METODE PENELITIAN
masalah atas apa yang diteliti untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan suatu
pengamatan dan hasilnya akan lebih akurat jika menggunakan sampel yang
tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam
67
68
2009:11).
sebagai berikut :
“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan
Bandung.
deskriptif asosiatif.
sebagai berikut :
metode yang bertujuan untuk mengetahui sifat serta hubungan yang lebih
mendalam antara dua variabel atau lebih dengan cara mengamati aspek-aspek
tertentu secara lebih spesifik untuk memperoleh data sesuai dengan masalah yang
ada tujuan penelitian, di mana data tersebut diolah, dianalisis, dan diproses lebih
lanjut dengan dasar teori-teori yang telah dipelajari sehingga data tersebut dapat
sedang diteliti sesuai dengan judul yang diambil mengenai Pengaruh kompetensi
sumber daya manusia dan sistem informasi akuntansi terhadap penerapan standar
sebagai berikut :
Kompetensi Sumber
Daya Manusia
Penerapan Standar
(X1)
Akuntansi Pemerintah
Berbasis Akrual
Sistem Informasi (Y)
Akuntansi
(X2)
Keterangan :
= Pengaruh Parsial
= Pengaruh Simultan
Y=f( , )
Dimana:
f = Fungsi
sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel
penelitian.”
observasi dan wawancara. Instrumen ini memiliki peranan serta kegunaan yang
71
tersebut.
setiap responden lebih jelas serta dapat terstruktur. Adapun data yang telah
secara umum teknik dalam pemberian skor yang digunakan dalam kuesioner
Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh
peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert,
maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item -item
Dalam penelitian ini, sesuai dengan judul penelitian yang akan diteliti
bebas adalah :
Yang menjadi variable terikat dalam penelitian ini adalah Penerapan Standar
pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai
dengan judul penelitian mengenai kompetensi sumber daya manusia dan sistem
Agar lebih mudah untuk melihat mengenai variabel penelitian yang akan
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Independent (X) Kompetensi Sumber Daya
Manusia dan Sistem Informasi Akuntansi
Variabel dan Konsep Dimensi Indikator Skala
Kompetensi Sumber Komponen : a) Ilmu akuntansi, Ordinal
Daya Manusia keuangan dan ilmu
(X1) 1) Pengetahuan pengetahuan terkait
Kompetensi adalah (knowledge) lainnya
karakteristik yang b) Pengetahuan mengenai Ordinal
mendasari seseorang kegiatan bisnis dan
berkaitan dengan pengorganisasian
efektivitas kinerja c) Pengetahuan dan Ordinal
individu dalam kompetensi di bidang
pekerjaannya atau teknologi informasi
karakteristik dasar
a) Keterampilan
individu yang 2) Keterampilan Ordinal
intelektual
memiliki hubungan (skills)
b) Keterampilan teknis
kausal atau sebagai dan fungsional
Ordinal
sebab-akibat dengan c) Keterampilan personal
kriteria yang d) Keterampilan Ordinal
dijadikan acuan, intrapersonal dan Ordinal
efektif atau berkinerja komunikasi
prima atau superior di e) Keterampilan
tempat kerja atau berorganisasi dan Ordinal
pada situasi tertentu. manajemen bisnis
Sumber: Lyle
Spencer & Signe 3) Sikap Perilaku a) Kepentingan publik Ordinal
Spencer dalam (values and dan sensitivitas terhadap
Moehoriono (2010:3) attitudes) tanggung jawab sosial
b) Pengembangan diri Ordinal
75
Sumber : Azhar
Susanto (2013:207)
76
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Dependent (Y) Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah Berbasis Akrual
Variabel dan Konsep Dimensi Indikator Skala
Penerapan Standar PP No 71 Tahun
Akuntansi Pemerintah 2010 :
Berbasis Akrual
(Y) 1) PSAP No 01 a) Komponen Laporan Ordinal
Penyajian Laporan Keuangan
Akuntansi berbasis Keuangan b) Identifikasi Laporan Ordinal
akrual merupakan
Keuangan
sistem akuntansi yang Ordinal
c) Periode Pelaporan
mengakui dan
mencatat transaksi
atau kejadian
keuangan pada saat 2) PSAP No 02 Isi Laporan Realisasi Ordinal
terjadi atau pada saat Laporan Realisasi Anggaran
perolehan. Fokus Anggaran Berbasis
sistem akuntansi ini Kas
pada pengukuran a) Aktivitas operasi Ordinal
sumber daya 3) PSAP No 03 b) Aktivitas investasi Ordinal
ekonomis dan Laporan Arus Kas c) Akitvitas pembiayaan Ordinal
perubahan sumber d) Aktivitas
daya pada suatu nonanggaran/ transitoris Ordinal
entitas.
Sumber : PP No 71
Tahun 2011
:
78
penelitian yang penulis lakukan pada Dinas Kota Bandung. Jumlah populasi dari
Tabel 3.3
Daftar Dinas Pemerintahan Di Kota Bandung
No Nama Dinas No Nama Dinas
1 Dinas Bina Marga dan Pengairan 10 Dinas Pelayanan Pajak
2 Dinas Pencegahan dan 11 Dinas Pengelolaan Keuangan dan
Penanggulangan Kebakaran Aset Daerah
3 Dinas Kebudayaan dan 12 Dinas Perhubungan
Pariwisata
4 Dinas Kependudukan dan 13 Dinas Pendidikan
Pencatatan Sipil
5 Dinas Kesehatan 14 Dinas Sosial
6 Dinas Komunikasi dan 15 Dinas Tata Ruang dan Cipta
Informatika Karya
7 Dinas Koperasi, UKM dan 16 Dinas Tenaga Kerja
Perindustrian Perdagangan
8 Dinas Pemakaman dan 17 Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pertamanan Pangan
9 Dinas Pemuda dan Olahraga
Tabel 3.4
Populasi Dinas Pemerintahan Di Kota Bandung
Kasubag
Kepala Kasubag
Nama Dinas Program dan Jumlah
Dinas Keuangan
Anggaran
Dinas Bina Marga dan Pengairan 1 1 1 3
79
Kasubag
Kepala Kasubag
Nama Dinas Program dan Jumlah
Dinas Keuangan
Anggaran
Dinas Pencegahan dan 1 1 1 3
Penanggulangan Kebakaran
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 1 1 1 3
Dinas Kependudukan dan 1 1 1 3
Pencatatan Sipil
Dinas kesehatan 1 1 1 3
Dinas Komunikasi dan 1 1 1 3
Informatika
Dinas Koperasi, UKM dan 1 1 1 3
Perindustrian Perdagangan
Dinas Pemakaman dan 1 1 1 3
Pertamanan
Dinas Pemuda dan Olahraga 1 1 1 3
Dinas Pelayanan Pajak 1 1 1 3
Dinas Pengelolaan Keuangan dan 1 1 1 3
Aset Daerah
Dinas Perhubungan 1 1 1 3
Dinas Pendidikan 1 1 1 3
Dinas Sosial 1 1 1 3
Dinas Tata Ruang dan Cipta 1 1 1 3
Karya
Dinas Tenaga Kerja 1 1 1 3
Dinas Pertanian dan Ketahanan 1 1 1 3
Pangan
51
(lima puluh satu) responden dan jumlah dinas yang dijadikan objek penelitian
dalam penelitian”.
berikut:
pertimbangan tertentu”.
jabatan dan tingkat pendidikan di setiap Dinas. Dengan uraian kriteria tersebut,
maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kepala Dinas, Kasubag
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
Maka :
x Sampel
yaitu kuesioner (angket), dan penelitian kepustakaan. Apabila dilihat dari sumber
datanya, teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui
sedikit/kecil.
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang
akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan
sumber referensi dari perpustakaan yang ada, maka penulis juga melakukan
penelitian.
menggu
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
Menurut Sugiyono (2012:132) “Skala likert yaitu skala yang digunakan untuk
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
pertanyaan.
sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata kemudian diberi skor”. Daftar
berbeda, yaitu :
Tabel 3.5
Skor berdasarkan skala likert
No J a w a b a n S k o r
1 Sangat Setuju/selalu/sangat positif 5
2 S e t u j u / s e r i n g / p o s i t i f 4
3 Ragu-ragu/kadang-kadang/netral 3
4 Tidak setuju/hampir tidak pernah/negative 2
5 Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat negatif 1
jumlah responden.
∑
Untuk Variabel X2
∑
Untuk Variabel Y
86
Keterangan :
∑ = sigma (jumlah)
n = Jumlah responden
kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-rata
ini didapat dengan menjumlahkan data seluruh individu yang ada pada kelompok
tersebut kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok
tersebut kemudian dibagi dengan jumlah individu yang ada pada kelompok
tersebut. Setelah hasil rata-rata itu didapat,maka akan dibandingkan sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan oleh penulis berdasarkan nilai terendah dan nilai
tertinggi dari hasil kuesioner. Nilai terendah dan nilai tertinggi tersebut diambil
dari banyaknya pernyataan dalam kuesioner dikalikan dengan skor terendah yaitu
Dalam penelitian ini skor untuk setiap jawaban dari pernyataan yang akan
diajukan kepada responden, penelitian ini akan mengacu pada pernyataan Sugiono
(2010:133) yaitu:
“Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik
tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan
atau pertanyaan”
Untuk keperlukan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor,
87
misalnya:
yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat itematau instrumen
yang berupa pernyataan atau pertanyaan yang perlu dijawab oleh responden.
nilai terendah (1) dan nilai tertinggi (5) yang telah penulis tetapkan. Dimana nilai
nilai terendah (1) dan nilai tertinggi (5) yang telah penulis tetapkan. Dimana nilai
Maka dengan demikian kriteria untuk menilai variabel ,X2 tersebut penulis
nilai terendah (1) dan nilai tertinggi (5) yang telah penulis tetapkan. Dimana nilai
bahwa:
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan
data (mengukur) itu valid. Uji validitas instrumen yang digunakan adalah validitas
isi dengan analisis item, yaitu dilakukan dengan menghitung korelasi antara skor
kuesioner mampu mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut
mengkorelasikan skor item dengan total item -item tersebut. Jika ada item yang
tidak memenuhi syarat, maka item tersebut tidak akan diteliti lebih lanjut.
Syarat tersebut menurut Sugiyono (2010;179) yang harus dipenuhi yaitu harus
90
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑
Keterangan :
= Koefisien korelasi pearson
N = Banyaknya sampel
Instrumen dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut menunjukkan hasil yang
91
dapat bekerja dengan baik pada waktu dan kondisi yang berbeda. Uji reliabilitas
berikut :
∑
R=α=R=
Dimana:
α= Koefisien Realibilitas Alpha Cronbach
yang merujuk kepada pendapat (Nunnally, 1967 dalam Ghozali, 2007 : 42):
alpha cronbach’s yang didapat 0,6. Jika koefisien yang didapat kurang dari 0,6
maka instrumen penelitian tersebut dinyatakan tidak reliable. Apabila dalam uji
coba instrument ini sudah valid dan reliable, maka dapat digunakan untuk
kenyataan yang ada. Untuk menguji kelayakan model regresi yang digunakan,
maka harus terlebih dahulu memenuhi uji asumsi klasik. Terdapat 3 jenis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji apakah nilai
residual yang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak.Model
regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal.
penyebaran data pada sumber diagonal pada grafik normal p-p Plot Of Regression
menyebar di sekitar garis dan mengikuti garis diagonal maka nilai residual
membuktikan bahwa data yang digunakan berdistribusi normal, hasil analisis ini
yaitu :
Jika probabilitas > 0,1 maka distribusi dari populasi adalah normal.
Jika probabilitas < 0,1 maka distribusi dari populasi adalah tidak normal.
93
b. Uji Multikolinearitas
kolerasi antara setiap variabel bebas dalam suatu model regresi. Multikolinearitas
dapat dilihat dari nilai tolerance, volume inflation factor (VIF), dan matrik
kolerasi variabel-variabel bebas. Jika nilai tolerance lebih dari 0,10 dan VIF lebih
kecil dari 10, maka variabel bebas tersebut tidak mempunyai persoalan
multikolinearitas yang serius dengan variabel bebas lainnya. Sebaliknya jika nilai
tolerance kurang dari 0,10 dan VIF lebih besar dari 10, maka variabel bebas
bebas lainnya.
c. Uji Heteroskedastisitas
berkaitan dengan ada atau tidaknya pengaruh variabel bebas. Pengujian hipotesis
Secara Simultan
berbasis akrual.
berbasis akrual.
Secara Parsial
akrualsecara parsial.
parsial.
adalah statistik nonparametrik karena sangat cocok dengan data -data yang
berbentuk ordinal. Tes statistik yang peneliti gunakan adalah Sperman Rank. Hal
maka koefisien korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien
skala ordinal sehingga objek yang diteliti dapat dirangking dalam rangkaian
∑
= 1-
96
Keterangan :
n = banyaknya responden
∑ ∑ ∑
=
√∑ ∑
Keterangan :
berikut :
∑ = ∑
∑ = ∑
sebagai berikut :
Keterangan :
rumus:
t = r√
Keterangan :
r = korelasi
n = banyaknya sampel
tabel dengan menggunakan tabel harga kritis t tabel dengan tingkat signifikansi
yang telah ditentukan sebesar 0,1 (alpha = 0,1). Adapun kaidah keputusan atau
berbasis akrual.
berbasis akrual. Penulis akan menggunakan rumus Korelasi Ganda. Hal ini
antara dua variabel bebas (X) atau lebih secara simultan (bersama -sama)
√
=
Keterangan:
dengan variabel Y.
F=
Dimana:
signifikan antara variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikansi yang
3. Taraf Signifikan
signifikan yang dipilih adalah α = 0,1 karena jumlah data yang diteliti
merupakan sampel dan juga karena tingkat signifikan ini umum digunakan
101
padapenelitian ilmu sosial dan dianggap cukup tepat untuk mewakili antar
hitung < tabel, maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara
KD = .100%
Dimana :
102
Tabel 3.6
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingakat Hubungan
0 , 0 0 – 0 , 1 9 9 Sangat Rendah
0 , 2 0 – 0 , 3 9 9 Rendah
0 , 4 0 – 0 , 5 9 9 Sedang
0 , 6 0 – 0 , 7 9 9 Kuat
0 , 8 0 – 1 , 0 0 0 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2012:250)
mengharuskan skala pengukuran data minimal skala interval, maka data yang
dengan Rumus:
SV =
Dimana :
penelitian haruslah tepat dan saling mendukung antara komponen yang satu
dengan yang lain. Adapun proses penelitian ini dapat digambarkan sebagai
berikut:
Menentukan Topik
Latar Belakang
Penelitian
Identifikasi Masalah
Metode Penelitian
Pembahasan
Hasil Penelitian Metode Penelitian