Anda di halaman 1dari 28

PEDOMAN PENYUSUNAN, PENGEMBANGAN,

DAN REVIEW KURIKULUM


PROGRAM STUDI DI LINGKUNGAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA


Jl. Taman Amir Hamzah No. 5 Pegangsaan, Menteng Jakarta
Pusat 10320

2020

1|Pedoman Kurikulum Unusia Jakarta


KEPUTUSAN REKTOR
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA
NOMOR: 304 Tahun 2019

TENTANG:

PEDOMAN PENYUSUNAN, PENGEMBANGAN, DAN REVIEW KURIKULUM


PROGRAM STUDI DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA INDONESIA

Bismilillahirrahmanirrahim

Rektor Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia:

Menimbang : 1.
Bahwa dalam rangka perumusan dan pengembangan
kurikulum yang adaptif dengan kebutuhan dan
perkembangan jaman, perlu adanya pedoman
penyusunan, pengembangan, dan review kurikulum
program studi di lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama
Indonesia.
2. Bahwa dalam rangka mewujudkan poin 1 di atas, maka
perlu ditetapkan Pedoman Penyusunan, pengembangan,
dan Review Kurikulum Program Studi di Lingkungan
Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia.
Mengingat : 1. Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama, hasil Muktamar XXXIII Tahun 2015 di
Jombang, Jawa Timur;
2. Surat Keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Nomor
356/A.II.04/04/2014 tentang Badan Pelaksana
Penyelenggara Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama Jakarta;
3. Surat Keputusan Badan Pelaksana Penyelenggara
Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama Jakarta Nomor
009/BP3TNU-Jkt/09/2014 tentang Pimpinan Universitas
Nahdlatul Ulama Indonesia.
Memperhatikan : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun
2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan KKNI

2|Pedoman Kurikulum Unusia Jakarta


Bidang Perguruan Tinggi;
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan Tinggi;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 81 Tahun 2014 tentang Ijazah, Sertifikat
Kompetensi, dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Nomor 32 Tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi
dan Perguruan Tinggi;
8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Nomor 62 Tahun 2016 tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendidikan Tinggi;
9. Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Nomor
2500 Tahun 2018 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan
Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Jenjang
Sarjana pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dan
Fakultas Agama Islam pada Perguruan Tinggi.
10.Keputusan Rapat Senat Universitas Nahdlatul Ulama
Indonesia pada tanggal 28-29 Februari 2019.

MEMUTUSKAN

Menetapkan
:
Kesatu : Buku Pedoman Penyusunan, Pengembangan, dan Review
Kurikulum Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia;
Kedua : Buku Pedoman sebagaimana dimaksud pada Diktum KESATU
diperuntukan bagi seluruh tim penyusun atau pengembangan
kurikulum program studi di lingkungan Universitas Nahdlatul
Ulama Indonesia;
Ketiga : Hal-hal yang belum diatur dalam Buku Pedoman ini akan
ditetapkan melalui Keputusan Rektor;
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 13 Maret 2019

Rektor,

Prof. Dr. Ir. M. Maksum Machfoedz, M.Sc

Tembusan:
1. BPPPTNU;
2. Arsip.

2|Pedoman Kurikulum Unusia Jakarta


DAFTAR ISI

KEPUTUSAN REKTOR 2
DAFTAR ISI 4
BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Dasar Hukum 4
C. Disain Kurikulum 5
BAB II TAHAP PENGEMBANGAN KURIKULUM 9
A. Penetapan Profil Lulusan 9
B. Penetapan Capaian Pembelajaran 12
C. Pembentukan Mata Kuliah 18
D. Proses Pembelajatan 19
BAB III PENUTUP 22

4|Pedoman Kurikulum Unusia Jakarta


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebagai sebuah perguruan tinggi, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) memiliki
kesadaran akan pentingnya peningkatan akses dan relevansi pendidikan tinggi di Indonesia. Di sini
Unusia bertekad untuk menghadirkan layanan pendidikan tinggi secara bermutu dan memadai bagi
masyarakat luas. Atas dasar itu, dalam upaya menghadirkan kurikulum pendidikan yang relevan
dengan berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan masyarakat
di era mutakhir ini, Unusia mengembangkan kebijakan terkait penyusunan, pengembangan, dan
evaluasi kurikulum program studi di lingkungan Unusia sebagai berikut.

B. DASAR HUKUM

Kebijakan terkait dengan kurikulum di lingkungan Unusia ini merupakan turunan dari berbagai
peraturan perundangan yang diterbitkan oleh Pemerintah, diantaranya:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi;

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia;

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2013
tentang Penerapan KKNI Bidang Perguruan Tinggi;

5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2014
tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi;

7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 32 Tahun 2016 tentang
Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi;

8. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 62 Tahun 2016 tentang
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi;

9. Keputusan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2500 Tahun 2018 tentang Standar
Kompetensi Lulusan dan Capaian Pembelajaran Lulusan Program Studi Jenjang Sarjana
pada Perguruan Tinggi Keagamaan Islam dan Fakultas Agama Islam pada Perguruan Tinggi.
C. DISAIN KURIKULUM

Kurikulum Unusia dikembangkan bertujuan untuk mengembangkan kekhasan/keunggulan


universitas serta memenuhi tagihan regulasi yang berlaku di Indonesia. Kekhasan/keunggulan
dielaborasi dari visi dan misi universitas. Sedangkan regulasi yang dirujuk adalah peraturan dan
perundang-undangan tentang pendidikan di Indonesia.

Adapun visi Unusia adalah menjadi universitas unggul dan berkarakter Ahlsusnnah wal Jama’ah .
Visi ini kemudian perlu dielaborasi pada lingkup yang lebih spesifik yaitu di level program studi,
sehingga masing-masing prodi memiliki uraian visi yang meliputi penjabaran dari visi universitas
serta disiplin keilmuan prodi itu sendiri.

Sebagai bahan pertimbangan, kata unggul dalam rumusan visi universitas di atas bermakna
menjadikan seluruh sivitas akademika memiliki keunggulan-unggulan yang berdaya saing.
Kaitannya dengan lulusan yang dihasilkan, maka lulusan tersebut harus memiliki kedalaman
pengetahuan yang mumpuni, serta memiliki kemampuan menerapkan pengetahuan yang
dimiliki di dunia kerja atau di masyarakat. Sehingga lulusan yang dihasilkan mampu bersaing di
level nasional maupun internasional.

Tidak hanya unggul, lulusan Unusia juga dituntut memiliki kedalaman spiritual sebagaimana
yang diajarkan dan ditradisikan oleh Nahdlatul Ulama. Sikap, tindakan, dan pengetahuan
keagamaan lulusan Unusia harus mencerminkan nilai-nilai Aswaja. Dengan demikian maka di
manapun mereka berada, berkarya, akan selalu mengamalkan amaliyah Aswaja sekaligus
menjadi kader Nahdlatul Ulama.

Sedangkan terkait regulasi, dalam menyusun kurikulum Pemerintah mewajibkan merujuk pada
Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi, atau yang lebih dikenal dengan sebutan SN-Dikti. Di
samping itu, seiring dengan upaya untuk menyetarakan kompetensi antara jalur formal,
nonformal, dan informal, Presiden juga mengamanahkan kurikulum di perguruan tinggi harus
merujuk pada rumusan KKNI yang tertera dalam Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012
tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

Dalam SN-Dikti telah diuraikan cukup detail, bahwa dalam merumuskan kurikulum, perguruan
tinggi harus memperhatikan beberapa dimensi, yaitu: (1) standar kompetensi lulusan atau yang
dikenal dengan profil lulusan; (2) capaian pembelajaran yang terdiri dari aspek sikap, kemampuan
umum, kemampuan khusus, dan penguasaan pengetahuan; (3) isi pembelajaran yaitu uraian
tentang struktur mata kuliah yang relevan untuk mencapai profil lulusan serta capaian pembelajaran
yang diinginkan; (4) proses pembelajaran adalah uraian tentang proses pembelajaran yang relevan
diterapkan untuk mendukung tercapainya profil lulusan dan capaian pembelajaran; dan (5)
skema penilaian pembelajaran yang dinilai relevan untuk mengevaluasi secara terukur sehingga
mampu memotret kemampuan yang dimiliki oleh lulusan.
Kurikulum Unusia didesain sebagai seperangkat program yang direncanakan, dilaksanakan, dan
dievaluasi dalam rangka menghasilkan lulusan yang diinginkan. Sebagaimana disajikan pada
gambar berikut:
Sumber: Ristekdikti, 2016

Peran KKNI dalam rumusan kurikulum adalah menjadi acuan menentukan level kemampuan
lulusan. KKNI terdiri dari 9 level, dan untuk jenjang diploma, sarjana, magister, dan doktor
uraian kualifikasinya sebagai berikut:
Level Uraian KKNI
Diploma a. Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang sesuai
Tiga (Level dari beragam pilihan yang sudah maupun belum baku dengan menganalisis data,
5) serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur.
b. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta
mampu memformulasikan penyelesaian masalah prosedural.
c. Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara
komprehensif.
d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung
jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok.
Sarjana a. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmu
(Level 6) pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidangnya dalam penyelesaian
masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi;
b. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan
konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara
mendalam, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah procedural;
c. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan
data, dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi
secara mandiri dan kelompok; dan
d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas
pencapaian hasil kerja organisasi.
Level Uraian KKNI
Magister a. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam
(Level 8) bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga
menghasilkan karya inovatif dan teruji.
b. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni
di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner.
c. Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi
masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan
internasional.
Doktor a. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni baru di dalam
(Level 9) bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga
menghasilkan karya kreatif, original, dan teruji.
b. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni
di dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi, dan
transdisipliner.
c. Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan
pengembangan yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta
mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional.

Sebagaimana dijelaskan di awal, bahwa kurikulum Unusia didesain untuk memenuhi kekhasan
universitas, kebutuhan masyarakat dan dunia industri, serta tagihan regulasi (SN-Dikti dan
KKNI). Tujuan utama kurikulum Unusia adalah menghasilkan lulusan yang expert atau
professional sesuai bidang keahlian yang dipelajari. Untuk itu kurikulum didesain dengan skema
pembelajaran “512”, sebagaimana disajikan pada gambar berikut:

Pada gambar di atas, yang dimaksud dengan skema “512” adalah pada 5 semester pertama kegiatan
mahasiswa terpusat di kampus, sedangkan pada 1 semester berikutnya terpusat di dunia kerja atau
masyarakat, dan 2 semester setelahnya kembali terpusat di kampus. Adapun uraian detail kegiatan
masing-masing semester disajikan pada table berikut:
Tabel 2. Disain Kurikulum dan Proses Pembelajaran Unusia
No. Tahun/Semester Uraian Kegiatan
1 Pada 5 semester pertama, (1) Semester 1 terdiri dari mata kuliah wajib
kegiatan mahasiswa universitas (Islam ke-NU-an dan B. Inggris) dan
difokuskan di lingkungan mata kuliah wajib nasional (B. Indonesia,
kampus menerima proses Kewarganegaraan, dan Pancasila).Mata kuliah wajib
pembelajaran kurikuler. universitas dilaksanakan semi intensif dengan bobot
sks minimal 4 di semester 1. Pendekatan ini
memiliki 2 tujuan: yaitu: a) membekali mahasiswa
kemampuan bahasa internasional yang mumpuni
sesuai dengan tuntutan; dan b) melakukan
pengkaderan tentang ke-NU-an pada seluruh
mahasiswa.
(2) Semester 2-5di samping memuat mata kuliah
universitas (B. Inggris dan Islam ke-NU-an), juga
memuat mata kuliah rumpun dan prodi. Berbeda
dengan semester 1, mata kuliah wajib universitas
disampaikan secara regular (bukan semi intensif).
2 Pada 1 semester Pada semester 6 kegiatan mahasiswa terpusat di
sesudahnya (semester 6), lapangan, terdiri dari: (1) Program Pengenalan Profesi
kegiatan mahasiswa Mahasiswa (PPPM) selama 3 bulan; dan (2) Kuliah
difokuskan di dunia kerja Kerja Nyata (KKN) selama 1,5 bulan.Pendekatran ini
dan di tengah- tengah diharapkan mampu mengeliminir berbagai kesenjangan
masyarakat. antara profil lulusan dengan kebutuhan masyarakat,
serta memberikan pengalaman penting bagi mahasiswa
terkait disiplin ilmu yang dipelajari di perguruan
tinggi. Program PPPM dan KKN berada langsung di
bawah bimbingan dosen.
3 Pada semester 2 terakhir, Di semester 7 dan 8 aktivitas mahasiswa kembali
yaitu 7 dan 8 kegiatan terpusat di kampus untuk mengikuti mata kuliah
mahasiswa kembali terpusat pendalaman berdasarkan pengalaman kegiata selama
di kampus. PPPM dan KKN berlangsung. Pada 2 semester terakhir
ini mahasiswa juga sudah dapat memulai melakukan
penyusunan skripsi sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
BAB II

TAHAP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam menyusun kurikulum di masing-masing prodi,


pengelola prodi dalam mendistribusikan mata kuliah harus merujuk pada skema “512”. Adapun
tahap penyusunan dan pengembangan kurikulum sebagaimana dimaksud merujuk pada
dokumen Kurikulum Pendidikan Tinggi yang diterbitkan oleh Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi sebagaimana disajikan
pada gambar berikut:

Gambar 2. Tahap Penyusunan dan Pengembangan Kurikulum

A. PENETAPAN PROFIL LULUSAN


Standar kompetensi lulusan berisi tentang profil lulusan yang diharapkan. Seringkali dalam
menentukan profil lulusan dilakukan tidak sesuai. Profil lulusan adalah uraian tentang peran
yang dapat dilakukan oleh lulusan di bidang keahlian atau bidang kerja tertentu setelah
menyelesaikan program studi. Peran ini bisa merujuk kepada suatu profesi (dokter, arsitek,
pengacara) atau jenis pekerjaan yang khusus (manager perusahaan, praktisi hukum,
akademisi) atau bentuk kerja yang bisa digunakan dalam beberapa bidang yang lebih umum
(komunikator, kreator, leader) yang dicanangkan oleh Program Studi yang bersangkutan.
Berikut ini beberapa contoh profil lulusan yang sesuai dengan tuntutan SN-Dikti dan KKNI:
Tabel 3. Contoh Profil Lulusan

No Nama Prodi Profil Lulusan


1 Perbankan Syariah 1. Perbankan Syariah (Bankir Syariah)
2. Peneliti
2 Pendidikan Agama 1. Guru PAI pada madrasah/sekolah
Islam 2. Pengawas guru PAI
3. Konselor guru PAI
4. Pengelola dan penyelenggara pendidikan
5. Peneliti bidang Pendidikan Islam
3 Akhwalus Syakhsiyah 1. Hakim agama
2. Penghulu
3. Penyulu hukum Islam
4. Konselor bidang hokum Islam
5. Peneliti bidang hukum Islam
4 Pendidikan Guru MI 1. Guru Kelas MI
2. Pengawas Guru Kelas MI
3. Konselor Guru Kelas MI
4. Pengelola dan penyelenggara MI
5. Peneliti bidang Pendidikan dasar
5 Ekonomi Syariah 1. Praktisi keuangan syariah
2. Akademisi ekonomi syariah
3. Konsultan bisnis syariah
4. Entrepreneur bidang ekonomi Syariah
5. Peneliti
6 Sejarah Kebudayaan 1. Sejarawan bidang keislaman nusantara
Islam 2. Peneliti bidang keislaman nusantara
7 Sosiologi 1. Peneliti sosial
2. Konselor
3. Advice worker
4. Pekerja sosial
8 Psikologi 1. Staf/Manajer Bid. SDM
2. Konselor
3. Trainer
4. Pendidik
5. Peneliti
6. Asisten Psikolog
9 Hukum 1. Legal drafter
2. Jaksa
3. Hakim
4. Manajer SDM
5. Peneliti
No Nama Prodi Profil Lulusan
10 Pendidikan Guru 1. Pendidik
PAUD 2. Tenaga kependidikan
3. Penyelenggara PAUD
4. Pengelola PAUD
5. Peneliti
11 Akuntansi 1. Akuntan Publik
2. Akuntan Internal
3. Auditor Internal
4. Akuntan Pendidik
5. Konselor
6. Peneliti
12 Teknik Industri 1. Perancang sistem industri
2. Perencana sistem industri
3. Pengendali sistem industri
4. Pengembang produk
5. Analis ekonomi
6. Pengembang sistem industri
7. Peneliti

13 Teknologi Industri 1. Technopreneur


Pertanian 2. Perancang sistem industri
3. Perencana sistem industri
4. Pengendali sistem industri
5. Manajer dan Peneliti
14 Sistem Informasi 1. Programmer/pengembang aplikasi/software
2. Analis
3. Administrator Basis Data
4. Pengembang Basis Data
5. Pengembang Web
6. Manajer Isi Web
7. Arsitek TI
8. Konselor
9. Auditor SI
10. Spesialis ERP
15 Informatika 1. Software engineer
2. System analyst
3. System integrator
4. Konselor
5. Database engineer/administrator
6. Web engineer/administrator
7. Data communication engineer
8. Programmer
9. Pengembang aplikasi mobile
10. Pengembang animasi
11. Technopreneur
No Nama Prodi Profil Lulusan
16 Magister Sejarah 1. Sejarawan Islam Nusantara
Peradaban Islam (Islam 2. Ahli Manuskrip Islam Nusantara
Nusantara) 3. Ahli Antropologi Islam Nusantara
4. Ahli Sosiologi Islam Nusantara
5. Peneliti Islam Nusantara
17 Doktoral Sejarah 1. Sejarawan Islam Nusantara
Kebudayaan Islam 2. Antropolog Islam Nusantara
(Islam Nusantara) 3. Sosiolog Islam Nusantara
4. Ahli Manuskrip Islam Nusantara
5. Ahli Filologi dan Arkeologi Islam Nusantara
6. Ahli Geneologi Islam Nusantara
7. Peneliti Islam Nusantara

Pengelola prodi mengembangkan deskripsi profil lulusan yang relevan dengan disiplin keilmuan
masing-masing. Profil lulusan ini kemudian menjadi rujukan pengelola prodi untuk menyusun
capaian pembelajaran.

B. PENETAPAN CAPAIAN PEMBELAJARAN

SKL merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan
(CP). CP dikembangkan mengacu pada uraian profil lulusan yang ingin dicapai. Kemudian CP
digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi pembelajaran, standar proses
pembelajaran, dan standar penilaian pembelajaran. CP yang dimaksud terdiri dari sikap,
ketrampilan umum, ketrampilan khusus, dan penguasaan pengetahuan.

Rumusan sikap dan keterampilan umum sebagai bagian dari CP ditentukan oleh Pemerintah
sebagaimana tertera dalam SN-Dikti. Sedangkan rumusan ketrampilan khusus dan penguasaan
pengetahuan dirumuskan oleh forum prodi atau pengelola prodi mengacu pada deskripsi CP
lulusan KKNI, serta memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI.
1. Sikap
Sikap merupakan perilaku benar dan berbudaya sebagai hasil dari internalisasi dan
aktualisasi nilai dan norma yang tercermin dalam kehidupan spiritual dan sosial melalui
proses pembelajaran, pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian
kepada masyarakat yang terkait pembelajaran. Disamping rumusan CP sikap sebagaimana
tertera dalam SN-Dikti, Unusia juga mengembangkan rumusan sikap yang menjadi
kekhasan lulusan Unusia. Dengan demikian, maka lulusan Unusia diharapkan memiliki sikap
sebagai berikut:
Tabel 4. Rumusan CP Sikap
Kode Uraian
S1 Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius;
S2 Benjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama,
moral dan etika;
S3 Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara, dan peradaban berdasarkan Pancasila;
Kode Uraian
S4 Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki
nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa;
S5 Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta
pendapat atau temuan orisinal orang lain;
S6 Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat
dan lingkungan;
S7 Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara;
S8 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
S9 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara
mandiri;
S10 Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan;
S11 Berkontribusi dalam mengamalkan nilai-nilai Ahlussunah Wal Jama’ah dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara demi menjaga kohesifitas sosial antar
elemen bangsa Indonesia;
S12 Menginternalisasikan nilai Ahlussunah Wal Jama’ah sebagai landasan norma dan etik
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya;
S13 Mempromosikan kejujuran, kepercayaan, keadilan, penghormatan dan tanggung
jawab; dan
S14 Mengabdi kepada komunitas atau publik masyarakat mereka,
menunjukkan rasa tanggung jawab kepada komunitas atau publik yang
lebih luas.

Pada Rumusan CP Sikap nomor 11 – 14 merupakan butir sikap yang dikembangkan oleh
Unusia dan menjadi kekhasan sikap yang dimiliki oleh lulusan Unusia.

2. Ketrampilan Umum
Keterampilan merupakan kemampuan melakukan unjuk kerja dengan menggunakan
konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen, yang diperoleh melalui pembelajaran,
pengalaman kerja mahasiswa, penelitian dan/atau pengabdian kepada masyarakat yang
terkait pembelajaran. Adapun ketrampilan umum sebagai kemampuan kerja umum yang
wajib dimiliki oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan
sesuai tingkat program dan jenis pendidikan tinggi. Pada aspek ketrampulan umum, rumusan
disusun sesuai dengan karakteristik program pendidikan yang dijalankan. Sehingga, ketrampilan
umum antara lulusan program pendidikan vokasi, sarjana, magister, dan doktor di lingkungan
Unusia. Sebagaimana CP pada sikap, rumusan CP ketrampilan umum juga dapat
dikembangkan atau ditambah oleh program studi sesuai dengan kekhasan perguruan tinggi.
Adapun CP Ketrampilan Umum yang dikembangkan Unusia sebagai berikut:
Tabel 5. Rumusan CP Ketrampilan Umum
Kode Uraian
A. DIPLOMA 3
KU1 Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dan menganalisis data dengan
beragam metode yang sesuai, baik yang belum maupun yang sudah baku;
KU2 Mampu menunjukkan kinerja bermutu dan terukur;
KU3 Mampu memecahkan masalah pekerjaan dengan sifat dan konteks yang sesuai
dengan bidang keahlian terapannya didasarkan pada pemikiran logis, inovatif, dan
bertanggung jawab atas hasilnya secara mandiri;
KU4 Mampu menyusun laporan hasil dan proses kerja secara akurat dan sahih serta
mengomunikasikannya secara efektif kepada pihak lain yang membutuhkan;
KU5 Mampu bekerja sama, berkomunikasi, dan berinovatif dalam pekerjaannya;
KU6 Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan
melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang
ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya;
KU7 Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di
bawah tanggung jawabnya, dan mengelola pengembangan kompetensi kerja
secara mandiri; dan
KU8 Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.
B. SARJANA
KU1 Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam
konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi
yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan
bidang
keahliannya;
KU2 Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur;
KU3 Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan
teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan
keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka
menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni, menyusun deskripsi
saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan
mengunggahnya
dalam laman perguruan tinggi;
KU4 Menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut di atas dalam bentuk skripsi
atau
laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi;
KU5 Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah
di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data;
KU6 Mampu memelihara dan mengembang-kan jaringan kerja dengan pembimbing,
kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya;
KU7 Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan
supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada
pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya;
KU8 Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada
dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara
mandiri; dan
KU9 Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.
Kode Uraian
C. MAGISTER
KU1 Mampu mengembangkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif melalui
penelitian ilmiah, penciptaan desain atau karya seni dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora sesuai dengan bidang keahliannya, menyusun konsepsi ilmiah dan hasil
kajian berdasarkan kaidah, tata cara, dan etika ilmiah dalam bentuk tesis atau
bentuk lain yang setara, dan diunggah dalam laman perguruan tinggi, serta
makalah yang telah diterbitkan di jurnal ilmiah terakreditasi atau diterima di
jurnal internasional;
KU2 Mampu melakukan validasi akademik atau kajian sesuai bidang keahliannya dalam
menyelesaikan masalah di masyarakat atau industri yang relevan melalui
pengembangan pengetahuan dan keahliannya;
KU3 Mampu menyusun ide, hasil pemikiran, dan argumen saintifik secara
bertanggung
jawab dan berdasarkan etika akademik, serta mengkomunikasikannya melalui
media kepada masyarakat akademik dan masyarakat luas;
KU4 Mampu mengidentifikasi bidang keilmuan yang menjadi obyek penelitiannya dan
memposisikan ke dalam suatu peta penelitian yang dikembangkan melalui
pendekatan interdisiplin atau multidisiplin;
KU5 Mampu mengambil keputusan dalam konteks menyelesaikan masalah
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan
menerapkan nilai humaniora berdasarkan kajian analisis atau eksperimental
terhadap informasi dan data;
KU6 Mampu mengelola, mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan
kolega, sejawat di dalam lembaga dan komunitas penelitian yang lebih luas;
KU7 Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri; dan
KU8 Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan
kembali data hasil penelitian dalam rangka menjamin kesahihan dan mencegah
plagiasi.
D. DOKTOR
KU1 Mampu menemukan atau mengembangkan teori/konsepsi/ gagasan ilmiah baru,
memberikan kontribusi pada pengembangan serta pengamalan ilmu
pengetahuan dan/atau teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora di
bidang keahliannya, dengan menghasilkan penelitian ilmiah berdasarkan
metodologi ilmiah, pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif;
KU2 Mampu menyusun penelitian interdisiplin, multidisiplin atau transdisiplin,
termasuk kajian teoritis dan/atau eksperimen pada bidang keilmuan, teknologi,
seni dan inovasi yang dituangkan dalam bentuk disertasi, dan makalah yang
telah diterbitkan di jurnal internasional bereputasi;
KU3 Mampu memilih penelitian yang tepat guna, terkini, termaju, dan memberikan
kemaslahatan pada umat manusia melalui pendekatan interdisiplin, multidisiplin,
atau transdisiplin, dalam rangka mengembangkan dan/atau menghasilkan
penyelesaian masalah di bidang keilmuan, teknologi, seni, atau
kemasyarakatan, berdasarkan hasil kajian tentang ketersediaan sumberdaya
internal maupun eksternal;
KU4 Mampu mengembangkan peta jalan penelitian dengan pendekatan interdisiplin,
multidisiplin, atau transdisiplin, berdasarkan kajian tentang sasaran pokok
penelitian dan konstelasinya pada sasaran yang lebih luas;
Kode Uraian
KU5 Mampu menyusun argumen dan solusi keilmuan, teknologi atau seni
berdasarkan pandangan kritis atas fakta, konsep, prinsip, atau teori yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika akademik, serta
mengkomunikasikannya melalui media massa atau langsung kepada masyarakat;
KU6 Mampu menunjukkan kepemimpinan akademik dalam pengelolaan,
pengembangan dan pembinaan sumberdaya serta organisasi yang berada dibawah
tanggung jawabnya;
KU7 Mampu mengelola, termasuk menyimpan, mengaudit, mengaman-kan, dan
menemukan kembali data dan informasi hasil penelitian yang berada dibawah
tanggung jawabnya; dan
KU8 Mampu mengembangkan dan memelihara hubungan kolegial dan kesejawatan
di dalam lingkungan sendiri atau melalui jaringan kerjasama dengan komunitas
peneliti diluar lembaga.

3. Ketrampilan Khusus

Berbeda dengan sikap dan ketrampilan umum yang mengacu pada SN-Dikti, Ketrampilan
Khusus harus dirumuskan sendiri oleh forum prodi atau pengelola prodi mengacu pada
deskripsi kemampuan kerja pada KKNI. Adapun deskripsi kemampuan kerja sesuai KKNI
sebagai berikut:

Tabel 6. Rumusan Generik Ketrampilan Khusus


Kode Deskripsi Generik
A. DIPLOMA 3
KK1 Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas dan menganalisis data dengan
beragam metode yang sesuai dari berbagai pilihan yang sudah maupun belum baku
dengan menganalisis data, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan
kuantitas yang terukur;
KK2 Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum, serta
mampu memformulasikan penyelesaian masalah procedural;
KK3 Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan tertulis secara
komprehensif;
KK4 Bertanggung jawab terhadap pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
atas pencapaian hasil kerja kelompok.
B. SARJANA
KK1 Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan memanfaatkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada bidangnya dalam penyelesaian
masalah serta mampu beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi;
KK2 Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu secara umum dan
konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan tersebut secara
mendalam, serta
mampu memformulasikan penyelesaian masalah procedural;
KK3 Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis informasi dan data,
dan mampu memberikan petunjuk dalam memilih berbagai alternatif solusi
secara
mandiri dan kelompok; dan
KK4 Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab
atas pencapaian hasil kerja organisasi.
Kode Deskripsi Generik
C. MAGISTER
KK1 Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di dalam bidang
keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya
inovatif dan teruji;
KK2 Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni di
dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter atau multidisipliner;
KK3 Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat bagi masyarakat dan
keilmuan, serta mampu mendapat pengakuan nasional dan internasional.
D. DOKTOR
KK1 Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni baru di dalam bidang
keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui riset, hingga menghasilkan karya
kreatif, original, dan teruji.
KK2 Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/ atau seni di
dalam bidang keilmuannya melalui pendekatan inter, multi, dan transdisipliner.
KK3 Mampu mengelola, memimpin, dan mengembangkan riset dan pengembangan yang
bermanfaat bagi kemaslahatan umat manusia, serta mampu mendapat pengakuan
nasional dan internasional.

Berdasarkan rumusan generic di atas, program studi kemudian mengembangkan rumusan


spesifik terkait Ketrampilan Khusus di masing-masing program studi. Dalam menyusun
ketrampilan khusus, penyusun wajib melakukan analisis terhadap:
1. Masukan tentang kompetensi terpakai yang dapat diperoleh dari alumni yang bekerja 1-
3 tahun setelah lulus pada institusi nasional dan internasional;
2. Usulan kompetensi kerja yang dibutuhkan oleh berbagai pemangku kepentingan
(pemerintah, badan hokum penyelenggara, perguruan tinggi penyelenggara, asosiasi
profesi/keahlian, kolegium/konsorsium keilmuan);
3. Kompetensi kerja yang relevan yang ditetapkan oleh badan sertifikasi yang relevan baik
di tingkat nasional maupun internasional;
4. Rumusan CP program studi sejenis yang memiliki reputasi baik di dalam dan luar negeri;
5. Standar akreditasi baik dari dalam dan luar negeri;
6. Sumber lain yang pernah ditulis, misalnya dari jurnal;
7. Probabilitas bergesernya kompetensi kerja pada jangka pendek dan menengah;
8. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
9. Perkembangan system pembelajaran baru.

Berikut ini disajikan beberapa rumusan ketrampilan khusus yang dinilai baik dan sesuai dengan
ketentuan yang ada:
Gambar 3. Ilustrasui Rumusan Ketrampilan Khusus Prodi Gizi

4. Penguasaan Pengetahuan

Untuk dapat memilki sikap dan keterampilan umum sebagaimana dinyatakan pada lampiran
SN DIKTI maupun ketrampilan khusus sebagaimana telah dirumuskan di atas, diperlukan
pengetahuan/keilmuan dengan tingkat keluasan serta kedalaman tertentu. Sebagaimana
ketrampilan khusus, rumusan penguasaan pengetahuan juga disusun atau diusulkan oleh forum
prodi atau pengelola prodi. Perumusan pengetahuan yang dikuasai dapat dilakukan dengan
membuat daftar gugus keilmuan dan atau keahlian yang dipelajari pada program studi.
Daftar tersebut diuraikan lebih lanjut menjadi bahan kajian dengan keluasan dan kedalaman
yang sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan program studi tersebut. Berikut contoh
rumusan penguasaan pengetahuan:

Gambar 4. Ilustrasi Penguasaan Pengetahuan Prodi Gizi

C. PEMBENTUKAN MATA KULIAH

Isi pembelajaran merupakan daftar mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa. Dalam
isi pembelajaran juga mencermikan tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran.
Kedalaman dan keluasan materi pembelajaran yang dimaksud mengacu pada capaian
pembelajaran lulusan
yang diharapkan. Untuk prodi yang sudah memiliki struktur mata kuliah sebagaimana prodi di
Unusia, maka yang perlu dilakukan adalah mengevaluasi apakah struktur mata kuliah yang
dimiliki sudah relevan dengan CP yang ditetapkan. Berikut ini disajikan contoh review struktur
mata kuliah berdasarkan rumusan CP:

Gambar 5. Matrik Review Struktur Mata Kuliah

D. PROSES PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran adalah gambaran tentang kegiatan pembelajaran, baik dalam bentuk kegiatan
kurikuler maupun ekstrakurikuler. Secara umum, disain proses pembelajaran yang diterapkan
Unusia sudah diuraikan di atas, yaitu menggunakan skema “211”. Sedangkan dalam SN-Dikti, yang
dimaksud proses pembelajaran meliputi:
1. Karakteristik proses pembelajaran, terdiri atas sifat:
(a) Interaktif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih dengan
mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan dosen;
(b) Holistik menyatakan bahwa proses pembelajaran mendorong terbentuknya pola pikir
yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal
maupun nasional;
(c) Integratif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara
keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan
multidisiplin;
(d) Saintifik menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan
akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta
menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.
(e) Kontekstual menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah
dalam ranah keahliannya;
(f) Tematik menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program studi dan
dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin;
(g) Efektif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih secara berhasil guna dengan
mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang
optimum;
(h) Kolaboratif menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih melalui proses
pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk
menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
(i) Berpusat pada mahasiswa menyatakan bahwa capaian pembelajaran lulusan diraih
melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas,
kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam
mencari dan menemukan pengetahuan.

2. Perencanaan proses pembelajaran disusun untuk setiap mata kuliah dan disajikan dalam
rencana pembelajaran semester (RPS). RPS ditetapkan dan dikembangkan oleh dosen
secara mandiri atau bersama dalam kelompok keahlian suatu bidang ilmu pengetahuan
dan/atau teknologi dalam program studi. RPS paling sedikit memuat:
(a) Nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu;
(b) Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah;
(c) Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi
capaian pembelajaran lulusan;
(d) Bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;
(e) Metode pembelajaran;
(f) Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran;
(g) Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus
dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester;
(h) Kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan
(i) Daftar referensi yang digunakan.

3. Pelaksanaan proses pembelajaran berlangsung dalam bentuk interaksi antara dosen, mahasiswa,
dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu. Proses pembelajaran di setiap mata
kuliah dilaksanakan sesuai RPS yang direncanakan. Proses pembelajaran terkait dengan
penelitian atau pengabdian, maka wajib mengacu pada Standar Nasional Penelitian dan
Standar Nasional Pengabdian. Proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib
menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata kuliah untuk
mencapai kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam matakuliah dalam rangkaian
pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Beberapa metode pembelajaran yang bisa
digunakan adalah diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif,
pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau
metode pembelajaran lain, yang dapat secara efektif memfasilitasi pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan.
4. Beban belajar mahasiswa. Beban belajar mahasiswa dinyatakan dalam besaran sks.
Semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 16
(enam belas) minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester. Satu tahun
akademik terdiri atas 2 (dua) semester dan perguruan tinggi dapat menyelenggarakan semester
antara. Semester antara diselenggarakan dengan ketentuan: (1) selama paling sedikit 8
(delapan) minggu; (2) beban belajar mahasiswa paling banyak 9 (sembilan) sks; dan (3)
sesuai beban belajar mahasiswa untuk memenuhi capaian pembelajaran yang telah
ditetapkan. Apabila semester antara diselenggarakan dalam bentuk perkuliahan, tatap muka
paling sedikit 16 (enam belas) kali termasuk ujian tengah semester antara dan ujian akhir
semester antara. Adapun ketentuan bobot SKS berdasarkan jenis kegiatannya sebagai
berikut:
(a) 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa kuliah, responsi, atau tutorial, terdiri atas:
(1) Kegiatan tatap muka 50 (lima puluh) menit per minggu per semester;
(2) Kegiatan penugasan terstruktur 60 (enam puluh) menit per minggu per semester; dan
(3) Kegiatan mandiri 60 (enam puluh) menit per minggu per semester.
(b) 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa seminar atau bentuk lain yang sejenis, terdiri
atas:
(1) Kegiatan tatap muka 100 (seratus) menit per minggu per semester; dan
(2) Kegiatan mandiri 70 (tujuh puluh) menit per minggu per semester.
(c) 1 (satu) sks pada proses pembelajaran berupa praktikum, praktik studio, praktik
bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan/atau proses
pembelajaran lain yang sejenis, 170 (seratus tujuh puluh) menit per minggu per semester.
(d) Sedangkan Perhitungan beban belajar dalam sistem blok, modul, atau bentuk lain
ditetapkan sesuai dengan kebutuhan dalam memenuhi capaian pembelajaran.
BAB III

PENUTUP

Demikian pedoman penyusunan dan pengembangan kurikulum program studi di lingkungan


Unusia. Sebagaimana karakteristik perguruan tinggi, independensi dalam bidang keilmuan menjadi
kekhasan yang dimiliki oleh sivitas akademika. Untuk itu, buku pedoman ini disusun dalam
rangka memberikan rambu-rambu kepada sivitas akademika dan stakeholders dalam melakukan
kegiatan penyusunan, pengembangan, dan review kurikulum. Untuk itu, maka dalam
pelaksanaannya sangat memungkinkan para tim penyusun atau pengembang kurikulum melakukan
berbagai inovasi dan kreativitas yang diperlukan guna memperoleh rumusan kurikulum yang
adaptif dengan kebutuhan dan perkembangan jaman.

Jakarta, Maret

2019 Rektor,

Prof. Dr. Ir. Maksum Mahfoedz, M.Sc

Anda mungkin juga menyukai