Anda di halaman 1dari 31

BAB IV

HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian


Penelitian mengenai pengaruh penggunaan aplikasi tangram pada pembelajaran
matematika pokok bahasan bangun datar terhadap motivasi belajar siswa di MTs Negeri
Cisaat Sumber menggunakan metode eksperimen dengan sampel satu kelas yaitu kelas
VII B. Data penelitian diperoleh dari hasil observasi awal dan angket tentang respon
siswa terhadap penggunaan aplikasi tangram dan motivasi belajar siswa.

4.1.1 Deskipsi Data


Penulis memberikan gambaran data mengenai penggunaan aplikasi tangram
melalui angket respon setelah proses pembelajaran menggunakan media tersebut
berlangsung, sedangkan data mengenai motivasi belejar dilihat dari angket
motivasi belajar matematika siswa. Data mengenai pengaruh penggunaan aplikasi
tangram pada pembelajaran matematika pokok bahasan bangun datar terhadap
motivasi belajar siswa MTs Negeri Cisaat Sumber dapat dilihat dari persentase
angket motivasi belajar matematika siswa dan angket respon siswa terhadap
penggunaan aplikasi tangram. Berdasarkan gambaran data tersebut dapat
diketahui bagaimana respon siswa terhadap penggunaan aplikasi tangram dan
motivasi belajar siswa setelah penerapan media tersebut. Deskripsi data respon
siswa terhadap penggunaan aplikasi tangram dan motivasi belajar matematika
siswa sebagai berikut:

a. Respon Siswa terhadap Penggunaan Aplikasi Tangram


Data respon siswa terhadap penggunaan aplikasi tangram diketahui dari
penyebaran angket. Angket respon siswa terhadap penggunaan aplikasi
tangram terdiri dari 25 pernyataan yang dikembangkan dari indikator-
indikator seperti yang tercantum dalam kisi-kisi instrumen. Angket respon
siswa diberikan kepada kelas eksperimen setelah dilakukan validasi ahli.
Pengambilan data diambil dari kelas eksperimen yang berjumlah 48 siswa.
data angket respon siswa yang diperoleh merupakan data variabel X. Tujuan
deskripsi data mengenai respon siswa terhadap penggunaan aplikasi tangram
adalah untuk mengetahui bagaimana respon siswa terhadap penggunaan
tangram pada pembelajaran matematika pokok bahasan bangun datar.
46

Penulis melakukan perhitungan angket respon siswa dengan beberapa


cara. Pertama, penulis menghitung hasil skor angket respon siswa terhadap
penggunaan aplikasi tangram yang diperoleh seluruh siswa kelas VII B
dengan menggunakan Ms. Excel. Adapun hasil skor angket respon siswa
terhadap penggunaan aplikasi tangram dari nomor 1 sampai 25 dapat dilihat
pada tabel 4.1 lampiran B.11.
Kedua, data skor angket respon siswa terhadap penggunaan aplikasi
tangram yang diperoleh tersebut kemudian diolah dan dianalisis menggunakan
bantuan SPSS 21.00. Output deskripsi statististik menggunakan SPSS 21.00
mengenai angket respon siswa terhadap penggunaan aplikasi tangram dapat
dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Deskripsi Statistik


Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Variance
Deviation
MEDIA 48 52,80 92,80 3681,60 76,7000 8,27547 68,483
Valid N 48
(listwise)

Berdasarkan table 4.2 di atas diperoleh deskripsi data sebagai berikut:


- N adalah jumlah responden yang mengisi data angket yang disajikan
yaitu 48 responden
- Minimum adalah nilai terendah yaitu 52,8.
- Maximum adalah nilai terbesar yaitu 92,8.
- Sum adalah jumlah skor keseluruhan yaitu 3681,6.
- Mean adalah nilai rata-rata yaitu 76,7.
- Standar deviation adalah ukuran penyebaran data dari rata-rata
nilainya yaitu 8,3.
- Variance adalah varian data yang didapat dari kelipatan standar
deviasinya yaitu 68,5.
46
47

Ketiga, penulis mengolah data dengan menggunakan bentuk


persentase. Tujuan penulis memaparkan hasil angket dalam bentuk persentase
untuk mengetahui presentase tiap itemnya dan persentase komulatif tiap
indikator. Adapun deskripsi data presentase tiap item pernyataan dan
persentase komulatif untuk tiap-tiap indikator dari angket respon siswa adalah
sebagai berikut:

1) Data Persentase Angket Respon Siswa untuk Indikator I (Memberikan


Bantuan Belajar dan Rasa Ingin Tahu Pembelajaran Matematika dengan
Menggunakan Media Pembelajaran)

Tabel 4.3 Persentase Tiap Item Respon Siswa Indikator I


No Item SS S KS TS STS
(+) (-) F % F % F % F % F %
1 14 29.2 29 60.4 3 6.3 0 0.0 2 4.2
6 11 22.9 30 62.5 4 8.3 0 0.0 3 6.3
8 21 43.8 18 37.5 6 12.5 1 2.1 2 4.2
9 26 54.2 19 39.6 1 2.1 2 4.2 0 0.0
10 16 33.3 21 43.8 7 14.6 3 6.3 1 2.1
16 13 27.1 25 52.1 6 12.5 3 6.3 1 2.1
22 10 20.8 22 45.8 11 22.9 4 8.3 1 2.1
5 16 33.3 17 35.4 8 16.7 6 12.5 1 2.1
14 13 27.1 21 43.8 12 25.0 2 4.2 0 0.0
21 10 20.8 15 31.3 16 33.3 6 12.5 1 2.1
Jumlah 150 31.3 217 45.2 74 15.4 27 5.6 12 2.5

Berdasarkan tabel 4.3 di atas menyatakan bahwa respon siswa


terhadap penggunaan media pembelajaran dengan tangram pada indikator
memberikan bantuan belajar dan rasa ingin tahu pembelajaran matematika
dengan menggunakan media pembelajaran yaitu 31,3 % menyatakan
sangat setuju dengan jumlah frekuensi 150, 45,2 % menyatakan setuju
dengan jumlah frekuensi 217, 15,4% menyatakan kurang setuju dengan
jumlah frekuensi 74, 5,6 % menyatakan tidak setuju dengan jumlah
frekuensi 27 dan 2,5% menyatakan sangat tidak setuju dengan jumlah
frekuensi 12. Berdasarkan persentase respon siswa sebagian besar
penggunaan media pembelajaran dengan aplikasi tangram memberikan

47
48

bantuan belajar dan rasa ingin tahu siswa pada pembelajaran matematika
pokok bahasan bangun datar.
Adapun persentase secara keseluruhan respon siswa terhadap
penggunaan aplikasi tangram dari indikator pertama sebagai berikut:

Tabel 4.4 Persentase Komulatif Respon Siswa Indikator I


No Item Skor Frekuensi Jumlah Skor %
1, 5, 6, 8, 9, 5 150 750 39,3
10, 14, 16, 21, 22 4 217 868 45,5
3 74 222 11,6
2 27 54 2,8
1 12 12 0,6
Jumlah 480 1906 100
Skor Tertinggi 5
Jumlah Pernyataan 10
Jumlah Responden 48
Skor Maksimal 2400
Persentase 79,4 %

Berdasarkan tabel 4.4 di atas menyatakan bahwa dari 48 responden


dan 11 butir pernyataan untuk indikator pertama diperoleh jumlah
frekuensi 480 untuk semua alternatif jawaban, jumlah skor 1906, dan
skor maksimal 2400. Skor maksimal tersebut diperoleh dari skor tertinggi
x jumlah pernyataan x jumlah responden untuk satu indikator. Hasil
perhitungan persentase diperoleh 79,4%, artinya secara keseluruhan
siswa termotivasi dengan diterapkannya aplikasi tangram karena
memberikan bantuan belajar dan rasa ingin tahu yaitu sebesar 79,4 %.
Perolehan persentase tersebut tergolong dalam kategori kuat.

2) Data Presentase Angket Respon Siswa untuk Indikator II (Kemudahan


dalam Penggunaan Media Pembelajaran)

Tabel 4.5 Persentase Tiap Item Respon Siswa Indikator II


No Item SS S KS TS STS
(+) (-) F % F % F % F % F %
4 17 35.4 18 37.5 11 22.9 1 2.1 1 2.1
17 13 27.1 26 54.2 8 16.7 1 2.1 0 0.0
11 7 14.6 20 41.7 13 27.1 7 14.6 1 2.1
23 9 18.8 20 41.7 17 35.4 1 2.1 1 2.1

48
49

Jumlah 46 24 84 43.8 49 25.5 10 5.2 3 1.6


Berdasarkan table 4.5 di atas menyatakan bahwa respon siswa
terhadap penggunaan aplikasi tangram pada indikator kemudahan dalam
penggunaan media pembelajaran yaitu 24% menyatakan sangat setuju
dengan frekuensi 46, 43,8% menyatakan setuju dengan frekuensi 84,
25,5% menyatakan kurang setuju dengan frekuensi 49, 5,2% menyatakan
tidak setuju dengan frekuensi 10 dan 1,6% menyatakan sangat tidak setuju
dengan frekuensi 3. Berdasarkan presentase respon siswa diketahui bahwa
sebagian besar siswa mudah menggunakan aplikasi tangram.
Adapun persentase angket respon siswa terhadap penggunaan
aplikasi tangram pada indikator kemudahan dalam penggunaan media
pembelajaran secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Persentase Komulatif Respon Siswa Indikator II


No Item Skor Frekuensi Jumlah Skor %
5 46 230 31,3
4 84 336 45,7
3 49 147 20,0
2 10 20 2,7
4, 11, 17, 23 1 3 3 0,4
Jumlah 192 736 100
Skor Tertinggi 5
Jumlah Pernyataan 4
Jumlah Responden 48
Skor Maksimal 960
Persentase 76,7 %

Berdasarkan tabel 4.6 di atas menyatakan bahwa untuk indikator


kedua diperoleh jumlah frekuensi 192 untuk semua alternatif jawaban,
jumlah skor 736, dan skor maksimal 960. Skor maksimal tersebut
diperoleh dari skor tertinggi x jumlah pernyataan x jumlah responden
untuk satu indikator. Hasil perhitungan persentase diperoleh 76,7%,
artinya secara keseluruhan siswa termotivasi dengan diterapkannya
aplikasi tangram pada pembelajaran matematika pokok bahasan bangun
datar karena mudah dalam penggunaanya yaitu sebesar 76,7 % atau dalam
kategori kuat.

49
50

3) Data Persentase Angket Respon Siswa untuk Indikator III (Ketertarikan


dan Perhatian Siswa terhadap Penggunaan Media Pembelajaran)

Tabel 4.7 Persentase Tiap Item Respon Siswa Indikator III


No Item SS S KS TS STS
(+) (-) F % F % F % F % F %
2 16 33.3 16 33.3 8 16.7 3 6.3 5 10.4
12 7 14.6 19 39.6 13 27.1 5 10.4 4 8.3
15 9 18.8 30 62.5 7 14.6 1 2.1 1 2.1
18 23 47.9 15 31.3 8 16.7 0 0.0 2 4.2
24 14 29.2 22 45.8 8 16.7 4 8.3 0 0.0
25 9 18.8 21 43.8 9 18.8 4 8.3 5 10.4
3 10 20.8 13 27.1 20 41.7 3 6.3 2 4.2
7 14 29.2 22 45.8 10 20.8 2 4.2 0 0.0
13 9 18.8 17 35.4 15 31.3 2 4.2 5 10.4
19 8 16.7 20 41.7 13 27.1 6 12.5 1 2.1
20 5 10.4 21 43.8 16 33.3 4 8.3 2 4.2
Jumlah 124 23.5 216 40.9 127 24.1 34 6.4 27 5.1

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, menyatakan bahwa dari 48 responden,


6 butir pernyataan positif dan 5 butir pernyataan negatif pada indikator
ketertarikan dan perhatian siswa terhadap penggunaan media
pembelajaran diperoleh respon siswa terhadap penggunaan media tangram
yaitu sebesar 23,5% menyatakan sangat setuju dengan jumlah frekuensi
124, 40,9% menyatakan setuju dengan jumlah frekuensi 216, 24,1%
menyatakan kurang setuju dengan jumlah frekuensi 127, 6,4%
menyatakan tidak setuju dengan jumlah frekuensi 34 dan 5,1%
menyatakan sangat tidak setuju dengan jumlah frekuensi 27. Berdasarkan
persentase respon siswa diketahui bahwa sebagian besar siswa tertarik
terhadap penggunaan aplikasi tangram. Hal ini dilihat dari perolehan
persentase tertinggi pada alternatif jawaban setuju yaitu 40,9 %.
Adapun persentase respon siswa terhadap penggunaan aplikasi
tangram pada indikator ketertarikan dan perhatian siswa terhadap
penggunaan media pembelajaran secara keseluruhan adalah sebagai
berikut:

50
51

Tabel 4.8 Persentase Komulatif Respon Siswa Indikator III


No Item Skor Frekuensi Jumlah Skor %
2, 3, 7, 12, 13, 15, 5 124 620 31,6
4 216 864 44,1
18, 19, 20, 24, 25 3 127 381 19,4
2 34 68 3,5
1 27 27 1,4
Jumlah 528 1960 100
Skor Tertinggi 5
Jumlah Pernyataan 11
Jumlah Responden 48
Skor Maksimal 2640
Persentase 74,2 %

Berdasarkan tabel 4.8 di atas menyatakan bahwa dari 48 responden


dan 4 butir pernyataan untuk indikator ketiga diperoleh jumlah frekuensi
192 untuk semua alternatif jawaban, jumlah skor 736, dan skor maksimal
960. Skor maksimal tersebut diperoleh dari skor tertinggi x jumlah
pernyataan x jumlah responden untuk satu indikator. Hasil perhitungan
persentase diperoleh 74,2%, artinya secara keseluruhan siswa termotivasi
dengan diterapkannya aplikasi tangram pada pembelajaran matematika
karena aplikasi tangram tersebut menarik perhatian siswa yaitu sebesar
74,2 %. Perolehan persentase tersebut tergolong dalam kategori kuat.
Rekapitulasi persentase respon siswa terhadap penggunaan media
aplikasi pada pembelajaran matematika sebagai berikut:

Tabel 4.9 Rekapitulasi Persentase Angket Respon Siswa terhadap


Penggunaan Aplikasi Tangram Berdasarkan Alternatif Jawaban
Persentase Respon Siswa
Dimensi SS S KS TS STS Jumlah
Kesesuaian Media Memberikan Bantuan Belajar dan Rasa Ingin Tahu
dengan Mater 31,3% 45,2% 15,4% 5,6% 2,5% 100%
Kemudaiahan Kemudahan dalam Penggunaan Media
Penggunaan Media 24% 43,8% 25,5% 5,2% 1,6% 100%
Kemenarikan Ketertarikan dan Perhatian Siswa
Media 23,5% 40,9% 24,1% 6,4% 5,1% 100%
Komulatif 26,3% 43,3% 21,7% 5,7% 3,1% 100%

51
52

Berdasarkan tabel 4.9 di atas menyatakan bahwa respon siswa terhadap


penggunaan aplikasi tangram pada pembelajaran matematika pokok bahasan
bangun datar 26,3% sangat setuju, 43,3% setuju, 21,7% kurang setuju, 5,7%
tidak setuju dan 3,1% sangat tidak setuju; dengan demikian sebagian besar
siswa termotivasi dengan pengguanaan aplikasi tangram pada pembelajaran
matematika pokok bahasan bangun datar. Hasil rekapitulasi persentase angket
respon siswa terhadap penggunaan aplikasi tangram pada pembelajaran
matematika pokok bahasan bangun datar secara lengkap dapat dilihat pada
tabel 4.10 lampiran B.13. Adapun rekapitulasi perbandingan persentase
respon siswa terhadap penggunaan aplikasi tangram pada pembelajaran
matematika pokok bahasan bangun datar berdasarkan alternatif jawaban dapat
digambarkan pada diagram berikut:

Sangat Tidak
Tidak Setuju Setuju 3,1 %
5,7 % Sangat Setuju
Kurang Setuju 26,3 %
21,7 %

Setuju 43,3 %

Gambar 4.1 Persentase Respon Siswa Berdasarkan Alternatif Jawaban

52
53

Berdasarkan gambar 4.1 di atas dapat dilihat bahwa sebagian besar


respon siswa menyatakan setuju terhadap penggunaan aplikasi tangram pada
pembelajaran matematika pokok bahasan bangun datar yaitu sebesar 43,3%.
Adapun rekapitulasi perbandingan persentase komulatif angket respon
siswa terhadap penggunaan media pembelajaran dengan aplikasi tangram
pada pembelajaran matematika pokok bahasan bangun datar tiap indikatornya
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Rekapitulasi Perbandingan Persentase Komulatif Respon
Siswa terdadap Penggunaan Aplikasi Tangram Tiap Indikator
Dimensi Indikator Persentase Interpretasi
Memberikan Bantuan Belajar dan
1 Rasa Ingin Tahu 79,4% Kuat
Kemudahan dalam Penggunaan
2 Media 76,7% Kuat
3 Ketertarikan dan Perhatian Siswa 74,2% Kuat
Komulatif 76,8% Kuat

Perbandingan persentase komulatif respon siswa terhadap penggunaan


aplikasi tangram pada pembelajaran matematika pokok bahasan bangun datar
tiap indikatornya dapat digambarkan pada diagram berikut:

79,4%
80,0%
79,0%
78,0% 76,7%
77,0%
76,0% 74,2%
75,0%
74,0%
73,0%
72,0%
71,0%
1 2 3
Gambar 4.2 Perbandingan Persentase Respon Siswa Tiap Indikator

Perhitungan seberapa baik respon siswa terhadap penggunaan aplikasi


tangram pada pembelajaran matematika pokok bahasan bangun datar, penulis
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:

53
54

a) Menentukan Skor Kriterium/ Ideal


- Skor tertinggi (ST): 5
- Jumlah item (JI): 25
- Jumlah responden (JR): 48
Skor kriterium/ ideal = ST x JI x JR
= 5 x 25 x 48
= 6000
b) Jumlah Skor Hasil Pengumpulan Data (X) = 4602 (Pada Lampiran)
c) Persentase Angket
𝑋 4602
Persentase angket = 𝐴 𝑥100% = 6000 𝑥100% = 76,7%

Berdasarkan perhitungan persentase skor ideal di atas dan mengacu


pada table 3.7 menyatakan bahwa respon siswa terhadap penggunaan aplikasi
tangram pada pembelajaran matematika pokok bahasan bangun datar sebesar
76,7% tergolong dalam kategori “kuat”.

b. Motivasi Belajar Matematika Siswa


Data mengenai motivasi belajar matematika siswa diperoleh dari 48
siswa kelas eksperimen yaitu kelas VII B. Sebelum angket motivasi
disebarkan pada kelas eksperimen, terlebih dahulu peneliti menguji cobakan
angket tersebut di kelas uji coba yaitu kelas VII A yang berjumlah 48 siswa.
Angket tersebut terdiri dari 25 pernyataan. Setelah diuji cobakan kemudian
diuji validitas dan reliabilitas. Berdasarkan analisis uji coba tersebut dari 25
pernyataan semua valid. Penulis juga melakukan treatment menggunakan
media tangram pada pokok bahasan bangun datar. Setelah materi bangun
datar selesai terampaikan, penulis menyebar angket motivasi belajar diakhir
kegiatan pembelajaran.
Penulis melakukan perhitungan angket motivasi belajar dengan
menggunakan beberapa cara. Pertama, terlebih dahulu penulis menghitung
hasil skor angket motivasi belajar matematika siswa kelas VII B dengan
menggunakan bantuan Ms.Excel. Adapun data perolehan skor angket motivasi
belajar matematika siswa dapat dilihat pada tabel 4.12 lampiran B.12.
Data skor angket motivasi belajar matematika yang diperoleh kemudian
diolah dan dianalisis. Deskripsi data angket motivasi belajar matematika siswa

54
55

yang diperoleh diolah dengan menggunakan bantuan software SPSS 21.00.


Output deskripsi statistik mengenai angket motivasi belajar matematika
menggunakan SPSS 21.00 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.13 Deskripsi Statistik


Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Variance
Deviation
MOTIVASI 48 53,60 90,40 3717,60 77,4500 7,65851 58,653
Valid N 48
(listwise)

Berdasarkan tabel 4.13 diperoleh deskripsi data sebagai berikut:


- N adalah responden yaitu 48 siswa.
- Minimum adalah nilai terendah yaitu 53,6.
- Maximum adalah nilai tertinggi yaitu 90,4.
- Sum adalah jumlah seluruh skor yang diperoleh yaitu 3717,6.
- Mean adalah nilai rata-rata yaitu 77,45.
- Standar deviation adalah ukuran penyebaran data dari rata-rata
nilainya yaitu 7,7.
- Variance adalah varian data yang diperoleh dari kelipatan standar
deviasinya yaitu 58,65.

Kedua, penulis mengolah data dengan menggunakan bentuk persentase


tiap item pernyataan. Berikut deskripsi data persentase tiap item pernyataan
untuk tiap-tiap indikator.

1) Persentase Angket Motivasi Belajar Matematika untuk Indikator I (Adanya


Hasrat dan Keinginan Berhasil)

Tabel 4.14 Persentase Tiap Item Motivasi Belajar Indikator I


No SS S KS TS STS
Item F % F % F % F % F %
7 13 27.1 20 41.7 15 31.3 0 0 0 0
16 12 25 23 47.9 9 18.8 3 6.3 1 2.1
17 12 25 19 39.6 15 31.3 2 4.2 0 0

55
56

19 9 18.8 19 39.6 15 31.3 5 10.4 0 0


20 5 10.4 23 47.9 14 29.2 6 12.5 0 0
Jumlah 51 21.3 104 43.3 68 28.3 16 6.7 1 0.4

Berdasarkan tabel 4.14 di atas menyatakan bahwa dari 48 siswa dan


5 butir pernyataan, motivasi belajar matematika siswa pada indikator
adanya hasrat dan keinginan berhasil yaitu 21,3% menyatakan sangat
setuju dengan jumlah frekuensi 51, 43,3% menyatakan setuju dengan
jumlah frekuensi 104, 28,3% menyatakan kurang setuju dengan jumlah
frekuensi 68, 6,7% menyatakan tidak setuju dengan jumlah frekuensi 16
dan 0,4% menyatakan sangat tidak setuju dengan jumlah frekuensi 1.
Berdasarkan persentase motivasi belajar matematika siswa dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki hasrat dan keinginan
untuk berhasil dalam belajar.
Adapun persentase motivasi belajar matematika siswa pada
indikator adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil secara keseluruhan
adalah sebagai berikut:

Tabel 4.15 Persentase Komulatif Motivasi Belajar Indikator I


No Item Skor Frekuensi Jumlah Skor %
7, 16, 17, 19, 20 5 51 255 28,1
4 104 416 45,8
3 68 204 22,5
2 16 32 3,5
1 1 1 0,1
Jumlah 240 908 100
Skor Tertinggi 5
Jumlah Pernyataan 5
Jumlah Responden 48
Skor Maksimal 1200
Persentase 75,7 %

Berdasarkan tabel 4.15 di atas menyatakan bahwa dari 48 responden


dan 5 butir pernyataan untuk indikator pertama (adanya hasrat dan
keinginan untuk berhasil) diperoleh jumlah frekuensi 240 untuk semua
alternatif jawaban, jumlah skor 908, dan skor maksimal 1200. Skor
maksimal tersebut diperoleh dari skor tertinggi x jumlah pernyataan x

56
57

jumlah responden untuk satu indikator. Hasil perhitungan persentase


diperoleh 75,7%, artinya secara keseluruhan siswa termotivasi dengan
adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil dalam belajar yaitu sebesar
75,7%. Perolehan persentase tersebut tergolong dalam kategori kuat.

2) Persentase Angket Motivasi Belajar Matematika untuk Indikator II


(Adanya Dorongan dan Kebutuhan dalam Belajar)

Tabel 4.16 Persentase Tiap Item Motivasi Belajar Indikator II


No SS S KS TS STS
Item F % F % F % F % F %
1 19 39.6 22 45.8 6 12.5 0 0 1 2.1
2 20 41.7 19 39.6 2 4.2 3 6.3 4 8.3
4 25 52.1 12 25 10 20.8 1 2.1 0 0
8 20 41.7 22 45.8 4 8.3 0 0 2 4.2
11 11 22.9 16 33.3 14 29.2 6 12.5 1 2.1
12 6 12.5 23 47.9 12 25 5 10.4 2 4.2
13 12 25 18 37.5 10 20.8 4 8.3 4 8.3
14 18 37.5 19 39.6 9 18.8 2 4.2 0 0
15 10 20.8 28 58.3 10 20.8 0 0 0 0
22 8 16.7 17 35.4 18 37.5 4 8.3 1 2.1
Jumlah 149 31.0 196 40.8 95 19.8 25 5.2 15 3.1

Berdasarkan tabel 4.16 di atas menyatakan bahwa dari 48 responden,


10 butir pernyataan dan 5 alternatif jawaban diketahui motivasi belajar
matematika siswa pada indikator kedua (adanya dorongan dan kebutuhan
dalam belajar) yaitu sebesar 31% menyatakan sangat setuju dengan jumlah
frekuensi 149, 40,8% menyatakan setuju dengan jumlah frekuensi 196,
19,8% menyatakan kurang setuju dengan jumlah frekuensi 95, 5,2%
menyatakan tidak setuju dengan jumlah frekuensi 25 dan 3,1%
menyatakan sangat tidak setuju dengan jumlah frekuensi 15. Berdasarkan
perolehan persentase motivasi belajar matematika siswa tersebut dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar siswa termotivasi dengan adanya
dorongan dan kebutuhan dalam belajar. Hal ini dilihat dari perolehan
persentase tertinggi pada alternatif jawaban setuju yaitu sebesar 40,8%.

57
58

Adapun persentase motivasi belajar matematika siswa pada


indikator adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar secara
keseluruhan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.17 Persentase Komulatif Motivasi Belajar Indikator II


No Item Skor Frekuensi Jumlah Skor %
1, 2, 4, 8, 11, 12, 5 149 745 39,6
13, 14, 15, 22 4 196 784 41,7
3 95 285 15,2
2 25 50 2,7
1 15 15 0,8
Jumlah 480 1879 100
Skor Tertinggi 5
Jumlah Pernyataan 10
Jumlah Responden 48
Skor Maksimal 2400
Persentase 78,3 %

Berdasarkan tabel 4.17 di atas menyatakan bahwa dari 48 responden,


4 butir pernyataan dan 5 alternatif jawaban untuk indikator kedua
diperoleh jumlah frekuensi 480 untuk semua alternatif jawaban, jumlah
skor 1879, dan skor maksimal 2400. Skor maksimal tersebut diperoleh dari
skor tertinggi x jumlah soal x jumlah responden untuk satu indikator. Hasil
perhitungan persentase diperoleh 78,3%, artinya secara keseluruhan siswa
termotivasi dengan adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar yaitu
sebesar 78,3 % atau dalam kategori kuat.

3) Persentase Angket Motivasi Belajar Matematika untuk Indikator III


(Adanya Harapan dan Cita-cita Masa Depan)

Tabel 4.18 Persentase Tiap Item Motivasi Belajar Indikator III


No SS S KS TS STS
Item F % F % F % F % F %
18 19 39.6 20 41.7 6 12.5 3 6.3 0 0
23 5 10.4 23 47.9 11 22.9 9 18.8 0 0
25 6 12.5 13 27.1 19 39.6 6 12.5 4 8.3
Jumlah 30 20.8 56 38.9 36 25 18 12.5 4 2.8

58
59

Berdasarkan tabel 4.18 di atas, dari 48 responden dan 3 butir


pernyataan menyatakan bahwa motivasi belajar matematika siswa pada
indikator adanya harapan dan cita-cita masa depan yaitu 20,8%
menyatakan sangat setuju dengan jumlah frekuensi 30, 38,9% menyatakan
setuju dengan jumlah frekuensi 56, 25% menyatakan kurang setuju dengan
jumlah frekuensi 36, 12,5% menyatakan tidak setuju dengan jumlah
frekuensi 25 dan 2,8% menyatakan sangat tidak setuju dengan jumlah
frekuensi 4. Berdasarkan persentase motivasi belajar matematika siswa
diketahui bahwa sebagian besar siswa termotivasi dengan adanya harapan
dan cita-cita masa depan. Hal ini dilihat dari perolehan persentase tertinggi
yaitu pada alternatif jawaban setuju sebesar 38,9%.
Adapun persentase motivasi belajar matematika siswa pada
indikator adanya harapan dan cita-cita masa depan secara keseluruhan
adalah sebagai berikut:

Tabel 4.19 Persentase Komulatif Motivasi Belajar Indikator III


No Item Skor Frekuensi Jumlah Skor %
18, 23, 25 5 30 150 28,7
4 56 224 42,9
3 36 108 20,7
2 18 36 6,9
1 4 4 0,8
Jumlah 144 522 100
Skor Tertinggi 5
Jumlah Pernyataan 3
Jumlah Responden 48
Skor Maksimal 5 x 48 x 3 = 720
Persentase 72,5 %

Berdasarkan tabel 4.19 di atas menyatakan bahwa dari 48 responden,


4 butir pernyataan dan 5 alternatif jawaban untuk indikator ketiga (adanya
harapan dan cita-cita masa depan) diperoleh jumlah frekuensi 192 untuk
semua alternatif jawaban, jumlah skor 736, dan skor maksimal 960. Skor
maksimal tersebut diperoleh dari skor tertinggi x jumlah pernyataan x
jumlah responden untuk satu indikator. Hasil perhitungan persentase

59
60

diperoleh 72,5%, artinya secara keseluruhan siswa memiliki harapan dan


cita-cita masa depan yaitu sebesar 72,5% atau dalam kategori kuat.

4) Persentase Angket Motivasi Belajar Matematika untuk Indikator IV


(Adanya Penghargaan dalam Belajar)

Tabel 4.20 Persentase Tiap Item Motivasi Belajar Indikator IV


No SS S KS TS STS
Item F % F % F % F % F %
21 6 12.5 17 35.4 17 35.4 8 16.7 0 0
24 8 16.7 22 45.8 14 29.2 3 6.3 1 2.1
Jumlah 14 14.6 39 40.6 31 32.3 11 11.5 1 1.1

Berdasarkan tabel 4.20 di atas menyatakan bahwa motivasi belajar


matematika siswa pada indikator adanya penghargaan dalam belajar yaitu
14,6% menyatakan sangat setuju dengan jumlah frekuensi 14, 40,6%
menyatakan setuju dengan jumlah frekuensi 39, 32,3% menyatakan
kurang setuju dengan jumlah frekuensi 31, 11,5% menyatakan tidak setuju
dengan jumlah frekuensi 11 dan 1,1% menyatakan sangat tidak setuju
dengan jumlah frekuensi 1. Berdasarkan persentase motivasi belajar
matematika siswa diketahui bahwa sebagian besar siswa memiliki
penghargaan dalam belajar. Hal ini dilihat dari perolehan persentase
tertinggi pada alternative jawaban setuju yaitu sebesar 40,6%.
Adapun persentase motivasi belajar matematika siswa pada
indikator adanya penghargaan dalam belajar secara keseluruhan adalah
sebagai berikut:

Tabel 4.21 Persentase Komulatif Motivasi Belajar Indikator IV


No Item Skor Frekuensi Jumlah Skor %
21, 24 5 14 70 20,5
4 39 156 45,6
3 31 93 27,2
2 11 22 6,4
1 1 1 0,3
Jumlah 96 342 100
Skor Tertinggi 5
Jumlah Pernyataan 2
Jumlah Responden 48

60
61

Skor Maksimal 480


Persentase 71,3 %

Berdasarkan tabel 4.21 di atas menyatakan bahwa dari 48 responden


dan 4 butir pernyataan untuk indikator keempat (adanya penghargaan
dalam belajar) diperoleh jumlah frekuensi 96 dari semua alternatif
jawaban, jumlah skor 342, dan skor maksimal 480. Skor maksimal tersebut
diperoleh dari skor tertinggi x jumlah pernyataan x jumlah responden
untuk satu indikator. Hasil perhitungan persentase diperoleh 71,3%,
artinya secara keseluruhan siswa termotivasi dengan adanya penghargaan
dalam belajar yaitu sebesar 71,3 %. Berdasarkan interpretasi persentase
angkat motivasi belajar perolehan sebesar 71,3% tersebut tergolong dalam
kategori kuat.

5) Persentase Angket Motvasi Belajar Matematika untuk Indikator V (Adanya


Lingkungan Belajar yang Kondusif)

Tabel 4.22 Persentase Tiap Item Motivasi Belajar Indikator V


No SS S KS TS STS
Item F % F % F % F % F %
5 24 50.0 20 41.7 2 4.2 1 2.1 1 2.1
9 34 70.8 14 29.2 0 0.0 0 0.0 0 0.0
10 12 25.0 20 41.7 13 27.1 2 4.2 1 2.1
Jumlah 70 48.6 54 37.5 15 10.4 3 2.1 2 1.4

Berdasarkan tabel 4.22 di atas menyatakan bahwa motivasi belajar


matematika siswa pada indikator adanya lingkungan belajar yang kondusif
yaitu 48,6% menyatakan sangat setuju dengan jumlah frekuensi 70, 37,5%
menyatakan setuju dengan jumlah frekuensi 54, 10,4% menyatakan
kurang setuju dengan jumlah frekuensi 15, 2,1% menyatakan tidak setuju
dengan jumlah frekuensi 3 dan 1,4% menyatakan sangat tidak setuju
dengan jumlah frekuensi 2. Berdasarkan persentase motivasi belajar
matematika siswa dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
termotivasi dengan adanya lingkungan belajar kondusif yang
memungkinkan siswa dapat belajar dengan baik. Hal ini dilihat dari
perolehan persentase tertinggi pada alternatif jawaban sangat setuju yaitu
sebesar 48,6% dengan jumlah frekuensi 70.

61
62

Adapun persentase motivasi belajar matematika siswa pada


indikator adanya lingkungan belajar yang kondusif secara keseluruhan
adalah sebagai berikut:

Tabel 4.23 Persentase Komulatif Motivasi Belajar Indikator V


No Item Skor Frekuensi Jumlah Skor %
5, 9, 10 5 70 350 56,5
4 54 216 34,9
3 15 45 7,3
2 3 6 1,0
1 2 2 0,3
Jumlah 144 619 100
Skor Tertinggi 5
Jumlah Pernyataan 3
Jumlah Responden 48
Skor Maksimal 720
Persentase 86%

Berdasarkan tabel 4.23 di atas menyatakan bahwa dari 48 responden


dan 4 butir pernyataan untuk indikator kelima diperoleh jumlah frekuensi
144 dari semua alternatif jawaban, jumlah skor 619, dan skor maksimal
720. Skor maksimal tersebut diperoleh dari skor tertinggi x jumlah
pernyataan x jumlah responden untuk satu indikator. Hasil perhitungan
persentase diperoleh 86%, artinya secara keseluruhan siswa termotivasi
dengan adanya lingkungan belajar yang kondusif yaitu sebesar 86%.
Berdasarkan interpretasi persentase angket motivassi belajar siswa
perolehan 86% tersebut tergolong dalam kategori kuat.

6) Persentase Angket Motvasi Belajar Matematika untuk Indikator VI


(Adanya Kegiatan yang Menarik dalam Belajar)

Tabel 4.24 Persentase Tiap Item Motivasi Belajar Indikator VI


No SS S KS TS STS
Item F % F % F % F % F %
6 9 18.8 29 60.4 7 14.6 0 0.0 3 6.3
3 14 29.2 23 47.9 9 18.8 1 2.1 1 2.1
Jumlah 23 24 52 54.2 16 16.7 1 1.1 4 4.2

62
63

Berdasarkan tabel 4.24 di atas menyatakan bahwa motivasi belajar


matematika siswa pada indikator adanya kegiatan yang menarik dalam
belajar yaitu 21,3% menyatakan sangat setuju dengan jumlah frekuensi 23,
43,3% menyatakan setuju dengan jumlah frekuensi 52, 28,3% menyatakan
kurang setuju dengan jumlah frekuensi 16, 6,7% menyatakan tidak setuju
dengan jumlah frekuensi 1 dan 0,4% menyatakan sangat tidak setuju
dengan jumlah frekuensi 4. Berdasarkan persentase motivasi belajar
matematika siswa dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
termotivasi dengan adanya kegiatan yang menarik dalam pembelajaran
yang memugkinkan siswa lebih bersemangat untuk belajar.
Adapun persentase motivasi belajar matematika siswa pada
indikator adanya kegiatan yang menarik dalam belajar secara keseluruhan
adalah sebagai berikut:

Tabel 4.25 Persentase Komulatif Motivasi Belajar Indikator VI


No Item Skor Frekuensi Jumlah Skor %
6, 3 5 23 115 30,5
4 52 208 55,2
3 16 48 12,7
2 1 2 0,5
1 4 4 1,1
Jumlah 96 377 100
Skor Tertinggi 5
Jumlah Pernyataan 2
Jumlah Responden 48
Skor Maksimal 480
Persentase 78,5 %

Berdasarkan tabel 4.25 di atas menyatakan bahwa dari 48 responden


dan 4 soal untuk indikator kedua diperoleh jumlah frekuensi 192 dari
semua alternatif jawaban, jumlah skor 736, dan skor maksimal 960. Skor
maksimal tersebut diperoleh dari skor tertinggi x jumlah pernyataan x
jumlah responden untuk satu indikator. Hasil perhitungan persentase
diperoleh 78,5%, artinya bahwa secara keseluruhan siswa termotivasi
dengan adanya kegiatan yang menarik dalam belajar yaitu sebesar 78,5 %.

63
64

Berdasarkan interpretasi persentase angket motivasi belajar perolehan


sebesar 78,5% tersebut tergolong dalam kategori kuat.
Adapun hasil rekapitulasi persentase motivasi belajar matematika siswa
berdasarkan alternatif jawaban adalah sebagai berikut:

Tabel 4.26 Rekapitulasi Persentase Motivasi Belajar Matematika Siswa


Berdasarkan Alternatif Jawaban
Dimensi Persentase Motivasi Belajar Siswa

SS S KS TS STS Jumlah
Adanya hasrat dan keinginan berhasil
21,3% 43,3% 28,3% 6,7% 0,4% 100%
Internal Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
31% 40,8% 19,8% 5,2% 3,1% 100%
Adanya harapan dan cita-cita masa depan
20,8% 38,9% 25% 12,5% 2,78% 100%
Komulatif 24,4% 41% 24,4% 8,1% 2,1% 100%
Adanya penghargaan dalam belajar
14,6% 40,6% 32,3% 11,5% 1,1% 100%
Adanya lingkungan belajar yang kondusif
48,6% 37,5% 10,4% 2,1% 1,4% 100%
Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
Eksternal
24% 54,2% 16,7% 1,1% 4,2% 100%
Komulatif 29,1% 44,1% 19,8% 4,9% 2,2% 100%
Komulatif 26,7% 42,6% 22% 6,5% 2,2% 100%

Berdasarkan tabel 4.26 di atas menyatakan bahwa pada indikator


pertama sebagian besar siswa termotivasi dengan adanya hasrat dan keinginan
berhasil dengan perolehan persentase tertinggi pada alternative jawaban setuju
yaitu sebesar 43,3%. Pada indikator kedua sabagian besar siswa termotivasi
dengan adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar dengan perolehan
persentase tertinggi pada alternatif jawaban setuju yaitu sebesar 40,8%. Pada
indikator ketiga sebagian besar siswa termotivasi dengan adanya harapan dan
cita-cita masa depan dengan perolehan persentase tertinggi pada alternative
jawaban setuju yaitu sebesar 38,9%. Pada indikator keempat sebagian besar
siswa termotivasi dengan adanya penghargaan dalam belajar dengan
perolehan persentase tertinggi pada alternatif jawaban setuju yaitu sebesar
40,6%. Pada indikator kelima sebagian besar siswa termotivasi dengan adanya

64
65

lingkungan belajar yang kondusif dengan perolehan persentase tertinggi pada


alternatif jawaban sangat setuju yaitu sebesar 48,6%. Pada indikator keenam
sebagian besar siswa termotivasi dengan adanya kegiatan yang menarik dalam
belajar dengan perolehan persentase tertinggi pada alternatif jawaban setuju
yaitu sebesar 54,2%. Setelah dikomulatifkan hasil persentase tiap indikator
motivasi siswa lebih dominan dipengaruhi oleh faktor eksternal dibandingkan
faktor internal (internal < ekternal = 41% < 42,6%). Hasil rekapitulasi
persentase angket motivasi belajar matematika siswa secara detail dapat
dilihat pada tabel 4.27 lampiran B.14.
Adapun perbandingan persentase motivasi belajar matematika siswa
berdasarkan alternatif jawaban dapat digambarkan pada diagram berikut:

Sangat Tidak
Setuju 2,2 %
Tidak Setuju
6,5 % Sangat Setuju
26,7 %

Kurang Setuju
22,0 %

Setuju 42,6 %

Gambar 4.2 Persentase Motivasi Belajar Matematika Siswa

Berdasarkan gambar 4.2 di atas dapat dilihat bahwa perbandingan


persentase motivasi belajar berdasarkan alternatif jawaban sebagian besar
siswa menyatakan setuju yaitu dengan persentase sebesar 42,6%, artinya siswa
memiliki motivasi tinggi pada pembelajaran matematika. Adapun rekapitulasi
perbandingan persentase komulatif angket motivasi belajar matematika siswa
tiap indikatornya adalah sebagai berikut:

65
66

Tabel 4.28 Perbandingan Persentase Komulatif Motivasi Belajar


Matematika Siswa Tiap Indikator
Dimensi Indikator Persentase Interpretasi
Adanya hasrat dan
keinginan berhasil 75,7% Kuat
Adanya dorongan dan
1
kebutuhan dalam belajar 78,3% Kuat
Adanya harapan dan cita-
cita masa depan 72,5% Kuat
Adanya penghargaan dalam
belajar 71,3% Kuat
Adanya lingkungan belajar
2
yang kondusif 86,0% Kuat
Adanya kegiatan yang
menarik dalam belajar 78,5% Kuat

Komulatif 77,05 % Kuat

Perbandingan persentase komulatif motivasi belajar matematika siswa


tiap indikatornya dapat digambarkan pada diagram berikut:
86,0%
90,0% 78,3% 78,5%
75,7%
80,0% 72,5% 71,3%

70,0%
60,0%
50,0%
40,0%
30,0%
20,0%
10,0%
0,0%
1 2 3 4 5 6

Gambar 4.4 Perbandingan Persentase Motivasi Belajar Tiap Indikator

Perhitungan seberapa baik motivasi belajar matematika siswa, penulis


menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a) Menentukan Skor Kriterium/ Ideal
- Skor tertinggi (ST): 5
- Jumlah item (JI): 25

66
67

- Jumlah responden (JR): 48


Skor kriterium/ ideal = ST x JI x JR
= 5 x 25 x 48
= 6000
b) Jumlah Skor Hasil Pengumpulan Data (Y) = 4647 (Pada Lampiran)
c) Persentase Angket
𝑋 4647
Persentase angket = 𝐴 𝑥100% = 6000 𝑥100% = 77,5%

Berdasarkan perhitungan persentase skor ideal di atas dan mengacu


pada table 4.7 menyatakan bahwa motivasi belajar matematika sebesar 77,5%
tergolong dalam kategori “kuat”.

4.1.2 Analisis Data


a. Prasyarat Uji Hipotesis
1) Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu
distribusi data. Kriteri pengambilan keputusan dalam uji normalitas
sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikansi/P-value/Sig < 0,05 artinya data tidak normal
2) Jika nilai signifikansi/P-value/Sig > 0,05 artinya data normal
Penulis menggunakan bantuan SPSS 21.00 dalam pengujian
normalitas data. Berikut out put SPSS uji normalitas:

Tabel 4.29 Uji Normalitas


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 48
Mean ,0000000
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 6,91860786
Absolute ,092
Most Extreme Differences Positive ,086
Negative -,092
Kolmogorov-Smirnov Z ,639
Asymp. Sig. (2-tailed) ,809
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

67
68

Berdasarkan table 4.29 hasil uji normalitas dengan menggunakan


bantuan SPSS 21.00 dengan tingkat kepercayaan α = 0,05 diperoleh nilai
asymp.Sig = 0,809. Nilai asymp.Sig. = 0,809 > nilai α = 0,05, maka nilai
residual terstandarisasi dikatakan menyebar normal (berdistribusi
normal). Jadi, angket respon siswa terhadap penggunaan media tangram
dan angket motivasi belajar matematika siswa berdistribusi normal.

2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui suatu data itu
homogen atau heterogen. Adapun kriteria pengambilan keputusan untuk
uji homogenitas sebagai berikut:
1) Jika nilai signifikansi/P-value/Sig < 0,05 artinya data heterogen
2) Jika nilai signifikansi/P-value/Sig > 0,05 artinya data homogeny

Penulis menggunakan bantuan SPSS 21.00 dalam pengujian


homogenitas data. Berikut out put SPSS uji homogenitas:

Tabel 4.30 Uji Homogenitas


Test of Homogeneity of Variances
MOTIVASI
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1,377 10 22 ,254

Berdasarkan tabel 4.30 hasil uji homogenitas dengan bantuan SPSS


21.00 dengan tingkat kepercayaan α = 0,05 diperoleh nilai asymp.Sig =
0,254. Nilai asymp.Sig. = 0,254 > nilai α = 0,05, maka angket respon
siswa terhadap penggunaan media tangram dan angket motivasi belajar
matematika siswa berdistribusi homogen.

b. Pengujian Hipotesis
1) Analisis Regresi Sederhana
a) Uji Kelinieran Regresi
Persamaan regresi dikatakan linier/ tidak maka dilakukan uji
regresi linear satu variabel independent. Perhitungan uji linieritas
menggunakan bantuan SPSS 21.00 dengan output sebagai berikut:
Tabel 4.31 Uji Linieritas

68
69

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 506,925 1 506,925 10,365 ,002b
1 Residual 2249,755 46 48,908
Total 2756,680 47
a. Dependent Variable: MOTIVASI
b. Predictors: (Constant), MEDIA

Berdasarkan tabel 4.31 diperoleh nilai F = 10,365 dengan nilai


(sig.= 0,002 < 0,05), dengan demikian persamaan regresi
menunjukkan model regresi linear dapat digunakan,

b) Persamaan Regresi
Analisis selanjutnya dengan menghitung persamaan
regresinya. Persamaan regresi dapat digunakan untuk melakukan
prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen berdasarkan nilai
variabel independen. Adapun perhitungannya menggunakan bantuan
SPSS 21.00 dengan output sebagai berikut:

Tabel 4.32 Koefisien Regresi


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig.
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) 47,011 9,508 4,944 ,000
1
MEDIA ,397 ,123 ,429 3,219 ,002
a. Dependent Variable: MOTIVASI

Berdasarkan tabel 4.32 di atas, nilai sig. adalah 0,000 dan


(0,002 < 0,05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai pada
kolom B adalah signifikan artinya persamaan regresi yang tepat
untuk kedua variabel tersebut adalah:
𝑌 = 47,011 + 0,397尴
Keterangan:
X = Media Tangram
Y = Motivasi Belajar Matematika Siswa

69
70

Konstanta sebesar 47,011 artinya jika penggunaan media


tangram nilainya 0, maka motivasi belajar matematika (Y) nilainya
sebesar 47,011. Koefisien regresi variabel penggunaan media
tangram (X) sebesar 0,397, artinya jika penggunaan media tangram
digunakan satu kali maka motivasi belajar matematika siswa (Y)
mengalami peningkatan sebesar 0,397. Koefisien bernilai positif
menyatakan adanya hubungan yang positif antara penggunaan media
tangram dengan motivasi belajar matematika siswa.

2) Uji Korelasi Persamaan Regresi


Perhitungan uji korelasi pearson rhitung dengan bantuan SPSS 21.00
dengan output sebagai berikut:

Tabel 4.33 Uji Korelasi


Correlations
MEDIA MOTIVASI
Pearson Correlation 1 ,429**
MEDIA Sig. (2-tailed) ,002
N 48 48
**
Pearson Correlation ,429 1
MOTIVASI Sig. (2-tailed) ,002
N 48 48
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan tabel 4.33 di atas diketahui rhitung = 0,429. Sesuai


dengan pedoman koefisien korelasi bahwa korelasi ini berkategori
sedang.

3) Koefisien Determinasi
Koefisien determinsi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
kontribusi variabel terikat terhadap variabel lain. Perhitungan koefisien
determinasi diperoleh dari rumus determinasi dan bantuan SPSS 21.00.
Berikut perhitungannya:
KD = r2 x 100%
= (0,429)2 x 100%
= 0,184 x 100%
= 18,4%

70
71

Jadi, koefisien determinasi (KD) sebesar 18,4%


Perhitungan koefisien regresi menggunakan cara yang sama
dengan analisis regresi sederhana bantuan SPSS 21.00 dengan output
sebagai berikut:
Tabel 4.34 Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,429 ,184 ,166 6,99341
a. Predictors: (Constant), MEDIA
b. Dependent Variable: MOTIVASI

Berdasarkan tabel 4.34 terdapat R Square 0,184 merupakan


koefisien determinasi. Jadi, 18,4 % motivasi belajar matematika siswa
dipengaruhi oleh variabel penggunaan tangram sedangkan sisanya
dipengaruhi oleh faktor lain.

4) Uji Hipotesis
Uji signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t,
kemudian menentukan taraf signifikasi untuk mengetahui hipotesis yang
diajukan dalam penelitian. Hipotesis yang diajukan adalah hipotesis nol
dan hipotesis alterntif.

H0: Tidak terdapat pengaruh penggunaan aplikasi tangram pada


pembelajaran matematika pokok bahasan bangun datar terhadap
motivasi belajar siswa
Ha: Terdapat pengaruh penggunaan aplikasi tangram pada
pembelajaran matematika pokok bahasan bangun datar terhadap
motivasi belajar siswa

Uji signifikansi uji-t dengan uji dua pihak (two tail test) dengan
menggunakan taraf kesalahan α = 0,05 dengan kriteria pengujian uji-t
berikut:
H0 ditolak jika harga thitung > ttabel
H0 diterima, jika harga thitung < ttabel

71
72

Berdasarkan taraf nyata α = 0,05 dan dk = n-2 = 48-2 = 46, maka


didapat ttabel = 2,01.Hasil analisis uji-t dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.35 Hasil Uji-t


N 48
R 0,429
r2 0,184
thitung 3,22
ttabel 2,01

Berdasarkan tabel 4.35 bahwa harga thitung > ttabel atau 3,22 > 2,01
sesuai dengan kriteria pengujian uji-t yaitu Ha diterima jika thitung > ttabel,
artinya terdapat pengaruh penggunaan aplikasi tangram pada
pembelajaran matematika pokok bahasan bangun datar terhadap
motivasi belajar siswa.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian


Matematika identik dengan rumus-rumus dan angka-angka yang harus
dikuasai, sedangkan anggapan setiap siswa berbeda-beda terhadap matematika. Ada
siswa yang senang belajar matematika dan ada yang tidak senang. Hal ini berarti
dorongan yang timbul dari diri siswa/ motivasi dalam diri selama proses pembelajarn
matematika belum dimiliki secara optimal. Siswa berasumsi bahwa matematika
adalah ilmu yang sulit dan membosankan karena karakteristik matematika yang
abstrak adalah wajar, karena pada umumnya guru mengajarkan matematika dengan
model pembelajaran tradisional yaitu menggunakan metode konvensional dimana
guru hanya membacakan, memberi materi ceramah dan memberi tugas yang harus
dikerjakan siswa tanpa adanya timbal balik dari siswa (Kresma, 2014: 153). Sebagai
seorang guru harus memilih model pembelajaran dengan metode pembelajaran yang
menyesuaikan kondisi belajar siswa.
Guru harus memiliki kreativitas dalam membuat inovasi dalam pembelajaran
terutama pembelajaran matematika, salah satunya yaitu dengan menerapkan
pembelajaran dengan menggunakan aplikasi tangram. Tangram merupakan suatu
aplikasi android berupa game seperti puzzle tetapi lebih kepada bangun datar.
Tangram terdiri dari 7 keping bangun datar yaitu 1 bujur sangkar, 2 segitiga siku-siku
sama kaki kecil, 2 segitiga siku-siku sama kaki besar, 1 segitiga siku-siku sama kaki

72
73

sedang dan 1 jajargenjang. Media ini cocok digunakan pada pembelajaran


matematika karena isinya tentang bangun datar dan di era sekarang ini sedang trand
hp android, alangkah baiknya jika hp tersebut dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran. Penggunaan media ini memberi warna baru pada kegiatan belajar
mengajar dan menarik perhatian siswa.
Motivasi belajar merupakan kekuatan, daya pendorong atau alat pembangun
kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri siswa untuk belajar secara aktif,
kreatif, afektif, inovatif dan menyenangkan dalam rangka perubahan tingkah laku.
Berdasarkan penjelasan tersebut, pembelajaran menggunakan media tangram dapat
menumbuhkan motivasi belajar matematika. Hakikat motivasi belajar adalah
dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk mengadakan
perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang
mendukungnya (Uno, 2008: 23). Peran dan hubungan antara penggunaan aplikasi
tangram pada pembelajaran matematika dan motivasi belajar matematika siswa dapat
disimpulkan bahwa penggunaan aplikasi tangram memiliki pengaruh terhadap
motivasi belajar.
Berdasarkan hasil penelitian di MTs Negeri Cisaat Sumber diketahui hasil
angket respon siswa terhadap penggunaan aplikasi tangram pada pembelajaran
matematika pokok bahasan bangun datar terdiri dari 25 pernyataan disebarkan
kepada siswa berdasarkan tiga dimensi, dan setiap dimensi terdiri dari satu indikator.
Perbandingan perolehan persentase tiap indikator yaitu indikator pertama 79,4%
berkategori kuat, indikator kedua 76,7% berkategori kuat, indikator ketiga 74,2%
berkategori kuat. Perolehan persentase ketiga indikator tersebut dikomulasikan
sehingga diperoleh persentase komulatif sebesar 76,8% berkategori kuat.
Berdasarkan analisis data menggunakan perhitungan persentase skor ideal diperoleh
respon siswa sebesar 76,7%. Perolehan tersebut berdasarkan interpretasi persentase
angket tergolong dalam kategori kuat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
siswa termotivasi dengan penggunaan aplikasi tangram pada pembelajaran
matematika pokok bahasan bangun datar.
Hasil angket motivasi belajar matematika siswa terdiri dari 25 pernyataan
disebarkan kepada siswa berdasarkan dua dimensi, yaitu internal dan eksternal.
Masing-masing dimensi terdiri dari tiga indikator. Indikator-indikator pada dimensi
internal yaitu adanya hasrat dan keinginan untuk belajar, adanya dorongan dan

73
74

kebutuhan dalam belajar dan adanya harapan dan cita-cita masa depan. Indikator-
indikator pada dimensi eksternal yaitu adanya penghargaan dalam belajar, adanya
lingkungan belajar yang kondusif dan adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.
Perolehan persentase tiap indikator pada dimensi internal yaitu indikator
pertama sebesar 75,7% berkategori kuat, indikator kedua sebesar 78,3% berkategori
kuat, indikator ketiga sebesar 72,5% berkategori kuat; sedangkan perolehan
persentase tiap indikator pada dimensi eksternal yaitu indikator pertama sebesar
71,3% berkategori kuat, indikator kedua sebesar 86% berkategori kuat dan indikator
ketiga sebesar 28,5% berkategori kuat. Perolehan persentase tiap indikator tersebut
dikomulasikan sehingga diperoleh persentase komulatif untuk dimensi internal
sebesar sebesar 75,5% berkategori kuat dan dimensi eksternal sebesar 78,6%
berkategori kuat. Berdasarkan perolehan persentase tiap indikator tersebut jika
dibandingkan maka motivasi belajar matematika siswa lebih tinggi pada dimensi
eksternal karena persentase komulatif dimensi eksternal lebih besar dari persentase
komulatif dimensi internal (78,6% > 75,7%). Perhitungan untuk mengetahui seberapa
besar motivasi belajar matematika siswa menggunakan persentase skor ideal. Hasil
perhitungan persentase skor ideal menunjukkan motivasi belajar matematika siswa
sebesar 77,5%. Artinya berdasarkan interpretasi persentase angket perolehan tersebut
tergolong kategori kuat. Jadi, motivasi belajar matematika siswa tergolong kategori
kuat atau tinggi.
Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang
segnifikan penggunaan aplikasi tangram pada pembelajaran matematika pokok
bahasan bangun datar terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat
berdasarkan perhitungan uji koefisien korelasi diperoleh nilai rhitung = 0,429 yang
termasuk dalam kategori sedang. Uji hipotesis dengan uji-t diperoleh thitung = 3,22
sedangkan ttabel dengan taraf nyata α = 0,05 dan derajat kebebasan 46 adalah 2,01.
Hal ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel atau 3,22 > 2,01 maka berdasarkan kriteria
H0 ditolak dan Ha diterima (signifikan). Model regresi yang digunakan adalah model
regresi linier dengan persamaan regresi 𝑌 = 47,011 + 0,397𝑋. Persamaan ini
memiliki koefisien arah regresi linier (b) = 0,397 bertanda positif artinya respon siswa
naik satu satuan, maka motivasi siswa dalam pembelajaran matematika akan
meningkat 0,397 kali. Besarnya pengaruh penggunaan aplikasi tangram pada
pembelajaran matematika pokok bahasan bangun datar terhadap motivasi belajar

74
75

siswa kelas VII B MTs Negeri Cisaat Sumber adalah 18,4 % dan sisanya dipengaruhi
oleh faktor lain.
Terdapat pengaruh penggunaan aplikasi tangram terhadap motivasi belajar
siswa, hal ini didukung oleh pendapat Aminah (2012: 2) yang menyebutkan bahwa
tangram bermanfaat dalam berbagai hal, di antaranya mengembangkan rasa suka
terhadap geometri, mampu membedakan berbagai bentuk, mengembangkan perasaan
intuitif terhadap bentuk-bentuk dan relasi-relasi geometri, mengembangkan
kemampuan rotasi spasial, mengembangkan kemampuan pemakaian kata-kata yang
tepat untuk memanipulasi bentuk (membalik, memutar dan menggeser) dan
mempelajari apa artinya kongruen.

4.3 Keterbatasan Penelitian


Penelitian yang dilakukan di MTs Negeri Cisaat Sumber memiliki kendala dan
hambatan. Kendala dalam penelitian ini karena keterbatasan penelitian dalam
berbagai hal. Keterbatasan penelitian tersebut antara lain:
1. Ada beberapa siswa yang tidak memiliki hp android sehingga untuk dapat
menggunakan aplikasi tangram dibuat kelompok. Satu kelompok terdapat satu hp
andorid dan terdiri dari 4 siswa.
2. Sebagian siswa malu mengeluarkan hp meskipun sudah mendapat izin dari
sekolah karena di sekolah tersebut biasanya dilarang mambawa hp.

75

Anda mungkin juga menyukai