BAB IV
Walikota melalui Sekretaris Daerah. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
Tenggara.
2
menunjukan kepada siapa harus bertanggung jawab yang ditujukan dengan garis
koordinasi dan garis komando. Lebih jelasnya struktur organisasi BPKAD Kota
Sampel dalam penelitian ini adalah adalah pegawai negeri sipil di BPKAD
Kota Kendari. Dalam penelitian ini jumlah kuisioner yang disebar sebanyak 50
eksemplar, yang kembali dan bisa dianalisis sebanyak 44 eksemplar dan yang
Tabel 4.1
Tidak kembali 5 10
Kembali lengkap 45 90
kelamin, umur, pendidikan, masa kerja, jabatan, dan golongan. Hasil deskripsi
berjumlah 26 orang atau 57,78%. Kondisi ini wajar karena dalam pelaksanaan
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa dari 45 orang responden terdiri
dari 4 orang atau 8,89% berumur antara 26-35 tahun, 30 orang atau 66,67%
berumur antara 36- 45 tahun, 10 orang atau 22,22% berumur antara 46- 55 tahun,
dan 1 orang atau 2,22% berumur lebih dari 55 tahun. Hal ini mengindikasikan
yang ditamatkan oleh pegawai di BPKAD Kota Kendari yang menjadi responden.
Tingkat pendidikan berpengaruh terhadap pola berpikir dan cara pandang dalam
terakhir adalah Strata 1 (S1) sebanyak 30 orang atau 66,67%. Kondisi ini
Puwatu sebagian besar berkisar 11-20 tahun (57,78%). Kondisi ini menunjukkan
pegawai BPKAD Kota Kendari telah memiliki pengalaman yang cukup banyak
yang menjadi responden penelitian ini sebagian besar staf sebanyak 29 orang atau
orang atau 91,11%. Kondisi ini menunjukkan potensi pegawai dalam memahami
sistem perencanaan anggaran yang baik dan mampu dalam menjalankan tugas-
tugas yang diberikan sehingga dapat meningkatkan serapan anggaran. Karena itu
berdasarkan jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, masa kerja, jabatan, dan
pegawai yang terlibat dalam penelitian ini mempunyai tingkat pemahaman dan
penelitian.
skala pernyataan responden di mulai dari satu sampai lima yang artinya dimulai
dianalisis dalam penelitian ini terdiri dari: perencanaan anggaran dan serapan
responden diperoleh deskripsi setiap indikator variabel penelitian ini yang dapat
Deskripsi jawaban responden yang disajikan pada Tabel 4.2 diketahui nilai
rerata (mean) variabel perencanaan anggaran sebesar 4,32 yang dapat diartikan
sudah baik dalam pelaksanaan perencanaan anggaran jika dicerminkan dari aspek
rata tertinggi dengan nilai 4,67 dan yang terkecil adalah indikator prosedur
penganggaran dengan nilai 3,98 Jika dicermati dari kondisi empiris yang
berada pada interval penilaian yang sudah baik. Karena itu pelaksanaan
8
serapan anggaran.
sebagai berikut: efisien, efektif, dan ekonomis (Lubis, 2012). Deskripsi tanggapan
Deskripsi jawaban responden yang disajikan pada Tabel 4.3 diketahui nilai
rerata (mean) variabel serapan anggaran sebesar 4,09 yang dapat diartikan
sebagian besar pegawai yang terdaftar di BPKAD Kota Kendari menyatakan baik
dalam serapan anggaran jika dicerminkan dari aspek efisien, efektif, dan
rata tertinggi dengan nilai 4,39 diikuti indikator efisien dengan nilai 4,21, dan
yang terkecil adalah indikator ekonomis dengan nilai 3,66. Jika dicermati dari
9
persepsi responden berada pada interval penilaian yang baik. Karena itu
implementasi serapan anggaran pada BPKAD Kota Kendari berada dalam kriteria
yang baik.
Validitas instrumen penelitian ini dapat dilihat dari nilai signifikansi. Jika
nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka item pertanyaan dikatakan valid dan
sebaliknya (Sugiono, dan Wibowo, 2004). Nilai signifikan dari setiap item
Koefisien
Variabel Item Korel. (r)
Indikator Variabel Sig. Hasil
Penelitian (Butir)
,
X1.1.1 Valid
X1.1. Prosedur ,900** 000
Penganggaran ,
X1.1.2 Valid
Perencanaan ,831** 000
Anggaran (X1) ,
X1.2.1 Valid
X1.2. Waktu Perencanaan ,732** 000
Anggaran ,
X1.2.2 Valid
,606** 000
10
,
Y1.1 ,770* Valid
012
Y1.1 Efisien
,
Y1.2 ,800** Valid
000
,
Y2.1 ,742** Valid
Serapan 000
Y1.2 Efektif
Anggaran (Y) ,
Y2.2 ,887** Valid
000
,
Y3.1 ,893** Valid
000
Y1.3 Ekonomis
,
Y3.2 ,722** Valid
004
Sumber: Data primer diolah, Tahun 2020
Berdasarkan tabel 4.4 tersebut terlihat bahwa semua item pertanyaan dapat
dikatakan valid karena nilai signifikan semua variabel kurang dari 0,05.
dari 0,60 sehingga dapat dinyatakan bahwa semua variabel telah reliabel.
Hasil uji asumsi analisis regresi multipelpada penelitian ini meliputi: uji
berikut:
Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau
Hasil uji metode grafik dengan melihat penyebaran titik pada sumbu diagonal dari
Dasar pengambilan keputusan jika nilai probabilitas atau Asymp. Sig (2-tailed) ≥ α
= 0.05 (taraf signifikan yang ditetapkan peneliti 95%). Lebih jelasnya dapat
Pada tabel 4.7 terlihat model regresi layak dipakai untuk prediksi dan telah
Smirnov (K-S) variabel bebas perencanaan anggaran 0,946, dan nilai Asymp.Sig
(2-tailed) sebesar 0,515, dan penilaian prestasi kerja sebesar 0,332. Hasil tersebut
karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari nilai α= 0,05.
dapat dilakukan dengan cara melihat besarnya Variance Inflation Factor (VIF)
dan toleransi. Kriteria suatu model regresi yang bebas dari multikolinearitas
apabila mempunyai nilai VIF tidak boleh besaran nilai toleransi lebih dari cut of
5 (VIF mendekati 1)
Perencanaan Anggaran 1,000 1,000
(Imam Ghozali. 2010)
Sumber: Hasil olahan data primer, Tahun 2020
mendekati angka 1 dan nilai toleransi dari variabel bebas kompensasi finansial
dan penilaian prestasi kerja dengan cut of point 5. Dapat disimpulkan tidak
varian nilai residualnya antara variabel bebas yang dapat dideteksi melalui
perhitungan uji koefisien korelasi Rank Spearman. Hasil uji koefisien korelasi
setiap variabel bebas. Hasil uji pada penelitian ini dapat diringkas dalam tabel 4.9.
Koefisien
Variabel Bebas Probabilitas Hasil
Korelasi
Perencanaan Anggaran 0.000 1.000 Homoskedastisitas
Sumber: Hasil olahan data primer, 2020
Pada Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa koefisien korelasi dari variabel
0.05 yang berarti model analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak
terjadi heteroskedastisitas.
menjawab hipotesis dan permasalahan yang diajukkan dalam penelitian ini yaitu
analisis regresi. Hasil kompuntasi analisis regresi disajikan pada Tabel 4.10.
Standardized
Pengaruh antar variabel Penelitian Coefficient t-value Sig. t
(Beta)
14
sebagai berikut:
Y= 2,730 + 0.585X1 + e
finansial dan penilaian prestasi kerja terhadap kinerja pegawai pada pegawai
Puskesmas Puwatu adalah sangat kuat karena nilainya ≥0.752. Selanjutnya nilai
anggaran terhadap serapan anggaran dapat di jelaskan oleh model sebesar 34,30%
dan sisanya 65,70% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian ini.
ini memiliki akurasi atau ketepatan model yang cukup baik karena nilainya
mendekati 50%.
koefisien jalur, titik kritis (t-statistik) dan p-value yang disajikan pada diagram
pada Gambar 4.1 secara lengkap dapat disajikan pada Tabel 4.11. sekaligus
Berdasarkan hasil analisis regresi yang ditunjukkan pada Gambar 4.1 dan
Tabel 4.11 diperoleh pengujian hipotesis dan koefisien jalur pengaruh parsial
anggaran
anggaran dapat dibuktikan dengan nilai estimate koefisien jalur sebesar 0,585
dengan arah positif. Koefisien jalur bertanda positif memiliki arti pengaruh antara
pula dibuktikan dengan nilai sig. t sebesar 0,000 <=0,05. Hasil pengujian
serapan anggaran pada BPKAD Kota Kendari semakin meningkat. Hal tersebut
menjadikan hipotesis pertama yang diajukkan dalam penelitian ini dapat diterima
penelitian merupakan upaya untuk memotret fakta tinggi rendahnya atau kondisi
hasil analisis data dalam penelitian ini, maka pembahasan hasil penelitian ini
terjadi pada obyek yang dikaji guna menverifikasi hasil penelitian ini memperkuat
18
atau menolak teori maupun hasil penelitian terdahulu. Karena itu pembahasan
dan ekonomis.
dan yang terkecil adalah indikator prosedur penganggaran. Jika dicermati dari
persepsi responden berada pada interval penilaian yang sudah baik. Hasil
menyatakan sudah baik dan 52,50% yang menyatakan sangat baik. Hal ini sesuai
dengan teori institusional W. Richard Scott dalam rotich (2015) yang menjelaskan
bahwa kebijakan atau keputusan yang diambil oleh organisasi akan dipengaruhi
stakeholder yang berlandaskan pada aspek sosial, hukum dan disiplin ilmu yang
ini memperkuat atau didukung dengan temuan penelitian Zarinah (2015), Ulfa
(2013), Priatno dkk (2012) dan Arif dkk (2012), menemukan bahwa perencanaan
signifikan terhadap serapan anggaran. Oleh sebab itu jika BPKAD Kota Kendari
bertujuan untuk meningkatkan serapan anggaran maka yang perlu dilakukan salah
dilakukan ujicoba dan divalidasi sesuai dengan tata aturan dalam persyaratan
metodologi.
sendiri atau self appraisal. Kemudian karena kesibukan pegawai dan kendala