69 dengan nilai jawaban responden yang sering

muncul yaitu 4 yang menunjukkan bahwa sebagian responden setuju dengan

pernyataan yang diajukan dalam setiap indikator-indikator yang terdapat di

kuesioner. Nilai mean terbesar terdapat pada variabel X4.1 dengan

pernyataan bahwa lokasi pasar Sampangan Baru mudah diakses dengan

berjalan kaki. Hal ini dikarenakan lokasi pasar sampangan baru berada pada

pusat wilayah yang strategis sehingga pasar Sampangan Baru mudah

56
diakses. Sedangkan pada indikator X4.4 memiliki nilai mean terendah yaitu

sebesar 3,60.

4.3 Pengujian Instrumen

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu

kuesioner, Ghozlali (2018:51). Pengukuran menggunakan analisis faktor

dengan kriteria pengujian apabila nilai KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) > 0,50

maka sampel memenuhi syarat kecukupan sampel dan nilai factor loading

(component matrix) lebih dari 0,50 maka item dari variabel dianggap valid

dan layak untuk dianalisis lebih lanjut. Hasil pengujian dapat dilihat pada

tabel 4.12 sebagai berikut :

Tabel 4.12
Uji Validitas
Variabel Indikator Nilai Loading Keterangan
KMO Factor > 0,5
Y1 0,816 Sahih
Keputusan Y2 0,854 Sahih
Pembelian Y3 0,803 0,824 Sahih
(Y) Y4 0,670 Sahih
Y5 0,640 Sahih
X1.1 0,873 Sahih
Keragaman X1.2 0,861 Sahih
X1.3 0,814 0,860 Sahih
Produk (X1)
X1.4 0,800 Sahih
Persepsi X2.1 0,656 Sahih
Harga (X2) X2.2 0,680 0,613 Sahih
X2.3 0,663 Sahih
X3.1 0,708 Sahih
X3.2 0,796 Sahih
Fasilitas (X3) 0,647
X3.3 0,742 Sahih
X3.4 0,669 Sahih

57
X4.1 0,823 Sahih
X4.2 0,775 Sahih
Lokasi (X4) X4.3 0,789 0,797 Sahih
X4.4 0,844 Sahih
Sumber : Data primer yang diolah, 2021

Tabel 4.12 menunjukkan hasil perhitungan uji validitas pada masing-

masing variabel penelitian diketahui nilai KMO masing-masing variabel di

atas (0,50) sehingga kecukupan sampel terpenuhi. Selain itu nilai

component matrix atau loading factor masing-masing indikator yang

membentuk variabel penelitian lebih dari 0,50 sehingga dapat dikatakan

bahwa indikator tersebut valid atau sahih .

4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui keandalan dari butir-butir

instrument sebelum diadakan pengumpulan data dengan menggunakan

cronbach alpha. Menurut Ety rochaety (2007:50) syarat minimum koefisien

korelasi 0,6 karena dianggap memiliki titik aman dalam penentuan

reliabilitas instrument dan juga secara umum banyak digunakan dalam

penelitian. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel 4.13 sebagai

berikut :

Tabel 4.13
Uji Reliabilitas
Variabel α Cronbach α Standar Keterangan
Keputusan Pembelian 0,817 0,6 Reliabel
Keragaman Produk 0,869 0,6 Reliabel
Persepsi Harga 0,723 0,6 Reliabel
Fasilitas 0,707 0,6 Reliabel
Lokasi 0,824 0,6 Reliabel
Sumber : Data primer yang diolah, 2021

58
Tabel 4.13 menunjukkan hasil perhitungan uji reliabilitas dengan

variabel keragaman produk, persepsi harga, fasilitas, lokasi dan keputusan

pembelian memiliki nilai cronbach alpha lebih dari 0,60 sehingga variabel-

variabel tersebut memiliki instrumen yang reliabel atau andal.

4.4 Uji Model

4.4.1. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar

kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat terhadap

penelitian ini. Jika adj. R square semakin besar atau mendekati 1, maka

dapat dikatakan bahwa kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan

variabel terikat sangat besar. Hasil dari pengujian data dapat dilihat pada

tabel 4.14

Tabel 4.14
Hasil Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjust R Square
1 .873a .763 .753

Sumber : Data primer yang diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa nilai adjusted R square

sebesar 0,753 yang mengandung arti bahwa 75,3% variasi besarnya

keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel keragaman produk,

persepsi harga, fasilitas dan lokasi sedangkan sisanya sebessar 24,7%

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian

ini.

59
4.4.2. Uji F

Uji F digunakan untuk menguji variabel-variabel bebas secara

bersamaan terhadap variabel terikat. Hasil dari Uji F dapat dilihat pada tabel

4.15, sebagai berikut:

Tabel 4.15
Hasil Uji F
Model F Sig.
1 76.309 .000a
Sumber : Data primer yang diolah, 2021

Dari hasil tabel 4.15 diketahui bahwa keragaman produk, persepsi

harga, fasilitas dan lokasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap

keputusan pembelian pengunjung pasar sampangan baru Semarang. Hal ini

dapat dibuktikan dengan signifikan 0,000 < 0,05.

4.5. Uji Regresi

4.5.1. Persamaan Regresi

Berdasarkan perhitungan regresi linier berganda antara variabel

Keragaman Produk (X1), Persespsi Harga (X2), Fasilitas (X3), Lokasi (X4)

dan Keputusan Pembelian (Y) menggunakan program SPSS versi 16.0

diperoleh hail sebagai berikut :

Tabel 4.16
Hasil Uji t
Model Standardized t Sig.

60
Coefficients
Beta
X1 Y .223 3.349 .001
X2 Y .289 3.885 .000
X3 Y .231 3.680 .000
X4 Y .321 4.579 .000
Sumber : Data primer yang diolah, 2021

Berdasarkan tabel 4.16 dapat disusun persamaan sebagai berikut :

Y = 0,223X1 + 0,289X2 + 0,231X3 + 0,321X4 + e

Hasil persamaan regresi berganda tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Pengaruh Keragaman Produk Terhadap Keputusan Pembelian

Dari hasil perhitungan anaisis regresi antara keragaman produk (X1)

terhadap variabel keputusan pembelian (Y) menunjukkan nilai Beta

sebesar 0,223 dengan tingkat signifikasi 0,001 < 0,05, sehingga

keragaman produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian. Sehingga apabila variabel keberagaman produk naik secara

satu kesatuan, maka variabel keputusan pembelian akan meningkat

sebesar 0,223 atau 22,3%, artinya keberagaman produk memiliki

pengaruh untuk meningkatkan keputusan pembelian responden sebesar

22,3%. Hal ini mengandung arti bahwa semakin beragam produk yang

terdapat di dalam pasar, maka keputusan pembelian dari pengunjung akan

semakin meningkat. Jadi apabila produk yang dijual di pasar semakin

beragam, maka tingkat keputusan pembelian oleh responden semakin

tinggi, hal tersebut memungkinkan peluang responden untuk membeli

produk di pasar Sampangan Baru semakin tinggi.

2. Pengaruh Persepsi Harga Terhadap Keputusan Pembelian

61
Dari hasil perhitungan anaisis regresi antara Persepsi Harga (X2) terhadap

variabel Keputusan Pembelian (Y) menunjukkan nilai Beta sebesar 0,289

dengan tingkat signifikasi 0,000 < 0,05, sehingga persepsi harga

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

Sehingga apabila variabel persepsi harga naik secara satu kesatuan, maka

variabel keputusan pembelian akan meningkat sebesar 0,289 atau 28,9%,

artinya persepsi harga berpengaruh dalam meningkatkan keputusan

pembelian responden sebesar 28,9%. Hal ini mengandung arti apabila

semakin sesuai harga dengan manfaat serta kualitas dari suatu produk

yang terdapat di pasar maka keputusan pembelian dari pengunjung pasar

akan semakin meningkat. Jadi apabila harga produk yang dijual di pasar

Sampangan Baru memiliki manfaat dan kualitas yang sesuai dengan

responden, maka akan meningkatkan peluang responden untuk membeli

produk di pasar tersebut.

3. Pengaruh Fasilitas Terhadap Keputusan Pembelian

Dari hasil perhitungan anaisis regresi antara fasilitas (X3) terhadap

variabel keputusan pembelian (Y) menunjukkan nilai Beta sebesar 0,231

dengan tingkat signifikasi 0,000 < 0,05, sehingga fasilitas berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Sehingga apabila

variabel fasilitas naik secara satu kesatuan, variabel maka keputusan

pembelian akan meningkat sebesar 0,231 atau 23,1%, artinya fasilitas

berpengaruh meningkatkan keputusan pembelian responden sebesar

23,1%. Hal ini mengandung arti bahwa semakin nyaman fasilitas yang

62
terdapat pada pasar, maka pengunjung akan merasa nyaman dan tidak

ragu untuk memutuskan melakukan pembelian di pasar tersebut. Jadi

apabila fasilitas yang diberikan oleh pengelola pasar semakin bagus dan

nyaman, maka peluang responden untuk berbelanja di pasar tersebut

semakin tinggi.

4. Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian

Dari hasil perhitungan anaisis regresi antara fasilitas (X4) terhadap

variabel keputusan pembelian (Y) menunjukkan nilai Beta sebesar 0,321

dengan tingkat signifikasi 0,000 < 0,05, sehingga lokasi berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Sehingga apabila

variabel lokasi naik secara satu kesatuan, maka variabel keputusan

pembelian akan meningkat sebesar 0,321 atau 32,1%, artinya lokasi

berpengaruh meningkatkan keputusan pembelian responden sebesar

32,1%. Hal ini mengandung arti bahwa semakin terjangkau keberadaan

lokasi pasar untuk pengunjung, maka pengunjung akan merasa lebih

mudah berbelanja dan tidak ragu untuk memutuskan melakukan

pembelian di pasar tersebut.

4.5.2. Uji t

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.16 dapat dijelaskan sebagai

berikut :

1. Hipotesis 1 : keragaman produk berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian

63
Berdasarkan tabel 4.16 diketahui besar nilai signifikansi keragaman

produk terhadap keputusan pembelian 0,001 < 0,05 dan nilai beta sebesar

0,223 yang berarti bahwa keragaman produk berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian sehingga dengan hasil ini

hipotesis 1 diterima.

2. Hipotesis 2 : Persepsi Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Keputusan Pembelian

Berdasarkan tabel 4.16 dapat diketahui besar nilai signifikansi Persepsi

Harga terhadap Keputusan Pembelian sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai beta

sebesar 0,289 yang berarti bahwa Persepsi Harga berpengaruh positif dan

signifikan terhadap Keputusan Pembelian sehingga dengan hasil ini

hipotesis 2 diterima.

3. Hipotesis 3 : Fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Keputusan Pembelian

Dari tabel 4.16 dapat diketahui bahwa besar nilai fasilitas terhadap

keputusan pembelian sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai beta sebesar 0,231

yang berarti fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian pengunjung pasar sampangan baru Semarang

sehingga dengan hasil ini hipotesis 3 diterima.

4. Hipotesis 4 : Lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

Keputusan Pembelian

64
Dari tabel 4.16 dapat diketahui bahwa besar nilai lokasi terhadap

keputusan pembelian sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai beta sebesar 0,321

yang berarti lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian pengunjung pasar sampangan baru Semarang sehingga dengan

hasil ini hipotesis 4 diterima.

4.6. Pembahasan

4.6.1. Keragaman Produk terhadap Keputusan Pembelian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil dari uji t menunjukkan

nilai t hitung dari variabel keragaman produk terhadap keputusan pembelian

sebesar 3,349 yang bernilai positif dengan nilai signifikansi sebesar 0,001

yang ternyata lebih rendah dari probabilitas 0,05 sehingga uji tersebut

signifikan. Maka dapat dinyatakan bahwa H1 yang menyatakan keragaman

produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

diterima.

Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan nilai Beta X1

terhadap Y sebesar 0,223 yang menunjukkan bahwa keberagaman produk

memilliki pengaruh dalam meningkatkan keputusan pembelian sebesar

22,3%. Dan pada hasil deskripsi variabel, dapat dilihat bahwa indikator

X1.1 memiliki nilai mean tertinggi yaitu sebesar 3,70 yang menunjukkan

bahwa sebagian besar responden setuju bahwa produk yang tersedia pada

pasar Sampangan Baru beraneka ragam. Apabila dikaitkan dengan deskripsi

responden berdasarkan pekerjaan, dapat dilihat bahwa 58% responden

65
adalah wirausaha. Hal tersebut dapat diasumsikan bahwa produk yang

beraneka ragam menjadi salah satu manfaat bagi wirausaha dalam memilih

produk yang tepat dengan yang mereka butuhkan untuk usahanya

Hal ini berarti bahwa semakin beragam produk yang terdapat pada

pasar sampangan baru maka semakin meningkat keputusan pembelian yang

dilakukan oleh pengunjung pasar sampangan baru Semarang. Hasil

penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Arifianto (2018) menunjukkan bahwa keragaman produk berpengaruh

terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini juga didukung penelitian

yang dilakukan oleh Setianingsih (2016) yang menunjukkan bahwa

keragaman produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

4.5.2 Persepsi Harga terhadap Keputusan Pembelian

Hasil pengujian pada penelitian ini menunjukkan bahwa hasil dari uji t

variabel persepsi harga terhadap keputusan pembelian memiliki nilai

sebesar 3,885 yang bernilai positif dengan nilai signifikansi 0,000 yang

lebih rendah dari probabilitas dari 0,05 sehingga dianggap signifikan. Maka

dapat dinyatakan bahwa H2 yang menyatakan bahwa persepsi harga

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian diterima.

Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan nilai Beta indikator

X2 terhadap Y sebesar 0,289 yang menunjukkan bahwa persepsi harga

memiliki pengaruh meningkatkan keputusan pembelian sebesar 28,9%. Dan

pada hasil analisis deskripsi variabel, indikator X2.2 memiliki nilai mean

tertinggi yaitu 3,63 yang menunjukkan bahwa sebagian responden setuju

66
dengan harga dari produk yang terdapat di pasar sebanding dengan manfat

yang diterima oleh responden. Apabila dikaitkan dengan deskripsi

responden berdasarkan pendapatan, dapat dilihat bahwa 70% responden

adalah responden yang memiliki pendapatan sekisar 1-3 juta. Hal tersebut

dapat diasumsikan bahwa dengan pendapatan sekisar 1-3 juta, sebagian

besar responden memilih untuk mencari produk dengan harga yang

ekonomis dan sesuai dengan manfaat yang diberikan dari produk tersebut.

Terbukti berdasarkan hasil pengujian pada penelitian ini menyatakan

bahwa semakin sesuai harga dengan manfaat suatu produk yang ada di pasar

sampangan baru Semarang maka akan semakin tinggi keputusan pembelian.

Hasil penelitian ini mendukung keputusan pembelian yang diambil oleh

pengunjung pasar sampangan baru Semarang pada penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Fajar (2016) yang menunjukkan hasil bahwa persepsi harga

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil

penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Arsyadani

(2015) yang menunjukkan hasil bahwa persepsi harga berpengaruh positif

signifikan terhadap keputusan pembelian.

4.5.3 Fasilitas terhadap Keputusan Pembelian

Berdasarkan hasil pengujian dapat menunjukkan bahwa hasil uji t

pada variabel fasilitas terhadap keputusan pembelian sebesar 3,680 yang

bernilai positif dengan nilai signifikansi 0,000 yang lebih rendah dari

probabilitas signifikansi 0,05 sehingga dianggap signifikan. Dengan

67
demikian H3 yang menyatakan bahwa fasilitas berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian diterima.

Hasil dari analisis regresi linier berganda menunjukkan nilai Beta X3

terhadap Y sebesar 0,231 yang menunjukkan bahwa fasilitas memiliki

pengaruh dalam meningkatkan keputusan pembelian sebesar 23,1%. Dan

pada hasil analisis deskripsi variabel, indikator X3.1 memiliki nilai mean

tertinggi yaitu 3,77 yang menunjukkan bahwa responden setuju dengan

akses jalan di dalam pasar Sampangan Baru yang sudah memadai. Apabila

dikaitkan dengan deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin, dapat

dilihat bahwa 65% responden adalah perempuan. Hal tersebut dapat

diasumsikan bahwa dengan adanya akses jalan yang memadai di dalam

pasar, dapat mempermudah pengunjung pasar dalam menelusuri pasar agar

dapat berbelanja di pasar tersebut.

Berdasarkan hasil pengujian pada penelitian menunjukkan bahwa

semakin baik dan nyaman fasilitas yang ada di sekitar pasar maka keputusan

pembelian pengunjung pasar akan meningkat. Hasil penelitian ini

mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Laila (2016)

menunjukkan bahwa fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian. Hasil penelitian ini juga didukung oleh penelitian

yang dilakukan oleh Claudia (2015) yang menunjukkan bahwa fasilitas

berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

4.5.4. Lokasi terhadap keputusan pembelian

68
Berdasarkan hasil pengujian dapat menunjukkan bahwa hasil uji t

pada variabel lokasi terhadap keputusan pembelian sebesar 4,579 yang

bernilai positif dengan nilai signifikansi 0,000 yang lebih rendah dari

probabilitas signifikansi 0,05 sehingga dianggap signifikan. Dengan

demikian H4 yang menyatakan bahwa lokasi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap keputusan pembelian diterima.

Hasil dari analisis regresi linier berganda menunjukkan nilai Beta X4

terhadap Y sebesar 0,321 yang menunjukkan bahwa lokasi memiliki

pengaruh dalam meningkatkan keputusan pembelian sebesar 32,1%. Hasil

analisis regresi pada X4 terhadap Y merupakan nilai Beta tertinggi

dibandingkan dengan yang lain. Dan pada hasil analisis responden

berdasarkan usia, dapat dilihat bahwa 48% responden adalah responden

yang berumur di atas 30 tahun. apabila dikaitkan dengan hasil analisis

deskripsi variabel, indikator X4.1 memiliki nilai mean tertinggi yaitu 3,85

yang menunjukkan bahwa responden setuju dengan lokasi yang mudah

diakses dengan berjalan kaki. Hal tersebut dapat diasumsikan bahwa hampir

setengah dari responden adalah orang yang sudah berusia, sehingga lebih

memilih untuk mencari tempat perbelanjaan yang dekat dengan rumah, yang

dapat dengan mudah diakses dengan berjalan kaki.

Berdasarkan hasil pengujian pada penelitian menunjukkan bahwa

semakin terjangkau dan strategis letak dari sebuah pasar maka pengunjung

akan dengan mudah menemukan dan nyaman berbelanja di pasar tersebut

sehingga pengunjung tidak ragu untuk membuat keputusan pembelian di

69
pasar tersebut. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Laila (2016) menunjukkan bahwa fasilitas berpengaruh

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian ini

juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Mundir (2015) yang

menunjukkan bahwa fasilitas berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

70
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah keragaman produk,

persepsi harga, fasilitas dan lokasi berpengaruh signifikan terhadap

keputusan pembelian di pasar Sampangan baru Semarang. Berdasarkan hasil

analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Keragaman Produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian di Pasar Sampangan Baru Semarang. Hal ini

mengandung arti bahwa semakin beragam produk yang ada di pasar

maka akan semakin besar keputusan pembelian pengunjung di pasar

tersebut.

2. Persepsi harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Pasar

Sampangan Baru semarang. Hal ini mengandung arti apabila harga yang

di terima oleh konsumen sebanding dengan manfaat serta kualitas produk

yang ada di pasar tersebut, maka keputusan pembelian akan meningkat.

3. Fasilitas berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Pasar Sampangan

Baru Semarang. Hal ini mengandung arti bahwa semakin baik dan

nyaman fasilitas yang ada di sekitar pasar pengunjung akan tertarik untuk

berbelanja dan tidak ragu untuk memutuskan pembelian dipasar tersebut.

4. Lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Pasar Sampangan

Baru Semarang. Hal ini mengandung arti apabila lokasi sebuah pasar

71
berada di wilayah yang jangkauannya strategis, akses ke pasar tersebut

juga didukung oleh infrastruktur yang baik, maka keputusan pembelian

pengunjung di pasar tersebut akan meningkat.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan yang memungkinkan dapat

menimbulkan gangguan terhadap hasil penelitian, diantaranya :

1. Penelitian ini hanya memotret keadaan sesaat pada waktu penelitian

dilakukan

2. Keragaman produk, persepsi harga, fasilitas, dan lokasi hanya mampu

menjelaskan 75,3% terhadap terhadap keputusan pembelian, maka untuk

penelitian selanjutnya sebaiknya memasukkan variabel lain di luar model

penelitian yang tidak digunakan di dalam penelitian ini.

5.3. Implikasi

5.3.1. Implikasi Manajerial

Penelitian ini dilakukan di Pasar Sampangan Baru Semarang dengan

mengangkat judul Pengaruh keragaman produk, persepsi harga, fasilitas dan

lokasi terhadap keputusan pembelian di Pasar Sampangan Baru Semarang,

dari hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada

pengelola pasar dalam mengelola pasar agar pengujung pasar yang

berbelanja di pasar tersebut meningkatkan keputusan pembeliannya.

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada pembahasan di atas bahwa keempat

72
variabel dalam penelitian ini memiliki pengaruh masing-masing terhadap

keputusan pembelian, antara lain:

1. Variabel keragaman produk memiliki pengaruh terhadap keputusan

pembelian dengan nilai beta sebesar 0,223 serta nilai mean terendah

terdapat pada indikator X1.2 dan X1.3 dengan nilai mean sebesar 3,44

sehingga jenis produk yang tersedia di pasar Sampangan Baru

Semarang, khususnya untuk barang kebutuhan sehari-hari lebih

ditingkatkan kuantitas (jumlah) dan keragaman produknya.

2. Variabel persepsi harga memiliki pengaruh terhadap keputusan

pembelian dengan nilai beta sebesar 0,289 serta nilai mean terendah

terdapat pada indikator X2.3 dengan nilai mean sebesar 3,50 sehingga

pasar Sampangan Baru perlu memperhatikan inovasi yang lebih untuk

dapat bersaing dengan tempat perbelanjaan yang lain.

3. Variabel fasilitas memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian

sebesar 0,231 dengan nilai mean terendah terdapat pada indikator X3.3

dengan nilai mean sebesar 2,99 sehingga fasilitas di pasar perlu

ditingkatkan dalam hal kebersihan di dalam Toilet agar pengujung pasar

merasa nyaman saat berbelanja di pasar Sampangan Baru Semarang.

4. Variabel Lokasi memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian

sebesar 0,321 dengan nilai mean terendah terdapat pada indikator X4.4

dengan nilai mean sebesar 3,60 sehingga perlu adanya marketing atau

sosialasi kepada masyarakat Semarang tentang pasar Sampangan Baru

73
Semarang agar mudah ditemukan bagi masyarakat yang belum

mengetahuinya.

Hal ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian pengunjung pasar

dapat terjadi apabila keragaman produk pada pasar tersebut beragam

jenisnya, keputusan pembelian juga dapat terjadi apabila harga produk yang

dijual di pasar sesuai dengan kualitas dan manfaat produk tersebut.

Keputusan pembelian dapat meningkat apabila fasilitas yang tersedia di

pasar membuat nyaman dan aman. Serta keputusan pembelian dapat

meningkat jika lokasi pasar tersebut mudah dijangkau oleh calon konsumen,

dalam hal ini pengunjung pasar orang yang akan berbelanja.

5.3.2. Implikasi Teoritis

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai keragaman

produk, persepsi harga, fasilitas dan lokasi terhadap keputusan pembelian

telah terbukti bahwa masing-masing memiliki pengaruh terhadap keputusan

pembelian, temuan ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Arifianto

(2018) menemukan bukti bahwa keragaman poduk memiliki pengaruh

hubungan yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Persepsi harga

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sejalan

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Setianingsih (2016) yang

menunjukkan bahwa harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keputusan pembelian. Begitu pula dengan variabel fasilitas yang

74
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, hal ini

sejalan dengan penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Laila (2016)

menunjukkan bahwa fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhaap

terhadap keputusan pemnelian.Serta variabel lokasi yang berpengaruh

signifikan terhadap keputusan pembelian, hasil penelitian ini selaras dengan

penelitian yang dilakukan oleh Fajar (2016) yang menunjukkan hasil bahwa

lokasi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

5.4. Rekomendasi Penelitian yang Akan Datang

Berdasarkan keterbatasan yang dialami pada penelitian ini agar dapat

dijadikan sebagai sumber referensi serta masukan bagi pengembang

penelitian yang akan datang. Maka rekomendasi yang dapat penulis berikan

adalah sebagai berikut:

1. Untuk penelitian yang akan datang dapat menambahkan beberapa

variabel yang mempengaruhi keputusan pembelian yang tidak

dicantumkan dalam penelitian ini, seperti kualitas produk, promosi,

pelayanan, mutu dan masih banyak yang lainnya.

2. Untuk penelitian yang akan datang dapat dilakukan pada tempat

pasar lain baik pasar tradisional ataupun modern seperti minimarket,

supermarket, ataupun mall.

75

Anda mungkin juga menyukai