A. JUDUL JURNAL
Hasil Telaah :
· Judul jurnal penelitian tidak lebih dari 8 kata dalam bahasa Indonesia dan 10 kata
dalam bahasa Inggris, namun pada jurnal penelitian ini terdapat 8 kata dalam bahasa
indonesia dan 9 kata dalam bahasa inggris (sudah sesuai dengan penulisan kaidah penulisan
jurnal yang baik yaitu tidak lebih 14 kata dalam bahasa indonesia dan 10 kata dalam bahasa
inggris) (LIPI, 2013). Judul jurnal tidak mengerucut kebawah, seharusnya judul jurnal
mengurucut kebawah seprti piramida (LIPI, 2013).
· Nama penulis jurnal dicantumkan tanpa gelar akademik dan ditempatkan dibawah
judul jurnal. Penulis harus mencamtumkan institusi asal dan alamat email (bagi penulis
utama) untuk memudahkan komunikasi. Nama penulis utama berada urutan paling depan
(LIPI, 2013). Pada jurnal ini penulis nama sudah sesuai dengan kaidah penulisan jurnal yang
baik karena sudah mencamtumkan alamat penulis utama, dan nama dibuat tanpa
menggunakan gelar.
B. ABSTRAK
Hasil Telaah
· Abstrak dibuat dalam dua bahasa (indonesia dan inggris), tidak melebihi 250 kata,
ditempatkan sebelum pendahuluan, diketik dengan jarak 1 (satu) spasi (Fakultas Keperawatan
UNAND, 2012). Pada jurnal ini sudah terdapat dua bahasa yaitu bahasa indonesia 202 kata
dan bahasa inggris 235 kata, maka dari itu penulisan jurnal ini sudah sesuai dengan kaidah
penulisan jurnal yang baik.
· Abstrak dalam penelitian jurnal setidaknya memuat lima hal pokok yaitu
pendahuluan yang terdiri dari : metode, hasil, Analisis, pembahasan, dan kesimpulan berserat
saran. Pada jurnal ini terdapat lima hal pokok dalam abstrak. Adapun poin-poin yang dimuat
dalam abstrak tersebut adalah sebagai berikut :
1. Metode
Reproduksi merupakan salah satu masalah wanita yang berkaitan dengan tubuh dan
perannya dalam masyarakat. Dalam persoalan reproduksi wanita sering sekali
mengalami penindasan (Iada purnomo Sidi , 1989).
Jacobson 1997 dalam makalah “Kesehatan Wanita : Harga dari sebuah Kemiskinan
yang terangkum dalam buku yang berjudul Kesehatan wanita, Sebuah Perspektif
Global mambahkan di banyak negara negara seperti seperti Bangladesh, brazil,
Nigeria dan Uganda ,gangguan kesehatan reproduktif menduduki 50% sebab
kematian wanita usia subur.
Di seluruh dunia diperkirakan lebih dari 500.000 kematian maternal terjadi akibat
proses reproduktif tiap tahunnya.
1 juta orang mati setiap tahun akibat infeksi alat reproduksi selain HIV/AIDS, sekitar
333 juta kasus baru penyakit menular setiap tahunnya, 2 juta anak – anak perempuan
antara 5-16 tahun masuk dalam pasar seks komersial setiap tahunnya dan perkosaan
dan bentuk kekerasan seksual lainnya meningkat.
Indonesia telah berhasil menurunkan angka kematian anak, tetapi belum berhasil
menurunkan angka kematian ibu, yang sekarang masih berkisar antara 40-45 per
10.000 kelahiran hidup.
2. Hasil
“Sekitar 750.000-1,5 juta aborsi terjadi di Indonesia, dan 2500 di antaranya di perkirakan
berakhir dengan kematian. Data Depkes RI tahun 2000 menunjukkan keguguran di Indonesia
sekitar 17,8% di 27 provinsi.Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)1995 menyebutkan
bahwa aborsi berkontribusi 11,1% terhadap kematian ibu di Indonesia. Literatur lain
memperkirakan 10 %. Dari Herdayati (1998) dikatakan hasil studi di Balii menunjukkan
bahwa 71% perempuan yang melakukan aborsi adalah perempuan menikah (1997). Hal yang
hampir sama di temukan pada hasil studi populasi Council, di mana 98,9% perempuan
melakukan aborsi di fasilitas klinik Jakarta telah menikah dan telah memiliki anak.”
3. Analisis
“yang teridiri dari Analisis dasar (Pada analisis ini diperlihatkan karakteristik serta
komparabilitas kasus dan kontrol. Jumlah responden yang dianalisis berbeda untuk variabel
yang berbeda karena ada data yang tidak lengkap (missing) pada variabel tertentu), Analisis
Rasio Odds (Analisis ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya serta berapa besar risiko
tumor/ kanker rongga mulut dari variabel independen maupun dari setiap variabel yang
dianggap perancu), Analisis Multivariat (Variabel yang nilai p < 0,25 pada uji bivariat adalah
sebagi kandidat variabel pada analisis multivariat (regresi logistik)
4. Pembahasan
Dikutip dari Mariana Amiruddin tahun 2003 bahwa akibat dari mengabaikan hak-hak
seksual dan kesehatan reproduksi ditemukan fakta-fakta bahwa 585.000 perempuan setiap
menit meninggal setiap tahunnya akibat melahirkan, 200.000 ibu neminggal setiap tahun
akibat buruknya pelayanan alat kontrasepsi, 120-150 juta perempuan yang ingin membatasi
kehamilannya masih tidak dipahami secara efektif, 75 juta kehamilan dari (175 juta
penduduk) tidak diinginkan, 45 memutuskan aborsi, dan sisanya 30 juta memutuskan
melahirkan, 70.000 perempuan setiap tahunnya mengalami aborsi yang tidak aman akibat
tidak diketahui beberapa kali infeksi dan konsekuensi kesehatan lainnya, 1 juta orang mati
setiap tahun akibat infeksi alat reproduksi selain HIV/AIDS, sekitar 333 juta kasus baru
penyakit menular setiap tahunnya, 2 juta anak – anak perempuan antara 5-16 tahun masuk
dalam pasar seks komersial setiap tahunnya dan perkosaan dan bentuk kekerasan seksual
lainnya meningkat.Indonesia telah berhasil menurunkan angka kematian anak, tetapi belum
berhasil menurunkan angka kematian ibu, yang sekarang masih berkisar antara 40-45 per
10.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup tinggi kalau dibandingkan dengan negara
maju, bahkan juga dikalangan negara-negara ASEAN lainnya. Angka kematian yang cukup
tinggi itu patut mengundang rasa prihatin dan mendorong dilakukannya usaha-usaha untuk
mencegahnya, terutama mengingat dampaknya cukup besar bagi kehidupan keluarga dan
masyarakat. Ibu memegang peranan penting dalam menentukan mutu sumber daya manusia,
sebab ibu berfungsi sebagai penerus keturunan, pengasuh dan pendidik anak, penyelenggara
rumah tangga, dan tak jarang pula harus membantu suami dan meningkatkan pendapatan
keluarga (Ida Purnomo Sidi, 1989).
5. kesimpulan
Keadaan ini di di perkuat dari data Survei Demografi kesehatan Indonesia (SDKI)1994
Tingkat angka kematian ibu di Indonesia yaitu 390 per 100.000 kelahiran hidup (1995),
sementara menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga tahun 1995 diperkirakan 373 per
100.000 kelahiran hidup.Perkiraan angka kematian ibu tersebut merupakan yang tertinggi bila
dibandingkan dengan negara seperti Filipina (100 per 100.000 kelahiran hidup), Malaysia (59
per 100.000 kelahiran hidup), dan Thailand (50 per 100.000 kelahiran hidup) (Depkes RI
1999). Penyebab utama kematian ibu di Indonesia pada tahun 1997 diketahui karena
perdarahan (46,7%), eklampsia (14,5%) dan infeksi (8,0%). Kebanyakan disebabkan karena
ibu hamil ditolong oleh dukun tidak terlatih atau oleh anggota keluarga, aborsi tidak aman,
dan tidak tersedianya pelayanan kebidanan untuk kondisi darurat. Masalah tersebut juga
disebabkan antara lain oleh kurangnya tenaga kesehatan yang kompeten dan kecilnya akses
terhadap pelayanan kesehatan standart dan berkualitas. Sekitar 65% ibu hamil mempunyai
satu atau lebih kondisi “4 terlalu” (terlalu muda, tua, sering, banyak). Prevalensi infeksi
saluran saluran reproduksi juga cukup tinggi, karena makin meningkatnya risiko penularan
penyakit menular seksual dari pasangannya. Selain itu gizi ibu hamil juga kurang bagus,
tercermin dari tingginya angka kejadian anemia pada ibu hamil sekitar 50%, dan angka
kejadian kurang energi kronik lebih dari 30% (depkes RI, 2001 dalam Siti Nurul Qomariah,
2001).
6. Saran
“Dianjurkan kepada seluruh masyarakat agar menghindari seks bebas, dan menjaga
kebersihan alat reproduksi. Di samping itu periksakan kondisi secara rutin ke dokter
setidaknya setiap enam bulan sekali.”
7. kata Kunci
“Gangguan pada sistem reproduksi”.
“HIV”.
penulisan kata kunci dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris), ditempatkan di bawah
abstrak, terdiri dari dua sampai lima kata yang berfungsi untuk memudahkan pencarian jurnal
ini secara elektronik (LIPI, 2013). Berdasarkan uraian diatas, isi abstrak sudah sesuai dengan
syarat kaidah penulisan jurnal jurnal yang baik.
C. PENDAHULUAN
· Pendahuluan tidak boleh terlalu panjang, tidak boleh melebihi 2 halaman ketik
(Fakultas Keperawatan UNAND, 2012). Itulah sebabnya, kalimat pada pendahuluan ini harus
padat dan berisi. Pembahasan dalam pendahuluan suda sesuai dengan kaidah penulisan jurnal
yang baik yaitu tidak lebih dari 2 halaman ketik.
· pendahuluan memuat tiga hal pokok, yaitu: latar belakang, tinjauan pustaka, dan
tujuan penelitian. Alinea berikutnya dari paparan pendahuluan dibuat menjorok ke dalam
sesuai dengan penulisan alinia baru pada umunya (LIPI, 2013). Jurnal ini telah mencangkup
tiga hal pokok tersebut dan setiap alinia baru di jorokan.
· Dalam pendahuluan sudah terpapar jelas alasan mengapa peneliti memilih
tentang gangguan sistem reproduksi, karena gangguan pada sistem reproduksi merupakan
suatu masalah yang serius di berbagai negara. Dalam Pendahuluan sudah terdapat studi
pendahuluan yang dilakukan peneliti sendiri pada gangguan sistem reproduksi, pada beberapa
responden untuk memperkuat alasan penelitian dan membuktikan bahwa gangguan pada
sistem reproduksi memang merupakan suatu masalah serius di berbagai negara.
Hasil telaah
I. DAFTAR PUSTAKA
Hasil telaah
1. Daftar Pustaka harusnya tersusun berdasarkan abjad, namun dalam jurnal ini tidak tersusun
berdasarkan abjad.
2. Daftar Pustaka dari internet harusnya dibuat nama penulis, kalau tidak ada nama penulis
dibuat “anonim”. Alamat website yang ditampilkan dalam sumber internet tidak lengkap dan
tidak ada tanggal dan waktu mengakses. Jenis sumber internet yang ada juga tidak diketahui
apakah jurnal ilmiah atau artikel.
3. judul buku atau artikel dalam daftar pustaka tidak dicetak miring, seharusnya dicetak
miring.
REFERENSI
TELAAH JURNAL
Oleh :
1610105007
2019