Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Dalam visi dan misi Indonesia sehat 2014 adalah Masyarakat Yang Mandiri dan Berkeadilan. Visi ini dituangkan menjadi empat misi yaitu Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani, Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan, menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan, serta Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik.

Menurut WHO (World Health Organisation), Pada 2015 mendatang angka kematian ibu melahirkan di Indonesia ditargetkan menurun menjadi 103 kematian per 100.000 kelahiran, karena kementerian telah menyiapkan beberapa program termasuk juga pengawasan dan evaluasi. Namun angka kematian ibu di Indonesia saat ini pada tahun 2010 tergolong masih cukup tinggi yaitu mencapai 228 kematian per 100.000 kelahiran. Walaupun sebelumnya Indonesia telah mampu melakukan penurunan dari angka 300 kematian per 100.000 kelahiran pada tahun 2009. (Ericca, 2011)

Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahun terjadi 210 juta kehamilan di seluruh dunia. Dari jumlah ini 20 juta perempuan mengalami kesakitan sebagai akibat kehamilan, sekitar 8 juta mengalami komplikasi yang mengancam jiwa, dan lebih dari 500.000 meninggal pada tahun 1995. Sebanyak 240.000 dari jumlah ini atau hampir 50 % terjadi di negara negara Asia Selatan dan Tenggara, termaksud Indonesia ( Prawirohardjo, 2011, hal 221 ).

Menurut Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI, 2007). Sebagi negara dengan keadaan geografis yang beraneka dan luas, AKI bervariasi antara 5 - 800 per 100.000, sedangkan AKP berkisar antara 25 750 per 100.000 persalinan hidup. Dikemukakan AKI dan AKP tertinggi di daerah Nusa Tenggara, sedangkan terendah di Bali dan Yogyakarta ( Manuaba, 2008, hal 346 ). Kejadian abortus diindonesia diperkirakan 2 - 2,5 %, wanita hamil juga mengalami abortus setiap tahunnya sehingga secara nyata dapat menurunkan angka kelahiran. Kejadian abortus diduga mempunyai efek terhadap kehamilan berikutnya baik pada timbulnya penyulit kehamilan maupun pada hasil kehamilan itu sendiri. Wanita dengan riwayat abortus mempunyai resiko 15% untuk terjadinya abortus berulang ( Prawirohardjo, 2009, hal 460 ). Masalah abortus perlu di bahas, mengingat abortus merupakan salah satu penyebab terjadinya perdarahan, dan sebagai penyebab langsung kematian ibu atau maternal. Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan, dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 ( Prawirahardjo, 2009, hal 460 ). Abortus Inkompletus dapat di defenisikan sebagian hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri sebagian jaringan hasil konsepsi masih tertinggal didalam uterus dimana pada pemeriksaan vagina, kanalis servikalis masih terbuka dan teraba jaringan dalam kavum uteri atau kadang-kadang sudah menonjol dari ostium uteri ekternum, batasan ini juga masih terpancang pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram ( Prawirohardjo, 2008, hal 469 ).

Faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya abortus seperti: faktor pertumbuhan hasil konsepsi (faktor kromosom, faktor lingkungan endometrium, pengaruh luar dan kelainan pada plasenta), faktor pada ibu seperti: penyakit infeksi, anemia ibu, penyakit kronis (hipertensi, ginjal, penyakit hati, dan diabetes melitus), keracunan, riwayat abortus sebelumnya, usia ibu kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun. (hal ini karena ibu hamilyang berusia kurang dari 20 tahun secara fisiologis struktur anatomi organ reproduksi belum matang. Selain itu, ibu hamil yang berusia lebih dari 35 tahun fungsi organ reproduksinya sudah mulai menurun), paritas atau jumlah anak yang terlalu banyak dan terlalu pendeknya jarak kehamilan, hal ini karena organ reproduksinya belum siap untuk menerima kehamilan berikutnya ( Nugroho, 2010, hal 15 ). Dari data kesehatan provinsi bengkulu pada tahun 2010 didapat jumlah kematian ibu sebesar 115,2 per 100.000 kelahiran hidup, sedikit mengalami kenaikan dimana pada tahun 2009 angka kematian ibu berkisar 114,4 per 100.000 kelahiran hidup ( data profil kesehatan tahun 2010 ). Berdasarkan data yang di peroleh dari Rekam Medik RSUD. Dr. M. Yunus Bengkulu di peroleh jumlah abortus tahun 2009 s/d 2011 sebanyak 476 kasus abortus, yaitu abortus inkomplik 238 kasus, kejadian abortus inkomplit ini hampir menduduki peringkat pertama dari berbagai jenis penyakit maternal. Tahun 2009, didapatkan data 56 orang ibu hamil mengalami abortus inkomplit.

Mengalami penurunan kasus pada tahun 2010 yaitu mencapai 32 kasus abortus inkomplit. Sementara pada tahun 2011 menunjukan peningkatan jumlah kasus ibu dengan abortus inkomplit yang sangat drastis, sebanyak 150 kasus.

Dari latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian studi kasus Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan Abortus Inkomplit Di Ruang Mawar C1 Kebidanan RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.

1.2 Perumusan Masalah Dalam karya tulis studi kasus ini penulis hanya akan membahas asuhan kebidanan pada klien ABORTUS INKOMPLIT di ruangan Mawar C1 Kebidanan RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu pada taggal 9 Juli s/d 3 Agustus 2012.

1.3 Manfaat Studi Kasus

1.3.1 Manfaat teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi yang digunakan sebagai bahan masukan asuhan kebidanan khususnya berguna bagi disiplin ilmu kebidanan tentang abortus inkomplit.

1.3.2 Manfaat praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi tenaga kesehatan khususnya kebidanan dalam melakukan tindakan asuhan kebidanan dalam upaya menurunkan angka abortus inkomplit.

1.4 Tujuan Studi Kasus

1.4.1 Tujuan umum Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu dengan abortus inkomplit. 1.4.2 Tujuan khusus 1.4.2.1 Menjelaskan konsep teori abortus inkomplit. 1.4.2.2 Melakukan pengkajian pada klien abortus inkomplit. 1.4.2.3 Menentukan diagnose kebidanan pada klien dengan abortus inkomplit. 1.4.2.4 Rencana tindakan asuhan kebidanan pada klien dengan abortus inkomplit 1.4.2.5 Mengevalusi tindakan asuhan kebidanan pada klien dengan abortus inkomplit. 1.5 Keaslian Studi Kasus Penelitian pernah dilakukan oleh Yesi (2008), Gambaran Faktor - Faktor Resiko Abortus Inkomplit Diruang C1 Kebidanan RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu. Dengan hasil bahwa sebagian besar ibu yang mengalami abortus inkomplit berusia antara 20 35 tahun yaitu sebanyak 137 ibu dan sebagian besar ibu yang mengalami abortus inkomplit tidak menderita penyakit kronis yaitu 134 ibu.

1.6 Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dibuat sistematika penulisan meliputi :

BAB I

PENDAHULUAN Dalam bab ini penulis menjelaskan secara singkat mengenai latar belakang, perumusan masalah, manfaat studi kasus, tujuan studi kasus, keaslian studi kasus, dan sistematika penulisan.

BAB II

TINJAUAN TEORI Dalam bab ini berisi tentang teori medis Abortus Inkomplit, teori asuhan kebidanan yang meliputi pengertian, manajemen kebidanan SOAP, data perkembangan, landasan hukum, informed concent, dan kerangka konsep.

BAB III

METODOLOGI Dalam bab ini berisi tentang jenis studi kasus, lokasi studi kasus, subyek studi kasus, waktu studi kasus, instrumen studi kasus, teknik pengumpulan data, dan alat-alat yang dibutuhkan.

BAB IV TINJAUN KASUS DAN PEMBAHASAAN Bab ini menyajikan laporan kasus dengan menggunakan manejemen kebidanan SOAP yaitu mulai dari pengkajian data subjektif, objektif, analisa,dan penatalaksanaan. Pembahasaan berisi tentang kesenjangan teori praktek yang penulis temukan sewaktu pengambilan kasus dengan pendekatan asuhan kebidanan menurut SOAP. BAB V PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran. Kesimpulan dirumuskan untuk menjawab tujuan penulis dan merupakan inti dari pembahasaan penanganan Abortus Inkomplit. Saran merupakan alternatif pemecahan masalah dan anggapan kesimpulan yang berupa kesenjangan, pemecahan masalah hendaknya bersifat realitas oprasionaal yang artinya saran itu dapat dilakukan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai