PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam meninggal
plasenta previa, solusio plasenta, dan perdarahan yang belum jelas sumbernya
seorang perempuan atau ibu apabila ia hamil. Indikator yang lebih kompleks
kematian perempuan atau ibu sebagai akibat kehamilan dan persalinan yang
kehamilan maka yang kedua mempunyai dimensi yang lebih besar yaitu
1
seperti masalah keuangan, transportasi dan sebagainya. (Depkes RI, Dirjen
Yanmedik, 2005)
penyebab lebih dari setengah kematian ibu di seluruh dunia. Lebih dari
450 kematian ibu per 100 ribu kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan
merupakan cerminan belum adanya penurunan angka kematian ibu secara bermakna di
2
sementara peningkatan terjadi dinegara dengan pendapatan menengah,
Afrika hanya 0,1 persen per tahun.Data Angka Kematian Ibu Hamil.
yang mampu mencapai penurunan angka kematian ibu per tahun hingga 5,5 persen.Hanya
Asia Timur yang penurunannya telah mendekati target yakni 4,2 persen per
tahun serta Afrika Utara, Asia Tenggara, Amerika Latin dan Karibia
mengalami penurunan yang jauh lebih besar dari Sub-Sahara Afrika.Selain itu
disebutkan pula bahwa lebih dari satu setengah kematian ibu (270.000) terjadi
dikawasan Sub-Sahara Afrika dan 188 ribunya di Asia Selatan sehingga jika
digabungkan kontribusi kedua kawasan terhadap angka kematian ibu dunia pada 2005
mencapai 86 persen.
2012, AKIsebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini meningkat
tajam dari tahun 2007 yang mencapai 228. Angka kematian ibu di indonesia
100.000 kelahiran hidup, Brunei 33 per 100.000 kelahiran hidup, dan Filipina
semester pertama 2017. Berdasarkan data yang dikutip dari laman resmi
Kementerian Kesehatan, jumlah kasus kematian bayi turun dari 33.278 kasus
3
Sementara hingga pertengahan tahun atau semester satu 2017 tercatat
kematian ibu saat melahirkan turun dari 4.999 kasus pada 2015 menjadi 4.912
kasus di tahun 2016. Sementara hingga semester satu di tahun 2017 terjadi
Berdasarkan data, tahun 2017 angka kematian ada 134 orang dari
seperseribu dari angka kelahiran, sedangkan tahun lalu 137 orang, meski
turun masih dikatagorkian masih banyak kasus kematian ibu hamil di Aceh
B. Tujuan Penulisan
4
13. Mengetahui bagaimana prinsip dasar dalam merujuk kasus gawat darurat.
C. Manfaat
dengan syok.
2. Bagi penulis
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Syok
Syok adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah
Taufan, 2012).
Gejala klinis pada umumnya sama yaitu tekanan darah turun, nadi cepat
lemah, pucat keringat dingin, sianosis jari, sesak, penglihatan kabur, gelisah
dan oligouri.
Sifat khas syok dapat berubah pada berbagai derajat keseriusan, syok dibagi
b. Tahap progresif. Pada tahap ini, tanpa terapi, syok menjadi semakin buruk
6
c. Tahap irreversibel. Ketika syok telah jauh berkembang sedemikan rupa
sehingga semua bentuk terapi yang diketahui tidak mampu lagi menolong
B. Etiologi
a. Perdarahan
b. Infeksi berat
c. Solusio plasenta
f. Inversio uteri
g. Syok postural
C. Jenis-Jenis Syok
1. Syok Hivopolemik
terjadi karena muntah yang hebat. Sekitar 10% darah dapat hilang tanpa
7
10% dari volume total darah akan menyebabkan penurunan curah jantung
dan tekanan darah. Kehilangan yang melebihi 30% dari volume total darah
tahapan, yaitu:
1) Tahap awal
jantung. Karena curah jantung dan aliran balik vena menurun, tekanan
2) Tahap kompensasi
kulit yang menjadi pucat dan dingin. Peristaltis melambat, urin berkurang,
8
(ADH) diseksresi dari lobus posterior pituitari. Efek gabugan keduanya
pengeluara urin. Aliran balik vena ke jantung akan meningkat, tetapi tidak
3) Tahap progresif
kompensasi mulai gagal, dan organ vital tidak mendapatkan perfusi yang
Sirkulasi perifer buruk, dengan nadi yang lemah atau tidak ada.
Penatalaksanaan :
Prioritasnya adalah :
1) Panggil bantuan
9
2) Pertahankan jalan nafas
diberikan oksigen 40% dengan kecepatan 4-6 liter per menit. Jika ibu tidak
3) Ganti cairan
Pasang dua kanula intra vena berdiameter besar agar cairan dan
obat dapat diberikan dengan cepat. Darah harus diambil untuk pencocokan
koloid seperti gelofusine atau haemocell tidak boleh lebih dari 1000-1500
ml harus diberikan dalam 24 jam. Jika tersedia, berikan infus packed red
Menjaga agar ibu tetap hangat merupakan hal yang sangat penting,
tetapi jangan terlalu panas atau dihangatkan terlalu cepat karena dapat
10
5) Hentikan perdarahan
2. Syok Endotoksik/septik
a. Pengertian
b. Etiologi
Syok septik dapat terjadi karena infeksi bakteri gram positif, virus, atau
mengalami lisis. Gambaran yang sama juga terjadi karena eksotoksin dari
Syok septik dalam obstetric dapat disebabkan oleh hal – hal berikut :
1) Abortus septik
11
3) Infeksi pascapersalinan : manipulasi dan instrumentasi
4) Trauma
5) Sisa plasenta
6) Sepsis puerperalis
7) Pielonefritis akuta
c. Patogenesis
distribusi aliran darah kurang / jelek sehingga perfusi darah ke organ tidka
medulla adrenal dan saraf simpatis serta kontriksi arteriol dan venul.
12
anteriol, tetapi kontriksi venul jika berlanjut terus mengakibatkan
d. Faktor Resiko
Ketuban pecah yang lama, sisa konsepsi yang tidak keluar dan
merah. Bila syok tambah berat, akan terjadi kulit dingin dan basah,
13
e. Gejala Klinis
refersibel dan fase irrifersibel, Sedamgkan fase refersibel terdiri atas fase
panas dan fase dingin. Fase panas disertai dengan gejala-gejala hipotensi,
takikardi, pireksia dan menggigil. Kulit kelihatan merah dan panas. Pasien
biasa nya masih sadar dan leukositosis terjadi dalam beberapa jam.
Pada fase dingin dijumpai gejala dan tanda-tanda kulit dingin dan
3. Syok Hemorargik
Adalah suatu syok yang disebabkan oleh perdarahan yang banyak. Akibat
perdarahan pada:
rupture uteri.
c. Perdarahan pasca persalinan karena atonia uteri dan laserasi jalan lahir.
14
Adapun syok hemoragik terbagi ats fase-fase berikut :
1) Fase Syok
1000 ml pada waktu persalinan tanpa bahaya oleh karena daya adaptasi
2) Fase Kompensasi
3) Fase Dekompensasi
Perdarahan lebih dari 1000 mlpada pasien normal atau kurang karena
Terapi yang adekuat pada fase ini adalah memperbaiki keadaan dengan
15
2. Dilatasi arteriol : akibat penumpukan hasil metabolisme selanjutnya
adekuat lagi dan jika penyembuhan (recovery) dari fase akut terjadi,
timbul.
4. Syok Kardiogenik
Tekanan arteri sistolik < 80 mmHg, indeks jantung berkurang dibawah 1,8 L/
Menit/ m2, dan tekanan pengisian ventrikel kiri meningkat. Pasien sering
Penyebab paling sering adalah 40% lebih miokard infark ventrikel kiri,
yang lama.
16
Bentuk lain bisa karena gangguan mekanis ventrikel. Regurgitasi aorta
atau mitral akut, biasanya disebabkan oleh infark miokard akut, dapat
5. Syok Neorogenik
Yaitu syok yang akan terjadi karena rasa sakit yang berat disebabkan oleh
versi dalam yang kasar, firasat/tindakan crede, ruptura uteri, inversio uteri yang
Syok neurogenik disebut juga syok spinal merupakan bentuk dari syok
(cappacitance vessel).
jantung normal atau menigkat. Pingsan yang biasa merupakan contoh syok
17
Trauma pada otak sendiri hampir tak pernah menyebabkan syok.
Pada tahap kematian otak yang sangat lanjut, bisa terjadi hipotensi karena
6. Syok Anafilaktik
dan pembuluh darah melebar. Dalam kasus yang parah, seseorang akan masuk
ke shock. Jika syok anafilaksis tidak segera diobati, dapat berakibat fatal.
yang mendorong reaksi yang tidak pantas atau berlebihan terhadap suatu zat
yang biasanya tidak berbahaya, seperti makanan. Tubuh Anda mungkin tidak
18
a. Pembagian syok anafilaksis
umum termasuk:
1) Alergi obat
Anafilaksis dapat dimulai dengan gatal parah mata atau wajah dan, dalam
beberapa menit, kemajuan gejala yang lebih serius. Gejala ini termasuk
menelan dan bernapas kesulitan, sakit perut, kram, muntah, diare, gatal-gatal,
Gejala berkembang dengan cepat, sering dalam beberapa detik atau menit.
menelan, pusing, gatal, hidung tersumbat, mual atau muntah, kulit kemerah,
pengobatan yang tepat. Namun, gejala biasanya membaik dengan terapi yang
19
Airway penyumbatan, henti jantung (tidak ada detak jantung efektif).
a. Definisi
yang dapat terjadi dalam kehamilan. Kondisi ini amat jarang 1 : 8000 - 1 :
30.000 dan sampai saat ini mortalitas maternal dalam waktu 30 menit
mencapai angka 85%. Meskipun telah diadakan perbaikan sarana ICU dan
Berkembang
b. Etiologi
terjadi kerusakan penghalang fisiologi antara ibu dan janin sehingga bolus
2) Bronchospasme
3) Renjatan
Akhir akhir ini diduga bahwa terjadi suatu peristiwa syok anafilaktik
akibat adanya antigen janin yang masuk kedalam sirkulasi ibu dan
20
c. Faktor resiko
Emboli air ketuban dapat terjadi setiap saat dalam kehamilan namun
sebagian besar terjadi pada saat inparu (70%) , pasca persalinan (11%) dan
Faktor resiko :
1. Multipara
2. Solusio plasenta
3. IUFD
4. Partus presipitatus
5. Suction curettahge
6. Terminasi kehamilan
7. Trauma abdomen
8. Versi luar
9. Amniosentesis
d. Gambaran Klinik
air ketuban harus pertama kali dipikirkan pada pasien hamil yang tiba tiba
mengalami kolaps.
namun umumnya gejala dan tanda yang terlihat adalah segera setelah
21
e. Diagnosis
Konfirmasi pada pasien yang berhasil selamat adalah dengan adanya epitel
skuamosa dalam bronchus atau sampel darah yang berasal dari ventrikel
kanan.
Pada situasi akut tidak ada temuan klinis atau laboratoris untuk
f. Penatalaksanaan
Terapi awal adalah memperbaiki cardiac output dan mengatasi DIC. Bila
anak belum lahir, lakukan Sectio Caesar dengan catatan dilakukan setelah
keadaan umum ibu stabil. X ray torak memperlihatkan adanya edema paru
Terapi tambahan :
1. Resusitasi cairan
22
D. Klasifikasi Perdarahan
Gelisah
Syok ireversibel
E. Derajat Syok
Berat ringannya Syok menurut Tambunan Karmel:
1. Syok Ringan
Penurunan perfusi hanya pada jaringan dan organ non vital seperti kulit,
otot rangka dan tulang. Kesadaran tidak terganggu, produksi urine normal
atau hanya sedikit menurun, asidosis metabolik tidak ada atau ringan.
23
2. Syok Sedang
Perfusi ke organ vital selain jantung dan otak menurun ( hati, usus, ginjal,
lama seperti lemak, kulit, dan otot. Oliguria bisa terjadi dan asidosi
3. Syok Berat
jumlah yang banyak dan dalam waktu yang singkat. Penyebab utama
2. Syok Septik
Sering terjadi pada orang dengan gangguan imunitas dan pada usia
tua. Akibat dari reaksi tubuh melawan infeksi, bakteri mati dan
24
menyebabkan kerusakan sel lebih banyak lagi serta sebagai pemicu
3. Syok Endotoksik
medula adrenal dan saraf simpatis serta kontriksi arteriol dan venul.
25
G. Diagnosis
Syok adalah kondisi kritis akibat penurunan mendadak dalam aliran darah
dan nutrisi ke organ vital terhambat. Kondisi ini juga mengganggu ginjal
Kebidanan).
1) Pucat (khususnya pada kelopak mata bagian dalam, telapak tangan, atau
sekitar mulut).
I. Komplikasi
karena kekurangan oksigen. Hipoksia atau iskemia yang lama pada hipofise
26
dan ginjal dapat menyebabkan nekrosis hipofise dan gagal ginjal akut.
dari jaringan yang rusak. Kegagalan jantung akibat berkurangnya aliran darah
koroner dalam fase ini kematian mengancam. Transfusi darah saja tidak
adekuat lagi dan jika penyembuhan (recorvery) fase akut terjadi, sisa-sisa
1. Syok Hipovolemik
b. Pemberian cairan
dibius dan yang mendapat trauma pada perut serta kepala (otak)
3) Penderita hanya boleh minum bila hanya penderita sadar betul dan
27
mengembalikan volume intravaskuler, intrastitial, dan intra
sel.pada
2. Syok Neurogenik
sebaiknya diberikan per infus secara cepat 250 – 500 cc bolus dengan
d. Bila tekanan darah dan perfusi perifer tidak segera pulih, berikan obat-
obat vasoaktif.
28
3. Syok Anafilaktik
zat kimia, baik peroral maupun parental, maka tindakan yang perlu
dilakukan adalah:
a. Segera baringkan penderita pada alas yang keras, kaki diangkat lebih
mulut ke hidung.
3) Circulation Support, yaitu bila tidak teraba nadi pada arteri besar
luar.
khusus untuk:
29
K. Penanganan Awal Syok
c. Pantau tanda vital (nadi, tekanan darah, pernapasan, dan suhu tubuh).
napasnya terbuka.
e. Jagalah ibu tersebut tetap hangat tetapi jangan teralalu panas karena
L. Penanganan Khusus
umum ibu dan harus dipastikan bahwa jalan napas bebas jika
30
b. Jika vena perifer tidak dapat dikanulasi lakukan venous cut-down.
c. Pantau terus tanda-tanda vital setiap 15 menit dan darah yang hilang.
d. Lakukan kateterisasi kandung kemih dan pantau cairan yang masuk dan
kanula hidung.
Tanda-tanda bahwa kondisi pasien sudah stabil atau ada perbaikan adalah :
M. Terapi obat-obatan
atau gelisah.
jaringan.
31
c. Sodium bikarbonat: 100 mEq IV jika terdapat asidosis
renal.
infuse pelan-pelan.
dipertimbangkan kondisi pasien pada saat itu, saat dan cara pemberian
obat dan beberapa hal khusus yang harus diperhatikan untuk setiap
darah.
32
Obat analgetika yang direkomendasikan adalah :
Terapi Antibiotika :
Regimen Antibiotika Kerja Dosis
Reg .1 Ampisilin atau Gr (+) aerobic dan Gr 500-1000 mg/6
sefalosporin (-) kokus jam
Gentamisin Gr (-) basil 80 mg/8 jam
Metrodinazol Anaerob 500 mg/8 jam
Reg.2 Klindamisin Gr(+) dan Gr(-) aerobic 600 mg/6 jam
Gentamisin Gr(-) aerobic 80 mg/8 jam
perdarahan maupun septik harus dilakukan. Jika penyakit yang menjadi dasar
penyebab syok septik tidak dapat ditangani ditempat itu, pasien harus dirujuk
a. Pemberian oksigen,
33
c. Pemberian obat-obatan (antibiotika, analgetika dan toksoid tetanus )
2. Transportasi
3. Paien harus didampingi oleh tenaga yang terlatih dan keluarga nya
6. Mortalitas
34
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Syok obstetri adalah keadaan syok pada kasus obstetri yang
a. Penanganan Awal
tubuh)
5) Jagalah ibu tersebut tetap hangat tetapi jangan terlalu panas karena
35
6) Naikan kaki untuk menambah jumlah darah yang kembali ke
kaki).
b. Penanganan Khusus
pembekuan.
B. Saran
perbandingan.
36
referensi dari beberapa buku. Sehingga mudah untuk mendapatkan point-
37
DAFTAR PUSTAKA
IBI, 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
38