Anda di halaman 1dari 7

METODE PENELITIAN

Penelitian dilakukan pada bulan september sampai oktober 2017 Kelompok


Tani Al- Barokah Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Lokasi ini
ditentukan berdasarkan pertimbangan karena Kelompok Tani Al-Barokah
Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang suda memiliki sertifikat organik yang
diakui oleh INOFICE. Kelompok Tani Al-Barokah Kecamatan Susukan,
Kabupaten Semarang juga merupakan kelompok tani aktif yang dibuktikan
dengan pertemuan rutin. Selain itu juga Kelompok Tani Al-Barokah tetap
menjaga kualitas produk organik mereka serta menjadi pionir pertanian organik di
Jawa Tengah.
Metode pengambilan sampling ini menggunakan metode purposive atau
pertimbangan dengan cara mengambil empat kelompok tani dari anggota
Paguyuban Al-Barokah yang memproduksi padi organik. Terdapat delapan
kelompok tani yang memproduksi padi organik yaitu kelompok tani Al-Barokah
1, Al-Barokah 2, Al-Barokah 3, Ngudi Lestari, Walisongo, Al-Mazroh, Sunan
Ampel, Dewi Sri, dan Mandiri. Peneliian ini mengambil empat sampel kelompok
tani yang memproduksi padi organik paling banyak yaitu Al-Barokah 3, Al-
Mazroh, Sunan Ampel, dan Dewi Sri. Langkah selanjutnya adalah melakukan
wawancara pada setiap petani di kelompok petani tersebut.
Tabel 1. Jumlah Responden Penelitian

No Nama Kelompok Anggota Petani


1 Al-Barokah 3 29
2 Al-Mazroh 34
3 Sunan Ampel 18
4 Dewi Sri 28
Jumlah 109

Analisis Data
Data yang sudah terkumpul kemudian di analisis secara deskriptif dan
kuantitatif. Analisis deskriptif dilakukan untuk mengetahui gambaran secara
umum aktifitas dari keempat kelompok tani dari Kecamatan Susukan dan
Kecamatan Kaliwungu. Analisis kuantitatif pada penelitian ini menggunakan
analisis regresi linier sederhana. Analisi regresi linier sederhana dilakukan untuk
mengetahui pengaruh fungsi kelompok tani terhadap kemandirian anggotan.
Sebelum pengambilan data, kuisioner terlebih dahulu dijuji dengan asumsi klasik,
yaitu uji normalitas, uji rehabilitas, dan uji validitas. Variabel dalam penelitian ini
diukur berdasarkan skala likert.
Uji Hipotesis
Hipotesis ini diuji menggunakan regresi sederhana guna mengetahui
pengat=ruh fungsi kelompoktani terhadap kemandirian anggotan kelompok tani.
Variabel independen yaitu fungsi kelompok yang dijelaskan oleh indikator kelas
belajar, unit produksi, wahana kerjasama, usaha bisnis yang merupkaan variabel
yang mempengaruhi, sedangkan variabel dependen adalah kemandirian anggota
kelompok tani yang merupakan variabe yang dipengaruhi. Analisis regresi liner
sederhana dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Y= a + bx
Keterangan :
Y = Kemandirian anggota kelompok tani
a = Konstanta
b = Koefisien regresi
X = Fungsi kelompok
Pengujian dalam uji regresi sederhana diawali dengan perumusan hipotesis
sebagai berikut :
1. H0 : b = 0, artinya tidak ada pengaruh antara fungsi kelompok (sebagai kelas
belajar, unit produksi, wahana kerjasama, usaha bisnis) baik secara parsial
maupun gabungan terhadap kemandirian anggota.
2. H0 : b ≠ 0, artinya ada pengaruh antara fungsi kelompok (sebagai kelas belajar,
unit produksi, wahana kerjasama, usaha bisnis) baik secara parsial maupun
gabungan terhadap kemandirian anggota.
Pengujian hipotesis, digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen, dengan membandingkan nilai signifikansi. Jika nilai
signifikasi > 0,05 maka H0 diterima, H1 ditolak, jika signifikasi ≤ 0,05 maka H0 ditolak,
H1 diterima artinya terdapat antara fungsi kelompok dengan kemandirian anggota
kelompok tani.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Keadaan Umum Lokasi Penelitian


Desa Ketapang merupakan salah satu desa yang berada dalam wilayah
Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Secara geografis,
Kecamatan Susukan terletak pada posisi 110°33¹ – 110°36¹ Bujur Timur dan
7°21¹ – 7°24¹ Lintang Selatan. Batas wilayah Kecamatan Susukan sebelah utara
adalah Kecamatan Suruh, batas wilayah sebelah barat adalah Kecamatan
Tengaran dan Kabupaten Boyolali, batas sebelah selatan adalah Kecamatan
Kaliwungu, dan batas sebelah timur adalah Kabupaten Boyolali (Badan Pusat
Statistik Kabupaten Semarang, 2016). Desa Ketapang memiliki suhu rata-rata
harian sekitar 28oC- 30oC dengan curah hujan rata-rata 16,11 mm per tahun
(Statistik Kabupaten Semarang, 2017).
Identitas Responden
Karakteristik responden yang diteliti meliputi umur, jenis kelamin, tingkat
pendidikan, dan pengalaman berusahatani. Identitas responden bisa dilihat pada
tabel 2 dibawah ini.
Tabel 2.1 Identitas Responden Penelitian
No. Indikator Jumlah Persentase(%)
1. Jenis Kelamin
Laki-laki 109 100
Perempuan - -
2. Umur (Tahun)
21-40 30 27,5
41-60 60 55
61-80 19 17,4
3. Tingkat Pendidikan
Tidak tamat SD 12 11
SD 39 35,7
SMP 23 21,1
SMA 28 25,6
Sarjana 7 6,4
4. Lamanya berusahatani
< 4 tahun 35 32,1
4-10 tahun 50 45,8
>10 tahun 24 22
Sumber : Data Primer Penelitian, 2017
Hasi penelitian menunjukkan bahwa respondenyang diambil hanya
responden laki-laki yaitu sebanyak 109 responden. Hal tersebut dikarenakan
anggota Kelompok Tani Al-Barokah yang tergabung hanyalah petani dengan jenis
kelamin laki-laki. Jumah responden terbanyak berdasarkan pada tingkat umur di
tabel 2.1 adalah responden yang berumur 41-60 tahun dengan jumlah 60 orang
dengan persentase 55%. Jika dilihat dari umur reponden yaitu 41-60 tahun
merupakan usia yang tergolong dalam usia produktif sehingga masih mudah
dalam mendapatkan data mnegenai penelitian pengaruh fungsi kelompok tani
terhadap kemandirian anggota kelompok tani. Jumlah responden penelitian
tertinggi berdasarkan tingkat pendidikan adalah responden dengan tingkat
pendidikan SD yaitu sebanyak 39 responden dengan persentase 35,7% , karena
tingkat pendidikan yang rendah membuat responden sulit menerima teknologi-
teknologi baru dalam pengembangan usahatani mereka. jumlah responden
tertinggi berdasarkan lamanya berusahatani adalah responden dengan usaha tani
selama 4-10 yaitu sebanyak 50 orang dengan persentase 45,8% karena lama
berusahatani yang masi dianggap belum lama maka pengalaman dalam
berusahatani juga belumbegitu banyak semenjak diterapkannya ertanian organik
di Paguyuban Al-Barokah.
Klasifikasi fungsi kelompok dapat dilihat pada tabel 3 dibawah ini:
Tabel 3.1 Kategori fungsi kelompok berdasarkan presentase responden.
Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Rendah 20 18,3
Sedang 50 46
Tinggi 39 35,7
Total 109 100
Sumber : Data Primer Penelitian, 2017
Tabel 3.1 menunjukkan bahwa sebanyak 20 orang menyatakan fungsi
kelompok dalam kategori rendaj dengan presentase 18,3 % sedangkan 50 orang
menyatakan fungsi keompok dalam kategori sedang dengan presentase 46 % dan
39 orang menyatakan fungsi kelompok dalam kategori tinggi dengan presentase
35,7 %. Hal itu menunjukkaan bahwa fungsi kelompok untuk kemandirian paling
banyak dalam kategori masih sedang sedangkan dalam kategori tinggi hanya
sedikit maka perlu adanya upaya untuk meningkatkan fungsi kelompokitu sendiri
sebagai tempat kerjasama, kelas belajar, unit produksi, dan usaha bisnis.
Klasifikasi kemandirian petani dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini.
Tabel 4.1 Kategori Kemandirian petani berdasarkan persepsi responden.
Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)
Rendah 24 22
Sedang 52 48
Tinggi 33 30
Total 109 100
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa sebanyak 24 responden menyatakan
kemandirian petani berada pada kategori rendah dengan presentase 22%
sedangkan 52 responden menyatakan kemandirian petani berada pada kategori
sedang dengan presentase 48% dan 33 petani menyatakan kemandirian petani
berada pada kategori tinggi dengan presentase 30%. Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa
kemandirian petani dirasa masih kurangoleh sebab itu perlu ditingkatkannya
kemandirian petani agar tidak bergantung kepada pemerintah. Petani belajar
mengatasi masalah yang mereka hadapi sendiri dan pemerintah serta pihak
penyuluh hanya sebagai fasilitator (Hermawan,2005).
Analisi Regresi Sederhana
Data yang di peroleh terlebih dahulu diuji dengn uji normalitas. Uji
normalitas berfungsi untuk mengetahui apkaah data berdistribusi normal ataukah
tidak. Uji normalitas ini dapat diketahui dengan melihat nilai proabilitas jika lebih
besar dari 5% yang merupakan taraf nyata maka data tersebut disebut data yang
diuji normal. Uji normalitas nilai probabilitas adalah sebesar 0,96 yang berarti
nilainya lebih besar dari 0,05 sehingga data tersebut dikatakan berdistribusi
normal.
Setelah melakukan uji normalitas maka selanjutnya dilakukan uji regresi
sederhana. Hasil dari uji regrsi sederhana fungsi kelompok yang terdiri dari
berbagai indikator akan diskor terlebih daulu kemudian dijumlah menjadi satu
variabel x sedangkan variabel y menyatakan kemandirian anggota. Output dari uji
tersebut mengeluarkan persamaan Y = 20,320 – 0,106 X. Konstanta sebesar
20,320 tersebut menyatakan bahwa apabila variabel X yang menyatakan fungsi
kelompok bernilai 0 maka kemandirian kelompok (Y) bernilai 20,320. Sedangkan
nilai 0,106 berarti bahwa apabila fungsi kelompok mengalami peningkatan
sebesar satu maka kemandirian kelompokakan mengalami kenaikan sebesar
0,106. Sedangkan uji regresi sederhana yang menggunakan uji t digunaan untuk
mengetahui apakah variabel X yang menyatakan fungsi kelompok akan
berpengaruhi secara signifikan variabel Y yang meyatakan tingkat kemandirian.
Berdasarkan hasil analisis, nilai signifikasi sebesar 0,512, nilai signifikasi tersebut
lebih besar dari 0,05 (sig > 0,05), sehingga Ho diterima, H1 ditolak yang artinya
tidak ada pengaruh secara signifikan antara variabel fungsi kelompok dengan
variabel kemandiran anggota kelompok tani padi organik Al-Barokah. Sehingga
perlu adanya kerjasama antar berbagai pihak guna meningkatkan kemandirian
kelompok tani.
Fungsi kelompok tani berdasarkan peraturan Mentri Pertanian RI no 67
tahun 2016, menyebutkan bahwa kelompok tani dibentuk dari gabungan beberapa
individu petani yang mempunyai visi dan misi yang sama untuk mensejahterakan
hidup petani. Dalam mencapai kemandirian anggota kelompok tani dalam
berusahatani maka keempat fungsi dari kelompok tani tersebut harus diupayakan
selaras, selalu dalam keadaan dinamis dan saling mendukung. Kondisi semacam
ini tidak dengan sendirinya akan muncul, tetapi memerlukan stimulasi dan
motivasi yang lahir dari proses interaksi sosial yang berupa gerak atau kekuatan
dari petani sendiri (Hermanto dan Swastika, 2011). Hal tersebut berarti peran
penyuluh dan pemerintah sangat diperlukan dalam usaha meningkatkan
kemandirian petani.
Anggota kelompok tani paguyuban Al-Barokah memiliki kegiatan rutin
untuk memenuhi kebutuhan saprodi yaitu petani bersama-sama membuat pupuk
organik, pestisida organik, dan varietas unggul lokal untuk mendukung program
padi organik pada kelompok tani tersebut. selain itu petani juga mengadakan
kerjasama permodalan dengn pinjaman modal dari bank dengan bunga sebesar
0,5% dengan tujuan untuk program penguatan usahatani, namun petani cenderung
tidak melakukan peminjaman kecuali ketika ada sesuatu yang mendesak atau
cuaca yang tidak menentu dan buruk.
Hermanto dan Swastika Dewi KS. 2011. Farmers’Groups Empowerment as an
Initial Step to Farmers’Welfare Improvement. Jurnal Analisis Kebijakan
Pertanian. Vol 9 (4):371-390.
Hermawan, A. 2005. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Penyuluh
Pertanian Lapang (PPL) Dalam Melaksanakan Tugas Pokok Penyuluhan
Pertanian Di Kabupaten Tanggamus: Jurnal Ekonomika vol11 (1): 12-18

Anda mungkin juga menyukai