Anda di halaman 1dari 9

BAB I

LATAR BELAKANG

Masalah Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai luhur bangsa


Indonesia yang bersifat universal, sehingga nilai-nilai pancasila menjadi sumber
segala sumber. Pancasila sebagai orientasi paradigmatik bagi ilmu, khususnya bagi
ilmu-ilmu sosial yang dikembangkan negara atau bangsa non-Barat. Bangsa-bangsa
nonBarat memiliki sejarah, budaya, dan pandangan hidup yang spesifik, sehingga
mempunyai keniscayaan dalam interaksinya dengan ilmu pengetahuan modern.
Menurut Sutrisno (2006:88), Pancasila adalah suatu Philosofische grondslag, suatu
Weltanschauung yang diusulkan olen Bung Karno di depan sidang BPUPKI 1 Juni
1945 sebagai dasar bagi negara Indonesia yang kemudian merdeka. Pancasila
dikualifikasikan sebagai falsafah dan ideologi yang menunjukkan jati diri atau citra
visioner bangsa Indonesia. Pancasila lebih di dorong oleh persatuan dan kesatuan
bangsa, sehingga proses pembangsaan selalu dihadapkan pada tantangan baru.
Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia memiliki nilai-nilai yang terkandung
dalam setiap sila-sila Pancasila.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pancasila secara Etimologis


Menurut Muhammad Yamin, dalam bahasa Sansekerta perkataan
“Pancasila” memiliki dua macam arti secara leksikal, yaitu:
“panca” artinya “lima” “syila” vokal i pendek artinya “batu sendi” “alas”
atau “dasar” “syiila” vokal i panjang artinya “peraturan tingkah laku yang
baik, yang penting atau yang senonoh.”
Kata-kata tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa
Jawa diartikan “susila” yang memiliki hubungan dengan moralitas. Oleh karena
itu, secara etimologis kata “Pancasila” yang dimaksudkan adalah istilah “Panca

2
Syila” dengan vokal i pendek yang memiliki makna leksikal “berbatu sendi
lima” atau secara harafiah “dasar yang memiliki lima unsur.” Adapun istilah
“Panca Syiila” dengan huruf Dewanagari i bermakna 5 aturan tingkah laku yang
penting. (Yamin, 1960: 437).
B. Pengertian Pancasila secara Historis
Adapun secara terminologi historis, proses perumusan Pancasila adalah
sebagai berikut.
1. Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
Soekarno secara lisan mengusulkan lima asas sebagai dasar negara
Indonesia yang akan dibentuknya, yang rumusannya adalah sebagai berikut.
a. Nasionalisme atau Kebangkitan Indonesia
b. Internasionalisme atau Perikemanusiaan
c. Mufakat atau Demokrasi
d. Kesejahteraan sosial
e. Ketuhanan yang berkebudayaan

Selanjutnya, beiau mengusulkan bahwa kelima sila tersebut dapat


diperas menjadi “Tri Sila” yang rumusannya:
a. Sosio Nasional, yaitu “Nasionalisme dan Internasionalisme.”
b. Sosio Demokrasi, yaitu “Demokrasi dengan Kesejahteraan Rakyat.”
c. Ketuhanan Yang Maha Esa
Adapun “Tri Sila” tersebut masih diperas lagi menjadi “Eka Sila” atau
satu sila yang intinya adalah “gotong royong.”
2. Dr. Soepomo
a. Persatuan
b. Kekeluargaan
c. Mufakat atau Demokrasi
d. Kesejahteraan Rakyat
e. Ketuhanan Yang Maha Esa

3
3. Muh. Yamin
a. Peri Kebangsaan
b. Peri Kemanusiaan
c. Peri Ke-Tuhanan
d. Peri Kerakyatan
e. Kesejahteraan Rakyat
4. Piagam Jakarta
Adapun rumusan Pancasila sebagaimana termuat dalam Piagam
Jakarta sebagai berikut.
a. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-
pemeluknya
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
C. Pengertian Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Perumusan pandangan hidup masyarakat dituangkan dan dilembagakan
menjadi pandangan hidup bangsa dan selanjutnya pandangan hidup negara.
Pandangan hidup bangsa dapat disebut sebagai ideologi bangsa (nasional) dan
pandangan hidup negara dapat disebut sebagai ideologi negara. Dengan suatu
pandangan hidup yang diyakininya bangsa Indonesia akan mampu memandang
dan memecahkan segala persoalan yang dihadapinya secara tepat sehingga tidak
terombang-ambing dalam menghadapi persoalan tersebut. Pancasila sebagai
pandangan hidup merupakan suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang hidup dalam
masyarakat Indonesia, maka pandangan hidup tersebut dijunjung tinggi oleh
warganya karena pandangan hidup Pancasila berakar pada budaya dan pandangan
hidup masyarakat.
D. Pengertian Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia

4
Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan
gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang
menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut dan mengatur tingkah laku
sekelompok manusia tertentu dalam pelbagai bidang kehidupan. Hal ini
menyangkut (1) bidang politik, (2) bidang sosial, (3) bidang kebudayaan, (4)
bidang keagamaan.
E. Pengertian Pancasila sebagai Asas Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Indonesia
Dengan kata lain, perkataan bangsa Indonesia memiliki satu asas
kerokhanian, satu pandangan hidup, dan satu ideologi, yaitu Pancasila, yang ada
dalam suatu negara Proklamasi 17 Agustus 1945.
F. Pengertian Pancasila sebagai Jati Diri Bangsa Indonesia
Dari pandangan hidup inilah, maka dapat diketahui cita-cita yang ingin
dicapai bangsa, gagasan-gagasan kejiwaan apakah yang hendak diwujudkan
dalam kehidupan masyarakat, berbangsa, dan bernegara. Bagi bangsa Indonesia,
nilai-nilai Pancasila itu telah tercermin dalam khazanah adat-istiadat, kebudayaan,
serta kehidupan agamanya.

PERSOALAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dewasa ini mencapai


kemajuan pesat sehingga peradaban manusia mengalami perubahan yang sangat
besar. Perkembangan iptek tidak dapat terlepas dari ruang budaya yang akan
bersentuhan dengan nilai-nilai budaya dan agama sehingga dibutuhkan semangat
objektivitas. Pancasila sebagai ideologi negara merupakan sebuah wadah dari nilai-
nilai budaya dan agama bangsa Indonesia. Tentunya penggunaan dan pengembangan
Iptek di Indonesia harus memiliki ciri Pancasila, yang di dalamnya terkandung nilai-
nilai luhur rakyat Indonesia. Pengembangan Iptek yang tidak selaras dengan
pancasila dapat menimbulkan berbagai macam persoalan, salah satunya adalah Hate
Speech di media sosial yang dapat menimbulkan hancurnya persatuan bangsa.

5
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu adalah untuk memperlihatkan peran
Pancasila sebagai rambu-rambu normatif bagi masyarakat.

Menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017 ujaran kebencian muncul dengan


maraknya. Hate Speech atau ujaran kebencian adalah sesuatu tindakan yang tidak
mencerminkan kearifan bangsa Indonesia. Di sisi lain juga merupakan
ketidakberhasilan aktualisasi sila Pancasila, artinya sila-sila tidak dilaksanakan dalam
kehidupan bernegara. Tertama pada sila ke dua, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab yang menjadi operasional dalam jaminan pelaksanaan hak-hak asasi manusia
karena hal itu merupakan tolak ukur keberadaban serta solidaritas suatu bangsa
terhadap setiap warga negara. Penjabaran sila-sila Pancasila sebagai dasar nilai
pengembangan iptek dapat menjadi sarana untuk mengontrol dan mengendalikan
kemajuan iptek yang berpengaruh pada cara berpikir dan bertindak masyarakat yang
cenderung pragmatis. Artinya, penggunaan benda-benda teknologi dalam kehidupan
masyarakat Indonesia dewasa ini telah menggantikan peran nilai- nilai luhur yang
diyakini dapat menciptakan kepribadian manusia Indonesiayang memiliki sifat sosial,
humanis, dan religius. Selain itu, sifat tersebut kini sudah mulai tergerus dan
digantikan sifat individualistis, dehumanis, pragmatis, bahkan cenderung sekuler.

Prof. Dr. Muladi menegaskan bahwa kedudukan Pancasila sebagai common


denominator values, artinya nilai yang mempersatukan seluruh potensi kemanusiaan
melalui counter values and counter culture. Pancasila merupakan refleksi penderitaan
bangsa-bangsa di dunia secara riil sehingga mengandung nilai-nilai agama yang
bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa dan nilai-nilai universal HAM. Selanjutnya,
Muladi mengaitkan Pancasila dan ilmu pengetahuan dengan meletakkannya pada
posisi in between, yaitu antara operational science yang didasarkan pada regularity
occurring phenomena dengan non-origin science yang didasarkan atas non-repeatable
events yang biasa dikaitkan dengan alam semesta ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
(Muladi, 2006: l-liii). Dengan demikian, pengembangan ilmu dan teknologi

6
seharusnya dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila sebagai common denominator
values, yakni nilai-nilai yang disepakati bersama-sama oleh bangsa Indonesia,
sekaligus sebagai kerangka acuan bersama.

Selain itu Pancasila sebagai ideologi tidak hanya menghadapi tantangan dari
ideologi-ideologi besar dunia melainkan juga menghadapi tantangan dari sikap dan
perilaku kehidupan yang menyimpang dari norma-norma masyarakat umum. Suseno
menegaskan bahwa pelaksanakan ideologi Pancasila bagi penyelenggara negara
merupakan suatu orientasi kehidupan konstitusional. Artinya, ideologi Pancasila
dijabarkan ke dalam berbagai peraturan perundang-undangan. Ada pun unsur penting
dalam kedudukan Pancasila sebagai orientasi kehidupan konstitusional. Adalah
kesediaan untuk saling menghargai dalam kekhasan masing-masing, artinya adanya
kesepakatan untuk bersama-sama membangun negara Indonesia, tanpa diskriminasi
sehingga ideologi Pancasila menutup pintu untuk semua ideologi eksklusif yang mau
menyeragamkan masyarakat menurut gagasannya sendiri. Oleh karena itu, pluralisme
adalah nilai dasar Pancasila untuk mewujudkan Bhinneka Tunggal Ika dan sikap
toleransi antar sesama.

Ada pun sumber sosiologis Pancasila sebagai Ideologi Negara, Pancasila sebagai
ideologi negara berakar dalam kehidupan masyarakat. Unsur-unsur sosiologis yang
membentuk Pancasila sebagai ideologi negara meliputi hal-hal sebagai berikut:

A. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa dapat ditemukan dalam kehidupan beragama
masyarakat Indonesia dalam berbagai bentuk kepercayaan dan keyakinan terhadap
adanya kekuatan gaib.

B. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab dapat ditemukan dalam hal saling
menghargai dan menghormati hak-hak orang lain, tidak bersikap sewenang-wenang.

7
C. Sila Persatuan Indonesia dapat ditemukan dalam bentuk solidaritas, rasa setia
kawan, rasa cinta tanah air yang berwujud pada mencintai produk dalam negeri.

D. Sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam


Permusyawaratan/Perwakilan dapat ditemukan dalam bentuk menghargai pendapat
orang lain, semangat musyawarah dalam mengambil keputusan.

E. Sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia tercermin dalam sikap
suka menolong, menjalankan gaya hidup sederhana, tidak menyolok atau
berlebihan.
Perlu disadari bahwa generasi muda akan kehilangan ciri khas bangsa
Indonesia apabila Pancasila tidak diikutsertakan dalam proses pembelajaran Iptek.
Oleh karena itu, ada beberapa hal dapat dilakukan untuk meminimalisasi persoalan
Hate Speech yang saat ini sedang terjadi, yaitu dengan menanamkan nilai-nilai
Pancasila kembali kepada setiap warga negara, slah satunya adalah dengan cara
diadakannya kelas Pancasila di setiap perguruan tinggi dan memberikan materi
mengenai cara menangkal radikalisme/terorisme, membangun kemampuan belajar di
perguruan tinggi berdasarkan prinsip ilmiah dan berpikir kritis dan juga melakukan
edukasi wajib tentang literasi internet kepada masyarakat.

Pancasila Menurut Individu:

 Fahma Ainurrizka 121911133125

Pancasila adalah pedoman dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang


disesuaikan dengan tantangan zaman agar seseorang dapat bersikap sesuai karakter
bangsa yang mencerminkan nilai-nilai kebangsaan dan kecintaan terhadap tanah air.

8
 Maria Dewi S. 121911133128

Pancasila merupakan cerminan bangsa indonesia. Di dalam pancasila terdapat 5 pilar


penting yang merupakan aturan – aturan kita dalam menjalani hidup di negara
indonesia ini. Aturan tersebut harus dipatuhi dan dihormati. Tanpa adanya pancasila,
hidup di bangsa indonesia akan berantakan. Maka dari itu, kita sebagai bangsa
indonesia haruslah hidup berlandaskan pancasila serta menjunjung tinggi nilai
pancasila.

 Puput Dwi Setyorini 121911133149

Memahami dan memaknai pancasila menurut saya adalah menanamkan nilai2 yg


terkandung dalam pancasila sebagai dasar untuk bertindak dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari. Dengan menanamkan nilai2 tsb maka hidup kita tidak mudah
terkecoh oleh beberapa paham yg bertentangan dengan pancasila karena pancasila
merupakan cerminan ideologi yang merupakan warisan bangsa Indonesia yang luhur
dan arif.

 Wahyu Purwanti 121911133153

Pancasila menurut saya yaitu dasar negara Indonesia sebagai pondasi negara. Karena
masing-masing sila memiliki makna tersendiri dan itu semua untuk hidup
bermasyarakat. Dengan kita mengerti apa makna dan nilai yang terkandung di
dalamnya kita dapat menerapkannya di kehidupan sehari-hari.

 Revlina Octavia A. 121911133154

Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi
pandangan hidup bangsa Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan, dan
kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.

9
BAB III
KESIMPULAN

Pancasila merupakan pedoman hidup bangsa Indonesia. Aturan kita berbangsa


dan bernegara ada semua di dalam 5 poin Pancasila. Jadi, kita sebagai bangsa
Indonesia harus berperilaku menurut Pancasila. Perlu disadari bahwa masyarakat
akan kehilangan ciri khas bangsa Indonesia apabila Pancasila tidak diajarkan dan
tidak diperkenalkan dengan Pancasila. Maka dari itu Pancasila harus diikutsertakan
dalam proses pembelajaran Iptek. Bukan hanya kepada siswa sekolah, mahasiswa
juga perlu mendalami lagi tentang Pancasila. Pembelajaran bisa dilakukan dengan
cara diadakannya kelas Pancasiladi setiap perguruan tinggi dan memberikan materi
berdasarkan prinsip ilmiah dan berpikir kritis dan jugamelakukan edukasi wajib
tentang literasi internet kepadamasyarakat agar masyarakat gemar membaca.

REFERENSI

Kaelan. 2012. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Penerbit Paradigma.

https://m.cnnindonesia.com/nasional/20161114130918-20-
172518/memberantas-ujaran-kebencian-mencegah-konflik-sosial
https://inforial.tempo.co/info/1001505/universitas-pancasila-iptek-harus-
selaras-dengan-pancasila
Jumariah, R. 2014. Latar Belakang Pancasila. eprints.ums.ac.id. 2-9

10

Anda mungkin juga menyukai