METODE PENELITIAN
masalah atas apa yang diteliti untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan suatu
terstruktur, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta serta hubungan antar variabel
yaitu:
37
38
berikut:
yang penulis lakukan, objek penelitian yang diteliti yaitukualitas Sumber Daya
yang sedang diteliti. Dalam hal ini, sesuai dengan judul skripsi yang penulis
Adapun model penelitian ini dapat dilihat dari dalam gambar berikut ini:
Kualitas SDM
(X1)
Nilai Informasi Pelaporan
Keuangan Pemerintah
Daerah
(Y)
Pemanfaatan
Teknologi Informasi
(X2)
Gambar 3.1
Model Penelitian
terkait.
40
Variabel merupakan sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari, apa yang akan diteliti oleh peneliti sehingga
berikut:
“Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent variable) dan variabel
Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Sumber Daya
akuntansi.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Varia Konsep Dimensi Indikator Skala Item
bel
Kualitas SDM “Kemampuan Level of Deskripsi jabatan yang
Ordinal 1-2
(X1) sumberdaya responsibility jelas
manusia untuk Tanggungjawab pada
Ordinal 3-4
melaksanakan pekerjaan
tugas dan Kompetensi Keterampilan Ordinal 5-6
tanggung jawab sumber daya Pengetahuan Ordinal 7-8
yang diberikan
kepadanya dengan
bekal pendidikan, Tjiptoherjanto
pelatihan, dan (2012:57) Kemampuan Ordinal 9-10
pengalaman yang
cukup memadai”.
Widodo (2011:68)
Pemanfaatan “Pemanfaatan Perangkat Perangkat lunak Ordinal 1
Teknologi dalam komponen- Perangkat keras Ordinal 2
Informasi (X2) komponen Sistem jaringan Ordinal 3
teknologi informasi
bebasis komputer,
Pengelolaan Pengelolaan data
yang terdiri dari : Data Keuangan keuangan secara Ordinal 4
perangkat keras sistematis
komputer, Pengelolaan data
perangkat lunak keuangan secara Ordinal 5
komputer, data dan menyeluruh
komunikasi data.’ Perawatan Jadwal pemeliharaan
Ordinal 6
Jogiyanto (2012:3), peralatan secara teratur
Pemeliharaan
Jurnali dan perangkat teknologi
Supomo(2010) informasi guna Ordinal 7
mendukung
kelancaran pekerjaan.
Nilai “Kemampuan Karakteristik Manfaat umpan balik Ordinal 1
informasi informasi untuk Laporam Manfaat prediktif Ordinal 2
laporan memberikan Keuangan : Tepat waktu Ordinal 3
keuangan keyakinan bahwa Relevan Lengkap Ordinal 4
daerah (Y) informasi tersebut Andal Penyajian yang jujur Ordinal 5
benar atau valid”. Dapat diverifikasi Ordinal 6
Netralitas Ordinal 7
Dapat Laporan keuangan
dibandingkan dapat dibandingkan
dengan laporan Ordinal 8
keuangan periode
sebelumnya
Laporan keuangan
Ordinal 9
dapat dibandingkan
43
tetapi bisa juga obyek atau benda-benda subyek yang dipelajari seperti dokumen-
sekedar jumlah yang ada pada obsyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi
Kabupaten Bandung Barat.Jumlah populasi dari setiap divisi dapat dilihat dalam
Tabel 3.2
Populasi Pada Dinas-Dinas Pemerintah
di Kabupaten Bandung Barat
Divisi
No Nama Dinas
Keuangan
Dinas Binamarga, Sumber Daya Air dan
1 2
Pertambangan
2 Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang 2
3 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2
4 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 2
5 Dinas Kesehatan 2
Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Aset
6 2
Daerah
7 Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga 2
8 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika 2
Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan
9 2
UMKM
10 Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan 2
11 Dinas Peternakan dan Perikanan 2
12 Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi 2
13 Badan Kepegawaian Daerah 2
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
14 2
Desa
Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
15 2
Anak dan Keluarga Berencana
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan
16 2
Terpadu
17 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2
18 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 2
Jumlah Populasi 36
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.”
sampel yang diambil dalam melaksanakan suatu penelitian. Selain itu juga
populasi sehingga tercermin dalam sampel yang dipilih, dengan kata lain sampel
(representatif)
sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”.
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Maka
dari itu, Penulis memilih sampel menggunakan teknik sampling jenuh karena
jumlah populasi yang relatif kecil. Sehingga sampel yang digunakan pada
data.”
1. Kuisioner (Angket)
2. Observasi
lebih efisien dilkukan dan penulis mengetahui dengan pasti variabel yang akan
sebagai berikut:
“Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih
nama yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.”
Analisis data dilakukan untuk mengolah data menjadi informasi, data akan
berkaitan dengan kegiatan penelitian. Data yang akan dianalisis merupakan data
yang akan diselidiki. Dalam penelitian ini alat pengukuran yang dimaksud
dengan bagian tertentu yang telah ditetapkan. Setiap item dari kuesioner
pernyataan positif. Untuk lebih jelasnya berikut ini kriteria bobot penilaian
disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis. Dalam penelitian ini peneliti
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial.”Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata kemudian diberi skor.”
yang mudah dibaca, dipahami dan diinterpretasikan. Untuk menilai variabel X1,
X2, dan Y, maka analisis yang digunakan yaitu berdasarkan rata-rata (mean) dari
Untuk Variabel X1
Untuk Variabel X2
Untuk Variabel Y
Keterangan :
Me = Mean (rata-rata)
X = Nilai X ke i sampai ke n
Y = Nilai Y ke i sampai ke n
∑ = Epsilon (baca jumlah)
N = Jumlah responden
50
rata-rata dari setiap variabel. Setelah mendapat rata-rata (mean) dari variabel,
yang terendah 1 (satu) dan nilai tertinggi 5 (lima) dari hasil penyebaran kuesioner.
Nilai terendah: 1 x 10 = 10
sebesar (50-10)/5 =8
Atas dasar perhitungan diatas, maka kelas interval untuk Variabel X1 yaitu:
Tabel 3.3
Kriteria Variabel X1
Nilai Kriteria
10 – 18 Tidak berkualitas
19 – 26 Kurang berkualitas
27 – 34 Cukup berkualitas
35 – 42 Berkualitas
43 – 50 Sangat berkualitas
Nilai terendah: 1 x 7 = 7
Nilai tertinggi: 5 x 7 = 35
Atas dasar perhitungan diatas, maka kelas interval untuk Variabel X2 yaitu:
51
Tabel 3.4
Kriteria Variabel X2
Nilai Kriteria
7 – 12,6 Tidak bermanfaat
12,7 – 18,2 Kurang bermanfaat
18,3 – 23,8 Cukup bermanfaat
23,9 – 29,4 Bermanfaat
29,5 – 35 Sangat bermanfaat
Nilai terendah: 1 x 12 = 12
Atas dasar perhitungan diatas, maka kelas interval untuk Variabel Y yaitu:
Tabel 3.5
Kriteria Variabel Y
Nilai Kriteria
12 – 21,6 Tidak Berkualitas
21,7 – 31,2 Kurang Berkualitas
31,3 – 40,8 Cukup Berkualitas
40,9 – 50,4 Berkualitas
50,5 – 60 Sangat Berkualitas
keseluruhan.
rumus:
Keterangan:
6. Mengubah Scala Value (SV) terkecil menjadi sama dengan satu (=1)
Y = SV + (SV Min)
suatu kuesioner. Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai tingkat
kesalahan kecil, sehingga data yang terkumpul merupakan data yang memadai.
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada
mengkorelasikan skor setiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah dari
tiap skor butir. Jika ada item yang tidak memenuhi syarat, maka item tersebut
= 0,3, jadi kalau korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir
dalam instrument tersebut dinyatakan tidak valid. Adapun rumus untuk menguji
rxy =
Keterangan:
= Koefisien korelasi pearson
∑xy = Jumlah perkalian variabel X dan Y
∑x = Jumlah nilai variabel X
∑y = Jumlah nilai variabel Y
∑x2 = Jumlah pangkat dua nilai variabel X
∑y2 = Jumlah pangkat dua nilai variabel Y
n = Banyaknya sampel
(a) yang penulis kutip dari Ety Rochaety (2007:54) dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
a = Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach
= Varians skor keseluruhan
= Varians masing-masing item
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi syarat analisis regresi linier,
yaitu penaksiran tidak bias dan terbaik atau sering disingkat BLUE (Best Linier
Unbias Estimate). Ada beberapa asumsi yang harus terpenuhi agar kesimpulan
55
dari hasil pengujian tidak bias, diantaranya adalah uji normalitas, uji
1. Uji Normalitas
untuk setiap nilai variabel bebas tertentu berdistribusi normal atau tidak. Dalam
model regresi linier, asumsi ini ditujukan oleh nilai error yang berdistribusikan
normal. Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi
Jika Probabilitas > 0.05 maka distribusi dari populasi adalah normal.
Jika Probabilitas < 0.05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal.
keputusan
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
normalitas.
Jika data menyebar jauh dari garis dan tidak mengikuti arah garis garis
asumsi normalitas.
56
2. Uji Multikorlinieritas
sempurna diantara sesama variabel independen ini sama dengan satu, maka
konsekuensinya adalah:
1
VIF=
1-Ri2
salah satu variabel bebas X1 terhadap variabel bebas lainnya. Jika niali VIF kurang
multikorlinieritas.
3. Uji Heteroskedastisitas
koefisien regresi menjadi tidak efisien dan hasil taksiran dapat menjadi kurang
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot. (Singgih
Santoso, 2011:210).
hubungan antara korelasi kedua variabel. Dalam analisis regresi, analisis korelasi
Untuk mengetahui dan memeriksa data penelitian apakah ada hubungan maka
- Bila r = -1, maka korelasi antar kedua variabel sangat lemah dan mempunyai
- Bila r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan antar kedua variabel kuat dan
mempunyai hubungan yang searah (jika X naik maka Y naik atau sebaliknya)
rsebagaiberikut:
Tabel 3.6
Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
58
daerah Kabupaten Bandung Barat. Model yang diuji dalam penelitian ini bisa
Keterangan:
= variabel terikat
= bilangan konstanta
seluruh populasi atau menggunakan sensus, maka tidak dilakukan uji signifikasi.
sampel bukan dari data sensus. Jadi untuk menjawab hipotesis penelitian,
ditolak dan sebaliknya apabila semua koefisien regresi sama dengan nol, maka Ho
diterima.
kekuatan hubungan antara seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara
Keterangan:
pengaruh dari setiap variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial,
Kd = Rs2 x 100%
Keterangan:
Kd = Koefisien determinasi
β = Koefisien βeta
dependen.
variabel dependen dan bila adjusted R2semakin kecil bahkan mendekati nol, maka
Keterangan:
Kd = Koefisien determinasi
R2 = Koefisien korelasi
61
dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau
bisa juga melalui internet. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jenis
memilih salah satu jawaban alternatif dari pertanyaan yang telah tersedia.
Kuesioner ini terdiri dari 29 pertanyaan, yaitu 10pertanyaan untuk variabel X1,