Anda di halaman 1dari 83

2018

PEDOMAN
PENULISAN
SKRIPSI
(REVISI I)

SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU


DHARMA NUSANTARA
JAKARTA 2018

i
SURAT KEPUTUSAN
KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU
DHARMA NUSANTARA JAKARTA
NOMOR : 180 /SK/STAH-DNJ/III/2018

TENTANG

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI (REVISI I)


SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU DHARMA NUSANTARA JAKARTA

KETUA SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU DHARMA NUSANTARA


JAKARTA,

Menimbang : a. bahwa Skripsi merupakan syarat untuk menyelesaikan


suatu Program Studi;
b. bahwa Skripsi merupakan karya tulis ilmiah mahasiswa
yang ditulis sebagai hasil kegiatan akademik yang
berbentuk penelitian eksperimental atau teoritis, kajian
budaya, analisis statistik, penelitian pustaka, dan
sebagainya;
c. bahwa untuk memberikan tuntunan kepada mahasiswa
Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara
Jakarta dalam menyelesaikan skripsi maka diperlukan
Pedoman Penulisan Skripsi;
d. bahwa Pedoman Penulisan Skripsi revisi tersebut
merupakan hasil workshop dan perlu ditetapkan dengan
Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Hindu
Dharma Nusantara Jakarta.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen (Lembar Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4585);
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi

ii
4. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang
Pendidikan Tinggi;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Perguruan Tinggi Agama Hindu;
7. Keputusan Menteri Agama Nomor 75 Tahun 1999
tentang Pedoman Pendirian dan Pembinaan Perguruan
Tinggi Agama Hindu Swasta;
8. Keputusan Menteri Agama Nomor 394 Tahun 2003
tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi Agama;
9. Surat Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
Nomor: 468/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2014 tentang
Nilai dan Peringkat Akreditasi Program Studi Pada
Program Sarjana.
10. Surat Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi
Nomor: 1262/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2015 tentang
Nilai dan Peringkat Akreditasi Program Studi Pada
Program Sarjana.
11.Surat Keputusan Ketua Badan Pengurus Yayasan
Dharma Nusantara Jakarta Nomor:
01/BPH/YDN/X/1997 Tahun 1997 tentang
Pembentukan Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH)
Dharma Nusantara Jakarta.
MEMUTUSKAN:

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN KETUA SEKOLAH TINGGI


AGAMA HINDU (STAH) DHARMA NUSANTARA
JAKARTA TENTANG PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI
(REVISI I) SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU DHARMA
NUSANTARA JAKARTA.

Pertama : Semua Jurusan menggunakan Pedoman Penulisan Skripsi


Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta
yang dikeluarkan oleh Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma
Nusantara Jakarta sebagai acuan dalam penulisan skripsi
sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan ini;

iii
Kedua : Seluruh karya tulis sivitas akademika Sekolah Tinggi Agama
Hindu Dharma Nusantara Jakarta, khususnya Skripsi
disimpan di Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Hindu
Dharma Nusantara Jakarta sebagai koleksi Sekolah Tinggi
Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta;

Ketiga : Perpustakaan Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma


Nusantara Jakarta mempunyai hak untuk menyimpan,
mendokumentasikan, dan mempublikasikan koleksi Sekolah
Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara;

Keempat : Surat Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan


dengan ketentuan bahwa apabila terdapat kekeliruan
dilakukan perbaikan seperlunya.

Ditetapkan di :Jakarta
Pada Tanggal : 15 Maret 2018

Ketua,

Prof. Dr. Ir. I Made Kartika D., Dipl.-Ing.


NIP. 195004091979021001
N
Tembusan : I
1. Dirjen Bimas Hindu Kementrian Agama RI; P
2. Ketua Dewan Pembina Yayasan Dharma Nusantara; .
3. Ketua Yayasan Dharma Nusantara;
4. Ketua SENAT STAH DN Jakarta; N
5. Arsip. I
P
.

1
3
0

7
0
iv 2

2
KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Puji astuti kita haturkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas
Asungkerta Waranugraha-Nya, maka buku pedoman penulisan skripsi ini
dapat selesai tepat pada waktunya.
Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis
suatu karya ilmiah, sesuai dengan bidang ilmunya. Mahasiswa yang
mampu menulis skripsi dianggap mampu memadukan pengetahuan dan
keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan
menjelaskan masalah yang berhubungan dengan bidang keilmuan yang
diambilnya. Skripsi merupakan persyaratan untuk mendapatkan status
sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan
Tinggi Swasta (PTS) yang ada di Indonesia. Tujuan skripsi adalah melatih
mahasiswa untuk membuat suatu karya ilmiah yang didalamnya dimulai
dari penyusunan proposal penelitian; melakukan penelitian yang mencakup
perumusan masalah, tujuan penelitian dan hipotesis; merancang cara
(metode) penelitian berupa cara pengumpulan & analisis data; penulisan
laporan penelitian dan mempertanggung jawabkan hasilnya secara
akademik melalui seminar dan ujian skripsi.
Penulisan laporan skripsi dalam pedoman ini terbagi dalam jenis
penelitian dengan analisis kualitatif dan kuantitatif. Ketentuan mengenai
cara penulisan ilniag dijelaskan mulai dari penyusunan proposal sampai
dengan penyusunan skripsi secara utuh. Tidak hanya menjelaskan teknik
dan sistematika penulisan dalam pedoman ini juga dijelaskan tentang
pedoman setiap subbab dari masing-masing bab yang terdapat dalam
skripsi.
Tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam pembuatan buku panduan skripsi ini. semoga semua
pikiran yang baik datang dari segala penjuru.

Om Santih, Santih, Santih Om.

Jakarta, 15 Maret 2018

v
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................. i


Surat Keputusan Ketua Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH)
Dharma Nusantara Jakarta ......................................................... ii
Kata Pengantar ............................................................................ v

BAGIAN SATU: PENDAHULUAN ........................................ 1


1.1 Umum .................................................................................. 1
1.2 Khusus .................................................................................. 2

BAGIAN DUA: BAGIAN AWAL DAN BAGIAN AKHIR


PENULISAN SKRIPSI ........................................................... 6
2.1 Bagian Awal ......................................................................... 6
2.1.1 Halaman Sampul ........................................................... 6
2.1.2 Halaman Judul ............................................................... 6
2.1.3 Halaman Pengesahan Pembimbing ............................... 6
2.1.4 Halaman Pengesahan Penguji ........................................ 6
2.1.5 Halaman Pernyataan Orisinalitas .................................. 7
2.1.6 Halaman Pernyataan Publikasi ...................................... 7
2.1.7 Kata Pengantar ............................................................... 7
2.1.8 Abstrak .......................................................................... 7
2.1.9 Daftar Isi ........................................................................ 8
2.1.10 Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar lain ............ 8
2.2 Bagian Akhir ...................................................................... 8
2.2.1 Daftar Pustaka ............................................................... 8
2.2.2 Lampiran ........................................................................ 8

BAGIAN TIGA: FORMAT PROPOSAL DAN SKRIPSI


PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
............. 9
3.1 Format Proposal dan Skripsi Penelitian Kualitatif ............... 9
3.1.1 Format Proposal .............................................................. 9
3.1.2 Format Skripsi ................................................................. 11
3.2 Format Proposal dan Skripsi Penelitian Kuantitatif ........ 14
3.2.1 Format Proposal .............................................................. 14
vi
3.2.2 Format Skripsi ................................................................. 15

BAGIAN EMPAT: TEKNIS PENULISAN ............................ 17


4.1 Kertas ................................................................................. 17
4.2 Pengetikan ......................................................................... 17
4.3 Jumlah Halaman ................................................................ 18
4.4 Penomoran Halaman ......................................................... 18
4.5 Halaman Sampul ................................................................ 18
4.6 Halaman Judul ................................................................... 19
4.7 Halaman Pengesahan ....................................................... 19
4.8 Halaman Pernyataan Orisinalitas ..................................... 19
4.9 Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi..................... 20
4.10 Kata Pengantar ................................................................. 20
4.11 Abstrak ............................................................................. 20
4.12 Daftar Isi .......................................................................... 21
4.13 Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar lain ............... 21
4.14 Isi Skripsi ......................................................................... 21
4.15 Tabel dan Gambar ............................................................ 22
4.16 Persamaan Matematika .................................................... 24
4.17 Angka ............................................................................... 24
4.18 Daftar Referensi ............................................................... 24
4.19 Lampiran .......................................................................... 24

BAGIAN LIMA: KUTIPAN, CATATAN KAKI,


CATATAN TUBUH .................................................................. 26
5.1 Kutipan .............................................................................. 26
5.2 Sumber Kutipan ................................................................. 26
5.3 Teknik Menggunakan Catatan Kaki .................................. 27
5.4 Beberapa Singkatan Khusus dalam Catatan Kaki ........... 31
5.5 Teknik Menggunakan Catatan Kaki .................................. 33
5.6 Penggunaan Kutipan dan Referensi ................................... 36
5.7 Kutipan Sloka .................................................................... 40
5.8 Daftar Pustaka .................................................................... 41

vii
PENJELASAN SUB BAB PROPOSAL DAN SKRIPSI
PENELITIAN KUALITATIF ..................................................... 46
PENJELASAN SUB BAB PROPOSAL DAN SKRIPSI
PENELITIAN KUANTITATIF .................................................. 54

Lampiran:
Lampiran 1 : Contoh Halaman Sampul
Lampiran 2 : Contoh Halaman Judul
Lampiran 3 : Contoh Halaman Pengesahan Pembimbing
Lampiran 4 : Contoh Halaman Pengesahan Penguji
Lampiran 5 : Contoh Halaman Pernyataan Orisinalitas
Lampiran 6 : Contoh Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi
Lampiran 7 : Contoh Halaman Ucapan Terima Kasih
Lampiran 8 : Contoh Halaman Abstrak
Lampiran 9 : Contoh Halaman Daftar Isi
Lampiran 10 : Contoh Halaman Daftar Tabel, Daftar Gambar, Dan
Daftar Lain

viii
BAGIAN SATU
PENDAHULUAN

1.1 Umum
Skripsi adalah karya ilmiah yang dibuat sebagai wahana untuk
menjelaskan berbagai situasi, kejadian, dan hasil karya manusia dalam
konteks dan areal sosial tertentu. Skripsi disusun menurut kaidah keilmuan
dan ditulis berdasarkan kaidah Bahasa Indonesia, di bawah pengawasan
atau pengarahan dosen pembimbing, untuk memenuhi kriteria-kriteria
kualitas yang telah ditetapkan sesuai keilmuannya masing-masing. Skripsi
dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan suatu program
studi.
Karya tersebut akan menjadi bagian dari koleksi Perpustakaan
Sekolah Tinggi Agama Hindu (STAH) Dharma Nusantara Jakarta. Dalam
upaya mendokumentasikan seluruh koleksi STAH Dharma Nusantara
Jakarta, baik dalam format tercetak maupun digital, diperlukan Pedoman
Penulisan Skripsi untuk digunakan di lingkungan STAH Dharma
Nusantara Jakarta yang secara umum tanpa mengurangi keunikan setiap
program studi.
Pedoman ini merupakan hasil revisi oleh Tim Revisi Pedoman
Penulisan Skripsi STAH Dharma Nusantara Jakarta melalui Surat
Keputusan Ketua STAH Dharma Nusantara Jakarta Nomor:
01/SK/STAH-DNJ/I/2013. Pedoman ini diterbitkan dengan tujuan
memberikan tuntunan kepada mahasiswa STAH Dharma Nusantara
Jakarta dalam menyelesaikan skripsi. Penyusun memberi kesempatan
kepada Program Studi untuk petunjuk tambahan mengenai hal-hal yang
tidak diatur dalam pedoman ini.

1.2 Khusus
1.2.1 Proposal Skripsi
a. Mahasiswa yang telah memenuhi syarat (baik akademik dan
administrasi) berhak untuk menyusun skripsi, dengan mengajukan
permohonan rencana judul skripsi untuk diajukan kepada Panitia Ujian
Skripsi.
b. Judul skripsi yang telah masuk akan diverifikasi lewat sidang
verifikasi judul skripsi. Judul yang telah disetujui, dapat dilanjutkan ke
pembuatan/penyusunan proposal
c. Setelah seluruh judul skripsi terverifikasi, Waka I, Ketua Jurusan dan
Ketua Program Studi menentukan Dosen Pembimbing Skripsi.
1
d. Proposal sebagaimana disebutkan di atas, harus disusun melalui
bimbingan dengan dosen pembimbing yang dilakukan secara intensif
sebanyak minimal tiga (3) kali bimbingan bagi mahasiswa yang
mendapatkan dua dosen pembimbing dan lima (5) kali bimbingan
bagi mahasiswa yang mendapatkan satu dosen pembimbing. Untuk
memantau kegiatan bimbingan, lembaga memberikan lembar
bimbingan proposal skripsi yang ditandatangani oleh dosen
pembimbing.
e. Mahasiswa diwajibkan untuk memperbaiki proposal skripsinya, jika
ada tambahan, perbaikan dan lain-lain pada waktu bimbingan.
Proposal Skripsi yang sudah disetujui oleh kedua dosen pembimbing
dapat diujikan melalui seminar proposal skripsi.
f. Proposal yang akan diseminarkan harus terdiri dari tiga bab,
sebagaimana dijelaskan dalam pedoman.
g. Proposal mahasiswa yang telah disetujui untuk diseminarkan,
didaftarkan ke panitia ujian proposal skripsi dengan melampirkan
proposal sebanyak 5 (lima) rangkap.
h. Mahasiswa wajib memperbaiki dan melaporkan segala usulan yang
disampaikan pada saat seminar proposal berlangsung kepada
pembimbing dan panitia proposal skripsi.
i. Apabila Dosen Pembimbing I dan Pembimbing II, berhalangan hadir
dalam seminar proposal, maka dapat digantikan dengan dosen
pembimbing lain yang ditetapkan oleh Prodi yang dikoordinasikan
dengan Jurusan dan Waka I.
j. Apabila karena sesuatu hal salah satu dosen Pembimbing berhalangan
dan/atau tidak dapat hadir pada saat seminar proposal, maka seminar
tetap berjalan sesuai dengan dosen pembimbing yang sudah
ditetapkan.
k. Dosen pembimbing membuat berita acara seminar proposal dan
mencatat hal-hal yang berkembang pada waktu seminar poroposal
serta menyerahkannya kepada mahasiswa bersangkutan untuk
digunakan sebagai panduan perbaikan skripsi.
l. Waktu seminar ditentukan oleh panitia ujian skripsi, dipimpin seorang
ketua sidang seminar, dosen pembimbing dan penguji ahli. Susunan
pelaksana seminar proposal terdiri atas:
1) Ketua Penguji.
2) Dosen pembimbing.
3) Penguji ahli
4) Mahasiswa penyaji seminar.
2
m. Bagi mahasiswa peserta seminar diwajibkan hadir 15 (lima belas)
menit sebelum seminar dibuka. Apabila mahasiswa tersebut terlambat
sebagaimana jadwal yang telah ditetapkan, maka ujian yang
bersangkutan dinyatakan ditunda.
n. Bagi mahasiswa yang dinyatakan telah selesai seminar proposal, yang
bersangkutan berhak untuk melanjutkan penulisan skripsi.

1.2.2 Ujian Skripsi


a. Mahasiswa wajib menyerahkan skripsinya kepada panitia ujian skripsi
sebanyak 5 (lima) eksemplar. Selanjutnya panitia akan menjadwalkan
ujian skripsi dan mengeluarkan Undangan/Panggilan Ujian Skripsi
untuk dosen penguji.
b. Skripsi yang akan diujikan beserta Undangan/Panggilan Ujian Skripsi
dimaksud harus sudah diserahkan kepada para dosen penguji paling
lambat satu minggu sebelum diujikan. Dibuktikan dengan berita acara
penyerahan dan buku bimbingan skripsi yang ditandatangani dosen
pembimbing.
c. Pelaksanaan ujian dalam suatu sidang yang dihadiri oleh satu (1)
Ketua Penguji dan tiga (3) anggota penguji yang terdiri dari dua orang
pembimbing dan satu penguji ahli.
d. Apabila salah satu dosen penguji yang telah ditetapkan berhalangan
hadir pada hari pelaksanaan ujian yang telah ditetapkan, maka prodi
dapat menunjuk penguji pengganti, atau menjadwal ulang ujian bagi
mahasiswa yang bersangkutan.
e. Ujian masih dapat berlangsung dengan kehadiran minimal dua orang
penguji dan satu orang pembimbing.
f. Ujian Skripsi dilaksanakan dengan Berita Acara Ujian Skripsi yang
dapat diperoleh pada bagian akademik atau panitia ujian skripsi.
g. Ujian Skripsi dapat dilaksanakan setiap minggu dengan jadwal yang
telah ditetapkan oleh pengurus prodi.
h. Setelah dinyatakan LULUS dalam Ujian Skripsi mahasiswa berhak
mendapatkan nilai atas usahanya yang dinyatakan dalam Blanko Nilai
Ujian Skripsi.
i. Pada kasus mahasiswa dinyatakan LULUS dengan Perbaikan maka
proses penyempurnaan dilakukan bersama pembimbing dan atau
sesuai dengan keputusan penguji yang dinyatakan dalam Blangko
Berita Acara Ujian Skripsi.
j. Jika mahasiswa dinyatakan tidak lulus maka mahasiswa yang
bersangkutan dapat mengulang dengan terlebih dahulu mendapatkan
3
bimbingan sesuai dengan hasil ujian skripsi yang dinyatakan dalam
Blangko Berita Acara Ujian Skripsi.
k. Mahasiswa yang dinyatakan tidak lulus dalam kesempatan ujian
skripsi yang pertama masih diberikan kesempatan untuk menempuh
ujian ulangan.

1.3 Ketentuan Penulisan Proposal dan Skripsi


a. Mahasiswa wajib menyusun proposal dan skripsinya berdasarkan
pedoman yang diberikan lembaga.
b. Lembaga memberikan tiga pilihan format dalam penulisan kutipan
dan rujukan (referensi) yang terdiri dari:
1) Catatan Kaki (Footnote)
2) Catatan Tubuh (Bodynote)
3) Kombinasi Catatan Kaki dan Catatan Tubuh
Mahasiswa wajib memilih salah satu dari ketiga format di atas yang
penggunaannya dilakukan secara konsisten dari awal hingga akhir
penulisan. Sebagai contoh, apabila mahasiswa memilih untuk
menggunakan format catatan kaki sebagai format penulisan kutipan
dan rujukan, maka dari awal hingga akhir penulisan, mahasiswa wajib
dan hanya menggunakan format catatan kaki saja. Jika mahasiswa
menggunakan format kombinasi dimana format catatan kaki dan
catatan tubuh sama-sama diterapkan pada penulisan, maka yang dapat
dicantumkan pada catatan kaki hanyalah penjelasan tambahan yang
khusus dan mendesak dan bukan penjelasan referensi kutipannya.
Referensi pada format kombinasi tetap ditempatkan pada tubuh
paragraf (catatan tubuh).

1.4 Ketentuan Penyerahan Skripsi


a. Skripsi dicetak hardcopy dengan warna dasar sampul biru jenis
yamon 23 atau omiga 10 dan diserahkan sebanyak 3 eksemplar.
b. Tulisan pada sampul dicetak dengan tinta emas.
c. Mengumpulkan soft copy skripsi yang telah selesai diperbaiki. File
Soft copy dikemas dalam bentuk CD dengan diberi label Nama,
NIM/NIDA dan Judul Skripsi.

1.5 Sanksi Plagiarisme


Lulusan STAH Dharma Nusantara yang karya ilmiah (Skripsi)nya
terbukti merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka akan diberikan
tindakan tegas oleh lembaga berupa:
4
a. Teguran
b. Dicabut gelarnya
c. Dipidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling
banyak 200 juta rupiah (sesuai Pasal 25 ayat 2 UU No. 20/2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional )

Tabel 1.1 Time Table Penyusunan Skripsi

No Rencana Aktivitas Minggu


Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Revisi Bab I
1 Perencanaan Revisi Bab II
Revisi Bab III
Pengumpulan
Data
2 Pelaksanaan Analisis Data,
Pembahasan dan
Kesimpulan
Pengecekan
konsistensi logis/
teoritis/
3 Evaluasi
metodologis
Pengecekan
format penulisan

5
BAGIAN DUA
BAGIAN AWAL DAN BAGIAN AKHIR
PENULISAN SKRIPSI

Bab ini hanya menguraikan bagian awal dan bagian akhir dari
penulisan skripsi. Sedangkan bagian isi atau inti skripsi menyesuaikan
dengan jenis penelitian, dan diuraikan secara khusus dibahas pada Bab III
dan Bab IV.

2.1 BAGIAN AWAL


2.1.1 Halaman Sampul
Sebagai halaman terdepan yang pertama terbaca dari suatu karya
ilmiah, Halaman Sampul harus dapat memberikan informasi singkat,
jelas dan tidak bermakna ganda (ambigu) kepada pembaca tentang
karya ilmiah tersebut yang berupa judul, jenis karya ilmiah (skripsi)
identitas penulis, institusi, dan tahun pengesahan. Ketentuan halaman
sampul dapat dilihat pada butir 4.5, sedangkan contoh halaman sampul
dapat dilihat pada Lampiran 1.

2.1.2 Halaman Judul


Secara umum informasi yang diberikan pada Halaman Judul sama
dengan Halaman Sampul, tetapi pada Halaman Judul, dicantumkan
informasi tambahan, yaitu untuk tujuan dan dalam rangka apa karya
ilmiah itu dibuat. Ketentuan halaman judul dapat dilihat pada butir 4.6,
sedangkan contoh halaman judul dapat dilihat pada Lampiran 2.

2.1.3 Halaman Pengesahan Pembimbing


Halaman ini memuat persetujuan pembimbing bahwa skripsi siap
diuji. Jika telah selesai diuji dan dinyatakan lulus, halaman ini memuat
bahwa skripsi telah diperiksa pembimbing. Ketentuan halaman
pengesahan pembimbing dapat dilihat pada butir 4.7, sedangkan contoh
halaman pengesahan pembimbing dapat dilihat pada Lampiran 3.

2.1.4 Halaman Pengesahan Penguji


Halaman Pengesahan berfungsi untuk menjamin keabsahan karya
ilmiah atau pernyataan tentang penerimaannya, khususnya skripsi oleh
institusi penulis. Ketentuan penulisan Halaman Pengesahan Penguji dapat
dilihat pada butir 4.7 sedangkan contoh Halaman Pengesahan Penguji
dapat dilihat pada Lampiran 4.
6
2.1.5 Halaman Pernyataan Orisinalitas
Halaman ini berisi pernyataan tertulis dari penulis bahwa Skripsi
yang disusun adalah hasil karyanya sendiri dan ditulis dengan mengikuti
kaidah penulisan ilmiah. Ketentuan mengenai penulisan Halaman
Pernyataan Orisinalitas dapat dilihat pada butir 4.8 sedangkan contoh
Halaman Pernyataan Orisinalitas dapat dilihat pada Lampiran 5.

2.1.6 Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah untuk


Kepentingan Akademis
Halaman ini berisi pernyataan dari mahasiswa penyusun tugas akhir
yang memberikan kewenangan kepada Sekolah Tinggi Agama Hindu
Dharma Nusantara Jakarta untuk menyimpan, mengalih-media/format-
kan, merawat, dan mempublikasikan Skripsinya untuk kepentingan
akademis. Artinya, STAH Dharma Nusantara Jakarta berwenang untuk
mempublikasikan suatu tugas akhir hanya untuk kepentingan
pengembangan ilmu pengetahuan, sedangkan hak cipta tetap pada
penulis. Ketentuan mengenai penulisan halaman Pernyataan Persetujuan
Publikasi Karya Ilmiah untuk Kepentingan Akademis dapat dilihat pada
butir 4.9 sedangkan contoh Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi
dapat dilihat pada Lampiran 6.

2.1.7 Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih


Halaman Kata Pengantar memuat pengantar singkat atas karya
ilmiah. Halaman Ucapan Terima Kasih memuat ucapan terima kasih atau
penghargaan kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Skripsi. Sebaiknya, ucapan terima kasih atau penghargaan
tersebut juga mencantumkan bantuan yang mereka berikan, misalnya
bantuan dalam memperoleh masukan, data, sumber informasi, serta
bantuan dalam menyelesaikan tugas akhir. Ketentuan mengenai penulisan
Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih dapat dilihat pada butir 4.10.
sedangkan Contoh halaman Ucapan Terima Kasih dapat dilihat pada
Lampiran 7.

2.1.8 Abstrak/Abstract
Abstrak merupakan ikhtisar suatu Skripsi yang memuat
permasalahan, tujuan, metode penelitian, hasil, dan kesimpulan. Abstrak
dibuat untuk memudahkan pembaca mengerti secara cepat isi skripsi
untuk memutuskan apakah perlu membaca lebih lanjut atau tidak.
7
Ketentuan yang menyangkut penulisan abstrak dapat dilihat pada butir
4.11. Sedangkan contoh halaman Abstrak dapat dilihat pada Lampiran 8.

2.1.9 Daftar Isi


Daftar Isi memuat semua bagian tulisan beserta nomor halamannya,
yang ditulis sama dengan isi yang bersangkutan. Biasanya, agar daftar isi
ringkas dan jelas, subbab derajat ke dua dan ke tiga boleh tidak ditulis.
Ketentuan yang menyangkut penulisan Daftar Isi dapat dilihat pada butir
4.12. Sedangkan contoh halaman Daftar Isi dapat dilihat pada Lampiran
9.

2.1.10 Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lain


Daftar tabel, gambar, dan daftar lain digunakan untuk memuat
nama tabel, gambar, dan sebagainya yang ada dalam tugas akhir.
Penulisan nama tabel, gambar, dan sebagainya menggunakan huruf
kapital di awal kata (title case). Ketentuan yang menyangkut
penulisan Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lain dapat dilihat
pada butir 4.13. Sedangkan contoh halaman Daftar Tabel, Daftar
Gambar, dan Daftar Lain dapat dilihat pada Lampiran 10.

2.2 BAGIAN AKHIR


2.2.1 Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan daftar bacaan yang menjadi sumber,
atau referensi atau acuan dan dasar penulisan Skripsi. Daftar pustaka ini
dapat berisi buku, artikel jurnal, majalah, atau surat kabar, wawancara,
dan sebagainya. Dianjurkan agar 70% daftar pustaka yang digunakan
merupakan terbitan terbaru (minimal terbitan 10 tahun terakhir).

2.2.2 Lampiran
Lampiran merupakan data atau pelengkap atau hasil olahan yang
menunjang penulisan Skripsi, tetapi tidak dicantumkan di dalam isi
Skripsi, karena akan mengganggu kesinambungan pembacaan. Lampiran
yang perlu disertakan dikelompokkan menurut jenisnya, antara lain
jadwal, tabel, daftar pertanyaan, gambar, grafik, desain. Pengelompokan
lampiran disesuaikan dengan kebijakan perguruan tinggi.

2.2.3 Biodata
Lembar ini berisi biodata dan hanya mencantumkan informasi
penting tentang riwayat hidup penulis.
8
BAGIAN TIGA
FORMAT PROPOSAL DAN SKRIPSI PENELITIAN
(KUALITATIF DAN KUANTITATIF)

3.1 FORMAT PROPOSAL DAN SKRIPSI PENELITIAN


KUALITATIF

3.1.1 Format Proposal:

KERANGKA USULAN PENELITIAN KEPUSTAKAAN


(Dengan Metode Analisis Kualitatif)

KERANGKA USULAN Penelitian Kepustakaan


(Metode Analisis Kualitatif tanpa Lokus)

I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Penelitian yang Relevan
B. Tentang Variabel Penelitian
C. Landasan Teori
D. Landasan Konseptual

BAB III METODE PENELITIAN


A. Sifat Penelitian
B. Pendekatan Masalah
9
C. Data Penelitian :
1. Jenis dan Sumber Data
2. Teknik Pengolahan Data
3. Teknik Analisis Data
4. Teknik Penyajian Data

DAFTAR PUSTAKA 60%

KERANGKA USULAN PENELITIAN KEPUSTAKAAN DAN


LAPANGAN
(Dengan Metode Analisis Kualitatif)

KERANGKA USULAN Penelitian Kepustakaan dan Lapangan


(Terbatas, Luas)
(Dengan Metode Analisis Kualitatif dengan Lokus)

I PENDAULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
1.4.2 Manfaat Praktis

II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian yang Relevan
2.2 Tentang Variabel Penelitian
2.3 Landasan Teori
2.4 Asumsi (jika ada)
2.5 Landasan Konseptual

10
III METODE DAN LOKASI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
3.1.1 Sifat Penelitian
3.1.2 Pendekatan Masalah
3.1.3 Data Penelitian
3.1.3.1 Jenis dan Sumber Data
3.1.3.2 Teknik Penentuan Informan
3.1.3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.1.3.4 Instrumen Penelitian
3.1.3.5 Teknik Pengolahan Data
3.1.3.6 Teknik Analisis Data
3.1.3.7 Teknik Penyajian Data
3.2 Lokasi Penelitian
3.2.1 Alasan Pemilihan Lokasi
3.2.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
DAFTAR PUSTAKA 50%

3.1.2 Format Skripsi:

Kerangka Penelitian Kepustakaan


(Metode Analisis Kualitatif Tanpa Lokus)

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
1.4.2 Manfaat Praktis

11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian yang Relevan
2.2 Tentang Variabel Penelitian
2.3 Landasan Teori
2.4 Landasan Konseptual

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Sifat PenelitianPendekatan Masalah
3.2 Data Penelitian :
3.2.1 Jenis dan Sumber
3.2.2 DataTeknik Pengolahan Data
3.2.3 Teknik Analisis Data
3.2.4 Teknik Penyajian Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Rumusan Masalah I
4.2 Rumusan Masalah II
4.3 Rumusan Masalah III

BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA 60%

KERANGKA Penelitian Kepustakaan Dan Lapangan (Terbatas,


Luas)
(Dengan Metode Analisis Kualitatif dengan Lokus)

I PENDAULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
12
1.3.2 Tujuan Khusus
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
1.4.2 Manfaat Praktis

II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian yang Relevan
2.2 Tentang Variabel Penelitian
2.3 Landasan Teori
2.4 Asumsi (jika ada)
2.5 Landasan Konseptual

III METODE DAN LOKASI PENELITIAN


3.1 Metode Penelitian
3.2 Sifat Penelitian
3.3 Pendekatan Masalah
3.4 Data Penelitian
3.4.1 Jenis dan Sumber Data
3.4.2 Teknik Penentuan Informan
3.4.3 Teknik Pengumpulan Data
3.4.4 Instrumen Penelitian
3.4.5 Teknik Pengolahan Data
3.4.6 Teknik Analisis Data
3.4.7 Teknik Penyajian Data
3.5 Lokasi Penelitian
3.5.1 Alasan Pemilihan Lokasi
3.5.2 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN


4.1 Rumusan Masalah I
4.2 Rumusan Masalah II
4.3 Rumusan Masalah III

13
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA 50%

3.2 FORMAT PROPOSAL DAN SKRIPSI PENELITIAN


KUANTITATIF

3.2.1 Format Proposal:


FORMAT PROPOSAL PENELITIAN ANALISIS
KUANTITATIF UNTUK SKRIPSI

Format Proposal:

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian
1.7 Rencana Penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya
2.2 Teori terkait Variabel X (Bebas)
2.3 Teori terkait Variabel Y (Terikat)
2.4 Teori terkait Hubungan Variabel X dan Y
2.4 Kerangka Pemikiran
2.5 Hipotesis Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1 Latar/Tempat Penelitian
3.2 Metode Penelitian
3.3 Populasi, Sampling dan Teknik Sampling

14
3.4 Desain Penelitian (Kontrol Terhadap Validitas Rancangan
Penelitian)
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6. Teknik Analisis Data
3.7 Hipotesis Statistik

3.2.2 Format Skripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Batasan Masalah
1.4 Rumusan Masalah
1.5 Tujuan Penelitian
1.6 Manfaat Penelitian

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya
2.2 Teori terkait Variabel X (Bebas)
2.3 Teori terkait Variabel Y (Terikat)
2.4 Teori terkait Hubungan Variabel X dan Y
2.5 Kerangka Pemikiran
2.6 Hipotesis Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1 Latar/Tempat Penelitian
3.2 Metode Penelitian
3.3 Populasi, Sampling dan Teknik Sampling
3.4 Desain Penelitian (Kontrol Terhadap Validitas Rancangan
Penelitian)
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6. Teknik Analisis Data
3.7 Hipotesis Statistik

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Deskripsi Data
4.2 Pengujian Persyaratan Analisis
4.3 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
4.4 Keterbatasan Penelitian
15
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

16
BAGIAN EMPAT
TEKNIS PENULISAN

Penampilan merupakan faktor penting untuk mewujudkan Skripsi yang


rapi dan seragam.

4.1 Kertas
Spesifikasi kertas yang digunakan:
a. Jenis : HVS
b. Warna : Putih polos
c. Berat : 80 gram
d. Ukuran : A4 (21,5 cm x 29,7 cm)

4.2 Pengetikan
Ketentuan pengetikan adalah sebagai berikut:
a. Pencetakan dilakukan pada satu sisi kertas (single side)
b. Posisi penempatan teks pada tepi kertas:
1) Batas kiri : 4 cm (termasuk 1 cm untuk penjilidan) dari tepi kertas
2) Batas kanan : 3 cm dari tepi kertas
3) Batas atas : 3 cm dari tepi kertas
4) Batas bawah : 3 cm dari tepi kertas
c. Setiap halaman pada naskah Skripsi, mulai Abstrak sampai Daftar
Referensi harus diberi “auto text” pada footer dengan tulisan
Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta (Arial 9
poin cetak tebal), ditulis pada posisi rata kanan (align right).

…..……………………………………………………………………...
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………….
Gambar 4.1 Posisi Penempatan Teks pada Tepi Kertas
………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………… 17
d. Huruf menggunakan jenis huruf Times New Roman 12 poin (ukuran
sebenarnya) dan diketik rapi (rata kiri kanan – justify).
e. Pengetikan dilakukan dengan spasi 1,5 (Line spacing = 1.5 lines).
f. Huruf yang tercetak dari printer harus berwarna hitam pekat dan
seragam.

4.3 Jumlah Halaman


Jumlah halaman skripsi adalah 75 halaman. Halaman 1 dimulai dari BAB
I sampai dengan Daftar Pustaka dan Glosarium (Jika ada). Sedangkan
lampiran dan biodata tidak diberi nomor halaman (blank).

4.4 Penomoran Halaman


Penomoran halaman tidak diberi imbuhan apa pun. Jenis nomor
halaman ada dua macam, yaitu angka romawi kecil dan angka latin.
4.4.1 Angka Romawi Kecil
a. Digunakan untuk bagian awal Skripsi (lihat butir 2.1), kecuali
Halaman Sampul
b. Letak: tengah 2,5 cm dari tepi bawah kertas.
c. Khusus untuk Halaman Judul, penomorannya tidak ditulis tetapi tetap
diperhitungkan.

4.4.2 Angka Latin


a. Digunakan untuk bagian isi Skripsi dan bagian akhir Skripsi.
b. Letak: sudut kanan atas; 1,5 cm dari tepi atas kertas dan 3 cm
dari tepi kanan kertas.
c. Khusus untuk halaman pertama setiap bab, penomorannya
diletakkan di tengah, 2,5 cm dari tepi bawah kertas.

4.5 Halaman Sampul


Halaman Sampul Skripsi, secara umum, mempunyai karakteristik
sebagai berikut:
a. Halaman Sampul Skripsi terbuat dari karton tebal dilapisi kertas
linen (yamon 23) biru
b. Semua huruf dicetak dengan tinta kuning emas dengan spasi tunggal
(line spacing = single).

18
Ketentuan Halaman Sampul
a. Diketik simetris di tengah (center). Judul tidak diperkenankan
menggunakan singkatan, kecuali nama atau istilah (contoh: PT,
UD, CV) dan tidak disusun dalam kalimat tanya serta tidak perlu
ditutup dengan tanda baca apa pun.
Logo STAH DHARMA NUSANTARA JAKARTA :
Logo STAH Dharma Nusantara Jakarta dengan diameter 2,5 cm
dan dicetak dengan warna emas
Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta
Judul
Jenis atau jenjang pendidikan (Ditulis Skripsi)
Nama
NIM
Jurusan
Program Studi
Tempat
Bulan & Tahun disahkannya Skripsi dan dituliskan dalam angka
dengan format 4 digit (contoh: Januari 2006)
b. Informasi yang dicantumkan pada punggung halaman sampul
adalah: jenis Skripsi, dan judul skripsi. Informasi yang dicantumkan
seluruhnya menggunakan huruf besar, dengan jenis huruf Times
New Roman 12 poin, dan ditulis di tengah punggung halaman
sampul (center alignment).
c. Halaman sampul muka tidak boleh diberi siku besi pada ujung-
ujungnya.

4.6 Halaman Judul


Halaman Judul Skripsi, secara umum, adalah sebagai berikut :
a. Format Halaman Judul sama dengan Halaman Sampul, hanya ada
penambahan keterangan tujuan disusunnya Skripsi.
b. Semua huruf ditulis dengan spasi tunggal (line spacing =
single).

4.7 Halaman Pengesahan


Halaman Pengesahan Skripsi ditulis dengan dengan spasi tunggal (line
spacing = single), tipe Times New Roman 12 poin.

19
4.8 Halaman Pernyataan Orisinalitas
Halaman Pernyataan Orisinalitas ditulis dengan spasi ganda (line spacing
= double), tipe Times New Roman 12 poin dengan posisi di tengah-
tengah halaman (center alignment).

4.9 Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah


untuk Kepentingan Akademis
Halaman Pernyataan, secara umum, adalah sebagai berikut:
a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin dengan
spasi 1,5 (line spacing = 1.5 lines).
b. Khusus untuk judul Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya
Ilmiah untuk Kepentingan Akademis ditulis dengan tipe Times
New Roman 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar (kapital)
dengan spasi tunggal (line spacing = single)

4.10 Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih


Halaman Kata Pengantar atau Ucapan Terima Kasih Skripsi, secara
umum, adalah sebagai berikut:
a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin,
spasi 1,5 (line spacing = 1.5 lines).
b. Judul Kata Pengantar atau Ucapan Terima Kasih ditulis dengan tipe
Times New Roman 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar.
c. Urutan pihak-pihak yang diberi ucapan terima kasih dimulai dari
pihak luar, lalu keluarga atau teman.
d. Jarak antara judul dan isi Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih
adalah 2 x 2 spasi.

4.11 Abstrak/Abstract
Ketentuan penulisan Abstrak adalah sebagai berikut:
a. Abstrak adalah ringkasan atau inti atau ikhtisar dari Skripsi.
b. Minimum 75 kata dan maksimum 100 kata dalam satu paragraf,
diketik dengan tipe Times New Roman 12 poin, spasi tunggal (line
spacing = single).
c. Abstrak disusun dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris.
d. Setiap versi bahasa mengikuti ketentuan butir b.
e. Jika memungkinkan, pengetikan untuk abstrak bahasa Indonesia
dan Inggris diletakkan dalam satu halaman.
f. Nama Mahasiswa (tanpa NIM) dan Program Studi ditulis di atas
20
abstrak dengan tambahan informasi berupa Judul Skripsi
g. Di bagian bawah Abstrak dituliskan Kata Kunci. Untuk Abstrak
dalam Bahasa Indonesia, Kata Kunci diberikan dalam Bahasa
Indonesia. Untuk Abstrak dalam Bahasa Inggris, Kata Kunci
diberikan dalam Bahasa Inggris (dicari padanan katanya).
h. Semua istilah asing, kecuali nama, dicetak miring (italic).
i. Isi abstrak ditentukan oleh keilmuan masing-masing.

4.12 Daftar Isi


Halaman Daftar Isi Skripsi secara umum adalah sebagai berikut:
a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin dengan
spasi tunggal (line spacing = single).
b. Khusus untuk judul tiap bab ditulis dengan Times New Roman 12
poin, dicetak tebal dan huruf besar (kapital).
c. Jarak antara judul dengan isi Daftar Isi adalah 3 spasi.

4.13 Daftar Tabel, Daftar Gambar, dan Daftar Lain


Ketentuan penulisan Daftar Gambar Skripsi secara umum adalah sebagai
berikut:
a. Semua huruf ditulis dengan tipe Times New Roman 12 poin dalam
spasi tunggal (line spacing = single).
b. Khusus untuk judul Daftar Gambar ditulis dengan tipe Times New
Roman 12 poin, dicetak tebal dan huruf besar (kapital).

4.14 Isi Skripsi


Bagian tubuh/pokok memuat uraian/penjabaran/analisis yang dilakukan
oleh penulis. Penjabaran mencakup tinjauanpustaka, metode penelitian, dan
hasil serta pembahasannya. Penggunaan istilah atau judul tiap bab dan
subbab, serta penambahan subbab disesuaikan dengan jenis penelitiannya
(kualitatif atau kuantitatif). Misalnya, ”Tinjauan Pustaka” atau ”Tinjauan
Literatur”, ”Pembahasan” atau ”Analisis”. Demikian juga dengan
Sistematika yang umumnya dipakai dalam penulisan Skripsi adalah
sebagai berikut:

1. PENDAHULUAN
1.1 Subbab Derajat Kesatu
1.1.1 Subbab Derajat kedua Butir yang Pertama
1.1.2 Subbab Derajat kedua Butir yang Kedua
1.1.2.1 Subbab Derajat ketiga Butir yang Pertama
21
Tingkatan subbab maksimal 3.

Ketentuan penulisan untuk setiap bab


a. Setiap bab dimulai pada halaman baru.
b. Judul bab seluruhnya diketik dengan huruf kapital, simetris di
tengah (center), cetak tebal (bold), tanpa garis bawah, tidak
diakhiri tanda titik, dan satu spasi simetris tengah (center), jika
lebih dari satu baris.
c. Judul bab selalu diawali penulisan kata „BAB‟ lalu huruf latin kapital
yang menunjukkan angka dari bab yang bersangkutan dan ditulis
dengan huruf kapital, tipe Time New Roman, 12 poin, dan cetak tebal
(bold).
Contoh penulisan bab :
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
d. Perpindahan antarbab tidak perlu diberi sisipan halaman khusus.

Suatu yang bukan merupakan subordinat dari judul tulisan harus ditulis
dengan sandi berikut.
a. Bullet atau huruf: jika tidak akan dirujuk di bagian lain dari Skripsi,
bentuknya bebas, asalkan berupa bentuk dasar (bulat, kotak, tanda
minus), dan konsisten dalam keseluruhan Skripsi.
b. Huruf: jika akan dirujuk di bagian lain dari Skripsi, harus
digunakan huruf untuk menghindari kerancuan dengan penggunaan
angka untuk bab dan subbab. Bentuknya bebas, asalkan konsisten
dalam keseluruhan Skripsi. Contoh: a. atau a) atau (a). Ini
merupakan derajat terakhir, dalam arti tidak boleh memiliki
subperincian di dalamnya. Contoh penggunaan subperincian yang
dilarang, sebagai berikut.

Jenis sistem operasi komputer antara lain:


a. Windows
b. Windows 98/XP
c. Windows 7
d. UNIX
e. Linux

22
4.15 Tabel dan Gambar
Yang tergolong gambar adalah gambar, grafik, dan diagram. Ketentuan
pembuatan tabel dan gambar adalah sebagai berikut.
a. Gambar, grafik, dan diagram diberi nama.
b. Penulisan nama tabel, gambar, dan lainnya menggunakan huruf besar
di awal kata (title case).
c. Tabel dan gambar ditempatkan di antara bagian teks yang
paling banyak membahasnya. Tabel dan gambar harus dibuat
sedemikian rupa sehingga dapat berdiri sendiri, agar dapat
dimengerti oleh pembaca tanpa membaca keterangan dalam teks.
d. Jika tabel ditulis dalam posisi landscape, sisi atas tabel adalah sisi
yang dijilid.
e. Tabel dan gambar selalu simetris di tengah (center) terhadap
halaman.
f. Nomor tabel dan gambar harus menyertakan nomor bab tabel dan
gambar tersebut berada. Misalnya tabel 1.1. berarti tabel pertama
yang ada di bab 1. Jika dalam suatu Skripsi hanya terdapat 1 (satu)
buah tabel atau gambar, maka tidak perlu diberi nomor.
g. Daftar notasi dan daftar singkatan ditulis dengan huruf aslinya
(tidak dibuat kapital ataupun lowercase) dan disusun
berdasarkan abjad. Penulisannya diurutkan dari huruf kecil, huruf
besar, dan simbol (contoh : a, B, ?)
h. Penulisan judul tabel dan gambar.
1) Tabel: judul ditulis di atas tabel, rata kiri atau simetris di
tengah (center) berjarak 1,5 spasi terhadap tabel yang
bersangkutan. Judul tabel ditulis langsung mengikuti nomor
tabelnya.
2) Gambar: judul ditulis di bawah gambar berjarak 1,5 spasi,
simetris (center) terhadap gambar yang bersangkutan. Judul
gambar ditulis langsung mengikuti nomor gambarnya.
i. Penulisan sumber gambar dan tabel.
1) Tabel: sumber tabel (jika bukan olahan sendiri) ditulis di
bagian bawah tabel berjarak 1,5 spasi dari tabel, huruf tegak
tipe Times New Roman 10 poin.. Sumber yang sudah diolah
lebih lanjut perlu diberi catatan ”telah diolah kembali”.
2) Gambar: sumber gambar (jika bukan olahan sendiri) harus
ditulis di bagian bawah judul gambar berjarak 1,5 spasi dari
judul gambar, huruf tegak tipe Times New Roman 10 poin.
Sumber yang sudah diolah lebih lanjut perlu diberi catatan
23
”telah diolah kembali”.
j. Peletakan tabel atau gambar, berjarak tiga spasi setelah teks.
Penulisan teks
k. Setelah tabel atau gambar dilanjutkan dengan jarak 1,5 spasi dari
baris terakhir judul gambar.
l. Apabila judul gambar atau tabel melebihi satu baris,
penulisannya simetris di tengah (center) dan diketik dengan satu
spasi.
m. Jika tabel dan gambar terlalu panjang, dapat diputus dan
dilanjutkan dengan mengetikkan nomornya dan keterangan
“sambungan” dalam tanda kurung. Jika tabel dan gambar terlalu
lebar, terdapat beberapa ketentuan sebagai berikut:
1) Ditempatkan secara memanjang di halaman tersendiri;
2) Ditempatkan pada kertas lebar kemudian dilipat agar tidak
melebihi format kertas;
3) Diperkecil ukurannya sesuai format tugas akhir, tetapi
ukuran huruf yang tercantum di dalamnya tidak boleh lebih
kecil dari 10 poin (ukuran sebenarnya).

4.16 Persamaan Matematika


Persamaan matematika lebih baik ditulis dalam bentuk yang lazim dalam
matematika walaupun dalam satu baris. Semua persamaan matematika
ditulis dengan tabulasi 1,5 cm dari kiri dan harus mempunyai nomor
yang diletakkan di sebelahnya dan rata kanan terhadap batas kanan
pengetikan.

Contoh:
M Q 209 43 , 530 + = (4.1)
Keterangan: 5 artinya persamaan itu ditulis pada bab 5, sedangkan
1 artinya persamaan itu adalah persamaan matematika pertama yang
ditulis pada bab tersebut.

4.17 Angka
Penulisan angka mengikuti peraturan yang berlaku pada Pedoman
Ejaan yang Disempurnakan edisi terbaru.

4.18 Daftar Referensi


Jenis media yang makin berkembang memungkinkan penulis untuk
mencari sumber informasi dari berbagai jenis media. Perkembangan itu
24
diikuti oleh perkembangan berbagai format penulisan kutipan dan
daftar referensi.

4.19 Lampiran
Ketentuan pembuatan lampiran adalah sebagai berikut:
a. Nomor dan judul lampiran ditulis di sudut kanan atas halaman
(right-aligned) dengan huruf tegak tipe Times New Roman 12 poin.
b. Judul lampiran diketik dalam satu baris menggunakan huruf
kapital di awal kata (title case).
c. Lampiran yang lebih dari satu halaman, pada halaman
berikutnya diberi keterangan “lanjutan” dalam tanda kurung pada
sudut kanan atas halaman (right- aligned).
d. Isi dan urutan pengelompokan lampiran disesuaikan data lampiran.
Lampiran seperti data informan, contoh angket atau kuesioner perlu
diberikan nomor dan judul lampiran. Sedangkan lampiran berupa
data sekunder yakni data yang didapat tidak secara langsung dari
objek penelitian seperti hasil riset dari surat kabar atau majalah, foto
kopi berkas atau surat-surat cukup dilampirkan tanpa mencantumkan
nomor dan judul lampiran.

25
BAGIAN LIMA
KUTIPAN, CATATAN KAKI, CATATAN TUBUH

5.1 Kutipan
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang penulis,
baik yang terdapat dalam buku, majalah, koran, dan sumber lainnya,
ataupun berasal dari ucapan seorang tokoh. Kutipan digunakan untuk
mendukung argumentasi penulis.
Namun, penulis jangan sampai menyusun tulisan yang hanya berisi
kumpulan kutipan. Kerangka karangan, kesimpulan, dan ide dasar harus
tetap pendapat penulis pribadi, kutipan berfungsi untuk
menunjang/mendukung pendapat tersebut. Selain itu, seorang penulis
sebaiknya tidak melakukan pengutipan yang terlalu panjang, misalkan
sampai satu halaman atau lebih, hingga pembaca lupa bahwa apa yang
dibacanya adalah kutipan. Kutipan dilakukan seperlunya saja sehingga
tidak merusak alur tulisan.
Kutipan juga bisa diambil dari pernyataan lisan dalam sebuah
wawancara, ceramah, ataupun pidato. Namun, kutipan dari pernyataan lisan
ini harus dikonfirmasikan dulu kepada narasumbernya sebelum
dicantumkan dalam tulisan.
Terdapat dua jenis kutipan:
a. Kutipan langsung, apabila penulis mengambil pendapat orang lain
secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat, sesuai teks asli,
tidak mengadakan perubahan sama sekali.
b. Kutipan tidak langsung, apabila penulis mengambil pendapat orang
lain dengan menguraikan inti sari pendapat tersebut, susunan kalimat
sesuai dengan gaya bahasa penulis sendiri.

5.2 Sumber Kutipan (Referensi)


Salah satu karakter utama tulisan ilmiah adalah referensial,
menunjukkan bahwa argumen-argumen yang diajukan dilandasi oleh teori
atau konsep tertentu, sekaligus menunjukkan kejujuran intelektual dengan
mencantumkan sumber kutipan (referensi) yang digunakan. Dalam praktik
penulisan, setiap kali penulis mengutip pendapat orang lain, baik dari buku,
majalah, ataupun wawancara, setelah kutipan itu harus dicantumkan
sumber kutipan (buku, majalah, atau koran) yang digunakan.

26
Secara mendasar, pencantuman sumber kutipan ini mempunyai fungsi
sebagai:
a. Menyusun pembuktian (etika kejujuran dan keterbukaan ilmiah).
b. Menyatakan penghargaan kepada penulis yang dikutip (etika hak
cipta intelektual).
Terdapat dua model pencantuman referensi:
a. Catatan tubuh (bodynote), dilakukan ketika penulis mencantumkan
sumber kutipan langsung setelah selesainya sebuah kutipan dengan
menggunakan tanda kurung.
b. Catatan kaki (footnote), dilakukan apabila penulis mencantumkan
nomor indeks di akhir sebuah kutipan, lalu di bagian bawah halaman
tersebut (bagian kaki halaman) terdapat keterangan nomor indeks yang
menjelaskan sumber kutipan tersebut.
Sebuah tulisan ilmiah harus menggunakan salah satu jenis penulisan
referensi tersebut, serta harus konsisten dengan jenis tersebut. Artinya,
ketika sebuah tulisan menggunakan bodynote, maka seluruh referensi dari
awal hingga akhir tulisan harus menggunakan bodynote. Atau, jika seorang
penulis menggunakan catatan kaki, sejak awal hingga akhir tulisan, penulis
harus menggunakan catatan kaki untuk menuliskan referensinya.

5.3 Teknik Menggunakan Catatan Kaki


Catatan kaki mempunyai kelebihan dibandingkan dengan catatan
tubuh, yaitu:
a. Catatan kaki mampu menunjukkan sumber referensi dengan lebih
lengkap. Dalam cacatan tubuh, yang ditampilkan hanya nama
pengarang, tahun terbit buku, serta halaman buku yang dikutip. Dalam
catatan kaki, nama pengarang, judul buku, tahun terbit, nama penerbit,
dan halaman dapat dicantumkan semua. Hal ini tentu mempermudah
penelusuran bagi pembaca.
b. Selain sebagai penunjukan referensi, catatan kaki dapat berfungsi untuk
memberikan catatan penjelas yang diperlukan. Hal ini tentu tidak dapat
dilakukan dengan catatan tubuh.
c. Catatan kaki dapat digunakan untuk merujuk bagian lain dari sebuah
tulisan.

27
Berdasarkan kelebihannya tersebut, catatan kaki bisa berisi:
a. Penunjukan sumber kutipan (referensi).
b. Catatan penjelas.
c. Penunjukan sumber kutipan sekaligus catatan penjelas.
Prinsip-prinsip dalam menuliskan catatan kaki:
a. Catatan kaki dicantumkan di bagian bawah halaman, dipisahkan dengan
naskah skripsi oleh sebuah garis. Pemisahan ini akan otomatis dilakukan
oleh program Microsoft Word dengan cara mengklik insert, kemudian
reference, kemudian footnote.
b. Nomor cacatan kaki ditulis secara urut pada tiap bab, mulai dari nomor
satu. Artinya, cacatan kaki pertama di tiap awal bab menggunakan
nomor satu, begitu seterusnya.
c. Catatan kaki ditulis dengan satu spasi.
d. Pilihan huruf dalam catatan kaki harus sama dengan pilihan huruf dalam
naskah skripsi, hanya ukurannya lebih kecil, yaitu:
1) Times New Roman (size 10)
2) Arial (size 9)
3) Tahoma (size 9)
e. Baris pertama catatan kaki menjorok ke dalam sebanyak tujuh karakter.
f. Judul buku dalam catatan kaki ditulis miring (italic).
g. Nama pengarang dalam catatan kaki ditulis lengkap dan tidak dibalik.
h. Catatan kaki bisa berisi keterangan tambahan. Pertimbangan utama
memberikan keterangan tambahan adalah: jika keterangan tersebut
ditempatkan dalam naskah (menyatu dengan naskah) akan merusak alur
tulisan atau naskah tersebut. Tidak ada batasan seberapa panjang
keterangan tambahan, asalkan proporsional.

Buku dengan satu pengarang


Nama pengarang, judul buku (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit),
halaman.1

Buku dengan dua atau tiga pengarang


Nama pengarang 1, nama pengarang 2, nama pengarang 3, judul buku (kota
penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.2

1
David Barrat, Media Sociology (London and New York: Routledge, 1994),
hal. 273.
2
Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Beyond Structuralism and
Hermeneutics (Chicago: University of Chicago Press, 1982), hal. 72 - 75.
28
Buku dengan banyak pengarang
Nama pengarang pertama, et al., judul buku (kota penerbit: nama penerbit,
tahun terbit), halaman.3
Perhatikan: hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan, nama-nama
pengarang lainnya diganti dengan singkatan et al.

Buku yang telah direvisi


Nama pengarang, judul buku (rev.ed.; kota penerbit: nama penerbit, tahun
terbit), halaman.4
Perhatikan: singkatan rev.ed. menunjukkan bahwa buku tersebut telah
mengalami revisi.

Buku yang terdiri dua jilid atau lebih


Nama pengarang, judul buku (nomor volume/jilid; kota penerbit: nama
penerbit, tahun terbit), halaman.5

Buku terjemahan
Nama pengarang asli, judul buku, terj. nama penerjemah (kota penerbit:
nama penerbit, tahun terbit), halaman.6
Perhatikan: singkatan terj. menunjukkan bahwa buku tersebut telah
diterjemahkan dan penulis mengutip dari terjemahan tersebut.

Kamus
Nama pengarang, judul kamus (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit),
halaman.7

Artikel dari sebuah buku antologi


Nama pengarang artikel, ”judul artikel,” judul buku, ed. nama editor (kota
penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.8

3
Idi Subandi Ibrahim, et al., Hegemoni Budaya (Yogyakarta: Bentang,
1997), hal. 52 - 54.
4
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (rev.ed.; Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003), hal. 55.
5
Ira M. Lapidus, A History of Islamic Societes (Vol.1; Cambridge:
Cambridge University Press, 1988), hal. 131.
6
Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi HH.
(Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 44 – 45.
7
Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
1994), hal. 595.
29
Perhatikan: jika editor satu orang maka menggunakan singkatan ed., namun
jika editor dua orang atau lebih menggunakan singkatan eds.

Artikel dari sebuah jurnal/majalah ilmiah


Nama pengarang artikel, ”judul artikel,” nama jurnal/majalah ilmiah, edisi
jurnal (bulan terbit, tahun terbit), halaman.9

Artikel dari koran/majalah


Nama pengarang artikel, ”judul artikel,” nama media, tanggal terbit, tahun,
halaman.10

Berita koran/majalah
”Judul berita,” nama media, tanggal terbit, tahun, halaman.11

Skripsi/Tesis/Disertasi yang belum diterbitkan


Nama penulis, ”judul skripsi/tesis/disertasi,” (level karya, fakultas dan
universitas, nama kota, tahun terbit), halaman.12

Makalah seminar yang tidak diterbitkan


Nama penulis, ”judul makalah,” (forum penyampaian makalah,
penyelenggara seminar, nama kota, tanggal seminar, tahun).13

Dokumen yang tidak diterbitkan

8
Rudi Harisyah Alam, “Perspektif Pasca-Modernisme dalam Kajian
Keagamaan,” Kajian Keagamaan dalam Tradisi Baru Penelitian Agama Islam
Tinjauan Antardisiplin Ilmu, eds. Prof. Dr. Mastuhu, M.Ed., M. Deden Ridwan
(Bandung: Penerbit Nuansa dan PUSJARLIT, 1998), hal. 67-77.
9
Dedy N. Hidayat, "Paradigma dan Perkembangan Penelitian
Komunikasi," Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, No. 2 (Oktober, 1998),
hal. 25-25.
10
Francis Fukuyama, “Benturan Islam dan Modernitas,” Koran Tempo, 22
November, 2001, hal. 4.
11
“Islam di AS Jadi Agama Kedua,” Republika, 10 September, 2002, hal.
5.
12
Muzayin Nazaruddin, “War Against Terrorism: Critical Discourse
Analysis,” (Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sebelas Maret, Surakarta, 2004), hal. 205.
13
Muzayin Nazaruddin, “Dua Tipe Perempuan dalam Film dan Sinetron
Mistik Indonesia,” (Makalah disampaikan dalam Temu Ilmiah Nasional, Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta, 26 – 28 Juni, 2007).
30
Lembaga yang mengeluarkan dokumen, nama dokumen, (nama kota,
tanggal dikeluarkan dokumen, tahun).14

Artikel dari internet


Nama penulis, ”judul artikel,” alamat lengkap internet (tanggal akses).15
Jika artikel di internet tidak mencantumkan nama penulis, maka langsung
mengacu pada judul artikel.16

Pernyataan lisan
Nama narasumber, jenis pernyataan (wawancara atau pidato), tanggal
pernyataan dilakukan.17

Referensi dari sumber kedua


Keterangan lengkap sumber pertama (sesuai dengan aturan catatan kaki),
seperti dikutip oleh keterangan lengkap sumber kedua (sesuai aturan catatan
kaki).18
Perhatikan: frase ”seperti dikutip oleh” menunjukkan bahwa penulis tidak
membaca sumber asal (pertama) kutipan, hanya membaca dari orang lain
(sumber kedua) yang mengutip sumber pertama.

5.4 Beberapa Singkatan Khusus dalam Catatan Kaki


5.4.1 Ibid.
Singkatan ini berasal dari bahasa latin ibidem yang berarti pada tempat
yang sama. Singkatan ini digunakan apabila referensi dalam catatan kaki
nomor tersebut sama dengan referensi pada nomor sebelumnya (tanpa
diselingi catatan kaki lain). Apabila halamannya sama, cukup ditulis Ibid.,
bila halamannya berbeda, setelah Ibid. dituliskan nomor halamannya.
14
U.S. Department of Foreign Affairs, Testimony by John. J. Maresca,
Vice President International Relations Unocal Corporation to House Committee on
International Relations Subcommittee on Asia and The Pacific (Washington D.C.,
12 February, 1998).
15
Robert McChesney, “Rich Media Poor Democracy,”
www.thirdworldtraveler.com/Robert_McChesney_page.html (akses 16 Agustus
2006).
16
“Pengelolaan Bencana: Pengelolaan Kerentanan Masyarakat,”
www.walhi.or.id/kampanye/bencana (akses 17 Agustus 2006).
17
Samijan, wawancara dengan penulis, 11 November 2005.
18
Karl Marx, Selected Writings in Sociology and Social Philosophy, eds.
T.B. Bottomore and Maximilien Rubel (New York: McGraw-Hill, 1964), hal. 78,
seperti dikutip oleh Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi
HH. (Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 44 – 45.
31
5.4.2 Op.Cit.
Singkatan ini berasal dari bahasa latin opere citato yang berarti pada karya
yang telah dikutip. Singkatan ini digunakan apabila referensi dalam catatan
kaki pada nomor tersebut sama dengan referensi yang telah dikutip
sebelumnya, namun diselingi catatan kaki lain. Op.Cit. khusus digunakan
bagi referensi yang berupa buku.

5.4.3 Loc.Cit.
Singkatan ini berasal dari bahasa latin loco citato yang berarti pada tempat
yang telah dikutip. Singkatan ini digunakan sama dengan Op.Cit., yaitu
apabila referensi dalam catatan kaki pada nomor tersebut sama dengan
referensi yang telah dikutip sebelumnya, namun diselingi catatan kaki lain.
Namun, referensi yang diacu Loc.Cit. bukan berupa buku, melainkan
artikel, baik itu dari koran, majalah, ensiklopedi, internet, atau lainnya.

Contoh penggunaan:
1 Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi
(Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 45.
2 Ibid.
3 Ibid., hal. 55.
4 Dedy N. Hidayat, "Paradigma dan Perkembangan Penelitian
Komunikasi," Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, No. 2
(Oktober, 1998), hal. 25-25.
5 Ibid., hal. 28.
6 Arthur Asa Berger, Op.Cit., hal. 70.
7 Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Beyond Structuralism and
Hermeneutics (Chicago: University of Chicago Press, 1982), hal. 72 - 75.
8 Francis Fukuyama, “Benturan Islam dan Modernitas,” Koran Tempo, 22
November, 2001, hal. 45.
9 Robert McChesney, “Rich Media Poor Democracy,”
www.thirdworldtraveler.com/Robert_McChesney_page.html (akses 16
Agustus 2006).
10 Arthur Asa Berger, Op.Cit., hal. 95.
11 Ibid., hal. 99.
12 Ibid.
13 Dedy N. Hidayat, Loc.Cit., hal. 22.
14 Francis Fukuyama, Loc.Cit.
15 Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Op.Cit., 58.
16 Dedy N. Hidayat, Loc.Cit., hal. 21.
32
Cara membaca:
1. Catatan kaki nomor (2) menggunakan Ibid., karena sumber kutipannya
sama persis dengan nomor (1) baik buku maupun halamannya.
2. Catatan kaki nomor (3) buku referensinya sama dengan nomor (2),
hanya saja beda halamannya.
3. Catatan kaki nomor (5) referensinya sama dengan nomor (4), hanya
saja beda halamannya.
4. Catatan kaki nomor (6), referensinya sama dengan nomor (1), karena
telah diselingi oleh catatan kaki lain, maka menggunakan Op.Cit.,
serta menuliskan nama pengarang dan halaman.
5. Catatan kaki nomor (10) referensinya sama dengan nomor (1), karena
telah diselingi oleh catatan kaki lain, maka menggunakan Op.Cit.
6. Catatan kaki nomor (11), referensinya sama dengan catatan kaki
sebelumnya, tanpa diselingi catatan kaki lain, yaitu nomor (10), hanya
saja beda halamannya.
7. Catatan kaki nomor (12) referensinya sama persis dengan nomor (11).
8. Catatan kaki nomor (13) referensinya sama dengan nomor (4), hanya
beda halamannya, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan
nomor (4) berbentuk artikel (bukan buku) maka menggunakan
Loc.Cit., serta menuliskan halamannya.
9. Catatan kaki nomor (14) referensinya sama persis, termasuk
halamannya, dengan nomor (8), karena telah diselingi oleh catatan
kaki lain dan nomor (8) berbentuk artikel (bukan buku) maka
menggunakan Loc.Cit.
10. Catatan kaki nomor (15) referensinya sama dengan nomor (7), hanya
beda halaman, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor
(7) berbentuk buku (bukan artikel) maka menggunakan Op.Cit., serta
menuliskan halamannya.
11. Catatan kaki nomor (16) referensinya sama dengan nomor (4), hanya
beda halamannya, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan
nomor (4) berbentuk artikel (bukan buku) maka menggunakan
Loc.Cit., serta menuliskan halamannya.

5.5 Teknik Menggunakan Catatan Tubuh


Kelebihan catatan tubuh adalah kemudahan bagi pembaca dalam
mengecek sumber sebuah kutipan yang langsung terdapat sebelum atau
setelah kutipan tersebut, tanpa perlu berpindah ke bagian bawah halaman.
Prinsip-prinsip dalam menuliskan catatan tubuh:

33
a. Catatan tubuh menyatu dengan naskah, hanya ditandai dengan kurung
buka dan kurung tutup.
b. Catatan tubuh memuat nama belakang penulis, tahun terbit buku dan
halaman yang dikutip. Contoh:
1) Nama penulis adalah Arthur Asa Berger, maka cukup ditulis
Berger.
2) Nama penulis Jalaluddin Rakhmat, maka cukup ditulis Rakhmat.

Terdapat dua cara menuliskan catatan tubuh:


a. Nama penulis, tahun terbit dan halaman berada dalam tanda kurung,
ditempatkan setelah selesainya sebuah kutipan. Jika kutipan ini
merupakan akhir kalimat, maka tanda titik ditempatkan setelah kurung
tutup catatan tubuh. Contoh:
Di titik inilah esensi hegemoni: hubungan di antara agen-agen
utama yang menjadi alat sosialisasi dan orientasi ideologis, yang
berinteraksi, kumulatif, dan diterima oleh masyarakat (Lull, 1995: 31-
38).

b. Nama penulis menyatu dalam naskah tulisan, tidak berada dalam tanda
kurung, sementara tahun penerbitan dan halaman berada dalam tanda
kurung. Model ini biasanya ditempatkan sebelum sebuah kutipan.
Contoh:
Menurut Lull (1995: 31-38), di titik inilah esensi hegemoni:
hubungan di antara agen-agen utama yang menjadi alat sosialisasi
dan orientasi ideologis, yang berinteraksi, kumulatif, dan diterima
oleh masyarakat.

Buku dengan satu pengarang


a. ..... (Lull, 1995: 31 – 38).
b. Menurut Lull (1995: 31 – 38), .....

Buku dengan dua atau tiga pengarang


a. ….. (Dreyfus dan Rabinow, 1982: 72 – 76).
b. Dreyfus dan Rabinow (1982: 72 – 76) mengatakan …..

Buku dengan banyak pengarang


a. ...... (Ibrahim, et al., 1997: 52 – 54).
b. ...... (Ibrahim, dkk., 1997: 52 – 54).
34
Buku yang terdiri dua jilid atau lebih
a. ..... (Lapidus, Vol.1, 1988: 131).
b. Mengacu pada Lapidus (Vol.1, 1988: 131), …..

Buku terjemahan
a. ….. (Berger, terj., Setio Budi, 2000: 44 – 45).
b. Berger (terj., Setio Budi, 2000: 44 – 45) menandaskan .....

Artikel dari sebuah buku antologi


a. ..... (Alam, dalam Mastuhu dan Ridwan (eds.), 1998: 77).
b. Menurut Alam (dalam Mastuhu dan Ridwan (eds.), 1998: 77), .....
Perhatikan: jika editor satu orang maka menggunakan singkatan ed., namun
jika editor dua orang atau lebih menggunakan singkatan eds.

Artikel dari sebuah jurnal/majalah ilmiah


a. ...... (Hidayat, Jurnal ISKI, No. 2, Oktober 1998: 25-26).
b. Hidayat (Jurnal ISKI, No. 2, Oktober 1998: 25-26) menyebut …..

Artikel dari koran/majalah


a. ..... (Fukuyama, Koran Tempo, 22 November 2001).
b. Melandaskan argumen pada Fukuyama (Koran Tempo, 22 November
2001), ......

Berita koran/majalah
a. ..... (Republika, 10 September 2002).
b. Harian Republika (10 September 2002) memberitakan .....

Skripsi/Tesis/Disertasi yang belum diterbitkan


a. ..... (Nazaruddin, Skripsi, 2004: 205).
b. Menurut Nazaruddin (Skripsi, 2004: 205), .....

Makalah seminar yang tidak diterbitkan


a. ..... (Nazaruddin, Makalah, 2007).
b. Dalam makalahnya yang disampaikan dalam Temu Ilmiah Nasional
Komunikasi, Nazaruddin (2007) mengatakan, .....

Dokumen yang tidak diterbitkan


a. ..... (U.S. Department of Foreign Affairs, 1998).

35
b. Dalam dokumen yang dikeluarkan U.S. Department of Foreign Affairs
(1998) disebutkan bahwa …..

Artikel dari internet


a. ….. (Chesney, www.thirdworldtraveler.com/ Robert_McChesney_
page.html, akses 15 Juni 2007).
b. Mengutip Chesney (www.thirdworldtraveler.com/Robert_
McChesney_page.html, akses 15 Juni 2007), …..
Perhatikan: alamat web yang dicantumkan adalah alamat lengkap,
dengan cara copy-paste dari address web secara langsung.

Pernyataan lisan
a. ….. (Samijan, wawancara, 11 November 2006).
b. Dalam wawancara dengan penulis, Samijan (11 November 2006)
mengatakan ……

Referensi dari sumber kedua


a. Menurut Marx (seperti dikutip Takwin, 2000: 44), ......

5.6 Penggunaan Kutipan dan Referensi


5.6.1 Kutipan langsung empat baris atau lebih
Prinsip-prinsip:
a. Kutipan dipisahkan dari teks.
b. Kutipan menjorok ke dalam lebih kurang tujuh karakter. Bila awal
kutipan adalah alinea baru, baris pertama kutipan menjorok lagi ke
dalam lebih kurang tujuh karakter.
c. Kutipan diketik dengan spasi satu.
d. Kutipan diawali dan diakhiri dengan tanda kutip (boleh tidak).
e. Jika menggunakan catatan tubuh (bodynote), maka catatan tubuh
dicantumkan setelah kutipan. Contoh:

Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana kelas berkuasa bekerja


melalui ideologi untuk melanggengkan dominasi mereka? Barangkali
penting dikutip di sini bagaimana Marx menjelaskan bekerjanya kelas
berkuasa:
“Individu-individu yang menyusun kelas yang berkuasa berkeinginan
memiliki sesuatu/kesadaran dari yang lainnya. Ketika mereka
memegang peranan sebagai sebuah kelas dan menentukan
36
keseluruhannya dalam sebuah kurun waktu, hal tersebut adalah bukti
diri bahwa mereka melakukan tersebut dalam jangkauannya kepada
yang lainnya, memegang peranan sekaligus pula sebagai pemikir-
pemikir, sebagai pemproduksi ide serta mengatur produksi dan
distribusi idenya pada masa tersebut.” (Berger, 2000: 44 – 45)
Dalam contoh di atas, kalimat ”Pertanyaannya kemudian.....bekerjanya
kelas berkuasa” adalah naskah skripsi. Kalimat ”Individu-individu.....pada
masa tersebut” adalah kutipan langsung dari sebuah buku yang ditulis
Arthur Asa Berger, diterbitkan pada tahun 2000, dan kutipan berasal dari
halaman 44-45 buku tersebut.
f. Jika menggunakan catatan kaki (footnote), maka nomor indeks
ditempatkan setelah kutipan, lalu di bagian bawah halaman tersebut
(bagian kaki halaman) terdapat keterangan nomor indeks yang
menjelaskan sumber kutipan tersebut. Contoh:

Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana kelas berkuasa bekerja


melalui ideologi untuk melanggengkan dominasi mereka? Barangkali
penting dikutip di sini bagaimana Marx menjelaskan bekerjanya kelas
berkuasa:
“Individu-individu yang menyusun kelas yang berkuasa berkeinginan
memiliki sesuatu/kesadaran dari yang lainnya. Ketika mereka
memegang peranan sebagai sebuah kelas dan menentukan
keseluruhannya dalam sebuah kurun waktu, hal tersebut adalah bukti
diri bahwa mereka melakukan tersebut dalam jangkauannya kepada
yang lainnya, memegang peranan sekaligus pula sebagai pemikir-
pemikir, sebagai pemproduksi ide serta mengatur produksi dan
distribusi idenya pada masa tersebut.” 19
Dalam contoh di atas, kalimat ”Pertanyaannya kemudian.....bekerjanya
kelas berkuasa” adalah naskah skripsi. Kalimat ”Individu-individu.....pada
masa tersebut” adalah kutipan. Catatan kaki dalam contoh ini bisa
dilengkapi dengan keterangan tambahan. 20

19
Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi
(Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 44 – 45.
20
Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi
(Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 44 – 45. Cukup jelas,
Marx menawarkan gagasan bahwa ide-ide atau gagasan pada suatu masa adalah
yang disebarluaskan dan dipopulerkan oleh kelas berkuasa sesuai kepentingannya.
37
5.6.2 Kutipan langsung kurang dari empat baris
Prinsip-prinsip:
a. Kutipan tidak dipisahkan dari teks (menyatu dengan teks).
b. Kutipan harus diawali dan diakhiri dengan tanda kutip.
c. Jika menggunakan catatan tubuh, contoh:

Bagi sebuah kekuasaan resmi negara, salah satu representasi


ideologi yang penting terwujud dalam pidato dan pernyataan-
pernyataan para penyelenggara kekuasaan negara tersebut, secara
khusus adalah seorang presiden ataupun raja yang berkuasa. Hart
(1967: 61) mengatakan: "The symbolic dimensions of politics speech-
making, for presidents, is a political act, the mechanism for wielding
power."
Dalam contoh di atas, kalimat “Bagi sebuah kekuasaan ….. raja yang
berkuasa” adalah naskah skripsi. Kalimat “The symbolic ….. for wielding
power” adalah kutipan dari buku yang ditulis R.P. Hart, diterbitkan pada
tahun 1967, dan kutipan berasal dari halaman 61 buku tersebut.

d. Jika menggunakan catatan kaki, contoh:


Bagi sebuah kekuasaan resmi negara, salah satu representasi
ideologi yang penting terwujud dalam pidato dan pernyataan-
pernyataan para penyelenggara kekuasaan negara tersebut, secara
khusus adalah seorang presiden ataupun raja yang berkuasa. Hart
mengatakan: "The symbolic dimensions of politics speech-making, for
presidents, is a political act, the mechanism for wielding power." 21
Dalam contoh di atas, kalimat “Bagi sebuah kekuasaan ….. raja yang
berkuasa” adalah naskah skripsi. Kalimat “The symbolic ….. for wielding
power” adalah kutipan. Catatan kaki dalam contoh ini bisa dilengkapi
dengan keterangan tambahan. 22

Kelas penguasa itu, seperti ditegaskan Marx, merupakan pemikir, pemproduksi ide
sekaligus mengatur distribusi idenya. Dalam hal produksi dan penyebarluasan ide
inilah kita bisa mengurai saling keterkaitan antara kelas penguasa, ideologi,
wacana dan media.
21
R.P. Hardt, The Sound of Leadership: Presidential Communication in
the Modern-Age (Chicago: Chicago University Press, 1987), hal. 61.
22
Pada dasarnya tiap pemimpin politik selalu menciptakan bahasa politik
yang menjadi kekuatan utama konsolidasi simbolik dalam rangka mendukung politik
dijalankan serta meneguhkan ideologi kekuasaan. Dalam sebuah studinya
mengenai pidato kemenangan presiden di Amerika, Corcohan menunjukkan bahwa
38
5.6.3 Kutipan tidak langsung.
Prinsip-prinsip:
a. Kutipan tidak dipisahkan dari teks (menyatu dengan teks).
b. Kutipan tidak boleh menggunakan tanda kutip.
c. Jika menggunakan catatan tubuh, contoh:

Media bukanlah sarana netral yang menampilkan berbagai


ideologi dan kelompok apa adanya, media adalah subjek yang lengkap
dengan pandangan, kepentingan, serta keberpihakan ideologisnya.
Janet Woollacott dan David Barrat menegaskan pandangan para
teoritis Marxis bahwa ideologi yang dominanlah yang akan tampil
dalam pemberitaan (Wollacott, 1982: 109, Barrat, 1994: 51-52).
Media berpihak pada kelompok dominan, menyebarkan ideologi
mereka sekaligus mengontrol dan memarginalkan wacana dan ideologi
kelompok-kelompok lain.
Dalam contoh di atas, pernyataan bahwa ”ideologi yang dominan yang
akan tampil dalam pemberitaan” adalah inti pendapat dari James Wollacott
dan David Barrat yang penulis sajikan dalam bahasa sendiri.

d. Jika menggunakan catatan kaki, contoh:


Media bukanlah sarana netral yang menampilkan berbagai
ideologi dan kelompok apa adanya, media adalah subjek yang lengkap
dengan pandangan, kepentingan, serta keberpihakan ideologisnya.
Janet Woollacott dan David Barrat menegaskan pandangan para
teoritis Marxis bahwa ideologi yang dominanlah yang akan tampil
dalam pemberitaan.23 Media berpihak pada kelompok dominan,
menyebarkan ideologi mereka sekaligus mengontrol dan
memarginalkan wacana dan ideologi kelompok-kelompok lain.

tiap presiden ternyata mempunyai gaya bahasa serta strategi wacana yang
berbeda. Lihat lebih jauh di R.P. Hardt, The Sound of Leadership: Presidential
Communication in the Modern-Age (Chicago: Chicago University Press, 1987), hal.
61.
23
David Barrat, Media Sociology (London and New York: Routledge,
1994), hal. 51-52. Lihat juga Janet Wollacott, “Message and Meanings”, dalam
Culture, Society and the Media, eds. Michael Gurevitch, James Curran and James
Wollacott (London: Methuen, 1982), hal. 109.
39
Dalam contoh di atas, catatan kaki bisa dilengkapi dengan keterangan
tambahan. 24

5.7 Kutipan Sloka


5.7.1 Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah apabila sloka atau mantra diambil langsung
dari sumbernya (tulisan orang) tanpa melakukan perubahan baik pada sloka
dan mantra maupun pada terjemahannya. Syarat kutipan langsung adalah
sebagai berikut:
a. Tidak boleh melakukan perubahan baik terhadap sloka, mantra
maupun terjemahan yang dikutip.
b. Huruf Dewa Nagari dicetak miring
c. Menyebutkan sumber kutipan.
d. Bila kutipan langsung pendek (tidak lebih empat baris) dilakukan
dengan cara memasukan langsung dalam tubuh teks, beri jarak
antarbaris yang sama dengan teks, diapit oleh tanda kutip. Contoh:
1) Tujuan umat Hindu melaksanakan upacara Dewa Yajña dalam
pustaka suci Bhagavadgīta, III.12, disebutkan ”işţān bhogān hi vo
devā dāsyante yajña-bhāvitāh, tair dattān apradāyaibhyo yo
bhunkte stena eva sah” (Pudja, 2004:85).
2) Tujuan umat Hindu melaksanakan upacara Dewa Yajña dalam
pustaka suci Bhagavadgīta, III.12, disebutkan ”sesungguhnya
keinginan untuk mendapat kesenangan telah diberikan kepadamu
oleh para dewa karena yajñamu, sedangkan ia yang telah
memperoleh kesenangan tanpa memberi yajña sesungguhnya
adalah pencuri” (Pudja, 2004:85).

e. Bila kutipan langsung panjangnya lebih dari tiga baris dilakukan


dengan cara dimulai dari ketukan ke-5, dipisahkan dengan spasi (jarak
antar baris) lebih dari teks, diberi jarak rapat antar baris dalam kutipan,
tik satu spasi. Contoh:
Tujuan umat Hindu melaksanakan upacara Dewa Yajña untuk
membayar hutang dalam pustaka suci Bhagavad Gita disebutkan:
24
Keberpihakan media akan menampilkan kelompok dominan dalam
pemberitaan. Lebih jauh, media bukan hanya alat bagi ideologi dominan, tetapi juga
memproduksi ideologi dominan itu sendiri. Lihat David Barrat, Media Sociology
(London and New York: Routledge, 1994), hal. 51-52. Lihat juga Janet Wollacott,
“Message and Meanings”, dalam Culture, Society and the Media, eds. Michael
Gurevitch, James Curran and James Wollacott (London: Methuen, 1982), hal. 109.
40
işţān bhogān hi vo devā dāsyante yajña-bhāvitāh,
tair dattān apradāyaibhyo yo bhunkte stena eva sah

(Bhagavadgīta, III.12)

Terjemahannya
”sesungguhnya keinginan untuk mendapat kesenangan telah
diberikan kepadamu oleh para dewa karena yajñamu,
sedangkan ia yang telah memperoleh kesenangan tanpa
memberi yajña sesungguhnya adalah pencuri” (Pudja,
2004:85).

5.7.2 Kutipan tidak langsung


Kutipan tidak langsung adalah kutipan apabila menuliskan kembali
terjemahan sloka atau mantra dengan kata-kata sendiri (menambahkan
kata-kata pada terjemahan yang sudah ada, namun tidak merubah
maknanya). Kutipan ini dapat dibuat panjang atau pendek dengan cara
mengintegrasikan dalam teks, tidak diapit oleh tanda kutip dan
menyebutkan sumbernya sesuai dengan teknik penulisan ilmiah.

5.8 Daftar Pustaka


Daftar pustaka/bibliografi adalah daftar yang berisi buku, artikel, dokumen,
dan segenap kepustakaan lainnya yang digunakan dalam menyusun sebuah
tulisan ilmiah, ditempatkan di bagian terakhir (halaman terpisah/tersendiri)
dari tulisan ilmiah tersebut. Daftar pustaka atau bibliografi mutlak ada
dalam sebuah karya ilmiah, menunjukkan sifat referensial atas karya
tersebut. Bibliografi disusun secara alfabetis).
Unsur-unsur dalam sebuah daftar pustaka:
a. Nama pengarang (ditulis secara terbalik).
b. Judul buku (termasuk judul tambahannya).
c. Data publikasi (tempat terbit, nama penerbit, tahun terbit).
d. Nama pengarang artikel dan judul artikel (untuk artikel).
e. Data publikasi media, untuk artikel di media (nama media, tanggal
terbit).
f. Alamat lengkap internet dan waktu akses (untuk bahan dari internet).

41
Cara penyusunan daftar pustaka:

Buku dengan satu pengarang

Nama pengarang (dibalik). Judul buku. Kota penerbit: nama penerbit, tahun
terbit.
Barrat, David. Media Sociology. London and New York: Routledge, 1994.

Buku dengan dua atau tiga pengarang

Nama pengarang 1 (dibalik), nama pengarang 2 (tidak dibalik), nama


pengarang 3 (tidak dibalik). Judul buku. Kota penerbit: nama penerbit,
tahun terbit.
Dreyfus, Hubert L., Paul Rabinow. Beyond Structuralism and
Hermeneutics. Chicago: University of Chicago Press, 1982.

Buku dengan banyak pengarang

Nama pengarang 1 (dibalik), et.al. Judul buku. Kota penerbit: nama


penerbit, tahun terbit.
Ibrahim, Idi Subandi, et.al. Hegemoni Budaya. Yogyakarta: Bentang, 1997.

Buku yang telah direvisi

Nama pengarang (dibalik). Judul buku. Rev.ed. Kota penerbit: nama


penerbit, tahun terbit.
Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Rev.ed. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003.

Buku yang terdiri dua jilid atau lebih

Nama pengarang (dibalik). Judul buku. Volume/Jilid. Kota penerbit: nama


penerbit, tahun terbit.
Lapidus, Ira M. A History of Islamic Societes. Vol.1. Cambridge:
Cambridge University Press, 1988.

42
Buku terjemahan

Nama pengarang asli (dibalik). Judul buku, terj. nama penerjemah. Kota
penerbit: nama penerbit, tahun terbit.
Berger, Arthur Asa. Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi HH.
Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000.

Kamus

Nama pengarang kamus (dibalik). Judul kamus. Kota penerbit: nama


penerbit, tahun terbit.
Bagus, Lorens. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994.

Artikel dari sebuah buku antologi

Nama pengarang artikel (dibalik). ”Judul artikel,” Judul buku, ed. nama
editor. Kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit.
Alam, Rudi Harisyah. “Perspektif Pasca-Modernisme dalam Kajian
Keagamaan,” Kajian Keagamaan dalam Tradisi Baru Penelitian Agama
Islam Tinjauan Antardisiplin Ilmu, eds. Prof. Dr. Mastuhu, M.Ed., M.
Deden Ridwan. Bandung: Penerbit Nuansa dan PUSJARLIT, 1998.

Perhatian: jika editor satu orang maka menggunakan singkatan ed., namun
jika editor dua orang atau lebih menggunakan singkatan eds.

Artikel dari sebuah jurnal/majalah ilmiah

Nama pengarang artikel (dibalik). ”Judul artikel,” Nama jurnal/majalah


ilmiah, edisi jurnal (bulan terbit, tahun terbit), halaman.
Hidayat, Dedy N. "Paradigma dan Perkembangan Penelitian Komunikasi,"
Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, II (Oktober, 1998), hal. 32-
43.

Perhatian: halaman yang dimaksud di daftar pustaka ini adalah halaman


dari awal sampai akhir tempat artikel berada dalam jurnal/majalah ilmiah,
bukan halaman yang dikutip.

43
Artikel dari koran/majalah

Nama pengarang artikel (dibalik). ”Judul artikel,” Nama media, tanggal dan
tahun terbit.
Fukuyama, Francis. “Benturan Islam dan Modernitas,” Koran Tempo, 22
November 2001.

Berita koran/majalah

”Judul berita,” Nama media, tanggal dan tahun terbit.


“Islam di AS Jadi Agama Kedua,” Republika, 10 September 2002.

Skripsi/Tesis/Disertasi yang belum diterbitkan

Nama penulis (dibalik). ”Judul skripsi/tesis/disertasi.” Level karya, fakultas


dan universitas, nama kota, tahun terbit.
Nazaruddin, Muzayin. “War Against Terrorism: Critical Discourse
Analysis.” Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2004.

Makalah seminar yang tidak diterbitkan

Nama penulis (dibalik). ”Judul makalah.” Forum penyampaian makalah,


penyelenggara seminar, nama kota, tahun.
Nazaruddin, Muzayin. “Dua Tipe Perempuan dalam Film dan Sinetron
Mistik Indonesia.” Makalah disampaikan dalam Temu Ilmiah Nasional,
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta, 2007.

Dokumen yang tidak diterbitkan

Lembaga yang mengeluarkan dokumen. Nama dokumen. Nama kota,


tanggal dan tahun dikeluarkan dokumen.
U.S. Department of Foreign Affairs. Testimony by John. J. Maresca, Vice
President International Relations Unocal Corporation to House Committee
on International Relations Subcommittee on Asia and The Pacific.
Washington D.C., 12 February 1998.

44
Artikel di internet

Nama penulis (dibalik). ”Judul artikel.” Alamat lengkap internet (waktu


akses).
McChesney, Robert. “Rich Media Poor Democracy.”
www.thirdworldtraveler.com/Robert_McChesney_page.html (akses 16
Agustus 2006).

”Judul artikel.” Alamat lengkap internet (waktu akses).


“Pengelolaan Bencana: Pengelolaan Kerentanan Masyarakat.”
www.walhi.or.id/kampanye/bencana (akses 17 Agustus 2006).

45
PENJELASAN
SUBBAB PROPOSAL DAN SKRIPSI PENELITIAN
KUALITATIF

1. Mengenai Masalah :
• Setiap Penelitian bertitik tolak dari adanya “masalah”.
• Masalah: 1) Tidak tercapainya tujuan atau terhentinya proses
karena ada hambatan/gangguan; 2) Teori dengan Praktik tidak
sama (das solen beda dengan das sein).
• Sumber Masalah : pengalaman pribadi, diskusi dengan pakar,
kepustakaan.
• Cara memilih masalah : penting & bermanfaat, ada fasilitas dan
waktu memperoleh datanya, dengan menguasai teori &
metodenya.

2. Mengenai Judul :
• Judul : abstraksi dari masalah yang diteliti;
• Tulislah dengan bahasa Indonesia yang baku, dengan sederhana
dan ilmiah serta mudah dimengerti;
• Minimal memuat 2 variabel, yg hubungannya menunjukkan sifat
penelitian.
• Variabel : karakteristik dr orang2 atau benda2 atau keadaan yang
mempunyai nilai yang berbeda.
3. Latar Belakang Masalah :
• Sebagai pengantar dari masalah yg akan diteliti;
• Tujuannya untuk memperoleh gambaran tentang masalah yang
akan diteliti;
• Sebagai alasan mengapa masalah itu penting untuk diteliti secara
teoritis maupun praktis.
• Memuat hal-hal yg bersifat situasional.
4. Rumussan Masalah :
• Merupakan obyek penelitian, umumnya ditulis dengan kalimat
tanya;
• Harus sinkron dg sifat penelitian;
• Berkorelasi dg data penelitian, pengumpulan data dan penyajian
datanya;
• Berkorelasi juga dg tujuan penelitian.

46
5. Tujuan Penelitian :
• Merupakan rumusan tentang apa yg menjadi tujuan penelitian,
umumnya ditulis dg kalimat berita;
• Harus singkron dg sifat penelitian;
• Berkorelasi dg data penelitian, pengumpulan data dan penyajian
data.
• Berkorelasi jg dengan rumusan masalah.
6. Manfaat Penelitian :
• Manfaat Teoritis : hasil dari suatu penelitian (umumnya sifat
penelitian eksplanantoris), diharapkan bermanfaat kepada orang-
orang yang profesinya menggunakan teori2 seperti : para
guru/dosen, peneliti, dll.
• Manfaat Praktis : hasil dari suatu penelitian diharapkan
bermanfaat bagi orang2 yg melakukan profesinya berkaitan
dengan masalah yg menjadi obyek penelitian ini.
7. Metode Penelitian
• Metode berasal dari bhs. Yunani : Metodos, yg artinya jalan/cara,
yg dimaksud jalan ke ilmu pengetahuan atau cara kerja ilmiah.
Ilmu yg mempelajari cara kerja ilmiah = metodelogi. Prinsip dari
istilah ini adlh peneliti ingin mengajak pembaca laporannya
(skripsi) dengan jalan bersama menuju ke penemuannya
(simpulan).
• Teknik berasal dr bhs. Yunani : Tehnikos (dibuat dg keahlian,
belakangan ini berarti jg cara untuk melaksanakan metode).
• Teknik dari metode itu kerapkali menggunakan alat (instrumen);
1) Jenis dan Sumber Data :
- Jenis Data Sekunder : berupa data sekunder bahan primer
(Weda, Bhagawad Gita, Sarasamuscaya, dll), dan data
sekunder bahan sekunder (berbagai buku, jurnal, dll), yang
diperoleh berdasarkan penelitian kepustakaan;
- Jenis Data Primer : berupa data langsung dari sumbernya,
dg teknik pengambilan : 1) Observasi (baik observasi
partisipan maupun observasi nonpartisipan), 2) Wawancara
yg tidak berencana (baik berstruktur (tertutup, terbuka,
tertutup & terbuka), dan wawancara tdk berstruktur (baik
terarah maupun tidak terarah).
- Sifat penelitian deskriptif untuk data lapangan dg teknik
wawancara yg relevan utk itu adalah wawancara tidak
berencana berstruktur terbuka, dan wawancara tdk
47
berstruktur (terarah maupun tak terarah).
2) Instrumen Penelitian (utk penelitian yang berlokus)
- Metode penelitian lapangan teknik pengambilan datanya
melalui dua cara, yaitu observasi dan wawancara;
- Teknik observasi akan menjadi lebih baik bila dibantu dg
instrumen berupa foto tustel, keiker (teropong), dll.
- Teknik wawancara tidak berencana yg berstruktur
instrumennya adalah daftar pertanyaan (kuesioner);
- Teknik wawancara tdk berencana tidak berstruktur
instrumennya adalah tape recorder.
3) Teknik Penentuan Informan :
- Penelitian yg bersifat deskriftif data lapangannya yg
bersumber dari wawancara tdk berencana tdk berstruktur ,
sumbernya adalah informan.
- Informan yg dominan menguasai data lapangan utk
penelitian itu disebut informan kunci, biasanya yg
bersangkutan merangkap sbg pemuka atau kepala desa.
- Bisa juga status informan ditentukan dari maksud atau
tujuan dari materi penelitian karena itu informan
ditentukan secara perpusive .
4) Teknik Pengolahan Data :
Merapikan/melengkapi :
- Mengenai data sekunder , masih merupakan bahan mentah
berupa bahan teori, konsep, pendapat para ahli, kutipan2,
terjemahan, poto kopi.
- Mengenai data primer : berupa catatan keterangan hasil
observasi atau wawancara dari informan, kuesioner yang
telah berisi jawaban dari informan, tape recorder yg isinya
blm didengar kembali, foto tustel yg filmnya blm dicetak,
dokumen dari lapangan yg perlu dibaca, disalin, dicatat,
diterjemahkan, dll.

Melakukan editing data :


- Semua data tsb di atas perlu di edit artinya harus dibaca
dan diperiksa kembali satu persatu dg maksud yg blm
dicatat agar dicatat, yg blm disalin agar disalin, yg blm
diterjemahkan agar diterjemahkan.
- Yg blm lengkap agar dilengkapi, yg keliru agar dibetulkan,
yg tdk relevan dialihkan ke tempat relevan, yg tdk jelas
48
perlu ditanyakan kembali kepada ahlinya.
- Kemudian yang satu dan yang lain dibandingkan dan
dikelompokkan menurut kelompok persoalannya, menurut
bab atau subbab.

Koding Data :
- Artinya memberi tanda kode dengan angka atau huruf
terhadap lembaran catatan atau kuesioner termasuk
dokumentasi shg uraian dari lembaran tadi dpt
diklasifikasikan menurut kelompok persoalannya guna
memudahkan analisisnya.

5) Teknik Analisis Data :


Analisis Kualitatif :
- Peneliti yg menggunakan analisis ini umumnya beraliran
fenomenologi, yaitu menitikberatkan tentang gejala atau
peristiwa yg penting;
- Aliran ini mengutamakan pemahaman thd perilaku
manusia dari sudut orang ybs.
- Metode pengumpulan datanya dg observasi partisipan dan
wawancara berstruktur terbuka dan tidak berstruktur
(terarah dan tidak terarah).
- Aliran ini lebih sesuai dengan penelitian deskriptif dalam
lokasi terbatas dg responden sedikit.

Analisis Kuantitatif :
- Peneliti yg menggunakan analisis ini umumnya beraliran
Positivisme.
- Aliran ini mengutamakan pengumpulan sebab-sebab
terjadinya gejala tertentu.
- Metode pengumpulan data dilakukan menggunakan
kuesioner berstruktur tertutup.
- Data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif sehingga
memungkinkan membuat korelasi diantara gejala atau
peristiwa dengan menggunakan statistik sehingga
laporannya disusun dengan tabulasi.
- Aliran ini lebih sesuai dengan penelitian yg bersifat
eksplanatoris dg lokasi luas dan responden yg banyak
jumlahnya.
49
6) Teknik Penyajian Data :
- Penyajian data analisis kualitatif: 1) dalam bentuk
analisis deskriptif (paparan); 2) menggunakan kalimat
yang panjang (ada anak kalimatnya).
- Penyajian data analisis kuantitatif: 1) dalam bentuk
tabulasi (jelas SPOnya); 2) menggunakan kalimat yang
pendek-pendek.

8. Mengenai Tinjauan Pustaka


a. Variabel Penelitian:
Uraian dalam tinjauan pustaka terhadap variabel yg akan
diteliti, maksudnya peneliti diharapkan memahami lebih dahulu
pengetahuan variabel dalam perspektif akademik, untuk
memudahkan kelak melakukan argumentasi kajian/analisis
terhadap obyek atau variabel penelitian. Bila penelitian tsb
minimal terdiri atas dua variabel, maka tinjauan variabelnya
juga ada dua macam.
b. Penelitian yang Relevan :
Uraian tinjaun pustaka terhadap penelitian yang relevan, dalam
hal ini maksudnya peneliti diharapkan memiliki wawasan yg
mirip dg obyek penelitian. Berdasarkan itu peneliti tertuntun
memcahkan masalah yg mirip itu sehingga lebih mudah
menarik benang merahnya dalam melakukan kajian terhadap
teori yg digunakan. Relevansi thd penelitian sblmnya ini bisa
terdapat dalam penelitian berbentuk skripsi, jurnal, dll.
c. Landasan Teori :
Tinjauan pustaka dalam suatu penelitian penting, guna
mendapatkan pendapat yg telah teruji, yg disebut “Teori”,
sebagai pisau analisa terhadap masalah yg akan diteliti. Bila
teori dilogikakan secara deduktif –induktif akan memunculkan
hipotesis. Hipotesis inilah yg menuntun peneliti dlm pencarian
data.
d. Hipotesis (jika ada) :
- Hipo = sebelum; tesis : dalil/pendapat, yaitu suatu pendapat
yang blm dianggap sebagai pendapat sesungguhnya karena
harus dibuktikan dlm penelitian.
- Hipotesis umumnya diperlukan dalam penelitian
eksplanatoris
50
- Fungsi hipotesis sebagai penentu arah penelitian, dpt
mengeliminir data yg tak perlu.
- Syarat hipotesis : menyatakan hub. antara dua variabel yg
dtp memberi informasi.
- Semakin banyak informasi diperoleh dr hub. itu semakin
baik rumusan hipoitesis itu
e. Landasan Konseptual:
Tinjauan pustaka dalam hal ini diperlukan untuk mendapatkan
konsep2 yang akan diperlukan dalam pembahasan masalah.
Karena konsep sesungguhnya gagasan/ide bagi peneliti, yg
belum teruji dan tidak banyak diketahui orang lain. Berdasarkan
itulah agar pembaca bisa mengikuti jalan pikiran peneliti maka
dipandang perlu peneliti menjelaskan gagasan/idenya berupa
konsep itu.

9. Lokasi Penelitian
a. Lokasi Penelitian Terbatas :
- Artinya, lokasi atau instansinya tertentu;
- Sifat penelitian adalah deskriptif;
- Kebanyakan digunakan sebagai penelitian “Studi kasus”;
- Dlm mendapatkan data primer, peneliti dihadapkan dengan
informan;
- Wawancaranya tidak berstruktur (terarah/tidak terarah);
- Sajian datanya deskriptif, analisisnya kualitatif;
- Temuannya bersifat kasuistis atau terbatas (khusus) utk
lokasi tsb.
b. Lokasi Penelitian Luas :
- Artinya, lokasi atau istansinya lebih dari satu ;
- Sifat penelitiannya eksplanantoris (penelitian uji);
- Dalam mendapatkan data primer, peneliti berhadapan dg
responden;
- Wawancaranya berstruktur tertutup;
- Datanya angka, sajiannya tabulasi, dan analisisnya
kuantitatif;
- Temuannya bersifat generalisasi (umum).

Catatan :
- Tidak setiap judul penelitian mencantumkan lokus, kecuali
hasil penelitian itu hanya dapat dibenarkan berlaku di lokasi
51
ybs.
- Sebaliknya, bila hasil penelitian dapat berlaku jg ditempat2
lain (yg bersifat umum), judul penelitian bebas lokus.

• Alasan Pemilihan Lokasi :


Dalam uraian ini, peneliti harus menguraikan apa yg
menjadi pertimbangan peneliti memilih lokasi penelitian
tersebut (baik yg terbatas maupun yang luas). Banyak faktor
yg dapat dijadikan alasan bagi peneliti dalam memilih
lokasi ini seperti mengenai jarak (jauh/dekat), transportasi,
fasilitas, biaya, kesamaan suku, ras, agama, bahasa yg dapat
mempermudah melakukan observasi (partisipan) dan
wawancara.

• Gambaran Umum Lokasi Penelitian :


Uraian dlm substansi ini antara lain keadaan alam lokasinya,
keunikan adat istiadat, kebiasaan setempat, struktur
pemerintahan, awig-awig desa, dll, sehingga dapat
menggambarkan hasil penelitian layak diterima dalam lokasi
seperti itu.

10. Pembahasan :
a. Yang dibahas dlm bab ini adalah obyek penelitian atau yg
ditanyakan dlm rumusan masalah. Apabila ada dua rumusan
masalah maka dua juga bahasannya. Tempat melakukan
pembahasan bisa dalam masing-masing satu bab atau satu bab
untuk beberapa bahasan. Untuk menjaga konsistensi dan
sistematikanya, setiap bahasan diberi judul, dengan cara
menetralkan kalimat tanya dalam rumusan masalah atau dg cara
menghilangkan kata tanya dan tanda tanya, shg terwujud dlm
btk kalimat berita.
b. Dalam bahasan haruslah tergambar tujuan penelitian, bila
tujuan penelitian memaparkan, tertulis pula paparannya, bila
tujuannya menguji, tertulis pula angka-angka atau rumusan2 yg
digunakan utk menguji tsb.
c. Begitu juga dlm penelitian menganalisa, tergambar uraian
analisa kualitatif dalam bentuk deskripsi fenomena dg
pengamatan yg mendalam. Sdgkan bila analisa kuantitatif,
tersaji data angka dlm bentuk tabulasi dg analisis merujuk
52
kedalam prosentase.

11. Penutup
Dalam bab terakhir dr karya ilmiah termasuk skripsi tidak selalu
berjudul “penutup”. Dlm hal yg demikian, bab ini terdiri atas
simpulan dan saran. Bisa juga bab terakhir dr karya ilmiah hanya
terdiri atas satu komponen saja yaitu “simpulan”, penelitian jenis
ini umumnya bersifat deskriptif.
a. Simpulan : isi dari simpulan ini sesuai dengan bahasan, tujuan
dan rumusan masalah secara kuantitatif (jumlah) dan sifat
penelitian.
b. Saran : isi saran tidak boleh sama dengan manfaat penelitian.

53
PENJELASAN
SUBBAB PROPOSAL DAN SKRIPSI PENELITIAN
KUANTITATIF

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Berisi penjelasan mengenai :
a. Permasalahan relevan terkait tema penelitian
b. Data teoritik masalah (Das Solen) yang mengkaitkan permasalahan
yang ada dengan teori yang ada
c. Data Fakta masalah (Das Sein) yaitu penjabaran data fakta seperti
data berupa angka, gambar, foto, dokumen, dan lainnya yang berkait
dengan permasalahan di lapangan.
d. Pemilihan topik harus mempertimbangkan kemampuan peneliti
(manageable topic), data mudah didapat (obtainable data),
kepentingan (significance of topic) dan menarik untuk diteliti
(interested topic).
e. Menetapkan judul penelitian : “judul tidak sama dengan topik
penelitian”. Judul harus mencerminkan identitas dari seluruh isi karya
ilmiah dan merupakan gambaran dari “conceptual framework” suatu
penelitian.

1.2 Identifikasi Masalah


Masalah penelitian selanjutnya dipilih dengan kriteria antara lain
apakah penelitian itu dapat memecahkan permasalahan, apakah penelitian
itu dapat diteliti dari taraf kemajuan pengetahuan, waktu, biaya maupun
kemampuan peneliti sendiri. Permasalahan yang besar dibagi menjadi
beberapa sub-masalah. Pengertian yang terkandung didalamnya
dirumuskan secara operasional.

1.3 Batasan Masalah


Pemilihan Masalah Penelitian dari identifikasi masalah dibatasi
karena ada keterbatasan yang sering dihadapi menyangkut dua hal yaitu:
(1) keterbatasan ruang lingkup kajian yang terpaksa dilakukan karena
alasan prosedural dan teknik penelitian atau karena faktor logistik dan (2)
keterbatasan berupa kendala yang bersumber dari adat, tradisi, etika dan
kepercayaan yang tidak memungkinkan peneliti untuk mencari data.
54
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah dan
Batasan Masalah Maka dibuat Rumusan Masalah yang berisi pertanyaan-
pertanyaan mendasar yang hendak dicari jawabannya dari penelitian terkait
dengan minimum 2 variabel judul penelitian.

1.5 Tujuan Penelitian

Peneliti mendeskripsikan tujuan penelitian yang ingin dicapai, isi


tujuan penelitian disesuaikan dengan perumusan masalah.

1.6 Manfaat Penelitian


a. Manfaat secara teoritis : manfaat penelitian untuk pengembangan
khasanah keilmuan.
b. Manfaat secara praktis : bagi pihak-pihak yang memiliki implikasi
secara langsung maupun tidak langsung dengan hasil penelitian.

1.7 Rencana Penelitian


Menjelaskan tentang susunan jadwal serta kegiatan yang akan
dilakukan selama penelitian berlangsung, berbentuk matrik kegiatan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Sebelumnya


Penjelasan dari peneliti mengenai ke”khas”an penelitiannya
dibandingkan dengan penelitian-penelitian terdahulu yang relevan. Minimal
5 penelitian yang relevan tidak lebih dari 10 tahun (misalnya skripsi,
disertasi, thesis, jurnal)

2.2 Teori terkait Variabel X (Bebas)


Berisi definisi teoritis (minimal 2 teori yang berbeda),
aspek/dimensi/ karakteristik/jenis dari variabel bebas, faktor-faktor
penyebab variabel, akibat/kegunaan/manfaat dari variabel bebas, pisau
analisis (pemilihan dasar teori yang akan digunakan sebagai acuan utama
penelitian / definisi operasional).

55
2.3 Teori terkait Variabel Y (Terikat)
Berisi definisi teoritis (minimal 2 teori yang berbeda),
aspek/dimensi/ karakteristik/jenis dari variabel terikat, faktor-faktor
penyebab variabel, akibat/ kegunaan/manfaat dari variabel terikat, pisau
analisis (pemilihan dasar teori yang akan digunakan sebagai acuan utama
penelitian / definisi operasional).

2.4 Teori terkait Hubungan Variabel X dan Y


Berisi kajian pustaka mengenai hubungan atau pengaruh atau
perbedaan atau perbandingan atau prediksi antar variabel-variabel
penelitian. Dinamika psikologis antara variabel-variabel penelitian.

2.5 Kerangka Pemikiran


Berisi diagram/skema/bagan/alur pemikiran peneliti mengenai
hubungan atau pengaruh atau perbedaan atau perbandingan atau prediksi
antar variabel-variabel penelitian. Disertai penjelasan singkat mengenai
kerangka pemikiran tersebut.

2.6 Hipotesis Penelitian


Mengacu pada standar penulisan ilmiah dari American Psychologist
Association (APA). Hipotesis yang dinyatakan adalah hipotesis alternatif
(Ha).
Contoh :
“Ada pengaruh yang signifikan penerapan metode pembelajaran mind
mapping terhadap peningkatan hasil belajar”

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Latar/Tempat Penelitian


Uraian latar penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi
dan alasan memilih lokasi serta bagaimana peneliti memasuki lokasi
tersebut.

3.2 Metode Penelitian


Metode penelitian kuantitatif dibedakan atas tiga dikotomi besar
yaitu eksperimental, semi eksperimental dan noneksperimental.

56
3.3 Populasi, Sampling dan Teknik Sampling

a) Populasi: Keseluruhan unit analisis penelitian yang merupakan sasaran


penelitian untuk menggeneralisasikan hasil pengujian sampel.
b) Sampel : responden/sebagian dari unit analisis yang akan menjadi
sampel penelitian.
c) Teknik Sampling: berisi penjelasan dan alasan pemilihan teknik
sampling dalam penelitian tersebut, misalnya Teknik Random.

3.4 Desain Penelitian (Kontrol Terhadap Validitas Rancangan


Penelitian)
Berisi tentang penjelasan rancangan penelitian yang akan digunakan,
misal: penelitian korelasional, eksperimen, triangulasi (mixed design;
quantilative) terutama alasan mengenai mengapa peneliti memilih desain
tersebut.
Perancangan, penelitian adalah suatu rancangan, struktur dan strategi
suatu penelitian untuk mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan riset atau
masalah riset. Rancangan tersebut dilengkapi dengan skema dan program
kegiatan penelitian yang meliputi suatu garis besar terhadap apa yang
hendak di teliti yang dituangkan dalam hipotesa serta operasional implikasi
terhadap analisis akhir dari data penelitian (Kerlinger 1986:279).

3.5 Teknik Pengumpulan Data


Sumber data penelitian terdiri dari sumber data primer dan sekunder.
Data primer merupakan sumber data penelitian yang diproses secara
langsung dari sumber asli. Metode yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data primer adalah metode survei (wawancara/kuisioner)
dan observasi. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang
diperoleh secara tidak langsung melalui media perantara. Berdasarkan
sumbernya data sekunder dapat diklasifikasikan menjadi data internal dan
data eksternal.
Hal penting selanjutnya setelah menentukan teknik pengumpulan
data adalah melakukan instrumentasi. Instrumentasi adalah kegiatan dalam
merencanakan, mendisain, menyusun dan menguji suatu alat ukur. Alat
ukur ini disebut instrumen. Instrumen adalah alat ukur yang digunakan
untuk mengukur variabel yang diteliti. Berisi metode penyusunan
instrument/alat pengumpulan data, blue print dan petunjuk penggunaan
instrument pengumpulan data. Apabila instrument merupakan adaptasi dari

57
alat pengukuran psikologis yang telah ada, harus ada penjelasan mengenai
latar belakang dan proses standardisasi dari alat ukur tersebut.
a. Definisi Konseptual
Berisi penarikan batasan yang menjelaskan suatu konsep secara
singkat, jelas dan tegas.
b. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah penentuan construct sehingga manjadi
variabel yang dapat diukur. Dari definisi operasional ini maka dapat
dijadikan kisi-kisi instrumen dalam penelitian.
c. Kisi-Kisi Instrumen
Kisi-kisi instrumen penelitian dirumuskan mengaju pada sub variabel
yang ditetapkan dan dinyatakan dalam bentuk angket.
d. Pengujian Alat Ukur
1) Validitas
Berisi keterangan validitas yang digunakan (mis: validitas isi,
konkuren, konstruk, validitas prediktif), metode pengujian dan
software yang dipergunakan untuk uji validitas. Hasil pengujian
validitas (setelah dilaksanakan tryout) dan standar yang digunakan
sebagai tolok ukur validitas alat ukur juga harus dicantumkan.
2) Reliabilitas
Berisi keterangan reliabilitas yang digunakan (mis: belah dua,
internal consistency, retest, item respons), metode pengujian dan
software yang dipergunakan untuk uji reliabilitas. Hasil pengujian
reliabilitas (setelah dilaksanakan tryout) dan standar yang digunakan
sebagai tolok ukur reliabilitas alat ukur juga harus dicantumkan.

3.6. Teknik Analisis Data


Berisi penjelasan mengenai uji asumsi yang menjadi prasyarat
metode statistik, metode statistik dan software SPSS yang dipergunakan
untuk analisa data dalam penelitian. Teknik analisis data dengan
menggunakan statistik deskriptif, statistik parametrik dan statistik
nonparametrik. Pemilihan metode statistik dipengaruhi oleh tipe skala
pengukuran yang digunakan untuk menentukan pemilihan metode
parametrik dan non-parametrik

3.7 Hipotesis Statistik


Didefinisikan sebagai pernyataan matematis tentang parameter
populasi yang akan diuji sejauh mana suatu data sampel mendukung

58
kebenaran hipotesis tersebut. Ada dua rumusan hipotesis statistik yaitu
hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha).

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Deskripsi Data
Deskripsi data yang memperlihatkan karakteristik atau ukuran
sekelompok data dianalisis menggunakan teknik statistik deskriptif.
Tujuannya adalah memperoleh gambaran umum mengenai data atau skor
variabel yang diukur. Teknik analisis yang sering digunakan untuk
mendeskripsikan data yaitu (1) ukuran pemusatan data (rata-rata, median
dan modus) dan (2) ukuran penyebaran data (rentang, simpangan baku dan
varians). Dilengkapi dengan grafik distribusi frekwensi.

4.2 Pengujian Persyaratan Analisis


a. Uji Normalitas : uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram,
uji normal P Plot, uji Chi Square, skewness dan kurtosis atau uji
kolmogorov smirnov, uji Lilliefors dan lainnya yang relevan.
b. Uji Homogenitas : uji homogenitas dapat dilakukan dengan uji Barlett,
uji-t dan lainnya yang relevan.
c. Uji lainnya seperti: Uji heteroskedasti, Auto korelasi, dan
Multikolinearitas. Uji-uji persyaratan analisis tersebut digunakan
tergantung dengan uji statistik yang digunakan.

4.3 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan


Berisi hasil akhir dari perhitungan data menggunakan statistik dan
merupakan pembuktian hipotesis yang kemudian dijabarkan secara
deskriptif maupun interferensi minimal dalam bentuk diagram Kartesius.
Pemaparan hasil analisa data merupakan ringkasan pembacaan
output analisa data serta menghubungkan hasil analisa data dengan teori
yang relevan, dan memberi penjelasan teoritis mengenai hasil penelitian
yang dikaitkan dengan hipotesa penelitian termasuk analisa tambahan.

4.4 Keterbatasan Penelitian


Keterbatasan penelitian menunjukkan kepada suatu keadaan yang
tidak bisa dihindari dalam penelitian. Keterbatasan penelitian tidak harus
ada dalam skripsi.

59
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Memaparkan hasil penelitian secara umum berkaitan dengan
hipotesa penelitian. Kesimpulan jumlahnya harus sesuai dengan rumusan
masalah.

5.2 Saran
Kepada semua pihak yang relevan dengan hasil penelitian untuk
pengembangan atau aplikasi.

DAFTAR PUSTAKA
American Psychologist Association (APA) Citation Style 6th edition

LAMPIRAN
Diberi nomor laporan
Lampiran I. Sejarah dan latar belakang lokasi penelitian
Lampiran II. INSTRUMEN PENELITIAN (Format baru dan contoh yang
telah terisi masing-masing 1 eksemplar)
Lampiran III. OUTPUT UJI RELIABILITAS
Lampiran III. OUTPUT UJI VALIDITAS
Lampiran IV. OUTPUT UJI PERSYARATAN ASUMSI
Lampiran V. OUTPUT UJI STATISTIK
Lampiran VI. GAMBAR / FOTO
Lampiran VII. SURAT-SURAT

60
DAFTAR PUSTAKA

Bekerian, D.A. (1973). In search of the typical eyewitness. American


Psychologist,48, 574-576.
Bjork, R.A. (1989). Retrieval inhibition as an adaptive mechanism in
human memory. In H.L.Roediger III & F.I.M. Craik (Eds.),
Varieties of memory & consciousness (pp.309-330). Hillsdale,
NJ: Erlbaum.
Chourmain, Imam. 2008. Acuan Normatif Penelitian Untuk Penulisan
Skripsi, Tesis dan Disertasi. Jakarta: Al-Haramain Publishing
House.
Cone, J.D., & Foster, S.L. (1993). Dissertations and theses from
start to finish: Psychology and related fields. Washington, DC:
American Psychological Association.
Creswell, John W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan Mixed. Terjem. Achmad Fawaid. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Denzin, Norman K dan Yvonna S. Lincoln. 2009. Handbook of Qualitative
Reseach. Terjem. Dariyatno, Badrul Samsul Fata, Abi, John
Rinaldi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Moleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
National Institute of Mental Health. (1990). Clinical training in serious
mental illness (DHHS Publication No. ADM 90-1679).
Washington, DC: U.S. Government Printing Office.
New drug appears to sharply cut risk of death from heart failure. (1993,
July 15). The Washington Post, p.A12.
Pratiwi. 2009. Panduan Penulisan Skripsi. Yogyakarta: Tugu.
Ramakertamukti. Kutipan, Catatan Kaki, Catatan Tubuh.
files.wordpress.com/2010/11/penulisan-kutipan (diakses 17
Oktober 2011)
Rheingold, H. (1993). The virtual community. August 17, 1996.
http://www.wellcom/user/vcbook/
61
Riduwan. 2005. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan
Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta.
SK Rektor Universitas Indonesia. (2008). Pedoman Teknis Penulisan
Tugas Akhir Mahasiswa Universitas Indonesia
Strunk, W. (1995,May). The elements of style (online). January 5,
1999. Bartleby Library.
http://www.columbia.edu/acis/bartleby/strunk/
Tim Penyusun. (2007). Pedoman Penulisan Skripsi Perguruan Tinggi
Agama Hindu Swasta. Surabaya: Paramita.

62
LAMPIRAN

Lampiran 1. Contoh Halaman Sampul

SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU DHARMA NUSANTARA


JAKARTA
JUDUL
(ukuran: 14 Times New Roman)

SKRIPSI
(ukuran: 14 Times New Roman)

NAMA
NIM
NIK

(ukuran: 12 Times New Roman)

JURUSAN KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN AGAMA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA HINDU
JAKARTA
BULAN & TAHUN
(ukuran: 14 Times New Roman)

63
Lampiran 2. Contoh Halaman Judul

SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU DHARMA NUSANTARA


JAKARTA

JUDUL
(ukuran: 14 Times New Roman)

SKRIPSI
(ukuran: 14 Times New Roman)

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana


Pendidikan Agama Hindu
(ukuran: 12 Times New Roman)

NAMA
NIM
NIK
(ukuran: 12 Times New Roman)

JURUSAN KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN AGAMA


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA HINDU
JAKARTA
BULAN & TAHUN
(ukuran: 14 Times New Roman)

64
Lampiran 3. Contoh Halaman Pengesahan Pembimbing

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah dikoreksi dan disetujui oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

(................................................) (............................................)

65
Lampiran 4. Contoh Halaman Pengesahan Penguji

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi ini diajukan oleh :


Nama :
NIM :
NIK :
Program Studi :
Judul Skripsi :

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima


sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Agama Hindu pada Program Studi Pendidikan
Agama Hindu, Jurusan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Agama
Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta.

TIM PENGUJI

Ketua Penguji : ................................ ( ........tanda tangan......)

Anggota : ................................ (........ tanda tangan .....)

Anggota : ................................ (........ tanda tangan .....)

Anggota : ................................ (....... tanda tangan ......)

Anggota : ................................ (....... tanda tangan ......)

Ditetapkan di : ..........................

Tanggal : ..........................
66
Lampiran 5. Contoh Halaman Pernyataan Orisinalitas

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,


dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk
telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : ...............................
NIM : ...............................
NIK : ...............................

Tanggal : …………………….
Yang menyatakan,

Matray 6000

(.....................................................)

67
Lampiran 6. Contoh Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN


PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara


Jakarta, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : …………………………...................................
NIM :……………………………................................
NIK : ……………………………...............................
Program Studi : ..........................................................................
Jurusan : ............................................................................
Jenis karya : Skripsi

demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan


kepada Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta Hak Bebas
Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty- Free Right) atas karya ilmiah
saya yang berjudul :
………………………........................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
............................................................................................................
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas
Royalti Noneksklusif ini Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara
Jakarta berhak menyimpan, mengalihmedia/format- kan, mengelola dalam
bentukpangkalandata (database),merawat,dan mempublikasikan tugas akhir saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : …………………….
Pada tanggal : …………………….
Yang menyatakan,

(.....................................................)

68
Lampiran 7. Contoh Kata Pengantar/Ucapan Terima Kasih

KATA PENGANTAR

Om Swastyastu,

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang


Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa), karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi
salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan
Agama Hindu pada Jurusan Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Agama Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara
Jakarta. Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan
sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. ....nama lengkap berikut gelar... selaku Ketua Sekolah Tinggi
Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta.
2. ....nama lengkap berikut gelar... selaku Ketua Program Studi
...Jurusan ...Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara
Jakarta.
3. ....nama lengkap berikut gelar... selaku dosen pembimbing
yang telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
mengarahkan saya dalam penyusunan skripsi ini.
4. ....nama lengkap berikut gelar... yang telah banyak
membantu dalam usaha memperoleh data yang saya
perlukan.
5. Dan seterusnya yang dianggap patut diberi ucapan terima
kasih sampai dengan orangtua atau keluarga.

Penulis menyadari dalam penulisan ilmiah ini ..............


dan seterusnya ...

69
Akhir kata, penulis berharap Ida Sang Hyang Widhi
Wasa berkenan membalas segala kebaikan semua pihak yang
telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
dalam penyelesaian penulisan skripsi ini. Semoga skripsi ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Om Santih, Santih, Santih, Om.

Jakarta, 20 Juli 2018

Penulis

70
Lampiran 8. Contoh Abstrak/Abstract

ABSTRAK

Nama :
Program Studi :
Judul :

Skripsi ini membahas kemampuan mahasiswa STAH DN Jakarta


angkatan 2003 dalam mencari dan menggunakan informasi
secara efektif dalam konteks active learning dan self regulated
learning selama mereka mengikuti Program Pendidikan Dasar
Pendidikan Tinggi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif
dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa
perpustakaan perlu dilibatkan dalam pengembangan
kurikulum; materi pendidikan pemakai perpustakaan harus
dikembangkan sesuai dengan komponen-komponen yang ada
dalam information literacy; perpustakaan juga harus menyediakan
sarana dan fasilitas yang mendukung peningkatan literacy
mahasiswa.

Kata kunci:
Informasi, information literacy, information skills

71
ABSTRACT

Name :
Study Program :
Title :

The focus of this study is the freshman student of Faculty of


Psychology at University of Indonesia experience of acquiring,
evaluating and using information, when they enroll in “Program
Dasar Pendidikan Tinggi (PDPT)” 2003. The purpose of this
study is to understand how freshman students acquire, evaluate
and use information. Knowing this will allow library to identify
changes should be made to improve user education program at
University of Indonesia. This research is qualitative descriptive
interpretive. The data were collected by means of deep
interview. The researcher suggests that library should improve the
user education program and provide facilities which can help
students to be information literate.

Key words:
Information literacy, information skills, information

72
Lampiran 9. Contoh Daftar Isi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ......................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................... iv
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ............. v
KATA PENGANTAR………………………………………………........ iv
ABSTRAK .………………………………………………………….... ... vi
DAFTAR ISI ………………………………………………………….... viii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….......... ix
DAFTAR TABEL (jika ada)
DAFTAR SKEMA (jika ada)
DAFTAR PETA (jika ada)
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
1. 2 Perumusan Masalah
1. 3 Tujuan Penelitian
1. 4 Manfaat Penelitian
1. 5 Batasan Penelitian
1. 6 Model Penelitian
(Menyesuaikan skripsi yang sudah dibuat)
BAB II
2.1
2.2
2.3
2.4
BAB III
3.1
3.2
3.3
BAB IV
4.1
4.2
4.3
BAB V
5.1
5.2
DAFTAR REFERENSI
LAMPIRAN

73
Lampiran 10. Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Operasional Penelitian untuk Memahami


Information Literacy yang ........................................... 20
Gambar 2.1 Pendekatan Belajar-Mengajar Student Centered …… 25
Gambar 3.1 Pendekatan PMK …………………………………….. 28
Gambar 4.1 Information Skills Model …………………………… 33

74
Lampiran 11. Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Time Table Penyusunan Skripsi………………………… 5

75

Anda mungkin juga menyukai