Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN

TELUR AYAM RAS DI KELURAHAN SIDOMULYO TIMUR KOTA


PEKANBARU

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Mikro


Dosen Pengampu: Dr. Jahrizal, SE, MT

NAMA: SANISA WILOGENI


NIM: 2210248003

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU EKONOMI


PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2023

1
1.1 PENDAHULUAN
Kegiatan ekonomi menjadi semakin kompleks sebagai pedoman perkembangan
kehidupan yang lebih canggih dan modern. Kegiatan ekonomi terutama kegiatan
produksi, konsumsi dan perdagangan. Tiga sektor ekonomi utama menyebabkan masalah
ekonomi utama. Kegiatan ekonomi, baik skala mikro maupun makro, selalu diawali
dengan interaksi antara produsen dan konsumen. Konsumen memilih semua produk yang
mereka butuhkan berdasarkan uang yang tersedia.
Analisis permintaan adalah salah satu analisis terpenting dalam ekonomi mikro. Hal
ini memungkinkan para ekonom untuk menganalisis hampir setiap aspek ekonomi baik
dari perspektif ekonomi tradisional maupun Islam (Elvira, 2015). Pada dasarnya, teori
permintaanmenjelaskan sifat hubungan antara permintaan dan harga. Permintaan individu
atau sosial terhadap suatu barang ditentukan oleh berbagai faktor (Kennedy, 2017).
Telur sebagai salah satu produk unggas memiliki nilai gizi yang tinggi. Diantaranya
adalah protein yang berperan sangat penting dalam tubuh manusia karena berfungsi
sebagai komponen: bahan pembentuk jaringan baru di dalam tubuh dan pengatur yang
mengatur berbagai sistem dalam tubuh (Fausayana & Marzuki), 2017). Telur juga
merupakan makanan unggas, mengandung sumber protein hewani, serta enak dan mudah
dicerna. Ini sangat bergizi. Mengingat penduduk Indonesia masih menghabiskan lebih
banyak untuk makanan dan gizi daripada untuk konsumsi non-makanan, hal ini sejalan
dengan pentingnya makanan untuk kelangsungan hidup. (Fridayanti, at al., 2018).
Banyaknya konsumsi masyarakat terhadap telur ayam ras merupakan cerminan dari
tinggi atau rendahnya kondisi permintaanmasyarakat terhadap telur ayam ras.
Populasi juga mempengaruhi banyaknya permintaan akan telur ayam ras. Studi
Hardinsyah dan Arifin di Kemalawaty juga menyimpulkan bahwa semakin tinggi
pendapatan maka semakin tinggi pula konsumsi pangan hewani. Artinya pendapatan yang
meningkat akan meningkatkan daya beli masyarakat untuk mengkonsumsi makanan
hewani (Fausayana & Marzuki, 2016). Permintaan adalah jumlah barang yang diminta
pada tingkat pendapatan tertentu untuk periode tertentu pada tingkat harga tertentu di
pasar tertentu. (Fridayanti, at al., 2018). Pendapatan masyarakat, harga barang terkait,
perubahan selera, perubahan ekspektasi, dan jumlah pembeli merupakan beberapa faktor
yang dapat mempengaruhipermintaan suatu barang (Kennedy, 2017).
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang
mempengaruhi permintaan telur ayam ras di Kecamatan Sidomulyo Timur Kota
Pekanbaru.

2
1.2 METODOLOGI PENELITIAN
1.2.1 Lokasi dan Sampel
Responden dalam penelitian ini ditentukan secara purposive (sengaja). Sampel
(responden) dari penelitian ini diambil dari 50 orang konsumen telur ayam ras dalam
rumah tangga di Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota
Pekanbaru Kriteria sampel untuk penelitian ini adalah anggota rumah tangga yang
mengonsumsi telur ayam ras. Metode pengumpulan data yangdigunakan dalam penelitian
ini adalah metode survei. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yangmempengaruhi permintaan telur ayam ras pada tingkat rumah tangga.
1.2.2 POPULASI DAN SAMPEL
1.2.2 SAMPEL
Sampel adalah sekelompok elemen populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam
studi (Maholtra 2006). Cara pengambilan sampel atau teknik sampling secara garis besar
dapat digolongkan menjadi dua, yaitu probability sampling dan non probability sampling.
Probability sampling merupakan cara pengambilan sampel yang pengambilannya
dilakukan secara acak atau random. Sedangkan non probability sampling merupakan
teknik pengambilan sampel dimana kemungkinan atau peluang seseorang untuk terpilih
menjadi anggota sampel tidak diketahui. Yang termasuk non probability sampling antara
lain accidental sampling, quota sampling purposive sampling dan snowball sampling,
(Soehartono 2002).
Penelitian ini menggunakan teknik non probability sampling (accidental sampling).
Dengan pertimbangan bahwa populasinya bervariasi, berbeda-beda karakternya dan
bersifat heterogen, maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan rumus Ferdinand (2005), dimana Ukuran sampel yang dibutuhkan antara
10 – 25 dikali dengan jumlah variabel Independent. (dalam penelitian ini peneliti
menggunakan ukuran sampel yang dibutuhkan yaitu “10”), sedangkan variabel
independen dalam penelitin ini yaitu sebanyak 5 variabel yaitu: harga telur ayam ras,
harga barang substitusi, pendapatan rumah tangga dan jumlah anggota rumah tangga dan
selera konsumen.
Rumus :
N = K x 10
= 5 x 10
= 50 responden
Keterangan

3
N = Jumlah Sample
K = Jumlah Variabel Independen
10 = Ukuran Sampel yang digunakan
Dari perhitungan di atas maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu sebanyak 50 responden.
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data melalui wawancara mendalam
secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka, serta menggunakan daftar pernyataan yang diberikan
kepada responden dengan menyertakan alternatif jawaban dan responden dapat memilih
jawaban yang paling sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Model persamaan uji
regresi linear berganda adalah sebagai berikut :
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4 + b5X5 + e
Dimana :
Y = Permintaan Telur Ayam (Rp)
X1 = Harga Telur Ayam Ras (Rp)
X2 = Harga Barang Lain (Rp)
X3 = Pendapatan Rumah Tangga (Rp)
X4 = Jumlah Anggota Rumah Tangga (jumlah orang)
X5 = Selera Konsumen
b1,b2,b3, b4, b5 = Koefisien Regresi

b0 = Konstanta
e = Standar Eror (Residual)
1.3 HASIL PENELITIAN
Deskripsi Responden
Karakteristik konsumen berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 1 : 1 Karakterisitik konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentasi (%)
Laki – Laki 17 34 %
Perempuan 33 66 %
Jumlah 50 100 %

4
Berdasarkan pengolahan data pada tabel 3 di atas maka dapat diketahui bahwa dari
50 responden, 17 responden atau 34 % berjenis kelamin Laki- laki, dan 33 responden atau
66 % berjenis kelamin Perempuan. Dengan hasil pengolahan data tersebut maka dapat
diketahui bahwa mayoritas responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 33
responden atau 66 %, dan minoritas responden berjenis kelamin laki- laki yaitu sebanyak
17 responden atau 34 %. Berdasarkan hasil data diatas maka dapat simpulkan bahwa
permintaan telur ayam ras di Kecamatan Sidomulyo Timur lebih banyak diperankan oleh
wanita, hal tersebut karena wanita merupakan sosok yang memiliki naluri keibuan yang
dapat mengatur segala kebutuhan rumah tangga.
Hasil data tersebut di dukung oleh teori yang dikemukakan oleh Astuti (2013) bahwa
Ibu rumah tangga merupakan suatu istilah untuk menggambarkan seorang wanita yang
sudah menikah dan mengerjakan pekerjaan rumah, seperti memasak, membersihkan
rumah ataupun merawat keluarga dan menjaga anak- anaknya.
Karakterisitik konsumen Berdasarkan Umur
Tabel 1 : 2 Karakterisitik konsumen Berdasarkan Umur
No Usia konsumen Jumlah Persentasi (%)
1 19 - 23 9 18 %
2 24 – 30 14 28 %
3 ≥ 31 27 54 %
Jumlah 50 100 %
Berdasarkan pengolahan data pada tabel 1 : 2 di atas maka dapat diketahui bahwa
dari 50 responden, 9 responden atau 18 % yang berusia 19-23 tahun, 14 responden atau
28 % yang berusia

24-30 tahun, dan 27 responden atau 54 % yang berusia ≥ 31 tahun. Dengan hasil
pengolahan data tersebut maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden berusia ≥ 31
tahun yaitu sebanyak 27 responden atau 54 %, dan minoritas responden berusia 19-23
tahun yaitu sebanyak 9 responden atau 18 %.
Berdasarkan hasil data diatas maka dapat disimpulkan bahwa permintaan telur ayam
ras di Kecamatan Sidomulyo Timur lebih banyak diperankan oleh konsumen yang telah
memiliki usia ≥ 30 tahun, hal tersebut dikarenakan dengan usia yang telah mencapai ≥ 30
tahun merupakan usia yang telah dewasa, sehingga mampu untuk memilih segala
kebutuhan yang diperlukan dalam rumah tanggannya.

5
Hasil tersebut didukung dengan teori yang dikemukakan oleh Anderson dalam
Mubin dan Cahyadi (2006) bahwa Sesorang yang sudah dewasa memiliki ciri- ciri
berorientasi pada tugas bukan diri sendiri, mempunyai tujuan- tujuan yang jelas dan
kebiasaan- kebiasaan kerja yang efisien, dapat mengendalikan perasaan pribadinya,
mempunyai sikap yang objektif, menerima kritik dan saran, bertanggung jawab, dapat
menyesuaikan diri dengan keadaan- keadaan yang realistis dan yang baru.
Karakterisitik Konsumen Berdasarkan Pendidikan
Tabel 1 : 3 Karakterisitik konsumen Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Jumlah Persentasi (%)
1 SMA 31 62 %
2 D-III 7 14 %
3 S-1 12 24 %
4 S-2 0 0%
Jumlah 50 100 %
Berdasarkan pengolahan data pada tabel 1 :3 di atas maka dapat diketahui bahwa
dari 50 responden, 31 responden atau 62 % yang berpendidikan SMA, 7 responden atau
14 % yang berpendidikan D-III, 12 responden atau 24 % yang berpendidikan S-1, dan 0
responden atau 0 % yang berpendidikan S-2. Dengan hasil pengolahan data tersebut maka
dapat diketahui bahwa mayoritas responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 31
responden atau 62 %, dan minoritas responden berpendidikan S.2 yaitu sebanyak 0
responden atau 0 %.
Berdasarkan hasil data diatas maka dapat disimpulkan bahwa permintaan telur ayam
ras di Kelurahan Sidomulyo Timur lebih banyak di perankan oleh konsumen yang
berpendidikan SMA, hal tersebut di karenakan mayoritas yang berbelanja ke pasar adalah
seorang wanita yang memiliki peran sebagai ibu rumah tangga, dan mayoritas seorang
yang hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan tidak bekerja di kantor pada
umumnya memiliki pendidikan maksimal yaitu SMA.
Karakterisitik Konsumen Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 1 : 4 Karakterisitik konsumen Berdasarkan Pekerjaan
No Pekerjaan Jumlah Persentasi (%)
1 Pelajar/ Mahasiswa 7 14 %
2 PNS 9 18 %

6
3 Swasta 11 40 %
4 Wira Usaha 3 6%
5 Ibu Rumah Tangga 20 22 %
Jumlah 50 100 %
Berdasarkan pengolahan data pada tabel 1 :4 di atas maka dapat diketahui bahwa
dari 50 responden, 7 responden atau 14 % memiliki pekerjaan Pelajar/ Mahasiswa , 9
responden atau 18 % memiliki pekerjaan PNS, 11 responden atau 11 % memiliki
pekerjaan Swasta, 3 responden atau 6 % memiliki pekerjaan Wira Usaha, dan 20
responden atau 40 % memiliki pekerjaan Ibu Rumah Tangga. Dengan hasil pengolahan
data tersebut maka dapat diketahui bahwa mayoritas responden memiliki pekerjaan Ibu
Rumah tangga yaitu sebanyak 20 responden atau 40 %, dan minoritas responden memiliki
pekerjaan Wira Usaha yaitu 3 responden atau 6 %.
Berdasarkan hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa permintaan telur ayam ras
di Kelurahan Sidomulyo Timur lebih banyak diperankan oleh ibu rumah tangga, hal
tersebut dikarenakan seorang ibu rumah tangga lebih memahami kebutuhan dalam rumah
tangganya serta memang telah menjadi tugasnya untuk melakukan kegiatan belanja
keperluan rumah tangga karena suaminya berperan sebagai pencari nafkah.
Karakterisitik Konsumen Berdasarkan Pendapatan
Tabel 1 : 4 Karakterisitik konsumen Berdasarkan Pendapatan
No Pekerjaan Jumlah Persentasi (%)
1 ≤ 2.500.000 5 10%
2 2.500.000-6.500.000 8 16%
3 6.500.000-11.500.000 12 24%
4 11.500.000-16.500.000 9 18%
5 ≥16.500.000 16 32%
Jumlah 50 100 %
Berdasarkan pengolahan data pada tabel 1 :4 di atas maka dapat diketahui bahwa
dari 50 responden, 5 responden atau 10% memiliki pendapatan sebesar ≤ 2.500.000, 8
responden atau 16% memiliki pendapatan sebesar 2.500.000-6.500.000, 12 responden
atau 24% memiliki pendapatan sebesar 6.500.000-11.500.000, 9 responden atau 18%
memiliki pendapatan sebesar 11.500.000-16.500.000, dan 16 responden atau 32%
memiliki pendapatan sebesar ≥16.500.000.

7
Berdasarkan hasil data tersebut dapat disimpulkan bahwa permintaan telur ayam ras
di Kelurahan Sidomulyo Timur paling besar pendapatan ≥16.500.000.
Perilaku Konsumen
Tabel 2 : 1
Kategori Jumlah Persentasi (%)
Frekuensi 1-2 7 14%
pembelian 3-4 18 36 %
(kali/bulan) ≥5 25 50%
Jumlah 50 100 %

Pada tabel 2 : 1 diatas merupakan frekuensi pembelian dari 50 konsumen yang


melakukan pembelian telur ayam ras dengan rentang antara 1 - 2 kali dalam sebulan
sebanyak 7 orang dengan persentase 14%. Hal ini menggambarkan bahwa telur
merupakan menu relatif sangat dibutuhkan didalam keluarga tersebut dan selalu sedia
dalam setiap santap makan. Pembelian telur ayam ras dengan rentang antara 3 - 4 dalam
sebulan sebanyak 18 orang dengan persentase 36% menunjukan pola konsumsi yang rutin
dilakukan setiap minggu dala sebulan, sebagai bentuk telur menjadi kebutuhan setiap
menu yang ada dikeluarga mereka. Pembelian telur ayam ras dengan rentang antara ≥ 5
dalam sebulan sebanyak 25 orang dengan persentase sebesar 50% hal ini menggambarkan
bahwa telur dikonsumsi sebagai tambahan penyeimbang terhadap menu lain yang tidak
mengandung protein.
Tabel 2 : 2
Kategori Jumlah Persentasi (%)
Pengeluaran ≤ 48.000 2 4%
konsumsi 48.000.000- 250.000 26 52%
(rupiah/bulan) ≥ 250.000 23 46%
Jumlah 50 100 %

Pada tabel 2 : 2 diatasmenunjukan bahwa pengeluaran konsumsi terbanyak untuk


membeli telur dalam sebulan adalah antara Rp. 48.000 - 250.000 sebanyak 26 orang
dengan persentase 52 %. hal ini menunjukan bahwa pengeluaran pembelian telur
terbanyak pada setiap bulannya.
Tabel 2 : 3

8
Kategori Jumlah Persentasi (%)
≤5 45 90%
Lama Konsumsi 5 - 10 3 6%
(bulan) ≥ 10 2 4%
Jumlah 50 100 %

Pada tabel 2 : 3 , menunjukan bahwa sebagian besar dari 50 konsumen yang


mengkonsumsi telur ayam ras selama ≤ 5 sebanyak 45 orang dengan persentase 90%. hal
ini sebagai gambaran bahwa asyrakat sudah relatif cukup lama mempunyai kebiasaan dan
kesukaan mengkonsumsi telur ayam ras. Masyarakat semakin menyadari bahwa telur
sebagai menu penyemibang untuk kesehatan.
Tabel 2 : 4
Kategori Jumlah Persentasi (%)
Selera hidup sehat 39 78%
selera Selera ngikutin tren 11 22%
Jumlah 50 100 %

Telur merupakan salah satu produk unggas yang mengandung protein yang berperan
sangat penting dalam tubuh manusia. Hal ini dikarenakan protein berfungsi sebagai bahan
pembangun yaitu sebagai bahan pembentuk jaringan baru di dalam tubuh dan sebagai
pengaturnya. Ini mengatur berbagai sistem dalam tubuh. Sebagian besar masyarakat
memilih telur sebagai sumber protein yang murah dan mudah didapat untuk memenuhi
kebutuhan protein ternak. Hal ini menjadikan telur sebagai salah satu jenis makanan yang
selalu dibutuhkan dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat (Simatupang, 2018).
Pada tabel 2 : 4 selera hidup sehat 39 orang dengan persentase 78% para masyarakat
sangat menggemari telur sebagai makanan utama dengan gizi yang banyak.

1.3.1 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Telur Ayam Ras


Tabel 3. Persamaan Regresi Y
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients

9
Si
g.
Model B Std. Error
1 (Constant) 15.051 6.228 .020
HargaTelurAyamRas -2.197 .776 .007
HargaBarangLain -.038 .307 .901
PendapatanRumahTangga .313 .120 .013
JumlahAnggotaRumahTangga .360 .510 .000
SeleraKonsumen .667 .194 .001

a. Dependent Variable:
PermintaanTelurAyamRas

Pada tabel 10 diketehui persamaan regresi linear berganda dapat dirumuskan: Y=

15.051 -2.197X1 -0.38X2 + 0.313X3 + 0.360X4 + 0.667X5.

Statistik model digunakan untuk mengetahui kelayakan suatu model dan untuk
mengetahui apakah model tersebut baik untuk digunakan pada penelitian. Pengujian
statistik ini dilakukan dengan tiga metode pengujiaan yaitu uji koefisien determinasi (R2),
Uji F (Simultan) dan uji t (Parsial).
Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary
R Adjusted R Std. Error of the
Model R Square Square Estimate
a
1 .991 .829 .810 .18524
a. Predictors: (Constant), SeleraKonsumen, HargaTelurAyamRas,
PendapatanRumahTangga, HargaBarangLain,
JumlahAnggotaRumahTangga

Berdasarkan hasil estimasi model penelitian pada Tabel 11 diperoleh nilai koefisien
determinasi (R-squared) sebesar 0.829. Artinya adalah variasi variabel terikat/ Y
(permintaan telur ayam ras) dapat dijelaskan oleh variasi variabel- variabel bebas (harga
telur ayam ras, harga barang lain/ tempe, jumah pendapatan rumah tangga, jumlah
anggota rumah tangga dan selera konsumen) sebesar 82.9 %, sedangkan sisanya, yakni
sebesar 17.1 % persen dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Jadi dapat dikatakan
bahwa uji ketepatan perkiraan (goodness of fit) dari model termasuk kategoribaik.

10
Uji F

Nilai Signifikan F-hitung yang diperoleh dari hasil regresi seperti terlihat dalam

Tabel 12 adalah sebesar 0.000. Ini menunjukkan hasil yang baik karena pada tingkat

alfa/ α 5% = 0.05, nilai signifikan F-hitung lebih kecil dari taraf nyata yang digunakan

yakni 5%. Hal ini menunjukkan bahwa keabsahan model yang dibentuk dapat

diterima, dimana minimal ada satu variabel bebas yang terdapat dalam model

penelitian mempengaruhi variabel tak bebasnya (permintaan telur ayam ras) secara

signifikan.

11
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kecamatan Sidomulyo Timur
mengenai Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Telur Ayam Ras
dengan di dukung oleh teori- teori yang dikemukakan oleh beberapa ahli serta diperkuat
dengan adanya penelitian terdahulu, maka Berdasarkan hasil penelitian yang telah
diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa nilai R2 sebesar 82,9
artinya bahwa variasi variabel dalam penelitian ini dapat menjelaskan oleh variabel
penduga dalam penelitian ini. secara parsial variabel bebas yaitu harga telur ayam ras
(X1), pendapatan rumah tangga (X3), jumlah anggota keluarga (X4) serta selera
konsumen (X5) merupakan faktor yang berpengaruh secara signifikan terhadap
permintaan telur ayam ras (Y) di Kecamatan Sidomulyo Timur, sedangkan variabel
Harga barang lain (X2) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap permintaan telur
ayam ras.

12

Anda mungkin juga menyukai