LANDASAN TEORI
Fenomena Masyarakat
Studi Pustaka
Pengolahan Data
Uji Hipotesis
Kesimpulan
2.3.6.2 Kuesioner
Menurut Ian Brace (2008:2) kuesioner ditulis dengan
cara-cara yang berbeda, untuk digunakan dalam situasi yang
berbeda dan dengan media pengumpulan data yang berbeda-
beda. Sepanjang buku ini penelitian pasar umum
menggunakan kuesioner yang mencakup penyelesaian sendiri
dan survei yang diberikan pewawancara dipatuhi.
Pewawancara bisa berfungsi untuk menanyakan
pertanyaan antar muka dengan responden atau subjek;
wawancara bisa dilakukan melalui telepon; kuesioner bisa
dibawa subjek untuk diselesaikan sendiri; kuesioner bisa
dikirimkan kepada subjek; kuesioner bisa diakses oleh subjek
melalui internet. Mungkin seperti itu, dalam waktu tidak lama,
kuesioner bisa diakses responden melalui televisi mereka.
Setiap media memiliki kesempatan dan masalah masing-
masing, tapi prinsip umum dari konstruksi kuesioner dan
penulisan menerapkan di mereka semua.
Namun, kita harus menyadari bahwa data yang kita
kumpulkan melalui wawancara tidak selalu benar-benar
akurat. Kita menggunakan responden relawan dimana mereka
setuju untuk memberikan waktu mereka, sering kali tanpa
bayaran. Kita meminta mereka untuk mengingat kejadian yang
bagi mereka sering kali sepele. Kita sering meminta mereka
menganalisa dan melaporkan emosi dan perasaan mereka
tentang isu yang tidak pernah mereka pertimbangkan secara
sadar. Wawancaranya mungkin bisa berlangsung didepan
pintu, atau melalui telepon.
Sebagai peneliti, kami harus menyadari bahwa kami
tidak dapat berharap untuk diberikan informasi yang sangat
akurat oleh responden. Kita harus menyusun dan
menggunakan kuesioner untuk membantu responden
memberikan informasi terbaik sebisa mereka kepada peneliti.
Dan tidak hanya kemampuan dan keiniginan responden untuk
memberikan jawaban yang akurat yang harus kita
pertimbangkan. Instrumen kita sering kurang sopan dan tidak
dapat menilai apakah yang benar atau akurat, terutama dalam
kaitannya dengan sikap dan pendapat. Ini dibuktikan dengan
cara dimana survey yang berbeda bisa menghasilkan penilaian
sikap dan pendapat yang tampak berbeda. Kadang terjadi
karena perbedaan tujuan tetapi bisa juga karena perbedaan
dalam instrumen survey itu sendiri.
Kuesioner merupakan media komunikasi antara
peneliti dan subjek tertentu, walaupun terkadang dikelola atas
nama peneliti oleh seorang pewawancara. Dalam kuesioner,
peneliti menjelaskan pertanyaan dimana dia ingin tahu
jawabannya, dan lewat kuesioner, jawaban subjek
disampaikan kembali kepada peneliti. Kuesioner dapat
digambarkan sebagai media percakapan antara dua orang,
walaupun mereka jauh satu sama lain dan tidak pernah
berkomunikasi langsung.
2.3.6.3 Self-Completion Survey
Metode self-completion, mau lembaran kertas ataupun
elektronik, bisa menguntungkan dari absen lengkap sebuah
interview dari proses tersebut. Ini menghapuskan sumber
utama potensi bias dalam respon, dan membuatnya lebih
mudah bagi responden untuk jujur terhadap subjek tertentu.
Namun, pembelajaran self-completion juga dapat
menyusahkan oleh tidak adanya pewawancara untuk ditanyai
ketika seorang responden tidak mengerti atau salah paham,
atau meminta klarifikasi dimana ada inkonsistensi, atau untuk
menyelidiki jawaban yang lebih lengkap. Dari aspek desain
survey tersebut, kuesioner self-completion seringkali jauh lebih
murah untuk dikelola per wawancara daripada yang dikelola
pewawancara.
Observations
Sample in Sample
1 x1, x2
2 x1, x3
3 x1, x4
4 x2, x3